Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KOTA BANJARBARU

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Alamat Jl. Mitra Praja No.9 Banjarbaru Telp/Fax. (0511) 5931688
Website : http://dispupr.banjarbarukota.go.id/E-mail: admin@dispupr.banjarbarukota.go.id

METODA PELAKSANAAN

KEGIATAN:
PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
PADA WILAYAH SUNGAI (WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH
KABUPATEN/KOTA

SUB KEGIATAN:
PENINGKATAN TANGGUL SUNGAI

PEKERJAAN:
Perencanaan Teknis Sumber Daya
Air SDA Paket 2

LOKASI :
BANJARBARU

Tahun Anggaran
2022
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perencanaan Teknis Sumber Daya Air SDA Paket 2

I. UMUM
Untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran proyek tersebut diperlukan pemahaman
dan penjabaran pengertian terhadap Rencana Kerja & Syarat-Syarat (RKS) yang secara
garis besar tertuang dalam berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Penjabaran
dan pemahaman terhadap Rencana Kerja & Syarat-Syarat bertujuan untuk
menyamakan persepsi dan memantapkan hasil pelaksanaan pekerjaan seperti yang
diharapkan.

Setelah Kontraktor mempelajari semua isi yang tertuang adalam Rencana Kerja &
Syarat- Syarat dan juga telah menghadiri kegiatan Aanwijzing sehingga mendapatkan
penjelasan secara menyeluruh dari Panitia Pelelangan tentang Dokumen Seleksi dan
Rencana Kerja & Syarat-Syarat, dengan demikian Kontraktor dapat memahami dengan
baik seluruh isi RKS.

Seperti yang ditentukan dalam Dokumen Lelang dalam proses pemahamannya Penyedia
Jasa diminta memberikan uraiannya tentang : Metode Kerja, Sasaran, Kebutuhan
Peralatan dan Personil Inti, Jenis dan Substansi Mutu Kerja yang dihasilkan
berdasarkan dokumen lelang.

1. Utilitas
Dalam hal pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi akan mempengaruhi beberapa
fasilitas umum seperti: tiang listrik, pipa air minum (PAM), kabel telekomunikasi,
patok batas atau BM milik jalan dan pipa gas yang posisinya sudah tentu tidak boleh
diganggu. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

- Mengumpulkan data-data mengenai posisi dari semua fasilitas umum;


- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang memiliki pengawasan
terhadapfasilitas tersebut;
- Merelokasi posisi fasilitas umum tersebut jika diperlukan.

2. Lingkungan
Tahapan pekerjaan konstruksi akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya, sehingga
sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dengan cara :
- Mengendalikan polusi udara, air dan suara;
- Mengendalikan saluran air yang ada;
- Menjaga kebersihan

3. Keamanan dan Kesehatan


Keamanan dan kesehatan dalam suatu proyek dapat dilaksanakan secara internal
maupun eksternal. Secara internal para pekerja diharuskan menggunakan alat
keamanan dan keselamatan kerja (K-3). Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kecelakaan kerja di lokasi proyek.

Sebagai standar ISO 9001-2000, maka perlu suatu Rencana Keamanan (Security
Plan)
proyek dengan melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Prosedur keluar masuk bahan/ material proyek;


b. Prosedur penerimaan tamu;
c. Identifikasi daerah rawan proyek;
d. Prosedur komunikasi di proyek (pemegang dan posisi alat komunikasi).
Sebagai standar ISO 9001-2000, maka perlu suatu Rencana Keamanan (Security
Plan)proyek dengan melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Prosedur keluar masuk bahan/ material proyek;


b. Prosedur penerimaan tamu;
c. Identifikasi daerah rawan proyek;
d. Prosedur komunikasi di proyek (pemegang dan posisi alat komunikasi).
4. Pengaturan Lalu Lintas
Pengaturan lalu lintas sangat penting dilakukan mengingat dalam pekerjaan galian
tanah mekanis maupun pasangan batu ini akan melibatkan alat berat dan
dumptruck angkut material dengan mobilitas tinggi.

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan gangguan lalu lintas yang ada oleh adanya
pekerjaan konstruksi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja baik terhadap
pekerja maupun pengguna jalan.

5. Mutu Pekerjaan
Untuk memberikan jaminan terhadap mutu pekerjaan yang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan, maka di dalam setiap pekerjaan diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:

- Pemeriksaan terhadap mutu material;


- Pemeriksaan setiap langkah awal pada masing-masing pentahapan pekerjaan
denganmelakukan request dan inspeksi bersama pemilik proyek;
6. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup proyek ini terdiri atas :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Mobilisasi dan Demobilisasi
 Lansiran Material
 Pembuatan papan nama pekerjaan
 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
 Pekerjaan Penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan
konstruksi
 Penebangan Pohon
2. PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH
 Galian Tanah dengan alat berat ( Excavator Long Arm PC 150 )
 Galian Tanah Manual Biasa
 Timbunan Tanah atau urugan tanah kembali
 Pengadaan kayu galam diameter 10 - 8 cm P. 1,5 atau 3,0 m
 Pemancangan kayu galam diameter 10 - 8 cm
 Mengangkut 1 m3 material
 Pengoperasian Pompa Air
 Beton Lantai Kerja
 Beton mutu, K 100 – K 125
 Pekerjaan Pasangan Batu Type S (1 PC : 3 PP)
 Suling suling Pvc dia 2,5 inch type D + Lapisan Geotesktile Non Woven
 Pemasangan 1 m plesteran 1SP : 3PP tebal 20 mm
 Pekerjaan Siaran mortar tipe S (1SP : 3PP)

II. METODE KERJA

Tujuan utama dari metode kerja adalah untuk menggambarkan sistem dan urutan
pelaksanaan pekerjaan, sehingga proyek dapat berjalan lancar, aman dan sesuai
dengan waktu serta spesifikasi teknis. Dalam metode kerja ini akan diuraikan beberapa
jenis pelaksanaan pekerjaan yang akan mencakup pada beberapa item pembayaran
sesuai dengan dalam Daftar Jenis Pekerjaan.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN

 Mobilisasi dan demobilisasi


Mobilisasi alat mendatangkan alat-alat maupun bahan yang akan digunakan
dalam pekerjaan normalisasi sungai. Demobilisasi alat proses membawa kembali
alat-alat yang telah digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dinding penahan
tanah, Pengangkutan dengan segala kemungkinan yang terjadi pengawalan Polisi,
rekayasa akses jalan masuk, beserta akibatnya sehingga memerlukan koordinasi
antara Pelaksana Lapangan dengan instasi/personal yang terkait di atas. Alat
berat/peralatan yang digunakan dalampelaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
1. Excavator Long Arm PC 150 Kapasitas 0,7 m3 sebanyak 1 unit
2. Molen/Concrete Mixer kapasitas 0,35 m3 sebanyak 3 unit
3. Pompa Air Diesel kapasitas 7,5 Kw sebanyak 1 unit
4. Theodolite/Waterpass/Total Station sebanyak 1 unit
5. Stamper jenis kodok 5 Hp sebanyak 1 unit
6. Arco / gerobahk 5 unit
7. Pick Up 1 unit

 Lansiran Material

Pada pekerjaan ini setelah survey yang dilakukan oleh konsultan dan di
diskusikan dengan pihak Direksi, dengan melihat kesimpulan bersama mengenai
lansiran terhadap lokasi kegiatan cukup sulit, maka ditambah biaya lansiran
semua material dengan membuat landasan di jalan lokasi dengan papan bekisting
dan pelansiran material menggunakan arco atau gerobak.

 Pembuatan papan nama pekerjaan

papan nama proyek sesuai dengan persyaratan yang berlaku pada daerah setempat
dan harus dipasang paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dimulainya pekerjaan. Papan
nama dibuat dari spanduk digital printing dan diberi bingkai dari kayu balok.

 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


• Pengukuran dilaksanakan dengan metode pergi–pulang dengan menggunakan
alat ukur waterpass/theodolite yang dilakukan oleh Surveyor, Dan data hasil
pengukuran dibuat masing-masing Interval/jarak paling jauh maksimal 25 m.
Untuk lokasi tikungan interval/jarak menyesuaikan lokasi/kondisi lapangan.
Untuk lokasi diantara patok terdapat galian diberikan patok tambahan.
Toleransi/ketelitian hasil pengukuran yang maksimal 10√D (D adalah panjang
pengukuran dalam km sedangkan hasil ketelitian dalam mm).
• Apabila ada selisih hasil pengukuran dan masih memenuhi toleransi yang
diijinkan maka selisih tersebut harus dikoreksikan kembali.
• Apabila selisih hasil pengukuran di luar batas toleransi harus dilakukan
pengukuran ulang.
 Sebagai acuan pengecekan elevasi di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan
menggunakan patok kayu yang mana sudah diketahui elevasi nya berdasarkan
hasilpengukuran.

Pengadaan dan pemasangan patok kayu


 Patok kayu dipasang setiap jarak 25 meter. Bahan kayu 5/7 cm klas II panjang 50
cm.
 Kedalaman minimal 30 cm atau menyesuaikan kondisi lapangan.
 Patok harus dicat dengan warna cerah dan bagian ujung atas dipasang paku
payung.
 Patok dijaga keberadaan selama waktu pelaksanaan sehingga dalam
penempatanpatok harus mudah dilihat dan tidak terganggu oleh aktifitas
pekerjaan.

 Pelaksana lapangan bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dibantu oleh
Asisten Pelaksana dengan arahan dari surveyor (pengukuran menggunakan
waterpass/theodolite) yang mana nantinya patok tersebut menjadi patokan
pengambilan elevasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pengadaan Pemasangan Bowplank

 Pada pekerjaan pemasangan bowplank, pelaksana diwajib kan menyediakan balok atau
kasau yang berkulitas (kayu harus siku dan simetris) untuk menunjang pekerjaan agar
meminimalisir kesalhan dan diharapkan pekerjaan baik secara teknis dan rapi
 Balok atau kasau yang dipakai ukuran 5/7 dan perkuat mengunakan paku
 Bowplak untuk pemasangan siring batu gunung dipasang jarak per 5 meter, agar benang
acuan tidak lentur dan tidak goyang saat di ada angin kecang
 Pemasanga titik elevasi teredah dan titik elevasi tertinggi bowplang harus di sesuaikan
dengan data pengukuran yang sudah dilakukan bersama konsultan dan pelaksana
berdasarkan perencanan atau perubahan yang sudah disepakati.
 Bowplank yang sudah di bentuk sesuia keperluan ditancapkan kedalam tanah sampai
benar benar kondisin aman agar tidak roboh

kasau 5/7

Gambar ilutrasi pemasangan bowplang


 Pekerjaan Penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan
konstruksi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja :
1. Melengkapi tenaga kerja dengan peralatan keselamatan kerja yang berupa
peralatan kesehatan, obat-obatan, alat pelindung diri (APD) serta bangunan
yang memenuhi persyaratan seperti yang telah diatur.
2. Menempatkan rambu-rambu tanda bahaya dilokasi berisiko tinggi.
3. Menggunakan Petugas K3 yang memiliki sertifikat.
4. Melakukan pengawas secara rutin tiap hari ( dilakukan oleh Petugas K3 ).

Dan standar Rencana Keselamatan Kerja (Safety Plan) dengan melakukan tindakan,
sebagai berikut:

a. Safety Management yang meliputi: Struktur Organisasi Safety, Rencana


SafetyMeeting, Rencana Safety Patrol dan Safety Training Procedure;
b. Identifikasi bahaya kerja dan cara penanggulangannya untuk setiap item
pekerjaan;
c. Rencana penempatan alat-alat pengamanan, seperti: pagar pengaman,
railing,rambu-rambu K-3 (safety sign board) dan lokasi kotak P3K;
d. Rencana jenis dan jumlah alat-alat safety seperti: helm kerja, sarung
tangan,sepatu keamanan, dan lain-lain;

e. Daftar telepon, alamat dan contact person lembaga/ instansi yang mengelola
safety, seperti: perusahaan asuransi, rumah sakit, kepolisian dan lain-lain.

 Penebangan Pohon

Penebangan pohon dilakukan dengan menggunakan alat (chainsaw), pohon-pohon


yang dibersihkan/dilakukan penebangan didaerah yang terkena jalur rencana
pembuatan tanggul/dinding penahan tanah pada bagian sungai. Bekas tebangan
dibersihkan dari jalur sungai yang akan dilakukan pekerjaan tanggul.
2. PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH :
2.1 PEKERJAAN TANAH
 Galian tanah mekanis ( Excavator Long Arm PC 150)
A. Umum
Uraian Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan atau penumpukan dari
tanah atau bahan-bahan lainnya mengunakan alat berat Excavator Long Arm PC
150 dengan kapasitas bucket 0.7 m3. Toleransi dimensi ketinggian akhir, garis
dan bentuk setelah galian tidak boleh berbeda dari yang ditentukan pada setiap
titik. Permukaan akhir galian yang telah selesai, yang terbuka terhadap aliran air
permukaan akan cukup halus dan rata serta mempunyai kemiringan yang cukup
guna menjamin kelancaran drainase permukaan sehingga tidak terjadi genangan.

B. Pelaksanaan
Tahap - tahap pelaksanaan metode pekerjaan galian tanah mekanis dengan
Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7 m3) pada saluran sebagai
berikut :
1) Menyiapkan gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi dan peralatan kerja
serta alat berat yaitu Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7 m3).
2) Melaksanakan pemasangan patok elevasi di saluran dan sumbu ke sumbu,
selanjutnya dilakukan pekerjaan pembersihan lokasi kerja yang dapat
mengganggu pekerjaan galian tanah.
3) Galian tanah menggunakan Excavator Long Arm PC 150 (kapasitas bucket 0,7
m3). Luasnya penggalian untuk pekerjaan bangunan tanggul/dinding penahan
tanah ditentukan dari gambar Shop Drawing atau ditentukan oleh Direksi.
4) Hasil galian di gunakan untuk timbunan membentuk tanggul sungai dan di
hampar di bagian belakang tanggul sungai yang masih kosong (kanan dan kiri
sungai). Pekerjaan normalisasi sungai di mulai pada station P2 0+041 sampai
P40 0+991 dan panjang normalisasi 943 m dan total panjang pembuatan
tanggul sungai kanan dan kiri 1.886 m.
5) Selanjutnya dilakukan pengukuran ulang dengan alat Waterpass, atau
pengecekan kembali elevasi saluran yang telah dikerjakan dan dibandingkan
dengan hasil timbunan tanah di posisi tanggul.
Gambar ilustrasi galian tanah mekanis

 Galian tanah manual

 Galian tanah dilakukan dengan cara manual hanya dengan alat sederhana yang
dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor, untuk galian tanah biasa.
Panjang galian manual 322,68 m dan total panjang kanan dan kiri galian manual
645,72 m, Pada station P27 0+666 sampai P28 0+691

 Urugan Tanah Kembali di Padatkan

 Urugan tanah kembali pada bagian di antara tanggul sungai dan belakang siring diurug
kembali menggunakan tanah hasil galian mekanis dan manual, kemudian dipadatkan
dengan stamper.

 Pengadaan Dan Pemancangan Kayu Galam dia 10 - 8 cm Panjang 1,5 m

 Metode pelaksanaan pemancangan kayu galam ini menggunakan alat berat atau
alat bantu jenis excavator Long Arm PC 150 dengan cara mengikat bagian
rencana atas ujung galam dengan tali sleng baja diameter 1,5 cm dikaitkan oleh
pekerja pada Bucket excavator kemudian diangkat, sedangkan sekelompok
pekerja akan mengatur galam bagian ujung yang akan tertancap dalam tanah
pada titik yang telah ditetapkan dalam gambar pelaksanaan, kemudian secara
perlahan bucket excavator ditekan kebawah agar galam tertancap.
 Sebelum dilakukan pemancangan galam, kepala galam terlebih dahulu di potong
untuk diratakan dan pada bagian ujungnya diruncingkan
 Pemancangan kayu galam harus sesuai perencanan apabila dianggap masih
perlu ke dalamnya maka diperbolehkan dengan kesepakatan konsultan
pengawas atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi/Pemilik
pekerjaan.
 Dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan kayu galam ini akan
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggunakan cara
standard, dengan menggunakan peralatan safety untuk para pekerja sesuai
peraturan keselamatan yang berlaku, atau sesuai dengan petunjuk dan arahan
Direksi Pekerjaan.

Pengangkutan material

Pengangkutan material yang tidak bisa akses ke dalam rencana pekerjaan


dinding penahan tanah maka akan di langsir menggunakan artco atau alat
lainnya yang bisa memungkinkan masuk ke dalam rencana bangunan tanggul.
Sedari awal kontraktor membuat jalur akses atau membuka jalan tersebut agar
mudah dilalui oleh artco maupun alat lainnya.

2.2 PEKERJAAN BETON


Beton K- 100 s/d K-125 Pencampuran Concrete Mixer

 Pekerjaan dilaksanakan setelah mendapat izin dari Direksi Pekerjaan dan


sesudah pekerjaan pancangan selesai.
 Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan agar kontraktor melakukan Job Mix
Formula dengan membawa material yang akan digunakan mulai dari Pasir,
Split dan jenis/merk semen yang telah disetujui oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi.
 Segera sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan
menerima adukan beton cor dibersihkan dan tidak boleh ada minyak, lumpur,
bahan organis, potongan kayu, segala macam lapisan cat, kotoran atau bahan
lain yang bisa membusuk. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan
kompresor udara atau air atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan Direksi
maupun konsultan.
 Kontraktor akan memberitahu Direksi dan konsultan kapan dan dimana akan
dilakukan pekerjaan pengecoran beton.
 Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera dan dibiarkan
berkonsolidasi dangan menggunakan peralatan yang sesuai sehingga beton
dapat dipadatkan sampai batas yang memungkinkan.
 Penggunaan alat penggetar digunakan secara sistematis dengan pengaturan
interval tertentu, daerah yang terpengaruh jangan sampai bertumpang tindih
sehingga beton dapat dipadatkan dengan sebaik-baiknya. Alat penggetar yang
digunakan adalah stamper.
 Uji Sampel beton dilakukan 1 kali dengan pengambilan sampel 9 buah dengan
aturan 7 hari 3 sampel di uji, 14 hari 3 sampel di uji dan 28 hari 3 sampel di uji.
Dikarenakan sesuai peraturan bahwa setiap 60 m3 volume beton harus
mewakili 3 sampel pengujian.

Pengadukan &
Pencampuran
Beton K-100 – K-

Pekerjaan Pasangan Batu Type S ( 1 PC : 3 PP )

 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.

 Sebagai control quality campuran mortar maka Kontraktor diminta membuat benda
uji dengan ukuran 5x5x5 cm atau silinder dia. 5cm x 10 cm diuji pada umur 3 hari, 7
hari, 14 hari dan 28 hari atau sesuai dengan arahan direksi teknis lapangan.

 Siapkan adukan semen 1Pc : 3Psr untuk melekatkan batu-batu tersebut.

 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada

 rongga antar batu kemudian siramlahpasangan batu kosong tersebut dengan air.
 Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran .

Pekerjaan Suling-suling

Bahan-bahan yang digunakan adalah meliputi pengadaan bahan/material


PVC diameter2,5" type D, geotekstile non woven seperti tertera pada gambar rencana
atau yang diperintahkan oleh Direksi.
Pekerjaan ini dipasang pada pasangan batu penahan tanah, sesuai dengan
gambarshop drawing yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Pemasangan Plesteran 1 : 3

 Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.


 Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari
semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
 Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
 Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen
dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur.
Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai
dengan kebutuhan spesi dengan posisi

concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen,
pasir dan airmerata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
 Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja
sudah siap ditempat.
 Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan
diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka
terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesibaru.
 Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm
dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari
direksi.
 Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah
selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus
dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan
spektek dan petunjuk dari direksi.
 Plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi
pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus

Pekerjaan Siaran

Metode pelaksanaan pekerjaan siaran ini dibuat untuk kelengkapan persyaratan dan
pemahaman kami dalam melaksanakan tahapan-tahan pekerjaan siaran. Sebelum
melaksanakan pekerjaan siaran dasar permukaan yang akan di siar terlebih dahulu
dibersihkan dengan menggunakan sikat baja yang dibasahi dengan air, dan
memastikan tidak ada kerak-kerak spesi, minyak dan atau bahan lainya yang
menempel pada permukaan yang akan disiar tersebut. Mempersiapkan peralatan
untukmelaksanakan siaran berupa :
- Dolaq
- Cetok untuk menempelkan spesi
- Sekop
- Pacul
- Ember Cor
- Sendok/spoon untuk Penghalus Permukan siaran
- dll.
Serta menyiapkan bahan-bahan untuk siaran antara lain adalah :
- Portland Cement
- Pasir Pasang yang di ayak
- Air Pencampur
- dll.
Bahan yang digunakan adalah bahan dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan
sesuai spesifikasi teknis sebagai bahan siaran serta telah mendapat persetujuan dari
pemilik/direksi pekerjaan.
Sementara air yang digunakan dalam pencampuran harus bebas dari kotoran debu,
minyak dll. yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara bidang siar dengan
pasangan.
Syarat-syarat bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Semen
Semen akan disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam
penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan
pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan
penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
2. Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu
pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain
yang dapat mempengaruhi kekuatan campuran.
3. Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran adukan untuk siaran dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 3 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak
mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak. Pengukuran pekerjaan Siaran dengan perbandingan campuran 1 Semen : 3
Pasir diukur menurut dimensi yang sudah dipasang sesuai dengan bangunan yang
dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pelaksanaan pekerjaan Siaran dengan menggunakan campuran 1Pc : 3Ps sudah bisa
dilaksanakan setelah permukaan memang telah betul-betul bersih dari kotoran dan
jika perlu harus dikeruk pada celah antara batu hingga sedalam antara 1 s/d 2 cm
serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat antara siaran dengan
pasangan tersebut.
Tebal siaran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari permukaan
batu.
Bagian siaran akan selalu dijaga dan dipelihara keembabannya dan memastikan
tidak sampai terkena sinar matahari secara langsung untuk menghindari penguapan
air yang terlalu cepat sehingga akan menurunkan kekuatan dari siaran itu sendiri,
untuk menghindari hal tersebut.

3. PEKERJAAN DEWATERING

 Sebelum melakukan pekerjaan tanggul maka di buat timbunan dari tanah cut
(potong) dan fill (timbun) untuk membendung air agar tidak mengalir/masuk
pada area pekerjaan.

 Pengoperasian pompa air, pompa air digunakan untuk membuang kelebihan air
pada saat proses pekerjaan pengecoran lantai kerja dan pemasangan siring batu
gunung.

 Setelah selesai pengecoran lantai kerja dan pasangan batu gunung setinggi 50 cm,
tanah timbunan untuk menahan air sepanjang yang sudah dibuat, dibersihkan dari
dasar sungai.

Gambar ilustrasi timbunan tanah(dewatering)


4. PEKERJAAN LAIN LAIN
As built drawing
 Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan dan konsultan supervisi
 Juru Gambar bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dan dievaluasi
pekerjaan olehPelaksana.
Syarat :
 Shop drawing merupakan gambar rencana pelaksanaan
 As Built Drawing merupakan gambar hasil pelaksanaan
 Gambar harus disetujui oleh direksi pekerjaan
 File Gambar softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan

Dokumentasi dan Pelaporan


Dokumentasi :
 Pengambilan foto pekerjaan pada posisi dan latar belakang yang sama.
 Harus sesuai dengan arahan direksi lapangan.
 Cetak 1 set foto dokumentasi
Pelaporan :
 Sesuai dengan arahan direksi
pekerjaanSyarat :
 Laporan harus disetujui oleh direksi pekerjaan.
 File laporan softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat sebagai dasar / acuan dalam
pelaksanaanpekerjaan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai