Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

UMUM

Pekerjaan : Pengerukan Sel Sampah TPA Semanding


Tahun Anggaran : Tahun 2019
Lokasi : TPA Kecamtan Semanding kabupaten Tuban

PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan ini kami sajikan untuk memberi gambaran secara umum
langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan Pengerukan SEL Sampah 5 serta
pemecahan masalah-masalah teknis yang mungkin timbul berkaitan dengan
pelaksanaannya. Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek, baik besar
maupun kecil, kami selalu menginginkan hasil dengan kualitas yang baik yang
memenuhi syarat spesifikasi, selesai tepat waktu, aman dalam pelaksanaan dan
dengan biaya yang serendah mungkin.
Untuk mencapai hasil tersebut diterapkan sistem pengawasan yang disebut Total
Quality Control (TQC). Dalam metode TQC tersebut ada 4 (empat) unsur pokok, yaitu :
Quality, Cost, Delivery dan Safety.
Keempat unsur pokok tersebut saling berintegrasi sebagai berikut :
Agar pelaksanaan proyek berjalan lancar, maka keempat unsur tersebut harus
berjalan seimbang. Jika salah satu unsur tersebut timpang, maka akan menyebabkan
kegagalan dalam mencapai hasil yang diterapkan. Untuk mengontrol keseimbangan
unsur tersebut, diperlukan Management Control
(MC) yang prinsipnya adalah sebagai berikut :
a. Kontrol terhadap pekerjaan saat ini (yang sedang dilaksanakan)
b. Kontrol terhadap perbaikan cara kerja yang sudah ada.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk Management Control adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan (Doing)
c. Pemeriksaan hasil yang didapat (Checking)
d. Tindakan yang akan diambil (Action)

1. Perencanaan (Planning)
Sebelum memulai pekerjaan perlu kita rencanakan terlebih dahulu secara matang
agar dicapai hasil yang maksimal. Dalam kegiatan ini termasuk dalam kegiatan
persiapan, diantaranya penyusunan rencana kerja, penyusunan personil dan
persiapan peralatan. Jadwal kegiatan (Time Schedule) akan kita persiapkan
secermat mungkin, termasuk plotting personil dan peralatan.

2. Pelaksanaan (Doing)
Setelah kita menyusun suatu rencana kerja, selanjutnya kita lakukan pelaksanaan
sebagai penjabaran dari hasil perencanaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kita
sesuaikan dengan rencana yang kita susun. Jika terpaksa suatu ketika kita harus
mengerjakan suatu kegiatan yang di luar rencana, maka kita segera melakukan
kontrol terhadap rencana semula. Apabila kegiatan tersebut
tidak menganggu dengan rencana semula maka pelaksanaan dapat kita lanjutkan.
Tetapi jika kegiatan tersebut mengganggu rencana semula maka perlu kita lakukan
redesign (perubahan rencana)
3. Pemeriksaan hasil yang didapat (Checking)
Setiap selesai melakukan kegiatan selalu kita lakukan pemeriksaan terhadap apa
yang telah kita kerjakan. Baik itu kegiatan harian, mingguan maupun bulanan.
Dengan adanya pemeriksaan rutin kita harapkan pelaksanaan pekerjaan bias
tercapai dengan maksimal. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa penyelesaian
pekerjaan yang on time sesuai schedule belum merupakan kegiatan yang terbaik,
sebab suatu saat dalam satu periode, pelaksanaan tidak mencapai rencana /
under time schedule. Dengan demikian harus ada cadangan prestasi pekerjaan.

4. Tindakan yang akan diambil (Action)


Dari hasil pemeriksaan / Checking akan kita simpulkan dan kita diskusikan langkah-
langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Bila hasil pelaksanaan dari periode
tersebut telah mencapai rencana, maka akan kita cari celah-celah mana yang bisa
diterobos untuk meningkatkan hasil kerja berikutnya. Tetapi jika hasil pelaksanaan
pada periode tersebut gagal mencapai rencana, kita koreksi apa penyebab
kegagalan tersebut dan bagaimana penyelesaiannya. Dengan demikian
pelaksanaan periode berikutnya akan kita tingkatkan. Kalau perlu kita tambah
sarana / prasarana penunjang yang diperlukan untuk mencapai rencana tersebut.
Keputusan yang diterapkan dalam suatu proyek akan berbeda untuk proyek yang
lainnya. Hal ini tergantung dari permasalahan yang ada dari suatu proyek yang
berbeda-beda. Jadi sebelum mengerjakan suatu proyek, akan kita pelajari dahulu
karakteristik permasalahannya, baik permasalahan teknis maupun non teknis.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari metode pelaksanaan ini adalah memberikan suatu gambaran tentang
pemahaman terhadap situasi pekerjaan, ketepatan dalam menganalisa langkah
pelaksanaan, dan pemahaman terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan dengan
tujuan agar didapatkan hasil pekerjaan yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna
sesuai gambar rencana, berdasarkan suatu kajian yang terperinci dari hasil
inventarisasi selama mengadakan survey lapangan.
GAMBARAN UMUM PEKERJAAN & LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan berada Pada TPA Kecamtan Semanding Kabupaten Tuban
Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
I. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Pembersihan Lapangan
II. Pekerjaan Galian & Pembuangan
1. Galian Dengan Excavator
2. Pengagkutan Hasil Galian Dengan Jarak Angkut 0.25 Km
3. Pengayakan Sampah
4. Pemerataan Dengan Bulduzer

PEKERJAAN PERSIAPAN PRASARANA DAN PENUNJANG


Lingkup dari pada pekerjaan persiapan prasarana dan penunjang antara lain :
a. Manajemen proyek dan administrasi
b. Keamanan proyek
c. Papan nama proyek
d. Peralatan dan perlengkapan kerja
e. Pelaksanaan Mutual Check
f. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Uraian penjelasan untuk langkah langkah atau tahapan pekerjaan persiapan tersebut
diatas adalah sebagai berikut :
1. Persiapan manajemen dan administrasi
Pada tahap persiapan manajemen dan administrasi, kami akan mengadakan
pengelolaan manjemen pelaksanaan pekerjaan, dengan mengurus segala hal yang
berhubungan dengan tanggung jawab kami terhadap kontrak ini, termasuk semua
pengurusan dan perijinan administrasi yang menjadi tugas dari kami selaku penyedia
jasa yang antara lain adalah :
a. Penyediaan dokumen lengkap dengan gambar gambar
b. Gambar pelaksanaan / Shop drawing
c. Gambar terlaksana / As built drawing
d. Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
2. Keamanan proyek dan perlindungan pekerjaan
Kami akan menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan, antara lain dengan
jalan pengadaan penerangan, system manajemen dan perlindungan terhadap
pekerjaan baik sebelum dan sesudah dikerjakan.
3. Peralatan dan perlengkapan kerja.
Kami akan segera memobilisasi peralatan kerja, tenaga dan material yang
dibutuhkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan setelah SPMK
diputuskan.
4. Pelaksanaan Mutual Check
Pelaksanaan Mutual Check 0 % dilaksanakan berpedoman pada gambar kontrak.
Pelaksanaannya terdiri dari Penyedia Jasa bersama-sama dengan Tim Mutual
Check yang dibentuk oleh PPK.
Kegiatan Mutual Check adaalh sebagai berikut :
a. Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan
kembali di lapangan,
b. Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti standar Penggambaran Gambar Kontrak,
c. Membuat perhitungan volume dan RAB perubahan tambahan atau pengurangan,
d. Setelah hasil Mutual Check diperiksa bersama dan mendapatkan persetujuan
Direksi, maka pekerjaan dapat segera dilaksanakan.
5. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam suatu proyek baik besar ataupun kecil tetap memiliki resiko. Sebagai
pengendalian resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka kami akan
menempatkan personil petugas K3 yang bertanggung jawab dalam hal Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Tujuan kami adalah tidak ada kecelakaan kerja yang
berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident). Identifikasi bahaya
yang mungkin timbul terkait dengan pelaksanaan pekerjaan dan pengendalian
resikonya akan dijelaskan pada Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kontrak (Pra-RK3K).
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilakukan pada Pengerukan Sel Sampah. Secara garis besar
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Personil, Alat dan Bahan
Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan mobilisasi personil,
bahan dan peralatan. Mobilisasi personil inti yang akan ditempatkan di proyek
adalah Site Manager, pelaksana, Surveyor, Drafter, Penanggung Jawab K3,
Logistik dan Administrasi. Sedangkan tenaga lapangan operator alat, mekanik,
mandor dan tukang.
Mobilisasi peralatan berat seperti Excavator dan Bulldozer didatangkan secara
bertahap menggunakan Trailer Truck ke lokasi pekerjaan. Pada pekerjaan ini tidak
menggunakan bahan material utama karena pekerjaan yang akan dilaksanakan
hanya berupa galian alur.

2. Pembersihan Lapangan
Pada paket pekerjaan ini sebelum melakukan pekerjaan utama dilakukan
pembersihan lapangan meliputi pembersihan dan kupasan terhadap akar-akar,
tonggak, tumbuhan, perkerasan dan hambatan apapun di permukaan yang perlu
disingkirkan secara permanen ataupun untuk sementara waktu pada area yang
akan dikerjakan.
Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang atau sesuai dengan petunjuk Direksi.

B. METODE KERJA
1. Pengalian Material Landfill
Pengerukan sampah dilakukan dengan menggali Landfill pada Sel 5 TPA
Semanding dengan mengunakan Excavator
2. Pembuangan Material Landfill
Excavator memuat material galian ke Dumptruk (DT) untuk di buang di area
pembuangan Dumping sejauh 0,5 Km dari Lokasi TPA
3. Pengayakan Material Landfill
Sebesar 20% material galian excavator di ayak di TPA menggunakan Excavator

C. URUTAN PEKERJAAN
Pekerjaan galian material Landfill mengunakan Alat Berat Excavator, galian Landfill
di lakukan di SEL TPA , 20% Material galian di lakukan proses pengayakan di
lokasi SEL TPA, material Landfill yang tidak di ayak dan material sisa Ayakan di
angkut DT (Dum Truck) dengan mengunakan Excavator, DT (Dum Truck)
membuang material Landfill ke area Dumping dengan jarak angkut 0.25 Km,
selanjutnya Material Landfill diratakan dengan Bulduzer di area Dumping .

Tuban, Agustus 2019

PENGGUNA ANGGARAN

Ir. BAMBANG IRAWAN, MM


Pembina Utama Muda
Nip. 19650805 199303 1012

Anda mungkin juga menyukai