Anda di halaman 1dari 22

Statistik Kecelakaan Kerja

Ir.Agung Praptomo
Pendahuluan
• Statistik kecelakaan kerja
merupakan salah satu
bentuk upaya
peningkatan keselamatan
kerja perusahaan dalam
bentuk penilaian kinerja
K3. Adanya statistik
kecelakaan dari tahun ke
tahun dapat bermanfaat
untuk melihat tren
kejadian kecelakaan kerja.
Dasar Hukum
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. Per.03/Men/1998 tentang Tata
Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan
3. Kep.Dirjen PPK
No.Kep.84/Bw/1998 tentang
Tata Cara Pengisian Formulir
Laporan dan Analisis Statistik
Kecelakaan
Klasifikasi Kecelakaan pada industri (ILO)

1. Klasifikasi menurut jenis


kecelakaan (terjatuh, tertimpa,
tertumbuk, terjepit dll)
2. Klasifikasi menurut penyebab
kecelakaan (alat mesin, alat
angkut, lingkungan kerja dll)
3. Klasifikasi menurut sifat luka
(patah tulang, keseleo dll)
4. Klasifikasi menurut letak luka di
tubuh (kepala, leher dll)
Mekanisme Pelaporan Perusahaan
a. Terjadi kecelakaan/PAK.
b. Lapor ke Dinas.
c. P2K3 melakukan investigasi dan analisa
kecelakaan dan membuat laporan
kecelakaan dgn formulir yg ditetapkan.
d. Laporan kecelakaan dihimpun dlm satu
tahun kemudian dibuatkan statistik.
e. Data yg tersaji dlm statistik dilakukan analisa
utk dilihat kecenderungan kecelakaan yg
terjadi.
f. Langkah pencegahan yg dibutuhkan.
g. FR dan SR tingkat perusahaan.
h. Informasi kinerja pelaksanaan K3 ditingkat
perusahaan.
Statistik Kecelakaan
1. Statistik kecelakaan disusun
berdasarkan suatu definisi yang
seragam utk setiap kecelakaan yg
terjadi.
2. Data kecelakaan mempunyai bentuk yg
seragam, contoh; data korban, sumber
kecelakaan, tipe kecelakaan, kondisi yg
berbahaya dan tindakan yg berbahaya.
3. Frekuensi Rate disusun atas dasar
metoda yang sama.
4. Penggolongan industri dan jenis-jenis
pekerjaan utk tujuan statistik kecelakaan
harus seragam.
Tujuan
• Mengidentifikasi naik turunnya
(trend) dari suatu kecelakaan kerja
• Memonitor kinerja organisasi,
khususnya mengenai persyaratan
untuk penyediaan sistem/tempat
kerja yang aman
• Sebagai dasar untuk melakukan
tindakan perbaikan lebih lanjut
Statistik kecelakaan kerja:
• Frequency Rate
• Severity Rate
• Incident Rate
• Average time lost rate
Frequency rate (FR):
• menyatakan jml terjadinya
kecelakaan/frekwensi
kecelakaan per 500 pekerja
dalam setahun/1.000.000
jam kerja
Perhitungan Frekwency Rate (ILO)

FR = Jml Kec x 1.000.000


total jam kerja 1 tahun

1.000.000 adalah ekivalen dg 500 pekerja yang bekerja


40 jam per minggu selama 50 minggu per tahun
Severity Rate:
• menyatakan jml hari kerja
yang hilang karena
kecelakaan kerja per 500
pekerja dalam
setahun/1.000.000 jam
kerja
Perhitungan Severity Rate (ILO)

SR = Jml hari hilang x 1.000.000


total jam kerja 1 tahun

1.000.000 adalah ekivalen dg 500 pekerja yang


bekerja 40 jam per minggu, 50 minggu per tahun
Perhitungan Frekwency Rate (ohsa)

FR = Jml Kec x 200.000


total jam kerja 1 tahun

200.000 adalah ekivalen dg 100 pekerja yang bekerja 40


jam per minggu, 50 minggu per tahun

FR menyatakan jml terjadinya kecelakaan per 100 pekerja


dalam setahun
Perhitungan Severity Rate (ohsa)

SR = Jml hari hilang x 200.000


total jam kerja 1 tahun

200.000 adalah ekivalen dg 100 pekerja yang bekerja 40


jam per minggu, 50 minggu per tahun

SR menyatakan jml hari hilang per 100 pekerja dalam


setahun
Contoh:
• Perusahaan A memiliki 620 karyawan yang bekerja 40 jam/minggu.
Dg records incident sebanyak 7 kasus dan lost time sebesar 70 jam.
Yang dilaporkan sebagai accident 2 kasus dan lost time 7 hari kerja.

• Perusahaan B memiliki 1200 pekerja yang bekerja 40 jam/minggu.


Records incident 10 kasus dan lost time 120 jam. Yang dilaporkan
sebagai accident 1 kasus dan lost time 3 hari

• Hitung FR & SR untuk kedua perusahaan tsb


Perhitungan
Perusahaan A:
• FR= 2 x 1.000.000 / 620 x 40 x 50 = 1.61 kecelakaan/1.000.000 jam kerja

• SR= 7 x 1.000.000 / 620 x 40 x 50 = 5.6 hari yang hilang/1.000.000jam


kerja

Perusahaan B:
FR= 1 x 1.000.000 / 1200x 40 x 50 = 0.41

SR= 3 x 1.000.000 / 1200x 40 x 50 = 1.25


IR (incident rate)
• menentukan persentase tingkat terjadinya kecelakaan untuk
tiap tenaga kerja
• IR= (total kasus kecelakaan kerja/ total tenaga kerja) x 100%

ATLR (average time lost rate)


• menentukan rata2 hilangnya hari kerja karena kecelakaan kerja
untuk tiap kasus kecelakaan kerja
• ATLR: (total hari hilang krn kec kerja/total kasus kecelakaan
kerja)
FR & SR Graph 2020
1,8

1,6

1,4

1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec
FR plan FR actual SR plan SR actual
Beberapa kelemahan FR/SR
• Perhitungan secara tepat jam kerja/hari kerja terkadang sulit
dilakukan terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak
karyawan dengan jam lembur atau cuti yang bervariasi

• Angka FR/SR tidak memperhitungkan kecelakaan minor (yg tidak


menyebabkan hilangnya hari kerja). Sehingga kecelakaan ringan
seperti, tergores, lecet tidak masuk dalam perhitungan

• Perusahaan dengan jumlah karyawan yang banyak cenderung akan


memiliki FR/SR yang rendah
Cara perhitungan lain:
• SPF = total manhours lost / total number of incidents

• Perusahaan A : 70/7 = 10

• Perusahaan B : 120/10 = 12
Kesimpulan
• Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan
kerja yang terjadi di tempat kerjanya dg menggunakan bentuk
pelaporan yang telah ditentukan agar dapat dilakukan analisa
kecelakaan kerja
• Penghitungan FR & SR digunakan untuk mengukur tingkat kinerja
k3 di tempat kerja yang berkaitan dengan kecelakaan kerja dan
tingkat keparahan yang ditimbulkannya
• Nilai FR & SR ini selanjutnya digunakan untuk merencanakan
langkah langkah perbaikan yang perlu diambil untuk mengurangi
tingkat kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai