A. KATA PENGANTAR
Untuk mengerjakan pembuatan jalan semenisasi ini maka sangat diperlukan suatu metode
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Suatu metode pekerjaan bisa sangat baik diterapkan
pada suatu lokasi namun belum tentu baik pula pada lokasi yang lain. Metode pelaksaan
pekerjaan ini disusun sedemikian rupa berdasarkan pengalaman kami dilapangan. Metode ini
kami sesuaikan dengan tahapan-tahapan pekerjaan pembuatan jalan lingkungan mulai dari awal
sampai akhir.
I Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 Type I L = 3 M; Tbl = 0,15 M; P = 722 M'
II Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 TYPE II L = 2.2 M; Tbl = 0,15 M; P = 649 M'
III Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 Type III L = 1.5 M; Tbl = 0,15 M; P = 79 M'
IV Jalan Semenisasi Rabat Beton K-225 Type IV L = 1.3 M; Tbl = 0,15 M; P = 239 M'
V Jalan Semenisasi Rabat Beton K-225 Type V L = 1.00 M; Tbl = 0,15 M; P = 179 M'
VI Pekerjaan Drainase Beton K -175 L.BS = 0.50 M; TG.BS = 0,50 M; TBL = 0.10 M'P = 38
G. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Rapat Pendahuluan.
Sebelum pekerjaan utama dikerjakan maka kami dan pihak direksi lapangan akan
mengadakan rapat pendahuluan yang akan membahas tentang pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Usulan dan saran-saran dari pihak direksi akan menjadi bahan pertimbangan kami
sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Kami akan menyerahkan
Rencana Kerja Pelaksanaan atau time schedul yang akan kami jadikan acuan dalam pelaksanaan
tersebut.
- Pemasangan Bekisting.
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting kami akan mempergunakan papan meranti dengan
ukuran yang tepat dan sesuai dengan gambar (lebar jalan serta ketinggian coran disesuaikan
dengan gambar masing-masing lokasi). Papan bekisting dipasang dengan kuat dan diberi
skor untuk penguncinya. sehingga tidak terjadi kebocoran- kebocoran
pada adukan yang dituangkan kedalam cetakan. Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya,
sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap. Cetakan harus dibuat
dari bahan-bahan yang baik dan tidak mudah meresap air dan dipasang sedemikian rupa,
sehingga pada waktu pembongkaran cetakan tidak terjadi kerusakan pada beton. Pada
jarak-jarak 5 meter dipasang papan dilatasi (pembatas). Seluruh permukaan papan
mal/bekisting sebelum dipergunakan dilapisi dengan olie atau minyak bekisting, sehingga
mudah pada waktu membongkar mal/bekisting, dan papan mal/bekisting menjadi lebih tahan
dan dapat dipakai berulang kali.
Setelah pekerjaan pengecoran selesai dikerjakan dan diperkirakan kekuatan betonnya sudah
cukup kuat, maka dilakukan pekerjaan Sosotan Aspal, Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan
lapis penutup permukaan yang terdiri dari pelaburan aspal dengan pasir. Aspal dipanaskan
sampai mendidih kemudian disiram merata diatas permukaan beton. Kemudian diatas
permukaan jalan yang sudah disirami dengan aspal ditaburi pasir cor. Penyiraman dilakukan
pada cuaca yang cerah atau tidak dalam keadan hujan. Pekerjaan yang telah selesai
nantinya memiliki permukaan yang seragam dan bentuknya menerus, terkunci dengan rapat.
kedap air tampa ada lubang-lubang atau tampa memperlihatkan adanya bagian yang kelebihan
aspal.
2. Pekerjaan Drainase Beton.
Yang perlu sekali diperhatikan dalam penggalian ini adalah kondisi tanah setempat,
maksudnya kalau kondisi tanah itu tanah keras maka penggalian bisa dilaksanakan sebanyak
mungkin atau panjangnya sesuai yang dibutuhkan. Dan apabila kondisi tanah tersebut rawa
atau lunak maka penggalian dilakukan sepanjang lebih kurang 20-30 m.
karena kalau terlampau panjang akan membuat pekerjaan penggalian berulang-ulang karena
tanah akan longsor, dalam arti kata setiap penggalian parit sepanjang 20-30 m langsung
dilakukan pekerjaan item berikutnya seperti pemasangan pembesian dan selanjutnya
pemasangan mal dan pengecoran sehingga pelaksanaan 20-30 m tersebut siap baru dilanjutkan
penggalianberikutnya.
- Pekerjaan Pembesian
Bahan besi beton yang telah disiapkan dan mendapat persetujuan direksi pekerjaan sesuai
dengan dokumen spesifikasi teknis dan gambar rencana kerja selanjutnya dilakukan
perakitan pembesian tersebut sesuai dengan detai penulangan untuk masing- masing pekerjaan
drainase yang dikerjakan tersebut dan sesuai dengan gambar detail dan potongan dalam
dokumen gambar rencana pelaksanaan pekerjaan. Pembesian ini berfungsi untuk memberikan
kekuatan atau penahan beban pada struktur drainase tersebut.
Penulangan yang dikerjakan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ada diikat dengan kuat
sesuai bentuk yang diharapkan terhadap tulangan pokok dan tulangan pembaginya. Hal ini
dimaksudkan supaya dalam meletakan rakitan atau tulangan yang telah dibuat tersebut tidak
terjadi pergeseran bentuk dan juga pada tahap pelaksanaan pengecoran nantinya.
- Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pelaksanaan pengecoran terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kembali terhadap
kesiapan keseluruhan komponen dari pekerjaan yang akan dicor tersebut, mulai dari penulangan
/ pembesian secara bersama dengan direksi dan pengawas pekerjaan. Hal ini dimaksudkan
supaya apa yang kami kerjakan bisa diterima dan sesuai dengan dokumen rencana
pelaksanaan pekerjaan.
Beton yang akan dilaksanakan dalam pengecoran ini adalah beton dengan mutu K-175. Beton
mutu K - 175 yang akan kami gunakan disini adalah beton dengan komposisi dan mutu sesuai
dengan yang diminta dalam dokumen rencana kerja, selanjutnya untuk menuangkan coran
ketempatnya akan kami lakukan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan
tenaga kerja, peralatan mekanis dan peralatan lain sesuai kebutuhan dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Untuk pekerjaan drainase ini kami melakukan pengecoran secara 2 tahap. Yaitu
yang pertama dilakukan pengecoran untuk lantai drainase yang telah dipasang pembesian.
Setelah beton lantai drainase cukup keras baru dilakukan pemasangan mal untuk dinding, mal
untuk balok sengkang. Kemudian baru dilakukan pengecoran.
- Pekerjaan Acian
Pekerjaan acian berpungsi untuk memperhalus permukaan drainase yang dicor seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
Sebelum memulai pekerjaan plesteran, permukaan dinding drainase yang diaci harus
dibersihkan terlebih dahulu dari sampah-sampah dan kotoran lainnya, kemudian disiram dengan
air sampai benar-benar basah. Kemudian baru dilaksanakan pekerjaan acian
- Pekerjaan Akhir
Meliputi pembersihan akhir, pekerjaan dokumentasi dan pelaporan.
Setelah semua pekerjaan utama selesai selanjutnya dilakukan pembersihan akhir yaitu
dengan mengumpulkan dan membuang sisa-sisa material yang tidak berguna keluar dari lokasi
kerja.
Pekerjaan dokumentasi dilakukan pada setiap item pekerjaam yang dilaksanakan dan
memvisualisasikan pekerjaan sebelum – dalam proses – dan setetalah pekerjaan
dilaksanakan.
C. PENUTUP
Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat sebagai pedoman dalam penyelesaian
pekerjaan natinya, sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal.
Catatan :
Dalam melaksanakan pekerjaan Semenisasi dan Drainase kami mengerjakan secara bersamaan
dengan membuat beberapa kelompok kerja. Dan dipimpin satu orang mandor. Mandor inilah
yang mengatur kepada kelompok-kelompok tadi dalam melaksanakan pekerjaan ini. Peran
mandor mengatur kepala tukang, tukang, pekerja dan lainnya adalah kunci utama dalam
melaksanakan pekerjaan ini dan mandor terus berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan
dan pengawas serta direksi pekerjaan tersebut. Mandor mengatur satu kelompok dan
kelompok lainnya maksudnya apabila satu item pekerjaan memerlukan tambahan tenaga kerja
maka kerja sama antara kelompok satu dan kelompok lainnya diatur oleh mandor
merupakan tolak ukur dari keberhasilan pekerjaan ini dan tidak lupa pula proses bahan yang
diperlukan dalam pekerjaan ini. Jangan sampai terputus atau harus lancar sesuai yang
dibutuhkan.
Untuk pekerjaan drainase kami mengerjakan secara bertahap-tahap atau sepanjang 20-30 m
atau sesuai dengan kondisi lapangan. Mengingat pekerjaan ini kami memakai bahan mal dari
triplek 9 mm yang rangkanya dan ukurannya telah ditentukan maka pekerjaan pengecoran
mulai dari bawah sampai atas dilaksanakan secara bersamaan sehingga hasil dari pengecoran
bisa menyatu sesuai yang diinginkan. Dan untuk melanjutkan pegecoran selanjutnya mal-mal
yang telah dibongkar diberi oli agar kepengecoran berikutnya dapat menghasilkan pengecoran
yang rapi. Setiap melakukan pengecoran dan pemasangan pembesian ujungnya diberi
sambungan pembesian atau lebih kurang ujung dari coran menampakkan penyambungan
pembesian lebih kurang 50 cm agar coran yang telah siap ke coran selanjutnya dapat menyatu
sesuai dengan bestek atau petunjuk direksi. Sehingga pekerjaan drainase tersebut dapat
menghasilkan sesuai yang diharapkan.
Setiap item pekerjaan harus mendapat persetujuan dari pengawas dan direksi sehingga
pekerjaan dapat berjalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap adanya perselisihan
kontrak dengan kenyataan lapangan harus saling berkomunikasi atau bermusyawarah antara
mandor, pengawas, direksi dan pinpinan perusahaan agar pekerjaan ini dapat berjalan dan dapat
dipertanggungjawaban sampai masa pemeliharaan selesai. Tenaga kerja yang diperlukan atau
apa yang kami paparkan diatas sama dengan jumlah tenaga kerja yang kami cantumkan pada
setiap item pekerjaan sesuai dengan analisanya masing- masing. Dan penepatan tenaga kerja
tersebut akan kami sesuaikan dengan kondisi dilapangan.
YEFRIZEN. ST
Direktur