METODA PELAKSANAAN
KEGIATAN:
PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
PADA WILAYAH SUNGAI (WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH
KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN:
PENINGKATAN TANGGUL SUNGAI
PEKERJAAN:
Perencanaan Teknis Sumber Daya
Air SDA Paket 2
LOKASI :
BANJARBARU
Tahun Anggaran
2022
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perencanaan Teknis Sumber Daya Air SDA Paket 2
I. UMUM
Untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran proyek tersebut diperlukan pemahaman
dan penjabaran pengertian terhadap Rencana Kerja & Syarat-Syarat (RKS) yang secara
garis besar tertuang dalam berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Penjabaran
dan pemahaman terhadap Rencana Kerja & Syarat-Syarat bertujuan untuk
menyamakan persepsi dan memantapkan hasil pelaksanaan pekerjaan seperti yang
diharapkan.
Setelah Kontraktor mempelajari semua isi yang tertuang adalam Rencana Kerja &
Syarat- Syarat dan juga telah menghadiri kegiatan Aanwijzing sehingga mendapatkan
penjelasan secara menyeluruh dari Panitia Pelelangan tentang Dokumen Seleksi dan
Rencana Kerja & Syarat-Syarat, dengan demikian Kontraktor dapat memahami dengan
baik seluruh isi RKS.
Seperti yang ditentukan dalam Dokumen Lelang dalam proses pemahamannya Penyedia
Jasa diminta memberikan uraiannya tentang : Metode Kerja, Sasaran, Kebutuhan
Peralatan dan Personil Inti, Jenis dan Substansi Mutu Kerja yang dihasilkan
berdasarkan dokumen lelang.
1. Utilitas
Dalam hal pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi akan mempengaruhi beberapa
fasilitas umum seperti: tiang listrik, pipa air minum (PAM), kabel telekomunikasi,
patok batas atau BM milik jalan dan pipa gas yang posisinya sudah tentu tidak boleh
diganggu. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
2. Lingkungan
Tahapan pekerjaan konstruksi akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya, sehingga
sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dengan cara :
- Mengendalikan polusi udara, air dan suara;
- Mengendalikan saluran air yang ada;
- Menjaga kebersihan
Sebagai standar ISO 9001-2000, maka perlu suatu Rencana Keamanan (Security
Plan)
proyek dengan melakukan tindakan sebagai berikut:
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan gangguan lalu lintas yang ada oleh adanya
pekerjaan konstruksi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja baik terhadap
pekerja maupun pengguna jalan.
5. Mutu Pekerjaan
Untuk memberikan jaminan terhadap mutu pekerjaan yang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan, maka di dalam setiap pekerjaan diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
Tujuan utama dari metode kerja adalah untuk menggambarkan sistem dan urutan
pelaksanaan pekerjaan, sehingga proyek dapat berjalan lancar, aman dan sesuai
dengan waktu serta spesifikasi teknis. Dalam metode kerja ini akan diuraikan beberapa
jenis pelaksanaan pekerjaan yang akan mencakup pada beberapa item pembayaran
sesuai dengan dalam Daftar Jenis Pekerjaan.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lansiran Material
Pada pekerjaan ini setelah survey yang dilakukan oleh konsultan dan di
diskusikan dengan pihak Direksi, dengan melihat kesimpulan bersama mengenai
lansiran terhadap lokasi kegiatan cukup sulit, maka ditambah biaya lansiran
semua material dengan membuat landasan di jalan lokasi dengan papan bekisting
dan pelansiran material menggunakan arco atau gerobak.
papan nama proyek sesuai dengan persyaratan yang berlaku pada daerah setempat
dan harus dipasang paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dimulainya pekerjaan. Papan
nama dibuat dari spanduk digital printing dan diberi bingkai dari kayu balok.
Pelaksana lapangan bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dibantu oleh
Asisten Pelaksana dengan arahan dari surveyor (pengukuran menggunakan
waterpass/theodolite) yang mana nantinya patok tersebut menjadi patokan
pengambilan elevasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pengadaan Pemasangan Bowplank
Pada pekerjaan pemasangan bowplank, pelaksana diwajib kan menyediakan balok atau
kasau yang berkulitas (kayu harus siku dan simetris) untuk menunjang pekerjaan agar
meminimalisir kesalhan dan diharapkan pekerjaan baik secara teknis dan rapi
Balok atau kasau yang dipakai ukuran 5/7 dan perkuat mengunakan paku
Bowplak untuk pemasangan siring batu gunung dipasang jarak per 5 meter, agar benang
acuan tidak lentur dan tidak goyang saat di ada angin kecang
Pemasanga titik elevasi teredah dan titik elevasi tertinggi bowplang harus di sesuaikan
dengan data pengukuran yang sudah dilakukan bersama konsultan dan pelaksana
berdasarkan perencanan atau perubahan yang sudah disepakati.
Bowplank yang sudah di bentuk sesuia keperluan ditancapkan kedalam tanah sampai
benar benar kondisin aman agar tidak roboh
kasau 5/7
Dan standar Rencana Keselamatan Kerja (Safety Plan) dengan melakukan tindakan,
sebagai berikut:
e. Daftar telepon, alamat dan contact person lembaga/ instansi yang mengelola
safety, seperti: perusahaan asuransi, rumah sakit, kepolisian dan lain-lain.
Penebangan Pohon
B. Pelaksanaan
Tahap - tahap pelaksanaan metode pekerjaan galian tanah mekanis dengan
Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7 m3) pada saluran sebagai
berikut :
1) Menyiapkan gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi dan peralatan kerja
serta alat berat yaitu Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7 m3).
2) Melaksanakan pemasangan patok elevasi di saluran dan sumbu ke sumbu,
selanjutnya dilakukan pekerjaan pembersihan lokasi kerja yang dapat
mengganggu pekerjaan galian tanah.
3) Galian tanah menggunakan Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7
m3). Luasnya penggalian untuk pekerjaan bangunan tanggul/dinding penahan
tanah ditentukan dari gambar Shop Drawing atau ditentukan oleh Direksi.
4) Hasil galian di gunakan untuk timbunan membentuk tanggul sungai dan di
hampar di bagian belakang tanggul sungai yang masih kosong (kanan dan kiri
sungai). Pekerjaan normalisasi sungai di mulai pada station P2 0+041 sampai
P40 0+991 dan panjang normalisasi 943 m dan total panjang pembuatan
tanggul sungai kanan dan kiri 1.886 m.
5) Selanjutnya dilakukan pengukuran ulang dengan alat Waterpass, atau
pengecekan kembali elevasi saluran yang telah dikerjakan dan dibandingkan
dengan hasil timbunan tanah di posisi tanggul.
Gambar ilustrasi galian tanah mekanis
Galian tanah dilakukan dengan cara manual hanya dengan alat sederhana yang
dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor, untuk galian tanah biasa.
Panjang galian manual 322,68 m dan total panjang kanan dan kiri galian manual
645,72 m, Pada station P27 0+666 sampai P28 0+691
Urugan tanah kembali pada bagian di antara tanggul sungai dan belakang siring diurug
kembali menggunakan tanah hasil galian mekanis dan manual, kemudian dipadatkan
dengan stamper.
Metode pelaksanaan pemancangan kayu galam ini menggunakan alat berat atau
alat bantu jenis excavator Long Arm PC 150 dengan cara mengikat bagian
rencana atas ujung galam dengan tali sleng baja diameter 1,5 cm dikaitkan oleh
pekerja pada Bucket excavator kemudian diangkat, sedangkan sekelompok
pekerja akan mengatur galam bagian ujung yang akan tertancap dalam tanah
pada titik yang telah ditetapkan dalam gambar pelaksanaan, kemudian secara
perlahan bucket excavator ditekan kebawah agar galam tertancap.
Sebelum dilakukan pemancangan galam, kepala galam terlebih dahulu di potong
untuk diratakan dan pada bagian ujungnya diruncingkan
Pemancangan kayu galam harus sesuai perencanan apabila dianggap masih
perlu ke dalamnya maka diperbolehkan dengan kesepakatan konsultan
pengawas atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi/Pemilik
pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan kayu galam ini akan
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggunakan cara
standard, dengan menggunakan peralatan safety untuk para pekerja sesuai
peraturan keselamatan yang berlaku, atau sesuai dengan petunjuk dan arahan
Direksi Pekerjaan.
Pengangkutan material
Pengadukan &
Pencampuran
Beton K-100 – K-
Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
Sebagai control quality campuran mortar maka Kontraktor diminta membuat benda
uji dengan ukuran 5x5x5 cm atau silinder dia. 5cm x 10 cm diuji pada umur 3 hari, 7
hari, 14 hari dan 28 hari atau sesuai dengan arahan direksi teknis lapangan.
Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlahpasangan batu kosong tersebut dengan air.
Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran .
Pekerjaan Suling-suling
Pemasangan Plesteran 1 : 3
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen,
pasir dan airmerata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja
sudah siap ditempat.
Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan
diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka
terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesibaru.
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm
dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari
direksi.
Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah
selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus
dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan
spektek dan petunjuk dari direksi.
Plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi
pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus
Pekerjaan Siaran
Metode pelaksanaan pekerjaan siaran ini dibuat untuk kelengkapan persyaratan dan
pemahaman kami dalam melaksanakan tahapan-tahan pekerjaan siaran. Sebelum
melaksanakan pekerjaan siaran dasar permukaan yang akan di siar terlebih dahulu
dibersihkan dengan menggunakan sikat baja yang dibasahi dengan air, dan
memastikan tidak ada kerak-kerak spesi, minyak dan atau bahan lainya yang
menempel pada permukaan yang akan disiar tersebut. Mempersiapkan peralatan
untukmelaksanakan siaran berupa :
- Dolaq
- Cetok untuk menempelkan spesi
- Sekop
- Pacul
- Ember Cor
- Sendok/spoon untuk Penghalus Permukan siaran
- dll.
Serta menyiapkan bahan-bahan untuk siaran antara lain adalah :
- Portland Cement
- Pasir Pasang yang di ayak
- Air Pencampur
- dll.
Bahan yang digunakan adalah bahan dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan
sesuai spesifikasi teknis sebagai bahan siaran serta telah mendapat persetujuan dari
pemilik/direksi pekerjaan.
Sementara air yang digunakan dalam pencampuran harus bebas dari kotoran debu,
minyak dll. yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara bidang siar dengan
pasangan.
Syarat-syarat bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Semen
Semen akan disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam
penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan
pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan
penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
2. Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu
pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain
yang dapat mempengaruhi kekuatan campuran.
3. Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran adukan untuk siaran dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 3 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak
mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak. Pengukuran pekerjaan Siaran dengan perbandingan campuran 1 Semen : 3
Pasir diukur menurut dimensi yang sudah dipasang sesuai dengan bangunan yang
dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pelaksanaan pekerjaan Siaran dengan menggunakan campuran 1Pc : 3Ps sudah bisa
dilaksanakan setelah permukaan memang telah betul-betul bersih dari kotoran dan
jika perlu harus dikeruk pada celah antara batu hingga sedalam antara 1 s/d 2 cm
serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara siaran dengan
pasangan tersebut.
Tebal siaran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari permukaan
batu.
Bagian siaran akan selalu dijaga dan dipelihara keembabannya dan memastikan
tidak sampai terkena sinar matahari secara langsung untuk menghindari penguapan
air yang terlalu cepat sehingga akan menurunkan kekuatan dari siaran itu sendiri,
untuk menghindari hal tersebut.
3. PEKERJAAN DEWATERING
Sebelum melakukan pekerjaan tanggul maka di buat timbunan dari tanah cut
(potong) dan fill (timbun) untuk membendung air agar tidak mengalir/masuk
pada area pekerjaan.
Pengoperasian pompa air, pompa air digunakan untuk membuang kelebihan air
pada saat proses pekerjaan pengecoran lantai kerja dan pemasangan siring batu
gunung.
Setelah selesai pengecoran lantai kerja dan pasangan batu gunung setinggi 50 cm,
tanah timbunan untuk menahan air sepanjang yang sudah dibuat, dibersihkan dari
dasar sungai.
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat sebagai dasar / acuan dalam
pelaksanaanpekerjaan di lapangan.