Anda di halaman 1dari 101

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PONDOK


PESANTREN NURUL ASADIYAH CALLACCU
KABUPATEN WAJO
TAHAPAN PELAKSANAAN : MULAI

MOBILISASI
PEKERJA PERSIAPAN

SURVEY/
PENGUKURAN PENGADAAN PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL RK3K

MUTUAL CHECK
PEKERJAAN /
(Awal) KONSTRUKSI PEMBERSIHAN / CLEARING

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN


STRUKTUR ARSITEKTUR MEKENIKAL ELEKTRIKAL

Pekerjaan Pondasi Tapak Pekerjaan Dinding Pekerjaan Instalasi Air Bersih Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan Galian Dan Pekerjaan Finishing Lantai Pekerjaan Instalasi Air Penerangan, Saklar Dan Stop
Urugan
Dan Dinding Limbah Kontak
Pekerjaan Lantai Kerja
Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Langit-Langit
Pekerjaan Baja Ringan ( Plafond ) Pekerjaan Panel Listrik
Pekerjaan Kusen Pintu Dan
Jendela Pekerjaan Panel Listrik
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Sanitary Pekerjaan Pompa
Pekerjaan Kunci Dan
Penggantung
Pekerjaan Waterproofing

MUTUAL CHECK
AKHIR

SELESAI
01
PEKERJAAN PERSIAPAN
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup kegiatan persiapan proyek dan me-mobilisasi semua peralatan dan personil yang
diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan, serta melakukan
demobilisasi kembali terhadap semua perlatan dan personil pada saat pekerjaan telah selesai.

MULAI
RENCANA KERJA :
RAPAT  Dalam waktu paling lambat 8 hari setelah Surat
PERSIAPAN
PELAKSANAAN Perintah Kerja (SPK), Kontraktor harus
melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk
RENCANA
KERJA
membahas semua hal (Rencana Kerja) baik yang
teknis maupun nonteknis dalam kegiatan ini.

MOBILISASI MOBILISASI
MOBILISASI  Setelah rapat persiapan pelaksanaan, Kontraktor
FASILITAS
PERALATAN PERSONIL
PENDUKUNG harus menyerahkan Rencana Kerja dan jadwal
kemajuan pelaksanaan.
PELKSANAAN  Rencana Kerja menetapkan waktu untuk semua
PEKERJAAN
kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dan harus
DEMOBILISASI mencakup semua informasi mengenai pelaksanaan
PERALATAN
DAN PERSONIL
pekerjaan.

SELESAI
PEMBERSIHAN

Lokasi proyek terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumpu, semak belukar, akar – akar pohon dan apabila ada bangunan existing
di lokasi proyek yang akan dibuat, bangunan existing tersebut harus di bongkar. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lokasi proyek
harus selalu dijaga tetap bersih.

PENGUKURAN DAN BOWPLANK

Pekerjaan pengukuran, meliputi :


 Pengukuran batas luas lahan (site)
 Pengukuran batas bangunan
 Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan (Bench Mark)

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini
bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran
digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang
menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1 m
yang ditancapkan kedalam tanah.
Bouwplank, alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian / elevasi lantai. Bouwplank dibuat
dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan
dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai spanduk dan dipasangkan pada
tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek,
terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan. Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan :

1. Nama Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Nilai Pekerjaan
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama subtansi/ Dinas
PEMBUATAN DIREKSI KEET

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Rumah Susun di bangun kantor kerja untuk sementara
untuk tenaga Ahli ataupun ruang rapat sementara pada saat pelaksanaan agar pengawasan serta pengecekan
proyek selalu terkondisi. Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja
dalampelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun.

PEMBUATAN BARAK PEKERJA

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Rumah Susun di bangun barak pekerja untuk
sementara, dan merupakan sarana bagi para pekerja untuk beristirahat dan untuk sarana istirahat pekerja apabila jam kerja telah
usai. barak pekerja ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalampelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun.
PEMBUATAN PAGAR SEMENTARA

Untuk Pengamanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, disekeliling proyek dipasang pagar pengaman dari seng gelombang
dengan rangka yang terbuat dari kayu dan setinggi 2 meter dari permukaan tanah. Pagar ini dilengkapi dengan pintu masuk /
keluar ke lokasi proyek.
PENGADAAN LISTRIK KERJA

Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan fabrikasi bekisting,


pemotongan besi,  pompa air, penerangan kerja serta power untuk
mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan
membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari Genset 
tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

PENGADAAN AIR KERJA

Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan,


dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan  dari awal sampai akhir proses
pelaksanaan dilapangan, testing comissioning dan campuran adukan
pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin
pompa untuk distribusi air kerja.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMK3)

Rencana penerapan Sistem Manejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh
staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek. Selain hal di atas tersebut, sasaran dari penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga
kerja dan bagi pekerjaan jasa konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral
maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya
dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien dalam proses pembangunan.
Dalam menyelenggarakan Program SMK3 untuk pembangunan rumah susun ini dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Melaksanakan Induksi K3 dan Simulasi K3
2. Memasang Spanduk dan Papan Informasi K3
3. Menyiapkan Topi Pelindung
4. Menyiapkan Pelindung Pernafasan dan Mulut /Masker
5. Menyiapkan Sepatu Keselamatan
6. Menyiapkan Rompi Keselamatan
7. Menyiapkan Sarung Tangan
8. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dengan melarang para pekerja membuat api untuk
keperluan apapun dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan
maupun dikantor lapangan.
9. Melakukan pengawasan dan penyiapan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya
RAMBU – RAMBU
SAFETY UTAMAKAN
KESEHATAN DAN
02
PEKERJAAN STRUKTUR
GALIAN TANAH

Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan excavator/manual dengan kedalaman yang telah ditentukanan dan letak
penempatan sesuai yang ditunjuk dalam Gambar Perencanaan. Bekas galian tanah untuk urugan kembali sedangkan yang tidak
dipakai harus dibuang di luar lokasi pekerjaan.

PEKERJAAN URUGAN TANAH

Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat Pondasi telah di kerjakan. Urugan tanah dilakukan menggunakan excavator.
Dengan ketentuan pengadaan alat yang telah terjadwal. Dengan methode pengerjaan V maka excavator diharapkan lebih cepat
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat karena produktifitas kerja lebih cepat. Saat pemadatan dilakukan dengan menggunakan
alat compaction machine karena dengan ketebalan padatan 50 cm dan dengan luasan yang banyak.
PEKERJAAN PONDASI TELAPAK

1. Penggalian Tanah Pondasi

 Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar dan
kedalaman pondasi.
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis
tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
 Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung yang cukup
kuat, min 0.5 kg/cm2
 Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan,
sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa
bekerjanya.
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak mengganggu
pekerjaan.
2. Penulangan Pondasi
 Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan
yang ada pada pondasi setempat tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
 Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:


- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak lurus permukaan tanah dengan
bantuan waterpass.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan
dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi
tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan
dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan pengecoran.
 Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di
dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya
hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya
harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.
- Papan cetakan tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

Gambar Pemasangan
bekisting pondasi
telapak
Dengan Metode Konvensional:
1. Membuat
 kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
Pengecoran
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
2. Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat
dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat
dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan
yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan
yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3
yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir,
kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian
ditambahkan air secukupnya
5. Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
6. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong / dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit, agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan
7. Selama beton dicetak, beton yang masih basah harus dipadatkan dengan alat pemadat
(Vibrator) khususnya pada area tepi bentang dari beton. Vibrator harus dimasukkan secara
vertikal ke dalam beton.
8. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan
setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk
Dengan Ready Mix :
- Pekerjaan beton dengan menggunakan beton ready mix dengan karakteristik beton K-300.
- Gunakan Concrete Pump Truck agar campuran material beton bisa sampai pada tempat tempat yang sulit dijangkau. Jika
digunakan untuk mengecor yang tempatnya lebih panjang atau tinggi dari jangkauan lengan concrete pump truck, bisa
dilakukan dengan cara membuat sambungan dari pipa yang disatukan dengan sistem vertikal atau horizontal maupun
miring.
- Beton Ready Mix dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan dengan Concrete
Pump Truck dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit, agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan
- Selama beton dicetak, beton yang masih basah harus dipadatkan dengan alat pemadat (Vibrator) khususnya pada area tepi
bentang dari beton. Vibrator harus dimasukkan secara vertikal ke dalam beton.
- Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi
diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
PEKERJAAN TIE BEAM

Tie Beam dibuat dari adukan beton dengan mutu beton yang dihasilkan K-300 atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan diperkuat
dengan tulangan besi.
1. Penulangan Pondasi
Metode Pengerjaan :
1. Pemasangan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam gambar rencana
2. Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah pekerjaan.
3. Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan tulangan bawah. Dipasang
beton decking padatulangan sloof tersebut yang berfungsi untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada
tulangan yang tampak karena dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus
disesuaikan dengan tebal selimut beton yang direncanakan.
2. Bekisting Tie Beam
Metode Pengerjaan :

1. Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.


2. Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian-bagian bekisting yang akan dibuat disesuaikan dengan ukuran tie
beam tersebut.
3. Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan menggunakan mud oil, hal ini
berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak mengalami kesulitan.
4. Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi tie beam yang telah ditentukan kemudian dikunci dengan
menggunakan kayu 8 / 12 dan paku secukupnya sebagai penahan goyangan.
5. Untuk pengecoran pile cap dan tie beam dalam proyek ini menggunakan beton ready mix, dengan mutu beton K-300
sesuai dengan rencana. Adapun langkah-langkah pengecoran antara pile cap dan tie beam pada umumnya sama
sehingga diringkas dijadikan satu.

3. Pengecoran Tie Beam
Metode Pengerjaan :

1. Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang dengan menggunakan pompa air.
2. Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya pengecoran baik pada bekisting pile
cap maupun bekisting tie beam
3. Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
4. Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap dan tie beam maka digunakan alat vibrator untuk
meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat memadat.
5. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
6. Setelah adukan beton untuk sloof telah dituang, biarkan selama minimal 3 hari. Setelah itu tulangan dan papan
cetakan (bekisting) untuk kolom dapat dikerjakan. Semua kolom harus menggunakan cetakan (bekisting) dari
multipleks dan dike rjakan sebelum pengerjaan penyusunan bata (block) untuk dinding
PEKERJAAN KOLOM
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
PLAT LANTAI
PEKERJAAN TANGGA BETON

Pekerjaan tangga beton dilakukan dengan menggunakan skafolding untuk membantu menyangga bekisting.
Dengan ketentuan mutu beton K-300 untuk pekerjaan tangga.
METODE SLUMP
TEST
Slump BETON
pada dasarnya merupakan salah satu pengetesan sederhana untuk mengetahui workability beton segar sebelum diterima
dan diaplikasikan dalam pekerjaan pengecoran.

Workability beton segar pada umumnya diasosiasikan dengan :

 Homogenitas atau kerataan campuran adukan beton segar (homogenity)


 Kelekatan adukan pasta semen (cohesiveness)
 Kemampuan alir beton segar (flowability)
 Kemampuan beton segar mempertahankan kerataan dan kelekatan jika dipindah dengan alat angkut (mobility)

 Mengindikasikan apakah beton segar masih dalam kondisi plastis (plasticity)

METODE PELAKSANAAN :
9. Kerucut Abrams diletakkan di atas bidang alas yang rata
dan tidak menyerap air
10. Kerucut diisi adukan beton sambil ditekan supaya tidak
bergeser
11. Adukan beton diisikan dalam 3 lapis, masing-masing diatur
supaya sama tebalnya (1/3 tinggi kerucut Abrams)
12. Setiap lapis ditusuk-tusuk dengan batang penusuk
sebanyak 10 kali
13. Setelah selesai, bidang atas diratakan Dibiarkan ½
menit (sambil membersihkan sisa jatuhan beton di
samping kerucut Abrams)
14. Kerucut ditarik vertikal ke atas dengan hati-hati – tidak boleh
diputar atau ada gerakan menggeser selama menarik kerucut
15. Diukur penurunan puncak beton segar yang diuji slump-nya
03
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING BATA

METODE PELAKSANAAN :
Persiapan :

1. Ukur bidang sloof dan pondasi yang akan dipasang dinding bata ringan di atasnya. Tarik benang antara sudut-sudut untuk
menentukan posisi dan kerataan dinding. Gunakan waterpass untuk menyamakan ketinggian benang, bisa juga
menggunakan theodolite bila diperlukan.
2. Buatlah adukan memakai semen instan yang dicampur air dengan perbandingan sesuai aturan yang tertera pada kemasan.
3. Rendam bata ringan di dalam bak berisi air selama beberapa saat, tujuannya adalah untuk mencegah pengerasan semen
terlalu dini. Hal ini dilakukan mengingat daya serap bata ringan terhadap air tergolong cukup tinggi.

Pemasangan Bata

1. Tahap pertama adalah memasang bata ringan di sudut-sudut dinding tarik benang dengan menghubungkan sudut dinding
dengan menggunakan waterpass baru dilanjutkan pemasangan bata mengitari ruangan, sebaris demi sebaris
2. Untuk lapisan dasar, gunakan  semen instan, tebarkan secara merata
3. Letakan Bata Ringan di atas semen instan
4. Ratakan Bata Ringan dengan palu karet sehingga sejajar dengan benang

5. Pasangkan bata ringan dan pastikan kerataan permukaan bata ringan dengan menggunakan waterpass
6. Oleskan thin bed mortar dengan trowel di atas bata ringan ke arah vertikal dan horizontal untuk penempatan bata ringan
selanjutnya
7. Periksa kerataan pemasangan atas bata ringan dengan waterpass
8. Bersihkan permukaan atas bata ringan

9. Oleskan bagian vertikal Bata Ringan dengan thin bed mortar


10. Pasangkan Bata Ringan di atas thin bed mortar yang sudah di terbarkan, ratakan dengan palu karet, demikian seterusnya
11. Pastikan setiap 3 – 4 meter diberi anchor / angkur dan Kolom Praktis tujuannya adalah supaya dinding tidak roboh

Posisi Kolom
Praktis

12. Pekerjaan kolom praktis dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata. Besi kolom praktis disambungkan dari
stek besi yang telah dipasang saat pengecoran sloof. Setiap besi kolom praktis disangga/disokong dengan kaso dalam dua
arah agar senantiasa dalam posisi tegak/vertikal. Setiap pemasangan bata setinggi 1 meter, dipasang bekesting kolom
praktis menutup besi kolom dan menempel pada sisi sisi pasangan bata. Pengecoran kolom praktis umumnya dilakukan
secara site mix. Bekesting kolom praktis dibuka setelah 24 jam pengecoran kolom praktis. Setelah bekesting dibuka
dilakukan curing/penyiraman beton kolom praktis, pemasangan bata dilanjutkan untuk 1 meter berikutnya dan diikuti
pengecoran kolom praktis untuk 1 meter diatasnya.
PEKERJAAN PLESTER DAN ACIAN DINDING

1. Buatlah caplakan pada setiap persilangan 2. Buatlah caplakan pada setiap persilangan
benang dan ratakan permukaan adukan benang dan ratakan permukaan adukan
dengan sendok semen sampai mencapai dengan sendok semen sampai mencapai
ketebalan yang diinginkan (jarak antara ketebalan yang diinginkan (jarak antara
benang dan permukaan dinding)
benang dan permukaan dinding)
3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi dalam, 4. Sebelum melaksanakan plesteran, cek
buatlah salah satu klabangan mepet kelembaban pada dinding yang akan
dengan siku dalam pada dinding, dan diplester dan jika diperlukan siram lagi
berkaitan jarak 5cm untuk klabangan
dinding dengan air bersih. Lakukan
dinding berikutnya.
plesteran dengan mengguinakan sendok
semn atau roskam, ratakan serta padatkan
permukaan dengan jidar aluminium. Pada
pertemuan anatra sudut, plesteran dibuat
dengan lurus.
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK / HOMOGENIOUS

FLOW CHART
METODE PELAKSANAAN :
MULAI 1. Check kondisi real dilapangan dan buat shop
drawing
2. Tentukan posisi start point dalam shop
PERSIAPAN ALAT DAN MATERIAL Drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas /
mk
3. Terapkan posisi start point yang sudah Disetujui di
CHECK KONDISI REAL LAPANGAN lapangan Check terhadap elevasi lantai pada
saatmembuat kepalaan awal

PEMBUATAN ADUKAN PEREKAT

PASANG KERAMIK / HT

TIDAK

CEK KONDISI SESUAI


YA

SELESAI

4. Pasang keramik menurut salah satu arah sumbu


kepalaan
5. Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan
cara menggeser benang nylon sejajar dengan
salah satu sumbu kepalaan

Hal – hal yang perlu diperhatikan :


1. Check terhadap elevasi lantai pada saat
membuat kepalaan awal
2. Pasir yang digunakan harus diayak agar
mendapatkan gradasi material yang seragam
3. Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai
air minum
4. Sebelum dipasang keramik harus direndam
dalam air dahulu sampai jenuh
5. Pada saat pemasangan keramik harus
PEKERJAAN KERAMIK DINDING

METODE PELAKSANAAN :
1. Cari CL (center line) dari dinding a1 =
d1=d2
2. Buat titik A dan B dimana elevasi titik
A=elevasi titik B setinggi ukuran keramik
yang akan dipasang
3. Hubungkan titik A-B dengan benang nylon

4. Pasang keramik dengan posisi as


keramik sama dengan CL
5. Buat kepalaan dari keramik secara
horizontal dan vertical
11.Diharapkan pada posisi-posisi sudut
tembok merupakan daerah buangan
keramik yang simetris Lebar sisa buangan
A = lebar buangan B

Catatan : Untuk kondisi buangan


yang terlalu kecil, pemasangan
keramik dapat di mulai dari sisi
tepi.

8. Pemasangan kepalaan mulai dari sisi tepi


bidang.
9. Pemasangan selanjutnya mengikuti arah
ke sisi lain bidang (ke arah kanan)
10.Didapat sisa buangan yang cukup besar
(lebih dari ¼ lebar keramik). Untuk lebih
pasti shop drawing harus terlebih dahulu
disetujui oleh konsultan
PEKERJAAN RAILING TANGGA

1. Marking As & Elevasi untuk posisi Railing Tangga sesuai gambar


kerja.
2. Tentukan letak Tiang Railing sesuai Gambar Kerja.
3. Pasang Tiang Railing pada awal Trap Tangga & pada Bordes Lantai
atasnya.
4. Tarik Benang antara kedua Tiang Railing.
PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur, dinding, pintu/jendela dan ME selesai dilakukan
1. Dinding dalam, Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat acrylic Emultion
2. Dinding Luar, Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar ( Wheather Shield )
3. Area Plafond, Untuk bidang plafond digunakan cat acrylic Emultion.
4. Bahan Logam, Untuk bahan logam digunakan cat logam sesuai dengan RKS/RAB
5. Bahan Kayu, Untuk bahan logam digunakan cat kayu sesuai dengan RKS/RAB

METODE PELAKSANAAN :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan berkas percikan plesteran.
2. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran.
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak dan kurang rata
dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
5. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata
6. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & kUas untuk bidang yang sempit.
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish (jumla pelapisan cat
sesuai dengan spesifikasi)
PEKERJAAN KUSEN

 KUSEN PINTU
METODE PELAKSANAAN :
 KUSEN JENDELA
METODE PELAKSANAAN :
PEKERJAAN PLAFOND

METODE PELAKSANAAN :

Marking laveling dan menentukan Pasangan paku pengait


posisi kawat penggantung
Pemasangan kawat penggantung Pasangan Rangka Plafond

Pasangan material plafond Cek Kerataan permukaan Material


Plafond dengan Jidar Alumunium
Perapihan Sambungan Material Plafond dengan Compound dan
papertape finishing dengan cat dan pemasangan list plafond

PEKERJAAN SANITARI

YANG DIMAKSUD DENGAN DALAM PEKERJAAN SANITARI INI ADALAH :

1. Pemasangan Floor drain METODE PELAKSANAAN :


 Marking lokasi yang akan dipasang floor drain
 Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup
lantai harus dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil
dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain
tersebut.
 Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan
perekat beton kedap air.
 Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran. 

METODE PELAKSANAAN :
 Siapkan kran yang akan dipasang tersebut
 Lilitkan seal tap ke bagian drat keran, seal tape ini berfungsi
untuk mencegah kebocoran pada bagian drat tersebut
2. Pemasangan Kran Air

3. emasangan shower
METODE PELAKSANAAN :
 Matikan pompa air, atau sumber air yang masuk ke
kamar mandi, agar memudahkan dalam pemasangan
shower
 Lapisi setiap dari derat dengan seal tape
 Pasang 2 buah stop keran
 Pasang T 1/2 " di salah satu stop kran tersebut.
 Pasang Selang shower, dan penggantung shower di
kamar mandi
 Shower siap digunakan

4. Pekerjaan Kloset Duduk


Pemasangan Kloset Jongkok
METODE PELAKSANAAN :
1. Ajukan contoh material terlebih dahulu dan cocokkan spesifikasi closet dengan RKS
2. Yaitu sediakan pipa PVC 4″ lalu potong rata dengan lantai  yang sudah dicor. Sesuaikan lubang pipa dengan ukuran closet
jongkok tersebut, yaitu dari didnding samping 45 cm dan dinding belakang 30 cm
3. Yaitu Buatlah segi empat atau kotakan lantai dibelakang lubang PVC skitar 2-3 cm, supaya posisi closet jongkok dapat
sedikit terbuka. untuk closet jongkok toto atau bisa memakai closet merk apapun yang penting bisa menyesuaikan. Tapi
bisasanya ukuran closet kurang lebih saja.

4. Menyiapkan batu batako minimal lima buah batako dan pasanglah  batako disamping kiri, kanan dan depan. bisa juga
menggunakan batako ringan atau batu bata, lalu taburi sedikit adukan semen pada batako agar menempel dan merekat,
Setelah itu beri adukan semen lagi disekeliling batako sampai merata supaya pijakan kloset jongkok kuat seperti ini

5. Pasang closet  merk yang sesuai ,lalu jongkok pada pijakan yang sudah dibuat dan agar sedikit diberi tekanan. Atur
merata  dengan alat water pas. Setelah itu tunggu sampai beberapa hari anda bisa memasang keramik disekeliling area
kloset dan juga kamar mandi anda.
PEKERJAAN WATERPROOFING

1. Pekerjaan waterproofing dilakukan dapat dilakukan sebelum permukaannya di finish. Atau sudah dibersihkan dari
kotoran dan debu.
2. Membuat pinggulan pada bagian tertentu seperti permukaan lantai dengan dinding dan di plester atau di aci pada
bagian dinding yang naik ± 20 cm.
3. Tutup bagian yang berlubang dan membuat lapisan pada bagian yang tidak sama tinggi.
4. Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Jika terdapat lumpur, lumut, minyak, oli dan lain-lain segera
bersihkan.
5. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang dan diproteksi (grouting).
6. Kikis permukaan lantai dan dinding yang terlihat keropos dengan pahan beton atau kape scrabe.
7. Bersihkan dan cuci permukaan dengan sikat kawat dan air bersih.
8. Pekerjaan waterproofing bisa segera dilakukan dengan kuas atau roll.
9. Setelah diberi lapisan pertama, berikan lapisan kain kassa dan lapisi kembali dengan waterproofing coating.
10. Ketinggian waterproofing coating untuk area dinding minimal 20 cm dari permukaan lantai.
11. Sesudah pelaksanaan waterproofing coanting selesai, biarkan selama 1 hari, setelah itu baru dilakukan tes rendam
dengan menggunakan air selama 1 hari / 24 jam.
12. Setelah itu pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai, terutuma didaerah basah dan teras, setebal 3 cm.
04
PEKERJAAN MEKANIKAL
DAN ELEKTRIKAL
PEKERJAAN PLUMBING

Penjelasan singkat sistem Plumbing


a. Air Bersih
 Sumber Air Bersih dari Deep Well & PDAM
 Air Dari Ground Water Tank dialirkan ke Roof Tank dengan pompa distribusi/pompa transfer.
 Sebelum dinaikkan ke Roof Tank terlebih dahulu air bersih disaring dengan Sand Filter & Carbon Filter.
 Untuk tiga lantai teratas, air bersih didistribusikan dari Roof Tank ke Unit – Unit instalasi air bersih dengan
menggunakan sistem Booster Pump.
 Untuk lantai – lantai dibawah tiga lantai teratas, sistem distribusi air bersih adalah secara grafitasi.
 Instalasi Pemipaan air bersih adalah dengan menggunakan pipa PPR PN 10, serta Pipa GIP Klas medium untuk
pemipaan di ruang pompa.
b. Air Kotor & Bekas
 Air bekas dari unit – unit instalasi air bekas gedung dialirkan menuju ke saluran kota.
 Air kotor dari unit – unit air kotor gedung dialirkan secara grafitasi ke STP, dan kemudian output STP ini akan
dialirkan ke saluran kota.
 Instalasi pemipaan air bekas & air kotor didalam gedung adalah dengan menggunakan pipa jenis Polypropylene, dan
untuk pemipaan air bekas & air kotor diluar gedung adalah dengan menggunakan PVC AW kelas 10 kg/cm².

c. Air Hujan
 Bertujuan untuk mengalirkan Air Hujan yang jatuh atap tower maupun balkon - balkon tower.
 Sebagian air hujan dialirkan ke Sump-Pit air hujan untuk kemudian diolah ke STP. Dan sebagian lagi langsung
dialirkan ke saluran luar.
 Instalasi pemipaan air hujan adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW Class 10 kg/cm².
d. Pipa Vent
 Bertujuan untuk mengkondisikan agar sirkulasi udara dalam semua sistem pemipaan dapat berjalan dengan lancar.
 Instalasi pemipaan pipa vent adalah dengan menggunakan pipa jenis PVC AW kelas 10 kg/cm² .
 PEKERJAAN PEMIPAAN SISTEM AIR KOTOR,
Urutan Pekerjaan
Pipa PVC :
Pemasangan/Instalasi

BEKAS DAN AIR HUJAN 1. Bersihkan permukaan pipa dan socket


dengan cleaner
2. Ukur kedalaman socket dan Tandai
1. Pipa instalasi air bekas, kotor dan vent menggunakan pipa jenis PVC3.klas
Oleskan
AW lem pipa khusus pada
permukaan pipa dan socket
2. Pekerjaan dimulai dengan pemasangan pipa instalasi ke masing-masing outlet (FD, CO, Kloset, Urinoir) lengkap
4. Sambungkan segera dengan posisi
dengan material bantu sesuai dengan gambar kerja ditahan sesaat agar posisi tidak
3. Kemudian dilanjutkan dengan perapihan bekas instalasi pipa berubah
4.
5. Bersihkan sisa lem yang berlebihan
Kemudian dilanjutkan dengan penyambungan pipa air bekas dan kotor bangunan dengan pipa utama site (menuju STP)
5. Kemiringan pipa instalasi harus disesuaikan dengan gambar kerja

Pipa sistem pvc – class aw Diaplikasikan untuk :


Suplai Air Bekas, Air Kotor, Ventilasi dan Pipa Air Hujan
 PEKERJAAN PEMIPAAN SISTEM AIR KOTOR,
BEKAS DAN AIR HUJAN
 Sebelum melakukan instalasi, material dan gambar kerja harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak
pengawas
 Dilanjutkan dengan persiapan alat dan material yang akan digunakan
 Berokordinasi dengan pekerjaan lain untuk memastikan lokasi sudah bisa dilakukan instalasi

Pemasangan Pompa
 Pekerjaan dimulai dengan pemasangan unit pompa pada ruang pompa
 Dilanjutkan dengan pemasangan material pendukung (gate valve, strainer, flexible joint, dll)
sesuai dengan gambar kerja
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pipa distribusi ke masing-masing outlet

Pekerjaan sistem air bersih


 Pipa instalasi yang digunakan dari jenis PVC-AW
 Pekerjaan dimulai dengan pemasangan pipa ke masing-masing outlet air bersih sesuai dengan gambar kerja
 Kemudian dilanjutkan dengan perapihan bekas instalasi pipa
 Selanjutnya dilakukan pemasangan atau penyambungan pipa ke outlet-outlet sanitair
 Kemudian dilanjutkan dengan penyambungan pipa distribusi bangunan dengan pipa distribusi utama site

Pekerjaan Valve-valve
 Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada pipa dengan carasambungan ulir.
 Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang pada pipa dengan cara sambungan flange. Penyatuan pipa dan
valve adalah dengan cara menautkan baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung pipa.
 Pipa instalasi dalam tanah harus memperhatikan kedalaman galian dan komposisi timbunan pada pipa
 Jalur pipa yang melintas di jalan harus diberikan pelindung pada pipa
 Setelah pekerjaan sistem plumbing selesai, selanjutnya dilakukan pengetesan untuk mengetahui apakah sudah sesuai
dengan hasil yang diharapkan, jika masih ada masalah maka harus dilakukan pengecekan ulang.

METODE PELAKSANAAN :
PELAKSANAAN PEMASANGAN & INSTALASI POMPA
 Marking lokasi penempatan pompa.
 Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
 pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
 Pasang Pompa dan valve-valvenya.
 Sambung instalasi daya ke unit pompa.
 Lakukan running test pompa.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
FLOWCHART PEK. INSTALASI
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
A
START

CEK SPESIFIKASI PEMASANGAN PIPA CONDUIT


& SHOP INSTALASI PENERANGAN DAN
DRAWING STOP KONTAK
PENGAJUAN PENARIKAN KABEL INSTALASI
MATERIAL & PENERANGAN DAN STOP KONTAK SESUAI
SHOP DRAWING SHOP DRAWING APPROVEL
TEST MEGER SELURUH INSTALASI
PENERANGAN DAN STOP KONTAK SESUI
PERBAIKAN SPEK TENIK DAN PUIL 2000

PERSETUJUAN
KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER PEMASANGAN LAMPU-LAMPU
DAN STOP KONTAK DAN SAKELAR
SESUAI SHOP DRAWING
APPROVEL
ORDER :
LAMPU- LAMPU DAN
MATERIAL INSTALASI
LENGKAP ACCESSORIES

TESTING
COMMISSIONING
SELURUH INSTALASI
KIRIM KEPROYEK LISTRIK

PERBAIKAN

A SERAH
TERIMA SELESAI

PELAKSANAAN PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK


1. Marking jalur instalasi saklar dan stop
kontak dengan level ketinggian sesuai
dengan gambar rencana
2. Cutter jalur marking yang telah dibuat
dengan mesin cutter
3. Bobok jalur instalasi saklar
dan stop kontak
4. Pasang konduit dan inbow-dos
5. Setelah selasai pemasangan pipa
conduilt, Tutup jalur instalasi Kembali,
serta bersihkan area kerja.
6. Pasang kawat pancing
7. Tarik kabel menggunakan kawat
pancing
8. Potong kabel sesuai dengan kebutuhan
9. Sambungkan instalasi kabel pada
tee-dos, kemudian tutup
sambungan dengan lasdop, lalu
tutup tee-dos.
10.Lakukan test konektifitas
sambungan dan tahanan isolasi
kabel instalasi yangtelah
terpasang.
11.Setelah hasil tes dinyatakan
baik,pasangkan saklar dan stop
kontak pada lokasi yang telah
disediakan saat proses finishing
telah selesai.

FLOWCHART PEK. INSTALASI KABEL


LADDER / KABEL TRAY
START A

PENGUKURAN / MARKING
CEK SPESIFIKASI & JALUR KABEL LADDER UNTUK
SHOP DRAWING ELEVASI KOORDINASI DENGAN
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP FABRIKASI SUPPORT DAN GANTUNGAN
PEMASANGAN SUPPORT DAN GANTUNGAN
DRAWING UNTUK KABEL LADDER SESUAI SHOP
DRAWING APPROVEL
PERBAIKAN

PERSETUJUAN KONSULTAN PEMASANGAN KABEL LADDER SETIAP


PENGAWAS / OWNER LANTAI LENGKAP ACCESSORIES SESUAI
SHOP DRAWING APPROVEL

ORDER :
KABEL LADDER DAN MATERIAL
SUPPORT SERTA HANGER LENGKAP PEMASANGAN KABEL
ACCESSORIES LADDER DI RUANG SHAFT

FABRIKASI KABEL LADDER DI PABRIK


SELESAI LANGSUNG KIRIM KE PROYEK

SERAH TERIMA SELESAI

A
1. Pastikan Plat Lantai Bersih
dari bekisting

2. Marking plat lantai untuk


jalur kabel tray sesuai dengan
shop drawing
3. Tandai Lokasi gantungan

4. Bor lokasi gantungan sesuai


dengan marking yang telah
dibuat.
5. Pasang kawat gantungan
(support)

6. Pasang kabel tray satu per


satu
7. Sambungkan kabel tray satu
per satu

8. Pastikan kabel tray telah


terpasang rapi
9. Potong kabel dengan Panjang
kabel dilebihkan sesuai
kebutuhan

10.Tarik kabel satu per satu


dengan urutan dari pinggir
11.Gunakan kabel ties sebagai
pengikat kabel, dengan jarak
per 1 meter
FLOWCHART PEKERJAAN KABEL FEEDER

START A

Pemasangan Kabel dari LVMDP


ke SDP
CEK SPESIFIKASI &
- Penarikan Kabel dari SDP ke LP
SHOP DRAWING Penarikan Kabel dari SDP ke PP

PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING

PERBAIKAN -TEST MEGER SELURUH INSTALASI


KABEL FEEDER , SESUAI SHOP
DRAWING APPROVAL
TERMINASI SELURUH KABEL
PERSETUJUAN FEEDEER
KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER
ALAT TEST MEGER

TESTING
COMMISSIONING
ORDER : SELURUH KABEL
KABEL FEEDER DAN MATERIAL
FEEDER
INSTALASI LENGKAP ACCESSORIES
PERBAIKAN

A
SERAH TERIMA SELESAI
URUTAN PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL FEEDER
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk Jalur kabel TR dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil/arsitektur
- Pemasangan sparing untuk jalur kabel feedeer sesuai shop drawing approval
- Pemasangan Kabel Feeder dari Trafo-1&2 NYY 4 (5 x 1C x 185mm2) ke PDTR-1&2
- Pemasangan Kabel Feedeer ke panel-panel sesuai dengan shop drawing
- Test Meger Seluruh Kabel Feedeer yang terpasang sesuai shop drawing
- Terminasi seluruh Kabel Feedeer sesuai shop drawing approval
- Testing commissioning seluruh Kabel Feedeer dan perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem telah berfungsi dengan baik.
FLOWCHART PEK. PANEL LISTRIK TEGANGAN RENDAH
START
A
CEK SPESIFIKASI &
SHOP DRAWING
TEST PANEL DI WORKSHOPE,
SETELAH SELESAI KIRIM
KEPROYEK
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
PEMBUATAN PONDASI UNTUK PANEL LVMDP
PERBAIKAN
PEMASANGAN PANEL LVMDP
PEMASANGAN PANEL SDP
PERSETUJUAN PEMASANGAN PANEL DP, PP FIRE, PP PUMP
LP LUAR, LP, PP DAN PANEL PANEL
KONSULTAN
DISTRIBUSI LAINNYA FABRIKASI PANEL
PENGAWAS / OWNER
TEGANGAN RENDAH DI
WORKSHOPE
TESTING
COMMISSIONING
ORDER : SELURUH PANEL
PANEL LISTRIK TR LVMDP,MDP LISTRIK
DAN PANEL PENERANGAN LUAR
DAN MATERIAL INSTALASI
LENGKAP ACCESSORIES

PERBAIKAN

A
SERAH TERIMA SELESAI
URUTAN PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH
- Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner.
- Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan unit PANEL TR dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil /
arsitektur
- Pembuatan pondasi untuk panel LVMDB & SDP sesuai shop drawing approvel
- Pemasangan panel LVMDP & SDP lengkap accessories .
- Pemasangan Panel MDP, PP FIRE, PP PUMP, LP LUAR, LP/PP, Lengkap Accessories
- Testing commissioning seluruh panel listrik dan perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
- Training untuk operasional seluruh Peralatan Panel Listrik.
- Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua sistem telah berfungsi dengan baik.
Pemasangan Panel Free Standing
Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat benar
Marking lokasi penempatan panel

3. Bor lubang dinabolt


4. Letakkan Panel diatas pondasi

5. Kencangkan baut dinabolt

``
Pemasangan Panel Semi Inbow
1. Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm
2. Bobok dinding bata
3. Pasang dinabolt
4. Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / finish
Pemasangan Panel Semi Inbow
FLOWCHART PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

START A
PENGEBORAN UNTUK ELECTRODE PEMBUMIAN
CEK SPESIFIKASI & MINIMAL KEDALAMAN 12 M
SHOP DRAWING - PEMASANGAN ELECTRODE PEMBUMIAN / SPITZEN
TEMBAGA DISAMBUNG BC 70 mm2 SAMPAI BAK
KONTROL

PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP
DRAWING
TEST ELEKTRODE PEMBUMIAN SAMPAI TAHANAN YANG DI
PERBAIKAN INGINKAN / SESUAI SPEK TEKNIS
PEMASANGAN DOWN CONDUCTOR COAXIAL CABLE
PEMASANGAN AIR TERMINAL SPLITZEN DIATAP
DENGAN TIANG SUPPORT PIPA GIP LENGKAP
PERSETUJUAN KONSULTAN ACCESSORIES
PENGAWAS / OWNER

ORDER :
AIR TERMINAL CONVENTIONAL , PEMASANGAN / PEMBUATAN BAK
KABEL DOWN CONDUCTOR , KLEM KONTROL DENGAN UKURAN
LENGKAP ACCESSORIES 40X40X40 CM SESUAI SHOP
DRAWING APPROVAL

PENGUKURAN MENENTUKAN TITIK BOR


UNTUK ELECTRODE PENTANAHAN SERAH TERIMA

A SELESAI
1. Marking lokasi grounding sesuai
dengan shopdrawing

2. Pantek grounding dengan copper rod pada


lokasi yang telah ditentukan
3. Marking Gali lokasi untuk
pembuatan bak control dan
sparing.

4. Buat bak kontrol serta pasang


sparing kabel grounding.
5. Marger resistansi copper rod
apakah telah mencapai nilai yang
ditentukan ( mak 2 ohm )

6. Pasang penangkal petir lengkap dengan


aksesorisnya pada lokasi yang radiusnya
dapat mencakup semua area dalam zona
aman.
7. Pasang kawat koaksial melalui jalur shaft
yang dihubungkan dari tiang penagkal petir
dengan coper rod di dalam bak kontrol .

8. Rapikan kawat koaksial, dan pastikan


semua sambungan terhubung dengan
benar, lalu tutup bak kontrol dengan benar.
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

Type Class ABC 3,5 kg Fire Extinguisher


 Tandai posisi gantungan
 Pasang gantungan
 Letakan fire extinguisher pada gantungan
tersebut
PEKERJAAN CCTV

1. Tentukan kabel yang sesuai Untuk kabel CCTV, Anda dapat menggunakan kabel RG59 Siamese yang terdiri dari kabel video
dan kabel power (positif dan negatif). Kabel RG59 Siamese merupakan kabel standard yang sering digunakan untuk instalasi
CCTV. Seperti yang telah di jelaskan diatas.
2.  Tentukan lokasi dan area pantauan CCTV Lokasi pemasangan CCTV bisa Anda tentukan berdasarkan jarak pandang yang

hendak dimonitoring (apakah dekat atau jauh) dan apakah untuk keadaan gelap atau terang. Dari situ baru Anda tentukan titik
pemasangan kamera CCTV.
3.  Prioritaskan penempatan kamera CCTV di bawah atap/ tempat terlindung Terutama untuk pemasangan CCTV di rumah,

prioritaskan letak posisi kamera CCTV dibawah atap karena bisa melindungi kamera CCTV Anda dari hujan, angin, dan
sebagainya. Selain itu, penempatan di bawah atap juga biasanya memberikan tampilan view yang lebih baik dan mudah untuk
menarik kabel jaringan. 
4. Cari titik untuk mulai menarik kabel dari luar ke dalam Setelah menentukan titik pemasangan CCTV, berikutnya adalah mencari
titik masuk untuk menarik kabel RG59 dari luar ke dalam.
5. Penempatan monitor, DVR, dan Power Supply Monitor dan DVR adalah alat-alat yang melengkapi sistem CCTV Anda. Jika
kamera CCTV biasanya ditempatkan diluar, maka Monitor, DVR, dan Power Supply sebaiknya ditempatkan didalam ruangan.
6.  Memulai penarikan kabel Setelah didapatkan titik kamera CCTV dan lokasi penempatan monitor dan DVR, maka berikutnya

adalah menarik kabel RG59 yang menghubungkan antara CCTV dengan monitor dan DVR.

Setelah melakukan Langkah/Tahap I, maka lanjut ke Langkah/Tahap berikutnya.


Langkah/Tahap II :

1. Pisahkan Kabel Power CCTV dengan Kabel Coaxial RG59 dengan cara memotong tengah Kabel menggunakan tang potong.
Lakukan setiap ujung Kabel
2. Bagian luar Kabel Coaxial dikupas menggunakan cutter sekitar 1 cm agar serabut tembaga (seperti rambut) dapat terlihat.
Kemudian serabut ditekuk ke belakang. Lakukan setiap ujung Kabel!
3. Bagian luar Kabel Power dikupas menggunakan cutter sekitar 2-3 cm agar Kabel Power (merah dan hitam) terlihat. Kemudian
kupas bagian luar Kabel Power sekitar 0,5 cm agar serabut tembaga dapat terlihat.
4. Pasang Konektor BNC ke Kabel Coaxial dengan memutar searah jarum jam sampai seluruh serabut tembaga tertutup.
Kemudian pasang bagian lainnya. Lakukan setiap ujung Kabel!
5. Pasang Konektor CCTV Power DC ke Kabel Power (merah ke positif, hitam ke negatif). Dengan cara memutar ke kiri baut yang
berada di positif negatif Konektor CCTV Power DC menggunakan obeng minus (kecil). Setelah itu rapatkan baut dengan cara
memutar baut ke kanan. Catatan : Konektor CCTV Power DC hanya dipasang di ujung Kabel yang ingin dipasangkan kamera
CCTV.
6. Pasang Kamera CCTV. Pisahkan bagian bawah Kamera CCTV dengan lensanya. Kemudian pasang Alas Kamera CCTV di titik
yang telah ditentukan tadi, dengan cara menggunakan baut dan obeng. Dan hubungkan Konektor ke pasangannya masing –
masing. Setelah itu pasang kembali bagian Kamera CCTV lainnya.
7. Sekarang, hubungkan Kabel Coaxial yang telah dipasangkan Konektor BNC ke belakang DVR.
8. Hubungkan DVR dengan Monitor menggunakan Kabel VGA.
9. Hubungkan Power Supply dengan Kabel Power (merah dan hitam) Kamera CCTV.
10. Terakhir, colokkan masing – masing Kabel Powernya ke arus listrik, kemudian nyalakan DVR dan Monitor. Dan jangan lupa
setting waktu dan tanggalnya
Demikian metode kerja ini dibuat yang dimulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan pemeliharaan untuk
memastikan
bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan akan memenuhi sasaran dan sesuai dengan harapan.

Makassar, 127 Mei 2020


CV. KARYA ARNIA MANDIRI

RIMA MELATI,SE
Direktur

TE
RI

Anda mungkin juga menyukai