2. Kontraktor harus mempunyai· informasi yang jelas tentang letak, lokasi, jenis pekerjaan,
gambar dan ukuran dari yang akan dikerjakan. Hasil pemeriksaan harus diukur dalam buku
ukur standar yang dijilid dan tidak berupa lembaran yang terlepas.
3. Kontraktor harus memeriksa letak patok koordinat dan station dan bila perlu diletakkan pada
lokasi yang benar (dipindahkan).
2. Jadwal Keuangan
Jadwal keuangan diperlukan untuk membuat cash flow keuangan untuk penyelesaian
pekerjaan.
4. Jadwallainnya
Apabila diminta oleh Pemimpin Proyek atau Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib
membuat jadwal,gambar,denah (peta), lokasi dan lain-lain informasi yang diperlukan oleh
Pemimpin Proyek atau Konsultan Pengawas.
2. Selama Pelaksanaan
• Harus dilaksanakan pembersihan untuk menjamin bahwa lokasi pekerjaan dipelihara,
bebas daritimbunan material sisa, dan dan kotoran lainnya.
..
J_fi '·•
• Material yang kering serta sampah harus dibasahkan dengan air jangan sampai
beterbangan.
• Selama proses pekerjaan, tempat umum dan tempat kerja harus selalu terjaga
kebersihannya dan material sisa,kotoran sampah harus dibuang ke luar lokasi pekerjaan
• Kontraktor harus menyediakan drum penampung untuk mengumpulkan material sisa
kotoran dan sampah untuk dibuang dari lokasi pekerjaan. Material sisa, kotoran dan
sampah harus dibuang pada tempat penimbunan yang ditunjuk.
• Barang-barang yang disimpan harus disusun secara teratur untuk penggunaan yang
mudah, tidak mengganggu lalu lintas, drainase dan menyediakan perlindungan yang
cukup terhadap barang tersebut.
• Kontraktor wajib mengurug kembali seluruh lubang dan galian yang dibuat Kontraktor
yang sudah tidak diperlukan dalam pekerjaan. Kontraktor harus membuang dan
membersihkan sampah yang berlebihan, kotoran dan material yang sudah tidak
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
3. Akhir Pelaksanaan
• Pada akhir pelaksanaan Kontraktor harus meningggalkan lokasi pekerjaan dalam
keadaan bersih dan siap untuk digunakan oleh Pemilik Proyek. Kontraktor harus
mengembalikan ke keadaan semula bangunan tempat kerja yang tidak ditetapkan untuk
diubah.
• Sebelum penyelesaian pekerjaan,jalan harus dibersihkan, terlebih material dan seluruh
tempat yang ditempati sehubungan dengan pekerjaan.
• Tempat kerja harus ditinggalkan dalam keadaan yang rapi, bersih dengan kelandaian
serta ketinggian yang baik, seluruh perkakas, material sisa, peralatan sisa sampah dan
kotoran harus sudah tidak ada di tempat kerja. Kontraktor harus mempekerjakan
pekerja yang berpengalaman untuk pembersihan akhir dan untuk penyiapan penyerahan
pekerjaan kepada Pemilik Proyek. Kontraktor wajib melakukan pemeriksaan hasil
pekerjaan dari kerusakan dan dari kotoran sebelum pembersihan terakhir.
1.2.1 Umum
Apabila ditentukan pada Daftar Kuantitas dan Harga, Kontraktor dengan cara menyewa harus
menyediakan,memelihara, membersihkan dan menjaga seluruh kantor lapangan sementara dan
gudang penyimpanan material dan penyimpanan tanaman (Nursery) selama periode
pelaksanaan pekerjaan. Pada saat selesainya pekerjaan, Kontraktor harus mengembalikan
kepada pemiliknya dalam keadaan minimal seperti sediakala.
1. Pelaksanaan
Apabila kantor lapangan berada di dalam kawasan proyek, Kontraktor harus memperhatikan
dan mentaati peraturan serta melaporkan kepada Permimpin Proyek sebelum menetapkan
lokasi dan melaksanakan pemasangan instalasi I bangunan. Drainase pada komplek pusat
kegiatan tersebut harus berfungsi dengan baik. Kontraktor harus mengambil tindakan
pengF manan yang memadai !Jntuk pencegahan kebakaran selama periode penanaman
maupun periode pemeliharaan.
2. Persyaratan Bangunan
Apabila kantor lapangan berada di dalam kawasan proyek, kantor lapangan harus baik secara
struktur, kedap terhadap cuaca, dengan lantai lebih tinggi dari permukaan tanah. Luas dan
dimensi bangunan mencukupi kebutuhan Kontraktor. Pada saat selesainya pekerjaan,
Kontraktor harus membongkar kantor lapangan I sementara dan gudang sehingga
keadaan kembali seperti sediakala.
4. Bila untuk suatu keadaan yang tidak terelakkan dimana saluran air minum I pembuangan,
aliran listrik dan sebagainya yang sifatnya digunakan oleh umum menjadi terganggu
pekerjaan ini, maka Kontraktor wajib mengusahakan suatu cara penyelesaian sedemikian
sehingga fasilitas-fasilitas umum tersebut tetap berjalan lancar sebagaimana mestinya.
1.2.3 Nursery
1. Umum
a. Nursery adalah lokasi yang cukup luas untuk memelihara dan mempersiapkan tanaman
sehingga menjadi siap dipindahkan ke tempat yang benar. Fungsinya termasuk
menyimpan semua peralatan, pupuk dan bahan pembantu pemeliharaan yang berkaitan
dengan kegiatan pertanaman, berbentuk bidang yang aman. Semua tanaman harus
diletakkan pada tempat yang teduh dengan keadaan tanah datar dan bersih.
b. Nursery dibangun oleh kontraktor dengan ukuran 200m2 dengan persetujuan konsultan
pengawas, nursery dengan konstruksi bambu dan dilengkapi dengan paranet. Nursery
juga dilengkapi dengan instalasi selang penyiraman dan pompa air. Pada nursery juga
terdapat kantor dan gudang kontraktor. kantor dilengkapi dengan ruang kerja dan ruang
rapat serta penginapan pekerja, sedangkan gudang digunakan untuk penyimpanan
peralatan kerja, peralatan perlindunganlpengaturan lalu lintas dan material serta bahan
lainnya sesuai dengan kebutuhannya dan ketentuan dalam dokumen kontrak.
c. Peralatan, bahan dan material yang digunakan kontraktor diperiksa oleh konsultan
pengawas, dan dipastikan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan dalam kontrak,
bahan dan material berupa pupuk, pestisida dan obat-obatan lainnya dalam keadaan
kering dan bersih. Kekurangan peralatan, bahan dan material harus dilengkapi agar tidak
menghambat pelaksaan pekerjaan dilapangan.
d. Aplikasi Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) seperti Rootane.Atonik dengan dosis 2-3 cclliter
dapat diaplikasikan pada balling akar tanaman pada saat tanaman distok di Nursery.
Selama tanaman disimpan di nursery tetap disiram rutin dan dirawat dengan baik.
g. Kontraktor harus dapat mengantisipasi musim kemarau yang ekstrem. Aplikasi mulsa
lainnya juga dapat diberikan dan sudah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
Antisipasi musim kemarau yang ekstrem juga dapat dilakukan dengan mengintensifkan
armada penyiraman dan atau menambah armada penyiraman.
h. Aplikasi Pupuk Kandang dengan takaran 5-10 kg per pohon dapat dilaksanakan pada
musim kemarau. Aplikasi pupuk kandang diharapkan dapat membantu penyiraman air
dalam tanah serta memperbaiki stuktur tanah. Pupuk Kandang jenis pupuk kandang sapi
dan atau ayam yang sudah matang atau jenis pupuk kandang lainnya dengan
persetujuan konsultan pengawas. Aplikasi pupuk kandang diaplikasikan pada awal
penanaman dan pada masa perawatan,khususnya pada musim kemarau.
i. Pemangkasan tunas air dilakukan khususnya pada pohon seperti Bunga Dadap Merah,
agar daun mengumpul pada bagian tajuk tanaman dan tanaman terlihat ideal, estetik
dan proposional.
2. Lokasi
a. Terletak pada area yang cukup datar dan tidak dengan permukaanllapisan batuan.
b. Mudah dicapai dari jalan
c. Dekat dengan kantor proyek I tidak jauh dari Posl gerbang proyek
d. Terdapat I dekat dengan sumber air
Di area nursery harus disediakan cukup air untuk penyiraman yang berasal dari sumur
atau air sungai yang mutunya memenuhi syarat. Semua tanaman yang berada di nursery
harus disiram 2 (dua) kali sehari pada pagi dan sore hari.
e. Seluruh area nursery harus bebas dari genangan air I banjir.
3. Persyaratan
a. Harus memiliki keteduhan dengan cara :
• Menggunakan pelindung paranet dengan kerapatan 50%
• Tiang penyangga dari bambu diameter 8- 10 em, tinggi 3 m dari permukaan tanah,
dipancang tegak lurus ke dalam tanah, dengan perkuatan dibuat pada setiap
sambungan
b. Luas cukup memadai :minimal 200m2
c. Maksimalisasi penggunaan material sehingga menghasilkan modul yang maksimal (misal
: memperhitungkan ukuran paranet,bambu yang ada dl pasaran )
d. Harus mempunyai sirkulasi udara yang baik
• Bak penampung air terbuat dari bahan fiberglass dengan kapasitas 1000- 3000 liter,
dilengkapi dengan pampa dan selang sebagai sarana untuk penyiraman.
• Pemasangan bak penampung air dengan cara ditanam dalam tanah, agar
memudahkan pengisian dan pengambilan air saat penyiraman tanaman.
b. Generator sebagai sumber listrik
c. Rumah jaga
d. Penyimpanan pupuk & peralatan.
Untuk menunjang kegiatan pekerjaan kontraktor harus menyediakan gudang/ bedeng di
area nursery yang sekaligus dapat digunakan untuk menyimpan alat-alat, pupuk dan
lain-lain.
e. Harus disediakan sebuah tempat peturasan yang memenuhi syarat kesehatan untuk
petugas.
Pengukuran hasil pekerjaan kantor lapangan dan gudang didasarkan atas realisasi yang telah
disetujui Konsultan Pengawas. Penetapan nilai prestasi sesuai daftar kuantitas dan harga
adalah merupakan dasar pengukuran hasil kerja.
• Menyediakan operator yang berpengalaman, tenaga kerja terlatih dan pekerja serta
engineer dengan latar belakang pekerjaan tanah.
, r,·:·:; .' •.
6. Kontraktor harus merencanakan dan menempatkan penumpukan pada setiap jarak SOm dan
ditempatkan pada sisi jalan untuk memudahkan pengangkutan.
7. Semua bahan galian harus dibuang dan diangkut ke daerah yang ditentukan Pengawas
Lapangan.
8. Kontraktor harus membiarkan tanah tidak dikupas sedalam 50 - 70mm sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan untuk keperluan pemadatan dan keseimbangan harus seluruhnya atau
sebagian dipotong seperti ditunjukan dalam gambar kerja. Kelebihan pemotongan harus
diperbaiki.
9. Pada lokasi-lokasi khusus terjadinya tekanan rendah menurut anggapan Pengawas Lapangan,
harus diisi dengan tanah galian dan dipadatkan sampai kepadatan tanah maksimal yang
diisyaratkan.
• Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Lebar galian harus dibuat cukup
Iebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
• Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan Pengawas
Lapangan dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap perlu.
• Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas dari bahan
lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan sebelum menempatkan bahan urugan.
• Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana, Kontraktor harus
melakukan penggalian .tambahan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, sampai
kedalaman di mana daya dukung yang sesuai tercapai.
• Untuk lapisan lunak,permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum pekerjaan
berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan lainnya tidak
merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan tanah
sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.
Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan menye-
diakan saluran pengeringan sementara atau pompa.
Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor harus
diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas Lapangan tanpa tambahan biaya dari Pemilik
Proyek.
Bila ditemukan batu-batuan, Kontraktor harus memberitahukannya kepada Pengawas
Lapangan yang akan mengambil keputusan, sebelum penggalian dilanjutkan. Sesudah
setiap pekerjaan penggalian selesai,Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan,
dan pekerjaan dapat dilanjutkan kembali setelah Pengawas Lapangan menyetujui
kedalaman penggalian dan sifat lapisan tanah pada dasar penggalian tersebut.
• Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan dan lokasi
pengerjaan urugan/timbunan telah disetujui Pengawas Lapangan.
• Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpan oleh
,Kontraktor di tempat penu.mpukan pada lokasi yang memudahkan pengangkutan selama
pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi penumpukan harus disetujui
Pengawas Lapangan.
3 Pemadatan.
• Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk memadatkan
urukan maupun daerah galian.
• Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai elevasi yang
ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Pengawas Lapangan.
• Semua bahan galian harus dikumpulkan pada tempat tertentu sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan sehingga bila dibutuhkan dan memenuhi ketentuan bahan galian tersebut
dapat digunakan untuk bahan urugan atau dibuang sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
• Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar Kerja atau petunjuk Pengawas Lapangan yang disebabkan karena kesalahan
Kontraktor, kelebihan penggalian tersebut tidak dapat dibayar dan Kontraktor harus
memperbaiki daerah tersebut sesuai Gambar Kerja atas biaya Kontraktor.
• Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak patok-patok
pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan yang disebabkan
karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus diperbaiki
oleh Kontraktortanpa biaya tambahan atau waktu.
• Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah elevasi akhir
pada kedalaman minimal lScm di bawah elevasi akhir rencana. Batuan dapat berupa
batu atau serpihan keras dalam batuan dasar asli, dan batu besar dengan volume lebih
dari O,Scm3 atau berukuran lebih besar dari 1m, yang harus disingkirkan dengan alat
khusus dan/atau diledakkan.
Pembersihan lokasi danlatau penggalian sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis.
Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
Bahan urukan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan lapis demi lapis
dengan ketebalan maksimal 200mm (keadaan lepas) dan harus dipadatkan dengan
baik.
Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urugan harus dipadatkan sampai kepadatan
yang sebanding dengan daerah sekitarnya atau sesuai ketentuan dalam butir 5.3. dari
Spesifikasi Teknis ini.
Untuk timbunan di d.alam lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sesuai nilai
kepadatan yang ditentukan dalam butir 5.3. dari SpesifikasiTeknis ini.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau syarat khusus, alat pemadat tangan
tidak diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urukan sebelum pemadatan
lapisan terdahulu disetujuiPengawas Lapangan.
2. Pohon I semak I rerumputan yang tidak diperlukan lagi di area kerja harus disingkirkan berikut
pokok pohon I semak I rerumputan sampai akar-akarnya.Sampah-sampah tanaman I kotoran-
kotoran tanaman merupakan tanggung jawab Kontraktor untuk pembersihannya.
. ;<
&:·
i. \ .
3. Untuk pekerjaan pananaman diperlukan pekerjaan pengurugan tanah yang mengandung
bahan organis.
2. Lahan yang dipersiapkan untuk pekerjaan penanaman harus benar-benar dibersihkan dari
batu,kerikil, adukan, kapur, dan berbagai material bekas bangunan,bahan plastik dan bahan-
bahan organis dibuang keluar dari lokasi proyek. Tanah yang dipakai untuk urugan,pelapisan
tanah (top soil) adalah tanah subur dan gembur.
3. Jenis tanaman yang ada pada lokasi pekerjaan dan tidak termasuk dalam rencana I rancangan
tapak harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dengan cara ditebang I dicabut I dipotong dan
sebagainya.
Semua titik lokasi penanaman pohon harus diberi tanda dengan patok-patok yang diberi cat atau
sejenis sesuai tanaman yang tertera pada Gambar Rencana. Titik lokasi penanaman perdu terluar
sebagai batas kelompok tanaman yang sejenis harus diberi tanda untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas. Pematokan harus dilaksanakan dengan benar dan tepat pada saat
pengukurannya. ·
Apabila terjadi ketidak sesuaian pada kondisi lapangan, agar dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas untuk menentukan lokasi patok yang disetujui.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk memperoleh hasil yang
baik.
b. Pekerjaan tanah subur ini dilakukan untuk semua area penanaman,
c. Khusus untuk penanaman perdu dalam Pot dilakukan pengerukan tanah sedalam 40 em
dari permukaan pot yang kemudian diisi kembali dengan campuran tanah subur dan
pupuk kandang dengan perbandingan 2 :1sampai 10 em di bawah permukaan bibir pot
(setelah tanah disiram air).
d. Khusus untuk penanaman pohon dilakukan penggalian tanah dengan ukuran 0,8m x 0,8
m x 0,8m dan atau lebih kecil dari itu dengan pe3rsetujuan Consultan Pengawas,yang
kemudian tanah tersebut dicampur dengan pupuk kandang untuk digunakan sebagai
tanah subur I media tanam.
2. Persyaratan Bahan
a. Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak berbatu atau tidak terdapat
puing-puing bekas bangunan,tidak ada sampah dan rumputtlanaman liar.
b. Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama,kutu maupun rayap.
c. Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui masa penimbunan
selama minimum 6 bulan, sebagai eampuran tanah gembur dengan perbandingan 2 : 1
( anah : pupuk),atau campuran tanah humus.
d. Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,asam alkali
dan bahan-bahan organis lainnya.
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di atas
dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan atau Pemimpin Proyek
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Tanah dan tJUtJuk kandang yang digunakan harus dengan t;Jersetu uan t;Jthal<. Konsultan
Pengawas dan atau Pemimpin Proyek.
b. campuran tanah dan pupuk kandang harus merata,warna dan campurannya.
c. Lapisan tanah subur harus sama ketebalannya sesuai yang disyaratkan dalam detail
gambar,diratakan dan disiram air.
d. Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan dari pihak
Konsultan Pengawas dan atau Pemimpin Proyek.
1. Tanaman yang akan ditanam harus berasal dari pembibitan (tampungan),dengan kualitas yang
baik dan dalam kondisi telah tumbuh.
2. Seluruh pohon dan tanaman yang diambil dari Nursery I Supplier tanaman perlu diadaptasikan
dengan lingkungannya dengan cara menempatkan pada Nursery di lapangan.
3. Tanaman yang akan ditanam harus sesuai ukuran dan species standar sesuai dengan yang
tercantum dalam spesifikasi. Sebelum ditanam, tanaman harus diperiksa oleh Konsultan
Pengawas yang akan memberi persetujuan atau penolakan. Tanaman yang sudah OK dapat
diberi labelnya.
4. Penggantian species I jenis tanaman tidak diijinkan terkecuali bila dapat dibuktikan bahwa
species yang diminta tersebut tidak tersedia di pasaran. Permohonan penggantian tanaman
harus secara tertulis kepada Pemimpin Proyek melalui Konsultan Pengawas.
5. Kriteria kualitas tanaman.
a. Rump u t
• Tanaman rumput yang ditanam adalah dalam bentuk lempeng.
• Daun dalam kondisi baik,tidak layu dan kering.
• Pada lempengan rumput tersebut tidak terdapat hama (rayap) atau penyakit.
• Mudah dalam pemeliharaan.
b. Tanaman Penutup Tanah
• Ada beberapa jenis tanaman penutup tanah yang mempunyai ketinggian antara ± 10-
30cm.
• Tanaman penutup tanah yang akan ditanam adalah tanaman tampungan
• Kondisi tanaman balk,daun tidak layu dan kering.
• Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun
akarnya
• Mudah dalam pemeliharaan
c. Tanaman Semak
• Tanaman semak adalah tanaman yang tidak mengandung zat kayu
• Tanaman semak yang akan dltanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk
ditanam
• Ting hnaman±30-75cm
• Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.
• Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit balk daun maupun
akarnya
• Mudah dalam pemeliharaan
d. Tanaman perdu
• Tanaman perdu adalah tanaman yang mengandung zat kayu,tetapl bukan pohon
• Tanaman perdu yang akan ditanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk
ditanam
• Tinggi tanaman ± 75 - 150 em
• Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.
• Struktur perakaran balk, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun
akarnya
• Batang tanaman kuat dan tidak mudah patah
• Daun tidak mudah rontok
• Bunga yang berkembang dalam keadaan segar,tidak layu dan kering
e. Tanaman Pohon
• Tanaman pohon yang akan ditanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk
ditanam (instan trees)
• Tinggi tanaman ± 150-400 em (lihat lampiran Spesifikasi tanaman).
• Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.
• Struktur perakaran balk, tldak terserang hama dan penyakit baik daun maupun
akarnya
• Batang tanaman kuat dan tidak mudah patah
• Daun tidak mudah rontok
• Bunga yang berkembang dalam keadaan segar,tidak layu dan kerlng
·.
2.1.3 Pengadaan Bibit Tanaman
1. Pada saat pengiriman tanaman harus benar-benar terlindung dan tertutup untuk mencegah
kerusakan tanaman tersebut sejak lokasi asal pengiriman sampai di nursery. Tanaman tidak
boleh diikat dengan tali atau kawat yang dapat mengakibatkan batang I cabangnya rusak dan
patah. Untuk mencegah kerusakan perakarannya, tanaman yang akan ditanam harus dalam
polybag I pot.
2. Polybag adalah kantong plastik dengan bentuk khusus yang dibuat guna membungkus akar dan
ujung bagian bawah tanaman beserta tanah yang melekat padanya. Tanaman yang
dimaksudkan adalah pohon atau perdu yang sedang dalam proses pemindahan untuk menuju
penanaman akhir. Bahan plastik tersebut tidak mudah hancur baik di atas atau di dalam tanah.
Walaupun ketebalan bahan plastik polybag dapat ditembus oleh pertumbuhan akar pohon di
dalam tanah, tetapi akar perdu tidak cukup kuat menembusnya. Polybag memiliki ciri-ciri
berupa kantong berlubang yang memungkinkan air berlebihan di dalamnya dapat keluar
sehingga tanaman dapat hidup. Polybag memiliki berbagai ukuran, sehingga ukuran polybag
yang dipergunakan dipilih sesuai dengan ukuran besarnya akar dan tanah yang
membutuhkannya. Saat penanaman tanaman dilapangan maka polybagnya dibukaldicopot.
Bibit tanaman yang akan ditanam sampai di tempat penampungan (nursery) senantiasa harus
dalam keadaan sehat mulai dari akar,batang dan daun,serta pemilihan tanaman harus rata
keadaannya baik tinggi tajuk maupun Iebar tajuk. Semua jenis tanaman yang akan dipilih harus
sesuai dengan ukuran yang diberikan dalam daftar kuantitas
3. Untuk menyimpan sementara, tanaman harus diletakkan pada tempat yang teduh sekitar
lokasi penanaman (dibuatkan·bedeng I nursery) dengan keadaan tanah datar dan bersih.
begitu tanaman datang harus disiram dan dipelihara di bedenglnursery selama minimal14 hari
sebelum dilakukan penanaman di lokasi proyek.
4. Semua tanaman yang masuk atau keluar nursery harus dicatat. Semua jenis tanaman yang
akan ditanam harus berasal dari bedeng I nursery dan telah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Pengiriman tanaman dari nursery ke lokasi tanam dicatat sesuai labelnya. Label
harus tetap tergantung sampai berakhirnya masa pemeliharaan.
a. Penanaman Pohon
1. Pohon yang ditanam adalah pohon dari hasil tampungan, dalam kondisi hidup,baik dan
segar.
2. Setelah pekerjaan galian lubang tanaman dan media tanam siap, penanaman dapat
dilaksanakan dengan teknis dan cara sebagai berikut:
• Tanaman dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia dengan kondisi tetap dalam
pembungkus akar (menggunakan karung goni). Bila pembungkus terbuat dari
bahan lain agar pembungkus dibuka terlebih dahulu.
• Setelah ditanam, lubang diisi kembali sampai melebihi batas permukaan tanah,
tetapi tidak melebthi leher akar, kemudian dibentuk cekungan di sekelilingnya
untuk menampung air agar tidak melimpah keluar.
• Segera dipancangkan penguat tanaman I steger dan diikat kuat. Untuk pohon
besar digunakan bambu utuh berdiameter 8 - 12 em sebagai penguatnya. Cara
pemasangan sesuai dengan gambar.
c. Penanaman Rumput
Penanaman rumput dilakukan dengan sistem lempeng, setelah penanaman, permukaan
rumput dipadatkan atau dipukul-pukul dengan potongan balok untuk merapikan permukaan
dan pertemuan antara lempeng ditabur dengan pasir secukupnya, setelah itu disiram.
Penanaman tanaman harus memperhatikan sistem perembesan dan pengaliran air dalam
tanah.
d. Pemupukan
Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik, yang telah melalui masa penimbunan selama
minimum 6 (enam) bulan, sebagai campuran tanah gembur dengan penggunaan sebagai
berikut : untuk 1(satu) pohon digunakan 0.128 M3,karung (10 kg)lpohon pupuk kandang
2
dan untuk penutup tanah digunakan per m atau X - 1karung (10-20kg) dan untuk rumput
3
digunakan 0,1M per M2 atau karung (10 kg)lm 2•
f. Pengujian pH tanah
Dari 10 buah lubang galian yang saling berdekatan diuji pH (keasaman) tanah sebuah dasar
lubang dengan menggunakan pH meter. Hasil pengujian pH dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas. Penanaman diperkenankan bila pH 6,5-7,2. Bila pH < 6,5 harus diberikan Dolomit
secukupnya untuk menaikkannya dan sebaliknya bila pH > 7,2 diberikan pupuk sulfat organik
untumenurunkannya. Penanaman yang dilakukan pada galian lubang yang mengalami
perbaikan pH harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
g. Pengisian media tanam
Lubang tanaman harus diisi kembali dengan tanah subur I tanah organik I top soil yang
dicampur dengan pupuk kandang yang sudah matang (berumur 2 bulan) dan pasir dengan
ukuran perbandingan campuran top soil 0,04 m 3 - 0,144 m3lpohon, pupuk kandang I kompos
10 kglpohon.
Media tanam dicampur secara merata sesuai konsentrasi yang telah ditetapkan kemudian
dimasukkan ke maslng-masing lubang tanam dengan volume cukup.
h. Pupuk yang dipakai adalah pupuk kandang yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
• Berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, atau kambing yang sudah mengalaml pelapukan
dimana kotoran sudah menjadi tanah.
• Tidak berbau kotoran dan lebih rlngan dari tanah biasa.
• Berwarna kehitam-hltaman,kecoklat-coklatan dan keabu-abuan.
i. Sebelum diisl dengan tanah, dasar lubang diberi Furadan/pembasmi rayap, dengan dosls
pemakaian 20 gramlm2 atau sesuai petunjuk yang ada pada kemasannya.
j. Penanaman
• Pada saat pengiriman menuju ke tltik lokasi penanaman, tanaman harus benar-benar
terllndung dan tertutup untuk mencegah kerusakan tanaman. Tanaman tidak boleh diikat
dengan tali atau kawat yang dapat mengakibatkan batang I cabangnya rusak dan patah.
Semua tanaman yang akan ditanam harus masih dalam polybag I pot dan memiliki label.
• Bibit tanaman yang ditanam harus dalam kondisi siap tanam, dalam arti komposisl balk
dan sudah mengalaml masa penyesuaian (akllmatisasi).
• Semua pohon dan perdu dltanam sebelum penanaman rumput. Penanaman pohon dapat
dilakukan bersama dengan polybagnya dan atau melepaskan polybagnya, sedangkan
penanaman perdu setelah polybagnya dilepas.
• Penanaman dilakukan dengan balk dan benar sehlngga tanaman setelah dltanam berada
dalam posisl balk.
• Setlap tanaman harus dipegang dl atas dasar lubang untuk menerima kemudlan tanah
(campur pupuk) diisikan secara teratur pada lubang dan di sekltar akar-akar. Kenudian
tanah dipadatkan sampai kepadatan yang dlperlukan. Setelah akar tanaman menyebar
batang ditarlk perlahan untuk memastikan tanah disekitarnya cukup padat untuk
menopang akarnya dan menghasllkan pertumbuhan yang sehat. Permukaan tanah urugan
cukup 5 em dibawah permukaan tanah dipingglr lubang, agar air penyiraman tetap berada
pada posisi lubang.
• Kontraktor tidak diperkenankan melaksanakan penanaman apabila sarana untuk
penyiraman belum disiapkan.
a. Setelah tanaman selesai ditanam,harus disiram sampai benar-benar basah perakarannya, atau
diperkirakan minimum untuk setiap pohon membutuhkan air sebanyak 10 liter dan perdu
sebanyak 3 liter.
b. Penyiraman tidak perlu dilakukan pada siang hari bersangkutan bila turun hujan lebat
c. cara penylraman dilakukan sedemikian rupa sehingga tldak mengakibatkan tanaman rusak.
d. Untuk penylraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,asam alkali
dan bahan-bahan organlk lalnnya.
• Segera dipancangkan penguat tanaman I steger dan diikat kuat. Untuk pohon
-
2.1.7 Steger I Penguat Pohon-Perdu
a. Steger pohon dan steger perdu harus disiapkan sebelum penanaman dimulai.
b. Bentuk dan ukuran sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas atau Gambar.
c. Posisisteger harus kokoh I kuat,sehingga fungsinya sebagai penguat,berguna bagi tanaman.
2.2.4 Penyiraman
1. Jadwal penyiraman adalah sebagai berikut:
• Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan rumput yang baru
ditanam dan semua tanaman dalam penampungan sementara, sebelum pukul 0.00
(pukul 06.00 s/d 09.00) pada pagi hari dan sesudah pukul 14.00 (pukul 16.00 s/d
18.00} pada sore hari pada sore hari sampai tanaman tersebut tumbuh sehat dan
kuat.
• Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat tumbuh baik dan kuat harus
disiram satu kalisehari pada sore hari setelah pukul 15.30.
• Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah permukaan tanah. Tanaman
yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari,tak perlu disiram lagi.
• Penyiraman yang berlebihan tidak diijinkan. Air harus dapat terserap baik oleh tanah
di sekitar tanaman.
• Kontraktor wajib mengganti setiap kali ada tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian
tanaman ini dengan tanaman yang baru adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor sampai
masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir.
• Penggantian tanaman harus sesuai jenis I bentuk I warna daun dan bunga serta ukuran yang
sama dengan apa yang telah ditentukan dan tertanam.
• Penggantian tanaman dilaksanakan dengan sebaik mungkin jangan sampai merusak tanaman
lain disekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru.
• Penggantian tanaman dilakukan pada sore hari antara pukul15.00 -18.00,atau pagi hari 08.00
-10.00 dan sesudah dilakukan penanaman baru harus segera disiram.
2.2.7 Pemangkasan
1. Pemangkasan dilakukan apabila pertumbuhan tanaman sudah tidak teratur dan mengganggu
lingkungan I penglihatan pemakai jalan.
2. Pemangkasan dilaksanakan untuk membuang cabanglranting liar atau untuk menjaga atau
memperbaiki bentuk pertumbuhan yang diinginkan. Cabanglranting yang matl atau layu harus
dibuang dengan cara dipotong.
3. Semua pekerjaan pemangkasan harus dilakukan dengan gunting pangkas untuk memotong
cabang dan ranting dari arah bawah, membuat potongan miring menjauh (30° - 50°) dari
tunas yang berada pada cabanglranting yang tersisa jika memungkinkan, sehingga
pertumbuhan baru dapat muncul darl tunas tersebut. Tidak dibenarkan melakukan
pemangkasan cabanglranting tanpa menggunakan alat pemotong yang cukup tajam.
4. Bekas pemotongan cabanglranting yang permukaannya terbuka Iebar harus ditutup dengan
cat ata.u ter (aspal) penutup luka untuk mencegah infeksi yang disebabkan jamur pembusuk
kayu atau serangga yang dapat membunuh tanaman. Pemangkasan dilakukan secara teratur
pada masa perawatan & pemeliharaan.
5. Pemangkasan pada tanaman hias untuk pemeliharaan bentuk dilakukan bilamana ketinggian
komposisi kelompok tanaman tidak lagi beraturan dan dipotong sesuai petunjuk ketinggian
yang diminta dalam gambar.
6. Pada tanaman rambat pemangkasan dilakukan untuk cabang yang tumbuh tidak teratur
arahnya dan yang menutupi tanaman-tanaman hias sekelilingnya.
2.2.8 Pemupukan
1. Jenis Pupuk
Pupuk Kandang terdiri dari :
Kotoran ayam,kambing,kuda,kelinci,sapi dengan catatan bahwa pupuk kandang tersebut
sudah membusuk menjadi tanah kompos (sudah matang).
2
Pemakaian adalah 5 kg/m dan atau 5 kg/pohon.
2. Jadwal Pemupukan
Pemupukan tanaman dijadwalkan setiap interval 3 bulan sekali. Masa pemupukan
dilaksanakan pada saat pelaksanaan fisik dan pemeliharaan.
c. Untuk Rumput
• Pupuk dilarutkan I dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1sendok makan
pupuk urea untuk setiap 4 liter air.
• Larutan tersebut disiramkan secara merata di atas permukaan rumput.
d. Pemupukan awal
• Pemupukan awal dilakukan bila bibit tanaman yang ditanam telah tumbuh lebih
kurang 3 bulan pasca tanam dengan baik, karena penanaman awal tanah sudah
diberi pupuk kandang maka pada pemupukan ini hanya berupa pupuk (KCL,NPK
atau Urea) sesuai kebutuhan tanaman. Dosis yang diberikan sebanyak 100
gram/pohon atau 100 gram/m2 ,sedangkan untuk perdu 100 gram/ pohon.
!t. ·
• Pemupukan ini diberikan secara taburan, yang ditaburkan pada keliling pokok
tanaman dengan jarak 40 em dari pokok tanaman yang sebelumnya, dibuatkan
sedikit galian yang mana setelah pupuk ditabur didalamnya galian tadi lebih kurang
10 em ditutup lagi.
e. Pemupukan lanjut
Pemupukan selanjutnya dipakai pupuk organik, sedangkan pemupukan dilakukan selang
3 bulan sekali
f. Pupuk daun/bunga
Pupuk daun/bunga dapat dilakukan untuk membantu merangsang percepatan tumbuh
daun/bunga.
2. Bahan yang dipakai adalah pestisida yang memenuhi ketentuan dari Pemerintah Republik
Indonesia.Jumlah pemakaian harus sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
3. Pekerjaan ini dilakukan untuk mencegah tanaman terserang hama/ penyakit dengan cara
penyemprotan insektisida dengan alat sprayer kearah batang dan semua percabangan
dengan Supracide/ Diazinon I Curaccon/ Bayrusil 250 EC, Sevin, Malathion atau lndovin
dengan dosis 2 cc/liter air atau sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan.
4. Untuk mencegah jamur dan sejenisnya digunakan fungiosida (Dithane M-45, Antracol) yang
dicampur dengan air dengan dosis 3 gram/liter yang disemprotkan keseluruh bagian
tanaman yang terserang jamur dan sejenisnya. Penyemprotan dilakukan sebulan sekali
dengan meng-gunakan insektisida yang berbeda-beda. Alat yang digunakan : sprayer,
masker dan sarung tangan
5. Untuk memberantas binatang pengerek batang, digunakan BHC dan untuk memberantas
siput darat digunakan Metadex yang disebarkan di sekitar pohon.
6. Penyemprotan hama dan jamur dilakukan secara bergantian. Untuk penyemprotan dari jenis
obat yang berbeda jangan dilakukan sekaligus tetapi beda waktu selang 2 minggu.
7. Kutu-kutu bunga I buah,kumbang diberantas dengan Fosforeno atau matador,dengan dosis
1-2 cc/liter air segar, disemprotkan dengan sprayer bertekanan.
8. Penyemprotan hama-hama penyakit dilakukan pada semua jenis tanaman dan dilakukan
menurut kebutuhan dan faktor eksternal dan tiap-tiap jenis tanaman yang ada.
Penyemprotan jangan dilakukan pada waktu matahari bersinar dengan terik karena dapat
menimbulkan terbakarnya daun. Usahakan agar penyemprotan merata pada seluruh bagian
tanaman.
2.2.10 Penyulaman
Penyulaman adalah penggantian tanaman mati. Tanaman yang mati atau rusak harus diganti
dengan tanaman yang sama jenis dan ukurannya sesuai dengan persyaratan yang diminta.
Kerusakan I kematian pada tanaman sebagai akibat dari kelalaian I ketidak cermatan Kontraktor
dalam melaksanakan Pekerjaan Pemeliharaan merupakan tanggung jawab Kontraktor dan harus
secepatnya diganti yaitu selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja terhitung sejak tanaman
tersebut dinyatakan rusak I mati oleh Konsultan Pengawas lapangan.
2.2.11 Pengukuran Hasil Pekerjaan
Pengukuran hasil pekerjaan adalah bulan, dimana setiap bulannya kontraktor harus
melaksanakan seluruh item pekerjaan perawatan. Bila Kontraktor tidak melaksanakan salah satu
dan atau seluruh item pekerjaan perawatan, maka tidak dilaksanakan pembayaran atas item
pekerjaan perawatan tersebut sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
atau Analisa Terinci Harga Satuan. Pemotongan pembayaran pekerjaan perawatan dibuatkan
dalam berita acara yang semestinya.
TISEMESTA
Direktur Utama