1. TUJUAN
Mengatur tata cara dan alur Instruksi Kerja Pengawasan Pekerjaan
Pengecoran Beton, sehingga ada kesamaan persepsi mengenai
penyelenggaraan bagi pihak- pihak terkait dan juga mendapatkan hasil
pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan dan standar yang berlaku.
2. RUANG LINGKUP
Instruksi Kerja ini meliputi Pengawasan Pekerjaan Pengecoran Beton pada
pekerjaan konstruksi.
3. REFERENSI / RUJUKAN
a) PBI’71 N I – 2 (Peraturan Beton Indonesia)
b) SNI (Peraturan Perencanaan Struktur Beton Indonesia)
c) ASTM (American Society for Testing Material)
d) ACI (American Concrete Institut)
5. INFORMASI UMUM
Instruksi Kerja ini menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan
oleh seorang Supervisor dalam melakukan pengawasan Pekerjaan
Pengecoran Beton mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan selesai.
Pekerjaan Pengecoran Beton dalam hal ini meliputi konstruksi Beton
bertulang maupun tidak bertulang.
Doc. Code No. 051/AKA/SOP/I/17
Doc. Type Prosedur
Doc. Level 2
Revision Status 01
Effective date 09 Januari 2017
Quality Health, Safety and Environmental System Page 3
. URAIAN RINCI
6.1. Pemeriksaan persiapan pekerjaan :
6.1.1. Periksa posisi beton decking dan atau kaki tulangan apakah
telah dapat memberikan kepastian posisi tulangan beton tidak
akan berubah selama dan setelah proses pengecoran dilakukan.
PENGAMATAN PENYEBAB
Retak-retak Peretakan kering/susut, retak-retak
halus kelihatan hidratasi. Kelebihan pembebanan
pengendapan beton pada stadium
plastis.
Ruang –ruang Sangkar krikil atau ruang udara tertutup
besar didalam
beton.
Permukaan berpasir Kurangnya perawatan
dicapai.
7. KEADAAN KHUSUS
Jika pelaksanaan tidak sesuai dari yang telah ditetapkan, tenaga
supervisi harus menegur pelaksana lapangan.
8. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk soft copy dan
hard copy, serta pengendaliannya diatur dalam Prosedur
Pengendalian Dokumen No.033/AKA/SOP/I/17
9. DOKUMEN TERKAIT
Tidak ada.