Kelompok 2
Nama Peserta :
1. ANGGIT ADIYANA
2. DONI RINALDO SITORUS
3. ASEP TATANG
Gedung / Proses…….
KELOMPOK 2 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kekuatan dan
semangat, sehingga penyusunan Laporan Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) Ahli K3 Spesialis
Penanggulangan Kebakaran di PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang dapat
terselesaikan dengan baik. Laporan ini diharapkan dapat digunakan oleh tamu maupun seluruh
pegawai PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang dalam pencegahan serta
penanggulangan kebakaran yang terjadi di lingkungan perusahaan. Laporan ini dilakukan dalam
rangka untuk :
1. Memberikan panduan informasi tentang bencana kebakaran serta sistem proteksinya,
2. Memasyarakatkan cara-cara pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lingkungan
perusahaan,
3. Memberi pengarahan penggunaan peralatan pemadaman sesuai standar yang ditetapkan.
Hal ini penting dilakukan sebagai penetapan acuan di lingkungan perusahaan mengenai
pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran serta keselamatan dan kesehatan
kerjanya yang merupakan faktor penting untuk memproteksi lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar perusahaan dari bahaya akibat kebakaran.
Harapannya, semoga laporan ini dapat digunakan sebagai pegangan dalam memberikan arahan
yang jelas bagi seluruh pegawai dan tamu yang berada di lingkungan PT. Archipelago
International Fave Hotel – Karawang dalam menangani bahaya kebakaran secara terorganisir
dan terpadu dalam bertindak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di lingkungan
perusahaan.
Kelompok 2 mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan laporan ini khususnya kepada PT. Chenda Safetyindo Kreasi selaku pengarah dan
kepada pihak PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang yang sudah bersedia untuk
kami tinjau. Semoga laporan ini bisa dijadikan referensi dan dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Karawang, 11 Maret 2023
Kelompok 2
KELOMPOK 2 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KELOMPOK 2 3
dan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menerapkan prinsip Keselamatan dan kesehatan kerja.
Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan yang jelas bagi seluruh pegawai
dan non pegawai yang berada di dalam ruang lingkup PT. Archipelago International Fave
Hotel – Karawang dalam menangani bahaya kebakaran secara terorganisir dan terpadu
dalam bertindak sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Laporan ini juga memiliki tujuan untuk :
1. Penilaian resiko kebakaran
2. Penanggulangan kebakaran
Dengan memahami laporan ini diharapkan dapat tercipta keterpaduan langkah dari
semua unsur terkait penanganan bahaya kebakaran di lingkungan PT. Archipelago
International Fave Hotel – Karawang.
C. Dasar Hukum
KELOMPOK 2 4
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran diTempat Kerja
8. Permen PU No.26 Tahun 2002 tentang Persyaratan Tehnis Sistem Proteksi kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dijadikan sebagai objek pelatihan kerja lapangan kelompok 3
adalah seluruh aspek yang melingkupi penilaian resiko kebakaran dan apa saja yang
sudah dilakukan oleh PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang. Dalam
penanganan penanggulangan bahaya kebakaran. Adapun ruang lingkup yang telah
dievaluasi sumber bahayanya adalah area genset. Sumber bahaya yang akan kami tinjau
diantaranya yaitu :
Keadaan perlengkapan dan peralatan dipenyimpanan bahan yang bisa menyebabkan
kebakaran.
E. Profile Perusahaan
KELOMPOK 2 5
di Indonesia yang didirikan pada tahun 1997 dan berkantor pusat
di Jakarta, Indonesia dan memiliki kantor regional di Yogyakarta dan Bali, Indonesia.
Hotel budget trendi yang berlokasi di Karawang - Jawa Barat. Berlokasi
strategis di dalam pusat industri Karawang, favehotel Karawang adalah hotel
International pertama di Karawang dibawah naungan grup Archipelago International.
Hotel budget ini merupakan nilai tambah untuk area ini dan pilihan akomodasi
favorit bagi para pelancong bisnis.
Fun, fresh and friendly staff dan pelayanan menanti anda di favehotel
Karawang. Menyajikan beragam fasilitas, hotel ini menyediakan 132 kamar tamu
modern, pusat kebugaran, spa, kolam renang luar ruangan dan akses WiFi kecepatan
tinggi gratis di seluruh hotel untuk membuat para tamu tetap terhubung. Pilihan
cerdas dan pesan di hotel terbaru ini untuk mendapatkan manfaat terbaik.
Akan mengadakan rapat? favehotel Karawang memiliki 10 ruang
pertemuan besar yang dapat menampung hingga 254 orang. Untuk pertemuan yang
lebih kecil, kami dapat membagi ruangan untuk memenuhi kebutuhan anda. Area
lounge juga tersedia dan dapat menampung hingga 80 orang. Kami akan membantu
anda merencanakan pertemuan bisnis, pesta ulang tahun ataupun pertemuan keluarga
anda yang akan datang!
Hotel budget trendi yang berlokasi di Karawang - Jawa Barat. Berlokasi
strategis di dalam pusat industri Karawang, favehotel Karawang adalah hotel
International pertama di Karawang dibawah naungan grup Archipelago International.
Hotel budget ini merupakan nilai tambah untuk area ini dan pilihan akomodasi
favorit bagi para pelancong bisnis.
Fave hotel merupakan hotel bintang 3 yang berlokasi di Jl. Arteri Karawang Barat
Jl. Raya Badami No.8, Margakaya, Kec. Telukjambe Bar., Kabupaten Karawang, Jawa
Barat 41361.
Luas bangunan = 7,535 m2.
Jam kerja
Shift 1 : 06:00 - 14:00
Shift 2 : 14:00 - 22:00
Shift 3 : 22:00 - 06:00
KELOMPOK 2 6
Gambar 1.1
Lokasi PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang via Google Maps
Gambar 1.2
KELOMPOK 2 7
LAYOUT PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang
Gambar 1.3
Denah UG PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang
1. Visi
Archipelago International mempunyai visi yaitu “to be universally
recognized as the preferred hospitality management company in Asia Pacific ” atau
untuk menjadi terkenal secara universal sebagai perusahaan manajemen perhotelan
yang paling dipilih di Asia pasifik.
2. Misi
Adapun misi Archipelago International yaitu “we are a hospitality
management company managing hotels, resorts, serviced apartments and villas in
Asia Pacific ”, kami adalah perusahaan manajemen perhotelan mengelola hotel,
resor, apartemen dan villa di Asia Pasifik.
Gambar 1.4
Flow proses operasional PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang
KELOMPOK 2 9
Berdasarkan alur proses yang telah dihambarkan dalam gambar 1.4 dalam
prosesnya jika ada okupansi tinggi ada kemungkingan listrik yang di alirkan oleh PLN ke
hotel terputus baik dari masalah teknis ataupun yang lainnya dan PT. Archipelago
International Fave Hotel – Karawang memiliki genset sebagai pengganti jika kondisi
listrik padam baik karena teknis ataupin jika terjadinya kebakaran.
KELOMPOK 2 10
BAB II
PENILAIAN RISIKO KEBAKARAN
Kebakaran merupakan suatu bencana yang di akibatkan oleh adanya api. Yang
mana bencana kebakaran tersebut pastinya menimbulkan kerugian. Api adalah suatu
reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur yaitu: panas, udara dan
bahan bakar yang menimbulkan atau menghasilkan panas dan cahaya. Segitiga api adalah
elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran dimana elemen tersebut adalah panas,
bahan bakar dan oksigen. Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran
belum terjadi dan hanya menghasilkan pijar (ILO, 2018).
Berlangsungnya suatu pembakaran diperlukan komponen keempat, yaitu reaksi
kimia berantai (chemical chain reaction). Teori ini dikenal sebagai Piramida Api atau
Tetrahedron. Rantai reaksi kimia adalah peristiwa dimana ketiga elemen yang ada saling
bereaksi secara kimiawi, sehingga yang dihasilkan bukan hanya pijar tetapi berupa nyala
api atau peristiwa pembakaran.
Kebakaran terjadi karena bertemunya tiga unsur :
1. Bahan dapat terbakar adalah semua benda yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran. Ada tiga wujud bahan bakar, yaitu padat, cair dan gas. Untuk benda
padat dan cair dibutuhkan panas pendahuluan untuk mengubah seluruh atau sebagian
darinya, ke bentuk gas agar dapat mendukung terjadinya pembakaran. Adapun
definisi dari setiap jenis bahan bakar sebagai berikut :
a) Benda Padat
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan sisa berupa abu atau
arang setelah selesai terbakar. Contohnya: kayu, batu bara, plastik, gula, lemak,
kertas, kulit dan lain-lainnya.
b) Benda Cair
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak tanah,pernis, turpentine,
lacquer, alkohol, olive oil, dan lainnya.
KELOMPOK 2 11
c) Benda Gas
Bahan bakar gas contohnya: gas alam, asetilen, propan, karbon
monoksida, butan, dan lain- lainnya.
2. Zat pembakar (O2) adalah dari udara, dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar 15%
volume oksigen dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di dalam
atmosfir kita mengandung 21% volume oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang
mempunyai cukup banyak kandungan oksigen yang dapat mendukung terjadinya
pembakaran
3. Panas, Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat
mendukung terjadinya kebakaran. Sumber panas antara lain: panas matahari,
permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia eksotermis, energi
listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang dikompresi.
Tiga unsur di atas dapat kita ketahui bahwa api yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan kebakaran. Kebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh
api atau pembakaran yang tidak terkawal. Menurut Permen PU RI No. 26/PRT/M/2008,
bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan
derajat terkena pancaran api sejak awal kebakaran hingga penjalaran api yang
menimbulkan asap dan gas. Hal ini tentunya membahayakan nyawa manusia, bangunan
atau ekologi. Kebakaran bisa terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran
lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau kemusnahan pada binaan dan kecederaan
atau kematian kepada manusia. Kebakaran bersumber dari api, api memiliki filosofi saat
kecil bisa dibilang teman tetapi saat sudah besar menjadi musuh.
KELOMPOK 2 12
2.3 Risk Assesment Potensi Bahaya Kebakaran
1. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR)
IBPR merupakan proses mengenali bahaya di PT. Archipelago International
Fave Hotel – Karawang, kemudian membuat identifikasi bahaya dan nilai dari resiko
bahaya kemudian melakukan pegendalian bahaya yang telah teridentifikasi.
Gambar 2.1
Matrix Penilaian Resiko K3
Penilaian Risiko K3 / Dampak Lingkungan adalah Severity Occurrence. Contoh: Jika Severity = 3
dan Occurrence = 3 maka Tingkat Risiko / Dampak adalah Medium.
KELOMPOK 2 13
Tabel 2.1
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (HIRADC)
Date : Date
3 Sangat sering Umum atau Sering Terjadi 2 2 (L) 4 (M) 6 (H) M : Medium (sedang)
KATEGORI RESIKO
KATEGORI RESIKO
KEMUNGKINAN (L)
KEPA RAHAN (S)
KEMUNGKINAN
KEPARAHAN
NO. AKTIVITAS POTENSI BAHAYA DAMPAK / RESIKO Peraturan Terkait K3 ELIMINASI SUBSTITUSI REKAYASA TEKNIK ADMINISTRASI APD
UU No 1
- Pemberian Bonding dan grounding
Tahun 1970 tentang
Bahaya terjadinya tumpahan - Pembuatan tanggul SOP, WI, checklist harian, Kacamata, Helm, Sepatu
Kebakaran Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
diarea tangki solar -Lokalisir area riksa uji, training Safety, Sarung Tangan, Pasir
Kesehatan
- Ventilasi terbuka
Kerja
1 Penampungan solar
UU No 1
- Pemberian Bonding dan grounding
Terjadinya bahaya kebakaran Tahun 1970 tentang
Kerusakan tangki dan - Pembuatan tanggul SOP, WI, checklist harian, Kacamata, Helm, Sepatu
terhadap tata cara pemeriksaan Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
Kebakaran -Lokalisir area riksa uji, training Safety, Sarung Tangan, Pasir
tangki yang tidak sesuai Kesehatan
- Ventilasi terbuka
Kerja
UU No 1
- Pemberian Bonding dan grounding
Adanya aktivitas lain yang Tahun 1970 tentang
- Pembuatan tanggul SOP, WI, checklist harian, Kacamata, Helm, Sepatu
menimbulkan api diarea tangki Kebakaran Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
-Lokalisir area riksa uji, training Safety, Sarung Tangan, Pasir
solar Kesehatan
- Ventilasi terbuka
Kerja
KELOMPOK 2 14
2 Pengisian solar
UU No 1
- Pemberian Bonding dan grounding
Adanya aktivitas lain yang Tahun 1970 tentang
- Pembuatan tanggul SOP, WI, checklist harian, Kacamata, Helm, Sepatu
menimbulkan api diarea tangki Kebakaran Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
-Lokalisir area riksa uji, training Safety, Sarung Tangan, Pasir
solar Kesehatan
- Ventilasi terbuka
Kerja
UU No 1
- Pemberian Bonding dan grounding
Terjadinya proses kerja yang Tahun 1970 tentang
- Pembuatan tanggul SOP, WI, checklist harian, Kacamata, Helm, Sepatu
tidak sesuai disebabkan pada Kebakaran Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
-Lokalisir area riksa uji, training Safety, Sarung Tangan, Pasir
saat pengisian solar Kesehatan
- Ventilasi terbuka
Kerja
UU No 1 - Pemberian grounding
Terjadinya proses kerja yang Tahun 1970 tentang - Ventilasi terbuka Kacamata, Helm, Sepatu
Kerusakan genset dan SOP, WI, checklist harian,
tidak sesuai disebabkan pada Keselamatan dan 2 3 6 (H) - Matras Isolasi Safety, Sarung Tangan, 1 1 1 (L)
kebakaran riksa uji, training
saat pengoperasian genset Kesehatan - Atap APAR
Kerja - Isolasi area
UU No 1 - Pemberian grounding
Terjadinya proses kerja yang Tahun 1970 tentang - Ventilasi terbuka Kacamata, Helm, Sepatu
Kerusakan genset dan SOP, WI, checklist harian,
tidak sesuai disebabkan pada Keselamatan dan 2 3 6 (H) - Matras Isolasi Safety, Sarung Tangan,
kebakaran riksa uji, training
saat perawatan genset Kesehatan - Atap APAR
Kerja - Isolasi area
Pengoperasian
3
genset
- Pemberian grounding
Peraturan Mentri Tenaga - Ventilasi terbuka Kacamata, Helm, Sepatu
SOP, WI, checklist harian,
Bahaya tersengat listrik Luka bakar Kerja R.I. No. 37 Tahun 2 3 6 (H) - Matras Isolasi Safety, Sarung Tangan, 1 1 1 (L)
riksa uji, training
2016 - Atap APAR
- Isolasi area
- Pemberian grounding
Peraturan Mentri Tenaga - Ventilasi terbuka Kacamata, Helm, Sepatu
Adanya aliran listrik dari air SOP, WI, checklist harian,
Luka bakar Kerja R.I. No. 37 Tahun 2 3 6 (H) - Matras Isolasi Safety, Sarung Tangan, 1 1 1 (L)
hujan riksa uji, training
2016 - Atap APAR
- Isolasi area
UU No 1
- Dilengkapi box
Tahun 1970 tentang
Kurang efektifnya penggunaan Kerusakan peralatan - Hidrant SOP, Tim Tanggap Darurat, Kacamata, Helm, Sepatu
5 Penggunaan Hidrant Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
Hidrant Kebakaran -Jalur Evakuasi Sertifikasi kompetensi Safety, Sarung Tangan,
Kesehatan
- Titilk Kumpul
Kerja
KELOMPOK 2 15
6
UU No 1
- Dilengkapi box
Tahun 1970 tentang
Kurang efektifnya penggunaan Kerusakan peralatan - Hidrant SOP, Tim Tanggap Darurat, Kacamata, Helm, Sepatu
5 Penggunaan Hidrant Keselamatan dan 2 3 6 (H) 1 1 1 (L)
Hidrant Kebakaran -Jalur Evakuasi Sertifikasi kompetensi Safety, Sarung Tangan,
Kesehatan
- Titilk Kumpul
Kerja
- Dilengkapi box
Kurang terlaksananya aktivitas
Kerusakan peralan dan Permen PU No : - Hidrant SOP, Tim Tanggap Darurat, Kacamata, Helm, Sepatu
6 Kondisi darurat tanggap darurat bilaterjadi 2 3 6 (H) 1 1 7 (L)
kebakaran 26/PRT/M/2008 -Jalur Evakuasi Sertifikasi kompetensi Safety, Sarung Tangan,
kebakaran
- Titilk Kumpul
KELOMPOK 2 16
2. Denah Tempat Kerja Berdasarkan Hasil Pemetaan Potensi Bahaya Kebakaran
Berdasarkan hasil observasi di PT. Archipelago International Fave Hotel –
Karawang, terkait dengan area yang memiliki bahaya resiko tinggi adalah area
genset dan dikarenakan area yang di observasi oleh kelompok 3 adalah area genset
selain area tersebut adalah area dengan resiko rendah
Gambar 2.2
Matrix Penilaian Resiko K3
gedung utama terdapat penyimpanan bahan kimia dalam tanki penampung yang
KELOMPOK 2 17
Jenis Bahan : Solar (Hexadecane/Cetane) C16H34
Suhu Penyimpanan : 36 C
Gambar 2.2
Simulasi Ledakan dan Jangkauan Area Terdampak.
Dari gambar 2.3, hasil dari penginputan data-data di aplikasi aloha terdapat
hasil grafik Thermal Radiation Threat Zone, yang berwarna lingkaran merah itu
tingkat resiko terberat, untuk area lingkaran orange untuk tingkatan resiko sedang
KELOMPOK 2 18
Gambar 2.3
Citra Satelit Simulasi Ledakan dan Jangkauan Area Terdampak.
Marplot, aplikasi Marplot ini terkoneksi dengan aplikasi Aloha, dimana kita harus
Melakukan input terlebih dahulu dalam aplikasi Aloha setelah penginputan selesai
semua maka untuk mengetahui luasan daerah secara citra satelit menggunakan
Area terdampak yang menyebabkan luka bakar (area orange): sebesar 119 yard.
Area terdampak yang menyebabkan luka ringan (area kuning): sebesar 192
yard.
Detail dari hasil data penginputan pada Aplikasi Aloha seperti data mengenai
Chemical data, Atmospheric data, Source Strength, Threat Zone dapat dilihat dibawah
ini:
KELOMPOK 2 19
KELOMPOK 2 20
Gambar 2.4
Data Penginputan pada Aplikasi Aloha.
4. Identifikasi sumber - sumber yang berpotensi menyebabkan emergency
berikut :
Gambar 2.3
KELOMPOK 2 21
Layout jalur evakuasi PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang
Genset
Tangki Solar
a) APAR
dan pemeliharaan alat pemadam api ringan, bahwa pemeliharaan Apar dilakukan
setiap 6 bulan sekali. Setiap APAR yang ada di Fave Hotel Karawang dilakukan
KELOMPOK 2 22
Jenis APAR yang digunakan pada area genset adalah jenis CO2, jenis APAR
yang ada sesuai dengan yang diatur dalam Lampiran 2 Permenaker No. 4 Tahun 1980
untuk menangani kebakaran Golongan B (kebakaran cair). Pada area genset terdapat
Extinguishers kebutuhan alat pemadam api ringan pada area genset dapat didetailkan
sebagai berikut:
genset terdapat 1 unit APAR. Jadi kebutuhan apar sudah sesuai berdasarkan Permenaker
b) HYDRANT
Tingkat resiko: Ringan (tiap 1000 m²-2000 m² terdapat 2 pilar titik hydrant).
KELOMPOK 2 23
Jumlah Hydrant yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
V0 = (A1xV1) / A2
= (0,00946 m2x 5.9 m/s) / 0,003 m2
= 18,6 m/s
Dengan rumus tinggi:
H = (V0²sinɵ) / 2g
= 18.62 x (sin45)2 / 2 x 9.8
= (345.96 x 0.5) / 19.6
= 172.98 / 19.6
= 8.82 m
Dengan rumus pancaran:
X = 2V0² sinɵ.cosɵ / g
= (2 x18.6 2 x sin 45 x cos 45) / 9.8
= (2 x 345.96 x 0.707 x 0.707) / 9.8
= 345.85 / 9.8
= 35.2 m
KELOMPOK 2 24
Gambar 12. Hydrant Halaman.
Aktual dilapangan sekeliling area genset tersebut sudah terdapat system proteksi
tentang Tata cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Selang untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung yang mengacu
pada NFPA 14 Installation of Standpipe and Hose Systems, menyatakan bahwa untuk
bangunan klasifikasi bahaya ringan, standar lama persediaan air selama 45 menit
dengan kapasitas 85.16 m³. Persediaan air untuk hydrant di Fave Hotel Karawang
c) Springkler
gedung. Untuk mengetahui luas area jangkauan nya dengan rumus sebagai
berikut:
KELOMPOK 2 25
Namun pada aktualnya pada area genset tidak perlu memasang springkler
d) Detector
otomatis, dan bila ingin dipasang detector diharapkan di perhitungkan untuk jenis
Luas perlindungan Detector Panas untuk tinggi langit langit tidak diketahui
panas
A. Pintu Exit
Berdasarkan hasil observasi di area Genset ditemukan 1 pintu untuk akses keluar dan
masuk. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR RI No.26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi kebakaran cara dan Pemasanagan Jalan Keluar untuk
Jadi kebutuhan Pintu Exit pada area Genset sebanyak 2 unit. Kondisi actual di area
Genset terdapat 1 unit Pintu Exit dengan lebar 1 meter. Sesuai Peraturan Menteri PUPR
RI No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Proteksi Kebakaran Pada Banugnan
Gedung dan Lingkungan serta SNI 03 – 1746 – 2000 tentang cara dan Pemasangan Jalan
Keluar untuk Penyelamatan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung belum
B. Assembly Point
unit Karawang adalah titik kumpul berdasarkan Aktual dilapangan jarak dari bangunan
Gedung adalah 10 meter, belum sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun
2017.
Pesyaratan Teknis
c. Lokasi titik kumpul tidak boleh menghalangi akses dan manuver mobil
pemadam kebakaran.
KELOMPOK 2 27
d. Memiliki akses menuju ke tempat yang lebih aman, tidak menghalangi
Aktualnya bahwa jarak dari bangunan Gedung belum memenuhi syarat dan
= 20 m x 20 m / 30 m2
= 400 m2 / 30 m2
pendukung evakuasi lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (1) huruf d
pencahayaan eksit dan tanda. Hendaknya rambu evakuasi dapat terlihat dan terbaca
dengan baik dalam kondisi terang dan gelap (dalam pencahayaan sekurang-kurangnya
20 lux)
memenuhi syarat karena rambu yang terpasang tidak bercahaya saat gelap.
KELOMPOK 2 28
8. Cara Penggunaan Sistem Proteksi
Area genset PT. Archipelago International Fave Hotel – Karawang memiliki
alat proteksi kebakaran aktif dan pasif, adapun jumlah dari setiap alat akan di jabarkan
dalam tabel berikut :
Tabel 2.2 perlatan di area genset
SNI-03-1745-2000
Pasal 7.12. Sambungan mobil
Instalasi
pemadam kebakaran
3 Seemest 1 1 unit
- setiap zona dengan 2 (dua)
Connectiion
atau lebih sambungan untuk
mobil pemadam kebakaran
KELOMPOK 2 29
Tidak ada
APAR tidak ada checklist checklist
4 APAR 1
perawatan berkala perawatan
berkala
Jalur
evakuasi
Permen PUPR NOomor
Jalur diarea
5 - 14/PRT/M/2017
evakuasi genset
3.15. Iluminasi Jalan Keluar
kurang
penerangan
Sign exit
Permen PUPR Nomor pada area
Jalur
6 - 14/PRT/M/2017 genset tidak
evakuasi
3.15. Iluminasi Jalan Keluar glow in the
dark
Permenakertrans No : Tanda
Tanda
8 1 PER.04/MEN/1980 APAR > 140
APAR
Bab II Pasal 4 Pemasangan cm
Tidak ada
kempetensi
terkait tim
Kepmenaker Kep. 186 tahun
9 Kompetensi 1 pemadam
1999
PT
Archipelago
Internarional
KELOMPOK 2 30
Permen PU 26/PRT/M/2008
- 7.3. SARANA JALAN KE Jalur
Jalur LUAR. evakuasi
10 1
evakuasi 7.3.2. Daerah terbuka meliputi terhalang
antara lain lobi, ruang tunggu benda
dan semacamnya
a. APAR
Gambar 2.4
Ilustrasi penggunaan APAR
KELOMPOK 2 31
a) Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR/ Tabung Pemadam
b) Arahkan selang ke titik pusat api
c) Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR/ Tabung Pemadam
d) Sapukan secara merata sampai api padam
Gambar 2.5
Ilustrasi cara penggunaan APAR
b. Hidrant
Karena sistemnya yang berbasis air, maka dari itu air harus selalu
tersedia. Hal ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga jika suatu saat terjadi
kebakaran. Agar sumber air untuk memadamkan api selalu ada dan dapat
memenuhi pasokan saat terjadi kebakaran secara maksimal.
KELOMPOK 2 32
Gambar 2.6
Ilustrasi Penggunaan Hidrant
a) NOZZLEMAN
Bertugas untuk mengarahkan Nozzle ke bagian api, orang tersebut berada di
bagian paling depan yang menghadapi kebakaran
b) HOSEMAN
Orang yang bertugas menyiapkan dan menggulung selang pemadam
kebakaran
c) PUMPMAN
Orang yang bertugas untuk stand by pada ruang pompa (Pump house),
mempersiapkan dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan terhadap
pompa
d) VALVEMAN
Orang yang bertugas untuk membuka bagian Valve air yang terdapat pada
bagian Hydrant pillar
e) COMMANDO
Orang yang betugas memberikan komando untuk semua anggota team
f) SUPPORT
Orang yang bertugas untuk membersihkan/clean area tempat terjadinya
kebakaran supaya bisa dilewati dengan mudah oleh petugas
KELOMPOK 2 33
TATA CARA PENGGUNAAN FIRE HYDRANT YANG BENAR
a) Angkatlah selang fire hose dengan cara dipanggul sambil berlari sampai
mendekati api
b) Tempatkan selang secara baik dan pastikan tidak terbelit-belit, supaya
perjalanan air lancar
c) Jika ternyata ukuran selangnya kurang panjang, maka bisa ditambahkan
dengan selang yang lain
d) Sambunglah bagian pangkal selang dengan bagian Hydrant pillar, bila
bagian sumber air berasal dari box hydrant
Gambar 2.7
Prosedur Penggunaan Hidrant
KELOMPOK 2 34
9. SDS Bahan Kimia APAR
sistematis terhadap seluruh kegiatan operasi perusahaan (Perangkat keras dan lunak)
yang menjadi alat bantu khusus bagi pimpinan untuk mengantisipasi bahaya yang
terkandung dalam kegiatan usaha, sehingga pncegahannya dapat dilakukan dengan baik.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan system
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 16 ayat (1) yang berbunyi
“Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh Lembaga audit independent yang ditunjuk
Audit kebakaran mengkaji kegiatan Operasi antara lain dari segi kehandalan,
sebagainya. Oleh karena itu audit kebakaran mempunyai cakupan yang luas dan
KELOMPOK 2 35
Unsur yang dinilai dalam audit kebakaran mencakup:
2) Perangkat Keras (Sarana dan Prasarana, Peralatan, Proses instalasi dan Gedung,
Untuk bentuk dari Draft Periksa yang lengkao, ada pada lampiran
KELOMPOK 2 36
BAB III
N KELAS JUMLAH
STANDAR AKTUAL KETERANGAN
O PEMADAM KEKURANGAN
1 Petugas Peran 2 orang - 2 orang Sesuai dengan Keputusan
Kebakaran Menteri Tenaga Kerja R.I
No.Kep.186/Men/1999
Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
Ditempat Kerja untuk
setiap 30 pekerja
disarankan harus ada
minmal 2 orang petugas
peran kebakaran
2 Regu - - - Sesuai dengan Keputusan
Penanggulang Menteri Tenaga Kerja R.I
an Kebakaran No.Kep.186/Men/1999
Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
Ditempat Kerja
perusahaan dengan resiko
kebakaran ringan tidak
disarankan ada nya regu
penanggulangan
kebakaran
3 Koordinator - - - Sesuai dengan Keputusan
Penanggulang Menteri Tenaga Kerja R.I
an Kebakaran No.Kep.186/Men/1999
Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
Ditempat Kerja
perusahaan dengan resiko
kebakaran ringan tidak
disarankan adanya
koordinator
KELOMPOK 2 37
penanggulangan
kebakaran
4 Ahli K3 - - - Sesuai dengan Keputusan
Spesialis Menteri Tenaga Kerja R.I
Kebakaran No.Kep.186/Men/1999
Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
Ditempat Kerja
perusahaan dengan resiko
kebakaran ringan tidak
disarankan ada nya regu
penanggulangan
kebakaran
SHIFT
JABATAN
PAGI SORE MALAM
Chief Warden Syahid Abdul Syahid Abdul Syahid Abdul
Deputy Chief Warden Chaerul Ahmadi Chaerul Ahmadi
Fire Fighter Angga Saeful M. Asep Saepullah
Evacuation Rizal Romadhon Samanhudi Muhammad Rifai
Exit Point Muhammad Solihin Fery Firmansyah
First Aid Aep Saeful Jack Yasin
Assembly Point Istiya Rahmanisa Putri Sri Lestari Jakvar David
Rescue Team Haris Widyanto Arie Abdul Komar Devian Aryaputra
Gambar 2.1
Matrix Penilaian Resiko K3
KELOMPOK 2 38
C. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat
mendelegasikan tugas
2. Chief Warden
Merupakan Koordinator yang langsung mengawasi tim ERT dan
berhubungan langsung dengan ketua ERT dalam hal pengambilan keputusan dalam
waktu cepat. Tugas dari Chief Warden, yaitu:
1. Untuk memberikan instruksi kepada Ruang Kontrol Teknik untuk memutar pita
2. Untuk menginformasikan semua staff melalui alat bicara yang berguna untuk
3. Untuk pergi ke titik perakitan melalui pintu keluar darurat terdekat yang sudah
5. Untuk membantu siapa saja pergi ke pintu keluar darurat terdekat ke titik
berkumpul
6. Untuk menjaga semua pintu masuk untuk mencegah siapa pun masuk ke gedung
hotel
4. Melaporkan kepada ketua jika terdapat kerusakan pada Hydran dan APAR
6. Untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang tepat
5. Evacuation Coordinator
1. Untuk memastikan evakuasi telah dilakukan dengan cepat dan aman
2. Untuk memeriksa area tanggung jawab mereka dan mengevakuasi para tamu
KELOMPOK 2 40
D. Rekomendasi Skenario Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran
Disimulasikan, ada percikan api di ruangan genset Fave Hotel yang
mengalami korsleting. Pada saat operator genset melakukan pengecekan pada
mesin, dan dilihat handle kabel listrik yang terpasang mengeluarkan percikan api
lalu operator berteriak “kebakaran”. Secara sigap petugas keamanan yang berada di
dekat area gesnet yang sudah dilatih secera internal datang melakukan proses
pemadaman api dengan menggunakan APAR CO2.
Tim Fire Fighting memberikan informasi pada Chief Warden bahwa api sulit
dipadamkan dan tidak terkendali dan segera melakukan evakuasi dengan
mengaktifkan alarm kebakaran dan menghubungi pihak Damkar terdekat. Tim
Evakuasi melakukan penyisiran untuk memastikan semua orang sudah melakukan
evakuasi menuju ke titik kumpul. Proses Evakuasi ke titik kumpul selesai dilakukan
dengan waktu 3 menit dengan orang terakhir menuju titik kumpul. Fire Figter dan
Petugas Damkar telah selesai melakukan pemadaman dan menginformasikan kepada
seluruh karyawan dan tamu hotel bahwa api sudah berhasil dipadamkan.
Waktu actual evakuasi pada saat simulasi
SNI 03 – 1746 – 2000 ttg faktor perencanaan
Evakuasi untuk risiko ringan : 3 menit
Evakuasi untuk risiko sedang : 2,5 menit
Evakuasi untuk risiko berat : 2 menit
Prosedur ini digunakan untuk semua situasi alarm kebakaran, latihan dan
alarm / kebakaran aktual
b. Objektif
KELOMPOK 2 41
c. Emergency Respond Team (ERT)
ERT dipimpin oleh Chief Engineering atau oleh salah satu personel dari
Engineering atau Keamanan (Scurity).
2. BAGIAN 2
1. Sistem detektor asap / panas otomatis (Smoke Detector / Heat Detector ) yang
sudah di lengkapi di setaip area Fave Hotel Karawang
2. Sistem titik panggilan alarm manual (tombol tekan) Push Buton pada box
Hydrant, di setiap lantai tersedian Hydrant box, seluruh karwan wajib
mengetahui posisi di setiap lantainya bilamana terjadi kebakaran yang tidak
KELOMPOK 2 42
terdeteksi Smoke detector dan Heat detector kita bias operasikan secara manual
dengan menekan tombol kaca pada panel Hydrant box.
Ini adalah sinyal peringatan saat alarm kebakaran diaktifkan. Bel alarm akan
berbunyi di tiga lantai, lantai yang terpengaruh, satu lantai di atas dan satu lantai di
bawah.
Secara bersamaan, sinyal audio dan visual akan didaftarkan di Panel Penyiar
di MCFA pada ruang control yang posisinya di area lobby hotel :
3. BAGIAN 3
2. ENGINEERING IN CHARGE
a) Untuk menghubungi ERT dengan alat bicara praktis darurat (HT)
b) Untuk mengumumkan pengaktifan alarm kebakaran melalui Public Address
Speaker di lantai 3 dengan memutar kaset rekaman No. 1(Untuk
mengumumkan aktivasi alarm kebakaran melalui Public Address Speaker di
KELOMPOK 2 43
tiga lantai dengan memutar kaset rekaman No. 2) (BELUM BERLAKU
MASIH ADA PERBAIKAN SISTEM PADA SOUND EVAC)
c) Untuk mengisolasi bel alarm kebakaran setelah berbunyi selama 10 detik
pada MCFA
d) Untuk menginformasikan Operator Ruang Pabrik di Basement 4 tentang
aktivasi alarm kebakaran.
3. PERSONIL KEAMANAN
a) SCURITY Office untuk menghubungi ERT dengan alat bicara yang praktis
b) Ruang CCTV, untuk membantu pencarian lokasi kebakaran yang tepat
melalui kamera CCTV dan untuk menginformasikan hal-hal penting kepada
FFT dengan alat bicara yang praktis.
c) Untuk memantau situasi dengan mendengarkan talky yang praktis
Jika setelah mencari area terkait tanpa menemukan indikasi kebakaran (mis.
Asap, api, bau asap atau bahan terbakar, suhu tinggi di dinding atau pintu, dll.),
ERT Leader dapat mengumumkan alarm palsu.
KELOMPOK 2 44
a) API FIGHTING TIM
a. Hanya Pimpinan ERT (Engineering) yang akan menginformasikan
Operator dan Ruang Kontrol Teknik melalui pembicaraan praktis
bahwa alarm tersebut adalah alarm palsu
b. Untuk memberi tahu Ruang Kontrol untuk mengatur ulang sistem alarm
kebakaran
c. Anggota tim Engineering akan membawa kembali APAR ke Tempat
semula
Pada tahap ini, Tim Pemadam Kebakaran telah memastikan api yang
sebenarnya. Ada dua kemungkinan, api bisa dikendalikan atau tidak bisa
dikendalikan. GM akan menentukan waktu pemanggilan DAMKAR (Dinas
Pemadam Kebakaran).
KELOMPOK 2 45
a) API FIGHTING TIM
a. Untuk menginformasikan tentang kebakaran yang sebenarnya kepada
ENGINEERING dan ke Ruang Kontrol Untuk memastikan zona
kebakaran dengan alat bicara yang praktis
b. Untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan dan prosedur
yang tepat
c. Untuk membersihkan area langsung dari semua orang
b) FRONT OFFICE
a. Ke halaman orang terkait untuk menginformasikan kebakaran nyata
(nomor kode sistem paging grup 990)
b. Untuk memanggil GM untuk menginformasikan situasinya
c. Untuk mengantisipasi panggilan masuk dari tamu yang menginap
dengan mengatakan bahwa ini adalah situasi darurat, dan meminta tamu
untuk mendengarkan instruksi lebih lanjut, dan untuk menanggapi
panggilan masuk dari luar dengan mengatakan bahwa kita berada dalam
situasi darurat, dan untuk bertanya kepada mereka untuk menelepon
kembali nanti
c) ENGINEERING
a. Memberikan instruksi kepada ENGINERING 2 untuk mengisolasi
pasokan listrik terkait dan untuk mematikan AC dan ventilasi di daerah
yang terkena dampak
b. Memberikan instruksi kepada PIC Enginering untuk mematikan main
gas valve yang berada di area parkir B1 samping Ruang engineering.
d) PETUGAS KEAMANAN
a. Keamanan Patroli, untuk segera pergi ke lokasi kebakaran untuk
membantu ERT setelah mendengar dari pembicaraan melelui HT yang
berguna dan untuk menjaga semua pintu masuk terutama di sekitar
KELOMPOK 2 46
kebakaran untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan mendekati
lokasi kebakaran
b. Ruang CCTV, untuk terus memantau area yang terkena dampak dengan
kamera CCTV dan menginformasikan hal-hal penting ke ERT dengan
alat bicara yang praktis
e) GENERAL MANAGER
a. Untuk segera melanjutkan ke lokasi kebakaran
b. Memutuskan apakah akan menginstruksikan Operator untuk memanggil
DAMKAR (Dinas Pemadam Kebakaran) atau tidak
c. Untuk menentukan apakah api dapat dikendalikan atau tidak
b) FRONT OFFICE
a. Untuk memanggil orang yang terkait untuk menginformasikan situasi
(nomor kode sistem halaman grup 990)
b. Untuk mengantisipasi panggilan masuk dari tamu yang menginap
dengan mengatakan bahwa keadaan darurat sudah ditangani dan tidak
ada bahaya lebih lanjut. Benar-benar aman bagi para tamu untuk
kembali ke kamar. Kami mohon maaf atas gangguan yang ditimbulkan
dan terima kasih atas pengertiannya
KELOMPOK 2 47
c) ENGINEERING
a. Memberikan instruksi kepada Plant Room Operator untuk menyalakan
suplai listrik terkait, Air Conditioner dan ventilasi di area yang terkena
bencana dan mematikan pompa kebakaran secara manual
b. Memberikan instruksi kepada PIC Teknik untuk menyalakan main gas
valve
c. Untuk mengumumkan situasi darurat yang telah ditangani melalui
Public Address Speaker di 3 lantai terkait dengan memutar kaset
rekaman/manual menggunakan mic carcall
e) MOD/Manager Dept
a. Untuk memberikan instruksi lebih lanjut kepada ERT
b. Untuk meminta pertemuan semua anggota Tim Manajemen Krisis untuk
mendelegasikan tugas
4. BAGIAN 4
Ini adalah sinyal untuk mengkomunikasikan bahwa api tidak dapat dikendalikan
dan hanya dapat diinstruksikan oleh GM. Instruksi evakuasi diumumkan di semua
lantai / area melalui pembicara alamat publik yang akan diikuti dengan dering bel
alarm kebakaran yang terus menerus. Bangunan hotel harus dievakuasi dengan baik
dan cepat untuk melindungi nyawa.
KELOMPOK 2 48
5. BAGIAN 5
a) MOD/Manager Dept
a. Untuk memberikan instruksi kepada Ruang Kontrol Teknik untuk
memutar pita pengumuman evakuasi dan untuk mengaktifkan alarm
kebakaran terus menerus
b. Untuk menginformasikan semua Staf melalui alat bicara yang berguna
untuk mengevakuasi bangunan hotel
c. Untuk pergi ke titik perakitan melalui pintu keluar darurat terdekat yang
sudah tersedia di setiap sudut gedeung untuk jalur evakuasi
e) PETUGAS KEAMANAN
a. Untuk memastikan evakuasi telah dilakukan dengan cepat dan aman
b. Untuk membantu siapa saja pergi ke pintu keluar darurat terdekat ke titik
berkumpul
c. Untuk menjaga semua pintu masuk untuk mencegah siapa pun masuk ke
gedung hotel
d. Car Check Point, untuk memastikan jalan, jalan masuk dan depan bebas
dari kendaraan dan halangan apapun untuk memudahkan akses
kedatangan petugas Pemadam Kebakaran Kota Jakarta dan untuk
menginstruksikan mereka ke lokasi kebakaran melalui lift darurat
e. Itu Keamanan Personil tidak akan meninggalkan gedung sampai saat-
saat terakhir yang memungkinkan dan untuk membantu siapa pun yang
meninggalkan gedung dan kemudian keluar
f. Untuk mendapatkan instruksi dari KeamananManajer tentang tugas apa
yang harus dilakukan. Jika tidak ada tugas yang diberikan, lanjutkan ke
titik perakitan
f) API WARDENS
a. Untuk memeriksa area tanggung jawab mereka dan mengevakuasi para
tamu secara tertib menggunakan pintu keluar darurat terdekat
b. Meninggalkan gedung hanya setelah memastikan bahwa semua
penghuni di wilayahnya telah mematuhi perintah evakuasi dan melapor
ke Fire Command Center dengan HT.
g) KARYAWAN LAINNYA
a. Untuk menyimpan dan mengunci file penting dan uang tunai di lemari
tahan api (jika ada)
b. Untuk mematikan mesin dan komputer apa pun (jika ada)
KELOMPOK 2 50
c. Untuk menghapus kontrak dan daftar staf (jika ada)
d. Mengevakuasi gedung dengan benar dan cepat dengan menggunakan
pintu keluar darurat terdekat dan bertemu di luar di titik berkumpul.
6. BAGIAN 6
7. BAGIAN 7
TIM A
a) GENERAL MANAGER
b) ROOMS DIVISION MANAGER
c) DIRECTOR OF FINANCE
d) F&B MANAGER
e) HUMAN RESOURCES MANAGER
f) EXECUTIVE CHEF
g) CHIEF OF ENGINEER
h) SAFETY & SECURITY MANAGER
KELOMPOK 2 51
TIM B
a) FRONT OFFICE LEADER
b) HOUSEKEEPING LEADER
c) DIRECTOR OF SALES
d) IT MANAGER
e) HRM / ASISTEN
a. Simpan catatan staf dan matikan peralatan listrik
b. Mempersiapkan evakuasi dan atau membantu staf dalam evakuasi.
c. Untuk mengamankan uang tunai kecil di lemari arsip yang terkunci.
d. Untuk memastikan bahwa database media dan semua informasi yang
relevan di-backup dan matikan peralatan listrik.
e. Untuk mempersiapkan holding statement yang akan dirilis ke media
setelah mendapat persetujuan GM.
f. Bersiaplah untuk mengungsi dan atau untuk membantu para tamu
selama evakuasi.
g. Cek daftar hadir staf pada hari kejadian dan memastikan semua sudah di
evakuasi
KELOMPOK 2 53
g) EKSEKUTIF HOUSKEEPING / TIM HK
a. Matikan peralatan listrik terutama peralatan laundry.
b. Bersiaplah untuk menghapus dokumen penting
c. Untuk memastikan bahwa kamar yang terisi tamu sudah tidak ada tamu
di dalam kamar.
d. Persiapkan staf untuk mengungsi dan membantu tamu selama evakuasi.
8. BAGIAN 8
KELOMPOK 2 54
d. Untuk mengaktifkan rencana darurat jika perlu.
e. Untuk memperhitungkan semua kunci master di area perakitan
b) MANAJER / ASISTEN KANTOR DEPAN
a. Untuk menghapus daftar tamu, daftar reservasi, dll ke area perakitan
b. Untuk mengeluarkan uang tunai ke area perakitan dan untuk diserahkan
kepada staf Keuangan
c. Untuk menyiapkan loket sementara di area pertemuan untuk menerima
tamu
d. Untuk membantu para tamu di Area Umum untuk mengungsi ke area
pertemuan
e. Mengevakuasi staf ke area perakitan dan melapor ke Sumber Daya
Manusia
f. Untuk memperhitungkan semua master dan kunci penting di area
perakitan
g. Jika perlu, untuk mengaktifkan rencana darurat untuk alokasi ulang
tamu.
KELOMPOK 2 55
b. Untuk menerima uang tunai dari berbagai departemen dan outlet dan
jika memungkinkan untuk menyetorkan uang tunai di bank terdekat.
c. Mengevakuasi staf ke area perakitan dan melapor ke Sumber Daya
Manusia.
e) DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA / ASISTEN
a. Untuk melepaskan gulungan nominal ke area perakitan
b. Untuk membantu staf di lantai Mezzanine untuk mengungsi ke area
berkumpul
c. Melaksanakan absensi staf di area berkumpul dan melaporkan kepada
Tim Pemadam Kebakaran Kota Karawang atau Kepolisian yang tidak
hadir
d. Untuk memperhitungkan semua kunci penting di area perakitan
e. Untuk bertanggung jawab atas pertolongan pertama di area perakitan.
Untuk memberi tahu keluarga terdekat staf yang terluka atau meninggal
KELOMPOK 2 56
e. Jika perlu, untuk mengaktifkan rencana kontinjensi
9. BAGIAN 9
PELAPORAN
KELOMPOK 2 57
Jika terjadi kebakaran, lengkapi lembar laporan tindak lanjut seperti kronologi
kejadian.
Percikan api
muncul
Teriak
Kebakaran Koordinator
Padam Evakuasi
mengarahkan tamu
dan karyawan ke
pintu exit
Fire Fighting Ya
padamkan Tidak
dengan APAR
CO2 SELESAI
Assembly
Koordinator
mengarahkan ke
Titik Kumpul
Tidak
Padam
Petugas P3K
menolong
korban
Ya
Tidak Ada
Korban KELOMPOK 2 Menunggu
58
SELESAI instruksi
Ada
BAB IV
EVALUASI DAN REKOMENDASI
A. Evaluasi Kesesuaian
No Foto Aktual Saran Regulasi
1 Terdapat APD Agar selalu Permanaker Nomor
di area Genset melakukan PER.08/MEN/VII/2010
yang dirawat pemeliharaan Tentang Alat Pelindung Diri
dengan baik APD dan
oleh operator diletakkan
kembali pada
tempatnya
setelah selesai
digunakan
2 Sign “bahaya Sign diletakan Undang Undang No. 1
kebisingan pada area yang Tahun 1970 Tentang
tinggi” cukup beresiko Keselamatan Kerja
mudah dilihat kecelakaan
kerja
KELOMPOK 2 59
5 Terdapat Adanya APAR PERATURAN MENTERI
APAR CO2 yang sesuai TENAGA KERJA DAN
pada area dengan jenis TRANSMIGRASI No :
Genset sesuai kebakaran PER.04/MEN/1980
TENTANG SYARAT-
dengan
SYARAT PEMASANGAN
peruntukan DAN PEMELIHARAN
kebakaran ALAT PEMADAM API
pada listrik RINGAN.
KELOMPOK 2 60
4 Sign Exit Gunakan Peraturan Menteri
pada area Tanda jalur Pekerjaan Umum Dan
Genset tidak evakuasi Perumahan Rakyat
Glow in the dengan yang Republik Indonesia
Nomor 14/Prt/M/2017
Dark bercahaya saat
Tentang Persyaratan
gelap, Kemudahan Bangunan
mengantisipasi Gedung Pasal 31
listrik padam
pada saat Permen PU No. 26 Tahun
evakuasi 2008 Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada
Bangunan Gedung dan
Lingkungan
5 Jalur Tutup pintu Peraturan Menteri
Evakuasi exit pada aera Pekerjaan Umum Dan
sangat dekat Genset dan Perumahan Rakyat
dengan pindahkan ke Republik Indonesia
Nomor 14/Prt/M/2017
Genset, jika lantai UG
Tentang Persyaratan
terjadi Kemudahan Bangunan
kebakaran Gedung Pasal 29
pada area “Kemudahan Akses”
Genset maka
harus
mengambil
jalur evakuasi
lain yang
digunakan
oleh petugas
Damkar
6 Titik Kumpul Pindahkan Peraturan Menteri
cukup dekat letak titik Pekerjaan Umum Dan
dengan area kumpul ke Perumahan Rakyat
Genset ≤ 10m tempat yang Republik Indonesia
Nomor 14/Prt/M/2017
lebih aman
Tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan
Gedung Pasal 33 “Jarak
aman titik kumpul”
7 Tanda Apar Lebih baik Peraturan Menteri Tenaga
lebih dari 125 tanda Kerja Dan Transmigrasi
cm (150 cm – peletakan No : Per.04/Men/1980
160 cm) APAR sedikit Tentang Syarat-Syarat
Pemasangan Dan
diturunkan
Pemeliharan Alat
Pemadam Api Ringan.
BAB II “Pemasangan”
Pasal 4 Poin 3
KELOMPOK 2 61
8 Tidak ada Minimal 2 Peraturan MenteriTenaga
Operator karyawan Kerja No.
genset yang harus memiliki Per.186/Men/1999
memiliki Izin Lisensi TentangKeselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Operasi dan Petugas Peran
Penanggulangan
Tidak adanya Kebakaran, Kebakaran Pasal 8 ayat 2
Petugas Peran karena d. telah mengikuti kursus
Kebakaran Karyawan teknis penanggulangan
lebih dari 25 kebakaran tingkat dasar I
orang dan tingkat dasar II
C. Kesimpulan
Dari hasil observasi kelompok 2 di Area Genset Fave Hotel (PT Archipelago
International) daerah Karawang telah mempunyai Sistem Proteksi Aktif (APAR, Hydrant) dan
Sistem Proteksi Pasif (Jalur Evakuasi, Sign Exit, Assemble Point) dan Fire Safety Management
(Struktur Organisasi Tanggap Darurat dan Prosedur Tanggap Darurat) yang cukup memadai.
D. Rekomendasi
Dari hasil observasi kelompok 2 di area Genset, kami ingin memberikan rekomendasi
KELOMPOK 2 62
2. Menambahkan petunjuk/panah pada evakuasi yang terlihat dalam gelap sesuai Permen
PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
3. Menempatkan Sign APAR pada ketinggian yang sudah ditetapkan sesuai Peraturan
Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. BAB II “Pemasangan” Pasal
4 Poin 3.
4. Disarankan memasang detector di area genset sesuai Permenaker No. 2 Tahun 1983
Pemasangan Sistem Deteksi & Alarm di Area Genset, Pemasangan Sistem Sprinkler
KELOMPOK 2 63
E. Cost Benefit
Cost Benefit
A.
B.
KELOMPOK 2 64
LAMPIRAN 1
DAFTAR PERIKSA
SISTEM MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Petunjuk :
KELOMPOK 2 65
LAMPIRAN 2
Ya Tidak
A B C
1.1 Kebijakan Penanggulangan Kebakaran
1.1.1 Apakah ada kebijakan khusus PK yang tertulis,
bertanggal dan secara jelas menyatakan :
- tujuan-tujuan Penanggulangan Kebakaran
- komitmen perusahaan terhadap PK
1.1.2 Kebijakan ditandatangani pengusaha / pengurus
1.1.3 Apakah kebijakan PK dikomunikasikan ke seluruh
tenaga kerja dan kontraktor
1.1.4 Apakah kebijakan PK ditinjau ulang secara berkala
untuk menjamin kebijakan tersebut sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada peraturan / regulasi dan
atau kebutuhan
1.2 Tanggung Jawab dan Kewenangan
1.2.1 Apakah ada personel PK yang bertangung jawab dan
mempunyai wewenang :
- Mengambil tindakan
- Melaporkan kepada personil terkait
- Menyebarluaskan & mendokumentasi semua
aspek PK
1.2.2 Apakah penunjukan penanggung jawab PK sesuai
dengan peraturan/regulasi
1.2.3 Apakah Pimpinan Unit Kerja bertanggung jawab atas
kinerja PK
1.2.4 Apakah perusahaan mendapat saran-saran dari ahli PK
yang berasal dari perusahaan / luar perusahaan
1.2.5 Apakah ada laporan ke Tim Manajemen perihal
kinerja PK
1.2.6 Apakah manajemen diberi informasi tentang :
- tanggung jawab PK terhadap tenaga kerja
- tanggung jawab PK terhadap kontraktor
1.3 Manual Sistem Manajemen K3
1.3..1 Apakah ada manual sistem manajemen K3 meliputi
- Kebijakan
- Tujuan
- Rencana
- Prosedur
Penangulangan kebakaran untuk semua tingkatan
tenaga kerja
1.3.2 Apakah manual ini mudah didapat oleh semua tenaga
kerja
1.4 Tinjauan Ulang dan Evaluasi
1.4.1 Apakah hasil peninjauan ulang sistem PK :
KELOMPOK 2 66
Ya Tidak
A B C
- Dicatat
- Didokumentasikan
2. TAHAP PERANCANGAN
3. TAHAP PENGOPERASIAN
Ya Tidak
A B C
3.1 Sistem Kerja
3.1.1 Apakah petugas yang kompeten telah :
- mengidentifikasi bahaya potensi kebakaran
- menilai resiko yang timbul dari suatu proses kerja
3.1.2 Apakah ada prosedur pengendalian resiko melalui
tingkat pengendalian
3.1.3 Apakah ada prosedur kerja yang didokumentasikan
untuk:
- sistem ijin kerja untuk daerah beresiko kebakaran
- house keeping
3.1.4 Apakah ada prosedur kerja mengelola secara aman
KELOMPOK 2 67
Ya Tidak
A B C
seluruh resiko kebakaran dan didokumentasikan
3.1.5 Apakah ada sangsi terhadap pelanggaran :
- standar ketentuan pelaksanaan
- saat melaksanakan modifikasi prosedur / petunjuk
kerja
3.2 Pengawasan
3.2.1 Apakah ada yang diserahi mengawasi untuk
menjamin :
- pekerjaan dilaksanakan dengan aman
- mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang
telah ditentukan
3.2.2 Apakah pengawas ikut serta dalam :
- identifikasi bahaya kebakaran
- membuat upaya pengendalian bahan mudah
terbakar dan pengendalian sumber energi
3.2.3 Apakah pengawas diikutsertakan dalam :
- pelaporan kebakaran
- Penyelidikan kebakaran
- wajib menyerahkan laporan dan saran kepada
pimpinan
3.2.4 Apakah barang atau jasa yang telah dibeli dilakukan
verifikasi potensi kebakaran pada saat penerimaan
3.2.5 Apakah barang atau jasa yang dipasok pelanggan
sebelum digunakan terlebihdahulu :
- diidentifikasi potensi bahaya kebakaran
- dinilai resikonya
- didokumentasikan catatan/prosedur
KELOMPOK 2 68
Ya Tidak
A B C
sesuai peraturan dan regulasi
3.4.4 Apakah area tersebut memiliki rambu-rambu dan
pedoman yang sesuai peraturan dan regulasi
3.4.5 Apakah fasilitas kerja mempunyai sistem “penandaan”
bagi alat yang dapat memicu timbulnya kebakaran
KELOMPOK 2 69
menghentikan proses produksi dalam keadaan darurat
4.1.4 Apakah prosedur mensyaratkan adanya pos komando
yang disesuikan dgn kebutuhan & tingkat resiko
bahaya
4.1.5. Apakah prosedur Tanggap Darurat juga dilengkapi
dengan berbagai skenario keadaan darurat berdasarkan
potensi bahaya yang ada serta melibatkan pihak
berwenang yang terkait seperti Dinas Pemadam
Kebakaran, Darurat Medis, Kepolisian atau lainnya.
4.1.6. Apakah dalam prosedur tanggap daurat
mencantumkan jadwal atau waktu pelaksanaan
simulasi
4.1.7. Apakah hasil pelaksanaan simulasi beserta
evaluasinya didokumentasikan
4.1.8. Apakah rekomendasi hasil evaluasi selalu ditindak
lanjuti
4.1.9. Apakah prosedur juga dilengkapi dengan
penanggulangan kebakaran dan ledakan untuk
masyarakat sekitar perusahaan , jika kegiatan
operasional perusahaan mempunyai tingkat resiko
kebakaran dan ledakan berdampak luas terhadap
masyarakat sekitar
4.2. Sosialisasi Prosedur
4.2.1 Apakah tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan
mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat resiko yang dihadapi dilapangan
4.2.2 Apakah instruksi dan perihal yang berhubungan
dengan keadaan darurat:
- mendapat perhatian secara jelas dari seluruh
tenaga kerja
- diketahui secara jelas dari seluruh tenaga kerja
4.2.3 Apakah para pimpinan juga mendapat informasi yang
cukup atau penjelasan tentang prosedur tanggap
darurat
4.2.4 Apakah tersedia informasi cepat bagi tamu jika terjadi
keadaan darurat
4.3 Organisasi, Personil dan Pelatihan
Penanggulangan keadaan darurat
4.3.1 Apakah kebutuhan organisasi penanggulangan
keadaan darurat didasarkan atas identifikasi dan
analisa potensi bahaya
4.3.2 Apakah Jumlah dan tingkat kompetensi Petugas
Tanggap Darurat telah memenuhi ketentuan atau
regulasi
4.3.3. Apakah ada persyaratan khusus dalam seleksi dan
penempatan Personil Penanggulangan Keadaan
Darurat
4.3.4 Apakah analisis kebutuhan pelatihan yang mencakup
persyaratan Penanggulangan Keadaan Darurat telah
dilaksanakan
KELOMPOK 2 70
4.3.5 Apakah rencana pelatihan Penanggulangan Keadaan
darurat telah disusun bagi semua tingkat kemampuan
dan keahlian
4.3.6 Apakah petugas penangungjawab keadaan darurat
telah dilatih/dididik secara khusus sehingga
mengetahui tingkat bahaya yang ada
4.3.7 Apakah pelatihan mempertimbangkan perbedaan
tingkat kemampuan, dan keahlian
Apakah pelatihan pemadaman api untuk kebakaran
awal juga mempertimbangkan kondisi dalam dan luar
ruangan
4.3.8 Apakah para supervisor sudah dilatih dalam prosedur
penghentian proses/kegiatan dalam keadaan darurat
(emergency shut down procedures)
4.3.9 Apakah pelatihan dilakukan oleh orang/ badan yang
mempunyai
- Kemampuan/ pengalaman
- Diakreditasi menurut peraturan perundangan yang
berlaku
4.3.10 Apakah perusahaan mendokumentasikan dan
menyimpan catatan seluruh pelatihan
4.3.11 Apakah dilakukan evaluasi pada setiap sesi pelatihan
untuk menjamin peningkatan secara berkelanjutan
4.3.12 Apakah program pelatihan ditinjau ulang secara teratur
untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif
4.3.13 Apakah anggota manajemen eksekutif dan pengurus
berperan serta dalam pelatihan yang mencakup
penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip
penanggulangan kebakaran
4.4. Operasi Pemadaman Kebakaran & Penyelamatan
4.4.1 Apakah tersedia prosedur/pedoman pemadaman
kebakaran yang berisi taktik & strategi pemadaman
didasarkan atas :
- Klasifikasi kebakaran
- Luas Area yang mungkin terbakar
- Klasifikasi bangunan/gedung yang terbakar
atau area terbuka
- Penyelamatan manusia/penghuni
bangunan Dan selalu di perbaharui
4.4.2 Apakah terdapat buku catatan kegiatan/aktifitas
pemadaman dari api timbul sampai api padam
4.4.3 Apakah catatan kejadian dianalisa untuk sebagai bahan
hasil
Ya Tidak
A B C
5.1 Pedoman Sistem Proteksi Kebakaran
5.1.1 Apakah ada pedoman untuk menilai kebutuhan sistem
KELOMPOK 2 71
Ya Tidak
A B C
proteksi kebakaran yang disesuaikan dengan tingkat
resiko bahaya kebakaran :
- Produk
- Proses
- Gedung/bangunan
- Tempat kerja tertentu
5.1.2 Apakah pedoman ini mudah didapat oleh semua
tenaga kerja
5.1.3 Apakah pedoman mencakup persyaratan khusus atau
pelatihan bagi petugas pemeriksaaan, pengujian dan
perawatan sistem proteksi kebakaran msterhadap
5.1.4 Apakah catatan pelatihan bagi petugas petugas
pemeriksaaan, pengujian dan perawatan sistem
proteksi kebakaran didokumentasikan
5.2 Sistem Deteksi & Alarm:
5.2.1 Apakah Sistem alarm dan deteksi kebakaran dipasang
sesuai dengan ketentuan, persyaratan atau regulasi
5.2.2 Apakah ada prosedur riksa uji & perawatan sistem
alarm kebakaran dan deteksi kebakaran
5.2.3 Apakah dilaksanakan riksa uji berkala
5.2.4 Apakah catatan riksa uji direkam & sarannya
ditindaklanjuti
5.2.5 Apakah prosedur pemeriksaan, pengujian selalu dikaji
ulang dan diperbaiki
5.3 Alat Pemadam Api Ringan (Apar)
5.3.1 Apakah Jenis, jumlah dan penempatan APAR sesuai
dengan ketentuan, persyaratan dan regulasi
5.3.2 Apakah tersedia peta lokasi penempatan APAR dan
selalu di perbaharui sesuai dengan kebutuhan
5.3.3 Apakah ada prosedur pemeriksaan, pengujian tabung
dan pengisian ulang APAR, serta penilaian jumlah
kebutuhan APAR cadangan jika sedang dilaksanakan
pengisian/perawatan dan prosedur selalu diperbaharui
5.3.2 Apakah hasil pemeriksaan, pengujian tabung dan
pengisian didokumentasikan
5.3.3 Apakah ada pelatihan penggunaan APAR untuk
penghuni/pemakai bangunan secara berkala
5.3.4 Apakah pelatihan pemadaman api untuk kebakaran
awal dengan menggunakan APAR juga
mempertimbangkan kondisi di dalam & luar ruangan
5.3.5 Apakah catatan pelatihan didokumentasikan
5.4 Sistem Pemadam Khusus :
5.4.1 Apakah pemilihan sistem pemadam khusus seperti
Foam, CO2, Gas sudah sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan
5.4.2 Apakah ada prosedur pemeriksaan, pengujian &
pemeliharaan dilakukan secara berkala & diperbahurui
KELOMPOK 2 72
Ya Tidak
A B C
5.4.3 Apakah hasilnya dicatat, dinalisa & didokumentasikan
5.4.4 Apakah ada pedoman untuk menilai kebutuhan
cadangan bahan pemadam khusus jika sewaktuwaktu
dibutuhkan
5.5 Persediaan Air & Pompa Kebakaran:
5.5.1 Apakah dilaksanakan estimasi kebutuhan pasokan air
5.5.2 Apakah jumlah dan spesifikasi pompa air pemadam,
tanki air dan jaringan perpipaannya sesuai dengan
ketentuan, persyaratan atau regulasi
5.5.3 Apakah ada prosedur pemeriksaan, pengujian dan
perawatan pompa
5.5.4 Apakah dilaksanakan pemeriksaan, pengujian dan
perawatan berkala
5.5.5 Apakah catatan pemeriksaan dan pengujian
didokumentasikan, dianalisa dan rekomendasinya
ditindak lanjuti
5.5.6 Apakah ada personel khusus yang terlatih untuk
pemeriksaaan, pengujian dan perawatan
5.5.7 Apakah prosedur pemeriksaan, perawatan dan
pemeliharaan selalu dikaji ulang dan diperbaiki
5.6 Hidran dalam & Luar
5.6.1 Apakah penempatan dan jumlah hidran sesuai dengan
ketentuan
5.6.2 Apakah tersedia rak untuk selang dan sambungannya
5.6.3 Apakah penempatan sambungan untuk pemadam
kebakaran sesuai ketentuan
5.6.4 Apakah ada prosedur pemeriksaan, pengujian dan
pemeliharaan hidran dilakukan secara berkala
5.6.5 Apakah hasilnya dicatat dan didokumentasikan
5.7 Sistem Sprinkler Otomatis:
5.7.1 Apakah sistem sprinkler sesuai dengan ketentuan,
persyaratan atau regulasi
5.7.2 Apakah ada prosedur pemeriksaan, perawatan dan
pengujian sistem sprinkler dan selalu diperbahurui
5.7.3 Apakah catatan pemeriksaan & pengujian
didokumentasikan & sarannya ditindak lanjuti
5.7.4 Apakah ada personel khusus yang terlatih untuk
pemeriksaan, pengujian dan perawatan
5.7.5 Apakah ada pedoman untuk penyediaan jumlah
cadangan kepala sprinkler.
5.7.6 Apakah perancangan sistem juga mensyaratkan
tersedianya Seammese Connections
5.7.7 Apakah dilaksanakan analisa rekaman data pengujian
5.8 Sumber Daya Listrik Darurat:
5.8.1 Apakah Jenis & jumlahnya sudah mernenuhi
ketentuan
5.8.2 Apakah dilaksanakan pemeriksaan dan pengujian
KELOMPOK 2 73
Ya Tidak
A B C
5.8.3 Apakah dicatat dan dinalisa
5.9 Sarana Jalan Keluar
5.9.1 Apakah jalan keluar telah memenuhi ketentuan,
persyaratan atau regulasi
5.9.2 Apakah tanda-tanda petunjuk arah jalan keluar sesuai
dengan ketentuan
5.9.3 Apakah Lampu penerangan untuk jalan keluar dan
sumber dayanya telah memnuhi ketentuan
5.9.4 Apakah ada prosedur pemeriksaan sarana jalan keluar
Dicatat dan didokumentasikan
5.10 Sistem Komunikasi Internal
5.10.1 Apakah sistem komunikasi internal yang tersedia
didasrkan atas kebutuhan dan kondisi yang ada
5.10.2 Apakah tersedia prosedur riksa uji berkala
5.10.3 Apakah hasilnya dicatat & dianalisa
5.11. Sistem Proteksi Pasif
5.11.1 Apakah sistem proteksi pasif yang ada sesuai dgn
ketentuan
5.11.2 Apakah tersedia prosedur pemeriksaan sistem proteksi
pasif
5.11.3 Apakah hasilnya dicatat & dianalisa & sarannya
ditindaklanjuti
5.12 Lingkungan Bangunan:
5.12.1 Apakah Lokasi Bangunan Gedung/Industri telah
memenuhi ketetuan untuk akses operasi pemadaman
atau mobil pemadam kebakaran
5.12.2 Apakah keberadan pengahalang/penghambat jalan
seperti polisi tidur, portal atau lainnya yang dapat
menghambat operasi pemadaman atau menghalangi
akses pergerakan mobil pemadam kebakaran telah di
identifikasi & dianalisa sesuai kebutuhan
5.12.3 Apa tersedia prosedur pengaturan parkir & pergerakan
kendaraan jika terjadi keadaan darurat kebakaran
Ya Tidak
A B C
6.1 Catatan Kebakaran
6.1.1 Apakah perusahaan mempunyai prosedur untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengarsipkan,
memelihara, dan mengumpulkan catatan Kebakaran
6.1.2 Apakah disediakan tempat yang mudah didapat &
dipelihara dengan baik UU, peraturan, standar & pedoman
teknis yang relevan dgn PK
6.1.3 Apakah laporan rutin kinerja PK dibuat dan
disebarluaskan di dalam perusahaan
6.2. Penyelidikan kebakaran
6.2.1 Apakah perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan
kebakaran
KELOMPOK 2 74
6.2.2 Apakah penyelidikan kebakaran dilakukan oleh tenaga ahli
yang terlatih
6.2.3 Apakah laporan penyelidikan berisi
- saran perbaikan
- penjadwalan waktu usaha
- pelaksanaan perbaikan
6.2.4 apakah diberikan tanggung jawab kepada petugas yang
ditunjuk untuk melaksanakan tindakan perbaikan
sehubungan dengan laporan penyelidikan
6.2.5 apakah tindakan perbaikan didiskusikan dengan tenaga
kerja ditempat terjadinya kebakaran
6.2.6 Apakah dilakukan efektivitas pemantauan tindakan
perbaikan
6.3 Penanganan Masalah
6.3.1 Apakah terdapat prosedur untuk menangani masalah PK
yang timbul dan sesuai dengan regulasi yang berlaku
6.3.2 Apakah tenaga kerja diberi informasi
mengenai prosedur penaganan masalah Kebakaran
mengenai kemajuan penyelesaiannya
Ya Tidak
A B C
7.1. Apakah dokumen PK mempunyai :
- Status
- wewenang
- tanggal pengeluaran
- tanggal modifikasi
7.2 Apakah penerima distribusi dokumen PK tercantum
dalam dokumen tersebut
7.3 Apakah dokumen PK baru disimpan secara sistematis
pada tempat yang ditentukan
7.4 Apakah dokumen usang disingkirkan dari
penggunaannya
- dokumen usang yang disimpan untuk
keperluan tertentu diberikan tanda khusus
7.5 Apakah ada sistem untuk membuat dan menyetujui
perubahan terhadap dokumen PK
7.6 Apakah ada suatu prosedur pengendalian dokumen
dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang
usang
KELOMPOK 2 75
Ya Tidak
A B C
8.1. Apakah audit internal PK yang terjadwal dilaksanakan
untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan
untuk menentukan apakah kegiatan tersebut efektif
8.2 Apakah audit internal dilakukan oleh petugas yang
kompeten dan independen di perusahaan
8.3 Apakah laporan hasil audit didistribusikan kepada
manajemen dan petugas lain yang berkepentingan
8.4 Apakah kekurangan yang ditemukan pada hasil audit
diprioritaskan & dipantau untuk menjamin dilakukan
tindakan perbaikan
KELOMPOK 2 76