Anda di halaman 1dari 46

PENILAIAN RISIKO DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PT ARCHIPELAGO INTERNATIONAL FAVE HOTEL


KARAWANG
KELOMPOK 2

Member:
1. Anggit Adiyana
2. Doni Rinaldo Sitorus
3. Asep Tatang
BAB I Penanggulangan
kebakaran

BAB I BAB III BAB III BAB IV

Pendahuluan Penilaian Resiko Organisasi Evaluasi


Kebakaran Tanggap Rekomendasi
Perhitungan dan Darurat Cost Benefit
Perencanaan Kebakaran
Sistem Proteksi
Aktif dan Pasif
BAB I
Maksud dan Tujuan
Maksud

Melakukan penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berweanang
Menyusun program kerja dan kegiatan tentang Tujuan
cara penanggulangan kebakaran; Mengusulkan
anggaran, sarana dan fasilitas 1. Penilaian resiko kebakaran
penanggulangan kebakaran kepada pengurus 2. Sistem Penanggulangan kebakaran
BAB I
Dasar Hukum
1. UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa “setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemuanusiaan
2. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3. PP RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Permenaker No. 4 Tahun 1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
5. Permenaker No. 2 Tahun 1983 tentang Instruksi alarm Kebakaran Otomatik
6. Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
8. Permen PU No. 26 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bagunan Gedung
dan Lingkungan
9. Permenakertrans No. Per 08/Men /VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
10. Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bagunan Gedung
dan Lingkungan
BAB I Ruang Lingkup

Keadaan perlengkapan dan peralatan di penyimpanan


bahan yang bisa menyebabkan kebakaran.

Sifat pekerjaan yang bisa menyebabkan kebakaran

Lokasi kerja di area yang bisa menyebabkan kebakaran

Penggunaan bahan serta proses penyimpanan dan


penanganannnya
BAB I Profil Perusahaan
PT. Archipelago Fave Hotel
International Karawang Memiliki
Fave Hotel – Luas bangunan =
Karawang 7,535 m2
1 2 3 4

Jl. Arteri Karawang Barat Jl.


Raya Badami No.8,
Margakaya, Kec. Telukjambe Memiliki jumlah
Bar., Kabupaten Karawang, karyawan per 10 mar :
Jawa Barat 41361 30 orang dengan jam
kerja

Shift 1 : 06:00 - 14:00


Shift 2 : 14:00 - 22:00
Shift 3 : 22:00 - 06:00
BAB I
Flow Proses
Berdasarkan klasifikasi potensi kebakaran pada
Kepmenaker 186 tahun 1999 di Lampiran 1

PT. Archipelago Internation Fave Hotel Karawang


termasuk ke dalam klasifikasi potensi bahaya kebakaran
ringan yang dimana jenis tempat Gedung / ruang hotel
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko ( IBPR)

MATRIX PENILAIAN

 Matriks Penilaian Risiko


Penilaian Risiko
 K3/Dampak Lingkungan
adalah Severity x
Occurrence
HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DETERMINING CONTROL

Lokasi Fave Hotel, Karawang Tanggal di buat 10/03/2023

Unit Kerja Grup B Dibuat oleh Mugiharjo, Aka, Doni

Area Solar Revisi

Kondisi Tingkat Risiko Awal Residual Risk


Potensi Risiko /
Risko No Aktivitas / Proses Bahaya/Aspek LK3 S/H/E Peraturan Terkait K3 Existing Control Measure Tingkat Risiko
Dampak R/NR/N/
L S RFN L S RFN
A/EM

1 Instalasi Tangki Solar

Timbulnya listrik statis dari Permenaker


Penampungan solar S Kebakaran R 3 5 15 -
penampungan solar No 37 Tahun 2016
Timbulnya listrik statis dari pengisian Permenaker
Pengisian solar S Kebakaran R 3 5 15 -
solar No 37 Tahun 2016
Terbakarnya solar pada area sekitar Permenaker
Pengisian solar S Kebakaran R 3 5 15 -
tangki penampungan No 37 Tahun 2016
UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Pemberian sepatu safety untuk staff
Pengecekan tangki Terpeleset dari ceceran oli S/ E Cidera / luka memar R 1 3 3
Kerja maintenance

2 Area Genset

Bahaya terjadinya kejatuhan material Benturan kepala UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Pengoperasian genset S R 1 4 4 Pemberian APD helm
dari atap pada pekerja Kerja
Menurunnya tingkat UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Pengoperasian genset Bahaya paparan kebisingan S R 1 3 3 Pemberian APD earmuff
pendengaran pekerja Kerja

Memberikan idenfitikasi bahaya


Pengoperasian genset Bahaya tersengat listrik S Luka bakar Peraturan Mentri Tenaga Kerja R.I. No. 37 Tahun 2016 R 1 3 3
listrik bertegangan

Pemberian atap dan meninggikan


Pengoperasian genset Adanya aliran listrik dari air hujan S/ E Luka bakar Peraturan Mentri Tenaga Kerja R.I. No. 37 Tahun 2016 R 1 3 3
area genset
Note 1 :
H = Health, R = Routine, A = Abnormal, S = Severity, S = Safety, NR = Non Routine, EM = Emergency, RFN = Risk Factor Number, E = Environment, N = Normal, L = Likelihood
Note 2 :
Jika tingkat resiko nilai RFN ≥ 6 (Moderate keatas) maka tindakan pengendaliannya harus dituangkan dalam form penetapan pengendalian dan OTP, serta jika diperlukan dibuat JSAnya
Simulasi Ledakan
Akibat Bahan Kimia

Jenis Bahan Kimia


SOLAR
(HEXADECANE/CETANE)

Suhu Penyimpanan
36°C

Kecepatan Angin
4.16 m/s

Titik Ledakan
Area Genset
Citra Satelit Simulasi Ledakan
dan Jangkauan Area Terdampak

Red Zone Orange Zone


- 78 yards - 119 yards
- 10.0 kW/sq m - 5.0 kW/sq m
- Potentially lethal - 2nd degree burns
within 60 second within 60 second

Yellow Zone
- 192 yards
- 2.0 kW/sq m
- Pain within 60
second

Thermal Radiation Threat Zone :


Hasil dari penginputan data - data menggunakan aplikasi ALOHA dan MARPLOT terdapat
hasil grafik :
- Lingkaran Merah itu tingkat resiko terberat
- Lingkaran orange untuk tingkatan resiko sedang dan
- Lingkaran berwarna kuning tingkatan resiko ringan
Data Penginputan
pada Aplikasi ALOHA
- Chemical data
- Atmospheric data
- Source Strength
- Threat Zone

- Fave Hotel Karawang -


Identifikasi Sumber - sumber
yang Berpotensi Menyebabkan Emergency

MESIN GENSET
Padat Sumber Energi :
SOLAR

PANEL & KEBEL


Listrik LISTRIK
Sumber Energi :
Arus Pendek Isntalasi
Listrik

SUMBER SOLAR (DALAM TANGKI)


Cair Sumber Energi :
BAHAYA Bahan Bakar Cair &
Chemical
Proteksi kebakaran aktiv

Proteksi kebakaran Pasiv


BAB II PROTEKSI AKTIF
Sarana Proteksi Aktif APAR
a. Apar
Luas ruangan Area Genset:
Panjang: 8 meter, Lebar: 8 meter = 64 m².
Kebutuhan APAR dengan rumus sebagai berikut:
Kebutuhan (Jumlah) APAR = Luas Ruangan/Luas Bangunan yang dilindungi
= ( 8X8 )/{(∏ /4)x 𝐷
= 64 /( (3,14/4)x(15)²)
= 64/( 0,785x225)
= 64 m2/176,63 m²
= 0.36
= 1 APAR

Jadi Kebutuhan APAR pada ruangan genset sebanyak 1 unit.


Kondisi aktual di lokasi sudah terdapat 1 APAR, kebutuhan apar
sudah sesuai berdasarkan Permenaker No. 4 Tahun 1980 Pasal 4
Tentang pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan
dan NFPA 10 chapter 1 di area tersebut.
BAB II PROTEKSI AKTIF
HYDRANT
b. Hydrant
Luas ruangan Genset 64 m².
Jumlah Hydrant = Luas Ruangan / Luas Bangunan yang dilindungi
= 64 m² / 1000 m²
= 0.06 titik hydrant
= 1 titik hydrant

Kebutuhan Air Untuk Hydrant = Waktu pasokan air x Kapasitas electric fire pump x
(liter/menit)
= 45 menit x 750 Gpm x 3,785 liter/menit
= 127,74 m³
Dengan rumus kecepatan :
V1 = Q / A1
= 0,0567 m³/s / 0,00946 m²
= 5,9 m/s

V0 = (A1xV1) / A2
= (0,00946 m²x 5,9 m/s) / 0,003 m²
= 18,6 m/s
BAB II PROTEKSI AKTIF

Dengan rumus tinggi:


H = (V0²sinɵ²) / 2g
= 18,6² x (sin45)² / 2 x 9,8
= (345,96 x 0,5) / 19,6
= 172,98 / 19,6
= 8,82 m
Dengan rumus pancaran:
X = 2V0² sinɵ.cosɵ / g
= (2 x 18,6² x sin 45 x cos 45) / 9,8
= (2 x 345,96 x 0,707 x 0,707) / 9,8
= 345,85 / 9,8
= 35,2 m

Aktual dilapangan dekat area genset tersebut sudah terdapat system proteksi kebakaran hydrant, reservoir yang
tersedia di Fave Hotel Karawang berkapasitas 150 m³.
Berdasarkan SNI 03-1745-2000 tentang Tata cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Selang
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung yang mengacu pada NFPA 14
Installation of Standpipe and Hose Systems, menyatakan bahwa untuk bangunan klasifikasi bahaya ringan, standar
lama persediaan air selama 45 menit dengan kapasitas 85.16 m³. Persediaan air untuk hydrant di Fave Hotel
Karawang dengan klasifikasi bahaya kebakaran ringan sudah memenuhi peraturan.
BAB II PROTEKSI AKTIF
SPRINKLER
c. Sprinkler
Berdasarkan SNI 03-3989-2000 Tentang cara perencanaan dan pemasangan system springkler otomatik
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Untuk mengetahui luas area jangkauan nya
dengan rumus sebagai berikut:
Area jangkauan = {(4,6 meter – (1/4 x 4,6 meter)}
2

= {4,6
  m ––(1/4 x 4,6 m)} ²
= (4,6 m 1,15 m) ²
= (3,45 m²
= 11,90 m²
Maka
Jumlah sprinkler = 64 m² / 11,90 m²
= 5,3
= 6 titik sprinkler
Namun pada aktualnya pada area genset tidak diwajibkan memasang springkler
dikarenakan kalsifikasi tinggi bangunan tidak sampai 40 m atau 8 lantai.
BAB II PROTEKSI AKTIF
DETECTOR

d. Detector
Luas perlindungan Detector Panas = 46 m² Jika diketahui tinggi langit langit 3 m

Maka = luas area / luas perlindungan


= 64 m2/46 m² = 1,39 = 2 detector panas

Namun pada aktualnya pada area genset tidak perlu memakai Detector dikarenakan
kalsifikasi untuk pemakaian detector pada area genset sudah panas dan kondisi
untuk sirkulasi terbuka.
BAB II PROTEKSI PASIF
PINTU EXIT
Kebutuhan pintu exit area Genset dapat didetailkan sebagai berikut:
(T) Waktu escape untuk bahaya kebakaran ringan = 3 menit
(A) Luas Bangunan P x L = 8 m x 8 m = 64 m2
(N) Jumlah orang : A / 5,6 = 64 m2 / 5,6 = 11,428 atau 12 orang
(U) Lebar Tempat Keluar : N/(40 x T) = 12/(40 x 3) = 0,1 m atau 1 m
(E) Jumlah pintu eksit : U / 4 + 1 = ¼ + 1 = 1,25 atau 2 pintu

Kondisi aktual di area Genset terdapat 1 unit Pintu Exit dengan


lebar 1 meter. Sesuai Peraturan Menteri PUPR RI No. 26 Tahun
2008 tentang Persyaratan Teknis Proteksi Kebakaran Pada
Banugnan Gedung dan Lingkungan serta SNI 03 – 1746 – 2000
tentang cara dan Pemasangan Jalan Keluar untuk
Penyelamatan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung belum terlaksana dengan baik.
BAB II PROTEKSI PASIF
ASSEMBLY POINT

Kapasitas Assembly Point : Luas Area / Kebutuhan 1 oang


= 20 m x 20 m / 30 m2
= 400 m2 / 30 m2 = 13,3 atau
13 orang

Dari hasil perhitungan, daya tampung assembly


poin hanya mampu menampung 13 orang
sementara total karyawan 30 orang.
BAB II PROTEKSI PASIF
RAMBU JALAN EVAKUASI
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR RI No. 14 Tahun 2017 tentang
persyaratan kemudahan bangunan Gedung, dengan bunyi pasal 28 ayat
1 Sarana pendukung evakuasi lainnya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 24 ayat (1) huruf d terdiri atas: a) rencana evakuasi; b) system
peringatan bahaya bagi pengguna; c) pencahayaan eksit dan tanda.
Hendaknya rambu evakuasi dapat terlihat dan terbaca dengan baik
dalam kondisi terang dan gelap (dalam pencahayaan sekurang-
kurangnya 20 lux)
Aktualnya bahwa rambu yang terpasang di
dalam bangunan Gedung belum memenuhi
syarat karena rambu yang terpasang tidak
bercahaya saat gelap.
AUDIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang
penerapan system manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
pasal 16 ayat (1) yang berbunyi “Penilaian penerapan SMK3 dilakukan
oleh Lembaga audit independent yang ditunjuk oleh Menteri atas
permohonan perusahaan”.
Unsur yang dinilai dalam audit kebakaran mencakup:
1) Karyawan (Seleksi, Pembinaan, Pelatihan, Kemampuan, dan Sikap).
2) Perangkat Keras (Sarana dan Prasarana, Peralatan, Proses instalasi dan
Gedung, Sarana Pemadaman Kebakara, Kebersihan dan Tata Lingkungan).
3) Manajemen (Sikap Pimpinan, Organisasi Penanggulangan Kebakaran,
Standart, Prosedur, Peraturan, Disiplin Karyawan.
4) Pengaruh dan Dampak Unsur Luar / Lingkungan Terhadap Operasi
Perusahaan / Gedung dan sebaliknya.
BAB III
Tim Penanggulangan Kebakaran

Petugas Regu Koordinator Unit Ahli K3 Spesialis

D Peran
Kebakaran C Penanggulangan
Kebakaran
B Penanggulangan
Kebakaran
A Penanggulangan
Kebakran

• Aktual 0 orang • Aktual 0 orang • Aktual 0 orang • Aktual 0 orang


• Sesuai dengan • Tidak disarankan harus • Tidak disarankan harus • Tidak disarankan harus
Kepmenaker RI No. Kep ada ada ada
186/Men/1999 dibutuhkan 2
orang setiap 25 orang
pekerja
“Total karyawan PT
Archipelago International
30 orang”
BAB III
STRUKTUR TANGGAP DARURAT

Name Here Name Here

John Wastson
General Manager
BAB III
URAIAN TUGAS
KETUA TIM TANGGAP DARURAT

1. Untuk memberikan instruksi lebih lanjut kepada tim ERT

2. Untuk meminta pertemuan semua anggota Tim Manajemen Krisis

untuk mendelegasikan tugas


BAB III
URAIAN TUGAS
CHIEF WARDEN
1. Untuk memberikan instruksi kepada Ruang Kontrol Teknik untuk
memutar pita pengumuman evakuasi dan untuk mengaktifkan alarm
kebakaran terus menerus.
2. Untuk menginformasikan semua staff melalui alat bicara yang
berguna untuk mengevakuasi bangunan hotel.
3. Untuk pergi ke titik perakitan melalui pintu keluar darurat terdekat
yang sudah tersedia di setiap sudut Gedung untuk jalur evakuasi.
BAB III
URAIAN TUGAS
SEKSI P3K & ASSEMBLY
COORDINATOR
1. Melaksanakan Tindakan P3K
2. Merawat Fasilitas P3K
3. Memastikan ketersedian perlengkapan P3K
4. Melaporkan kepada ketua Tim bilamana terdapat korban yang
memerlukan tindakan medis lanjut pihak ketiga diluar perusahaan
5. Untuk membantu siapa saja pergi ke pintu keluar darurat terdekat ke
titik berkumpul
6. Untuk menjaga semua pintu masuk untuk mencegah siapa pun
masuk ke gedung hotel
BAB III
URAIAN TUGAS
FIRE FIGHTING & RESCUE
COORDINATOR
1. Mengecek fasilitas APAR dan Hydran secara berkala
2. Memastikan ketersedian APAR dan perlengkapan Hydran
3. Membuat checklist pemeliharan APAR dan Hydran
4. Melaporkan kepada ketua jika terdapat kerusakan pada Hydran dan APAR
5. Untuk menginformasikan tentang kebakaran yang sebenarnya kepada
engineering dan ke Ruang Kontrol untuk memastikan zona kebakaran dengan
alat bicara yang praktis
6. Untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang
tepat
7. Untuk membersihkan area langsung dari semua orang
BAB III
URAIAN TUGAS
EVACUATION COORDINATOR

1. Untuk memastikan evakuasi telah dilakukan dengan cepat dan aman


2. Untuk memeriksa area tanggung jawab mereka dan mengevakuasi
para tamu secara tertib menggunakan pintu keluar darurat terdekat
3. Untuk memadamkan api sampai padam
4. Untuk menunggu instruksi selanjutnya dari Chief Warden
BAB III
SKENARIODisimulasikan, ada percikan api di ruangan genset Fave Hotel yang
mengalami korsleting. Pada saat operator genset melakukan pengecekan
pada mesin, dan dilihat handle kabel listrik yang terpasang mengeluarkan
percikan api lalu operator berteriak “kebakaran”. Secara sigap petugas
keamanan yang berada di dekat area gesnet yang sudah dilatih secera
internal datang melakukan proses pemadaman api dengan menggunakan
APAR CO2.
Tim Fire Fighting memberikan informasi pada Chief Warden bahwa
api sulit dipadamkan dan tidak terkendali dan segera melakukan evakuasi
dengan mengaktifkan alarm kebakaran dan menghubungi pihak Damkar
terdekat. Tim Evakuasi melakukan penyisiran untuk memastikan semua
orang sudah melakukan evakuasi menuju ke titik kumpul. Proses
Evakuasi ke titik kumpul selesai dilakukan dengan waktu 3 menit dengan
orang terakhir menuju titik kumpul. Fire Figter dan Petugas Damkar telah
selesai melakukan pemadaman dan menginformasikan kepada seluruh
karyawan dan tamu hotel bahwa api sudah berhasil dipadamkan.
BAB III
FLOW CHART
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
A. Evaluasi Kesesuaian

No Foto Aktual Saran Regulasi

Agar selalu melakukan


Terdapat APD di area
pemeliharaan APD dan Permanaker Nomor
Genset yang dirawat
1 diletakkan kembali pada PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat
dengan baik oleh
tempatnya setelah selesai Pelindung Diri
operator
digunakan

Sign “bahaya kebisingan Sign diletakan pada area


Undang Undang No. 1 Tahun 1970
2 tinggi” cukup mudah yang beresiko kecelakaan
Tentang Keselamatan Kerja
dilihat kerja

Undang Undang No. 1 Tahun 1970


Tentang Keselamatan Kerja
Sign APD yang harus
Sign APD yang harus  
3 digunakan diletakkan
digunakan terlihat jelas Permanaker Nomor
pada setiap area
PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat
Pelindung Diri
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
A. Evaluasi Kesesuaian

No Foto Aktual Saran Regulasi

Kebersihan Alat dan tidak Ada nya pengecekan UU No 30 tahun 2009


4 adanya karat, Operator rutin dan maintenance Pasal 16, poin E
merawat alat dengan baik alat secara berkala Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik

PERATURAN MENTERI TENAGA


Terdapat APAR CO2 pada KERJA DAN TRANSMIGRASI No :
Adanya APAR yang
area Genset sesuai dengan PER.04/MEN/1980 TENTANG
5 sesuai dengan jenis
peruntukan kebakaran pada SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
kebakaran
listrik DAN PEMELIHARAN ALAT
PEMADAM API RINGAN.
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
B. Evaluasi Temuan Observasi

No Foto Aktual Saran Regulasi

PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat-


Tidak adanya checklist Adanya checklist untuk Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan
1
APAR pengecekan berkala Alat Pemadam Api Ringan - Pasal 6 ayat
1 - Pasal 5 - Pasal 8

Sign mudah terbakar Singkarkan Tong yang Undang Undang No. 1 Tahun 1970
2
tertutup oleh Tong/Drum sudah tidak digunakan Tentang Keselamatan Kerja

Perbaiki Pencahayaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan


Jalur Evakuasi di area dengan mengganti lampu Perumahan Rakyat Republik Indonesia
3 Genset kurang yang sudah tidak memadai Nomor 14/Prt/M/2017 Tentang
penerangan dan bersihkan area jalur Persyaratan Kemudahan Bangunan
evakuasi Gedung Pasal 28
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
B. Evaluasi Temuan Observasi
No Foto Aktual Saran Regulasi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan


Gunakan Tanda jalur Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
evakuasi dengan yang 14/Prt/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Sign Exit pada area
bercahaya saat gelap, Bangunan Gedung Pasal 31
4 Genset tidak Glow in the
mengantisipasi listrik  
Dark
padam pada saat Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang
evakuasi Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Jalur Evakuasi sangat


dekat dengan Genset,
jika terjadi kebakaran Tutup pintu exit pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
pada area Genset maka aera Genset dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
5
harus mengambil jalur pindahkan ke lantai 14/Prt/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
evakuasi lain yang UG Bangunan Gedung Pasal 29 “Kemudahan Akses”
digunakan oleh petugas
Damkar
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
B. Evaluasi Temuan Observasi
No Foto Aktual Saran Regulasi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan


Titik Kumpul cukup Pindahkan letak titik Perumahan Rakyat Republik Indonesia
6 dekat dengan area kumpul ke tempat Nomor 14/Prt/M/2017 Tentang Persyaratan
Genset ≤ 10m yang lebih aman Kemudahan Bangunan Gedung Pasal 33
“Jarak aman titik kumpul”

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan


Tanda Apar lebih dari Lebih baik tanda Transmigrasi No : Per.04/Men/1980 Tentang
7 125 cm (150 cm – 160 peletakan APAR Syarat-Syarat Pemasangan Dan
cm) sedikit diturunkan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
BAB II “Pemasangan” Pasal 4 Poin 3
BAB IV
Evaluasi & Rekomendasi
B. Evaluasi Temuan Observasi

No Foto Aktual Saran Regulasi

Peraturan MenteriTenaga Kerja


No. Per.186/Men/1999
Minimal 2 karyawan harus TentangKeselamatan dan
Tidak ada Operator genset
memiliki Lisensi Petugas Kesehatan Kerja Pada
yang memiliki Izin Operasi
8 Peran Kebakaran, karena Penanggulangan Kebakaran
dan Tidak adanya Petugas
Karyawan lebih dari 25 Pasal 8 ayat 2 d. telah mengikuti
Peran Kebakaran
orang kursus teknis penanggulangan
kebakaran tingkat dasar I dan
tingkat dasar II

Segera lakukan perbaikan Undang – Undang No. 1 Tahun


(Ganti atap dengan yang 1970 Tentang keselamatan Kerja
Terdapat lubang pada
9 baru) karena jika terjadi Pasal 3 (1) Mengamankan dan
bangunan / rumah Genset
hujan akan sangat memelihara segala jenis
berbahaya bangunan
BAB IV
Evaluasi &
Rekomendasi
C. Kesimpulan

Dari hasil observasi kelompok 2 di Area Genset Fave


Hotel (PT Archipelago International) daerah
Karawang telah mempunyai Sistem Proteksi Aktif
(APAR, Hydrant) dan Sistem Proteksi Pasif (Jalur
Evakuasi, Sign Exit, Assemble Point) dan Fire Safety
Management (Struktur Organisasi Tanggap Darurat
dan Prosedur Tanggap Darurat) yang cukup
memadai.
BAB IV Evaluasi & Rekomendasi
D. Rekomendasi
1. Membuat Checklist pemeliharaan APAR pada Area Genset sesuai Permenaker No 4 tahun
1980 tentang syarat Penempatan dan Pemasangan APAR.
2. Menambahkan petunjuk/panah pada evakuasi yang terlihat dalam gelap sesuai Permen PU
No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
3. Menempatkan Sign APAR pada ketinggian yang sudah ditetapkan sesuai Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No : Per.04/Men/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan
Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. BAB II “Pemasangan” Pasal 4 Poin 3.
4. Disarankan memasang detector di area genset sesuai Permenaker No. 2 Tahun 1983
tentang Instruksi Alarm Kebakaran Otomatik
5. Komitmen dari Tim Management untuk memberikan karyawan setidaknya 2 orang untuk
mengikuti pembinaan Petugas Peran Kebakaran
6. Pihak Manajemen disarankan melakukan penambahan system proteksi, seperti Sistem
Deteksi Alarm di Area Genset, Sistem Sprinkler Otomatis di Area Genset, Perawatan
Area Lingkungan di Area Genset, Perawatan Hydrant & APAR, Sign Safety, Cat Jalur
Evakuasi.
Cost Benefit

Rp 75.850.000.000 Rp 163.000.000 Rp 5.163.000.000


Biaya Kerugian
Kerugian
Penambahan Setelah
Awal Sistem Proteksi Penambahan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai