Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan : Pembangunan/Peningkatan PSU Permukiman Kabupaten Kampar


Pekerjaan : Pembangunan/Peningktan PSU Permukiman Kecamatan Bengkinang Kabupaten
Kampar
Lokasi : Kecamatan Bengkinang Kabupaten Kampar
T. Anggaran : 2019

I. PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan ini disusun untuk menjelaskan secara garis besar tahapan pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap
spesifikasi yang telah disyaratkan serta memenuhi salah satu persyaratan didalam mengikuti Pelelangan.

Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi :
 Pekerjaan Mobilisasi yang meliputi pekerjaan Persiapan fasilitas penunjang seperti peralatan dan
personil, pengukuran ulang, pengujian bahan/test laboratorium, dan pemasangan Papan Nama
Proyek.
 Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan tanah yang akan meliputi pekerjaan Pembersihan Lokasi dan
Perataan, Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank
 Pekerjaan Utama yang meliputi : Pemasangan lapisan plastik Hitam, Bekisting Jalan Semenisasi,
Pekerjaan Semenisasi Beton Mutu K – 250 (Redy mix) dan Pekerjaan Sosotan Aspal + Laburan
Pasir

II. PERSIAPAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan tata
cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun
berdasarkan dengan persyaratan pada Dokumen lelang dan disesuaikan dengan Jadwal Waktu
Pelaksanaan Masing-masing Pekerjaan.

II.1. UMUM

II.1.1 PEKERJAAN MOBILISASI

Program mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan
penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan didalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini
meliputi :
 Lokasi dan Lahan untuk Base camp

Dalam melaksanakan pekerjaan kami akan menyewa lahan dekat dengan lokasi pekerjaan untuk Base
camp sementara [apabila diperlukan]. Pada lokasi base camp ini telah tersedia fasilitas dan peralatan
sebagai berikut :
 Pembuatan Kantor kecil / Direksi keet
 Barak Kerja
 Gudang untuk penyimpanan bahan/ material

 Mobilisasi Personil
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur Organisasi
Kerja,akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat
Perintah MulaiKerja (SPMK). Sedangkan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan
yang tercermin dari Rencana Kerja/Schedul

 Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
utama pada pekerjaan ini, sesuai dengan kebutuhan alat minimum untuk melaksanakan pekerjaan.

 Pengukuran Ulang
Pekerjaan pengukuran ulang atau survey lokasi dilakukan terlebih dahulu oleh personil yang sudah
ditugaskan bersama – sama dengan pengawas maupun direksi teknis untuk mengetahui situasi lokasi
apakah sudah sesuai dengan gambar rencana awal atau perlu diadakan perubahan dengan terlebih
dahulu membuat shop drawing untuk selanjutnya harus disetujui terlebih dahulu oleh pengawas dan
direksi teknis.

 Papan Nama Proyek


Memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar masyarakat dapat
mengetahui informasi tentang proyek yang akan dilaksanakan di daerah tersebut. Ukuran dan tulisan
disesuaikan dengan petunjuk direksi atau persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen lelang maupun
syarat – syarat teknis.

(Seluruh Pekerjaan Mobilisasi ini dilakukan secara bertahap pada minggu pertama. Termasuk juga pengadaan
bahan dan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, semuanya harus sudah disiapkan dekat
dengan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pekerjaan Demobilisasi dapat dilaksanakan apabila seluruh
pekerjaan yang tertera dalam kontrak telah selesai dikerjakan dan telah dilakukan pemerikasaan lapangan oleh
konsultan maupun dinas terkait.)
 PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN

Mencakup penggunaan bahan dan material, dilakukan untuk memenuhi ktriteria dan syarat-syarat serta
spesifikasi yang telah ditentukan, untuk menjamin bahwa yang akan dibayar adalah bahan-bahan yang
betul-betul sudah memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan pekerjaan pengecoran jalan beton.

Sebelum memulai pekerjaan pengecoran, dipastikan semua peralatan maupun material yang akan
digunakan sudah berada dilokasi pekerjaan sesuai dengan Jadwal pengadaan dan penggunaan alat serta
material yang telah diajukan. Suatu bentuk pengendalian fisik diperlukan untuk mencegah pemborosan,
kerusakan, kehilangan atau pencurian, tanggung jawab pengamanan bahan, sampai dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Sistem penerimaan dan pendistribusiarian untuk bahan-bahan yang keluar
masuk serta daerah penyimpanannya sudah diatur sedemikian rupa dalam rencana kerja awal untuk
menjamin seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

 MANAJEMEN LALU - LINTAS PADA SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pengaturan yang memadai harus diadakan untuk semua pemakai lalu lintas, sepanjang atau sekitar
lokasi, dengan keterlambatan minimum. Tempat pejalan kaki harus diperhatikan pula. Bila jalan yang ada
terkena pekerjaan dan jalur lain tidak tersedia, jalan yang ada harus dipelihara dalam keadaan aman dan
layak untuk dilalui. Jika jalan terpaksa ditutup pada saat pelaksanaan konstruksi, harus ada
pemberitahuan yang cukup.

Lalu lintas Umum


Pemakaian jalan mempunyai hak untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut
 Perjalanan yang aman melewati sepanjang dan sekitar lokasi
 Ketidak nyamanan pemakai jalan dikurangi.
 Diberikan petunjuk jalan dengan alat pengatur lalu lintas seperti tanda-tanda dan penghalang yang
dengan jelas menunjukan route jalan pada siang maupun malam hari.
 Diberitahukan akan bahaya dan perubahan di jalan yang dilalui umum karena berdekatan dengan
lokasi pekerjaan.
 Perlakuan yang sopan dan kerjasama yang baik antara pelaksana serta personil dilapangan
dengan masyarakat sekitar / pengguna jalan umum.

Pengunaan Tenaga Kerja

Pengunaan tenaga kerja kami peroleh dari tenaga kerja yang direkrut dari perusahaan kami,
dan juga untuk menghindari gejolak pemuda tempatan, secara psikologi kami perlu juga
memakai tenaga tempatan. Pengunaan tenaga kerja kami atur berdasarkan siklus
kebutuhan tenaga perjadwal yang kami susun, demi menghindari kesenjangan kagiatan
yang tentunya akan menghambat progress pelaksanaan di lapangan.
Komposisi tenaga tukang, pekerja dan mandor disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan
di lapangan.
Pengunaan Bahan
 Semen
Semen yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Portland Cement Tipe I dalam hal ini kami
mengunakan semen padang dengan berat 50 Kg/ Zak.
 Pasir Beton (Agregat Halus)
Bahan pasir yang digunakan adalah pasir alami yang diperoleh dari Quarry yang berada
dari Kampar, Bangkinang dimana pasir tersebut cukup kuat, tidak rapuh, berbutir tajam,
Keras dan bersih. Komposisi gradasi termasuk baik, tidak mengandung lumpur lebih dari
5%.
 Koral / kerikil (Agregat Kasar)
Agregat kasar dapat berupa kerikil alam atau bebatuan yang diperolah dari pemecahan
batu, kerikil ini bergradasi 2/5 cm diameternya. Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 1%
 Air
Air yang digunakan pada pekerjaan ini tidak mengandung minyak, asam alkali, garam –
garam, bahan organis atau lainnya yang dapat merusak beton baja tulangan.
 Pengunaan Peralatan
Pengunaan peralatan yang digunakan adalah sesuai dengan daftar analisa harga satuan.

II.1.2 PEKERJAAN TANAH

Meliputi Pekerjaan :

- Pekerjaan penyiapan pada badan jalan yang akan dilakukan setelah seluruh pekerjaan mobilisasi
selesai. Mempersiapkan alat dan tenaga yang dibutuhkan, serta rambu-rambu menandakan
ada pekerjaan jalan. Perbaikan badan jalan dilakukan oleh tenaga kerja secara manual dengan
menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Pekerjaan dilakukan sesuai
ukuran serta volume di dalam dokumen teknis maupun syarat-syarat teknis. Permukaan jalan
eksisting yang rusak dibentuk dan diperbaiki terlebih dahulu hingga rata tanpa ada permukaan
yang berlubang.

- Mengukur dimensi penyiapan badan jalan yang dibutuhkan dan menandakan dengan patok
patok ukur bowplank supaya mudah mengerjakannya. Pematokan menggunakan jenis kayu
yang berkualitas, balok, serta papan patok bowplank ditanam dengan kuat, dan perletakan
bowplank dilakukan mengikuti gambar rencana.

- Badan Jalan diratakan atau dibersihkan dengan alat Stemper dan cangkul, p a r a n g yang
sesuai dengan kebutuhan pada kondisi dilapangan. Kotoran-kotoran atau sampah-sampah dari
hasil pembersihan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, dan dibuang pada tempat nya agar
tidak menganggu pekerjaan atau pun masyarakat setempat.
Badan jalan yang telah diperbaiki secara manual kemudian dibersihkan dari segala macam kotoran
yang mengganggu sebelum memulai pekerjaan pengecoran jalan beton.

II.1.3 PEKERJAN UTAMA


Proses Pelaksanaan :
 Pekerjaan Pemasangan Bekisting
Sebelum Pekerjaan Cor beton semenisasi jalan, dilakukan Pemasangan Bekesting sesuai ukuran
yang dibutuhkan (sesuai dengan gambar rencana ketebalan jalan beton pada dokumen pengadaan)
yaitu 15 cm. Pemasangan bekisting dilakukan dengan kuat dengan cara diberi skor dengan ukuran
kayu 5/7 cm, panjang 50 cm dengan jarak 50 cm dengan kayu skor yang ditanam kedalaman 35 cm.

 Setelah Pemasangan Bekisting selesai, Pemasangan plastik alas dapat dilakukan pada
Permukaan Jalan yang akan dicor untuk menahan supaya air semen pada saat pengecoran tidak
meresap ketanah, sesuai dengan gambar atau spesifikasi yang ditetapkan. Pekerjaan pemasangan
plastik alas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau target rencana volume harian pekerjaan
pengecoran jalan beton yang dapat diselesaikan.
 Pekerjaan Semenisasi Beton Mutu K – 250 Redy Mix;
Material : Semen ukuran 50 kg ( 1 zak) dengan jenis Type I, Pasir Beton yang memenuhi
standar kualitas SNI Kerikil (Batu pecah) yang memenuhi standar kuaitas SNI Air bersih
Teknis Kerja :
a. Material Semen, Pasir beton, Kerikil (koral) plus Air di bawa ke lokasii Batching Plan
untuk diaduk sampai homogen hinggga mencapai komposisi Rancangan campuran
Mutu Beton K-250,
b. Material Beton Ready Mix K 250 yang telah jadi diolah dibawa dengan Truck Mixer ke
lokasi pekerjaaan yang akan dicor.
c. Untuk Tenaga di turunkan ke lapangan :
Mandor = 1 orang
Kepala Tukang = 1 orang
Tukang kayu = 2 orang
Pekerja = 5 orang
d. Masalah teknis lainnya mengenai pekerjaan pengecoran harus dengan persetujuan
petunjuk Teknis dari konsultan, Pengawas lapangan/ Direksi Teknis.
a. Permukaan jalan dibuat miring dengan kemiringan 2 % untuk menghindari
genangan air pada permukaan jalan beton.
b. Setelah Beton Mengeras Dilakukan Penyiraman beton dengan air selama 7 hari,
lalu di tutup dengan kertas bungkus semen/karung goni agar tidak terjadi Hidrasi
yang cukup tinggi pada coran beton, untuk menghindari terjadinya retak – retak
rambut pada beton.
c. Akan diadakan tes beton, seperti Job mix kuat tekan beton, guna untuk mengetahui
mutu beton yang diinginkan tercapai, dimensi sampel yang digunakan Kubus
ukuran 15 x 15 x 15 cm.
 Pekerjaan Sosotan Aspal + Laburan Pasir
Pekerjaan agregat penutup buras berupa pencampuran aspal panas dengan ditaburi pasir di atas
permukaan beton secara merata dan searah. Pekerjaan ini dilakukan setelah seluruh pekerjaan
semenisasi selesai dikerjakan dan usia beton sudah cukup umur 7 hari. Pekerjaan dilakukan oleh
pekerja yang berpengalaman dan dengan menggunakan peralatan sederhana yang dibuat khusus
untuk penghamparan aspal secara manual. Pekerjaan yang telah selesai nantinya memiliki
permukaan yang seragam dan bentuknya menerus, terkunci dengan rapat, kedap air tanpa ada
lubang-lubang atau tanpa memperlihatkan adanya bagian yang kelebihan aspal.
a. Material :
- Pasir beton
- Aspal
- Kerosine
- Kayu Bakar
- Kaleng Penyiram aspal
- Alat bantu lainnya
b. Aspal dibakar dengan mempersiapakan tungku pembakaran
c. Setelah aspal sudah lebur dan cukup panas baru dilakukan penyiraman dengan
memakai kaleng penyiram yang sudah disiapkan
d. Pelaksanaan dilapangan menurut petunjuk Direksi, Pengawas lapangan dan
konsultan pengawas.

II.1.5 PEKERJAAN LAIN – LAIN

- Sebelum diadakan finishing semua peralatan pekerjaan di cek kembali untuk memastikan tidak
adanya kerusakan – kerusakan pada hasil pekerjaan.
- Pengambilan foto-foto untuk dokumentasi dari beberapa arah yang daitur oleh pengawas lapangan.
- Sebelum pekerjaan dimulai (0%) dilakukan pengambilan foto, termasuk foto papan pengenal proyek.
- Foto-foto diambil mulai dari pekerjaan 0% sampai dengan 100%, dan diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Paket pejerjaan yang bersangkutan.
- Sebagai pekerjaan terakhir dari seluruh pekerjaan lapangan adalah finishing, termasuk didalamnya
merapikan hasil coran dan membersihkan sampah sisa hasil pekerjaan dan menumpuknya pada
suatu tempat dan yang terpenting menjaga pekerjaan sampai habis masa pemeliharaan.

III. PEKERJAAN PENGUKURAN

- Kami bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran yang tercantum
didalam gambar rencana serta Spesifikasi Khusus ini, Penyedia Jasa juga berkewajiban
memberitahukan kepada Direksi Teknis setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan.
- kami berkewajiban mencocokan ukuran dilapangan dengan segera memberitahukan kepada Direksi
setiap selisih volume pelaksanaan dengan rencana pekerjaan yang ada pada gambar rencana
maupun syarat teknis.
-
IV. PENYERAHAN PEKERJAAN

- Pekerjaan seluruhnya akan diserahkan secara lengkap dan baik kepada Direksi Teknis
sebagaimana tercantum didalam surat perjanjian pekerjaan ini. Penyerahan pertama
pekerjaan Fisik Proyek telah mencapai 100 % , dan telah melewati pemeriksaan / penelitian
dari Team PHO yang telah ditunjuk dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Provinsi Riau
- Penyerahan kedua pekerjaan Fisik Proyek telah mencapai 100 %, dan telah melewati masa
pemeliharaan proyek, harus melewati pemeriksaan / penelitian dari Team FHO yang telah ditunjuk
dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau.

V. PENUTUP

Demikian uraian Metode Pelaksanaan beserta aspek-aspek yang terkait di dalamnya, semoga
uraian diatas dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen
Penawaran.

Pekanbaru, 05 Agustus2019
Dibuat Oleh,
Penawar,
CV. SATELIT JAYA ANGKASA

Nama Dir
Direktur

Anda mungkin juga menyukai