Anda di halaman 1dari 16

METODE PELAKSANAAN

Dinas : Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Bidang : Pembangunan Sumber Daya Air dan Irigasi
Pekerjaan : Pembangunan Embung Kecil 2 Buah di Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran : 2018
Sumber Dana : DAU-APBD.1

A. UMUM
Untuk mendapatkan hasil yang baik, selain diperlukan metode pelaksanaan yang baik, juga perlu ditunjang
oleh SDM yang baik dan sarana prasarana yang memadai. Sebagai penyedia jasa, kami menyimpulkan suatu
metode standar pelaksanaan yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan Embung Kecil 2 Buah di
Kabupaten Lembata sesuai dengan petunjuk teknis kegiatan. Untuk mendukung keyakinan tersebut, kami
membuat metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat dan efektif, agar dapat mencapain suatu hasil pekerjaan
yang optimal.

Sebagai pegangan dipakai pedoman, kriteria dan standar pelaksanan pekerjaan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pengairan. Pedoman, kriteria dan standar yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah pedoman, kriteria dan standar yang berlaku di Indonesia saat ini.

Apabila diperlukan perubahan pedoman, kriteria dan standar tersebut diatas berdasarkan pertimbangan
penyesuaian terhadap kondisi di lapangan, kemudahan operasional dan pemeliharaan serta biaya yang paling
menguntungkan,perubahan tersebut akan dibahas dan dimintakan persetujuan direksi sebelum perubahan
tersebut dilaksanakan.

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Kegiatan pada Pekerjaan Pembangunan Embung
- Pekerjaan Perisapan : 2 Lokasi
- Pekerjaan Tanggul : 2 Lokasi
- Pekerjaan Soillway : 2 Lokasi
- Jaringan Pipa Distribusi : 4.000 M’
- Pekerjaan Bak - Bak dan Box : 8 Buah
- Pekerjaan Pelengkap : 2 Lokasi
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan ditetapkan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan Waktu Pemeliharaan 180
(seratus delapan puluh) hari kalender, dengan asumsi bahwa pelaksanaan pekerjaan akan diselesaikan
selama 6 (enam) bulan.
3. Quarry
Material tanah, batu kali / gunung, pasir, batu pecah dan air serta material lainnya untuk pelaksanaan
pekerjaan diambil pada lokasi yang sebelumnya telah disetujui oleh Direksi atau Pengawas Lapangan.
4. Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana sebagai berikut :
a. Jalan Masuk Lokasi
Dalam kasus tidak ada jalan masuk ke lokasi pekerjaan atau jalan pintas yang bisa digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, harus membuat jalan masuk sementara atau jalan pintas dalam lokasi. Kami
akan melengkapi perlengkapan yang diperlukan untuk melintasi sungai, saluran air atau lainnya dan
bila perlu harus ditingkatkan atau diperkuat fasilitas yang ada yang dipergunakan untuk masuk ke
lokasi pekerjaan. Bila kami menggunakan jalan masyarakat yang telah ada, maka pada saat
pekerjaan selesai harus memperbaiki jalan tersebut paling tidak seperti kondisi semula, bahkan lebih
baik dari kondisi semula.
b. Tempat Tinggal dan Transportasi untuk Staf
Harus mengadakan, melengkapi dan memelihara fasilitas tempat tinggal sementara dan alat
transportasi yang layak untuk staf dan pekerjanya sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan. kami
akan menjaga ketertiban di tempat tinggal sementara atau barak pekerja dan wajib lapor kepada
Kepala Desa setempat tentang aktifitasnya, termasuk juga melaporkan tentang tenaga kerja yang
dilibatkan dalam pekerjaan di lokasi daerah tersebut.

c. Pengukuran, Penggambaran dan Perhitungan MC 0%


Sebelum dimulai pekerjaan fisik maka dilakukan pengukuran untuk menentukan mutual check awal
(MC 0 %) yang sesuai dengan petunjuk direksi dan berdasarkan desain dan bench mark yang ada.

Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan secara seksama meliputi :


- Pemeriksaan kembali Bench mark dan titik referensi untuk membuat setting out pekerjaan.
- Pemeriksaan kembali ketinggian muka tanah.

Out put yang dihasilkan dan pengukuran antara lain :

- Gambar sesuai hasil existing elevasi dan koordinatnya.


- Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan.
- Mutual Check (MC 0 %).

Data dari hasil out put diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

B. METODA PELAKSANAAN FISIK


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Tahapan pekerjaan persiapan dimulai dari :
a. Mengajukan permohonan dan pemberitahuan kepada instansi terkait atau Pemerintah Kabupaten
sampai keperangkat Desa, bahwa akan segera dilaksanakan Pekerjaan Embung Kecil pada lokasi -
lokasi yang telah ditentukan.
b. Persiapan administrasi proyek yang meliputi : tenaga, bahan-bahan dan peralatan.
c. Mobilisasi dan Demobilisasi
1. Mobilisasi alat berat dan alat bantu serta alat lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Mobilisasi Material / bahan yang digunakan, baik material industri maupun material lokal
disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Dan Peningkatan Embung Serba Guna
maka jalan masuk perlu dibuat.
4. Jalan masuk yang digusur dengan menggunakan Bulldozer perlu disiram dan dipadatkan dengan
menggunakan alat Vibrator Roller agar tidak tergerus bila terjadi hujan dan pada kiri kanan jalan
dibuatkan saluran air hujan dengan menggunakan tenaga manusia atau alat berat.
5. Pembuatan Direksi Keet di lokasi beserta perlengkapannya dan gudang tempat menyimpan
material industri dan peralatan bantu/kecil.
6. Melaksanakan pengukuran dan pematokan di lapangan bersama Pihak Kegiatan pada lokasi
embung Sampai jaringan pipa dan bak-bak dengan mengambil titik referensi yang telah
ditetapkan oleh Direksi.
7. Setelah pengukuran dan pematokan selesai, dibuatkan Berita Acara antara Kontraktor dan
Direksi untuk ditanda tangani bersama sebagai pedoman untuk pelaksanaan selanjutnya.
8. Perkerjaan demobilisasi alat berat dilakukan sesuai dengan jadwal kebutuhan alat.

d. Dokumentasi dan Sosialisasi


Dokumentasi
Pada pelaksanaan pekerjaan, setiap kegiatan yang dilaksanakan didokumentasikan, baik berupa
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan mutu dan laporan foto pelaksanaan
secara periodik sesuai yang ditentukan, sebagai laporan kepada pengguna jasa.

Sosialisasi
Sebelum melaksanakan kegiatan dan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh
pihak proyek, tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan meminta ijin kepada Pemerintah
setempat. Setelah itu, hasil kegiatan tersebut akan dibuatkan dalam bentuk Laporan Sosialisasi.

e. Papan Nama Proyek


Pembuatan Papan Nama Proyek disesuaikan dengan spesifikasinya dan berisi tentang informasi
ringkasan di maksud. Tempat pemasangan papan nama proyek ditentukan bersama-sama dengan
Direksi/pengawas lapangan.

2. PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN


a. Pekerjaan Galian Tanah untuk Penanaman Pipa Transmisi dan Blok Anker (Manual)
Sebelum dilaksanakan pemasangan pipa di bawah tanggul pada dasar pondasi, akan dilakukan
penggalian tanah secara manual. Dimensi galian harus sesuai dengan gambar rencana, agar
tidak terjadi kekeliruan dalam penempatan blok-blok angker, pemasangan pipa PVC, pipa PE
dan pengecoran blok-blok angker serta mendapat persetujuan Direksi Kegiatan.
b. Pekerjaan Urugan Tanah Bekas Galian Pada Tranch Termasuk Perataan dan Pemadatan
Setelah dilakukan pemasangan pipa transmisi dan blok angker beton, akan dilakukan
pemasangan dan percobaan pengaliran sebelum dilanjutkan penimbunan tanah pada tranch dan
dipadatkan dengan alat Stamper. Timbunan tanah pada pemasangan pipa di bawah tanggul
harus menggunakan tanah clay yang bebas dari bebatuan, sehingga pada saat pemadatan
jaringan pipa yang sudah terpasang tidak rusak, pemadatan untuk timbunan pipa di bawah
tanggul menggunakan alat stamper, timbunan dilakukan lapis demi lapis sampai mencapai
permukaan cut off tranch.
c. Pekerjaan Galian Tanah Untuk Penanaman Jaringan Pipa Distribusi (Manual)
Jalur pipa distribusi sebelum dipasang akan digali terlebih dahulu secara manual, dimensi galian
dibuat sesuai gambar rencana. Tanah hasil galian di taruh disamping galian yang mana tanah
tersebut akan digunakan sebagai tanah urug.
d. Pekerjaan Urugan Tanah Bekas Galian Pada Penanaman Pipa Distribusi
Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual dengan menggunakan alat bantu seperti sekop dan
pacul. Tanah urug yang digunakan adalah tanah urug dari bekas galian.Tanah diurug hingga
menutupi bekas galian, diratakan dan dirapihkan.
e. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa Pengaman PVC Ø 2.0" di Bawah Tanggul
Tahapan – tahapan pekerjaanya adalah sebagai berikut :
- Sesudah galian Tranch Pipa dilaksanakan akan dilanjutkan dengan galian tanah
menggunakan linggis, pacul, dandang, sekop sampai dasar elevasi yang ditentukan untuk
pemasangan block angker.
- Dimensi Galian harus sesuai dengan gambar teknis, agar tidak terjadi kesalahan atau
kerusakan pada saat pemasangan.
- Selanjutnya Pipa PVC diameter 2,0” dimasukan ke dalam lubang block anker sepanjang
yang dibutuhkan sesuai petunjuk direksi proyek.
- Pipa PVC disambung dengan sambungan shock lurus diperkuat dengan lem pipa.
f. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi PE Ø 1,25”
- Setelah Pipa PVC terpasang, pekerjaan dilanjutkan dengan memasang pipa PE diameter
1,25” dengan cara dimasukan ke dalam pipa PVC dari depan menuju ke belakang tanggul.
- Sebelum timbunan dan pemadatan pada tranch pipa dan tanggul akan diadakan uji coba
pengaliran dari Inlet Pipa ke Outlet Pipa.
- Selanjutnya diadakan pengecoran beton pada blok - blok pengunci dari blok angker bagian
depan dan belakang.
- Setelah pengecoran sudah kering dan atas perintah direksi pekerjaan akan dilakukan
penimbunan dan pemadatan kembali dengan menggunakan alat stamper.
- Timbunan tanah harus diambil dari dalam quarry, bukan tanah bekas galian, timbunan dan
pemadatan terus dilanjutkan lapis demi lapis (layer) sampai rata dengan permukaan tanah
cut off tranch
g. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi PE Ø 1,25”
Setelah galian tanah mendapat persetujuan Direksi Proyek, jaringan pipa mulai dipasang, setiap
penyambungan pipa dan pembagian ke bak - bak pelayanan dikerjakan sebaik mungkin agar
terhindar dari kebocoran. Lubang bekas galian akan ditimbun dan dipadatkan kembali agar pipa
tidak dirusak (dibakar atau dipotong).
h. Pekerjaan Beton Bertulang Campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Krl untuk Blok Angker.
Pekerjaan angker blok bawah tanggul dilaksanakan sebelum pekerjaan timbunan tanggul
dimulai dan sesudah itu dilanjutkan dengan pemasangan pipa transmisi Sebelum dilakukan
pemasangan harus mendapat ijin direksi pekerjaan.

3. PEKERJAAN TANGGUL
Pekerjaan Embung meliputi :
a. Clearing and Grubing
Pekerjaan pengupasan tanah permukaan (clearing grubbing ) dilakukan oleh Bulldozer dengan
kedalaman 15 cm dengan tujuan tanah yang digali untuk timbunan tanggul terbebas dari humus
dan akar ± akar pepohonan, humus tanah permukaan tersebut dimuat dengan Excavator ke
Dump Truck disimpan di tempat yang agak jauh dari lokasi galian dan timbunan tanggul, sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Dozing dengan Buangan diangkut
Loading Material dengen Bulldozer dengan Dump Truck
Excavator

b. Pekerjaan Galian Tanah Dengan Bantuan Alat Berat untuk Penanaman Pipa Dasar dan Angker
Block
Setelah pembersihan tanah permukaan (clearing grubbing ) selesai, selanjutnya dilakukan
penggalian tanah pada untuk Pemasangan Angker Block dan Penanaman Pipa Dasar/Pipa
Transmisi termasuk Selimut Pipa dengan menggunakan Bulldozer dan Excavator. Apabila
terdapat bebatuan yang banyak saat melakukan galian, bebatuan tersebut akan dikeluarkan dari
lokasi embung dan galian akan dilanjutkan sampai pada elevasi yang direncanakan atau
mencapai tanah dasar yang telah ditentukan oleh direksi.
c. Pekerjaan Galian Tanah Dengan Bantuan Alat Berat untuk Pondasi Tanggul
Pekerjaan Galian Tanah dgn bantuan alat berat untuk pondasi tanggul dilaksanakan setelah
pekerjaan galian untuk penanaman pipa dasar, pemasangan block anker, pipa transmisi dan
timbunan galian Pipa Dasar. Galian Tanah dgn bantuan alat berat untuk pondasi tanggul
dilaksankan berdasarkan gambar kerja dan atau sesuai dengan petunjuk direksi sebelum
dilaksanakannya. Pekerjaan ini dilakukan pada lokasi – lokasi memanjang tanggul
d. Pekerjaan Timbunan Kembali di padatkan
Bahan timbunan dari hasil galian pada daerah genangan dan mendapatkan tanah yang
memenuhi syarat untuk material/bahan timbunan tanggul langsung diangkut ke lokasi timbunan
tanggul untuk dilakukan penimbunan dan pemadatan tanggul. Tetapi apabila tanah yang
mengandung bebatuan dan tidak memenuhi syarat untuk dijadikan material timbunan maka
diangkut dan dibuang ke luar lokasi yang jauh dari site embung.
e. Pekerjaan Timbunan tanah kedap air utk tanggul termasuk pemadatan, perataan dan Perapihan
Sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan, diadakan percobaan pengaliran dari intake (mulut
pipa) ke belakang, bila tidak ada hambatan dalam percobaan pengaliran, maka timbunan dan
pemadatan pun dapat dilakukan secara lapis demi lapis (perlayer) dengan ketebalan timbunan
adalah 25 cm ± 30 cm, diratakan dengan Bulldozer kemudian disiram sesuai kadar air tanah
timbunan yang disyaratkan atau sesui dengan petunjuk Direksi. Tanah timbunan dipadatkan
dengan vibrator roller dengan tebal padat 20 cm, untuk mendapatkan kepadatan optimal, sesuai
standar hasil uji laboratorium dan lapangan. Bahan timbunan dari hasil galian pada daerah
genangan dan mendapatkan tanah yang memenuhi syarat untuk material/bahan timbunan
tanggul langsung diangkut ke lokasi timbunan tanggul untuk dilakukan penimbunan dan
pemadatan tanggul. Tetapi apabila tanah yang mengandung bebatuan dan tidak memenuhi
syarat untuk dijadikan material timbunan maka diangkut dan dibuang ke luar lokasi yang jauh
dari site embung. Timbunan dan pemadatan dilakukan lapis demi lapis sampai puncak elevasi
yang ditentukan. Namun sebelum pemadatan akar – akar pohon, batang - batang pohon baik
yang besar maupun yang kecil, batu dengan diameter lebih dari 5 cm akan dibersihkan dari
setiap lapisan tersebut.

Tahapan – tahapan pekerjaanya adalah sebagai berikut :


- Mengambil contoh/sample tanah timbunan di lokasi borrow area untuk dilakukan test
laboratorium apakah lapisan tanah tersebut layak dipakai, setelah itu dibuatkan berita acara
untuk dipakai sebagai pedomanbahan timbunan dan disampaikan ke Direksi.
Melakukan percobaan pemadatan di lokasi tempat penimbunan bersama Direksi, dimana
pelaksanaannya dilakukan lapis demi lapis setebal maksimum 30 cm yang ditentukan oleh
leveling dengan kadar air tanahyang diisyaratkan, diratakan bulldozer lalu dipadatkan dengan
vibrator roller dengan tebal padat 20 cm atau sampai mencapai kepadatan yang optimum. Akan
dilakukan penghitungan berapa kali lintasan pemadatan untuk mencapai kepadatan optimum
yang kemudian akan dibuat sebagai pedoman untuk melakukan pekerjaan timbunan dan
pemadatan.
Pekerjaan timbunan akan dilaksanakan sesuai gambar rencana. Saat pekerjaan timbunan dan
pemadatan dilaksanakan, akan dilakukan pengetesan pemadatan dengan sand cone / proctor
test bersama ± sama dengan Direksi dan Supervisi pada titik ± titik yang telah ditentukan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah hasil pelaksanaan pemadatan sudah mencapai
kondisi pemadatan optimum, apabila belum maka akan dilakukan penimbunan dan pemadatan
ulang pada titik ± titik tersebut, sampai pada kepadatan yang optimum.
Demikian akan dilakukan secara terus menerus sehingga mencapai elevasi konstruksi yang
direncanakan.
f. Pekerjaan hamparan top soil ( t=20 cm)
Sesudah pekerjaan timbunan dan pemadatan tanggul muka, belakang, puncak dan bagian hulu
diatas Elevasi Muka Air Maksimum (Tinggi Jagaan), akan dihampar top soil setebal 20 Cm
(sepanjang tanggul). Tujuan penghamparan top soil ini adalah untuk memudahkan pertumbuhan
rumput, karena lapisan tanah yang mengandung humus cukup tinggi adalah lapisan top soil
tersebut. Material Top Soil diambil dari tanah humus yang telah disimpan hasil Clearing ang
Grubbing.

4. PEKERJAAN SPILLWAY
Pekerjaan Spillway meliputi :
a. Pekerjaan Galian Tanah Pada Spillway Dengan Bantuan Alat Berat
Pekerjaan galian tanah spillway bisa dilakukan dengan Bulldozer dan Excavator dengan ukuran
sesuai gambar kerja. Apabila pekerjaan galian tanah cukup besar maka hasil galian tanah akan
dipertimbangkan untuk stock timbunan tanah yang nantinya digunakan untuk pemadatan
tanggul, sehingga tidak terdapat galian tanah yang terbuang.
b. Pekerjaan Pasangan Batu Kali Campuran 1 PC : 4 Psr (Pada Saluran)
Pekerjaan pasangan memakai perbandingan campuran sesuai dengan jenis pekerjaan yaitu
1Pc : 4 Psr dengan tahapan pekerjaan sebagai berikut :
- Lokasi akan dibersihkan dahulu kemudian akan dilanjutkan dengan memasang profil untuk
mengetahui batasan galian.
- Setelah galian dilaksanakan, akan dipasang bowplank sebagai pedoman ukuran atau
elevasi pasangan yang menjadi acuan untuk menghasilkan bentuk pasangan sesuai gambar
rencana.
- Bahan ± bahan yang digunakan akan dibersihkan dari kotoran. Material tersebut antara
yaitu pasir, batu, semen dan air. Setelah itu, semua material harus mendapat persetujuan
Direksi Proyek untuk digunakan.
- Setelah material tersebut disetujui oleh Direksi Proyek, material diletakkan di dekat lokasi
yang akan dikerjakan pasangan batu sehingga mudah di ambil.
- Setelah penyetelan bouwplank dan benang akan dilakukan pencampuran masing ± masing
bahan sesuai perbandingan dengan menyiapkan kotak adukan sebagai perbandingan
campuran. Pencampuran dilakukan dengan alat concrete mixer atau manual. Sampai
mencapai campuran yang homogen dan merata.
- Spesi tersebut dituangkan ke tempat yang telah disiapkan selanjutnya akan dilakukan
pemasangan batu.
- Pada saat pemasangan batu, agar mendapatkan pasangan batu dengan kekuatan yang
maksimal, spesi akan dipasang dengan ketebalan yang pas, tidak kurang atau lebih. Apabila
kurang, batu dengan batu akan bersentuhan langsung sehingga pasangan tidak kuat,
demikian juga bila spesi lebih, jarak batu akan terlalu lebar dan kelihatan kurang baik dari
segi kerapian serta keindahan yang mana itupun berakibat kekuatannya berkurang.
- Pemasangan batu dilakukan dari arah bawah keatas dan seterusnya arah menyamping.
c. Pekerjaan Plesteran 1 PC : 3 Psr
- Mengajukan pemberitahuan akan dilaksanakan peekerjaan dengan menyertakan : Rencana
kerja, gambar kerja, draft alur rencana mutu, kelengkapan K3, daftar peralatan dan tenaga
kerja yang dipergunakan.
- Setelah mendapat persetujuan selanjutnya pelaksanaan dimulai dengan mobilisasi
peralatan dan tenaga kerja.
- Semen, pasir saring diterima di lokasi pekerjaan.
- Semen, pasir saring dan air dicampur dan diaduk dengan takaran sesuai spesifikasi menjadi
mortar dengan menggunakan tenaga kerja dan selanjutnya dimasukkan ke dalam dolak
adukan yang telah disiapkan.
- Permukaan yang akan diplester dibersihkan dan dibasahi air, selanjutnya diplester dengan
ketebalan yang telah ditentukan dalam gambar kerja.
- Bersama - sama Direksi Pekerjaan melakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil pekerjaan
sebagai dasar perhitungan volume fisik pekerjaan yang dihasilkan.
- Melakukan perbaikan - perbaikan apabila dalam pemeriksaan bersama Direksi Pekerjaan
masih ada kekurangan/kesalahan.
d. Pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian (Pada Saluran)
Sebelum memulai pekerjaan urugan di belakang pasangan, akan dipastikan bahwa pasangan
tersebut sudah tidak bocor serta ukuran/dimensinya sesuai gambar rencana. Pengurugan tidak
akan dilakukan sebelum mendapat persetujuan Direksi.
e. Pekerjaan Pemasangan dan Pengisian Kotak Bronjong Size 0,5 x 1 x 2 m
- Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah penggalian untuk
pemasangan bronjong berdasarkan dimensi jaring dan disain. Termasuk tempat ruangan untuk
pemadatan material pada bagian luar penempatan bronjong. Galian tanah menggunakan
Excavator.
- Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai pembentukan
memanjang seperti yang tertera pada gambar 2, dan dengan ukuran lebar x tinggi x panjang
yaitu 100 c m X 50 cm x 200 cm. Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan bersama
bagian tepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d = 3 mm, jepit dan ikatkan serta
dipotong dengan menggunakan tang.
- Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan lalu ikatkan semua sesuai
dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian dalam di dapat, maka bronjong semakin kuat,
karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan secara bersama-sama dengan sebelumnya
secara sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk setiap susunan harus dihubungkan juga
untuk dengan yang lainnya. Seandainya bronjong mempunyai bentuk memanjang sisi bagian
bawah jaring harus d pasang daya tahan dan memperkuat struktur.
- Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemirinfan bekasa galian hrus di
timbun kembali dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan material berukuran 0 – 150 mm.

5. PEKERJAAN BAK AIR DAN BOX STOP KRAN


Pekerjaan bak - bak pelayanan dapat dilaksanakan bersamaan waktu dengan pekerjaan
timbunan tanggul, pekerjaan ini pertama dimulai dengan pembersihan semak, bongkaran
pasangan lama kemudian pematokan dan pasangan bowplank dilanjutkan dengan galian
memakai tenaga kerja, selanjutnya pekerjaan pasangan, pekerjaan beton bertulang, pekerjaan
besi pemasangan accsories (Pipa dan Stop Kran, Pelampung dan Kran Otomatis).
 Pekerjaan Bak Manusia
Tahapan untuk pekerjaan bak manusia adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan galian tanah yang dilakukan secara manual.
2. Penempatan pipa sesuai posisi dalam gambar rencana.
3. Kemudian dilakukan pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi, yang akan dilanjutkan
dengan pemasangan bowplank untuk pekerjaan pasangan batu kali sebagai pondasi.
Setelah bowplank selesai dipasang dengan benar, akan dilanjutkan dengan pekerjaan
pasangan batu kosong dan pasangan batu untuk pondasi campuran 1Pc : 3Psr.
4. Tahapan berikutnya adalah pembesian/penulangan untuk pembuatan beton sloop dan
kolom. Kemudian akan dipersiapkan begesting sesuai keperluan. Setelah begesting
siap, akan dipasang pada tempatnya. Setelah begesting dipasang dengan benar, akan
dilakukan pengecoran sloop dengan campuran 1Pc :2Psr:3Krl.
5. Setelah Sloop cukup kuat dilanjutkan dengan pemasangan batu bata bersamaan
dengan pemasangan kolom praktis dan ring balk komposisi 1Pc : 2Psr : 3Krl.
6. Tahapan berikutnya adalah Plesteran dengan komposisi 1Pc : 3Psr yang dilanjutkan
dengan Acian untuk menutup rongga plesteran dan penghalusan permukaan. Namun
sebelum dilakukan plesteran dan Acian, terlebih dahulu dilakukan Instalasi bak yaitu
Pemasangan Pipa, kran dan Accesories lainnya untuk mencegah agar tidak terjadi
kerusakan pada dinding bak dan menambah kekuatan instalasi.
7. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan filter air bersih dengan bahan kerikil,
geotekstil, arang, dan pasir.
8. Pekerjaan Penutup Bak akan dilaksanakan setelah dilakukan uji coba dengan mengisi
bak dengan air untuk mengetahui apakah bak tersebut bocor atau tidak, sekaligus
melakukan test pangaliran atas instalasi yang sudah dipasang agar benar - benar
fungsi dari bak tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat pemakai air embung.
9. Pengecatan dilakukan sesuai petunjuk Direksi.
10. Urugan kembali tanah bekas galian.

 Pekerjaan Bak Ternak dan Bak Kebun


Tahapan untuk pekerjaan bak ternak dan bak kebun adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan galian tanah yang dilakukan secara manual.
2. Penempatan pipa sesuai posisi dalam gambar rencana.
3. Kemudian dilakukan pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi, yang akan dilanjutkan
dengan pemasangan bowplank untuk pekerjaan pasangan batu kali sebagai pondasi.
Setelah bowplank selesai dipasang dengan benar, akan dilanjutkan dengan pekerjaan
pasangan batu untuk pondasi campuran 1Pc : 3Psr.
4. Tahapan berikutnya adalah pembesian/penulangan untuk pembuatan beton sloop dan
kolom. Kemudian akan dipersiapkan begesting sesuai keperluan. Setelah begesting
siap, akan dipasang pada tempatnya. Setelah begesting dipasang dengan benar, akan
dilakukan pengecoran sloop dengan campuran 1Pc :2Psr:3Krl.
5. Setelah Sloop cukup kuat dilanjutkan dengan pemasangan batu bata bersamaan
dengan pemasangan kolom praktis dan ring balk komposisi 1Pc : 2Psr : 3Krl.
6. Tahapan berikutnya adalah Plesteran dengan komposisi 1Pc : 3Psr yang dilanjutkan
dengan Acian untuk menutup rongga plesteran dan penghalusan permukaan. Namun
sebelum dilakukan plesteran dan Acian, terlebih dahulu dilakukan Instalasi bak yaitu
Pemasangan Pipa, kran dan Accesories lainnya untuk mencegah agar tidak terjadi
kerusakan pada dinding bak dan menambah kekuatan instalasi.
7. Pekerjaan Penutup Bak akan dilaksan setelah dilakukan uji coba dengan mengisi bak
dengan air untuk mengetahui apakah bak tersebut bocor atau tidak, sekaligus
melakukan test pangaliran atas instalasi yang sudah dipasang agar benar - benar
fungsi dari bak tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat pemakai air embung.
8. Pengecatan dilakukan sesuai petunjuk Direksi.
9. Urugan kembali tanah bekas galian.

 Pekerjaan Box Stop Kran


Tahapan untuk pekerjaan box stop kran adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan galian tanah yang dilakukan secara manual.
2. Penempatan pipa dan accesories sesuai posisi dalam gambar rencana.
3. Kemudian dilakukan pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi, yang akan dilanjutkan
dengan pemasangan bowplank untuk pekerjaan pasangan batu gunung sebagai
pondasi. Setelah bowplank selesai dipasang dengan benar, akan dilanjutkan dengan
pekerjaan pasangan batu untuk pondasi dan dinding campuran 1Pc : 3Psr.

4. Tahapan berikutnya adalah plesteran dan acian untuk menutup rongga plesteran dan
penghalusan permukaan. Kemudian dibuatkan plat penutup dari beton bertulang.
5. Pengecatan dilakukan sesuai petunjuk Direksi
6. Urugan kembali tanah bekas galian.

6. PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN

7. PEKERJAAN PELENGKAP
Pekerjaan pelengkap yang dimaksud disini adalah pekerjaan pembuatan peil scale, pemasangan
pelampung dan bench mark harus mendapat persetujuan Direksi Proyek.
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN :

Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Rencana Kebutuhan Personil Inti Perusahaan
yang dimasukan dalam Penawaran Nomor : 05/CV.AJ/SP/II/2017 tanggal 27 Pebruari 2017, yaitu :

URAIAN TUGAS DAN JABATAN

1. DIREKTUR
a. Nama Jabatan : DIREKTUR
b. Tujuan Umum Jabatan : Pemimpin Perusahaan
c. Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab tertinggi secara umum atas semua kegiatan dan sebab akibat yang
dilakukan sehubungan perusahaan yang dipimpin.
d. Uraian Tugas :
- Pengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan.
- Membuat keputusan dan kebijakan atas semua masalah / persoalan yang dihadapi oleh level
yang di bawahnya.
- Melaksanakan manajemen perusahaan.
- Penanda tanganan terhadap seluruh yang berhubungan dengan Kontrak kerja.
2. KEPALA PROYEK
a. Nama Jabatan : KEPALA PROYEK
b. Tujuan Umum Jabatan :Memimpin dan mengkoordinasi semua pelaksanaan pekerjaan agar
berjalan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
c. Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan sejak masa persiapan hingga penyerahan kegiatan,
pelaksanaan tertib adaministrasi internal, data material, data peralatan, data keuangan termasuk
penagihan dan data pendukungnya serta pengendalian mutu di Lokasi Kegiatan.
d. Uraian Tugas :
- Memimpin dan mengendalikan kegiatan agar efesien dan efektif mencapai hasil optimal dari segi
kualitas dan pencapaian laba.
- Memahami semua aspek teknis dan berperan aktif membina sumber daya sesuai kebutuhan
kegiatan.
- Membina keamanan dan menciptakan ketenangan kerja dilingkungan kegiatan dan masyarakat
sekitar.
- Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja peralatan dan overhead serta menyusun jadwal.
- Membuat Rencana Mutu Kontrak yang berisi Master Schedule, struktur organisasi pelaksanaan
kegiatan, membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Metode Kerja Pelaksanaan Kegiatan.
- Memutuskan strategi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian Mutu Kegiatan.
e. Wewenang
- Menyetujui pengeluaran-pengeluaran langsung yang diperlukan pada pelaksanaan kegiatan.

3. PELAKSANA
a. Nama Jabatan : PELAKSANA
b. Tujuan Umum Jabatan : Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan di lapangan.
c. Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab selaku koordinator pelaksana di lapangan sesuai gambar kerja.
- Mengawasi teknis pelaksanaan semua pekerjaan di lapangan agar memenuhi ketentuan teknis yang
benar dan tidak menyimpang dari anggaran biaya yang ditetapkan.
- Menggunakan material dengan kualitas dan volume yang benar sesuai petunjuk teknis
- Mengunakan peralatan dan tenaga kerja yang efesien
d. Uraian Tugas :
- Membuat laporan periodik kepada Kepala Proyek
- Memahami gambar kerja dan Spesifikasi Teknik sebagai pedoman dalam memimpin pelaksanaan
kerja di lapangan
- Memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan memperhatikan biaya, mutu dan waktu.
- Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian pada saat
pelaksanaan kerja di lapangan.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal pengadaan tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan tugas
tenaga kerja tiap harinya.
- Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
- Mengatur dan mengawasi jadwal kerja harian para pelaksana dan memonitor ketepatan jadwal
kedatangan material, memeriksa volume dan kualitas serta mengatur penempatannya.
- Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di lapangan.
- Melakukan koordinasi dengan bagian administrasi dan keuangan.
- Melakukan koordinasi pekerjaan dari pihak proyek.
- Memelihara bukti-bukti kerja.

4. PEMBANTU PELAKSANA
a. Nama Jabatan : PEMBANTU PELAKSANA
b. Tujuan Umum Jabatan : Membantu dan melaksanakan tugas - tugas Pelaksana
c. Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab kepada Pelaksana Lapangan terhadap volume pekerjaan dan mutu pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Uraian Tugas :
- Mempelajari dan memahami volume pekerjaan yang tersedia dalam Kontrak dan kebutuhan riil di
lapangan.
- Memantau pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan.
- Membuat laporan volume hasil pelaksanaan pekerjaan.
- Bersama Pelaksana Lapangan membuat rencana kerja untuk pengendalian mutu.
- Melakukan pengawasan, pengetesan, kelayakan terhadap bahan/material yang digunakan,
membuat desain untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Membaca dan memahami serta mengarahkan setiap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh
paramandor, tukang dan pekerja yang terlibat dengan mutu kegiatan.
- Mengambil langkah antisipatif bila terjadi kekeliruan / kesalahan pada mutu pekerjaan.

5. JURU UKUR
a. Nama Jabatan : JURU UKUR/SURVEYOR
b. Tujuan Umum Jabatan :Mengawasi dan membuat laporan pelaksanaan pengukuran di
lapangan.
c. Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab Kepada Kepala Proyek.
- Melaksanakan kegiatan yang ditugaskan Manajer Lapangan yang berhubungan dengan Survey
proyek dan pengukuran.
d. Uraian Tugas :
- Melaksanakan pengukuran sesuai dengan arahan Site manager
- Membuat hasil pengukuran dan melaporkan ke site manager.
- Memelihara dan menegcek ketelitian alat ukur.
- Memasang patok di lapangan hasil dari pengukuran yang dilaksanakan.
- Mencari dan meminta petunjuk dari pengawas lapangan dan sumber lain.

6. LOGISTIK
a. Nama Jabatan : LOGISTIK
b. Tujuan Umum Jabatan : Menyediakan bahan dan perlalatan lapangan.
c. Tanggung Jawab :
- Tersedianya bahan dan peralatan sesuai jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan.
d. Uraian Tugas :
- Merinci secara detail kebutuhan dan peralatan sebagaimana yang telah direncanakan
- Menyusun permintaan bahan dan peralatan sesuai kebutuhan pelaksanaan proyek.
- Mengontrol perincian bahan dan peralatan sesuai dengan perencanaan baik terhadap jumlah
maupun mutunya.
- Menyiapkan serta mengamankan dengan benar terhadap bahan dan peralatan yang ada di proyek.
- Memonitor dan melaporkan penggunaan sisa bahan dan peralatan yang ada di proyek.

7. ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


a. Nama Jabatan : ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
b. Tujuan Umum Jabatan : Mengatur dan mengelola keuangan proyek.
c. Tanggung Jawab :
- Terselenggaranya tertib administrasi dan pembukuan biaya proyek
- Bertanggungjawab atas pengelolaan arsip serta dokumen-dokumen perusahaan
d. Uraian Tugas :
- Mengarsipkan administrasi proyek dengan benar
- Membukukan pengeluaran biaya proyek secara tepat.
- Memonitor dan mengevaluasi tagihan- tagihan yang masuk.
- Membuat laporan posisi kas pelaksanaan proyek secara periodik.
- Membuat laporan harian, mingguan, bulanan keuangan
- Meneliti, mempelajari dan menyetujui anggaran rutin, dan investasi yang dilakukan bagian keuangan
untuk keperluan perusahaan

8. PETUGAS QUALITY CONTROL


a. Nama Jabatan : PETUGAS QUALITY CONTROL
b. Tujuan Umum Jabatan : Melakuakan Pengawasan dan Kontrol terhadap Kualitas Pekerjaan
c. Tanggung Jawab :
- Quality control dalam pekerjaaan konstruksi memegang peranan yang cukup penting, karena dapat
menentukan kualitas dari hasil pelaksanaan pekerjaan
- Quality contol juga membuat laporan pemeriksaan kepada quality assurance
d. Uraian Tugas :
- Mempelajari dan memahami spesifikasi teknis yang digunakan pada proyek konstruksi tersebut
- Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan
- Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang digunakan
- Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium
- Memeriksa hasil pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium
- Mempelajari perencanaan mutu yang dipakai pada pekerjaan
- Mencegah terjadinya penyimpangan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
- Menyiapkan bahan laporan yang terkait pemeriksaan atau pengendalian mutu dari pekerjaan
- Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai
- Membuat teguran baik lisan maupun tulisan jika terjadi penyimpangan dalam pekerjaan proyek
- Menyiapakaan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh quality assurance
- Memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan dari subkontraktor agar sesuai dengan spesifikasi teknis
yang berlaku.

Demikian Metode Pelaksanaan di buat sebagai gambaran umum tentang sistim pelaksanaan dalam
menyelesaikan pekerjaan ini.

Kupang, 27 Pebruari 2018


CV. ADI JAYA

LIDIA KUNTANI
Direktris

Anda mungkin juga menyukai