Anda di halaman 1dari 11

MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL GEDUNG B

PEMBANGUNAN GEDUNG INSPEKTORAT


PROVINSI SUMATERA UTARA

PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM


Instalasi Fire Alarm
Lantai - 2
• Instalasi Titik Detector Kabel NYA 2 (1x1,5mm) Dalam Pipa Conduit
• Instalasi Titik Alarm Bell Kabel NYA 2 (1x1,5mm) Dalam Pipa Conduit
• Instalasi Titik Lampu Indikator Kabel NYA 2 (1x1,5mm) Dalam Pipa Conduit
• Instalasi Titik Manual Push Kabel NYA 2 (1x1,5mm) Dalam Pipa Conduit
• Material Bantu
• Test Commitioning

Metode Pelaksanaan Pekerjaan :


• Persiapkan alat kerja dan material sesuai spesifikasi dan telah disetujui oleh konsultan pengawas.
• Pengajuan permohonan izin kerja kepada konsultan pengawas.
• Pastikan kelengkapan penggunaan APD sesuai syarat RK3K pada setiap personil.
• Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada Direksi / Pengawas.
• Bahan dan alat diangkut dari gudang material ke lokasi pemasangan.
• Tahapan umum pekerjaan instalasi elektrikal mencakup antara lain : Pekerjaan bobokan dinding, Pekerjaan pasangan pipa konduit,
Pekerjaan wireing, Pekerjaan Instalasi komponen penerangan, Pekerjaan Instalasi Panel.
• Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum
pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
• Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak
1m.
• Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan
ME dan finishing jadi halus rapih.
• Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.
• Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
• Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan persetujuan direksi.
• Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan
pekerjaan coring.
• Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan tidak miring.
• Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan Swicth grounding system.
• Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
• Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat
masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada panel.
• Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan,
serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
• Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x 24 jam
ILUSTRASI

Panel Outdoor Panel Indoor

Penyusunan kabel harus rapi dan diberikan keterangan sumber arus dan tujuannyanya
ILUSTRASI

Kabel N2X Kabel NYF Kabel NYY

Pipa Galvanish

Sistim penanaman kabel dalam tanah Sistim penanaman kabel melewati bawah parit
ILUSTRASI

Sistim penanaman kabel dipasang diatas parit Cara pengangkutan dan pemindahan kabel

Sistim pencabangan Plain Cross Joint

Sistim pencabangan Knotted Tap Joint

Sistim pencabangan Scraf

Sistim pencabangan Singel Wrapped Cable Slice

Sistem pengkabelan harus rapi


ILUSTRASI

Contoh pemasangan instalasi kabel listrik dalam bangunan

Contoh pemasangan instalasi kabel listrik dalam bangunan


Armature dan Instalasi Fire Alarm
Lantai - 2
• Head Detector + ROR
• Smoke Detector
• Alarm Bell
• Lampu Indikator
• Manual Push Button

Metode Pelaksanaan Pekerjaan :


• Persiapkan alat kerja dan material sesuai spesifikasi dan telah disetujui oleh konsultan pengawas.
• Pengajuan permohonan izin kerja kepada konsultan pengawas.
• Pastikan kelengkapan penggunaan APD sesuai syarat RK3K pada setiap personil.
• Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada Direksi / Pengawas.
• Bahan dan alat diangkut dari gudang material ke lokasi pemasangan.
• Persiapkan alat kerja dan material sesuai spesifikasi dan telah disetujui oleh konsultan pengawas.
• Pengajuan permohonan izin kerja kepada konsultan pengawas.
• Pastikan kelengkapan penggunaan APD sesuai syarat RK3K pada setiap personil.
• Terlebih dahulu tentukan titik pemasangan perangkat smoke dan heat detector.
• Kemudian siapkan dan pasang kabel power dan kabel sensor output ke panel terminal box.
• Kemudian lubangi plafon dan pasang pada plafon dengan menggunakan skrup yang terdapat pada perangkat.
• Prinsip kerja ROR sepenuhnya saklar bi-metal biasa. Saklar akan kontak saat mendeteksi panas. Karena tidak memerlukan tegangan
(supply), maka bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah. Dua kabelnya dimasukkan ke terminal Zone-Com pada panel alarm.
Jika dipasang pada panel Fire Alarm, maka terminalnya adalah L dan LC. Kedua kabelnya boleh terpasang terbalik, sebab tidak memiliki
plus-minus. Sedangkan sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).
• Penentuan penempatan armature smoke detector dan heat detector Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran
lebih didominasi hembusan panas ketimbang kepulan asap, maka tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing cabinet, gudang
spare parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
• Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke. Contoh: ruangan no smoking area yang beralas karpet (kecuali kamar
hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban, gudang makanan-minuman (mamin) dan sejenisnya.
• Pasang manual push button yang mana Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual
dengan cara memecahkan kaca atau plastik transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini adalah Emergency Break Glass. Di
dalamnya hanya berupa saklar biasa yang berupa microswitch atau tombol tekan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah
soal lokasi penempatannya. Terbaik jika unit ini diletakkan di lokasi yang sering terlihat oleh banyak orang, terlewati oleh orang saat
berlarian ke luar bangunan, dan mudah dijangkau.
• Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca, karena sudah tersedia tongkat atau kunci khusus, sehingga saklar
bisa tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur retak atau pecah bisa diganti dengan yang baru.
• Di beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan fungsi intercom (TEL). Petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di
Panel Control Room dengan memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP. Seketika itu juga telepon di panel akan
aktif,sehingga kedua orang ini bisa saling berkomunikasi.
• Indicator lamp adalah lampu yang berfungsi sebagai pertanda aktif-tidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya
kebakaran. Jadi apabila demikian, maka yang dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire Alarm adalah lampu yang menunjukkan
adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble dan atau kebakaran. Di dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb)
berdaya 30V/2W atau lampu LED berarus rendah. Oleh karena itu, dalam sistem yang normal (tidak pada saat kebakaran) seyogianya
lampu ini menyala (On). Sebaliknya apabila lampu mati, ya tentu saja ada trouble pada power. Pada beberapa merk, indikasi kebakaran
dinyatakan dengan lampu indikator yang berkedip-kedip. Pasangkan lampu indikator pada master box panel fire alarm sistem.
• Dalam hal install fire alarm bell, yang dibutukan bukan hanya banyak bell alarm yang akan di install tapi juga pemasangan yang benar.
Beberapa langkah untuk instalasinya yaitu sebagai berikut.
• Pertama kali yang harus diperhatikan adalah jarak pemasangan alarm bell, yaitu diletakkan antara langit-langit dan lantai.
• Berikutnya, adalah melepas gong atau mangkuk merah yang menutupi alarm bell, yaitu dengan mengendurkan baut yang terdapat
pada sekitar alarm bell.
• Setelah melepas gong, langkah berikutnya adalah untuk menghubungkan kabel yang nantinya terhubung degan panel fire alarm.
• Selanjutnya kita perlu menempelkan bel untuk kotak hitam punggungnya. Kotak ini berfungsi melindungi kabel bel alarm Anda dari
kotoran dan debu. Sebaiknya peletakan fire alarm bell tidak di luar gedung sehingga terlindungi dari angin, hujan dan kotoran maka
tidak mengenai kabel alarm bell agar tidak rusak.
• Kemudian kencangkan baut yang menghubungkan kotak hitam dengan kerangka utama alarm bell. Selanjutnya, gong atau mangkuk
merah dipasang kembali dengan mengencangkan baut. Terdapat dua lubang pada gong yang harus dipasang secara sejajar dengan pin
yang terdapat pada alarm bell. Kemudian tempelkan pada dinding bisa dengan cara dibor.
• Langkah terakhir adalah pengujian alarm be
• Jika seluruh instalasi telah selesai lakukan pengetesan.
• Jika terdapat titik yang tidak berfungsi segera lakukan perbaikan.
ILUSTRASI

1 2 3

• Ilustrasi instalasi armatur fire alarm sistem

Anda mungkin juga menyukai