Anda di halaman 1dari 8

truktur Susunan Organisasi Unit Tim

Tanggap Darurat K3
Hebbie Ilma Adzim | Senin, Desember 09, 2013 | Struktur Organisasi K3
Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga (terduga) yang
memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi kecelakaan/kefatalan.
Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khusus untuk
menanggulangi keadaaan darurat di tempat kerja.
Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan OHSAS 18001:2007
klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat). Bagian
dari perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7 tersebut antara lain :

Mendefisinikan Potensi Keadaan Darurat


1. Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan
dalam waktu singkat.
2. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb.
3. Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar dan tidak
bisa diatasi dalam waktu singkat.
4. Bencana alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut, Gunung
Meletus, dsb).
5. Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb).
6. Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan.
7. Kecelakaan / Keracunan Massal.

Mendefinisikan Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat


1. Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.
2. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan
secara berkala.
3. Melaksanakan pertemuan rutin/nonrutin kinerja Unit Tanggap Darurat.

Mendefinisikan Peran, Wewenang dan Tanggung Jawab


Unit Tanggap Darurat

Peran

Wewenang dan Tanggung Jawab


1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan Tanggap Darurat
Perusahaan
2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.

Ketua

3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk melangsungkan


latihan tanggap darurat di lingkungan Perusahaan.
4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun nonrutin Unit Tanggap
Darurat.
5. Menyusun rencana pemulihan keadaan darurat Perusahaan.

1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat.


2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan
prasarana tanggap darurat Perusahaan.
Wakil
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan
dengan tanggap darurat Perusahaan.
4. Membantu tugas-tugas Ketua apabila Ketua berhalangan.

Regu Pemadam
Kebakaran

1. Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana


pemadam api di lingkungan Perusahaan secara aman, selamat dan
efektif.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana
pemadam api di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.

1. Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.

Regu Evakuasi

2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana


evakuasi di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun teruka
kepada Regu P3K, Koordinator maupun wakil Unit Tanggap
Darurat.

Regu P3K
1. Melaksanakan tindakan P3K.

Peran

Wewenang dan Tanggung Jawab

2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan sarana dan prasarana


P3K di lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil maupun
Ketua Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun wakil Unit Tanggap
Darurat bilamana terdapat korban yang memerlukan tindakan medis
lanjut pihak ke tiga di luar Perusahaan.

Logistik

1. Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan,


minuman, pakaian, selimut, pakaian, dsb).

Transportasi

1. Mengakomodasi sarana transportasi darurat dari dalam/luar


lingkungan Perusahaan.

Komunikasi
Internal

Komunikasi
Eksternal

Keamanan

1. Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan


menjembatani komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat.
2. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat dapat
dilangsungkan secara baik dan lancar.

1. Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi


informasi/pemberitaan untuk pihak luar.
2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap
darurat (Kepolisian/Warga).

1. Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal


selama berlangsungnya tanggap darurat Perusahaan.

Pengertian (Definisi) Insiden, Kecelakaan Kerja dan Nearmiss

Hebbie Ilma Adzim | Senin, Desember 09, 2013 | Dasar-Dasar K3


Dalam standar OHSAS 18001:2007 dijabarkan beberapa definisi (pengertian)
mengenai Insiden, Kecelakaan Kerja dan juga Nearmiss (hampir celaka). Ketiga
istilah di atas memiliki pengertian, arti dan definisi berbeda sebagaimana hal berikut
di bawah :

Pengertian (Definisi) Insiden ialah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan


dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi. Termasuk insiden ialah keadaan darurat.
Pengertian (Definisi) Kecelakaan Kerja ialah insiden yang menimbulkan cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Pengertian (Definisi) Nearmiss ialah insiden yang tidak menimbulkan cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Pengertian (Definisi) Keadaan Darurat ialah keadaan sulit yang tidak diduga
(terduga) yang memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi
kecelakaan/kefatalan.

Kecelakaan Kerja

Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan syarat dasar dalam


membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat
kerja. Kebijakan K3 merupakan komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan)
untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja seluruh personil di bawah
kendalinya juga pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan
(aktivitas) operasi perusahaan (organisasi) tersebut.

Kebijakan K3 dalam klausul OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety


Management Systems 4.2 OHS Policy didefinisikan sebagai "segala arah dan target
(tujuan) dari suatu organisasi yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang secara resmi dinyatakan oleh pimpinan perusahaan".
Dalam klausul 4.2 standar OHSAS 18001 : 2007 terdapat beberapa
persyaratan mengenai Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
antara lain :
1. Sesuai dengan lingkungan dan besar resiko K3 organisasi (perusahaan).
2. Terdapat komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja (PAK) juga berkomitmen dalam peningkatan berkelanjutan terhadap
Sistem Manajemen K3 dan Kinerja K3 organisasi (perusahaan).
3. Terdapat komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja).
4. Terdapat kerangka kerja untuk menyusun dan meninjau
sasaran/target/tujuan K3 organisasi (perusahaan).
5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara.
6. Dikomunikasikan kepada seluruh personil yang terdapat di bawah kendali
organisasi (perusahaa) dengan maksud supaya seluruh personil
mengetahui kewajiban K3 masing-masing.
7. Tersedia untuk pihak ke tiga yang berhubungan dengan aktivitas
operasional organisasi (perusahaan).
8. Ditinjau secara berkala untuk menjamin pemenuhan dan kesesuaian
terhadap aktivitas (operasional) organsasi (perusahaan).
Contoh Kebijakan K3 secara sederhana :

Kami berkomitmen untuk :


1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan
Kinerja K3 guna meningkatkan Budaya K3 yang baik di tempat kerja.

Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :


1. Membangun dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja berkelanjutan serta sumber daya yang relevan.

2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan


perundang-undangan dan persyaratan lainnya terkait K3.
3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
4. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan dan
Kesehatan Kerja kepada tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja K3
Perusahaan.

Tempat, Tanggal
Nama dan Tanda Tangan
Pimpinan Perusahaan
Download Contoh Kebijakan K3 :

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).doc (47 Kb)


Gambar di bawah merupakan contoh sederhana bentuk Kebijakan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam suatu organisasi (perusahaan) :

Contoh Ke

Anda mungkin juga menyukai