Anda di halaman 1dari 171

ANALISA

ANALISA PEKERJAAN
PEKERJAAN BERWAWASAN
BERWAWASAN K3
K3

UTAMAKAN
UTAMAKANKESELAMATAN
KESELAMATAN
DAN
DAN KESEHATANKERJA
KESEHATAN KERJA

1
Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta Pelatihan dapat memahami


teknik menganalisis keselamatan
pekerjaan dan mengamati
keselamatan pekerjaan/proses kerja

2
Tujuan Pembelajaran Khusus

Memahami
Memahami&&menjelaskan
menjelaskanpengertian/istilah
pengertian/istilahyg
yg
berkaitan
berkaitandengan
dengananalisis
analisispekerjaan
pekerjaan
berwawasan
berwawasanK3 K3(APBK3)
(APBK3)
-- Melakukan
Melakukanidentifikasi
identifikasisumber-sumber
sumber-sumberbahaya
bahaya
pada
padasuatu
suatutahapan
tahapanpekerjaan
pekerjaan&&mampu
mampu
merumuskan
merumuskanprosedur
prosedurkerja
kerjaygygaman
aman
-- Memahami
Memahamidan danmenjelaskan
menjelaskanlangkah-langkah
langkah-langkah
analisis
analisispekerjaan
pekerjaanberwawasan
berwawasanK3K3
-- Menerapkan
Menerapkanpraktek
praktekanalisis
analisispekerjaan
pekerjaan
berwawasan
berwawasanK3
K3di
ditempat
tempatkerja
kerja

3
ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3
(APBK3)

Suatu proses untuk mengidentifikasi


sumber-sumber bahaya pada setiap
tahapan pekerjaan, kemudian mengkaji
secara mendalam untuk menghiilangkan /
mengendalikan bahaya potensial yang
dituangkan secara tertulis sebagai standar
kerja yang harus dilaksanakan secara
konsisten
4
Prinsip Penerapan APBK3
a. JOB Safety Analysis (JSA)
Metoda bertujuan mencari/ menemukan adanya
sumber bahaya dan usaha menghilangkannya dari
suatu rangkaian proses pekerjaan.
b. JOB Safety Observation (JSO)
Metoda bertujuan memperbaki atau meningkatkan
mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara
sesorang dalam melakukan pekerjaan
c. Analisa Kecelakaan
bertujuan menemukan faktor penyebab utamanya
dan menentukan tindakan pencegahan terjadinya
peristiwa yang sama

5
S
i
a
pay
a
n
gp
e
r
lu
K
3?
S
e
t
i
ap
or
a
ng
ya
n
gm
el
ak
u
ka
n
su
a
t
up
ek
e
r
j
aa
nd
i
t
emp
a
t
k
e
r
ja
ny
a
T
e
r
mas
u
kA
ND
A.
.
.
!

Mengapa SAYA perlu K3

... karena ANDA tidak ingin mengalami cedera/ luka, penyakit atau
kematian

... karena ANDA tidak ingin kehilangan barang atau harta benda

... karena ANDA tidak ingin kehilangan orang-orang yang ANDA


sayangi akibat kecelakaan

... karena ANDA bekerja untuk menyambung hidup, bukan untuk cedera
atau sakit

6
D
im
an
aSA
YAp
er
luK
3?
Pad
asaatA NDA b erad a:
diru m ah(H om eS a fe)
dip erjalan
an(D riveS a fe)
ditem patkerja/kan to r(W o rkS
afe)

K
ap
anS
AYA
pe
rluK
3?
S
etiapsaat,padawak tuA ND A melaku kansu atup ekerjaan .
diru mah,m isalnya: pad
aw ak tum em asakd id ap u
r, m
emb
ersih
kan
rum ah,mem p erb
aikilampu/listrik
,danlain -lain.

d
iperja
lan
an,misalnya: p
adaw ak
tum en
g em ud
ikanm
obil, m
eng
gun
akan
k
end
araanumum,berjalankak
i,d
anlainsebagain
ya.

d
i tem patkerja,m isalny
a: pad
aw ak
tum eng
operasik
ansu
atum
esinatau
p
eralatan
,bekerjasam bildudu
kd alamwak
tulama
7
Pendekatan K3
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Philosophy
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
• Keilmuan

8
Undang undang No 1 tahun 1970
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja

• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup

9
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM

10
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas

11
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan
penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja

12
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
13
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
14
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)

15
6
Tujuan safety
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan /
pekerjaan mulai dari input, proses maupun
output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa
kegiatan produksi di dalam industri maupun
diluar industri seperti di sektor public dan yang
lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
(well-being)

16
8
ARAH
ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PEMBINAAN
PEMBINAAN K3
K3

• Aman
• Sehat
TERSELENGGARANYA • Ramah lingkungan
• Nihil Kecelakaan

Peningkatan
Di Tempat Kerja produktifitas

17
Sasaran K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar

18
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.

19
3
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.

20
4
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT

ACCIDENT

21
Keselamatan
bersifat  Universal

a n
c el a ka
Ke
Kejadiannya tiba-tiba;
Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki,

22
Proses         
Bahan + Mesin + Tenaga kerja

 

Safe Production 23
ilustrasi
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH

e laakkaaaa
c
KKeecel
KECELAKAAN nn

1. Kec. diluar hub. Kerja


la kaaaa
k
KKeecceela
nn
2. Kec. dalam hub. Kerja

3. Kecelakaan kerja
e c el
e
a
lakk Tempat
aaaa kerja
KKec
nn

24
Jenis / Type Kecelakaan

• Gangguan proses produksi


• Gangguan pelayanan
• Cidera atau gangguan kesehatan
• Kerusakan peralatan
• Pencemaran lingkungan
• Kebakaran / peledakan

25
Keselamatan OUT COME
• Proses produksi lancar

Kerja • Produktivitas meningkat


• Kesejahteraan meningkat

Kerja Kerja Kerja Kerja SAFE


Kerja Kerja Kerja Kerja
PRODUCTION
A N
AKA
C EL
KE • Proses produksi kacau
• Korban
• Kerugian

26
120 80.000,00
Accident 70.000,00
100

Insurance Cost ( Million Rp)


Insurance Cost
60.000,00
Accident thousand)

80
50.000,00
60 40.000,00
30.000,00
40
20.000,00
20
10.000,00
0 0,00
91 91 92 93 94 95 96 97 98 99 0 1 2

Source : PT. Jamsostek, Indonesia’s Accident Statistic 27


100.000

20.000
40.000
60.000
80.000

0
15.997
3.429
16.042

1997
Kasus
57.950

52.796

3.978
19.576

1998
76.247

57.029
4.095
20.174

1999
82.294

Meninggal Dunia
66.367
4142
20970

2000
87390

Cacat 104.774
1768
2001

1266
90440

85.041
DATA KECELAKAAN KERJA

1685
2002

9115
STMB
28

74241
GUNUNG ES - BIAYA
KECELAKAAN

29
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN
$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji & kompensasi yg dibayar

$5 HINGGA $50 • Kerusakan peralatan


• Kerusakan produk dan material
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Hambatan dan ganguan produksi
KERUSAKAN PROPERTI • Biaya legal hukum
(BIAYA YANG TAK • Biaya fasilitas dan perawatan gawat
DIASURANSIKAN) darurat
• Sewa peralatan
• Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
$1 HINGGA $3 Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatih
• Upah lembur
BIAYA LAIN YANG • Ekstra waktu untuk kerja administrasi
TAK DIASURANSIKAN • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

30
Piramida kasus kecelakaan
1 kec. fatal

10 kec. ringan

30. Kerusakan alat

600. Nyaris Kecelakaan

10.000 Unsafe

31
luka yg fatal
3 hari atau lebih
absen kerja
1-3 hari absen

luka ringan

hampir celaka

Sumber: R. Skiba, StBG, Jerman


32
Pencegahan Kecelakaan

Adm
Procedure

Safety
Approach
Engineering Human
Control Control

33
Strategi Pengendalian Kecelakaan
• Engineering Control (Standar Keteknikan)
• Human Control (Kompetensi SDM)
• Management Control (Penerapan SMK3)

34
Safe
Safe
Accident
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure

Management
Failure
OSH
Management System 35
FOKUS K3
Ref. UU No 1 th 1970
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

• Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya


kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,
pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”

OUT COME
• Menekan resiko kerugian
36
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD

37
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
38
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles

39
Pencegahan
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja
1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3)
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik (rekayasa engineering)
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Asuransi
11. Penerangan 1 s/d 10

Ref. Accident Preventions, ILO 40


ASPEK
ASPEK PENERAPAN
PENERAPAN K3
K3
(Pengawasan)
(Pengawasan)

Perencanaan
Perencanaan
Pemasangan
Pemasangan
commissioning
commissioning
pemakaian
pemakaian
perawatan
perawatan

ASPEK PENGENDALIAN
• Administratif (kebijakan,program,SOP)
• Legalitas/perijinan (peralatan,
instalasi)
• Standarisasi Teknis
• Sertifikasi (kompetensi SDM)
41
“HAZARD” (potensi bahaya)
Adalah suatu kondisi yang dapat
minimbulkan / menyebabkan
gangguan/ kegagalan
kecelakaan/kerusakan

Hazard dapat berupa :



 bahan-bahan , peralatan, cara kerja,
proses kerja sifat pekerjaan dan
lingkungan kerja.
42
Hazard
A condition with the potential
for causing injury, damage,
or mission degradation.

43

4
Tingkat Resiko Bahaya Dipengaruhi :
- Manusia/pekerja
- Peralatan / instalasi
- Bahan
- Proses kerja
- Metoda kerja
- Keadaan lingkungan

44

4
HAZARD

45
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)
• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic 46
47
Sumber
Sumber Potensi
PotensiBahaya
Bahaya
“HAZARD”
“HAZARD” Korban/Kerugian
“CONSEQUENCY”

Kecelakaan
Kecelakaan
““ACCIDENT”
ACCIDENT”

48
“hazard”

MANUSIA
MANUSIA

PROSES
BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN

49
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL
ENVIRON- FAULT OF UNSAFE
MENT PERSON ACT /
UNSAFE
CONDITION

50
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
INCIDENT /
INJURY /
CAUSES CAUSES ACCIDEN
DAMAGE

51
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance/
Inadequate Factors (Profit)
bahan
Compliance

Inadequate : penyimpangan/tdk ada


Inadequate : penyimpangan/tdk ada
Compliance : memenuhi Substandard : tdk memenuhi syarat
Compliance : memenuhi Substandard : tdk memenuhi syarat
Immediate : dgn segera
52
Immediate : dgn segera
ANALISA
ANALISA KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
Pert.
Pert. Menaker
Menaker No
No 03/98
03/98

SUMBER BAHAYA

Tindakan Kondisi Tipe Sumber Akibat

KECELAKAAN

53
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia ( ….. orang)

- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan

Kerugian Material (Rp…………)


- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi

Kerugian waktu kerja


(…. jam kerja orang)
54
B. Sumber kecelakaan
1. Mesin produksi 10. Peralatan listrik
2. Penggerak mula dan 11. Bahan kimia
pompa 12. Debu berbahaya
3. Lift 13. Radiasi dan bahan
4. Pesawat angkat. radioaktif
5. Converyor 14. Faktor lingkungan
6. Pesawat angkut 15. Bahan mudah terbakar
7 Alat transmisi mekanik dan benda panas
(rantai,pulley, dll). 16. Binatang
8 Perkakas kerja tangan 17. Permukaan lantai
9. Pesawat uap dan bejana kerja
tekan 18. Lain-lain.
55
C
C .. Type
Type Kecelakaan
Kecelakaan
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.

56
D.
D. Kondisi
Kondisi berbahaya
berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya

57
E. Tindakan
E. Tindakan berbahaya
berbahaya
1.
1. Melakukan
Melakukanpekerjaan
pekerjaantanpa
tanpawewenang,
wewenang,
2.
2. Bekerja
Bekerjadengan
dengankecepatan
kecepatanberbahaya.
berbahaya.
3.
3. Membuat
Membuatalat alatpengaman
pengamantidak
tidakberfungsi
berfungsi
44 Memakai
Memakaiperalatan
peralatanyang
yangtidak
tidakaman,
aman,tanpa
tanpa
peralatan.
peralatan.
5.
5. Melakukan
MelakukanProses
Proses dengan
dengantidak
tidakaman
aman
6.
6. Posisi
Posisiatau
atausikap
sikaptubuh
tubuhtidak
tidakaman
aman
7.
7. Bekerja
Bekerjapada
padaobjek
objekyang
yangberputar
berputaratauatauberbahaya
berbahaya
8.
8. Mengalihkan
Mengalihkanperhatian,
perhatian,mengganggu,
mengganggu,sembrono
sembrono//
berkelakar,
berkelakar,mengagetkan
mengagetkandan danlain-lain.
lain-lain.
9.
9. Melalaikan
Melalaikanpenggunaan
penggunaanalat alatpelindung
pelindungdiri
diriyang
yang
ditentukan.
ditentukan.
10.
10. Lain-lain.
Lain-lain.
58
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
Subsitusi &
CONTROL
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek 59
penyebab
ANALISA
ANALISA STATISTIK
STATISTIK KECELAKAAN
KECELAKAAN

1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000


Jumlah jam orang

2. Tingkat keparahan (Severity Rate)

Jumlah hari hilang x 1.000.000


Jumlah jam orang

60
Tindak lanjut
Tindak lanjut
penanganan kecelakaan
penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan
lebih lanjut dalam kaitan kasus-
kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan
rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung
jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera
dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.

61
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;

• Bahan/material
• Alat/Mesin
• Metode kerja
• Lingkungan kerja

62
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan
atau proses.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan;

• Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?


• Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
• Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?

63
Sumber
BAHAYA

64
Target yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya ;

• manusia
• produk
• peralatan/fasilitas
• lingkungan
• proses (downtime)
• reputasi
• lainnya ??

65
Bagaimana cidera dapat terjadi ?

Apakah seseorang dapat ………………?


1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda)
2. Tertimpa/terkena benda jatuh
3. Terbentur/tertabrak
4. Terjebak/terjepit
5. Mengeluarkan tenaga berlebihan
6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan
7. Terpapar/kontak dengan arus listrik
8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya
66
IDENTIFIKASI BAHAYA
Terget yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya :
• Manusia
• Produk
• Peralatan/fasilitas
• Lingkungan
• Proses
• Reputasi
• Lainnya?? 67
KEBAKARAN
20% kasus habis total

Akibat dari
Penyimpangan
Standar K3

Konsekuensi kebakaran
•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra
68
3 LANGKAH SEDERHANA
(untuk mengetahui potensi bahaya)

Identifikasi potensi bahaya disekitar


lingkungan kerja kita
Lakukan penilaian risiko-nya
Segera lakukan perubahan

69
IDENTIFIKASI BAHAYA
Dalam melakukan identifikasi bahaya
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai
sebagai panduan

• Sumber/kondisi apa yang dapat


menimbulkan cidera/loss ?
• Apa / siapa yang
terexposure/korban/Target ?
• Jenis kerugian / type kecelakaan yang
mungkin terjadi ?
70
• Melakukan pengamanan listrik dan
peralatannya.
• Menjaga adanya api terbuka.
• Mengamankan bahan cair dan gas
yang mudah menyala.
• Mengamankan penempatan pekerjaan
las,pemotong logam & B3.
• Pengamanan terhadap hambatan pada
saran jalan keluar.
• Pengawasan terhadap sistem
pengendali asap & lampu darurat.
• Mengamankan pintu keluar terakhir
(exit discharge).

HAZARD
HAZARD
71
72
KKYYTT

Kiken
Kiken==Bahaya
Bahaya
Yochi
Yochi ==Prediksi
Prediksi
Training
Training==Latihan
Latihan

73
Data potensi bahaya
No Lokasi Potensi bahaya Resiko/ Rekomendasi
Hazard Risk Recommendation
1
2
3
4

74
Teknik Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
 inspeksi
 pemantauan/survey
 Observasi/JSO/JSA
 kuesioner
 audit
 data-data statistik

75
Inspeksi K3

Tujuan :
• Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
• Memonitor kelengkapan sarana safety
• Memperbaiki pelaksanaan safety

76
Inspeksi K3
Type inspeksi :
• On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus
pada saat operasi

• Pre operation inspection


Pemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan
oleh inspector untuk memeriksa kelaikan
operasi, biasanya dilaksanakan pada saat
start up, commissioning

• Periodical inspection (Pemeriksaan berkala)


dilakukan secara berkala
77
Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi :
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan
peralatan mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,

78
Inspeksi K3

Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,

79
• INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber
kebakaran baik didalam/diluar gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi
kebakaran dan jalan keluar.
• UJI COBA KINERJA PERALATAN ;
1. Daftar periksa (check list) sebagai
panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil
pemeriksaan.

80
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Extinguisher

81
Fire Hosereel Material yang mudah terbakar
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Hosereel

Powder CO2 82
Fire Extinguisher
• Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi / peralatan
kebakaran selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai.

• Perawatan dilakukan dalam rangka untuk


memperbaiki apabila terjadi kerusakan
maupun sudah habis masa berlakunya
suatu alat pemadam api.

83
• Kebersihan dan kerapihan pada tempat kerja al
gudang,ruang operasi,ruang produksi,B3,bahan mudah
menyala dll.
• Kebersihan pada lantai,jalur rak kabel,ducting
ventilasi,blower (exhaust system).
• Perapihan terhadap sisa buangan, barang tidak terpakai
yang mudah menyala simpan atau jauhkan dari sumber
api.
• Sarana proteksi kebakaran mudah dilihat dan tidak
terhalang.
• Sarana jalan keluar harus bebas hambatan dan kedap
asap / panas.

84
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali

85
Manfaat
Manfaat Penerapan
Penerapan JSA
JSA
1.
1. Menemukan
Menemukanbahaya
bahaya
2.
2. Menentukan
Menentukanjenis
jenisalat
alatpengaman
pengaman
3.
3. Merumuskan
Merumuskanstandar
standarpelaksanaan
pelaksanaankerja
kerja
4.
4. Penerapan
Penerapanstndar
stndarpekerjaan
pekerjaanaman
aman
5.
5. Sebagai
Sebagaidaftar
daftarperiksa/check
periksa/checklist
list
6.
6. Menurunkan
Menurunkankecelakaan
kecelakaan&&PAK
PAK
7.
7. Membantu
Membantupenyelidikan
penyelidikankecelakaan
kecelakaan
86
Manfaat
Manfaat JSA
JSA bagi
bagi setiap
setiap pekerja
pekerja ::

a.Menjalankan
a.Menjalankan komitmen
komitmen
perusahaan
perusahaan di
di bidang
bidang K3
K3
b.Memastikan
b.Memastikan prosedur
prosedur kerja
kerja
aman
aman
c.Menstandarkan
c.Menstandarkan prosedur
prosedur
kerja
kerja
87
Mempersiapkan
Mempersiapkan JSA
JSA
Keterlibatan
 Keterlibatanpihak
pihakmanajemen
manajemen
Pendidikan
 Pendidikandan
danpelatihan
pelatihan
Penetapan
 Penetapantujuan
tujuandan
dansasaran
sasaran
Pemilihan
 Pemilihanprioritas
prioritaspekerjaan
pekerjaan
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangberbahaya
berbahaya(laporan
(laporankec.)
kec.)
 Pekerjaan
Pekerjaanbaru
baru
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangakan
akanditinjau
ditinjauulang
ulangK3-nya
K3-nya
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangdianggap
dianggapbahaya
bahaya(tdk
(tdkpernah
pernah
kec.)
kec.)
 Semua
Semuapekerjaan
pekerjaanpada
padaumumnya
umumnya 88
Aspek
Aspek yang
yang terkait
terkait dengan
dengan JSA
JSA

Ada
Ada44aspek
aspekyang
yangmembantu
membantudalam
dalamJSA
JSA::
1.
1. Manusia
Manusia
orang
orangyang
yangterkait
terkait::operator,
operator,supervisor
supervisordll
dll
2.
2. Peralatan
Peralatandan
danmesin
mesinyang
yangdigunakan
digunakan
3.
3. Material
Material(Bahan)
(Bahan)
4.
4. Lingkungan
Lingkungankerja
kerja
Metode
Metode
Praktek
Praktekkerja
kerjadan
danprosedur
prosedurkerja
kerjadari
dari
perkerjaan
perkerjaanyang
yangdianalisis.
dianalisis. 89
Pedoman
Pedoman Pembuatan
Pembuatan JSA
JSA

Untuk
Untukmenjamin
menjaminkonsisten
konsistenaplikasi
aplikasiJSA,
JSA,ada
ada
dua
duahal
halyang
yangmendasar,
mendasar,yaitu
yaitu::

 Lakukan
Lakukanyang
yangbenar
benarpada
padasaat
saat
pertama
pertamakali
kali(Do
(Doright
rightat
atfisrt
fisrt
time)
time)

 Tulis
Tulisapa
apayang
yanganda
andalakukan
lakukandan dan
lakukan
lakukanapa
apayang
yanganda
andatulis
tulis
(WWYD,DWYW)
(WWYD,DWYW)
90
Langkah
Langkah –– Langkah
Langkah JSA
JSA

1.
1.Pemilihan
Pemilihanpekerjaan
pekerjaan (Job
(Job selection)
selection)
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangberbahaya
berbahaya(laporan
(laporankec.)
kec.)
 Pekerjaan
Pekerjaanbaru
baru
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangakan
akanditinjau
ditinjauulang
ulangK3-nya
K3-nya
 Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangdianggap
dianggapbahaya
bahaya(tdk
(tdk
pernah
pernahkec.)
kec.)
 Semua
Semuapekerjaan
pekerjaanpada
padaumumnya
umumnya

91
2.
2.Menguraikan
Menguraikanpekerjaan
pekerjaan(job
(jobbreakdown)
breakdown)
 ikutsertakan
ikutsertakanorang
orangyang
yangahli
ahli
 jelaskan
jelaskanmaksud
maksuddandantujuan
tujuanJSA
JSA
 Siapkan
Siapkanlembar
lembarkerja
kerja
 Uraikan
Uraikanpekerjaan
pekerjaan( (jangan
janganterlalu
terlalu
detail
detailatau
atauterlalu
terlaluumum)
umum)
 Catat
Catatsemua
semualangkah
langkahpekerjaan
pekerjaan
 Diskusikan
Diskusikantahapan
tahapanpekerjaan
pekerjaan
tersebut.
tersebut.

92
3.
3.Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahaya(hazard
(hazard
identification)
identification)

Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahayapada
padasetiap
setiap
tahapan.
tahapan.
Analisa
Analisadan
danmerinci
merincipotensi
potensibahaya
bahaya
Dicatat
Dicatatpada
padalembar
lembarkerja
kerja
Tunjukkan
Tunjukkancatatan
catatankepada
kepadapekerja/operator
pekerja/operator
Konsulatasikan
Konsulatasikandan
dandiskusikan
diskusikan

93
4.
4. Penetapan
Penetapanupaya
upayapengendalian
pengendalian
 Cara/jalan
Cara/jalanlain
lain
 Mengubah
Mengubahkeadaan
keadaanfisis,
fisis,mekanis,
mekanis,lay
lay
out
outatau
ataulingkungan
lingkungankerja.
kerja.
 Mengubah
Mengubahprosedur
prosedurkerja
kerja
 Mengubah
Mengubahfrekwensi
frekwensikerja
kerja Hindari
Hindari
 Memberikan
MemberikanAPD APD penggunaan
penggunaan::
hati-hati,
hati-hati,agar
agar
waspada
waspada

Mengatasi
Mengatasibahaya
bahayaselalu
selaluajukan
ajukanpertanyaan
pertanyaan ::
--Apakah
Apakahdapat
dapatdikerjakan
dikerjakandengan
dengancara
caralain
lain??
--Bagaimana
Bagaimanaseharusnya
seharusnyamenegrjakan
menegrjakan??
94
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan

95
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

96
Pengamatan terhadap anak buah
dalam melaksanakan pekerjaan
aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
97
METODA ATAU ALAT
UNTUK MEMPELAJARI LEBIH
MENDALAM SIKAP KEBIASAAN &
TATA CARA BEKERJA DARI TIAP-TIAP
PEKERJA.

FEED BACK
(umpan balik)

98
99
Langkah-langkah
Langkah-langkah JSO
JSO

Ada lima langkah yang harus dilakukan :


1. Memilih pekerjaan yang diamati
2. Melaksanakan pengamatan
3. Mencatat hasil-hasil pengamatan
4. Membahas hasil-hasil pengamatan bersama
pekerja yang diaamati
5. Memberikan tindak lanjut bagi sikap bekerja yang
aman.

100
1.Pemilihan
1.Pemilihan pekerja
pekerja yang
yang diamati
diamati

 Karyawan
Karyawanbaru
baru

 Karyawan
Karyawanyang
yangbaru
barululus/
lulus/selesai
selesailatihan
latihan

 Karyawan
Karyawandibawah
dibawahrata-rata
rata-rata

 Karyawan
Karyawanyang
yangsering
seringmendapat
mendapatkecelakaan
kecelakaan

 Karyawan
Karyawanyang
yangbekerja
bekerjaberhadapan
berhadapandengan
dengan
resiko
resiko

 Karyawan
Karyawanyang
yangmempunyai
mempunyaipersoalan
persoalankhusus
khusus

101
2. Melakukan
2. Melakukan Pengamatan
Pengamatan

 pekerja
pekerjabekerja
bekerjadengan
denganbiasa
biasa
 Lakukan
 Lakukansecara
secaradiam-diam
diam-diam
 Catat
 Catatpelaksanaan
pelaksanaankerja
kerjapraktis
praktis&&
prosedur
prosedurkerja
kerjanormal
normal
 Jangan
 Janganmenggangu
menggangupekerjaan
pekerjaan

102
3.
3.Pencatatan
Pencatatanhasil
hasilpengamatan
pengamatan
semua
semuahasil
hasilpengamatan
pengamatandicatat
dicatat
dalam
dalamlembar
lembarkerja
kerja(work
(worksheet)
sheet)dan
dan
simpan
simpansebagai
sebagaiarsip.
arsip.

4.
4.Pembahasan
Pembahasan
 diskusikan
diskusikanhasil
hasilJSO
JSOkepada
kepadapekerja
pekerja
yang
yangdiamati
diamati

 motivasi
motivasipekerja
pekerjauntuk
untukbicara
bicaradan
dan
dengar
dengarpendapatnya
pendapatnya

 hindari
hindarikomunikasi
komunikasisatu
satuarah.
arah.

103
TIPS
TIPS
 catat
catataktifitas
aktifitasdi
ditempat
tempatkerja
kerjayang
yangperlu
perlu
diobsevasi
diobsevasi
 Buat
Buatjadwal
jadwalJSO
JSO(3x
(3xseminggu)
seminggu)
 Lakukan
Lakukanobservasi
observasitanpa
tanpaterpaksa
terpaksa
 Selalu
Selaluberhubungan
berhubungandengan
denganyang
yang
diobseravsi
diobseravsi
 berikan
berikanwork
worksheet
sheet//lembar
lembarkerja
kerjakepada
kepada
orang
orangyang
yangdiobesrvasi
diobesrvasi
 Simpan
Simpanwork
worksheet
sheetsebagai
sebagaiarsip
arsip

104
JOB SAFETY OBSERVATION
JENIS PEKERJAAN :

TANGGAL : JAM :
KARYAWAN : PENGAWAS :
1. Pelaksanaan kerja (job practices) yang unsafe :

2. Pelaksanaan kerja (job practices) yang perlu dilakukan perubahan /


penyempurnaan / perbaikan :

3. Pelaksanaan kerja (job practices) yang patut dihargai / sudah benar :

4. Catatan atas hasil review (pembahasan) dan diskusi :

105
“RISK”
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.

106
107
If you don’t have inspections done…

x
“RISK”

You might go to a jobsite


some day and find this!!
108
Safe Working Practices

• Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap


pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek
misalnya :
– Pekerjaan Pengelasan
– Scaffolding
– Bekerja diketinggian
– Penggunaan Bahan Kimia berbahaya
– Bekerja diruangan tertutup
– Bekerja diperalatan mekanis dsb.
109
Sistim Ijin Kerja
• Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai
kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan sistim
ijin kerja.
• Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai
jika telah memiliki ijin kerja yang dikeluarkan
oleh fungsi berwenang (pengawas K3)
• Ijin Kerja memuat cara melakukan pekerjaan, yg
aman dan peralatan keselamatan yang diperlukan

110
10. Safety Inspection
• Merupakan program penting dalam proses
kerja untuk meyakinkan bahwa tidak ada
“unsafe act dan unsafe Condition”
dilingkungan tempat kerja
• Inspeksi dilakukan secara berkala.
• Dapat dilakukan oleh Petugas K3

111
Equipment/instalation Inspection
• Semua peralatan / instalasi listrik harus diperiksa
oleh ahlinya sebelum diijinkan digunakan
• Semua alat yang telah diperiksa harus diberi
sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label
khusus.
• Pemeriksaan dilakukan secara berkala

112
SAFETY TRAINING INDONESIA

BEKERJA DI TEMPAT KETINGGIAN

PROSEDUR BEKERJA PADA KETINGGIAN

PERSIAPAN
• Memberitahukan mengenai isi/jenis, waktu dan Bahaya
pekerjaan tersebut
• Periksa Alat Perlindungan Diri ( APD )
• Atur Posisi kaki, kencangkan tali agar tidak jatuh
• Pasang tanda “ Sedang ada Pekerjaan di atas “
• Pasang pelindung agar bunga api las tidak jatuh ke
bawah, minta seseorang untuk mengawasinya
• Di daerah listrik pasang lampu penutup untuk mencegah
konsleting
113
SAFETY TRAINING INDONESIA

SELAMA BEKERJA

Jika menggunakan tangga, pasang posisi 750 dan


perhatikan dan perhatikan bagian bawahnya.
 Jangan membawa peralatan jika menuruni tangga
yang tegak lurus
 Gunakan tali atau kantong untuk menurunkan peralatan.
   Gunakan pengikat agar peralatan tidak jatuh
 Jangan melempar barang atau peralatan kerja

114
SAFETY TRAINING INDONESIA

SETELAH SELESAI BEKERJA


P☀ Pastikan jangan lupa menyimpan peralatan
yang sudah digunakan dan perhatikan ke
bagian bawah

☀ ☀ Hubungi bagian yang bersangkutan jika


pekerjaan selesai.

115
Pekerjaan di atas tangga
• Pakailah tangga yang kuat dengan lebar 30 cm atau lebih.
Jangan memakai sesuatu tangga yang dibuat sendiri dengan
tergesa-gesa
• Pasanglah sebuah alat penangkal selip pada tangga. Jika tidak
ada, maka untuk mencegah jatuh atau tergelincir ikat lah
tangga atau tangganya harus dipegang orang.
• Tempatkan tangga dengan sudut 750 pada pijakan, dan ujung
tangga berada sekitar 60 cm menonjol di atasnya
• Jangan naik turun tangga selagi membawa peralatan
• Jika tangga ditempatkan menghadap jalan lintasan, pasanglah
tanda peringatan untuk orang yang lewat
• Jangan bersikap tidak wajar selagi bekerja di atas tangga

116
Hazard Identification & Risk Assessment
Control


(HIRAC)
Apakah ada sumber potensi bahaya
• Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
• Apa akibat dan pengaruhnya
• Bagaimana pencegahannya

117
Risiko/Risk
 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability
dan Konsekuensi
 Risiko = Probability x Konsekuensi
 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama

118
Komponen Risiko/Risk
 Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
 Jumlah manusia yang terpajan/injury
 Frekuensi pemajanan/injury
 Derajat risiko individu
 Kemungkinan pengendalian bahaya
 Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
 Aspek finansial individu
 Pendapat masyarakat
 Tanggung jawab sosial
119
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability dan
tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau karena
risiko yang telah ditetapkan
120
Memberikan informasi berkaitan dengan
kegiatan yang ada dalam Manajemen Risiko
sesuai dengan tahapan-tahapannya.

121
 Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko
 Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam manajemen risiko
 Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di
tempat kerja
 Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan
menggunakan prinsip manajemen risiko

122
Would you
be at
these
risk ?

123
Properti
K3
Finansial
Lingkungan

Manajemen
Bisnis
Sosial Risiko

Regulasi
Teknologi
Bencana
Alam
124
Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian
(manusia, proses, properti dan lingkungan)

125
126
Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu
bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat.
Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Likelihood Akibat 127


What are hazards in these picture ?

128
Analisa Risiko/Risk Analysis
kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria
risiko yang telah ditetapkan.

Prioritas Penanganan Risiko


129
“Level of RISK”
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut

(Tingkat resiko).
 
130
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:

 Kualitatif
 Semikuantitatif
 Kuantitatif

131
Penentuan Resiko
• Sifat Pekerjaan
• Lokasi Kerja
• Potensi bahaya di tempat kerja
• Potensi/kualifikasi kontraktor
• Pekerjaan simultan
• Lamanya pekerjaan
• Pengalaman dan keahlian kontraktor
132
Manajemen Risiko

Penerapan secara sistematis


dari kebijakan manajemen,
prosedur dan aktivitas dalam
kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan
dan pemantauan serta review
risiko

133
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA

MONITOR
ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO & REVIEW

AKIBAT KESEMPATAN

PENILAIAN
PENILAIANRISIKO
RISIKO

PENANGANAN
PENANGANANRISIKO
RISIKO
134
Klasifikasi Resiko
• Resiko diukur dan diberi peringkat :
– Rendah
– Medium
– Tinggi
• Klasifikasi Impak Resiko
– Personnel Safety and Health Risks
– Process Safety Impacts
– Environmental Impacts

135
PERSIAPAN

Agar pelaksanaan manajemen risiko berjalan dengan lancar, diperlukan


persiapan antara lain;

Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko


Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko
Standar atau acuan dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur/mekanisme pelaporan dan pemantauan
serta review
Dokumentasi yang terkait

136
Hirarki Pengendalian Risiko K3

Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pemberlakuan sistim ijin kerja
 Pelatihan karyawan
Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety shoes
Ear plug/muff
 Safety goggles

137
Pemantauan dan Tinjauan Ulang

Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan


maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah
tindakan tersebut sudah efektif atau belum.

Bentuk pemantauan antara lain ;


• inspeksi
• pemantauan lingkungan
• audit

138
PENILAIAN RISIKO
(RISK ASSESSMENT)

139
TUJUAN
PENILAIAN RISIKO
1. Untuk mengetahui, memahami dan
mengukur risiko yang terdapat di tempat
kerja
2. Untuk melakukan penilaian finansil dan
bahaya dari risiko yang ada
3. Untuk mengendalikan risiko

140
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli K3
di perusahaan ybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami perat.-peruu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3 Kimia

141
ELEMEN
PENILAIAN RISIKO

R = f (C, F)

R = Risk
C = Consequently
F = Frequency

142
LANGKAH - LANGKAH
PENILAIAN RISIKO
• IDENTIFIKASI DAN MENCARI POTENSI
BAHAYA
• MENETAPKAN AKIBAT/ KONSEKUENSI
DAN KEMUNGKINAN KEJADIANNYA
• EVALUASI THD RISIKO DAN
PERSYARATAN PENGENDALIAN
• MEMBUAT CATATAN TEMUAN
• MENGKAJI DAN REVISI
143
LANGKAH I
IDENTIFIKASI DAN
MENCARI POTENSI BAHAYA

• KENAL DAN AMATI SEKELILING TEMPAT


KERJA, PERHATIKAN PERUBAHAN YANG
TERJADI
• CARI INFORMASI MENGENAI KONDISI
TEMPAT KERJA
• PERIKSA CATATAN KASUS KECELAKAAN
KERJA
• PERIKSA SOP DAN MSDS
144
LANGKAH II
TETAPKAN KONSEKUENSI DAN
KEMUNGKINAN KEJADIAN

• Tetapkan siapa yang akan cidera


– Pekerja baru/magang/hamil/wanita
– Petugas kebersihan/tamu/kontraktor/tehnisi
– Masyarakat lainnya
• Bagaimana proses kejadiannya

145
Risk Identification Matrix
Area of
impact
Sources
of risk

146
LANGKAH III
EVALUASI RISIKO DAN PERSYARATAN
PENGENDALIAN
• Pertimbangkan kemungkinan timbulnya risiko
• Perkirakan apakah diperlukan persyaratan
pencegahan/pengendalian
• Pertimbangkan semua persyaratan pencegahan yang
telah ada :
• Peraturan perundangan
• Standar dan prosedur
• Tetapkan tindakan koreksi dan berikan prioritas

147
LANGKAH IV
MEMBUAT CATATAN TEMUAN
• CATATAN TEMUAN MENCAKUP :
– Unit kerja/Tanggal/MSDS/Label/Tindakan Pengendalian
– Nama/Posisi/Komposisi Team
– Daftar Bahan Berbahaya/Informasi Bahaya
– Identifikasi Risiko/Kesimpulan Risiko
– Rekomendasi/Tanda tangan penilai
– Posisi dan tanda tangan penerima (manajemen)
• TEMUAN DI INFORMASIKAN :
– Termasuk pengendalian dan pencegahan
148
LANGKAH V
MENGKAJI DAN REVISI
• DILAKUKAN APABILA TERJADI :
– Perubahan volume produksi, perlengkapan instalasi,
bahan, proses, tidakan pencegahan
– Kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan
penyimpangan
– Diperoleh informasi tentang potensi bahaya
– Penggunaan tindakan pengendalian dan tehnologi
baru atau disempurnakan
149
Exercise : IDENTIFYING OSH HAZARDS AND RISKS

Severity Likelihood Risk Risk


Work Activity Hazard Identified OSH Control of Harm Of harm Score Level

150
PERAN K3
DALAM PERUSAHAAN
• Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan
kerugian atau inefisioensi
• Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan
terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3
• Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
• Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan
fungsi kontrolnya dalam aspek K3

151
PERMIT TO WORK
SYSTEM

152
PERMIT TO WORK
SYSTEM

153
Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-
Permit ( a permit-to-work system):
• Setiap pekerjaan panas (hot work),
• Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive
atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah
yang significant;
• Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang
tertutup (confined space);
• pengecatan (spray painting);
• blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space);
• Pemasangan pipa dan peralatannya;
• Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi
listrik / menggunakan tegangan listrik.
154
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection
Inspection &&
Permohonan Assessment
Assessment
Permohonan oleh
izin
izin kerja
kerja oleh Laporan
Ahli
Ahli K3
K3 Inspeksi dan membuat
analisa potensi bahaya

Evaluation
Evaluation
Approval oleh
oleh
Completion
Completion Kepala
Laporan Hot Work Permit Kepala K3
K3
Laporan ke-kepala
ke-kepala K3
K3
setelah
setelah
pekerjaan
pekerjaan selesai
selesai

155
Langkah 1
PERMOOHONAN IJIN KERJA

• Jenis pekerjaan.
• Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
• Tindakan pencegahan.
• Permohonan ditandatangani oleh Supervisor
• Nama permohonan, tandatangan, waktu
pengajuan.

156
Langkah kedua
• Ahli K3 menerima surat pengajuan.
• Mempelajari jadwal kerja.
• Melakukan inspeksi.
• Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh pekerjaan.
• Pertimbangkan manfaat dari hot work
• Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.
• Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung
diproses untuk alternatif/metoda lain.
157
Langkah Ketiga
• Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3
• Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat;
atau
• Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat
• Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan
dalam izin kerja.

158
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below

Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..


FINAL CHECK-UP
Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such
as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least
30 minutes after the work was completed and were found fire safe
Signed …………………………..
After signing return permit to person who issued it.
159
Alternatif / Metoda lain

• Jika ada alternatif/metoda lain, Ahli K3 :


– Menjamin tidak ada ketidaknyamanan
dalam bekerja.
– Menjamin semua standar k3 dilaksanakan.

160
Buat ijin 4 rangkap

• Satu untuk Ahli K3

• Satu untuk pemohon.

• Satu untuk ditempel di tempat kerja

• Satu disimpan arsip (Dep. K3)

161
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses
pekerjaan.
• Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara
tertutup, mencegah adanya rekayasa lokasi.
• Pelaksana pekerjaan harus telah disertifikasi.

162
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus mereview semua hot work dan
menganalisa setiap hari apakah pekerjaan bisa
diteruskan.
• Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan
tidak boleh terputus (libur atau minggu)
• Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin
tidak berlaku, Supervisor mengajukan
kembali.

163
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus
mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi
setiap aktifitas pekerjaan.

• Perbedaan Hot work permit dengan yang lain :


– Ijin harian sangat diperlukan pada hot work
permit.
– Ahli K3 harus dilatih secara khusus tentang setiap
pekerjaan hot work.
164
Ijin kerja panas

supervisor
supervisor Inspection
Inspection&Assessment
&Assessment
Mengajukan
Safety
Safety assessor
assessor
Mengajukanijin
ijinkerja
kerja Peninjauan
Peninjauanlapangan
lapangan

Kepala
KepalaSafety
Safety
Supervisor
Supervisor Menganalisis
Menganalisis
Bertanggung
Bertanggungjawab potensi
jawab potensi&
&resiko
resikobahaya
bahaya
pelaksanaan
pelaksanaansyarat
syarat Menerbitkan ijin
Menerbitkan ijin
++Syarat
Syarat

165
CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!
CAN IT BE AVOIDED ?
IS THERE A SAFER WAY?

PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor

Time started …………………. Time finished ………………………..


FINAL CHECK-UP
Work area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such
as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least
30 minutes after the work was completed and were found fire safe
Signed …………………………..
After signing return permit to person who issued it.
166
Pencegahan Kebakaran
• Prinsip pencegahan kebakaran adalah mengontrol faktor-
faktor terjadinya api yaitu oksigen, bahan dan sumber
penyalaan
• Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi;
– penyimpanan
– pengangkutan
– pemakaian

167
Pencegahan Kebakaran
• Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik
• Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya
• Jauhkan dari sumber penyalaan
• Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada
• Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas
• Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas grounding dan
bonding
• Periksa terhadap kebocoran wadah
• Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan teknis
yang ada (misal; PUIL)

168
Pencegahan Kebakaran
• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan
• Pengelasan pada daerah berbahaya dilakukan dengan ijin
(Permit To Work – Hot Work)
• Melakukan purging untuk menghilangkan pocket gas
• Tabung gas disimpan pada lokasi yang teduh/tidak kena
matahari langsung
• Periksa selalu adanya kemungkinan kebocoran gas
• Terpasangnya Flashback Arrestor pada saluran fuel gas dan
oksigen

169
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin,
instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan
keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran,
peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya
akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun
tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan
harus dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur
dengan peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan
kebijakan baik Nasional, regional maupun di tingkat
perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan
melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
170
Sekian
TERIMA
KASIH

171

Anda mungkin juga menyukai