Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan
rencana kerja ( Bestek ).
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi :
1. Pekerjaan Pengukuran Dan Bouwplank
Pekerjaan ini dimulai sejak awal proyek, sebagai pekerjaan persiapan, pekerjaan
ini meliputi pekerjaan pengukuran dan bouwplank.
Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak
mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.
Jarak patok dari sisi galian minimal 1,00 m dan jarak patok satu dengan patok
lainnya maksimal 2,00 m.
Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang
sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
Penentuan tinggi bouwplank disesuaikan dengan elevasi rencana dan harus
disetujui oleh Direksi. Pemasangan bouwplank harus siku-siku 90°. Untuk
mendapatkan garis horisontal bouwplank yang maksimal, pemasangan
bouwplank dapat dilakukan dengan menggunakan selang air atau pesawat ukur
seperti waterpass dan theodolite.
2. Pembersihan Lokasi Proyek
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan lapangan dan dilaksanakan
seawal mungkin sebelum pekerjaan yang lainnya dimulai. Tujuan dari
pembersihan lapangan antara lain yaitu untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan pengukuran MC 0 %. Pelaksanaan pembersihan lapangan pada proyek
ini dilakukan secara simultan untuk seluruh lokasi rencana proyek.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar yang
ada di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan
semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan. Untuk semua pohon dan
semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus ditebang dan tetap
berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
Bahan untuk bangunan los kerja lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes
gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding.
Persiapan :
- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar.
Menyiapkan peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level
akhir urugan.
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah.
- Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan pengurugan (apabila outsoucing
material urugan).
Pengurungan dan pemadatan :
- Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
- Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
- Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
- Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
- Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
- Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby
roller atau alat pemadatan).
- Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).
- Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
- Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang
memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
- Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar
rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1 : 4 dan kemudian diplester
kasar , bagian bawah pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal sesuai
dengan gambar dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan
ditumbuk hingga padat dan rata.
- Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
- Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat
diantaranya hinga rapat.
- Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman
sesuai dengan gambar.
- Cor stek kolom dan rapikan kembali
- Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali
Pondasi Footplate
Perakitan tulangan
- Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
- Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar
kokoh dan tulangan tidak terlepas
- Untuk penggambaran perakitan penulangan dapat dilihat pada lampiran
Pemasangan Tulangan
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal
yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
Bekisting Pondasi
- Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
- Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Papan cetakan tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Pengecoran pondasi
- Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 100 cm x 100 cm x 300 cm
dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 100 cm x 100 cm x 300 cm.
- Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
- Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
- Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
- Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan.
Sloof Beton
Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan
selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua balok sloof
pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari
balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya. Penuangan spesi beton ke balok sloof
beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan pump concrate dan dalam
pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix)
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur beton, air
compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
- Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan benda
uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton
ditolak.
- Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang penjangkaran,
diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus sesuai dengan gambar
rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
- Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan
kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
- Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan baik.
Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
- Pengambilan semple beton kubus / silinder sebagai quality control menagement mutu
material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2
Kolom Pedestal
Pekerjaan struktur atas melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah pekerjaan
pengukuran, pembesian, bekisting, pengecoran, pembongkaran bekisting, dan perawatan
beton.
Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan menyalurkan beban
atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan menentukan
besarnya gaya lateral yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun besar kecilnya kolom
(dimensi kolom) tergantung pada distribusi pembebanan. Urutan pelaksanaan pekerjaan
kolom dapat dilihat pada gambar berikut.
- Stek Tulangan Kolom + Marking
- Pabrikasi Tulangan Kolom
- Pemasangan Tulangan Kolom + Decking
- Pemasangan Sepatu Kolom (neut kolom)
- Instalasi Pipa Elektrikal (bila ada)
- Pabrikasi Bekisting Kolom
- Instalasi Bekisting yang Telah Diberi Oil Form
- Pemberian Beton Eksisting dengan Calbond
- Pengecoran Kolom
- Pembongkaran Bekisting Kolom
- Perawatan Beton
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PERSONIL
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO
14 (Empat Belas) Tertimbun Memakai Alat Alat Tukang Project
Hari Kalender Longsoran Galian Pelindungan Diri Pekejrana Manager,
Tanah (Sarung Galian dan Site Manager,
Terkluka Akibat Tangan,Helm, urugan Pelaksana
Terkena alat kerja dan Sepatu Stemper Lapangan,
dan material Memasang Concrete Tukang,
Terjatuh saat Rambu Mixer Pekerja, dan
Pengecoran Peringatan Alat Operator
Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
- Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain yang lebih aman
- Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
- Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih
dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
- Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan
pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9 m3. Bucket tersebut diangkut dengan
menggunakan Tower crane untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator.
Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai pemadatan yang maksimal.
Tahap Persiapan
Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat.
Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena
dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan
gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya
sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung
di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12,
papan plywood.
Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar
cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi
dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan
dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
- Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena
posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi
daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint pin.
Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-
head jack nya
- Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
- Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada
pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga
tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran
- Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas
agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam
pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk
pekerjaan berikutnya.
Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan
tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka
bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
- Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
- Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
- Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu
diikat.
Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah
tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking.
Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap
balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pelat dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Setelah bekisting di bongkar
kemudian dipasang sapot sebagai penunjang pelat dan beban diatasnya.
Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 12 2cm (10 cm
s/d 14 cm) sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat
dengan menggunakn concrete pump dengan menggunakan beton readymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting
meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum
dilaksanakan pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
- Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete
pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran,
dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
- Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
- Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
Pembongkaran Bekisting
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk
balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang
sampai pelat benar – benar mengeras.
Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga
dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan
menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PERSONIL
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO
14 (Empat Belas) Terkluka Akibat Memakai Alat Concrete Project
Hari Kalender Terkena alat kerja Pelindungan Diri Mixer Manager,
dan material (Sarung Alat Site Manager,
Terjatuh saat Tangan,Helm, Pekejraan Pelaksana
Pengecoran dan Sepatu Besi Lapangan,
Mata terkena Memasang Alat Tukang,
adonan coran Rambu Pekerjaan Pekerja, dan
B. PEKERJAAN ARSITEKTUR
I. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan Bata Merah 1PC : 5PS
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
- Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
- Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai
untuk mengurangi penyerapan air.
- Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1
m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc :
3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan).
- Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
- Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
- Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
- Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi
yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
Pekerjaan Plesteran Dinding 1PC : 5PS
- Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari
dinding yang akan di plester.
- Menyiram permukaan bata/bataco dengan air sampai basah secara merata (curing)
- Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan 1pc : 4 ps)
- Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuringdengan jarak lemparan ± 50cm dari
permukaan yangdikamprot dengan ketebalan 15-20 mm.Setelah bidang yang dikamprot
kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 4 ps.
- Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
- Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering
- Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
- Membuat adukan 1 pc : 4 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Memasangplesteran pada bidangyang telahada kepalaannya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm
- Mengunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding
sampai halus & rata.
- Dilanjutkan dengan curing selama 7 hari sampai permukaan plesteran benar – benar
basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
- Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik.Lakukan sebanyak 3 lapis (tiga kali pelaksanaan) sampai dinding benar – benar
rata dan halus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul, dan
cetok.
Pekerjaan Acian
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai,
permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika
diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau
retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan
permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
Pekerjaan Plesteran Skoning
Pemasangan HPL
HPL atau High Pressure Laminate adalah bahan pelapis yang digunakan sebagai lapisan
paling atas (paling depan) furniture kayu. Penggunaannya langsung ditempel ke permukaan
kayu. Pada saat ini keberadaan hpl mulai menggeser cat semprot duko / melamik sebagai
finishing mebel, dan relatif lebih disukai dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan interior.
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang
akan dipasang alumunium composite panel.
1. C.75.100 untuk Top Chorddan Bottom (tebal : 1mm) ; (atau sesuai hasil Analisa)
2. C 75.75 untuk Web ( tebal : 0.75 mm) ; (atau sesuai hasil Analisa)
3. TCT 0.6 untuk Reng (tebal : 0.6 mm) ; (atau sesuai hasil Analisa)
4. BX untuk Buildex Serew.
Bahan mutu tinggi ( light Gauge Higgt Tenseel Steel) Tipe G. 550 dengan criteria :
- Kekuatan leleh minimum 550 Mpa (minimum).
- Teganagan Maksimum 550 Mpa ( minimum).
- Modolus elastisitas 200.000 Mpa ( minimum).
- Modulus geser 80.000 Mpa (minimum).
Lapisan anti karat – Hot Deep Galvanizeg. Dengan criteria :
- Kelas Z 22.
- kadar 220 g/m2.
2. Konektor lain.
- Multigrip Nail (MGN) sebagai conector kuda-kuda dengan Top Plate.
- Dynabolt sebagai connector Top Plate dengan ring kuda.
- Strapbrace sebagai pita baja pengikat antar kuda-kuda bagian atas (Semacam
trekstang).
1. Cara Pelaksanaan :
Perakitan rangka atap dilaksanakan dilokasi proyek terlebih dahulu dilakukan pengukuran
jarak bentangan kuda-kuda dan luasnya pasangan rangka atap baja, dan disesuaikan dengan
Hasil Analisa dari Truss Analysis Software, Sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kekuatannya .
Berikut Contoh File dan Gambar yang dihasilkan oleh Software Analisa Zincalum Coated
(Truss Analysis Software) :
a. Menggambarkan sistem struktur (truss, wall framing, dan floor framing) dengan skala 1:1
(sesuai dengan ukuran yang sebenarnya). Untuk pengerjaannya di lapangan, harus
disediakan sarana yang memungkinkan penggambaran dengan akurat dan presisi.
b. Meletakkan batang-batang profil/ member sesuai dengan desain dan mengukur serta
memberi tanda pada ujung-ujung batang yang akan dipotong/ digunting sesuai dengan
bentuk yang telah ditetapkan dalam desain.
c. Setelah proses tersebut di atas selesai, aksesoris yang diperlukan , sebagai contoh pelat
diagframa pada sistem truss, ditentukan sesuai dengan desain dan pemasangannya
langsung dikerjakan.
d. Perakitan member struktur. Ereksi Proses ereksi sebagai tahap akhir memerlukan
penanganan yang baik untuk menjaga kualitas produk yang akan dipasang, juga dari segi
keselamatan pekerjanya. Elemen struktur harus diereksi dengan bidang vertikal dan
sejajar satu sama lain, terpasang akurat pada tempatnya sesuai jarak pada saat desain.
Untuk elemen struktur yang dipasang di atas harus disediakan alat pengangkat yang
sesuai dengan ukuran dan tipe struktur yang digunakan. Pemasangan alat pengangkat
sebaiknya pada titik pengangkatan yang direkomendasi oleh fabricator. Setelah struktur
terpasang pada tempatnya sediakan bracing sementara untuk mencegah robohnya
struktur, bracing sementara harus tetap terpasang hingga keseluruhan struktur terakit dan
terpasang dengan kokoh secara permanen. Selanjutnya angkurlah truss pada titik
perletakkannya dengan baik sesuai dengan desain dan toleransi yang maksimum.
Alat Bantu Instalasi dan Ereksi
e. Gunting untuk memotong profil sesuai ukuran desain
- Bor untuk memasang self drilling screw
- Palu untuk memasukan dynabolt ke dalam ring balok
- Kunci 10 untuk memasang dynabolt
f. Benang Aksesoris
g. Aksesoris yang harus di pasang pada sistem rangka atap UNIONTRUSS adalah sebagai
berikut:
- Foot Plate, sebagai dudukan kuda di kedua ujungnya pada bagian batang tarik (bottom
chord). Foot plate di pasang ke ring balok menggunakan dynabolt diameter 8 panjang
4 cm pada kedua sisi foot plate.
- Diafragma Plate, di pasangan pada semua batang kuda-kuda dengan jarak maksimum
60 cm. Difragma Plate berfungsi untuk memperkaku sistem kuda-kuda keseluruhan.
- Punch Straping dan Tensioner, di pasang menyilang pada dua kuda-kuda yang
berdekatan berfungsi sebagai ikatan angin, tensioner untuk mengencangkan punch
straping
- Roof Baten atau reng sebagai ikatan batang tengah dan batang bawah. Ikatan batang
tengah di pasang per 3 kuda-kuda, ikatan batang bawah di pasang antara jarak
maksimum 3m.
a. Menggambarkan sistem struktur (truss, wall framing, dan floor framing) dengan skala 1:1
(sesuai dengan ukuran yang sebenarnya). Untuk pengerjaannya di lapangan, harus
disediakan sarana yang memungkinkan penggambaran dengan akurat dan presisi.
b. Meletakkan batang-batang profil/ member sesuai dengan desain dan mengukur serta
memberi tanda pada ujung-ujung batang yang akan dipotong/ digunting sesuai dengan
bentuk yang telah ditetapkan dalam desain.
c. Setelah proses tersebut di atas selesai, aksesoris yang diperlukan , sebagai contoh pelat
diagframa pada sistem truss, ditentukan sesuai dengan desain dan pemasangannya
langsung dikerjakan.
d. Perakitan member struktur. Ereksi Proses ereksi sebagai tahap akhir memerlukan
penanganan yang baik untuk menjaga kualitas produk yang akan dipasang, juga dari segi
keselamatan pekerjanya. Elemen struktur harus diereksi dengan bidang vertikal dan
sejajar satu sama lain, terpasang akurat pada tempatnya sesuai jarak pada saat desain.
Untuk elemen struktur yang dipasang di atas harus disediakan alat pengangkat yang
sesuai dengan ukuran dan tipe struktur yang digunakan. Pemasangan alat pengangkat
sebaiknya pada titik pengangkatan yang direkomendasi oleh fabricator. Setelah struktur
terpasang pada tempatnya sediakan bracing sementara untuk mencegah robohnya
struktur, bracing sementara harus tetap terpasang hingga keseluruhan struktur terakit dan
terpasang dengan kokoh secara permanen. Selanjutnya angkurlah truss pada titik
perletakkannya dengan baik sesuai dengan desain dan toleransi yang maksimum.
5. Benang Aksesoris
Pemasangan Kaca
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan
pada lantai yang datar.
7. Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan Railing Tangga yang telah terpasang.
C. PEKERJAAN UTILITAS
I. PEKERJAAN PEMIPAAN DAN SANITASI
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan
air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain
sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh
konsultan pengawas.
Pekerjaan Sanitasi
- Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian
tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari
timpaan benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam
dalam dinding bata.
- Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø 3”
yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø 1/2”.
- Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem
dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem
pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air.
- Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain)
supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan
penyumbatan. Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus
supaya tidak terjadi kebocoran.
- Septick tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3,
konstruksi dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat
beton, lantai septik tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa
pembuang dari WC KM dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang
ijuk supaya air kotoran dalam septik tank tidak mudah penuh.
Penyambungan Pipa
- Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu
dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera
masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering.
- Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan
menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai
kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las.
- Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.
Pas. Kran
Untuk mengalirkan air yang dapat membuka dan menutup, dipasang kran air. Kran air yang
dipasang berupa kran air uk. ½” yang terbuat dari stainless serta Kran shower double.
Pasangan Wastafel
Tentukanlah terlebih dahulu posisi ataupun letak wastafel, untuk apa wastafel itu digunakan
serta tentukan pula jumlahnya. Posisi yang yang baik untuk wastafel berukuran standar ialah
diletakkan di pojok ruangan yang berdekatan dengan kamar mandi dan berdekatan dengan
ruang makan.
Setelah menentukan letak serta jumlahnya, langkah selanjutnya ialah menyiapkan peralatan
serta perlengkapan pendukung lainnya, semisal Pipa PVC, lem pipa, long elbow, tee
90derajat, reducer elbow serta faucet soket. Ukuran pipa PVC yang digunakan untuk sakura
air bersih yaitu ½ Ichi serta untuk pembuangan air kotor ialah 1 inchi. Pemasangan luruh Pipa
PVC di tanam di dinding serta di bawah keramik lantai supaya tak terlihat serta tak akan
mengganggu aktivitas semua penghuni rumah.
Sewaktu memasang pipa PVC, sediakanlah lubang input saluran air bersih setinggi 90 cm
serta pada bagian bawahnya berjarak 15 hingga 20 cm, sediakan juga output saluran air kotor.
Seluruh lubang tersebut dipasang faucet socket. Biasanya ketinggian wastafel standar ialah
90cm, namun ada bisa menentukan sendiri sesuai yang anda inginkan. Apabila faucet socket
sudah terpasang, maka periksalah seluruh perlengkapan wastafel yang tersedia dalam satu
paket, harap diingat bahwa setiap merek mempunyai ukuran serta cara pemasangan yang
berbeda-beda. Biasanya perbedaan tersebut hanya terletak pada jarak faucet socket untuk
output air kotor serta input air bersihnya saja. Carilah lubang untuk memasang sekrup yang
sudah disediakan di wastafel, biasanya terdapat dua lubang, selanjutnya ukurlah jaraknya.
Setelah itu tentukanlah titik lokasi sekrup Fischer pada dinding. Lubangilah lokasi sekrup
Fischer yang sudah ditentukan menggunakan mesin Bor. Gunakanlah mata bor tembok
sesuai dengan ukuran sekrup fischer yang hendak dipasang
Pasang wastafel dengan menentukan lubang yang terdapat di wastafel tepat pada lubang
tembok yang sudah dibor. Kencangkan sekrup fischer memakai nut driver ataupun screw
driver. Pasang pipa yang tersedia dalam satu paket sewaktu membelinya. Semua pipa
tersebut terbuat dari satainless anti karat. Pastikanlah seluruh bagian wastafel sudah
dipasang dengan baik, periksa kembali dengan cara mengetesnya, apabila masih terdapat
bagian yang bocor maka langkah yang mesti dilakukan ialah kencangkan lagi sambungan
pipa stainlessnya.
WAKTU IDENTIFIKASI PENGENDALIAN PERALATAN PERSONIL
PELAKSANAAN BAHAYA RESIKO
28 (Dua Puluh Terluka Akibat Memakai Alat Alat tukang Project
Delapan) Hari Terkena alat kerja Pelindungan Diri pasang pipa Manager,
Kalender dan material (Sarung Site Manager,
Tertimpa Tangan,Helm, Pelaksana
Bahan/Material dan Sepatu Lapangan,
Kerja Memasang Tukang,
Rambu Pekerja, dan
Peringatan Operator
Diagram sistem AC
Teknikal Sistem :
Sistem pendingin udara yang digunakan pada proyek ini adalah Split AC
System. AC Split yang digunakan adalah tipe AHU (Air Handling Unit) danWall Mounted.
Split AC System terdiri dari outdoor unit, indoor unit, local remote controller, pemipaan
refrigerant berikut isolasinya serta kelengkapannya penunjang lainnya.
Alat pengatur operasi mesin/Remote control dilengkapi dengan pengatur temperatur kerja dan
pengatur kecepatan fan serta mampu menjalankan peralatan tanpa mengakibatkan
kompressor bekerja.
Urutan Pelaksanaan Pemasangan Pipa Refrigrant
- Marking pipa / rak pipa.
- Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).
- Pasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.
- Pasang pipa pada rak / gantungannya.
- Sambung pipa dengan las tembaga.
- Test pipa dengan compressor.
- Rapikan isolasi pipa.
Instalasi Ducting & Pemasangan AC Indoor
Instalasi Ducting
- Buat cutting list ukuran ducting & fitting-nya yang akan dipasang.
- Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di work shop)
- Buat fitting (elbow/percabangan) ducting.
- Pasang isolasi ducting dengan glass woll & aluminium foil (untuk ducting dengan
isolasi).
- Marking jalur ducting.
- Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang ducting.
- Pasang isolasi ducting.
- Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari.
Pemasangan Indoor Unit
- Marking lokasi penempatan indoor unit
- Pasang gantungan
- Pasang indoor unit
- Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya
- Sambung pipa copper ke unit
- Pasang instalasi listriknya
- Sebelum indoor unit tipe split wall terpasang, maka harus lebih dahulu diukur lebar
ruangan, agar pemasangannya tidak miring harus menggunakan water pass.
PEKERJAAN FURNITURE
PROSES PEMASANGAN :
PROSES PEMASANGAN
Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap ( pekerjaan Lantai
), maka selanjutnya dapat dilakukan Pekerjaan Pasangan untuk area tersebut, termasuk
misalnya pekerjaan Kursi Tunggu,Sofa 3 dudukan,Sofa 2 dudukan,Meja Sofa,Meja
Pelayanan,Kursi Pelayanan,Kursi Penunggu,Mini Bar,Rak Bar,Kursi Bar,Kursi Ruang
Menyusui, dan Sofa Bulat.
FINISHING
Pekerjaan Perapihan wajib dilakukan, setelah seluruh tahapan pekerjaan sebelumnya, telah
selesai dilakukan. Finishing untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang membutuhkan “Setting”
terhadap Layout Ruangan, juga dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini, termasuk juga
dengan mobilisasi peralatan, dan sisa-sisa bahan yang tidak digunakan.
Plint Vynil
- Pemotongan
Untuk mendapat hasil maksimal, pada beberapa ruangan perlu dilakukan pemotongan lantai
lantai, agar pemasangannya rapat ke dinding. Gunakanlah pisau cutter yang tajam serta
penggaris dari logam sebagai bantuan.
Pada dasarnya, lantai vinyl roll memiliki bentuk yang lebih fleksibel sehingga mudah untuk di
terapkan. Namun tetap saja Anda harus berhati-hati bila melakukan pemotongan di beberapa
bagian. Lebih baik untuk ruangan kecil, gunakan lantai vinyl jenis plank atau tile. Sementara
untuk ruangan yang lebih besar, pilihlah jenis vinyl roll.
Pekerjaan Akrilik Logo, dan Akrilik Tulisan
- pertama siapkan bahan sandblast/Akrilik yang polos secukupnya.
- Kemudian kita potong bahan sundblast/Akrilik dengan menggukanan mesin cutting
sticker sesuai dengan kebutuhan bisa tulisan misalnya tulisan nama toko, perusahaan
kita atau bisa juga berupa logo dan lain lain.
- Tapi cara potongnya sedikit berbeda dengan memotong sticker biasa, kalau sticker
biasa dipotong sampai putus tapi kalau bahan sanblas tidak perlu dipotong sampai
putus. Misalnya dengan tekanan pisau 150gram terpotong putus maka kita kurangin
mungkin ke 140 atau 130 jadi bahan sundblastnya akan dipotong tapi tidak sampai
putus.
- Jika sudah selesai kita potong dengan menggunakan mesin cutting sticker langkah
berikutnya sama seperti yang tadi yaitu kita lepaskan bagian lapisan bawahnya dan
kita tempel pada kaca yang sudah kita semprotkan dengan air sabun atau sampo
dengan alat semprotan air, tempel dengan bantuan scrap atau kain untuk mendorong
gelembung gelembung yang timbul.
- Setelah sudah ditempel dengan rapi dan posisi yang benar lalu kita potong kelebihan
sticker sandblast pada bagian pinggiran kaca.
- Kemudian biarkan sampai kering dan yang terakhir dengan pelan pelan kira congkel
sticker sanblas bagian yang tidak perlu dengan bantuan pisau cutter kecil.
- Setelah kita congkel dan lepaskan bagian bahan sandblast yang tidak perlu maka akan
tanpak gambar atau tulisan yang sudah kita potong dengan mesin cutting sticker.
- Dan yang terakhir bersihkan kotoran bekas lem dari bahan sandblast pada kaca
dengan pembersih kaca.
- Sekarang bahan sandblast sudah ditempel dengan rapi.
3. PEKERJAAN AULA
A. PEKERJAAN ARSITEKTUR
I. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan Bongkaran Plafond dan Lantai Keramik
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan direhabilitasi
dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Cara Pelaksanaan
- Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan
batu, beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
- Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut
harus sesuai petunjuk Direksi.
Pekerjaan Pemasangan Wallpaper Dinding
- Ukur terlebih dahulu tinggi dinding yang akan dipasang wallpaper.
- Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih dahulu
memahami kriteria wallpaper. wallpaper umum nya diproduksi per roll, untuk 1 roll
wallpaper dapat digunakan untuk luas 5m persegi karena ukuran 1 roll wallpaper umum
nya adalah 0,6 x 9,5 meter. Oleh karena itu apabila tinggi ruangan anda berkisar 3m, 1
roll wallpaper dapat dipotong menjadi 3 bagian. Untuk cara pemotongannya
menggunakan pisau cutter, untuk potongan pertama ukuran nya dilebihkan sedikit dari
tinggi dinding. Misalkan tinggi dinding 3m maka ukuran untuk panjang wallpaper yang
dipotong adalah 3,1m. Potongan pertama ini akan menjadi acuan untuk potongan kedua
dan seterusnya, mengenai ukuran potongan kedua dan seterusnya biasanya tidak pasti
disesuaikan dengan motif pada ukuran potongan pertama. Untuk potongan kedua dan
seterusnya samakan terlebih dahulu motif dengan potongan wallpaper pertama, ingat
untuk ukuran panjangnya tidak boleh lebih pendek dari potongn pertama, harus lebih
panjang.
- setelah wallpaper dipotong, baluti bagian belakang wallpaper dengan lem wallpaper.
lem wallpaper ini berupa serbuk seperti terigu, untuk pengencerannya menggunakan air
(cara penggunaan lem tertera pada kemasan). Untuk menghasilkan lem yang lebih kuat
berikan tambahan lem kayu putih biasanya digunakan merk fox. untuk cara
pelumasannya agar lebih cepat gunakan roll kuas untuk cat. pastikan seluruh bagian
wallpaper terbalut lem, jika tidak akan mengakibatkan gelembung pada saat
pemasangan.
- Setelah proses pengeleman selesai wallpaper siap dipasang. pemasangan dimulai dari
bagian sudut dinding, pada langkah pemasangan pertama lot terlebih dahulu, marking
dengan menggunakan pulpen agar wallpaper terpasang lurus. selanjutnya tinggal
mengikuti motif pada wallpaper yang terpasang. Pada saat pemasangan pastikan tidak
ada gelembung pada bagian tengah wallpaper, Gelembung dapat diratakan dengan
menggunakan kape plastik. Untuk pasangan selanjutnya samakan alur dan motif pada
wallpaper yang telah terpasang sebelumnya, ingat!! pastikan benar" rapat dan tidak ada
celah pada tiap sambungan wallpaper. Jangan lupa untuk memotong wallpaper yang
lebih pada bagian atas dan bawah dinding. Setiap lembar proses pemasangan lakukan
pembersihan dengan mengusap wallpaper menggunakan spoon atau busa yang di
basahi dengan air bersih. ulangi proses tersebut hingga semua bidang yang dinginkan
tertutup wallpaper.
- Bersihkan hasil dari potonga-potongan wallpaper yang tidak digunakan. pastikan juga
untuk mengepel lantai, agar tidak ada sisa" lem yang menempel di lantai. Karena lem
bersifat sangat licin, tentu saja dapat membahayakan anda dan keluarga anda.
Pengukuran
- Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai
(marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.
- Siapkan peralatan seperti meteran, penggaris siku, benang atau tali, pisau cutter, lem
pvc, kuas lem, dan palu karet.
- Bersihkan bagian Dinding yang akan dilapisi dengan lembaran vinyl dari kotoran dan
debu serta pastikan permukaan Dinding dalam keadaan kering.
- Ukur dimensi Dinding ruangan dan tentukan titik tengahnya. Pasanglah tali atau
benang sebagai acuan agar pemasangan dapat dilakukan dengan benar sesuai
dengan pola yang diinginkan.
- Buatlah pola pemasangan sementara dengan menyusun lembaran vinyl untuk melihat
kesesuaian antara motif dengan pola pemasangannya.
- Untuk memulai pemasangan, gunakan kuas untuk meratakan lem pvc pada
permukaan dasar Dinding dan bagian bawah pada lembaran vinyl. Diamkan kira kira
selama 5 menit kemudian tempelkan lembaran vinyl pada permukaan Dinding dasar.
Gunakan palu karet dan ratakan lembaran vinyl. Pastikan pemasangan dengan rapi,
tidak ada celah antar sambungan, dan rata.
- Untuk mendapatkan hasil pemasangan yang simetris, lakukan pemasangan dari
bagian tengah ruangan menuju bagian samping.
- Pasang lembaran vinyl hingga menutup seluruh bagian ruangan dan sisakan 3-5 mm
dari sisi atau sudut ruangan.
- Dan langkah yang Terakhir adalah Bersihkan permukaan Dinding vinyl yang telah
dipasang dari sisa lem atau kotoran lain yang ada akibat dari proses pemasangan.
Pemasangan HPL
HPL atau High Pressure Laminate adalah bahan pelapis yang digunakan sebagai lapisan
paling atas (paling depan) furniture kayu. Penggunaannya langsung ditempel ke permukaan
kayu. Pada saat ini keberadaan hpl mulai menggeser cat semprot duko / melamik sebagai
finishing mebel, dan relatif lebih disukai dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan interior.
Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu menggunakan
selang air.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau kolom
dengan ketinggian 1 m dari lantai.
Pemasangan Kaca
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan
pada lantai yang datar.
B. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak
boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam
sampai minimal mencapai air tanah
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
- Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
Teknikal Sistem :
Sistem pendingin udara yang digunakan pada proyek ini adalah Split AC
System. AC Split yang digunakan adalah tipe AHU (Air Handling Unit) danWall Mounted.
Split AC System terdiri dari outdoor unit, indoor unit, local remote controller, pemipaan
refrigerant berikut isolasinya serta kelengkapannya penunjang lainnya.
Alat pengatur operasi mesin/Remote control dilengkapi dengan pengatur temperatur kerja
dan pengatur kecepatan fan serta mampu menjalankan peralatan tanpa mengakibatkan
kompressor bekerja.
Urutan Pelaksanaan Pemasangan Pipa Refrigrant
- Marking pipa / rak pipa.
- Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang rak pipa (untuk satu jalur lebih dari 2 pipa).
- Pasang isolasi pipa copper persatuan panjangnya.
- Pasang pipa pada rak / gantungannya.
- Sambung pipa dengan las tembaga.
- Test pipa dengan compressor.
- Rapikan isolasi pipa.
Organisasi K3 :
Penanggung Jawab