ANALISA PEKERJAAN
PEKERJAAN BERWAWASAN
BERWAWASAN K3
K3
UTAMAKAN
UTAMAKANKESELAMATAN
KESELAMATAN
DAN
DAN KESEHATANKERJA
KESEHATAN KERJA
1
Tujuan Pembelajaran Umum
2
Tujuan Pembelajaran Khusus
Memahami
Memahami&&menjelaskan
menjelaskanpengertian/istilah
pengertian/istilahyg
yg
berkaitan
berkaitandengan
dengananalisis
analisispekerjaan
pekerjaan
berwawasan
berwawasanK3 K3(APBK3)
(APBK3)
-- Melakukan
Melakukanidentifikasi
identifikasisumber-sumber
sumber-sumberbahaya
bahaya
pada
padasuatu
suatutahapan
tahapanpekerjaan
pekerjaan&&mampu
mampu
merumuskan
merumuskanprosedur
prosedurkerja
kerjaygygaman
aman
-- Memahami
Memahamidan danmenjelaskan
menjelaskanlangkah-langkah
langkah-langkah
analisis
analisispekerjaan
pekerjaanberwawasan
berwawasanK3K3
-- Menerapkan
Menerapkanpraktek
praktekanalisis
analisispekerjaan
pekerjaan
berwawasan
berwawasanK3
K3di
ditempat
tempatkerja
kerja
3
ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3
(APBK3)
5
S
i
a
pay
a
n
gp
e
r
lu
K
3?
S
e
t
i
ap
or
a
ng
ya
n
gm
el
ak
u
ka
n
su
a
t
up
ek
e
r
j
aa
nd
i
t
emp
a
t
k
e
r
ja
ny
a
T
e
r
mas
u
kA
ND
A.
.
.
!
... karena ANDA tidak ingin mengalami cedera/ luka, penyakit atau
kematian
... karena ANDA tidak ingin kehilangan barang atau harta benda
... karena ANDA bekerja untuk menyambung hidup, bukan untuk cedera
atau sakit
6
D
im
an
aSA
YAp
er
luK
3?
Pad
asaatA NDA b erad a:
diru m ah(H om eS a fe)
dip erjalan
an(D riveS a fe)
ditem patkerja/kan to r(W o rkS
afe)
K
ap
anS
AYA
pe
rluK
3?
S
etiapsaat,padawak tuA ND A melaku kansu atup ekerjaan .
diru mah,m isalnya: pad
aw ak tum em asakd id ap u
r, m
emb
ersih
kan
rum ah,mem p erb
aikilampu/listrik
,danlain -lain.
d
iperja
lan
an,misalnya: p
adaw ak
tum en
g em ud
ikanm
obil, m
eng
gun
akan
k
end
araanumum,berjalankak
i,d
anlainsebagain
ya.
d
i tem patkerja,m isalny
a: pad
aw ak
tum eng
operasik
ansu
atum
esinatau
p
eralatan
,bekerjasam bildudu
kd alamwak
tulama
7
Pendekatan K3
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
• Philosophy
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
• Keilmuan
8
Undang undang No 1 tahun 1970
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja
• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)
• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan hidup
9
Pendekatan K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
10
Pendekatan K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
11
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya atau pemikiran dan
penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja
12
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
13
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
14
Keselamatan (Safety)
15
6
Tujuan safety
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan /
pekerjaan mulai dari input, proses maupun
output. Kegiatan yang dimaksud bisa berupa
kegiatan produksi di dalam industri maupun
diluar industri seperti di sektor public dan yang
lainnya.
2. Selain itu penerapan program safety juga
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
(well-being)
16
8
ARAH
ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PEMBINAAN
PEMBINAAN K3
K3
• Aman
• Sehat
TERSELENGGARANYA • Ramah lingkungan
• Nihil Kecelakaan
Peningkatan
Di Tempat Kerja produktifitas
17
Sasaran K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
18
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
19
3
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
20
4
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT
ACCIDENT
21
Keselamatan
bersifat Universal
a n
c el a ka
Ke
Kejadiannya tiba-tiba;
Tidak diduga dan
Tidak dikehendaki,
22
Proses
Bahan + Mesin + Tenaga kerja
Safe Production 23
ilustrasi
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH
e laakkaaaa
c
KKeecel
KECELAKAAN nn
3. Kecelakaan kerja
e c el
e
a
lakk Tempat
aaaa kerja
KKec
nn
24
Jenis / Type Kecelakaan
25
Keselamatan OUT COME
• Proses produksi lancar
26
120 80.000,00
Accident 70.000,00
100
80
50.000,00
60 40.000,00
30.000,00
40
20.000,00
20
10.000,00
0 0,00
91 91 92 93 94 95 96 97 98 99 0 1 2
20.000
40.000
60.000
80.000
0
15.997
3.429
16.042
1997
Kasus
57.950
52.796
3.978
19.576
1998
76.247
57.029
4.095
20.174
1999
82.294
Meninggal Dunia
66.367
4142
20970
2000
87390
Cacat 104.774
1768
2001
1266
90440
85.041
DATA KECELAKAAN KERJA
1685
2002
9115
STMB
28
74241
GUNUNG ES - BIAYA
KECELAKAAN
29
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN
$1 BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji & kompensasi yg dibayar
30
Piramida kasus kecelakaan
1 kec. fatal
10 kec. ringan
10.000 Unsafe
31
luka yg fatal
3 hari atau lebih
absen kerja
1-3 hari absen
luka ringan
hampir celaka
Adm
Procedure
Safety
Approach
Engineering Human
Control Control
33
Strategi Pengendalian Kecelakaan
• Engineering Control (Standar Keteknikan)
• Human Control (Kompetensi SDM)
• Management Control (Penerapan SMK3)
34
Safe
Safe
Accident
Engineering Human
Control Control
Unsafe Unsafe
JSA JSO
Condition Act
Adm
Procedure
Management
Failure
OSH
Management System 35
FOKUS K3
Ref. UU No 1 th 1970
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
OUT COME
• Menekan resiko kerugian
36
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI
3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF
5 APD
37
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
38
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
39
Pencegahan
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja
1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3)
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik (rekayasa engineering)
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Asuransi
11. Penerangan 1 s/d 10
Perencanaan
Perencanaan
Pemasangan
Pemasangan
commissioning
commissioning
pemakaian
pemakaian
perawatan
perawatan
ASPEK PENGENDALIAN
• Administratif (kebijakan,program,SOP)
• Legalitas/perijinan (peralatan,
instalasi)
• Standarisasi Teknis
• Sertifikasi (kompetensi SDM)
41
“HAZARD” (potensi bahaya)
Adalah suatu kondisi yang dapat
minimbulkan / menyebabkan
gangguan/ kegagalan
kecelakaan/kerusakan
43
4
Tingkat Resiko Bahaya Dipengaruhi :
- Manusia/pekerja
- Peralatan / instalasi
- Bahan
- Proses kerja
- Metoda kerja
- Keadaan lingkungan
44
4
HAZARD
45
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)
• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Physiological
• Biological
• Ergonomic 46
47
Sumber
Sumber Potensi
PotensiBahaya
Bahaya
“HAZARD”
“HAZARD” Korban/Kerugian
“CONSEQUENCY”
Kecelakaan
Kecelakaan
““ACCIDENT”
ACCIDENT”
48
“hazard”
MANUSIA
MANUSIA
PROSES
BAHAN
ALAT MESIN
BAHAN
49
( H.W. HEINRICH, 1931)
ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT
SOCIAL
ENVIRON- FAULT OF UNSAFE
MENT PERSON ACT /
UNSAFE
CONDITION
50
( FRANK BIRD JR, 1970 )
Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control
LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
INCIDENT /
INJURY /
CAUSES CAUSES ACCIDEN
DAMAGE
51
( ILCI model - Bird & German, 1985 )
Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance/
Inadequate Factors (Profit)
bahan
Compliance
SUMBER BAHAYA
KECELAKAAN
53
A. Akibat kecelakaan
Korban manusia ( ….. orang)
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan
56
D.
D. Kondisi
Kondisi berbahaya
berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
57
E. Tindakan
E. Tindakan berbahaya
berbahaya
1.
1. Melakukan
Melakukanpekerjaan
pekerjaantanpa
tanpawewenang,
wewenang,
2.
2. Bekerja
Bekerjadengan
dengankecepatan
kecepatanberbahaya.
berbahaya.
3.
3. Membuat
Membuatalat alatpengaman
pengamantidak
tidakberfungsi
berfungsi
44 Memakai
Memakaiperalatan
peralatanyang
yangtidak
tidakaman,
aman,tanpa
tanpa
peralatan.
peralatan.
5.
5. Melakukan
MelakukanProses
Proses dengan
dengantidak
tidakaman
aman
6.
6. Posisi
Posisiatau
atausikap
sikaptubuh
tubuhtidak
tidakaman
aman
7.
7. Bekerja
Bekerjapada
padaobjek
objekyang
yangberputar
berputaratauatauberbahaya
berbahaya
8.
8. Mengalihkan
Mengalihkanperhatian,
perhatian,mengganggu,
mengganggu,sembrono
sembrono//
berkelakar,
berkelakar,mengagetkan
mengagetkandan danlain-lain.
lain-lain.
9.
9. Melalaikan
Melalaikanpenggunaan
penggunaanalat alatpelindung
pelindungdiri
diriyang
yang
ditentukan.
ditentukan.
10.
10. Lain-lain.
Lain-lain.
58
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL
SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR
KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
Subsitusi &
CONTROL
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek 59
penyebab
ANALISA
ANALISA STATISTIK
STATISTIK KECELAKAAN
KECELAKAAN
60
Tindak lanjut
Tindak lanjut
penanganan kecelakaan
penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan
lebih lanjut dalam kaitan kasus-
kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan
rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung
jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera
dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.
61
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;
• Bahan/material
• Alat/Mesin
• Metode kerja
• Lingkungan kerja
62
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan
atau proses.
63
Sumber
BAHAYA
64
Target yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya ;
• manusia
• produk
• peralatan/fasilitas
• lingkungan
• proses (downtime)
• reputasi
• lainnya ??
65
Bagaimana cidera dapat terjadi ?
Akibat dari
Penyimpangan
Standar K3
Konsekuensi kebakaran
•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra
68
3 LANGKAH SEDERHANA
(untuk mengetahui potensi bahaya)
69
IDENTIFIKASI BAHAYA
Dalam melakukan identifikasi bahaya
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai
sebagai panduan
HAZARD
HAZARD
71
72
KKYYTT
Kiken
Kiken==Bahaya
Bahaya
Yochi
Yochi ==Prediksi
Prediksi
Training
Training==Latihan
Latihan
73
Data potensi bahaya
No Lokasi Potensi bahaya Resiko/ Rekomendasi
Hazard Risk Recommendation
1
2
3
4
74
Teknik Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
inspeksi
pemantauan/survey
Observasi/JSO/JSA
kuesioner
audit
data-data statistik
75
Inspeksi K3
Tujuan :
• Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
• Memonitor kelengkapan sarana safety
• Memperbaiki pelaksanaan safety
76
Inspeksi K3
Type inspeksi :
• On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus
pada saat operasi
Pelaksanaan inspeksi :
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan
peralatan mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
78
Inspeksi K3
Laporan inspeksi
• Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
• Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
• Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,
79
• INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber
kebakaran baik didalam/diluar gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi
kebakaran dan jalan keluar.
• UJI COBA KINERJA PERALATAN ;
1. Daftar periksa (check list) sebagai
panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil
pemeriksaan.
80
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN
81
Fire Hosereel Material yang mudah terbakar
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN
Powder CO2 82
Fire Extinguisher
• Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi / peralatan
kebakaran selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai.
83
• Kebersihan dan kerapihan pada tempat kerja al
gudang,ruang operasi,ruang produksi,B3,bahan mudah
menyala dll.
• Kebersihan pada lantai,jalur rak kabel,ducting
ventilasi,blower (exhaust system).
• Perapihan terhadap sisa buangan, barang tidak terpakai
yang mudah menyala simpan atau jauhkan dari sumber
api.
• Sarana proteksi kebakaran mudah dilihat dan tidak
terhalang.
• Sarana jalan keluar harus bebas hambatan dan kedap
asap / panas.
84
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3
Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
85
Manfaat
Manfaat Penerapan
Penerapan JSA
JSA
1.
1. Menemukan
Menemukanbahaya
bahaya
2.
2. Menentukan
Menentukanjenis
jenisalat
alatpengaman
pengaman
3.
3. Merumuskan
Merumuskanstandar
standarpelaksanaan
pelaksanaankerja
kerja
4.
4. Penerapan
Penerapanstndar
stndarpekerjaan
pekerjaanaman
aman
5.
5. Sebagai
Sebagaidaftar
daftarperiksa/check
periksa/checklist
list
6.
6. Menurunkan
Menurunkankecelakaan
kecelakaan&&PAK
PAK
7.
7. Membantu
Membantupenyelidikan
penyelidikankecelakaan
kecelakaan
86
Manfaat
Manfaat JSA
JSA bagi
bagi setiap
setiap pekerja
pekerja ::
a.Menjalankan
a.Menjalankan komitmen
komitmen
perusahaan
perusahaan di
di bidang
bidang K3
K3
b.Memastikan
b.Memastikan prosedur
prosedur kerja
kerja
aman
aman
c.Menstandarkan
c.Menstandarkan prosedur
prosedur
kerja
kerja
87
Mempersiapkan
Mempersiapkan JSA
JSA
Keterlibatan
Keterlibatanpihak
pihakmanajemen
manajemen
Pendidikan
Pendidikandan
danpelatihan
pelatihan
Penetapan
Penetapantujuan
tujuandan
dansasaran
sasaran
Pemilihan
Pemilihanprioritas
prioritaspekerjaan
pekerjaan
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangberbahaya
berbahaya(laporan
(laporankec.)
kec.)
Pekerjaan
Pekerjaanbaru
baru
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangakan
akanditinjau
ditinjauulang
ulangK3-nya
K3-nya
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangdianggap
dianggapbahaya
bahaya(tdk
(tdkpernah
pernah
kec.)
kec.)
Semua
Semuapekerjaan
pekerjaanpada
padaumumnya
umumnya 88
Aspek
Aspek yang
yang terkait
terkait dengan
dengan JSA
JSA
Ada
Ada44aspek
aspekyang
yangmembantu
membantudalam
dalamJSA
JSA::
1.
1. Manusia
Manusia
orang
orangyang
yangterkait
terkait::operator,
operator,supervisor
supervisordll
dll
2.
2. Peralatan
Peralatandan
danmesin
mesinyang
yangdigunakan
digunakan
3.
3. Material
Material(Bahan)
(Bahan)
4.
4. Lingkungan
Lingkungankerja
kerja
Metode
Metode
Praktek
Praktekkerja
kerjadan
danprosedur
prosedurkerja
kerjadari
dari
perkerjaan
perkerjaanyang
yangdianalisis.
dianalisis. 89
Pedoman
Pedoman Pembuatan
Pembuatan JSA
JSA
Untuk
Untukmenjamin
menjaminkonsisten
konsistenaplikasi
aplikasiJSA,
JSA,ada
ada
dua
duahal
halyang
yangmendasar,
mendasar,yaitu
yaitu::
Lakukan
Lakukanyang
yangbenar
benarpada
padasaat
saat
pertama
pertamakali
kali(Do
(Doright
rightat
atfisrt
fisrt
time)
time)
Tulis
Tulisapa
apayang
yanganda
andalakukan
lakukandan dan
lakukan
lakukanapa
apayang
yanganda
andatulis
tulis
(WWYD,DWYW)
(WWYD,DWYW)
90
Langkah
Langkah –– Langkah
Langkah JSA
JSA
1.
1.Pemilihan
Pemilihanpekerjaan
pekerjaan (Job
(Job selection)
selection)
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangberbahaya
berbahaya(laporan
(laporankec.)
kec.)
Pekerjaan
Pekerjaanbaru
baru
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangakan
akanditinjau
ditinjauulang
ulangK3-nya
K3-nya
Pekerjaan
Pekerjaanyang
yangdianggap
dianggapbahaya
bahaya(tdk
(tdk
pernah
pernahkec.)
kec.)
Semua
Semuapekerjaan
pekerjaanpada
padaumumnya
umumnya
91
2.
2.Menguraikan
Menguraikanpekerjaan
pekerjaan(job
(jobbreakdown)
breakdown)
ikutsertakan
ikutsertakanorang
orangyang
yangahli
ahli
jelaskan
jelaskanmaksud
maksuddandantujuan
tujuanJSA
JSA
Siapkan
Siapkanlembar
lembarkerja
kerja
Uraikan
Uraikanpekerjaan
pekerjaan( (jangan
janganterlalu
terlalu
detail
detailatau
atauterlalu
terlaluumum)
umum)
Catat
Catatsemua
semualangkah
langkahpekerjaan
pekerjaan
Diskusikan
Diskusikantahapan
tahapanpekerjaan
pekerjaan
tersebut.
tersebut.
92
3.
3.Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahaya(hazard
(hazard
identification)
identification)
Identifikasi
Identifikasipotensi
potensibahaya
bahayapada
padasetiap
setiap
tahapan.
tahapan.
Analisa
Analisadan
danmerinci
merincipotensi
potensibahaya
bahaya
Dicatat
Dicatatpada
padalembar
lembarkerja
kerja
Tunjukkan
Tunjukkancatatan
catatankepada
kepadapekerja/operator
pekerja/operator
Konsulatasikan
Konsulatasikandan
dandiskusikan
diskusikan
93
4.
4. Penetapan
Penetapanupaya
upayapengendalian
pengendalian
Cara/jalan
Cara/jalanlain
lain
Mengubah
Mengubahkeadaan
keadaanfisis,
fisis,mekanis,
mekanis,lay
lay
out
outatau
ataulingkungan
lingkungankerja.
kerja.
Mengubah
Mengubahprosedur
prosedurkerja
kerja
Mengubah
Mengubahfrekwensi
frekwensikerja
kerja Hindari
Hindari
Memberikan
MemberikanAPD APD penggunaan
penggunaan::
hati-hati,
hati-hati,agar
agar
waspada
waspada
Mengatasi
Mengatasibahaya
bahayaselalu
selaluajukan
ajukanpertanyaan
pertanyaan ::
--Apakah
Apakahdapat
dapatdikerjakan
dikerjakandengan
dengancara
caralain
lain??
--Bagaimana
Bagaimanaseharusnya
seharusnyamenegrjakan
menegrjakan??
94
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
95
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa
Pengendalian administratif
96
Pengamatan terhadap anak buah
dalam melaksanakan pekerjaan
aspek K3
Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
97
METODA ATAU ALAT
UNTUK MEMPELAJARI LEBIH
MENDALAM SIKAP KEBIASAAN &
TATA CARA BEKERJA DARI TIAP-TIAP
PEKERJA.
FEED BACK
(umpan balik)
98
99
Langkah-langkah
Langkah-langkah JSO
JSO
100
1.Pemilihan
1.Pemilihan pekerja
pekerja yang
yang diamati
diamati
Karyawan
Karyawanbaru
baru
Karyawan
Karyawanyang
yangbaru
barululus/
lulus/selesai
selesailatihan
latihan
Karyawan
Karyawandibawah
dibawahrata-rata
rata-rata
Karyawan
Karyawanyang
yangsering
seringmendapat
mendapatkecelakaan
kecelakaan
Karyawan
Karyawanyang
yangbekerja
bekerjaberhadapan
berhadapandengan
dengan
resiko
resiko
Karyawan
Karyawanyang
yangmempunyai
mempunyaipersoalan
persoalankhusus
khusus
101
2. Melakukan
2. Melakukan Pengamatan
Pengamatan
pekerja
pekerjabekerja
bekerjadengan
denganbiasa
biasa
Lakukan
Lakukansecara
secaradiam-diam
diam-diam
Catat
Catatpelaksanaan
pelaksanaankerja
kerjapraktis
praktis&&
prosedur
prosedurkerja
kerjanormal
normal
Jangan
Janganmenggangu
menggangupekerjaan
pekerjaan
102
3.
3.Pencatatan
Pencatatanhasil
hasilpengamatan
pengamatan
semua
semuahasil
hasilpengamatan
pengamatandicatat
dicatat
dalam
dalamlembar
lembarkerja
kerja(work
(worksheet)
sheet)dan
dan
simpan
simpansebagai
sebagaiarsip.
arsip.
4.
4.Pembahasan
Pembahasan
diskusikan
diskusikanhasil
hasilJSO
JSOkepada
kepadapekerja
pekerja
yang
yangdiamati
diamati
motivasi
motivasipekerja
pekerjauntuk
untukbicara
bicaradan
dan
dengar
dengarpendapatnya
pendapatnya
hindari
hindarikomunikasi
komunikasisatu
satuarah.
arah.
103
TIPS
TIPS
catat
catataktifitas
aktifitasdi
ditempat
tempatkerja
kerjayang
yangperlu
perlu
diobsevasi
diobsevasi
Buat
Buatjadwal
jadwalJSO
JSO(3x
(3xseminggu)
seminggu)
Lakukan
Lakukanobservasi
observasitanpa
tanpaterpaksa
terpaksa
Selalu
Selaluberhubungan
berhubungandengan
denganyang
yang
diobseravsi
diobseravsi
berikan
berikanwork
worksheet
sheet//lembar
lembarkerja
kerjakepada
kepada
orang
orangyang
yangdiobesrvasi
diobesrvasi
Simpan
Simpanwork
worksheet
sheetsebagai
sebagaiarsip
arsip
104
JOB SAFETY OBSERVATION
JENIS PEKERJAAN :
TANGGAL : JAM :
KARYAWAN : PENGAWAS :
1. Pelaksanaan kerja (job practices) yang unsafe :
105
“RISK”
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
106
107
If you don’t have inspections done…
x
“RISK”
110
10. Safety Inspection
• Merupakan program penting dalam proses
kerja untuk meyakinkan bahwa tidak ada
“unsafe act dan unsafe Condition”
dilingkungan tempat kerja
• Inspeksi dilakukan secara berkala.
• Dapat dilakukan oleh Petugas K3
111
Equipment/instalation Inspection
• Semua peralatan / instalasi listrik harus diperiksa
oleh ahlinya sebelum diijinkan digunakan
• Semua alat yang telah diperiksa harus diberi
sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label
khusus.
• Pemeriksaan dilakukan secara berkala
112
SAFETY TRAINING INDONESIA
PERSIAPAN
• Memberitahukan mengenai isi/jenis, waktu dan Bahaya
pekerjaan tersebut
• Periksa Alat Perlindungan Diri ( APD )
• Atur Posisi kaki, kencangkan tali agar tidak jatuh
• Pasang tanda “ Sedang ada Pekerjaan di atas “
• Pasang pelindung agar bunga api las tidak jatuh ke
bawah, minta seseorang untuk mengawasinya
• Di daerah listrik pasang lampu penutup untuk mencegah
konsleting
113
SAFETY TRAINING INDONESIA
SELAMA BEKERJA
114
SAFETY TRAINING INDONESIA
115
Pekerjaan di atas tangga
• Pakailah tangga yang kuat dengan lebar 30 cm atau lebih.
Jangan memakai sesuatu tangga yang dibuat sendiri dengan
tergesa-gesa
• Pasanglah sebuah alat penangkal selip pada tangga. Jika tidak
ada, maka untuk mencegah jatuh atau tergelincir ikat lah
tangga atau tangganya harus dipegang orang.
• Tempatkan tangga dengan sudut 750 pada pijakan, dan ujung
tangga berada sekitar 60 cm menonjol di atasnya
• Jangan naik turun tangga selagi membawa peralatan
• Jika tangga ditempatkan menghadap jalan lintasan, pasanglah
tanda peringatan untuk orang yang lewat
• Jangan bersikap tidak wajar selagi bekerja di atas tangga
116
Hazard Identification & Risk Assessment
Control
•
(HIRAC)
Apakah ada sumber potensi bahaya
• Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
• Apa akibat dan pengaruhnya
• Bagaimana pencegahannya
117
Risiko/Risk
Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability
dan Konsekuensi
Risiko = Probability x Konsekuensi
Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
118
Komponen Risiko/Risk
Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
Jumlah manusia yang terpajan/injury
Frekuensi pemajanan/injury
Derajat risiko individu
Kemungkinan pengendalian bahaya
Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
Aspek finansial individu
Pendapat masyarakat
Tanggung jawab sosial
119
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability dan
tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko
121
Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko
Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam manajemen risiko
Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di
tempat kerja
Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan
menggunakan prinsip manajemen risiko
122
Would you
be at
these
risk ?
123
Properti
K3
Finansial
Lingkungan
Manajemen
Bisnis
Sosial Risiko
Regulasi
Teknologi
Bencana
Alam
124
Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian
(manusia, proses, properti dan lingkungan)
125
126
Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu
bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat.
Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
128
Analisa Risiko/Risk Analysis
kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko
(Tingkat resiko).
130
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:
Kualitatif
Semikuantitatif
Kuantitatif
131
Penentuan Resiko
• Sifat Pekerjaan
• Lokasi Kerja
• Potensi bahaya di tempat kerja
• Potensi/kualifikasi kontraktor
• Pekerjaan simultan
• Lamanya pekerjaan
• Pengalaman dan keahlian kontraktor
132
Manajemen Risiko
133
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIBAHAYA
BAHAYA
MONITOR
ANALISA
ANALISARISIKO
RISIKO & REVIEW
AKIBAT KESEMPATAN
PENILAIAN
PENILAIANRISIKO
RISIKO
PENANGANAN
PENANGANANRISIKO
RISIKO
134
Klasifikasi Resiko
• Resiko diukur dan diberi peringkat :
– Rendah
– Medium
– Tinggi
• Klasifikasi Impak Resiko
– Personnel Safety and Health Risks
– Process Safety Impacts
– Environmental Impacts
135
PERSIAPAN
136
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pemberlakuan sistim ijin kerja
Pelatihan karyawan
Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
137
Pemantauan dan Tinjauan Ulang
138
PENILAIAN RISIKO
(RISK ASSESSMENT)
139
TUJUAN
PENILAIAN RISIKO
1. Untuk mengetahui, memahami dan
mengukur risiko yang terdapat di tempat
kerja
2. Untuk melakukan penilaian finansil dan
bahaya dari risiko yang ada
3. Untuk mengendalikan risiko
140
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli K3
di perusahaan ybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami perat.-peruu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3 Kimia
141
ELEMEN
PENILAIAN RISIKO
R = f (C, F)
R = Risk
C = Consequently
F = Frequency
142
LANGKAH - LANGKAH
PENILAIAN RISIKO
• IDENTIFIKASI DAN MENCARI POTENSI
BAHAYA
• MENETAPKAN AKIBAT/ KONSEKUENSI
DAN KEMUNGKINAN KEJADIANNYA
• EVALUASI THD RISIKO DAN
PERSYARATAN PENGENDALIAN
• MEMBUAT CATATAN TEMUAN
• MENGKAJI DAN REVISI
143
LANGKAH I
IDENTIFIKASI DAN
MENCARI POTENSI BAHAYA
145
Risk Identification Matrix
Area of
impact
Sources
of risk
146
LANGKAH III
EVALUASI RISIKO DAN PERSYARATAN
PENGENDALIAN
• Pertimbangkan kemungkinan timbulnya risiko
• Perkirakan apakah diperlukan persyaratan
pencegahan/pengendalian
• Pertimbangkan semua persyaratan pencegahan yang
telah ada :
• Peraturan perundangan
• Standar dan prosedur
• Tetapkan tindakan koreksi dan berikan prioritas
147
LANGKAH IV
MEMBUAT CATATAN TEMUAN
• CATATAN TEMUAN MENCAKUP :
– Unit kerja/Tanggal/MSDS/Label/Tindakan Pengendalian
– Nama/Posisi/Komposisi Team
– Daftar Bahan Berbahaya/Informasi Bahaya
– Identifikasi Risiko/Kesimpulan Risiko
– Rekomendasi/Tanda tangan penilai
– Posisi dan tanda tangan penerima (manajemen)
• TEMUAN DI INFORMASIKAN :
– Termasuk pengendalian dan pencegahan
148
LANGKAH V
MENGKAJI DAN REVISI
• DILAKUKAN APABILA TERJADI :
– Perubahan volume produksi, perlengkapan instalasi,
bahan, proses, tidakan pencegahan
– Kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan
penyimpangan
– Diperoleh informasi tentang potensi bahaya
– Penggunaan tindakan pengendalian dan tehnologi
baru atau disempurnakan
149
Exercise : IDENTIFYING OSH HAZARDS AND RISKS
150
PERAN K3
DALAM PERUSAHAAN
• Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan
kerugian atau inefisioensi
• Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan
terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3
• Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit
usaha/karyawan dalam penerapan K3
• Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan
fungsi kontrolnya dalam aspek K3
151
PERMIT TO WORK
SYSTEM
152
PERMIT TO WORK
SYSTEM
153
Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-
Permit ( a permit-to-work system):
• Setiap pekerjaan panas (hot work),
• Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive
atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah
yang significant;
• Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang
tertutup (confined space);
• pengecatan (spray painting);
• blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space);
• Pemasangan pipa dan peralatannya;
• Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi
listrik / menggunakan tegangan listrik.
154
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection
Inspection &&
Permohonan Assessment
Assessment
Permohonan oleh
izin
izin kerja
kerja oleh Laporan
Ahli
Ahli K3
K3 Inspeksi dan membuat
analisa potensi bahaya
Evaluation
Evaluation
Approval oleh
oleh
Completion
Completion Kepala
Laporan Hot Work Permit Kepala K3
K3
Laporan ke-kepala
ke-kepala K3
K3
setelah
setelah
pekerjaan
pekerjaan selesai
selesai
155
Langkah 1
PERMOOHONAN IJIN KERJA
• Jenis pekerjaan.
• Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
• Tindakan pencegahan.
• Permohonan ditandatangani oleh Supervisor
• Nama permohonan, tandatangan, waktu
pengajuan.
156
Langkah kedua
• Ahli K3 menerima surat pengajuan.
• Mempelajari jadwal kerja.
• Melakukan inspeksi.
• Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh pekerjaan.
• Pertimbangkan manfaat dari hot work
• Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain.
• Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung
diproses untuk alternatif/metoda lain.
157
Langkah Ketiga
• Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3
• Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat;
atau
• Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat
• Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan
dalam izin kerja.
158
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
160
Buat ijin 4 rangkap
161
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses
pekerjaan.
• Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara
tertutup, mencegah adanya rekayasa lokasi.
• Pelaksana pekerjaan harus telah disertifikasi.
162
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Ahli K3 harus mereview semua hot work dan
menganalisa setiap hari apakah pekerjaan bisa
diteruskan.
• Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan
tidak boleh terputus (libur atau minggu)
• Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin
tidak berlaku, Supervisor mengajukan
kembali.
163
Hal yang penting dalam Hot
work permit
• Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus
mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi
setiap aktifitas pekerjaan.
supervisor
supervisor Inspection
Inspection&Assessment
&Assessment
Mengajukan
Safety
Safety assessor
assessor
Mengajukanijin
ijinkerja
kerja Peninjauan
Peninjauanlapangan
lapangan
Kepala
KepalaSafety
Safety
Supervisor
Supervisor Menganalisis
Menganalisis
Bertanggung
Bertanggungjawab potensi
jawab potensi&
&resiko
resikobahaya
bahaya
pelaksanaan
pelaksanaansyarat
syarat Menerbitkan ijin
Menerbitkan ijin
++Syarat
Syarat
165
CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!
CAN IT BE AVOIDED ?
IS THERE A SAFER WAY?
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
167
Pencegahan Kebakaran
• Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik
• Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya
• Jauhkan dari sumber penyalaan
• Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada
• Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas
• Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas grounding dan
bonding
• Periksa terhadap kebocoran wadah
• Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan teknis
yang ada (misal; PUIL)
168
Pencegahan Kebakaran
• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan
• Pengelasan pada daerah berbahaya dilakukan dengan ijin
(Permit To Work – Hot Work)
• Melakukan purging untuk menghilangkan pocket gas
• Tabung gas disimpan pada lokasi yang teduh/tidak kena
matahari langsung
• Periksa selalu adanya kemungkinan kebocoran gas
• Terpasangnya Flashback Arrestor pada saluran fuel gas dan
oksigen
169
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin,
instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan
keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran,
peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya
akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun
tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan
harus dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur
dengan peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan
kebijakan baik Nasional, regional maupun di tingkat
perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan
melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
170
Sekian
TERIMA
KASIH
171