Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan


Kegiatan : Pembangunan Jalan
Pekerjaan : Peningkatan Jalan DAK Paket II
: Sialang-Galugua (R-69)
Kab / Prop : Lima Puluh Kota / Sumatera Barat

PENJELASAN UMUM
Peningkatan Jalan Sialang-Galugua (R-69) adalah pekerjaan dengan produk Akhir Perkerasan Beton Semen (rigid pavement).
Perkerasan beton semen (rigid pavement) merupakan suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri dari tanah dasar, lapis
pondasi sirtu dan lapis beton kurus dan beton anyaman tunggal. Perkerasan beton dapat menanggung beban dari pejalan kaki dan
kendaraan. Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai
lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar.

Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan
aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang
tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur
perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari
tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur
yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah
kekuatan beton itu sendiri.
Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural
perkerasannya. Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaitu antara lain untuk
menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar
dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi
bawah adalah :
• Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
• Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade reaction = k), menjadi modulus reaksigabungan (modulus
of composite reaction).
• Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.
• Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.

DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan ini,
untuk demobilisasi atau pemulangan alat ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal yang paling penting adalah
mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang
proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang,
yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto
dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas
dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan tersebut.
Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga
penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat
gambar aktualnya dan photo dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan photo dokumentasi selama
pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan
pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname photo tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu
membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah
tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai
pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat)
guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun
non teknis
Pembangunan Fasilitas penunjang akan dilakukan seiring Mobilisasi Tenaga Kerja,dan peralatan yang diperlukan. Kebutuhan
peralatan sudah tertera didalam lampiran form.3b, mobilisasi peralatan ini dilakukan selama pekerjaan dilaksanakan hingga
pekerjaan selesai. Demobilisasi dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dilakukan dan disetujui oleh Direksi dan
Consultant Supervisi.
Mobilisasi Ada Beberapa hal yang perlu diuraikan untuk menyusun Program yaitu:
a. Mencari / Menyewa Lahan Atau Lokasi untuk base camp dan kantor lapangan
b. Penyiapan Ruang laboraturium lapangan
c. Menyusun Jadwal Mobilisasi Peralatan
d. Menyusun Jadwal Mobilisasi tenaga kerja yang di sesuai dengan struktur organisasi Perusahaan.

A. Lokasi untuk Base Camp.


Pada paket pekerjaan Pembangunan Jalan Sialang-Galugua akan menyewa Lokasi untuk keperluan Kegiatan :
· Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang menyangkut
kegiatan di lapangan agar tertib administrasi.
· Pembuatan Gudang atau gudang yang ada direnovasi, yaitu tempat menyimpan peralatan pekerjaan dan Material
On Site.
· Lokasi Stockpile material, yaitu untuk penyimpanan sementara material pekerjaan.
· Bengkel, yaitu tempat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti memotong dan merangkai besi, mengelas dan
lain-lain.
·
Laboraturium Lapangan, yaitu tempat meletakan peralatan laboraturium yang setiap saat diperlukan di
lapangan agar mutu terjamin, seperti alat Sand Cone dan Bahan untuk Pengujian JMF, timbangan dan alat lainnya.

B. Penyiapan Laboraturium Lapangan


·
Untuk menjaga kualitas atau Mutu pekerjaan di lapangan dan untuk pengendalian mutu pekerjaan Pembangunan
Jalan Sialang-Galugua (R-69) akan menyiapkan Laboraturium di Base camp. Berbagai jenis peralatan untuk
pengujian seperti alat pengujian agregat, alat pengujian tanah, alat pengujian beton dan alat pengujian agregat
kasar dan agregat halus dan sebagainya kesemuanya akan dilengkapi. Jenis peralatan pengujian yang disediakan
adalah disesuaikan dengan daftar mobilisasi dan sesuai dengan kebutuhan lapangan

c. Pemasangan Plank Proyek

Papan plank proyek ditempatkan dilokasi yang mudah terlihat semua orang dan papan plank proyek ini dipasang
permanen supaya kokoh, tidak rusak dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Plank proyek ini berisikan nama
kegiatan, nama pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan, nilai pekerjaan, pelaksana dan pengawas pekerjaan.

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 1 dan 26

Manajemen dan Keselamatan Kerja


Keselamatan Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan jalan ini, Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal
Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas dan kegiatan
belajar mengajar yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas arus lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek
akan merugikan pengguna jalan raya.
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka Manajemen lalu lintas dapat
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
* Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
* Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat dan benar.
* Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu lintas
Manajemen dan Keselamatan Kerja
PENYIAPAN RK3K TERDIRI ATAS :
* Pembuatan Manual Prosedur, Instruksi Kerja, Ijin Kerja
* Pembuatan Kartu ldentitas Kerja (KIP)
SOSIALISASI DAN PROMOSI K3 TERDIRI ATAS
* Pengarah K3 Pertemuan Keselamatan
ALAT PELINDUNG KERJA TERDIRI ATAS :
* Pembatas Area
ALAT PELINDUNG DIRI TERDIRI ATAS :
* Topi Pelindung
* Pelindung Pemapasan dan Mulut {Masker)
* SarungTangan
* Sepatu Keselamatan
* Rompi Keselamatan

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 1


DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
- Penggalian tanah yang akan dilaksanakan adalah sepanjang lokasi saluran dranase yang direncanakan.
- Galian dilakukan pada titik lokasi dengan menggunakan Excavator.
- Dimensi galian dan kedalaman sesuai dengan gambar rencana.
- Hasil galian dimuat kedalam Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian.
- Hasil Pekerjaan dikoordinasikan kepada direksi/konsultan supervisi.
ANALISA TEKNIS PEKERJAAN
Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,030 9,06 jam
300,00 M3
Mandor 0,008 2,28 jam
Peralatan
Excavator 0,0076 2,28 jam
Dump Truck 0,1892 300,00 M3 56,76 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 2 dan 3

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian Batu
- Sebelum dilakukan pemotongan/penggalian pekerjaan, terlebih dahulu kami akan melakukan pengukuran ulang tentang
lokasi yang kan dilakukan pekerjaan
- Penggalian dilakukan dengan Excavator,dan Jack Hammer, dimuat ke dlm Truk dengan Loader.
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan/pekerjaan.
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
ANALISA TEKNIS PEKERJAAN
Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,590 29,51 Jam
50,00 M3
Mandor 0,074 3,69 Jam
Peralatan
Compressor 0,0738 3,69 Jam
Jack Hammer 0,0738 3,69 Jam
Wheel Loader 0,0738 3,69 Jam
50,00 M3
Excavator 0,0738 3,69 Jam
Dump Truck 0,2515 12,58 Jam
Alat bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 2 dan 3

Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


- Tanah yang dipotong/digali berada disekitar lokasi pekerjaan
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat Excavator.
- Dimensi Galian diseuaikan dengan gambar rencana.
- Excavator mengangkut/mengusur hasil galian ke tempat yang telah ditentukan.
- Pembuangan hasil galian di sekitar lokasi pekerjaan dengan excavator.
- Hasil dari galian kami buang/timbun dilokasi yang telah ditentukan.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,178 14,29 Jam
80,22 M3
Mandor 0,045 3,57 Jam
Peralatan
Excavator 0,0445 3,57 Jam
80,22 M3
Alat bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 2 dan 3

Timbunan Biasa dari galian


- Excavator memuat material kedalam dump truck di borrow area kemudian diangkut ke lokasi pekerjaan.
- Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak dari galian ke lapangan
- Material dihampar dan diratakan dengan menggunakan Motor Grader.
- Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller.
- Sewaktu pemadatan, penyiraman dilakukan oleh water tank truk.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,058 0,13 Jam
2,25 M3
Mandor 0,014 0,03 Jam
Peralatan
Excavator 0,0144 0,03 Jam
Dump Truck 0,2004 0,45 Jam
Motor Grader 0,0037 0,01 Jam
2,25 M3
Vibro Roller 0,0042 0,01 Jam
Water tank truck 0,0070 0,02 Jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 4


Penyiapan Badan Jalan
- Menentukan batas kiri dan kanan badan jalan dan melakukan pematokan
- Membersihkan daerah yang telah dipatok dari sampah dan tumpukan.
- Melakukan penggalian minor, penggarukan, pengurugan dengan sistem cut and fill sampai didapat permukaan jalan yang
rata. Pekerjaan ini dilakukan dengan motor greder dan dibantu oleh pekerja.
- Setiap tahapan pemadatan disiram dengan air dan digilas kembali dengan vibro.
- Pemadatan dengan cara penggilasan dengan vibro roller sembari disiram air sampai dicapai kepadatan yang layak untuk
menghampar Lapis pondasi Sirtu.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,014 294,00 jam
21.000,00 M2
Mandor 0,004 73,68 jam
Peralatan
Motor Grader 0,0035 73,50 jam
Vibro Roller 0,0006 21.000,00 M2 12,60 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 6 dan 7

DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


Timbunan Pilihan dari selain sumber galian (Bahu)
- Material Pilihan (sesuai spec) di datangkan oleh Pemasok.
- Pencampuran Aggregat kasar, halus/Tanah dan sirtu secara homogen untuk membentuk permukaan jalan.
- Excavator memuat ke dalam Dump Truck
- Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak sumber material ke lokasi pekerjaan.
- Penghamparan Material secara merata dengan menggunakan Motor Grader
- Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan
menggunakan Tandem Roller.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat
bantu.
ANALISA TEKNIS PEKERJAAN
Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 0,433 530,43 Jam
1.225,00 M3
Mandor 0,010 12,37 Jam
Bahan
Bahan pilihan (M08) 1,100 1.225,00 M3 1.347,50 M3
Peralatan
Excavator 0,0101 12,37 Jam
Dump Truck 0,3552 435,12 Jam
Motor Grader 0,0037 4,53 Jam
1.225,00 M3
Vibro Roller 0,0042 5,15 Jam
Water Tanker 0,0070 8,58 Jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 14 dan 15


Timbunan Bahu Jalan Dengan Sirtu
* Wheel Loader memuat Agregat Sirtu ke dalam Dump Truck di Base Camp
* Dump Truck mengangkut Agregat Sirtu ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
* Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
* Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan Alat
Bantu

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 1,529 519,72 Jam
340,00 M3
Mandor 0,382 129,95 Jam
Bahan
Sirtu 1,200 340,00 M3 408,00 M3
Peralatan
Wheel Loader 0,0085 2,89 jam
Dump Truck 0,3822 129,95 jam
Motor Grader 0,0040 1,36 jam
340,00 M3
Tandem Roller 0,0161 5,47 jam
Water Tanker 0,0070 2,38 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 15

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Lapis Pondasi Sirtu
URUTAN KERJA
- Wheel Loader memuat Agregat Sirtu ke dalam Dump Truck di Base Camp
- Dump Truck mengangkut Agregat Sirtu ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader.
- Penghamparan aggregat dengan memakai alat motor grader, dan bagian pinggir dipasang Kanstin lalu digilas mulai dari
pinggir.
- Pemadatan hamparan sambil disiram air (jika kadar aggregat kurang) dengan menggunakan mesin gilas tandem roller dari
tepi menuju sumbu jalan menurut arah memanjang sampai dicapai permukaan yang rata dan padat dengan ketebalan yang
disyaratkan dalam gambar rencana.
- Pada masa pemadatan disiram dengan menggunakan water tangker.
- Hasil Pekerjaan dikordinasikan dengan pihak direksi/konsultan supervisi.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 1,529 2.949,82 jam
1.929,75 M3
Mandor 0,382 737,55 jam
Bahan
Sirtu 1,200 1.929,75 M3 2.315,70 M3
Peralatan
Wheel Loader 0,0085 16,40 jam
Dump Truck 0,3822 737,55 jam
Motor Grader 0,0040 7,72 jam
1.929,75 M3
Tandem Roller 0,0161 31,07 jam
Water Tanker 0,0070 13,51 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 7 s/d 10


Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal
URUTAN KERJA
* Semen, pasir, agregat kasar dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Conc. Mixer
* Pemasangan bekesting (Formwork plate) dan tulangan anyaman tunggal
* Beton di-cor ke dalam bekisting dengan conc. Paver
* Sambungan Beton anyaman tunggal menggunakan joint sealant.
* Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan setengah mengeras ± 3 - 4 jam sesudah
pengecoran
* Beton setelah setting langsung digrooving dengan (couring compound) secara merata.
construction joint (sistem Sambungan )
a. Pembuatan Sambungan Memanjang (Longitudinal Joint).
Sambungan memanjang dapat berupa sambungan susut (contraction joint) atau bidang perlemahan pada jalan dengan lebih
dari satu lajur.
Detail konstruksi sambungan memanjang dibuat tergantung pada cara bagaimana cara plat beton yang bersangkutan dicor /
dihampar ;
* Untuk plat yang dicor per lajur dibuat dengan cara memasang bekisting memanjang dan tie bar
* Untuk plat yang dicor 2 lajur sekaligus dibuat dengan cara saw cutting untuk bagian atas, dan memasang crack
inducer (batang kayu berpenampang ) di bagian bawah plat beton.
b. Pembuatan Sambungan Ekspansi Melintang (Expansion Joint).
Sambungan Ekspansi Melintang dibuat untuk mengakomodasi muai-susut plat beton pada arah memanjang.
Salah satu ujung dowel harus dimasukkan ke dalam selongsong baja yang sedikit lebih panjang dari pada dowelnya agar
dowel dapat bergerak bebas maju-mundur akibat muai-susut slab beton.

URAIAN KEBUTUHAN TENAGA DAN BAHAN


Uraian Koofesien Volume Jumlah
Tenaga
Pekerja 1,405 3.034,80 jam
Tukang 0,703 2.160,00 M3 1.518,05 jam
Mandor 0,151 325,30 jam
Bahan
Semen 410,000 885.600,00 Kg
Pasir 0,571 1.233,36 M3
Agregat Kasar 0,789 1.703,16 M3
Baja Tulangan Polos 15,875 34.290,00 Kg
Joint Sealent 0,990 2.138,40 Kg
Cat Anti Karat 0,020 43,20 Kg
2.160,00 M3
Expansion Cap 0,170 367,20 M2
Polytene 125 mikron 0,328 708,70 Kg
Curing Compound 0,653 1.409,40 Ltr
Formwork Plate 0,570 1.231,20 M2
Paku 0,350 756,00 Kg
Additive 0,857 1.850,69 Ltr
Peralatan
Concrete Mixer 0,0693 149,69 jam
Con. Vibrator 0,0693 149,69 jam
Water Tank Truck 0,0422 2.160,00 M3 91,15 jam
Conc. Paver 0,0074 15,98 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 16 s/d 23


Lapis Pondasi bawah Beton Kurus
URUTAN KERJA
* Pembersihan lokasi pekerjaan dan pengkuran elevasi permukaan beton yang akan dicor.
* Pembuatan dan Pemasangan bekesting.
*
Pemasangan/penggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan pondasi sirtu agar tidak terjadi perlekatan
antara pondasi sirtu dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidak boleh mempengaruhi lapis pondasi sirtu, demikian pula
sebaliknya). Plastik itu juga dilekatkan pada mal kotak slab dan secara rapat melekat pada lapis pondasi sirtu.
* Semen, pasir, agregat kasar dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan conc. Mixer
* Beton di-cor ke dalam bekisting.
* Pemerataan adukan beton dengan conc. vibrator
* Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 1,506 2.274,10 jam
Conc. Mixer 0,669 1.510,00 M3 1.010,64 jam
Con. Vibrator 0,050 75,80 jam
Bahan
Semen 309,550 467.420,50 Kg
Pasir 0,457 689,92 M3
Agregat Kasar 0,884 1.334,39 M3
Multiplex 12 mm 0,160 1.510,00 M3 241,60 Lbr
Kayu Acuan 0,096 144,96 M3
Paku 0,250 377,50 Kg
Plastik 10,000 15.100,00 M2
Peralatan
Conc. Mixer 0,6693 1.010,64 jam
Con. Vibrator 0,0502 75,80 jam
1.510,00 M3
Water Tank Truck 0,0422 63,72 jam
Alat Bantu 1,0000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 11 s/d 14

DIVISI 7. STRUKTUR
Beton mutu sedang K-300 termasuk Bekisting/Perancah
URUTAN KERJA
* Semen, pasir, agregat kasar dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer.
* Pembuatan dan pemasangan Bekisiting
* Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
* Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran.
Tahapan Pengecoran
* Siapkan checklist unutk pengecoran
* Tentukan elevasi dan batas–batas pengecoran dengan menggunakan waterpass / selangukur.
* Bersihkan lokasi pengecoran dengan menggunakan kompresor atau yang telah diatur dalam spektek.
* Tuangkan adukan beton dari alat angkut menuju bekisting,
* Padatkan beton dengan alat vibrator
* Ratakan permukaan beton dengan alat garuk dan jidar aluminium.
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan
tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
* Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
* Beton harus dilindingi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan lain.
* Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton
* Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan akan diperbaiki dibawah pengawasan konsultan pengawas/direksi pekerjaan
ANALISA TEKNIS PEKERJAAN
Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 8,675 74,17 jam
Tukang 2,169 8,55 M3 18,54 jam
Mandor 0,723 6,18 jam
Bahan
Semen 469,680 4.015,76 Kg
Pasir Beton 0,515 4,40 M3
Agregat Kasar 0,744 8,55 M3 6,36 M3
Kayu Perancah 0,200 1,71 M3
Paku 1,600 13,68 Kg
Peralatan
Conc. Mixer 0,723 6,18 jam
Water Pump 0,363 3,10 jam
8,55 M3
Con. Vibrator 0,723 6,18 jam
Alat Bantu 1,000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 5 dan 6

Beton mutu sedang K-250 untuk Bahu Jalan


URUTAN KERJA
* Semen, pasir, agregat kasar dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer.
* Pembuatan dan pemasangan Bekisiting
* Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
* Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran.
Pembuatan campuran beton yang bermutu sedang memerlukan perhatian yang sangat teliti pada setiap tahapan kegiatannya,
mulai dari penetapan dan penakaran komposisi bahan pembentuk beton, pencampuran, sampai kepada pengangkutannya ke
lokasi pengecoran. Pada umumnya, proses produksi campuran beton meliputi kegiatan–kegiatan sebagai berikut:

Penakaran bahan-bahan beton;


• Pencampuran;
• Pengangkutan ke lokasi pengecoran;
• Penempatan / pengecoran;
• Pemadatan (konsolidasi);
• Perawatan (Curing);
• Penyelesaian akhir / Perapihan (Finishing).

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja 8,675 173,49 jam
Tukang 2,169 20,00 M3 43,37 jam
Mandor 0,723 14,46 jam
Bahan
Semen 399,840 7.996,80 Kg
Pasir beton 0,467 9,33 M3
Agregat Kasar 0,744 20,00 M3 14,88 M3
Kayu Perancah 0,017 0,34 M3
Paku 0,136 2,72 Kg
Peralatan
Conc. Mixer 0,723 14,46 jam
Water Pump. 0,310 6,19 jam
20,00 M3
Conc. Vibrator 0,723 14,46 jam
Alat Bantu 1,000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 25 s/d 26


Baja Tulangan U 24 Polos
* Tulangan bersih dari kotoran, lumpur minyak,cat, karat dan kerak pabrik, percikan adukan atau bahan asing yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton sebelum beton di coran.
* Tulangan ditempatkan dengan tepat sesuai dengan gambar.
* Tulangan di ikat kuat dengan mengunakan kawat ikat baja, sehingga tidak dapat bergeser pada saat pengecoran beton dan
pemadatan beton, Pengelasan batang melingkar atau Beugel pada tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
* Semua tulangan Baja yang disediakan sesuai dengan gambar rencana penyambungan batang baja , kecuali terlihat pada
gambar tidak diizinkan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan. Setiap sambungan yang dapat disetujui harus di selang
seling sejauh mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangan tarik minimum.
* Sampul kawat pengikat diarahkan meninggalkan permukaan beton yang terbuka.
* Perhatian khusus perlu diberikan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan
penahan jarak ( beton deking ) yang terbuat dari beton penahan jarak dapat berbentuk blok blok persegi atau gelang gelang
yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap meter persegi cetakan atau lantai kerja. Penahan penahan jarak ini
tersebar merata.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja Biasa 0,105 131,92 jam
Tukang 0,035 1.256,41 Kg 43,97 jam
Mandor 0,035 43,97 jam
Bahan
Baja Tulangan (Polos) U24 1,100 1.382,05 Kg
1.256,41 Kg
Kawat Beton 0,003 3,14 Kg
Peralatan
Alat Bantu 1,000 1.256,41 Kg 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 5

Pasangan Batu 110,32 M3


* Sebelum pekerjaan dilaksanakan, sampel material terlebih dahulu diserahkan kepada pihak direksi pekerjaan.
* Penyediaan material/bahan yang telah disetujui oleh pihak direksi.
* Pembuatan profil dan dibenang agar ukuran yang dimaksud dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan gambar rencana
dibawah pengawasan direksi/konsultan.
* Sebelum pemasangan, batukali dibasahi seluruh permukaannya dan dibiarkan sampai batukali dalam keadaan jenuh
permukaaan.
* Para pekerja mulai membuat adukan dengan menggunakan concrete mixer.
* Spesi dihampar pada tanah dasar setebal 5 cm dan batu disusun diatasnya secara menerus hingga mendapatkan ukuran
sesuai dengan profil atau gambar rencana.
* Batukali dipasang teratur dengan tidak bersinggungan, semua rongga batu diisi penuh dengan spesi, lapis demi lapis batu
terpasang dan pada bagian luar pasangan / sisi mereng, batu dipasang rata dan rapi sesuai menurut bidang / sisinya. Pada
* Pada kepala pasangan dirap rapi dan datar sesuai dengan gambar rencana.
* Melakukan kembali pemeriksaan dan memperbaiki pasangan yang rusak serta merapikan kembali dibawah pengawasan

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja Biasa 6,145 677,87 jam
Tukang 2,048 110,32 M3 225,96 jam
Mandor 0,683 75,32 jam
Bahan
Batu Kali 1,300 143,42 M3
Semen (PC) 153,000 110,32 M3 16.878,96 Kg
Pasir 0,466 51,39 M3
Peralatan
Conc. Mixer 0,683 75,32 jam
Water Tanker 0,001 110,32 M3 0,15 jam
Alat Bantu 1,000 1,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 3 s/d 4


Plesteran
* Penyiapan bahan dan peralatan kerja.
* Memasang papan alas pada bagian bawah lokasi pelaksanaan pekerjaan plesteran.
* Bidang lokasi pelaksanaan plestaran yang tidak rata, maka perlu diatur kembali kedatarannya baik secara vertikal maupun
* Bidang dinding pasangan yang menonjol atau kelebihan akan dilakukan cipping/grinding/rap terlebih dahulu untuk
mengurangi ketebalan rencana plesteran.
* Para pekerja mulai membuat adukan dengan menggunakan concrete mixer.
* Membuat caplakan yang berfungsi sebagai pedoman elevasi kepala plesteran dinding. Caplakan dibuat dari adukan
berbentuk bujursangkar dengan ukuran 8 x 10 cm dengan diberi triplek 2 x 5 cm diatasnya.
* Membuat kepalaan plesteran horizontal pada sisi atas dan bawah dinding. Sisi atas mempedomani Kepala pasangan batu dan
pada sisi bawah mempedomani koporan pasangan.
* Membuat kepalaan vertikal dengan jarak 10 CM dari atas hingga ke bawah pasangan batukali.
* Setelah kepalaan itu bena-benar kering (minimal 24 jam) baru dilaksanakan pekerjaan plesteran.
* Dinding pasangan terlebih dahulu dibasahi dengan air yang bersih.
* Pekerjaan dimulai dari kepalaan yang satu hingga kebidang kepalaan yang lainnya.
* Mengontrol kerataan bidang plesteran dengan jidar aluminium yang digesekan dengan toleransi rongga 2 mm.
* Setelah pekerjaan plesteran selesai, permukaan plesteran akan dibasahi/tetap lembab selama 7 hari terhitung sejak tanggal
plesteran selesai dilaksanakan.

ANALISA TEKNIS PEKERJAAN


Uraian Indexs Volume pekerjaan Jumlah kebutuhan
Tenaga
Pekerja Biasa 0,200 9,00 jam
Tukang 0,500 45,00 M2 22,50 jam
Mandor 0,010 0,45 jam
Bahan
Semen (PC) 12,000 540,00 Kg
45,00 M2
Pasir 0,065 2,93 M3
Peralatan
Alat Bantu 1,000 45,00 M2 45,00 Ls

PEKERJAAN DILAKUKAN MINGGU KE 4

Penutup.
○ Demikian Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat untuk memastikan bahwa Pekerjaan yang akan dilaksanakan
dapat berjalan dengan Efektif dan Efisien.

Pekanbaru , 11 Mei 2018


Penawar
PT. ADHIWIRA IKAPUTRA

IR. H. SOETRISNO
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai