BAB I
PENDAHULUAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN GALIAN TANAH
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT
PEKERJAAN SLOOF DAN KOLOM
PEKERJAAN PAGAR PRECAST
PEKERJAAN PAGAR BESI
PEKERJAAN PAS. BATU+PLESTERAN+ACIAN
PEKERJAAN PAS. BATU ALAM
PEKERJAAN PENGECATAN
PEKERJAAN TUNGGUL KAWUNG (ASESORIS TIANG KOLOM)
Selain program K-3, juga disiapkan peralatan keselamatan kerja untuk menjaga
kelancaran kerja di dalam lokasi proyek serta melindungi pekerja dalam melakukan
pelaksanaan pekerjaan. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan antara lain
sebagai berikut : helmet safety, safety belt, safety shoes, jaring net pengaman, alat
pemadam api ringan, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi
hollow dengan meteran.
2. Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah
yang dapat mengganggu proses pembuatan.
3. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi hollow
40x60 dan 20x40 tebal 2 mm menjadi beberapa bagian, sesuai dengan
ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollow yang
sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian pagar besi hollow
sesuai dengan gambar rencana.
4. Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi hollow di las
menggunakan alat las. Sehingga terbentuk pagar besi hollow sesuai
dengan gambar rencana.
5. Sebelum pemasangan besi hollow terlebih dahulu melakukan pengeboran
pada tembok sampai menembus besi kolom, selanjutnya melakukan
penyambungan besi hollow dengan besi kolom dengan dilas untuk
menyatukan pagar besi hollow sehingga pagar kaku dan kuat.
Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material pintu besi.
Langkah Kerja:
Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan danperalatan yang dibutuhkan
beserta kelengkapannya.
Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom
Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spesinya sesuai
persyaratannya. Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2 dan
untuk pasangan bata merah yang lainnya menggunakan adukan 1 : 5.
Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan
menutup seluruh pori-pori plesteran
Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
Biarkan +/- 14 hari sebelum dicat agar pengaruh garam alkali hilang /
berkurang. (note : pengaruh garam alkali dapat mengakibatkan perubahan
warna)
Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong keramik
Laburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai kuas.
Isi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal yang
ukurannya sesuai dengan ukuran tali air
Pemasangan
a. Umum
1. Toleransi :
Ø Variasi Kerataan dan level : tidak melebihi 3 mm dalam
3000 mm
Ø Joint size : ± 25 %
Ø Step in face : 1,5 mm maximum
Ø Jog in aligment at edge : 1,5 mm maximum
Ø Toleransi tidak bertambah dalam jumlah
2. Material batu alam yang akan dipasang harus digelar terlebih dahulu
dilantai untuk mendapatkan persetujuan keseragaman corak / pola
uratnya serta sortir quality tile oleh MK dan Pemberi Tugas.
3. Bersihkan batu alam / batuan dengan membasahi dengan air bersih
sebelum diset dalam pe kerjaan; khusus untuk pemasangan basah.
4. Pasanglah tile dengan rata, level, lurus dan benar dengan hubungan
keseluruhan. Kelurusan permukaan tile harus pada sisi luarnya.
5. Jangan memasang tile yang rompat, retak.. atau pudar atau tidak baik,
hal ini akan ditolak.
6. Sediakan dan set anchor, dowel, ties dan hal-hal lain yang dibutuhkan
untuk memperkokoh pasangan. Setel angkur pada posisi yang baik dan
tidak kurang dari jarak yang diijinkan. Pasang tile untuk memungkinkan
pergerakan bergeser. Menciut / memuai, dan ekspansi termal dan
kontraksi.
7. Jangan menggunakan aluminium, plastik atau penumpu dari kayu.
8. Berikan hubungan yang rata, dalam toleransi yang diijinkan / spesifikasi,
pada permukaan antara pasangan yang berdekatan untuk menghasilkan
hubungan baik dan maksimal.
9. Potong dengan tepat dan akurat, lubangi dan sesuaikan batu alam untuk
hardware, outlet, fixture, fitting dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
menempel pada batu alam.
b. Sistem Basah
1. Tuangkan adukan yang tebal pada beton.
2. Periksa dengan menusuk-nusuk dan padatkan adukan untuk menghasilkan
density yang sama.
c. Control Joints
1. Lakukan control joint dimana pasangan batu alam tertahan / berakhir
seperti pada dinding perimeter, kansteen, kolom-kolom, pojok-pojok
dinding, yang secara langgsung joint terhenti dan tidak terkontrol, juga
pada lokasi diatas balok beton atau pada lokasi-lokasi lain sesuai yang
ditunjukkan pada gambar.
2. Berilah control joint (naad-naad tegak lurus dan sama lebar) pada
permukaan horizontal maksimum 500 mm pada setiap arah.
3. Keroklah dan goretlah lantai beton atau bagian struktur lain untuk
memperkuat rekatan adukan.
Perlindungan / Proteksi
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu,
papan promosi keselamatan, dan lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan
memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang
berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan
di lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt,
safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan
pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda
keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
korban kecelakaan itu.
Gambar Perlengkapan K3
Gambar Pemakaian
Perlengkapan K
3. Untuk Personal Protective Equipments (PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD), bisa
berupa sarung tangan, goggles, face shields, face masks, dan pelindung
pernafasan/respiratory protection.