Pekerjaan
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.I.T. KERSIK PUTIH
KABUPATEN TANAH BUMBU
LOKASI
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Tahun 2020
Setelah mengikuti Aanswizjing serta mempelajari spesifikasi teknis /gambar, maka kami
mengajukan Metoda Pelaksanaan, karena salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan
tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, Metoda
Pelaksanaan kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi teknis dan Gambar Kerja.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan dilapangan
harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi untuk
menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah mempelajari
menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan tersebut di atas, jadi apabila ada
kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang
direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a) Pembuatan Papan Nama Proyek
Pembuatan dan pemasangan Papan Nama dilaksanakan dengan disertakan nama kegiatan,
nilai paket pekerjaan, waktu pelaksanaan, nama perusahaan ataupun data lain yang
disetujui oleh direksi teknis. Letak Papan Kegiatan berada di depan lokasi pekerjaan dapat
menggunakan tiang dari besi/kayu
Ukuran dan bahan Papan Nama Proyek sesuai Spesifikasi yang dipersyaratkan dan
disetujui oleh konsultan supervisi atau direksi teknis
b) Pembuatan Papan InformasiPapan Informasi merupakan papan
pemberitahuan/peringatan
yang dibuat dengan plat besi dan batang besi untuk di pasang pada lokasi yang telah
ditentukan dan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan.
Adapun isi informasi yang akan dibuat akan disesuaikan atas persetujuan dari Pengguna
Jasa setelah kontrak di tanda tangani.
c) Sewa Fasilitas Sementara Kontraktor
Membuat/menyediakan fasilitas kerja berupa :
- Kantor direksi dan kontraktor dengan luasan yang cukup dilengkapi dengan meja,
kursi, lemari buku, dan lain-lain.
- Base Camp dengan luasan yang cukup beserta dengan perlengkapan yang diperlukan.
- Gudang peralatan dan bahan dengan luasan yang cukup.
- semua bahan/peralatan, tenaga dan alat bantu lainnya yang diperlukan jumlahnya
sesuai yang dibutuhkan
d) Mobilisasi dan Demobilisasi Excavator
Mobilisasi alat berat Excavator dan Peralatan lainnya serta personil yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Mobilisasi personil dan peralatan dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan lapangan namun ketentuan ini hanya berlaku untuk pentahapan
mobilisasi peralatan utama dan personil terkaitnya dan sudah diatur jadwalnya terlebih
dahulu saat tahap pengadaan jasa pemborongannya
Demobilisasi untuk peralatan dan personil setelah pekerjaan selesai sesuai dengan kontrak
kerja dan mendapat persetujuan dari direksi. Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia
Jasa pada saat akhir Kontrak, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan dimulai setelah mendapat persetujuan dari
direksi kerja
e) Foto dan Dokumentasi
Pembuatan dokumentasi yang menggambarkan awal pelaksanaan pekerjaan dan
kemajuan pekerjaan yang dicapai, selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Foto – foto dokumentasi dicetak sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan
Interval pengambilan foto untuk saluran sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan dan
disertai dengan pengambilan koordinat di lokasi tersebut
f) Pengukuran Construction Drawing (CD) dan As Built Drawing (ABD)
Pekerjaan pengukuran dilakukan pada lokasi pekerjaan yang dilaksanakan, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan penggambaran, dengan skala yang ditentukan oleh
Direksi.
Selama kegiatan pengukuran membuat patok-patok (Bouwplank) yang telah ditetapkan
di lapangan dan berdasarkan ukuran- ukuran (Bouwplank) tersebut maka pekerjaan dapat
dilaksanakan.
Pengukuran dilakukan berdasarkan titik ikat (Bench Mark) yang ditentukan oleh Direksi.
Apabila diperlukan membuat titik ikat baru yang letaknya berdekatan dengan daerah
pekerjaan, maka terlebih dahulu minta ijin secara tertulis kepada Direksi. Jika Direksi
memberikan persetujuan tertulis, maka titik ikat baru tersebut dituangkan pada gambar
pengukuran, dengan menunjukkan secara jelas mengenai koordinat dan elevasi titik
ikat dimaksud.
Pengukuran dilaksanakan dengan mengikuti trace sesuai dengan gambar rencana.
Pengukuran dilakukan ke arah memanjang dan melintang saluran. Pengukuran melintang
saluran dilakukan setiap jarak 50 m searah memanjang saluran, dan dengan lebar
pengukuran menyesuaikan lebar saluran diukur dari as saluran atau dari as saluran
melintang ke arah kiri dan kanan ke bagian tepi luar tanggul saluran atau sesuai petunjuk
Direksi. Untuk lokasi-lokasi tertentu dan dianggap perlu (misalkan belokan, perlintasan
dengan sungai/jalan raya/dan lain sebagainya), jarak searah memanjang saluran tersebut
dapat diperkecil.
Pada pekerjaan bangunan struktur, pekerjaan pengukuran dilakukan pada sebelum,
selama dan sesudah pekerjaan bangunan selesai dilaksanakan.
Pekerjaan pengukuran dilaksanakan dengan alat ukur yang mempunyai presisi tinggi dan
selalu ditera, misalkan dengan theodolite maupun waterpass.
Pekerjaan penggambaran dilakukan pada gambar pelaksanaan/gambar kerja
(Construction Drawing) dan gambar purna bangun (As Built Drawing).
Pekerjaan Pengukuran dan penggambaran ini berlangsung selama masa pelaksanaan
pekerjaan.
g) Pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan kontruksi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi berdasarkan Surat Edaran
Menteri Pekerjaan Umum No. 11/SE/M/2019. SMK3 Konstruksi adalah merupakan bagian
dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi (K3) pada setiap
pekerjaan konstruksi. K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan Konstruksi
Pada paket pekerjaan ini, pembiayaan penyelenggaraan SMK3 Konstruksi dialokasikan
dalam komponen biaya sesuai sebagaimana dalam spesifikasi dipersyaratkan
Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 (SMK3) dilakukan untuk Menjamin agar pada
pelaksanaan kegiatan pekerjaan tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kecelakaan
kerja, mencegah/menghindari maut, bila bahaya mengancam jiwa korban, sebagai upaya
menenteramkan penderita sehingga tidak gelisah dan sedapat mungkin berusaha
menghilangkan atau mengurangi rasa takut dan sakitnya, serta menjamin produktifitas
tidak terganggu dan menuju kondisi Nol Kecelakaan (Zero Accident).
Dalam mengantisipasi resiko kecelakaan pekeriaan, maka untuk menghindari terjadinya
kecelakaan dan cara untuk pelaksanaan, proyek akan menekankan pengendalian
pengamanan. Kontraktor akan menugaskan staffnya untuk hal tersebut selama pelaksanaan
pekerjaan
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan akan selalu menerapkan system keselamatan dan
kesehatan kerja dan mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
V. PANCANGAN GALAM
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, pemancangan galam serta penyediaan
semua tenaga kerja dan peralatan untuk pelaksanaan semua pekerjaan-pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaikan pekerjaan pemancangan galam sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak
Sebelum melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu lokasi pekerjaan dibersihkan dari segala
hal yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan dapat mengurangi mutu
dan kualitas hasil pekerjaaan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu menyerahkan gambar detail rencana dan
contoh jenis galam kepada Direksi serta menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja
yang akan melaksanakan pekerjaan galam kepada Direksi Pekerjaan
Bahan material dan peralatan yang dipergunakan dalam pekerjaan pancangan galam pada
pelaksanaan pekerjaan ini telah memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi teknis dan telah
disetujui oleh direksi
Untuk dimensi dan jarak antar pancangan galam disesuaikan dengan gambar rencana atau
menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Sebelum pemancangan terlebih dahulu memasang patok/tanda titk yang akan dipasang
pancangan galam sesuai dengan jarak antar pancangan galam yang ditunjukan pada gambar
atau menurut petujuk direksi pekerjaan.
Pancangan dilaksanakan dengan cara manual dengan menggunakan alat bantu alat
pancang, bila diperlukan sebelum dilakukan pemancangan pada ujung bagian bawah cerucuk
diruncingkan terlebih dulu dengan menggunakan alat kampak atau sejenisnya.
cerucuk yang sudah dipancang keseluruhan, pada bagian atas diratakan secara keseluruhan
sesuai dengan elevasi bangunan yang ditunjukan pada gambar
IX. PEMBESIAN
Material untuk tulangan yang digunakan sesuai dengan spesisifikasi yang dipersyaratkan,
permukaan tulangan dan permukaan beberapa penyangga tulangan dibersihkan dari karat
berat, kotoran, lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dapat
mengganggu kekuatan beton
Besi tulangan dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi yang
ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan dipasang pada
lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton.
Besi tulangan menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat dengan kuat
pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser selama proses penuangan
dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak diijinkan
mencuat keluar permukaan beton.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan dibersihkan dari material
lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang
menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan ikatan dengan beton.
Semua besi tulangan dipasang dengan susunan dan panjang seperti pada gambar kecuali bila
ditentukan dan disetujui berbeda oleh PPK
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak
diperkenankan tanpa persetujuan PPK. Penyambungan dilakukan dengan overlap sepanjang
mungkin. Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung sesuai dengan gambar.
Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap tidak kurang dari 300 mm diameter besi
tulangan dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Untuk penyambungan dengan cara
overlap, besi tulangan dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga tebal selimut
beton tetap memenuhi ketentuan
Penawar
CV. SINAR ALAM JAYA
FADLI FAUZI
Direktur