Anda di halaman 1dari 10

ebagai Project Manager atau Manajer Proyek ini menjadi penanggung jawab dari pelaksanaan

proyek Pembangunan Kantor ini dan berhak menerima laporan perkembangan terbaru dari
berbagai bagian. Adapun tugas Project Manager sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Membuat jadual (master construction schedule) pekerjaan dan Network Planning
- Menyusun Rencana Anggaran Proyek berdasarkan RAP awal dari Estimate Manager dan
mempresentasikan pada Direksi hingga diperoleh persetujuan dan membuat Rencana Cash Flow
Proyek
- Membuat rencana penggunaan material dan peralatan
- Menentukan metode kerja sesuai kondisi proyek dan menentukan alternative metode kerja untuk
efisiensi penggunaan RAP
- Menyusun pembuatan Rencana Mutu & K-3 Proyek termasuk jadwal serta metode kerja, bersama-
sama dengan Quality Control dan Site Manager pada awal proyek
- Merencanakan calon dan waktu penunjukkan Subkontraktor untuk mendukung pelaksanaan proyek
- Mengevaluasi data teknis dan metode pelaksanaan Supplier / Subkontraktor dalam rangka proses
persetujuan Tim Proyek / Manajemen Konstruksi.
- Mengusulkan Supplier / Subkontraktor untuk mendukung pelaksanaan proyek
- Merencanakan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
- Membuat perencanaan keamanan proyek

b. Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek


- Mengatur dan mengkoordinasikan bawahan dan rekan kerja dalam satu tim
- Melakukan koordinasi dengan fungsi lain terkait untuk kelancaran pelaksanaan proyek (Surat
menyurat / meeting,dll)
- Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (owner, konsultan, Subkontraktor / NSC, masyarakat
sekitar proyek) terkait dengan lingkup pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan proyek (perijinan2)
- Melakukan koordinasi dengan MR terkait penerapan sistem manajemen mutu beserta audit
- Mengarahkan kegiatan Quality Control (Monitoring hasil inspeksi dan test)
- Melakukan koordinasi dengan Engineering terkait ketersediaan Shop-drawing
- Melakukan koordinasi / kerjasama dengan pihak Outsourcing Security,GA dan pihak lain terkait
- Melakukan koordinasi dengan Bagian Keuangan terkait tagihan progress pekerjaan kepada Owner
c. Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Mengendalikan dan memastikan pelaksanaan kegiatan proyek berjalan sesuai dengan target biaya,
mutu, waktu dan safety
- Memastikan tagihan progres pekerjaan kepada Owner telah direalisasikan oleh Bagian keuangan
- Melakukan serah terima proyek kepada pemilik proyek dan menjamin terjadinya perolehan Surat
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan berikut Surat Referensi Pekerjaan dari pihak Pemberi Tugas
- Melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (pemilik proyek / konsultan)
- Melaksanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan SDM, material dan peralatan
- Melakukan verifikasi pengeluaran proyek
- Menjaga hubungan baik dengan Owner, lingkungan dan instansi terkait
- Melaksanakan, mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan penerapan peraturan tata
tertib, sistem dan prosedur proyek
- Memastikan bahwa aset yang ada di proyek terpelihara dengan baik
- Memfasilitasi kegiatan audit di proyek
- Membuat laporan kegiatan proyek, laporan bulanan yang menyangkut aspek realisasi biaya,
progress, NCR dan laporan keluhan pelanggan
- Membuat dan mengendalikan Cash flow proyek yang dikerjakan
- Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai sasaran
- Melaksanakan pengembangan bawahan dan peningkatan disiplin kerja
- Mengusulkan perubahan status bawahan (rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan demosi) sejauh
wewenang yang dimiliki
- Melaksanakan tugas lain terkait pekerjaan yang diberikan oleh atasan
- Menjamin keselamatan, keamanan dan kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan proyek
d. Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek
- Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul selama proses kegiatan konstruksi di
proyek dibawah koordinasi Operation Director
- Memantau proses kegiatan proyek di lapangan dan segera mengambil langkah koreksi bila terjadi
penyimpangan
- Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian antara rencana dan
realisasinya
- Mengevaluasi kinerja Subkontraktor / Supplier berdasarkan hasil kerja di lapangan untuk masukan
kepada Dept. Logistic / Cost Control
- Mengevaluasi dan menganalisa penggunaan anggaran proyek untuk optimalisasi keuntungan
- Memantau kelancaran proses tagihan sehingga tepat waktu
- Mengontrol penggunaan peralatan safety
- Mengontrol pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor / Supplier / NSC
- Menganalisa kebutuhan dan pemakaian material maupun peralatan
- Mengontrol SDM / personil proyek, termasuk disiplin kerja karyawan.

PROJECT CONTROLLER

Dalam setiap Project Control section memiliki tugas :

a. Mengumpulkan data progress dari lapangan dan menghitung progress tiap-tiap


section (WBS) maupun progress erection boiler secara keseluruhan.
b. Mengajukan claim progress bulanan ke Client hingga mendapatkan approval. Claim
progress yang sudah disetujui dijadikan dasar pengajuan pembayaran bulanan ke
Client oleh Bagian Keuangan.
c. Mengkoordinasikan pengendalian schedule dan progress progress, dengan cara
memimpin Progress Review meeting yang diadakan satu minggu sekali. Progress
Review meeting dihadiri oleh semua Chief Engineers.
d. Turut menghadiri schedule meeting yang diselenggarakan main contractor seminggu
sekali.
e. Mensuplai data progress dan schedule ke Client yang akan dipergunakan Client
untuk mengupdate project schedule dalam software Primavera.
f. Mengkoordinasikan pengendalian biaya proyek agar tidak melebihi budget yang
telah ditentukan. Setiap awal bulan Project Control section mengeluarkan laporan
bulanan tentang performance masing-masing section (WBS). Dalam laporan tersebut
tercantum progress yang dicapai dan biaya yang telah dihabiskan oleh masing-masing
section. Performance report dibahas dalam sebuah performance meeting yang dipimpin
oleh Project Control engineer.
g. Mengajukan proposal incentive bulanan dan incentive milestone kepada Site
Manager. Incentive ini diberikan kepada seluruh anggota project team berdasarkan
performance yang dicapai oleh masing-masing section, baik progress maupun cost
performance.
h. Membuat laporan bulanan untuk kantor pusat dan laporan bulanan untuk Client.
i. Menangani hal-hal yang berhubungan dengan contract administration. Tugas utama
yang berhubungan dengan contract administration adalah mempersiapkan data-data
untuk claim additional work. Project Control section juga memberikan masukan-
masukan kepada Site Manager dalam masalah commercial yang berhubungan dengan
pembagian tanggung jawab pekerjaan (scope of work) antara main contractor dan sub
contractor. Agar dapat memberikan masukan yang benar, maka pemahaman yang
benar terhadap contract agreement mutlak diperlukan.
j. Membuat dokumentasi dalam bentuk photographi selama proyek berlangsung.
k. Membuat project closing report. Project closing report ini mirip dengan laporan
bulanan, hanya saja disertai dengan analisa-analisa terhadap performance yang
dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam planing dan budget.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Teknik Sipil Perencanaan Gedung

 Bertanggungjawab atas hasil pekerjaan pada bidangnya.


 Mengidentifikasi dan merumuskan kembali ketentuan-ketentuan teknis perencanaan
bangunan
 Mengupayakan dan menyimpulkan hasil pengujian hasil survey tanah. Membuat konsep
dasar, outline sistem struktur, rencana struktur serta penghitungan awal struktur.
 Membuat gambar kerja, rencana kerja, merumuskan syarat-syarat pelaksanaannya serta
mengidentifikasi bill of quantity (BQ).
 Melakukan prakiraan biaya awal dan penghitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB),
 Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).
 Menentukan material yang dipakai untuk ruang dalam maupun luar
 Memberikan informasi kepada Quantity Surveyor
 Konsultasi dengan Dinas Teknis Bangunan atau Unit Satuan Kerja terkait lainnya
 Membuat konsep &gambar perencanaan

Uraian Tugas Dan Tangung Jawab Ahli Teknik Sipil konstruksi

1. Memberikan bantuan pengawasan kapada para KPA dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen)
2. Melakukan koordinasi dan komunkasi dengan peyelenggaraan program Pembangunan
3. Menjamin pelaksanaan fisik dan spesifikasi teknis pembangunan bangunan.
4. Pembinaan dan pengendalian terhadap pengawas lapangan .
5. Memantau peyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader
6. Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab kegiatan dan pengawas bangunan
dalam setiap bulannya.
7. Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta alternatif tindak lanjut
penangananya kepada penyelenggara kegiatan di lapangan
8. Memberikan dukungan teknis, menajemen kepada pengawas bangunan.
9. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan dengan menggunakan kamera yang
berkualitas sehingga hasil dari pengambilan gambar bagus

Ahli Mekanikal sekaligus sebagai Koordinator Engineering Mekanikal


Tugas dan Tanggung jawab Ahli Mekanikal sekaligus sebagai Koordinator Engineering
Mekanikal Adalah Sebagai Berikut :

 Bertanggung jawab kepada Team Leader;


 Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian dan Rencana
Desain Mekanikal dalam pelaksanaan konstruksi;
 Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain Mekanikal yang
dihasilkan oleh Perencana Mekanikal;
 Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop Drawing Mekanikal
yang diajukan oleh Kontraktor;
 Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt Mekanikal yang
diajukan oleh Kontraktor;
 Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim
konsultan MK;
 Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan pekerjaan di
lapangan untuk bidang Mekanikal Bangunan

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal / Elektrikal Perencanaan
Gedung :

 Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya


 Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
 Memberikan informasi kepada Mekanikal & Quantity Surveyor
 Konsultasi dengan team design lainnya
 Mengadakan review dan diskusi
 Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
 Perencanaan jaringan air bersih
 Perencanaan jaringan Air Kotor
 Mempersiapkan bahan-bahan untuk pemaparan
 Bertanggungjawab atas hasil perencanaan pada bidangnya
 Mendukung dan memberi input terhadap design yang dihasilkan
 Memberikan informasi kepada Elektrikal & Quantity Surveyor
 Konsultasi dengan team design lainnya
 Mengadakan review dan diskusi
 Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
 Perencanaan jaringan PJU
 Perencanaan jaringan telepon
 Perencanaan jaringan Instalasi Listrik di Dalam Gedung

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal. Profesi dalam bidang ini
adalah mencakup perencanaan instalasi listrik, perencanaan pemasangan aneka macam mesin,
mendesain pemasangan insalasi elektrikal dll. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab
Tenaga Ahli Mekanikal diantaranya adalah :

Klasifikasi Ahli Mekanikal Terbagi Menjadi 3 Bagian


Ahli Mekanikal Muda
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal Muda adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan Lingkungan (


K3L)
2. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan
3. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil rancangan
4. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal sesuai dengan jadwal
waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan
5. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal mengacu pada manual
pemasangan yang telah ditentukan
6. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
7. Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
8. Membuat laporan hasil pekerjaan

Ahli Mekanikal Madya


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal Madya adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan Lingkungan (


K3L)
2. Memeriksa data perencanaan yang dibutuhkan
3. Menyusun criteria teknis yang dibutuhkan
4. Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis yang
ditentukan
5. Mengawasi kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil rancangan yang
telah dibuat sesuai jadwal dan spesifikasi yang ditetapkan
6. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal mengacu pada manual
pemasangan yang telah ditentukan
7. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
8. Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
9. Membuat laporan hasil pekerjaan

Ahli Mekanikal Utama


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal Utama adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan


2. Menyusun criteria teknis yang dibutuhkan
3. Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis yang
ditentukan
4. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil rancangan yang telah
dibuat
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal sesuai dengan jadwal
waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan
6. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal mengacu pada manual
pemasangan yang telah ditentukan
7. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
8. Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
9. Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah dirancang, dibuat,
dipasang dan diperasikan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensinya
10. Membuat laporan hasil pekerjaan.

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik. Tenaga listrik, atau listrik,
melibatkan produksi dan pengantaran tenaga listrik dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan
peralatan rumah tangga, peralatan perkantoran, mesin industri, dan menyediakan tenaga untuk lampu
umum, alat pemanasan, memasak, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab
Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik diantaranya adalah :

lasifikasi Ahli Teknik Tenaga Listrik Terbagi Menjadi 3 Bagian


Ahli Teknik Tenaga Listrik Muda
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik Muda adalah sebagai
berikut :

1. Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja dan Lingkungan dalam lingkup pekerjaan
2. Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
3. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik
dengan daya maksimum 197 KVA
4. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi distribusi tenaga listrik
tegangan rendah
5. Membuat laporan pekerjaan

Ahli Teknik Tenaga Listrik Madya


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik Madya adalah sebagai
berikut

1. Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja dan Lingkungan dalam lingkup pekerjaan
2. Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
3. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik
dengan daya maksimum 30 MVA
4. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi distribusi tenaga listrik
tegangan rendah dan tegangan menengah
5. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi pembangkit tenaga listrik
dengan kapasitas daya maksimum 5 MW/mesin
6. Membuat laporan pekerjaan

Ahli Teknik Tenaga Listrik Utama


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik Utama adalah sebagai
berikut

1. Menerapkan ketentuan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu dan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja dan Lingkungan dalam lingkup pekerjaan
2. Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja
3. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik
semua daya
4. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi distribusi tenaga listrik
tegangan rendah dan tegangan menengah
5. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi transmisi tenaga listrik
6. Merencanakan/melaksanakan/mengawasi pekerjaan instalasi pembangkit tenaga listrik
semua daya
7. Membuat laporan pekerjaan

Kenali Perbedaan Safety Man Dan Safety Officer

Banyak orang yang bingung dan menganggap bahwa safety men sama dengan safery officer.
Padahal, perbedaan safety man dan safety officer sangatlah menonjol, terlebih lagi di bagian job
desk atau fungsinya. Dari pada berlama – lama berikut ini perbedaan antara safety men dan
safety officer.

Pengertian dan job desk safety man

Safety man sendiri adalah salah satu bagian dari profesi Health Safety & Environmental. Di
mana organisasi ini merupakan salah satu ujung tombak dalam menciptakan lingkungan kerja
yang aman. Dengan begitu, tenaga kerja pada perusahaan tersebut tidak mengalami cedera atau
luka dan bahkan penyakit akibat dari pekerjaan mereka. Adapun beberapa job desk yang dimiliki
oleh safety men, seperti berikut ini.

1. Melakukan inspeksi di tempat kerja. Memastikan tempat kerja dalam kondisi aman.
2. Melakukan intervensi K3. Observasi terhadap perilaku-perilaku tidak aman.
3. Ikut aktif dalam safety toolbox meeting dan memberi masukan terhadap isu-isu K3 di
lapangan.
4. Ikut berpartisipasi dalam memadamkan api bila terjadi kebakaran
5. Melaporkan segera ke safety officer/supervisor bila terjadi kecelakaan kerja.
6. Memberikan dukungan atau bantuan pada team penyelidik sebagimana mestinya.

Divisi yang satu ini juga memilii beberapa tanggung jawab. Salah satunya adalah memastikan
bahwa program K3 sudah dilaksanakan secara efektif. Dengan begitu, kerugian dan kecelakaan
kerja bisa dihindari. Selain itu, safety man juga bertugas dalam mencegah tindakan apapun yang
bisa menyebabkan kecelakaan kerja terjadi.

Safety man sendiri lebih banyak bertugas pada suatu proyek. Di mana tingkat kecelakaan yang
paling sering terjadi. Maka dari itu, safety man bertugas untuk melakukan pengecekan dan
pengontrol akan suatu proyek tersebut agar aman dan kerugian perusahaan bisa dihindari.

Pengertian dan job desk safety officer

Safety officer merupakan orang yang bertanggung jawab akan keselamatan kerja suatu
perusahaan. Walaupun memang kecelakaan kerja suatu perusahaan sangat minim terjadi. Namun
setiap perusahaan harus memiliki safety officer. Selain itu, ada beberapa tugas dan tanggung
jawab yang harus dimiliki oleh safety officer, seperti berikut ini :

1. Mengenalkan keselamatan kerja

Tugas utama dari safety officer adalah mengenalkan tentang K3 yakni Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada karyawan baru. Oleh karen itu menjadi safety officer juga harus memiliki
kemampuan marketing. Pasalnya hal ini dilakukan agar karyawan baru bisa di bujuk untuk
menaati semua keselamatan kerja pada perusahaan tersebut.

2. Sebagai informan

Safety officer merupakan sumber informasi bagi semua karyawan yang ada di dalam perusahaan
tersebut. Mereka harus mampu menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

3. Pemeriksaan kerja

Safety officer juga memiliki pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan kerja. Bahkan, mereka
juga tidak segan – segan untuk menegur karyawan yang tidak mematuhi peraturan. Setelah itu,
safety officer akan membuat laporan.

4. Investigator

Safety officer merupakan orang yang berperan sebagai penyelidik. Di mana mereka memiliki
tanggung jawab menyelidiki apa penyebab terjadinya suatu kecelakaan di tempat kerja tersebut.

Tugas dan tanggung jawab dari safety officer sendiri adalah memastikan bahwa tempat kerja
merupakan tempat yang aman dan nyaman. Selain itu, safety officer juga harus selalu siaga akan
segala kemungkinan yang terjadi.

Safety officer juga harus memastikan bahwa setiap divisi dalam perusahaan mendapatkan
instruksi yang benar akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berbeda dengan safety man,
safety officer lebih banyak ditempatkan di kantor. Bahkan mereka seringkali bertugas sebagai
pengawas karyawan.
Demikian perbedaan safety man dan safety officer. Jika dilihat sekilas memang tidak ada
bedanya. Sebenarnya tujuan utama dari kedua devisi tersebut adalah membuat perusahaan
sebagai tempat yang aman dan nyaman. Selain itu, memastikan bahwa kecelakaan kerja tidak
terjadi.

Persamaan lainnya dari perbedaan safety man dan safety officer adalah dasar – dasar yang harus
mereka ketahui. Adapun beberapa materi dasar untuk menjadi safety man atau safety officer,
seperti program dan dasar K3, peraturan perundangan K3, identifikasi bahaya dan penilaian
resiko, alat perlindungan diri, analisa kerja aman, keselamatan berkendara, sistem manajemen
K3, prosedur keadaan darurat, penangan bahan kimia, pengenalan operasi pengangkatan, sistem
pelindung kebakaran dan api serta masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai