Anda di halaman 1dari 30

INTERNAL AUDIT KEBAKARAN

 Pendahuluan dan pengertian internal audit


kebakaran,
 Proses pelaksanaan internal audit kebakaran
rancangan,
 Mampu Melakukan Audit Kebakaran di
Tempat Kerja.
Melalui program training ini diharapkan peserta dapat
mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam :
•Memahami internal audit kebakaran,
•Memahami proses pelaksanaan internal audit kebakaran,
•Memahami ceklist pelaksanaan internal audit kebakaran di
tempat kerja.
Kebakaran di tempat kerja membawa konsekuensi yang berdampak
merugikan banyak pihak baik pengusaha, tenaga kerja, masyarakat maupun
lingkungan. Peristiwa kebakaran ditempat kerja dapat mengakibatkan
korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan pekerjaan, dan kerugian
lainya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian terhadap upaya pengendalian


risiko kebakaran dari potensi risiko kebakaran dan ledakan yang ada di
tempat kerja.

Untuk memastikan sistem manajemen penanggulangan kebakaran di


laksankan, salah satu cara yaitu dengan internal audit kebakaran.
DASAR HUKUM
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
UU NO 1 TH 1970

Pasal 3 ayat (1).


Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja
untuk:
•Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
•Mencegah, mengurangi peledakan
•Memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran
•Pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu

Pasal 9 ayat (3).


Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran
DEFINISI

Pemeriksaan secara sistematik dan


independen untuk menentukan suatu
kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan,
sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan dilaksanakan secara
efektif, untuk mencapai kebijakan dan
tujuan perusahaan.
AUDIT BUKAN…..

• Inspeksi Rutin

• Mencari Kesalahan Personel

• Dasar Untuk Menghukum Suatu Bagian atau


Personel
AUDIT INSPEKSI
• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm penerapan ketidaksesuaian dlm obyek
sistem manajemen
• Mengukur kesesuaian obyek
• Mengukur kesesuaian terhadap standar
pelaksanaan sistem manajemen
terhadap standar
• Berfokus pada obyek
• Berfokus pada sistem manajemen

• Metode : pemeriksaan dokumen, • Metode : pengujian secara


verifikasi, wawancara dan teknis dan atau mendetail
observasi

• Pelaksanaan dengan jangka • Pelaksanaan dengan jangka


panjang & sistematik pendek
engapa Kita Perlu Mengukur Kinerja :
M

• Untuk mengukur efektifitas


program yang telah dimiliki
perusahaan

• Menumbuhkan motivasi untuk


melakukan perbaikan

• Untuk melihat perbandingan


antara hasil kegiatan yang
sedang dan telah dilakukan
dengan rencana yang telah
ditetapkan
Instrumen Audit :
• Telaah dokumen
Kriteria Audit :
• Wawancara
• Peraturan Pemerintah
• Pengamatan fisik • Kebijakan, prosedur, & instruksi
• Pembuktian data & verifikasi • Standard perusahaan (SMK3,dll)
Prasyarat Audit : • Kinerja dan fungsi yang sedang
• Waktu berjalan
• Dana
• Auditor yang berkualifikasi
• Komitmen dan kerja sama auditee
METODOLOGI AUDIT

Fase 1 Fase 2 Fase 3

Persiapan Audit Audit Pasca Audit

A. Perencanaan A. Opening Meeting


1. Membentuk tim 1. Opening speech
2. Menentukan strategi & 2. Penjelasan objecktif audit
skenario audit 3. Konfirmasi ulang jadual
3. Pengumpulan data awal B. audit
4. analisis dokumen & peraturan 1. Interview/wawancara
5. Menyusun jadual 2. Verifikasi dokumen
6. Membuat checklist 3. Tinjauan lapangan
B. Administrasi C. Closing Meeting
1. Konfirmasi awal 1. Uraian hasil audit
2. Form-form & dokumen 2. Pertanyaan & diskusi
penunjang lainnya 3. Closing speech
C. Persyaratan Umum
1. Skill Auditor
2. dll
DEFINISI

AUDIT KEBAKARAN
Suatu Pengujian yang sangat diperlukan dan sistematis terhadap seluruh operasi
perusahaan (perangkat keras dan lunak) untuk menunjukkan dan mengidentifikasi
kelemahan sistem/ sub sistem yang ada dan menentukan langkah perbaikannya,
sebelum menyebabkan kejadian kebakaran yang menimbulkani kerusakan dan
kerugian.
– Melakukan pengujian yang sistematis
– Ditujukan untuk semua kegiatan Operasi Perusahaan/ Gedung
– Mampu menunjukkan kelemahan sistem (sub) yang ada
– Menentukan + Mengambil Langkah Perbaikan
– Hasilnya  Pencegahan Kebakaran

JENIS AUDIT
– Audit Internal  Dilakukan Sendiri
– Audit External Dilakukan Auditor Luar Perusahaan Konsultan
PROSES AUDIT

Membandingkan unsur sistem yang ada dengan standard/kriteria


tertentu, agar langkah perbaikan dapat dilakukan sebelum terjadi
kebakaran/kecelakaan.

PERLUNYA AUDIT KEBAKARAN

Usaha pencegahan Kebakaran


1) Alat Management  menentukan kelemahan unsur \sistem
operasi
2) Dapat dilakukan perbaikan secara dini
a. Penilaian secara sistematis
b. Memastikan  telah dipenuhi semua ketentuan peraturan
perundangan, standard, dll.
c. Menentukan langkah mengatasi bahaya kebakaran yang
potensial ditempat kerja.
MANFAAT AUDIT KEBAKARAN

• Audit kebakaran salah satu upaya/ alat manajemen untuk


menentukan kelemahan pada unsur sistem operasi guna
mengambil Langkah yang tepat untuk memperbaikinya, sehingga
kehandalan operasi dapat ditingkatkan,
• Menentukan Langkah untuk mengatasi bahaya kebakaran
potensial sebelum terjadi,
• Menentukan Langkah dalam penyediaan sistem proteksi
kebakaran aktifdan pasif sesuai dengan potensi bahaya kebakaran
yang ada,
• Peningkatan citra pimpinan perusahaan dan terjaminnya
kehandalan kontinuitas operasi
TEAM AUDIT KEBAKARAN

1. KETUA TEAM:
– Memimpin + Mengendalikan Diskusi Team
– Anggota Pimpinan Senior Perusahan

2. SEKRETARIS:
– Mencatat & Memproses Hasil Audit secara cermat & lengkap, serta aktif dalam diskusi

3. ANGGOTA TETAP:
– Mengembangkan dan Membahas Persiapan audit
– Aktif di Lapangan serta Penulisan & pelaporan pelaksanaan Audit
– Jumlah personil antara -3-5 Orang

4. ANGGOTA TIDAK TETAP:  Memberikan Informasi yang akurat dan obyektif - dipanggil jika
diperlukan sesuai keahlian mereka.
TEAM AUDIT KEBAKARAN

TUGAS DAN TANGUNG JAWAB

1. RENCANA KERJA (sasaran, cakupan, kekerapan, daerah yang diaudit,


kapan audit dilaksanakan dsb.)
2. MEMBUAT DAFTAR PERIKSA (CHECKLIST) , daftar pertanyaan questionaire,
dan standard penilaian yang akan digunakan.
3. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SECARA OBJEKTIF KETEMPAT YANG AKAN
DIAUDIT, MEREVIEW PELAKSANAAN PROSEDURE DAN MENGADAKAN
WAWANCARA DENGAN PEKERJA UNTUK PEMBUKTIAN (VERIFIKASI).
4. MENYUSUN LAPORAN HASIL AUDIT DAN SARAN PERBAIKAN.
5. MELAKUKAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN USUL PERBAIKAN
Penentuan & Pembuatan
Keputusan

Pelatihan Tim Audit

Persiapan Audit
LANGKAH
PENERAPAN AUDIT KEBAKARAN
Pemeriksaan Lapangan

Pelaporan Hasil
Pemeriksaan

Pemantauan Hasil
Lingkup & Uraian Sistem
Potensi kebakaran dibedakan atas karakteristik dan klasifikasi:

Potensi kebakaran disebabkan material yang terbakar seperti : cairan yang


mudah terbakar, gas, bahan kimia, bahan peledak, plastik & karet, debu yang
mudah terbakar dan meledak.
  
Potensi kebakaran gudang atau tempat penyimpanan bahan seperti gudang
dalam ruangan terbuka dan tertutup, penyimpaanan gas, cairan mudah
terbakar atau penyimpanan bahan material, dll.
 
Potensi kebakaran pada proses seperti: tungku pembuat uap (boiler furnace),
sistem oven,proses grinding, peralatan proses kimia dll
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)

Prinsip pembuatan daftar periksa dapat dibakukan untuk semua instalasi, dan
harus disesuaikan dengan sifat jenis & kegunaan peralatan yang dipakai.
1. PERANGKAT KERAS
Perlu review terhadap : plot plan, proses flow diagram, pipe and instrumentation
diagram (PID), dokumen peralatan, catatan kegagalan yang terjadi, hasil
inspeksi sebelumnya, jumlah & jenis peralatan yang dipakai, serta letak dan
jaraknya perangkat keras yang perlu ditinjau.

PERANGKAT KERAS, yang di tinjau antara lain :


a. Operasi :
• Sarana & peralatan operasi seperti bejana bertekanan, sistem pipa,
pemanas/kompressor, mesin pabrik dan lain-lain.
• Sarana pendukung seperti utilitas (listrik, air, udara dan sebagainya)
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)

Prinsip pembuatan daftar periksa dapat dibakukan untuk semua


instalasi, dan harus disesuaikan dengan sifat jenis & kegunaan
peralatan yang dipakai.

PERANGKAT KERAS, yang di tinjau antara lain :


a. Operasi :
• Sistem pengendali operasi (instrumen, interlock system, emergency
shut down sistem, dsb)
• Sistem pembuangan bahan seperti relief valve, water drainage/ sower,
dll)
• Tangki penimbunan bahan kimia mudah terbakar, dll.
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)

PERANGKAT KERAS, yang di tinjau antara lain :

b. Sarana Penanggulangan Kebakaran


Sarana Penanggulangan Kebakaran
Fire Station, Serta Fire Brigade
Fire Alarm, Detection System
System Air Pemadam (pipa hydrant, pompa, sprinkler, dsb.)
Sistem Pemadam Api Tetap (C02,busa, bubuk kering).
Alat Pemadam Api Ringan (portable & moveable)
Sistem Komunikasi, dan sebagainya.

c. Sarana Keselamatan Kerja dan Lingkungan


 Alat pelindung diri
 Sarana P3K
 Sarana tsb supaya dinilai kondisi operasinya dan pemeliharaannya, apakah
sudah sesuai dengan ketentuan/ standard yang berlaku
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA
(CHECK LIST

2. MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• Kepemimpinan termasuk keterlibatan pimpinan dibidang penanggulangan


kebakaran.
• Pelatihan Penanggungan Kebakaran bagi karyawan dan pimpinan
• Pelaksanaan Inspeksi peralatan Kebakaran
• Prosedur dan peraturan pencegahan kebakaran yang berlaku, mulai dari
tahap rancangan, operasi pemeliharaan, modifikasi dsb.
• Komunikasi dan informasi dibidang keselamatan kerja
• Pengendalian bahaya secara teknis dan melalui pengendalian pembelian
barang (prosedur pengadaan barang apakah sudah menjamin
keselamatan operasi).
• Organisasi penanggulangan kebakaran dan keselamatan kerja
• Peran Komite Keselamatan Kerja (P2K3)
• Prosedur keadaan darurat dan kegiatan menghadapi nya dll.
LINGKUP AUDIT

Lingkup audit yang diusulkan yaitu :

1. KEBIJAKAN, KOMITMEN & PEDOMAN MANAJEMEN


• Kebijakan penanggulangan kebakaran
• Tanggung jawab dan wewenang
• Manual sistem manaj penanggulangan kebakaran
• Tinjauan ulang dan evaluasi

2. TAHAP PERANCANGAN
• Pengendalian perancangan
• Peninjauan ulang kontrak

3. TAHAP PENGOPERASIAN
• Sistem kerja dan pengawasan
• Seleksi dan penempatan personil penanggulangan kebakaran
• Lingkungn kerja
• Pemeriksaan potensi bahaya kebakaran
• Penyebarluasan informasi penanggulangan kebakaran
LINGKUP AUDIT
Lingkup audit yang diusulkan yaitu :
4. RENCANA TANGGAP DARURAT
•Prosedur tanggap darurat
•Sosialisasi prosedur
•Organisasi, personil dan pelatihan penanggulangan keadaan darurat
•Operasi pemadaman dan penyelamatan

5. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN


•Pedoman sistem proteksi kebakaran
•Sistem deteksi dan alarm
•Apar
•Sistem pemadam api khusus
•Persediaan air dan pompa pemadam kebakaran
•Hidrant dalam dan luar
•Sistem sprinkler
•Sumber daya listrik darurat
•Sarana jalan keluar
•Sistem komunikasi internal
•Sistem proteksi pasif
LINGKUP AUDIT

Lingkup audit yang diusulkan yaitu :

6. MOBIL PEMADAM, ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERALATAN


•Mobil pemadam kebakaran
•Pengemudi mobil pemadam kebakaran
•Inspeksi, perawatan dan perbaikan mobil pemadam
•APD
•Perkakas pemadam lainnya

7. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN


•Catatan kebakaran
•Penyelidikan kebakaran
•Penganan masalah

8. PENGENDALIAN DOKUMEN

9. AUDIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN


PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

Audit kebakaran yang lengkap akan mencakup pemeriksaan,


sebagai beirkut
1. Lingkungan Fisik Instalasi
2. Perangkat lunak
3. Wawancara dengan Karyawan

LAPORAN HASIL AUDIT

ISI POKOK LAPORAN


1. Hasil Pemeriksaan (Semua)
2. Kelemahan Unsur Sistem (perangkat keras / lunak, manusia)
3. Sarana Dan Perbaikan
LAPORAN HASIL AUDIT

SUSUNAN LAPORAN
1) Kesimpulan
Menyatakan secara ringkas hasil audit menyeluruh, isinya supaya singkat,
jelas, objektif dan dapat menarik minat manajemen untuk
membacanya.

2) Pelaksanaan Audit
Menjelaskan secara lengkap tetapi singkat tentang pelaksanaan audit seperti
ruang lingkup audit, bagian yang perlu mendapatkan perhatian khusus,
dan sebagainya.

3) Temuan
Berupa usulan untuk memperbaiki sistem. Saran harus mempertimbangkan
segi kepraktisan, ekonomi, operasi dan faktor keselamatan
unit/instalasi.
LAPORAN HASIL AUDIT

SUSUNAN LAPORAN
4) Laporan hasil audit
Memeperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Laporan harus segera dibuat dan diserahkan
• Laporan dibuat jelas, padat dan objektif sesuai sistem proses
• Jika terdapat potensi bahaya khusus, bisa dicantumkan, serta
kekurangan dalam prosedur/ sistem
• Catat juga penilaian yang positif, terutama pelaksanaan tindakan
yang inovatif
• Jika ada terlihat kekurangan pada bagian tertentu, tunjukkan letak &
perinciannya serat rekomendasi bisa mencakup perbaikan sistem
dan pengembangan SDM.
Referensi
 Per Men P.U. No.26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Tehnis
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungannya
 Permenaker 04/MEN/1980, tentang Alat Pemadam Api Ringan.
 Permenaker 02/MEN/1983, tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik.
 Instruksi Menaker No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
 SNI 03-3988-1885 Pengujian Kemampuan Pemadaman dan
Penilaian APAR
 Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung
 PP No. 50/2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3

Anda mungkin juga menyukai