WAREHOUSE SAFETY
Signature
Doc. Level 2
Revision Status 01
I. UMUM
1. Tanda-tanda boleh merokok dan dilarang merokok di gudang harus dipasang dengan
jelas.
2. Semua tempat penyimpanan harus bebas dari benda-benda yang dapat menyebabkan
kaki terantuk, kebakaran, ledakan atau kerusakan. Gang-gang, tangga, tempat berjalan
dan platform untuk pemuatan juga harus bebas dari bendabenda semacam itu.
3. Bensin atau zat-zat yang mudah menguap lainnya tidak boleh disimpan di dalam
gudang. Harus disediakan tempat penyimpanan yang sesuai diluar.
4. Cat dan thiner dalam jumlah seberapapun juga harus disimpan diluar atau di dalam
lemari besi. Lemari besi harus diberi label tentang isinya.
5. Pembebanan ke lantai atau platform harus ditentukan oleh petugas professional yang
ditunjuk dan diberi tanda peringatan yang mudah terlihat. Jangan membebani lebih dari
yang ditentukan. Jangan melebihi syarat batas pembebanan yang aman menurut batas
yang telah ditentukan.
6. Pada ramp dan dan walkway harus terdapat permukaan yang tidak licin di tempat
dimana terdapat bahaya tergelincir. Jangan memberi pembebanan lebih kepada rakrak.
Periksa kekuatan rak secara berkala.
7. Kontainer-kontainer dan rak-rak harus diatur sedemikian rupa sehingga material dapat
dicapai dengan aman.
8. Material-material yang disimpan dalam rak yang tinggi, harus diatur supaya mudah
dicapai dengan aman.
9. Jika menyimpan barang-barang berat di dalam kontainer, tempatkanlah barang di
bagian bawah kontainer.
II. FORKLIFT
Forklift harus diperiksa secara visual setiap hari atau pada setiap
shift untuk mengetahui adanya kondisi yang mempengaruhi
keselamatan kendaraan tersebut.
Doc. Code No. 013/AKA/SOP/I/17
Doc. Level 2
Revision Status 01
Di setiap forklift harus terdapat pagan Hama yang menjelaskan tentang berat dan kapasitas
angkatannya. Batas kapasitas ini tidak boleh dilanggar.
Setiap forklift harus dilengkapi dengan klakson atau alat lain yang cukup keras untuk
mengatasi suara setempat lainnya. Klakson harus dibunyikan pada saat meninggalkan atau
memasuki bangunan atau pada saat mendekati lorong bangunan dan forklift harus
dilengkapi dengan sinyal peringatan cadangan.
II.1 Pemuatan
II.3 Operasi
1. forklift.
2. Jangan menggunakan forklift di dalam bangunan kecil tanpa ventilasi yang cukup.
3. Parkirlah forklift dengan menempatkan garpu di bawah palet datar untuk mencegah
orang tersandung.
4. Jika meninggalkan forklift tanpa ada yang menjaga, garpu harus diturunkan penuh.
Persneling netral, mesin dimatikan dan rem dipasang. Jika diparkir pada jalan yang
menanjak, roda harus diganjal.
5. Jangan melindas benda-benda yang terletak di lantai. Benda semacam ini dapat
menyebabkan kerusakan pada forklift dan menggeser atau merobohkan muatan.
6. Pada waktu mengendarai forklift baik dengan muatan maupun tanpa muatan, jagalah
agar garpu selalu pada posisi antara 4-6 inchi dari lantai atau tanah.
7. Pada waktu mengikuti forklift yang lain, jaga jarak sekurangnya 10 feet di belakang.
Jangan berjalan berdampingan dengan forklift lain.
8. Hindari berjalan atau berhenti secara tiba-tiba karena dapat mengakibatkan muatan
Doc. Code No. 013/AKA/SOP/I/17
Doc. Level 2
Revision Status 01
Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan diatur sedemikian rupa agar tidak
merosot atau jatuh. Gang-gang, tangga-tangga dan jalanan-jalanan harus dijaga agar selalu
bersih supaya karyawan dan alat-alat dapat bergerak dengan aman dan dapat digunakan
sebagai jalam keluar/masuk dalam keadaan darurat.
Umum
Dalam menangani pipa maka yang penting adalah tetap waspada berlaku hati-hati. Cidera
pada karyawan dan kerusakan pada pipa-pipa dapat dikurangi dengan jalan mengikuti
peraturan-peraturan berikut ini:
Doc. Level 2
Revision Status 01
8. Tidak diperbolehkan menggelindingkan pipa dari posisi dalam diantara rak-rak pipa.
Jagalah kaki dan tangan tidak dari bawah pipa ketika pipa mau dimasukkan ke dalam
selokan.
9. Bila beberapa orang membawa sebatang pipa dengan cara memikul diatas pundak,
maka semuanya harus memikul pada sisi pundak yang sama. Pipa harus diangkat atau
diletakkan secara serentak oleh pembawanya.
10. Bila menangani pipa dengan memakai mesin, para karyawan dilarang meletakkan jari
atau tangan kedalam ujung pipa dan mereka harus berdiri hati-hati jauh dari pipa.
11. Bila berjalan diatas rak-rak pipa harus berhati-hati sekali.
1. Rak-rak untuk pipa harus dibuat dari bahan yang kuat dan dilengkapi dengan cantelan
dan pengapit.
2. Rak-rak pipa harus datar dan pada kaki-kaki yang cocok sebelum dimuati dengan pipa.
3. Jangan memuat pipa secara berlebihan.
4. Ambangan pipa harus terbuat dari kayu yang keras sekurang-kurangnya dengan tinggi
8 inchi, lebar 10 inchi dan panjangnya disesuaikan.
5. Bila hendak memperpanjang ambangan pipa, jangan menyambung pada ujungnya.
Ambangan harus disambung dengan cara tumpang tindih paling tidak sepanjang 1 feet.
6. Daerah di sekitar rak-rak pipa tidak boleh ada rintangan yang dapat menyebabkan para
pekerja tersandung atau jatuh sewaktu mereka memuat atau mengambil pipa.
7. Rak-rak pipa harus dapat dijaga dalam keadaan tertib dan aman.
8. Pipa-pipa harus diletakkan dengan mantap dengan arch tegak.
9. Landasan harus digunakan diantara baris pipa disemua rak pipa. Gunakan bahan
landasan yang cukup kuat untuk menahan beratnya pipa.
10. Pipa harus dimasukkan ke rak dan diatur sehingga kedua ujungnya sama berat. Pipa
dalam rak diatas tanah tidak diperbolehkan lebih dari 2 (dua) meter di atas ambangan
rak.
11. Sernua pipa yang garis tengahnya di bawah 7 inch harus diganjal dengan paku 1 inch
yang dipakukan pada ambangan atau landasan. Semua pipa yang ukuran garis
tengahnya 7 inch atau lebih harus diganjal dengan 2 inch paku yang dipakukan pada
ambangan atau landasan. Pemakaian ganjalan berplester yang disetujui adalah
diizinkan.
Mengangkat barang dengan tangan merupakan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi apabila
melakukan pengangkatan tanpa perhitungan atau dilakukan dengan cara yang Salah akan
menimbulkan cidera otot, penyakit tulang punggung dan hernia. Untuk menghindari
terjadinya cidera tersebut, berikut disampaikan bagaimana cara mengangkat barang yang
benar:
Doc. Code No. 013/AKA/SOP/I/17
Doc. Level 2
Revision Status 01
1. Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepada benda yang akan diangkat dan kaki
lainnya berada dibelakang benda itu.
2. Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang lurus, namun bukan vertikal.
3. Gunakan sarung tangan bila menangani barang-barang yang kasar atau terdapat
serpihan.
4. Pegang benda tersebut dengan kedua tangan (telapak tangan) dan jangan dengan jari.
5. Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih kuat.
6. Konsentrasikan berat badan pada kedua kaki dan mengangkat dengan kaki, usahakan
punggung lurus dan jangan menggunakan otot punggung.
7. Memutar tubuh ketika sedang mengangkat barang biasanya akan berakibat sakit
punggung. Hat ini bisa dihindari dengan memutar kaki yang berada pada posisi
kedepan kearah yang diinginkan.
8. Sebelum diangkat, ambit keputusan kearah mana barang tersebut akan dibawah tanpa
adanya halangan.
9. Dapatkah perkirakan berat barang yang akan diangkat. Jika berat barang sangat
berlebihan atau tidak dapat diangkat sendirian, anda harus mencari bantuan.
Perhatian :
Kalau pengangkatan secara manual dilakukan, gunakan pengangkat barang dengan – teknik
pengangkatan.
Sedapat mungkin gunakan tenaga mekanis, hidrolik atau alat angkut bertenaga listrik,
seperti forklift, crane dan push-cart (kereta dorong).
1. Tabung gas bertekanan harus disimpan di tempat yang berventilasi baik, tidak
menyentuh tanah dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
2. Pada waktu sedang disimpan atau diangkut, tutup (protective caps) tabung gas
zertekanan harus dipasang pada tempatnya. Protective caps harus tetap berada di -ras
semua tabung yang tidak dipakai.
3. Semua tabung gas bertekanan harus mempunyai identifikasi yang jelas, baik dengan
kode warna maupun dengan menempelkan label pada tabungnya sesuai dengan isinya.
Pada tutupnya juga harus ditempelkan tanda yang menerangkan tentang isi dan anggal
pengisiannya.
4. Semua tabung yang kosong juga harus diberi tanda “kosong” dan harus disimpan
terpisah dengan tabung lain yang masih berisi.
5. keadaan kosong tabung gas bertekanan harus ditangani dengan hati-hati. Penanganan
yang kasar dapat merusak tabung atau menyebabkan kebocoran dengan konsekuensi
Doc. Code No. 013/AKA/SOP/I/17
Doc. Level 2
Revision Status 01
Untuk menentukan jenis gas didalam tabung gas bertekanan maka tabung harus diwarnai
dan diberi label nama gas.
Pemakaian warna harus sesuai dengan peraturan pemerintah. Pewarnaan tersebut lain yang
tertera dibawah ini:
1. Tabung gas bertekanan yang berisi gas-gas yang dapat menyebabkan kekurangan zat
asam misalnya, Karbon Dioksida, Argon, Helium, Xenon digunakan WARNA ABU-ABU.
2. Tabung gas bertekanan yang berisi gas-gas mudah terbakar atau meledak misalnya,
Hydrogen, Acetylene, gas-gas Hydrocarbon Metanol, Benzene, diberi WARNA BIRO/BIRO
MUDA dengan tanda MERAH disekehling katupnya.
3. Tabung gas bertekanan yang berisi gas-gas beracun misalnya, Arsen, Sianida, terbagai
macam pestisida, Asam Klorida, diberi WARNA KUNING TUA.
4. Tabung gas bertekanan yang berisi gas-gas menyengat misalnya Amoniak, diberi
WARNA KUNING MUDA.
5. Tabung gas bertekanan yang berisi gas-gas pengoksida (oxidizing gases) misalnya
Oksigen termasuk udara tekan, diberi WARNA BIRO MUDA.
6. Tabung gas bertekanan yang berisi kelompok gas untuk keperluan kesehatan termasuk
gas untuk keperluan penyelaman, penerbangan dan keselamatan kerja termasuk
misalnya Oksigen, Helium Kloropane, Udara Tekan, diberi WARNA PUTIH.
Doc. Code No. 013/AKA/SOP/I/17
Doc. Level 2
Revision Status 01
1. Setiap bahan kimia yang digunakan harus mempunyai Lembaran Data Keselamatan
Bahan (Material Safety Data Sheet). Lembaran ini berasal dan perusahaan pemasok
bahan kimia tersebut dan harus disimpan di tempat yang diberi tanda dengan jelas atau
dikantor.
2. Ketika menangani bahan kimia yang beracun atau produk mudah menguap yang dapat
menyebabkan luka bakar, harus mengenakan pakaian pelindung. Jika produk tersebut
mengenai kulit, cucilah bagian yang terkena dengan air secepatnya. Bacalah MSDS
untuk mencari cara lain untuk pertolongan pertama. Jika perlu mintalah pemeriksaan
medis.
3. Semua kontainer bahan kimia harus selalu disegel dan diberi
tanda dengan jelas. Kontainer yang kosong harus dibuang
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya. Drum-
drum yang berkarat harus dibuang untuk mencegah tumpahan
secara tidak sengaja.
4. Setiap tempat dimana disimpan dalam jumlah besar dan atau
sering digunakan untuk menyimpan bahan kimia beracun harus
dipasang tanda peringatan yang menyebutkan Hama bahan
kimia tersebut dan penggunaannya.
5. Lihat MSDS untuk mengetahui prosedur pertolongan pertama untuk perawatan darurat
terhadap cidera akibat terkena bahan kimia. Perawatan selanjutnya harus dilakukan
difasilitas medis.
6. Pekerja yang terlibat dalam penanganan bahan kimia harus mengetahui letak tempat
pancuran pembasuh, tempat pencuci mata dan cara menggunakannya.