Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

SATKER : PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN


BANGUNAN RIAU

PPK : PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KUMUH
.
LOKASI KAWASAN LEMBAH SARI

PROV./KAB. : RIAU/KOTA PEKANBARU


NO. PAKET : 17 (TUJUH BELAS)
T.A : 2015

A. KATA PENGANTAR
Untuk mengerjakan pembuatan jalan semenisasi ini maka sangat diperlukan suatu metode
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Suatu metode pekerjaan bisa sangat baik diterapkan
pada suatu lokasi namun belum tentu baik pula pada lokasi yang lain. Metode pelaksaan
pekerjaan ini disusun sedemikian rupa berdasarkan pengalaman kami dilapangan. Metode ini
kami sesuaikan dengan tahapan-tahapan pekerjaan pembuatan jalan lingkungan mulai dari awal
sampai akhir.

B. METODE PENGADAAN BAHAN DAN LOGISTIK/SUPPLY MATERIAL


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami mempergunakan beton yang diaduk di Baching terdekat
yang kemudian dibawa kelokasi pekerjaan mempergunakan mobil concrete mixer. Sedangkan
untuk papan bekisting, dan platik alas menggunakan pick up kapasitas 1,5 Ton.

C. METODE PENGADAAN SUPPLY ALAT DAN PERALATAN


Mobilisasi alat dan peralatan dilaksanakan pada saat memulai kerja (tahap awal masuk kelokasi)
dengan jumlah dan alat yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan ini. Peralatan yang
dipergunakan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan sesuai dengan usulan
peralatan seperti peralatan utama yang terdiri dari : Vibrator Concrete sebanyak 2 Unit, Mobil
Pick Up sebanyak 4 Unit, Ready Mix melalui perusahaan yang mendukung kami dalam melaksan
pekerjaan ini dan Alat peralatan lainnya seperti : Pompa air, Stamper, gerobak sorong, peralatan
bantu lainnya.
D. METODE TENAGA KERJA DAN PERSONIL INTI PROYEK
Tenaga tetap perusahaan terdiri dari Project Manager, Pelaksana, pembatu pelaksana,
pengawas, logistic, administrasi dan keuangan (daftar personil inti) adalah tenaga
berkompeten dan mempunyai kemampuan sesuai dengan keahlian masing-masing terhadap
pelaksanaan bidang jasa konstruksi.
Tenaga kerja tidak tetap terdiri dari mandor, kepala tukang, tukang, sopir, pekerja adalah tenaga
kerja dengan pola kontrak upah. Mereka telah teruji kemampuan skill pada tiap bidang
keahlian masing-masing berdasarkan pengalaman pekerjaan yang telah kami laksanakan.
Mobilisasi tenaga kerja dilaksanakan secara serentak pada saat mulai kerja secara penuh
maupun bertahap sesuai dengan kapasitas pekerjaan yang akan dilaksanakan.

E. METODE ADMISTRASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN


Rencana pelaksanaan /cash plow projeck adalah merupakan pedoman dan evaluasi selama
kegitan berlangsung dengan program bahan, upah dan divisi beban biaya lainnya yang timbul
harus terencana dengan baik. Program kerja berdasarkan rencana jadwal pelaksanaan sebagai
pedoman tingkat penyelesaiaan kerja sehingga target berdasarkan time schedule rencana
dapat direalisasikan dengan tepat waktu.
Membuat laporan administrasi kemajuan prestasi kerja (Laporan bobot mingguan, laporan
bulanan, laporan bahan masuk dan cuaca) secara periodic, serta dokumentasi setiap
pekerjaan ( 0 % + 50 % + 100 % pekerjaan ) sebagai bukti dokuemtasi administrasi
penyelesaiaan pekerjaan.

F. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pada paket pekerjaan ini terdapat beberapa item pekerjaan, antara lain ;
No Jenis Pekerjaan Type Pekerjaan

I Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 Type I L = 3 M; Tbl = 0,15 M; P = 722 M'

II Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 TYPE II L = 2.2 M; Tbl = 0,15 M; P = 649 M'

III Jalan Semenisasi Rabat Beton K-250 Type III L = 1.5 M; Tbl = 0,15 M; P = 79 M'

IV Jalan Semenisasi Rabat Beton K-225 Type IV L = 1.3 M; Tbl = 0,15 M; P = 239 M'

V Jalan Semenisasi Rabat Beton K-225 Type V L = 1.00 M; Tbl = 0,15 M; P = 179 M'

VI Pekerjaan Drainase Beton K -175 L.BS = 0.50 M; TG.BS = 0,50 M; TBL = 0.10 M'P = 38
G. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Rapat Pendahuluan.
Sebelum pekerjaan utama dikerjakan maka kami dan pihak direksi lapangan akan
mengadakan rapat pendahuluan yang akan membahas tentang pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Usulan dan saran-saran dari pihak direksi akan menjadi bahan pertimbangan kami
sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Kami akan menyerahkan
Rencana Kerja Pelaksanaan atau time schedul yang akan kami jadikan acuan dalam pelaksanaan
tersebut.

2. Pekerjaan Pengendalian Lalu lintas.


Agar dapat melindungi Pekerjaan, dan menjaga keselamatan umum dan kelancaran arus lalu
lintas yang melalui atau di sekitar pekerjaan, maka harus dipasang dan memelihara rambu
lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap tempat dimana kegiatan
pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum. Semua rambu lalu lintas dan penghalang
harus diberi garis-garis (strips) yang reflektif dan atau terlihat dengan jelas pada malam hari.
Dan juga harus disediakan dan menempatkan petugas bendera di semua tempat kegiatan
pelaksanaan yang mengganggu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu lintas satu
arah. Tugas utama petugas bendera adalah mengarahkan dan mengatur arus lalu lintas yang
melalui dan di sekitar Pekerjaan tersebut.

3. Penentuan Lokasi Pekerjaan.


Didalam menentukan lokasi pekerjaan, yang menimbulkan dampak negative maupun positif
bagi lingkungan yaitu masyarakat maupun lahan. Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka
sebelum pekerjaan dimulai maka kami akan mengadakan kegiatan seperti : melaporkan/
mengkordinasikan kepada aparat pemerintah setempat, sosialisasi dan memberi penyuluhan
kepada masyarakat, serta menyesuaikan rencana pekerjaan dengan tata ruang daerah setempat.

4. Pekerjaan pasang Papan Nama Kegiatan


Dalam melaksanakan pekerjaan semeisasi ini terlebih dahulu dipasang papan nama kegiatan,
yang ditempatkan dimuka atau menghadap jalan. Bahan yang digunakan adalah papan yang
dilapisi oleh seng plat yang diberi warna yang sebelumnya dikonsultasikan kepada Direksi
proyek mengenai bentuk, ukuran dan tulisan dikerjakan menurut gambar pelaksanaan.
Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum.

Papan nama proyek memuat :


1. Nama Proyek
2. Pemilik Proyek
3. Lokasi Proyek

4. Jumlah Biaya (Kontrak)


5. Nama Pelaksana (Kontraktor)
6. Proyek dimulai bulan, tanggal dan tahun
7. Jangka waktu pelaksanaan fisik
8. Konsultan pengawas

II. PEKERJAAN KONTRUKSI


1. Pekerjaan Jalan Semenisasi.

- Pembersihan Lokasi & Perataan


Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dengan cara mengupas tanah lapisan atas,
membuang tumbuhan-tumbuhan semak, batang kayu atau bahan organic lainnya keluar
areal pekerjaan sampai bersih. Setelah badan jalan tersebut bersih maka dilakukan
pembentukan badan jalan. Untuk permukaan tanah yang bergelombang terlebih dahulu
harus diratakan.
Yaitu permukaan yang tinggi dilakukan pemotongan sedangkan yang rendah ditimbun.
Sehingga permukaan jalan yang akan dicor tersebut menjadi rata dan memiliki kelandaian
cukup untuk menjamin adanya aliran bebas dari air permukaan. Kemudian
permukaan jalan tersebut dipadatkan dengan mesin stamper. Untuk pekerjaan pembersihan ini
kami melakukannya secara manual dengan memakai alat seperti cangkul, sekop dan
tembilang. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh kepala tukang.

- Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Patok


Setelah lokasi pekerjaan ditetapkan, maka dilanjutkan dengan pekerjaan pengukuran dengan
memakai alat ukur seperti meter atau pun alat ukur lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan untuk menentukan panjang dan lebar . Setelah pengukuran dilaksanakan, maka
dipasang patok-patok, hasil dari pengukuran tersebut yang bertujuan untuk, menentukan
elevasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Patok-patok tersebut harus dipasang dengan baik dan
kuat sehingga tidak mudah berubah dan diberi tanda
dengan warna merah setiap patok agar kelihatan. Pengukuran dilaksanakan sebanyak tiga
kali yaitu sebelum pelaksanaan, sedang pelaksanaan dan setelah pekerjaan selesai 100%
dengan system pengukuran bolak-balik, sehingga hasil pengukuran dicatat dilaporkan ke
Direksi. Setelah mendapat persetujuan dari Direksi baru dapat dijadikan pedoman untuk
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

- Pemasangan Bekisting.
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting kami akan mempergunakan papan meranti dengan
ukuran yang tepat dan sesuai dengan gambar (lebar jalan serta ketinggian coran disesuaikan
dengan gambar masing-masing lokasi). Papan bekisting dipasang dengan kuat dan diberi
skor untuk penguncinya. sehingga tidak terjadi kebocoran- kebocoran
pada adukan yang dituangkan kedalam cetakan. Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya,
sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap. Cetakan harus dibuat
dari bahan-bahan yang baik dan tidak mudah meresap air dan dipasang sedemikian rupa,
sehingga pada waktu pembongkaran cetakan tidak terjadi kerusakan pada beton. Pada
jarak-jarak 5 meter dipasang papan dilatasi (pembatas). Seluruh permukaan papan
mal/bekisting sebelum dipergunakan dilapisi dengan olie atau minyak bekisting, sehingga
mudah pada waktu membongkar mal/bekisting, dan papan mal/bekisting menjadi lebih tahan
dan dapat dipakai berulang kali.

- Pemasangan Plastik Alas.


Setelah pemasangan bekisting selesai dilaksanakan maka permukaan tanah yang akan
dicor dibentang plastik alas. Yang gunanya untuk mencegah air semen meresap dan keluar
dari mal yang telah dipasang. Plastik yang digunakan sebagai lapisan bawah harus sesuai
dengan spesifikasi bahan sehingga hasil yang didapat baik pula. Pemasangan lapisan plastik
harus rapi dan plastik harus
sampai keluar dari bekisting sehingga pada waktu pengecoran pada bagian sisi pinggir
bekisting terlindung dari coran tersebut.

- Pekerjaan Pembesian Wiremesh M-8.


Setelah plastik alas dibentang maka diatasnya dibentang wiremesh M-8. Wiremesh diletakan
diatas batu tahu sehingga kedudukan wiremesh tersebut tepat berada ditengah- tengah coran.
Besi wire mesh dibentang seluas jalan yang akan disemenisasi. Apabila besi wiremesh
tersebut berlebih maka harus dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan. Sedangkan
apabila kurang atau menyambung dilakukan pengikatan dengan kawat ikat.
- Pekerjaan Cor Beton mutu K 250 dan K 225
Setelah pekerjaan bekisting dan pemasangan plastik alas selesai dikerjakan maka dilakukan
pekerjaan pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan memakai ready mix dengan mutu
adukan K-250 dan K-225 sesuai type jalan yang ada di dokumen. Permukaan jalan yang dicor
tersebut dibuat miring kearah tepi dengan kemiringan sekitar 2% dengan maksud permukaan
jalan tersebut tidak tergenang air pada waktu hujan sehingga membuat umur jalan tersebut
menjadi lebih lama. Pekerjaan pengecoran jalan semenisasi dilakukan oleh pekerja dan tukang
diawasi oleh kepala tukang. Selama
pekerjaan pengecoran dengan memakai mobil ready mix kami akan menjaga ketertiban dan
kelancaran lalu-lintas disekitar area tersebut.
Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat
berhenti pengecoran atas persetujuan dari PPTK dan Konsultan Pengawas. Pada pengecoran
yang dilaksanakan bertahap, maka sebelum tahap selanjutnya di cor, permukaan tahap
sebelumnya yang akan disambung dibersihkan dan dikasarkan terlebih dahulu sampai butir-
butir kerikilnya kelihatan. Setelah pengecoran maka beton akan dijaga dalam keadaan basah
secara terus menerus minimal selama 7 ( tujuh ) hari. Untuk mencegah pengeringan beton
terlalu cepat, paling sedikit beton selama dua minggu
beton harus disirami terus menerus atau diberi tutup seperti goni basah. Cetakan tidak boleh
dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat.
- Pekerjaan Sosotan Aspal

Setelah pekerjaan pengecoran selesai dikerjakan dan diperkirakan kekuatan betonnya sudah
cukup kuat, maka dilakukan pekerjaan Sosotan Aspal, Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan
lapis penutup permukaan yang terdiri dari pelaburan aspal dengan pasir. Aspal dipanaskan
sampai mendidih kemudian disiram merata diatas permukaan beton. Kemudian diatas
permukaan jalan yang sudah disirami dengan aspal ditaburi pasir cor. Penyiraman dilakukan
pada cuaca yang cerah atau tidak dalam keadan hujan. Pekerjaan yang telah selesai
nantinya memiliki permukaan yang seragam dan bentuknya menerus, terkunci dengan rapat.
kedap air tampa ada lubang-lubang atau tampa memperlihatkan adanya bagian yang kelebihan
aspal.
2. Pekerjaan Drainase Beton.

- Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Patok


Setelah lokasi pekerjaan ditetapkan, maka dilanjutkan dengan pekerjaan pengukuran dengan
memakai alat ukur seperti meter atau pun alat ukur lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan untuk menentukan panjang, dalam dan lebar . Setelah pengukuran dilaksanakan,
maka dipasang patok-patok, hasil dari pengukuran tersebut yang bertujuan untuk, menentukan
elevasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Patok- patok tersebut harus dipasang dengan baik
dan kuat sehingga tidak mudah berubah dan
diberi tanda dengan warna merah setiap patok agar kelihatan. Pengukuran dilaksanakan
sebanyak tiga kali yaitu sebelum pelaksanaan, sedang pelaksanaan dan setelah pekerjaan selesai
100% dengan system pengukuran bolak-balik, sehingga hasil pengukuran dicatat dilaporkan ke
Direksi. Setelah mendapat persetujuan dari Direksi baru dapat dijadikan pedoman untuk
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

- Pekerjaan galian tanah


Pekerjaan galian tanah dilaksanakan secara manual dengan menggunakan alat-alat sederhana
sepeti cangkul, sekop dan lain sebagainya. Pekerjaan galian tanah akan dilaksanakan secara
hati-hati baik kedalam, kemiringan serta lebar dan panjangnya galian disesuaikan dengan
rencana atau gambar bestek sesuai dengan pengukuran dan selalu berpedoman kepada
bouplank bekas galian tanah dibuang agak jauh keluar lokasi pekerjaan supaya tidak
menghambat jalannya pekerjaan dan tidak masuk lagi kedalam galian menghindari pekerjaan
dua kali. Seandainya dalam penggalian terdapat tumpukan kayu atau bongkahan batu supaya
dibuang terlebih dahulu agar tidak merusak dari pada kontruksi drainase tersebut nantinya.
Setelah penggalian selesai supaya memberitahukan kepada pengawas lapangan ataupun
Direksi pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan selanjutnya.

Yang perlu sekali diperhatikan dalam penggalian ini adalah kondisi tanah setempat,
maksudnya kalau kondisi tanah itu tanah keras maka penggalian bisa dilaksanakan sebanyak
mungkin atau panjangnya sesuai yang dibutuhkan. Dan apabila kondisi tanah tersebut rawa
atau lunak maka penggalian dilakukan sepanjang lebih kurang 20-30 m.
karena kalau terlampau panjang akan membuat pekerjaan penggalian berulang-ulang karena
tanah akan longsor, dalam arti kata setiap penggalian parit sepanjang 20-30 m langsung
dilakukan pekerjaan item berikutnya seperti pemasangan pembesian dan selanjutnya
pemasangan mal dan pengecoran sehingga pelaksanaan 20-30 m tersebut siap baru dilanjutkan
penggalianberikutnya.

- Pekerjaan Bekisting Drainase


Untuk pekerjaan pemasangan bekisting kami akan mempergunakan plywood tebal 9 mm dengan
ukuran yang tepat dan sesuai dengan gambar (lebar serta ketinggian coran disesuaikan
dengan gambar masing-masing lokasi). Papan bekisting dipasang dengan kuat dan diberi
skor untuk penguncinya. sehingga tidak terjadi kebocoran- kebocoran pada adukan yang
dituangkan kedalam cetakan. Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya, sehingga dapat
terjamin kedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap. Cetakan harus dibuat dari bahan-bahan
yang baik dan tidak mudah meresap air dan dipasang sedemikian rupa, sehingga pada
waktu pembongkaran cetakan tidak terjadi kerusakan pada beton. Seluruh permukaan papan
mal/bekisting sebelum dipergunakan dilapisi dengan olie atau minyak bekisting, sehingga
mudah pada waktu membongkar mal/bekisting, dan papan mal/bekisting menjadi lebih tahan
dan dapat dipakai berulang kali.

- Pekerjaan Pembesian
Bahan besi beton yang telah disiapkan dan mendapat persetujuan direksi pekerjaan sesuai
dengan dokumen spesifikasi teknis dan gambar rencana kerja selanjutnya dilakukan
perakitan pembesian tersebut sesuai dengan detai penulangan untuk masing- masing pekerjaan
drainase yang dikerjakan tersebut dan sesuai dengan gambar detail dan potongan dalam
dokumen gambar rencana pelaksanaan pekerjaan. Pembesian ini berfungsi untuk memberikan
kekuatan atau penahan beban pada struktur drainase tersebut.
Penulangan yang dikerjakan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang ada diikat dengan kuat
sesuai bentuk yang diharapkan terhadap tulangan pokok dan tulangan pembaginya. Hal ini
dimaksudkan supaya dalam meletakan rakitan atau tulangan yang telah dibuat tersebut tidak
terjadi pergeseran bentuk dan juga pada tahap pelaksanaan pengecoran nantinya.
- Pekerjaan Pengecoran
Sebelum pelaksanaan pengecoran terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kembali terhadap
kesiapan keseluruhan komponen dari pekerjaan yang akan dicor tersebut, mulai dari penulangan
/ pembesian secara bersama dengan direksi dan pengawas pekerjaan. Hal ini dimaksudkan
supaya apa yang kami kerjakan bisa diterima dan sesuai dengan dokumen rencana
pelaksanaan pekerjaan.
Beton yang akan dilaksanakan dalam pengecoran ini adalah beton dengan mutu K-175. Beton
mutu K - 175 yang akan kami gunakan disini adalah beton dengan komposisi dan mutu sesuai
dengan yang diminta dalam dokumen rencana kerja, selanjutnya untuk menuangkan coran
ketempatnya akan kami lakukan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan
tenaga kerja, peralatan mekanis dan peralatan lain sesuai kebutuhan dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Untuk pekerjaan drainase ini kami melakukan pengecoran secara 2 tahap. Yaitu
yang pertama dilakukan pengecoran untuk lantai drainase yang telah dipasang pembesian.
Setelah beton lantai drainase cukup keras baru dilakukan pemasangan mal untuk dinding, mal
untuk balok sengkang. Kemudian baru dilakukan pengecoran.

- Pekerjaan Acian
Pekerjaan acian berpungsi untuk memperhalus permukaan drainase yang dicor seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
Sebelum memulai pekerjaan plesteran, permukaan dinding drainase yang diaci harus
dibersihkan terlebih dahulu dari sampah-sampah dan kotoran lainnya, kemudian disiram dengan
air sampai benar-benar basah. Kemudian baru dilaksanakan pekerjaan acian

- Pekerjaan Urugan Tanah Kembali


Setelah seluruh pekerjaan parit beton selesai dikerjakan maka dilakukan urugan tanah
kembali bekas galian. Urugan menggunakan tanah bekas galian, yang ditimbun dan
kemudian dipadatkan.

- Pekerjaan Akhir
Meliputi pembersihan akhir, pekerjaan dokumentasi dan pelaporan.
Setelah semua pekerjaan utama selesai selanjutnya dilakukan pembersihan akhir yaitu
dengan mengumpulkan dan membuang sisa-sisa material yang tidak berguna keluar dari lokasi
kerja.
Pekerjaan dokumentasi dilakukan pada setiap item pekerjaam yang dilaksanakan dan
memvisualisasikan pekerjaan sebelum – dalam proses – dan setetalah pekerjaan
dilaksanakan.

C. PENUTUP
Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat sebagai pedoman dalam penyelesaian
pekerjaan natinya, sehingga diharapkan mendapat hasil yang optimal.
Catatan :
Dalam melaksanakan pekerjaan Semenisasi dan Drainase kami mengerjakan secara bersamaan
dengan membuat beberapa kelompok kerja. Dan dipimpin satu orang mandor. Mandor inilah
yang mengatur kepada kelompok-kelompok tadi dalam melaksanakan pekerjaan ini. Peran
mandor mengatur kepala tukang, tukang, pekerja dan lainnya adalah kunci utama dalam
melaksanakan pekerjaan ini dan mandor terus berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan
dan pengawas serta direksi pekerjaan tersebut. Mandor mengatur satu kelompok dan
kelompok lainnya maksudnya apabila satu item pekerjaan memerlukan tambahan tenaga kerja
maka kerja sama antara kelompok satu dan kelompok lainnya diatur oleh mandor
merupakan tolak ukur dari keberhasilan pekerjaan ini dan tidak lupa pula proses bahan yang
diperlukan dalam pekerjaan ini. Jangan sampai terputus atau harus lancar sesuai yang
dibutuhkan.
Untuk pekerjaan drainase kami mengerjakan secara bertahap-tahap atau sepanjang 20-30 m
atau sesuai dengan kondisi lapangan. Mengingat pekerjaan ini kami memakai bahan mal dari
triplek 9 mm yang rangkanya dan ukurannya telah ditentukan maka pekerjaan pengecoran
mulai dari bawah sampai atas dilaksanakan secara bersamaan sehingga hasil dari pengecoran
bisa menyatu sesuai yang diinginkan. Dan untuk melanjutkan pegecoran selanjutnya mal-mal
yang telah dibongkar diberi oli agar kepengecoran berikutnya dapat menghasilkan pengecoran
yang rapi. Setiap melakukan pengecoran dan pemasangan pembesian ujungnya diberi
sambungan pembesian atau lebih kurang ujung dari coran menampakkan penyambungan
pembesian lebih kurang 50 cm agar coran yang telah siap ke coran selanjutnya dapat menyatu
sesuai dengan bestek atau petunjuk direksi. Sehingga pekerjaan drainase tersebut dapat
menghasilkan sesuai yang diharapkan.

Setiap item pekerjaan harus mendapat persetujuan dari pengawas dan direksi sehingga
pekerjaan dapat berjalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap adanya perselisihan
kontrak dengan kenyataan lapangan harus saling berkomunikasi atau bermusyawarah antara
mandor, pengawas, direksi dan pinpinan perusahaan agar pekerjaan ini dapat berjalan dan dapat
dipertanggungjawaban sampai masa pemeliharaan selesai. Tenaga kerja yang diperlukan atau
apa yang kami paparkan diatas sama dengan jumlah tenaga kerja yang kami cantumkan pada
setiap item pekerjaan sesuai dengan analisanya masing- masing. Dan penepatan tenaga kerja
tersebut akan kami sesuaikan dengan kondisi dilapangan.

Pekanbaru, 23 Juli 2015


Penawar
CV. PUTRA JAYA ABADI

YEFRIZEN. ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai