Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN PENGEBORAN

1. GEOLISTRIK

Geolistrik adalah penyelidikan awal untuk lokasi yang akan di bor supaya kita
bisa mengetahui secara dini susunan mineral dan batuan di dalam tanah dan ada atau
tidaknya Aquiver ( lapisan pembawa air ) baik pasir maupun batuan batuan lainnya.
Karena tingkat kekerasan di lokasi yang akan di bor berbeda beda, dengan geolistrik kita
bisa memperkirakan jenis mata bor apa yang cocok untuk melakukan pengeboran di
lokasi titik yang akan di bor.

2. PERSIAPAN PERALATAN PENGEBORAN


Pelaksana pengeboran mempersiapkan peralatan yang akan digunakan di lokasi
pengeboran termasuk mempersiapkan jumlah stang bor yang akan di gunakan dilokasi,
pompa untuk sirkulasi dan pompa untuk mendatangkan air ke lokasi kerja detail alat alat
yang harus di siapkan adalah sbb :
a. 1 set peralatan bor termasuk menara bor.
b. Jumlah stang bor/ pipa bor sesuai dengan kedalaman yang di inginkan pihak pertama
( sesuai dengan kontrak dan spek pekerjaan ).
c. Pompa sirkulasi.
Pompa yang akan di pakai secara terus menerus selama pengeboran berlangsung
untuk mengeluarkan cutting irisan tanah atau batuan dari lobang bor sehingga pipa
bor tidak terjepit dilobang bor.
d. Pompa untuk mendatangkan air dari lokasi setempat termasuk pipa peralon pengantar
ke lokasi kerja
e. Mesin pengerak instalasi pipa bor termasuk gerbox untuk memutar pipa bor.
f. Kunci-kunci pipa untuk melepaskan atau memasang pipa bor termasuk kunci-kunci
set lainnya yang akan digunakan untuk memperbaiki peralatan pengeboran kalau ada
kerusakan di lapangan.
g. Tangki air untuk penampungan air bor yang akan di gunakan.
h. Mata bor yang akan di gunakan sesuai kondisi batuan dan besar kesing yang akan di
pasang.
i. Pompa submersibel milik pelaksana untuk pembersihan sumur awal supaya tidak
merusak pompa yang akan di serahkan ke pihak pertama yang kelak akan dipakai
secara permanen dan terus menerus.

3. MOBILISASI PERALATAN BOR


Pelaksana pekerjaan pengeboran mendatangkan alat bor beserta alat pendukung
pengeboran lengkap yang sudah di persiapkan ke lokasi yang akan di bor.
4. PEMBERSIHAN LOKASI
Membersihkan lokasi di titik pengeboran yang akan dilakukan.

5. SETING ALAT PENGEBORAN


a. Erection tower peralatan pengeboran
b. Alat bor yang sudah terpasang di Cek dengan waterpass dan memasang patok di
setiap sisi supaya tidak terjadi kemiringan alat bor sehinga lobang bor yang dihasilkan
lurus, dan kelak pemasangan cassing penahan dinding bor menjadi mudah.

6. PEMBUATAN SPOEL BAK/BAK AIR.


Operator/juru bor bersama crew mengali tanah minimal 1x1 meter dengan
kedalaman 1 meter. Sebanyak 3 tempat yang peruntukkannya untuk penampungan air
sirkulasi supaya air sirkulasi lancar dan pekerjaan pengeboran bisa dilaksanakan dengan
maksimal.

7. PENGEBORAN.
a. Pengeboran open hole ( mata bor diameter kecil )
Operator/juru bor memulai pekerjaan dengan melakukan pengeboran dengan mata bor
diameter kecil 4 inch – 8 inch, mencatat dan mengambil sampel material yang keluar
dari lobang bor setiap meter baik tanah, batuan maupun pasiran untuk memastikan
adakah lapisan pembawa air/aquiver dilokasi titik bor sampai tercapainya kedalaman
pengeboran sesuai dg kontrak dan perjanjiani pihak pertama dengan pihak kedua serta
melaporkan kalau seandainya ada masalah dengan kondisi lapangan, seperti indikasi
tidak menemukan pasir atau lapisan pembawa air pada titik pengeboran dan di
diskusikan untuk melakukan penambahan kedalaman supaya tidak terjadi pengeboran
gagal ( tidak tercapainya hasil dan keinginan pihak pertama untuk mendapatkan air).
b. Tahap reaming ( pembesaran lubang bor ).
Setelah selesai melakukan pengeboran dengan open hole ( mata bor diameter 4 inch-
8 inch ) Operator / juru bor melakukan aktivitas pengeboran kembali ( melakukan
pengeboran ulang ) dengan memasukan kembali mata bor yang lebih besar untuk di
lakukan pengeboran diameter 10-12 inch guna membuat lobang bor menjadi lebih
besar (reaming). Sampai dengan kedalaman Sesuai dengan kontrak dan perjanjian
dengan pihak pertama.
8. PEMBERSIHAN SUMUR
Pembersihan sumur adalah memompa air bersih kedalaman lobang sumur bor
untuk mengangkat lumpur dan sisa material yang ada didalam sumur dengan
memasukkan pipa baik paralon atau besi maupun sejenisnya ke dalam lobang bor yang
telah di casing sampai kedalaman maksimal supaya baik di dalam maupun di luar cassing
menjadi bersih sehingga kelak tidak merusak pompa yang akan di gunakan.
9. PENGECORAN (GROUTING)
Setelah dilakukan penyetoran atau memasukkan kerikil atau koral jagung sampai
kedalaman maksimal. Juru bor harus mengukur kedalaman lobang atas yang akan di
grouting /dicor supaya air atas yang berupa rembesan air hujan dan air limbah tidak
masuk ke dalam lobang casing dan air yang masuk murni dari aquiver. sehinga tidak
merusak lingkungan dan merusak sumur air dangkal atau sumur gali/resapan milik warga
setempat.

10. PEMBERSIHAN AKHIR


Pelaksana pekerjaan/operator dan juru bor bersama crew lainnya bersama sama
mengeluarkan semua peralatan bor dari lokasi dan membersihkan lokasi yang telah di bor
termasuk menutup kembali lobang air sirkulasi sehingga kondisi lapangan bersih seperti
sebelumnya.
Lampiran

sumppit

Tampak Samping

sumppit
Circulation Flowchart

Sirculation
pump
Sumppit 3
100 x 100 cm
(clean water tank)

Borepile
Sumppit 2
50 x 50 cm
(half waste water tank)

Sumppit 1

(waste water tank) 50 x 50 cm

Anda mungkin juga menyukai