MOBILISASI
PEKERJA PERSIAPAN
SURVEY/
PENGUKURAN PENGADAAN PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL RK3K
MUTUAL CHECK
PEKERJAAN /
(Awal) KONSTRUKSI PEMBERSIHAN / CLEARING
Pekerjaan Pondasi Tapak Pekerjaan Dinding Pekerjaan Instalasi Air Bersih Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Galian Dan Pekerjaan Finishing Lantai Pekerjaan Instalasi Air Penerangan, Saklar Dan Stop
Urugan
Dan Dinding Limbah Kontak
Pekerjaan Lantai Kerja
Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Langit-Langit
Pekerjaan Baja Ringan ( Plafond ) Pekerjaan Panel Listrik
Pekerjaan Kusen Pintu Dan
Jendela Pekerjaan Panel Listrik
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Sanitary Pekerjaan Pompa
Pekerjaan Kunci Dan
Penggantung
Pekerjaan Waterproofing
MUTUAL CHECK
AKHIR
SELESAI
01
PEKERJAAN PERSIAPAN
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup kegiatan persiapan proyek dan me-mobilisasi semua peralatan dan personil yang
diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan, serta melakukan
demobilisasi kembali terhadap semua perlatan dan personil pada saat pekerjaan telah selesai.
MULAI
RENCANA KERJA :
RAPAT Dalam waktu paling lambat 8 hari setelah Surat
PERSIAPAN
PELAKSANAAN Perintah Kerja (SPK), Kontraktor harus
melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk
RENCANA
KERJA
membahas semua hal (Rencana Kerja) baik yang
teknis maupun nonteknis dalam kegiatan ini.
MOBILISASI MOBILISASI
MOBILISASI Setelah rapat persiapan pelaksanaan, Kontraktor
FASILITAS
PERALATAN PERSONIL
PENDUKUNG harus menyerahkan Rencana Kerja dan jadwal
kemajuan pelaksanaan.
PELKSANAAN Rencana Kerja menetapkan waktu untuk semua
PEKERJAAN
kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dan harus
DEMOBILISASI mencakup semua informasi mengenai pelaksanaan
PERALATAN
DAN PERSONIL
pekerjaan.
SELESAI
PEMBERSIHAN
Lokasi proyek terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumpu, semak belukar, akar – akar pohon dan apabila ada bangunan existing
di lokasi proyek yang akan dibuat, bangunan existing tersebut harus di bongkar. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lokasi proyek
harus selalu dijaga tetap bersih.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini
bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran
digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang
menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1 m
yang ditancapkan kedalam tanah.
Bouwplank, alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian / elevasi lantai. Bouwplank dibuat
dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan
dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai spanduk dan dipasangkan pada
tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek,
terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan. Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan :
1. Nama Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Nilai Pekerjaan
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama subtansi/ Dinas
PEMBUATAN DIREKSI KEET
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Rumah Susun di bangun kantor kerja untuk sementara
untuk tenaga Ahli ataupun ruang rapat sementara pada saat pelaksanaan agar pengawasan serta pengecekan
proyek selalu terkondisi. Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja
dalampelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun.
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Rumah Susun di bangun barak pekerja untuk
sementara, dan merupakan sarana bagi para pekerja untuk beristirahat dan untuk sarana istirahat pekerja apabila jam kerja telah
usai. barak pekerja ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalampelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun.
PEMBUATAN PAGAR SEMENTARA
Untuk Pengamanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, disekeliling proyek dipasang pagar pengaman dari seng gelombang
dengan rangka yang terbuat dari kayu dan setinggi 2 meter dari permukaan tanah. Pagar ini dilengkapi dengan pintu masuk /
keluar ke lokasi proyek.
PENGADAAN LISTRIK KERJA
Rencana penerapan Sistem Manejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh
staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek. Selain hal di atas tersebut, sasaran dari penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga
kerja dan bagi pekerjaan jasa konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral
maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya
dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien dalam proses pembangunan.
Dalam menyelenggarakan Program SMK3 untuk pembangunan rumah susun ini dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Melaksanakan Induksi K3 dan Simulasi K3
2. Memasang Spanduk dan Papan Informasi K3
3. Menyiapkan Topi Pelindung
4. Menyiapkan Pelindung Pernafasan dan Mulut /Masker
5. Menyiapkan Sepatu Keselamatan
6. Menyiapkan Rompi Keselamatan
7. Menyiapkan Sarung Tangan
8. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dengan melarang para pekerja membuat api untuk
keperluan apapun dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan
maupun dikantor lapangan.
9. Melakukan pengawasan dan penyiapan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya
RAMBU – RAMBU
SAFETY UTAMAKAN
KESEHATAN DAN
02
PEKERJAAN STRUKTUR
GALIAN TANAH
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan excavator/manual dengan kedalaman yang telah ditentukanan dan letak
penempatan sesuai yang ditunjuk dalam Gambar Perencanaan. Bekas galian tanah untuk urugan kembali sedangkan yang tidak
dipakai harus dibuang di luar lokasi pekerjaan.
Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat Pondasi telah di kerjakan. Urugan tanah dilakukan menggunakan excavator.
Dengan ketentuan pengadaan alat yang telah terjadwal. Dengan methode pengerjaan V maka excavator diharapkan lebih cepat
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat karena produktifitas kerja lebih cepat. Saat pemadatan dilakukan dengan menggunakan
alat compaction machine karena dengan ketebalan padatan 50 cm dan dengan luasan yang banyak.
PEKERJAAN PONDASI TELAPAK
Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan
kedalaman pondasi.
Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis
tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup
kuat, min 0.5 kg/cm2
Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan,
sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa
bekerjanya.
Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu
pekerjaan.
2. Penulangan Pondasi
Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan
yang ada pada pondasi setempat tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Gambar Pemasangan
bekisting pondasi
telapak
Dengan Metode Konvensional:
1. Membuat
kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
Pengecoran
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
2. Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat
dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat
dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan
yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan
yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3
yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir,
kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
5. Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
6. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong / dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit, agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan
7. Selama beton dicetak, beton yang masih basah harus dipadatkan dengan alat pemadat
(Vibrator) khususnya pada area tepi bentang dari beton. Vibrator harus dimasukkan secara
vertikal ke dalam beton.
8. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan
setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk
Dengan Ready Mix :
- Pekerjaan beton dengan menggunakan beton ready mix dengan karakteristik beton K-300.
- Gunakan Concrete Pump Truck agar campuran material beton bisa sampai pada tempat tempat yang sulit dijangkau. Jika
digunakan untuk mengecor yang tempatnya lebih panjang atau tinggi dari jangkauan lengan concrete pump truck, bisa
dilakukan dengan cara membuat sambungan dari pipa yang disatukan dengan sistem vertikal atau horizontal maupun
miring.
- Beton Ready Mix dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan Concrete
Pump Truck dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit, agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan
- Selama beton dicetak, beton yang masih basah harus dipadatkan dengan alat pemadat (Vibrator) khususnya pada area tepi
bentang dari beton. Vibrator harus dimasukkan secara vertikal ke dalam beton.
- Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi
diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
PEKERJAAN TIE BEAM
Tie Beam dibuat dari adukan beton dengan mutu beton yang dihasilkan K-300 atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan diperkuat
dengan tulangan besi.
1. Penulangan Pondasi
Metode Pengerjaan :
1. Pemasangan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam gambar rencana
2. Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah pekerjaan.
3. Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan bawah. Dipasang
beton decking padatulangan sloof tersebut yang berfungsi untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada
tulangan yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus
disesuaikan dengan tebal selimut beton yang direncanakan.
2. Bekisting Tie Beam
Metode Pengerjaan :
3. Pengecoran Tie Beam
Metode Pengerjaan :
1. Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan menggunakan pompa air.
2. Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya pengecoran baik pada bekisting pile
cap maupun bekisting tie beam
3. Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
4. Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka digunakan alat vibrator untuk
meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat memadat.
5. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
6. Setelah adukan beton untuk sloof telah dituang, biarkan selama minimal 3 hari. Setelah itu tulangan dan papan
cetakan (bekisting) untuk kolom dapat dikerjakan. Semua kolom harus menggunakan cetakan (bekisting) dari
multipleks dan dike rjakan sebelum pengerjaan penyusunan bata (block) untuk dinding
PEKERJAAN KOLOM
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
PLAT LANTAI
PEKERJAAN TANGGA BETON
Pekerjaan tangga beton dilakukan dengan menggunakan skafolding untuk membantu menyangga bekisting.
Dengan ketentuan mutu beton K-300 untuk pekerjaan tangga.
METODE SLUMP
TEST
Slump BETON
pada dasarnya merupakan salah satu pengetesan sederhana untuk mengetahui workability beton segar sebelum diterima
dan diaplikasikan dalam pekerjaan pengecoran.
METODE PELAKSANAAN :
9. Kerucut Abrams diletakkan di atas bidang alas yang rata
dan tidak menyerap air
10. Kerucut diisi adukan beton sambil ditekan supaya tidak
bergeser
11. Adukan beton diisikan dalam 3 lapis, masing-masing diatur
supaya sama tebalnya (1/3 tinggi kerucut Abrams)
12. Setiap lapis ditusuk-tusuk dengan batang penusuk
sebanyak 10 kali
13. Setelah selesai, bidang atas diratakan Dibiarkan ½
menit (sambil membersihkan sisa jatuhan beton di
samping kerucut Abrams)
14. Kerucut ditarik vertikal ke atas dengan hati-hati – tidak boleh
diputar atau ada gerakan menggeser selama menarik kerucut
15. Diukur penurunan puncak beton segar yang diuji slump-nya
03
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING BATA
METODE PELAKSANAAN :
Persiapan :
1. Ukur bidang sloof dan pondasi yang akan dipasang dinding bata ringan di atasnya. Tarik benang antara sudut-sudut untuk
menentukan posisi dan kerataan dinding. Gunakan waterpass untuk menyamakan ketinggian benang, bisa juga
menggunakan theodolite bila diperlukan.
2. Buatlah adukan memakai semen instan yang dicampur air dengan perbandingan sesuai aturan yang tertera pada kemasan.
3. Rendam bata ringan di dalam bak berisi air selama beberapa saat, tujuannya adalah untuk mencegah pengerasan semen
terlalu dini. Hal ini dilakukan mengingat daya serap bata ringan terhadap air tergolong cukup tinggi.
Pemasangan Bata
1. Tahap pertama adalah memasang bata ringan di sudut-sudut dinding tarik benang dengan menghubungkan sudut dinding
dengan menggunakan waterpass baru dilanjutkan pemasangan bata mengitari ruangan, sebaris demi sebaris
2. Untuk lapisan dasar, gunakan semen instan, tebarkan secara merata
3. Letakan Bata Ringan di atas semen instan
4. Ratakan Bata Ringan dengan palu karet sehingga sejajar dengan benang
5. Pasangkan bata ringan dan pastikan kerataan permukaan bata ringan dengan menggunakan waterpass
6. Oleskan thin bed mortar dengan trowel di atas bata ringan ke arah vertikal dan horizontal untuk penempatan bata ringan
selanjutnya
7. Periksa kerataan pemasangan atas bata ringan dengan waterpass
8. Bersihkan permukaan atas bata ringan
Posisi Kolom
Praktis
12. Pekerjaan kolom praktis dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata. Besi kolom praktis disambungkan dari
stek besi yang telah dipasang saat pengecoran sloof. Setiap besi kolom praktis disangga/disokong dengan kaso dalam dua
arah agar senantiasa dalam posisi tegak/vertikal. Setiap pemasangan bata setinggi 1 meter, dipasang bekesting kolom
praktis menutup besi kolom dan menempel pada sisi sisi pasangan bata. Pengecoran kolom praktis umumnya dilakukan
secara site mix. Bekesting kolom praktis dibuka setelah 24 jam pengecoran kolom praktis. Setelah bekesting dibuka
dilakukan curing/penyiraman beton kolom praktis, pemasangan bata dilanjutkan untuk 1 meter berikutnya dan diikuti
pengecoran kolom praktis untuk 1 meter diatasnya.
PEKERJAAN PLESTER DAN ACIAN DINDING
1. Buatlah caplakan pada setiap persilangan 2. Buatlah caplakan pada setiap persilangan
benang dan ratakan permukaan adukan benang dan ratakan permukaan adukan
dengan sendok semen sampai mencapai dengan sendok semen sampai mencapai
ketebalan yang diinginkan (jarak antara ketebalan yang diinginkan (jarak antara
benang dan permukaan dinding)
benang dan permukaan dinding)
3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi dalam, 4. Sebelum melaksanakan plesteran, cek
buatlah salah satu klabangan mepet kelembaban pada dinding yang akan
dengan siku dalam pada dinding, dan diplester dan jika diperlukan siram lagi
berkaitan jarak 5cm untuk klabangan
dinding dengan air bersih. Lakukan
dinding berikutnya.
plesteran dengan mengguinakan sendok
semn atau roskam, ratakan serta padatkan
permukaan dengan jidar aluminium. Pada
pertemuan anatra sudut, plesteran dibuat
dengan lurus.
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK / HOMOGENIOUS
FLOW CHART
METODE PELAKSANAAN :
MULAI 1. Check kondisi real dilapangan dan buat shop
drawing
2. Tentukan posisi start point dalam shop
PERSIAPAN ALAT DAN MATERIAL Drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas /
mk
3. Terapkan posisi start point yang sudah Disetujui di
CHECK KONDISI REAL LAPANGAN lapangan Check terhadap elevasi lantai pada
saatmembuat kepalaan awal
PASANG KERAMIK / HT
TIDAK
SELESAI
METODE PELAKSANAAN :
1. Cari CL (center line) dari dinding a1 =
d1=d2
2. Buat titik A dan B dimana elevasi titik
A=elevasi titik B setinggi ukuran keramik
yang akan dipasang
3. Hubungkan titik A-B dengan benang nylon
Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur, dinding, pintu/jendela dan ME selesai dilakukan
1. Dinding dalam, Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat acrylic Emultion
2. Dinding Luar, Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar ( Wheather Shield )
3. Area Plafond, Untuk bidang plafond digunakan cat acrylic Emultion.
4. Bahan Logam, Untuk bahan logam digunakan cat logam sesuai dengan RKS/RAB
5. Bahan Kayu, Untuk bahan logam digunakan cat kayu sesuai dengan RKS/RAB
METODE PELAKSANAAN :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan berkas percikan plesteran.
2. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran.
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak dan kurang rata
dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
5. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata
6. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & kUas untuk bidang yang sempit.
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish (jumla pelapisan cat
sesuai dengan spesifikasi)
PEKERJAAN KUSEN
KUSEN PINTU
METODE PELAKSANAAN :
KUSEN JENDELA
METODE PELAKSANAAN :
PEKERJAAN PLAFOND
METODE PELAKSANAAN :
PEKERJAAN SANITARI
METODE PELAKSANAAN :
Siapkan kran yang akan dipasang tersebut
Lilitkan seal tap ke bagian drat keran, seal tape ini berfungsi
untuk mencegah kebocoran pada bagian drat tersebut
2. Pemasangan Kran Air
3. emasangan shower
METODE PELAKSANAAN :
Matikan pompa air, atau sumber air yang masuk ke
kamar mandi, agar memudahkan dalam pemasangan
shower
Lapisi setiap dari derat dengan seal tape
Pasang 2 buah stop keran
Pasang T 1/2 " di salah satu stop kran tersebut.
Pasang Selang shower, dan penggantung shower di
kamar mandi
Shower siap digunakan
4. Menyiapkan batu batako minimal lima buah batako dan pasanglah batako disamping kiri, kanan dan depan. bisa juga
menggunakan batako ringan atau batu bata, lalu taburi sedikit adukan semen pada batako agar menempel dan merekat,
Setelah itu beri adukan semen lagi disekeliling batako sampai merata supaya pijakan kloset jongkok kuat seperti ini
5. Pasang closet merk yang sesuai ,lalu jongkok pada pijakan yang sudah dibuat dan agar sedikit diberi tekanan. Atur
merata dengan alat water pas. Setelah itu tunggu sampai beberapa hari anda bisa memasang keramik disekeliling area
kloset dan juga kamar mandi anda.
PEKERJAAN WATERPROOFING
1. Pekerjaan waterproofing dilakukan dapat dilakukan sebelum permukaannya di finish. Atau sudah dibersihkan dari
kotoran dan debu.
2. Membuat pinggulan pada bagian tertentu seperti permukaan lantai dengan dinding dan di plester atau di aci pada
bagian dinding yang naik ± 20 cm.
3. Tutup bagian yang berlubang dan membuat lapisan pada bagian yang tidak sama tinggi.
4. Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Jika terdapat lumpur, lumut, minyak, oli dan lain-lain segera
bersihkan.
5. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang dan diproteksi (grouting).
6. Kikis permukaan lantai dan dinding yang terlihat keropos dengan pahan beton atau kape scrabe.
7. Bersihkan dan cuci permukaan dengan sikat kawat dan air bersih.
8. Pekerjaan waterproofing bisa segera dilakukan dengan kuas atau roll.
9. Setelah diberi lapisan pertama, berikan lapisan kain kassa dan lapisi kembali dengan waterproofing coating.
10. Ketinggian waterproofing coating untuk area dinding minimal 20 cm dari permukaan lantai.
11. Sesudah pelaksanaan waterproofing coanting selesai, biarkan selama 1 hari, setelah itu baru dilakukan tes rendam
dengan menggunakan air selama 1 hari / 24 jam.
12. Setelah itu pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai, terutuma didaerah basah dan teras, setebal 3 cm.
04
PEKERJAAN MEKANIKAL
DAN ELEKTRIKAL
PEKERJAAN PLUMBING
c. Air Hujan
Bertujuan untuk mengalirkan Air Hujan yang jatuh atap tower maupun balkon - balkon tower.
Sebagian air hujan dialirkan ke Sump-Pit air hujan untuk kemudian diolah ke STP. Dan sebagian lagi langsung
dialirkan ke saluran luar.
Instalasi pemipaan air hujan adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW Class 10 kg/cm².
d. Pipa Vent
Bertujuan untuk mengkondisikan agar sirkulasi udara dalam semua sistem pemipaan dapat berjalan dengan lancar.
Instalasi pemipaan pipa vent adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW kelas 10 kg/cm² .
PEKERJAAN PEMIPAAN SISTEM AIR KOTOR,
Urutan Pekerjaan
Pipa PVC :
Pemasangan/Instalasi
Pemasangan Pompa
Pekerjaan dimulai dengan pemasangan unit pompa pada ruang pompa
Dilanjutkan dengan pemasangan material pendukung (gate valve, strainer, flexible joint, dll)
sesuai dengan gambar kerja
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pipa distribusi ke masing-masing outlet
Pekerjaan Valve-valve
Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada pipa dengan carasambungan ulir.
Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang pada pipa dengan cara sambungan flange. Penyatuan pipa dan
valve adalah dengan cara menautkan baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung pipa.
Pipa instalasi dalam tanah harus memperhatikan kedalaman galian dan komposisi timbunan pada pipa
Jalur pipa yang melintas di jalan harus diberikan pelindung pada pipa
Setelah pekerjaan sistem plumbing selesai, selanjutnya dilakukan pengetesan untuk mengetahui apakah sudah sesuai
dengan hasil yang diharapkan, jika masih ada masalah maka harus dilakukan pengecekan ulang.
METODE PELAKSANAAN :
PELAKSANAAN PEMASANGAN & INSTALASI POMPA
Marking lokasi penempatan pompa.
Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
Pasang Pompa dan valve-valvenya.
Sambung instalasi daya ke unit pompa.
Lakukan running test pompa.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
FLOWCHART PEK. INSTALASI
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
A
START
PERSETUJUAN
KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER PEMASANGAN LAMPU-LAMPU
DAN STOP KONTAK DAN SAKELAR
SESUAI SHOP DRAWING
APPROVEL
ORDER :
LAMPU- LAMPU DAN
MATERIAL INSTALASI
LENGKAP ACCESSORIES
TESTING
COMMISSIONING
SELURUH INSTALASI
KIRIM KEPROYEK LISTRIK
PERBAIKAN
A SERAH
TERIMA SELESAI
PENGUKURAN / MARKING
CEK SPESIFIKASI & JALUR KABEL LADDER UNTUK
SHOP DRAWING ELEVASI KOORDINASI DENGAN
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP FABRIKASI SUPPORT DAN GANTUNGAN
PEMASANGAN SUPPORT DAN GANTUNGAN
DRAWING UNTUK KABEL LADDER SESUAI SHOP
DRAWING APPROVEL
PERBAIKAN
ORDER :
KABEL LADDER DAN MATERIAL
SUPPORT SERTA HANGER LENGKAP PEMASANGAN KABEL
ACCESSORIES LADDER DI RUANG SHAFT
A
1. Pastikan Plat Lantai Bersih
dari bekisting
START A
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
TESTING
COMMISSIONING
ORDER : SELURUH KABEL
KABEL FEEDER DAN MATERIAL
FEEDER
INSTALASI LENGKAP ACCESSORIES
PERBAIKAN
A
SERAH TERIMA SELESAI
URUTAN PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL FEEDER
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk Jalur kabel TR dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil/arsitektur
- Pemasangan sparing untuk jalur kabel feedeer sesuai shop drawing approval
- Pemasangan Kabel Feeder dari Trafo-1&2 NYY 4 (5 x 1C x 185mm2) ke PDTR-1&2
- Pemasangan Kabel Feedeer ke panel-panel sesuai dengan shop drawing
- Test Meger Seluruh Kabel Feedeer yang terpasang sesuai shop drawing
- Terminasi seluruh Kabel Feedeer sesuai shop drawing approval
- Testing commissioning seluruh Kabel Feedeer dan perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem telah berfungsi dengan baik.
FLOWCHART PEK. PANEL LISTRIK TEGANGAN RENDAH
START
A
CEK SPESIFIKASI &
SHOP DRAWING
TEST PANEL DI WORKSHOPE,
SETELAH SELESAI KIRIM
KEPROYEK
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
PEMBUATAN PONDASI UNTUK PANEL LVMDP
PERBAIKAN
PEMASANGAN PANEL LVMDP
PEMASANGAN PANEL SDP
PERSETUJUAN PEMASANGAN PANEL DP, PP FIRE, PP PUMP
LP LUAR, LP, PP DAN PANEL PANEL
KONSULTAN
DISTRIBUSI LAINNYA FABRIKASI PANEL
PENGAWAS / OWNER
TEGANGAN RENDAH DI
WORKSHOPE
TESTING
COMMISSIONING
ORDER : SELURUH PANEL
PANEL LISTRIK TR LVMDP,MDP LISTRIK
DAN PANEL PENERANGAN LUAR
DAN MATERIAL INSTALASI
LENGKAP ACCESSORIES
PERBAIKAN
A
SERAH TERIMA SELESAI
URUTAN PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan unit PANEL TR dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil /
arsitektur
- Pembuatan pondasi untuk panel LVMDB & SDP sesuai shop drawing approvel
- Pemasangan panel LVMDP & SDP lengkap accessories .
- Pemasangan Panel MDP, PP FIRE, PP PUMP, LP LUAR, LP/PP, Lengkap Accessories
- Testing commissioning seluruh panel listrik dan perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Training untuk operasional seluruh Peralatan Panel Listrik.
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem telah berfungsi dengan baik.
Pemasangan Panel Free Standing
Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat benar
Marking lokasi penempatan panel
``
Pemasangan Panel Semi Inbow
1. Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm
2. Bobok dinding bata
3. Pasang dinabolt
4. Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / finish
Pemasangan Panel Semi Inbow
FLOWCHART PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR
START A
PENGEBORAN UNTUK ELECTRODE PEMBUMIAN
CEK SPESIFIKASI & MINIMAL KEDALAMAN 12 M
SHOP DRAWING - PEMASANGAN ELECTRODE PEMBUMIAN / SPITZEN
TEMBAGA DISAMBUNG BC 70 mm2 SAMPAI BAK
KONTROL
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
TEST ELEKTRODE PEMBUMIAN SAMPAI TAHANAN YANG DI
PERBAIKAN INGINKAN / SESUAI SPEK TEKNIS
PEMASANGAN DOWN CONDUCTOR COAXIAL CABLE
PEMASANGAN AIR TERMINAL SPLITZEN DIATAP
DENGAN TIANG SUPPORT PIPA GIP LENGKAP
PERSETUJUAN KONSULTAN ACCESSORIES
PENGAWAS / OWNER
ORDER :
AIR TERMINAL CONVENTIONAL , PEMASANGAN / PEMBUATAN BAK
KABEL DOWN CONDUCTOR , KLEM KONTROL DENGAN UKURAN
LENGKAP ACCESSORIES 40X40X40 CM SESUAI SHOP
DRAWING APPROVAL
A SELESAI
1. Marking lokasi grounding sesuai
dengan shopdrawing
1. Tentukan kabel yang sesuai Untuk kabel CCTV, Anda dapat menggunakan kabel RG59 Siamese yang terdiri dari kabel video
dan kabel power (positif dan negatif). Kabel RG59 Siamese merupakan kabel standard yang sering digunakan untuk instalasi
CCTV. Seperti yang telah di jelaskan diatas.
2. Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV Lokasi pemasangan CCTV bisa Anda tentukan berdasarkan jarak pandang yang
hendak dimonitoring (apakah dekat atau jauh) dan apakah untuk keadaan gelap atau terang. Dari situ baru Anda tentukan titik
pemasangan kamera CCTV.
3. Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat terlindung Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah,
prioritaskan letak posisi kamera CCTV dibawah atap karena bisa melindungi kamera CCTV Anda dari hujan, angin, dan
sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga biasanya memberikan tampilan view yang lebih baik dan mudah untuk
menarik kabel jaringan.
4. Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah mencari
titik masuk untuk menarik kabel RG59 dari luar ke dalam.
5. Penempatan monitor, DVR, dan Power Supply Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV Anda. Jika
kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar, maka Monitor, DVR, dan Power Supply sebaiknya ditempatkan didalam ruangan.
6. Memulai penarikan kabel Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan monitor dan DVR, maka berikutnya
adalah menarik kabel RG59 yang menghubungkan antara CCTV dengan monitor dan DVR.
1. Pisahkan Kabel Power CCTV dengan Kabel Coaxial RG59 dengan cara memotong tengah Kabel menggunakan tang potong.
Lakukan setiap ujung Kabel
2. Bagian luar Kabel Coaxial dikupas menggunakan cutter sekitar 1 cm agar serabut tembaga (seperti rambut) dapat terlihat.
Kemudian serabut ditekuk ke belakang. Lakukan setiap ujung Kabel!
3. Bagian luar Kabel Power dikupas menggunakan cutter sekitar 2-3 cm agar Kabel Power (merah dan hitam) terlihat. Kemudian
kupas bagian luar Kabel Power sekitar 0,5 cm agar serabut tembaga dapat terlihat.
4. Pasang Konektor BNC ke Kabel Coaxial dengan memutar searah jarum jam sampai seluruh serabut tembaga tertutup.
Kemudian pasang bagian lainnya. Lakukan setiap ujung Kabel!
5. Pasang Konektor CCTV Power DC ke Kabel Power (merah ke positif, hitam ke negatif). Dengan cara memutar ke kiri baut yang
berada di positif negatif Konektor CCTV Power DC menggunakan obeng minus (kecil). Setelah itu rapatkan baut dengan cara
memutar baut ke kanan. Catatan : Konektor CCTV Power DC hanya dipasang di ujung Kabel yang ingin dipasangkan kamera
CCTV.
6. Pasang Kamera CCTV. Pisahkan bagian bawah Kamera CCTV dengan lensanya. Kemudian pasang Alas Kamera CCTV di titik
yang telah ditentukan tadi, dengan cara menggunakan baut dan obeng. Dan hubungkan Konektor ke pasangannya masing –
masing. Setelah itu pasang kembali bagian Kamera CCTV lainnya.
7. Sekarang, hubungkan Kabel Coaxial yang telah dipasangkan Konektor BNC ke belakang DVR.
8. Hubungkan DVR dengan Monitor menggunakan Kabel VGA.
9. Hubungkan Power Supply dengan Kabel Power (merah dan hitam) Kamera CCTV.
10. Terakhir, colokkan masing – masing Kabel Powernya ke arus listrik, kemudian nyalakan DVR dan Monitor. Dan jangan lupa
setting waktu dan tanggalnya
Demikian metode kerja ini dibuat yang dimulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan pemeliharaan untuk
memastikan
bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan akan memenuhi sasaran dan sesuai dengan harapan.
RIMA MELATI,SE
Direktur
TE
RI