Anda di halaman 1dari 25

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tujuan penyusunan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan/arahan
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu. Metode Kerja ini mencantumkan sistem
kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek hingga selesainya proyek
yang dimulai dari Site Management hingga Quality Control serta hubungan unsur-
unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Dengan adanya perencanaan metode yang tetap/baik, maka diharapkan proyek
dapat diselesaikan dengan baik.

1.2 DATA PROYEK

Pekerjaan JASA KONSTRUKSI PEMAGARAN KAWASAN REST AREA


GUNUNG MAS PUNCAK
Lokasi Tugu Sel. Kec. Cisarua, Bogor – Jawa Barat
Waktu Pelaksanaan 90 ( Sembilan Puluh ) HARI KALENDER

1.3 PENDUKUNG PELAKSANAAN PROYEK


Waktu penyelesaian JASA KONSTRUKSI PEMAGARAN KAWASAN REST AREA
GUNUNG MAS PUNCAK, yang berlokasi di Tugu Sel. Kec. Cisarua, Bogor – Jawa
Barat, Tahun Anggaran 2020 ini direncanakan selama 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender, dalam pelaksanaannya akan didukung oleh unsur-unsur terkait, sehingga
akan didapat kinerja yang maksimal.
Pada pelaksanaan proyek ini, dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan yang
sesuai dengan batasan biaya, waktu dan mutu yang telah ditentukan, kami PT.
RAJAWALI MITRA LESTARI didukung oleh:
a. Sumber daya manusia yang capable sesuai keahlian dibidangnya.
b. Alat / equipment yang digunakan sesuai jenis, kapasitas dan jumlahnya.
c. Rekanan dan supplier yang dilibatkan sesuai dengan bidangnya.
d. Tenaga kerja yang terampil.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 1


1.4 LINGKUP PEKERJAAN

 PEKERJAAN PERSIAPAN
 PEKERJAAN GALIAN TANAH
 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
 PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT
 PEKERJAAN SLOOF DAN KOLOM
 PEKERJAAN PAGAR PRECAST
 PEKERJAAN PAGAR BESI
 PEKERJAAN PAS. BATU+PLESTERAN+ACIAN
 PEKERJAAN PAS. BATU ALAM
 PEKERJAAN PENGECATAN
 PEKERJAAN TUNGGUL KAWUNG (ASESORIS TIANG KOLOM)

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 2


BAB II
METODE KERJA

2.1 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan persiapan disini meliputi mengatur sirkulasi, peletakan material,
pembuatan batas area kerja, papan nama, direksi keet, gudang/los kerja, air kerja,
listrik kerja dll. Dalam pekerjaan umum dilaksanakan pembuatan pembatas terlebih
dahulu sebagai tanda area pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya, kemudian
direksi keet dicari area yang strategis, agar dari direksi keet tersebut dapat
memantau kegiatan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung, gudang, papan
nama, kemudian demobilisasi peralatan, sehingga dalam pekerjaan pembangunan
gedung tersebut dapat menunjang pelaksanaannya serta dapat berjalan sesuai
rencana.

A. Pekerjaan Mobilisasi Demobilisasi


1) Mobilisasi Personil/Tenaga Kerja.
Selain tenaga personil inti yang telah ditentukan proyek juga dibutuhkan tenaga
kerja lainnya, seperti: pekerja bangunan, surveyor dan mandor yang
disesuaikan dengan kebutuhan item kerja yang berjalan. Khusus untuk petugas
keamanan dibutuhkan 3 orang, yang bertugas secara bergantian (tugas siang
dan malam), biasanya dikoordinasikan dengan pengelola gedung.
2) Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan
Mobilisasi/pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi
keterangan tentang lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal
kedatangan peralatan di lapangan. Setiap pengiriman alat harus dilengkapi
dengan surat pengiriman (surat jalan dsb) dan alat benar-benar telah diperiksa
kelayakannya. Selanjutnya alat akan ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam
base camp dan dekat dengan lokasi proyek agar mudah digunakan dalam
pekerjaan nantinya.
Peralatan yang wajib didatangkan pada pekerjaan proyek ini antara lain:
 Peralatan pengangkut material: Scafolding, Lorry dan karung
 Alat bantu : sekop, cangkul, palu, gergaji, linggis, meteran dan lain-lain.

Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan-perlengkapan lain untuk


menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan, seperti :
 Pembuatan dan pengadaan shop drawing dan as built drawing
 Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan.

B. Foto Proyek 3 Tahap dan Administrasi


Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan
untuk mengetahui, mendata, mengusulkan dan merekam hasil pekerjaan yang
sedang dilaksanakan, sehingga dapat mengevaluasi kegiatan pekerjaan secara
nyata.
Kegiatan proses administrasi harus mengikuti prosedur manajemen yang telah
disepakati dan disetujui secara bersama oleh direksi, pengawas dan kontraktor.
Proses administrasi dimulai dari penyusunan dokumen kontrak (berisikan berkas
pelelangan, penunjukan/penetapan pemenang tender, penandatangan kontrak),

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 3


pelaksanaan pekerjaan, sampai pada PHO (Provisional Hand Over)/Serah Terima
Pertama dan FHO (Final Hand Over)/Serah Terima Akhir. Selama proses
pelaksanaan kerja, administrasi terus berjalan antara lain:
 Kegiatan rapat (agenda), Notulen dan Berita Acara rapat teknis dan rapat
pimpinan,
 Pembuatan shop drawing/gambar rencana pelaksanaan, metoda pelaksanaan,
jadwal pekerjaan (personil dan peralatan/bahan) dan as built drawing/gambar
pelaksanaan.
 Request pekerjaan, quality dan quantity bahan yang digunakan, keadaan
cuaca, kendala yang dihadapi dan volume hasil pekerjaan (laporan Harian).
 Laporan Mingguan dan Bulanan oleh Konsultan Pengawas/supervisi,
 Addendum (jika ada),
 Pengajuan termijn pekerjaan,
 Menyiapkan 1 (satu) berkas dokumen (gambar kerja. RKS pekerjaan) dalam
pelaksanaan di lapangan

Foto proyek dibuat 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi


eksisting), saat pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan.
Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan pada
kondisi 0% (kondisi eksisting), 50%, dan 100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan
pengajuan termin, kemudian disusun/dimasukkan ke dalam laporan pengajuan
termijn/progress dan ke
dalam album sebagai dokumentasi. Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus
menerus sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang
dianggap penting.

C. Pekerjaan Pembersihan Lokasi


Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu lahan kerja
dibersihkan dari barang-barang yang belum dipindahkan, sampah dan debu yang
menganganggu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan lahan dimaksudkan untuk
memudahkan proses pelaksanaan pekerjaan, antara lain pekerjaan pengukuran site
(marking area). Jika ada barang-barang yang harus dipindahkan, dikumpulkan dan
dikoordinasikan dengan pihak pengelola gedung dan dikumpulkan pada area yang
telah ditentukan untuk kemudian dibawa ke luar lokasi proyek dengan menggunakan
alat angkut atau mobil truck/pick up.

D. Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Pekerja


Untuk keamanan, kesehatan dan keselamatan pekerja, diterpakan program K-3,
yaitu :
- Menunjuk dan menempatkan satu orang safety officer
- Memberikan penyuluhan K-3
- Pengendalian lalu lintas
- Melakukan patroli dan membuat safety patroli report
- Kebersihan lingkungan kerja.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 4


- Semua pekerja dan staff kontraktor harus diikut sertakan pada program
kecelakaan JAMSOSTEK.

Selain program K-3, juga disiapkan peralatan keselamatan kerja untuk menjaga
kelancaran kerja di dalam lokasi proyek serta melindungi pekerja dalam melakukan
pelaksanaan pekerjaan. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan antara lain
sebagai berikut : helmet safety, safety belt, safety shoes, jaring net pengaman, alat
pemadam api ringan, dll.

Untuk penempatan rambu-rambu pengaman harus mudah dilihat dan dipahami.


Rambu-rambu pengaman dipasang sesuai dengan kebutuhan dan selalu harus dijaga
serta dirawat selama waktu yang telah ditentukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Bentuk rambu-rambu yang digunakan antara lain adalah : dilarang masuk, dilarang
parkir, arah jalan, rubber cone, police line, bendera, dll.

E. Pengadaan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini pengelola gedung mengijinkan menggunakan
beberapa ruanga kosong sebagai Direksi Keet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar
kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan
sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya
rapat kerja.
Barak kerja juga diadakan untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja
selama proyek berlangsung.

F. Pembuatan Jalan Kerja Proyek


Dengan berkoordinasi dengan pihak pengelola gedung dan sekuriti gedung,
direncanakan alternatip jalan masuk dengan tujuan mempermudah aksesibiltas
kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangkutan material
dapat berjalan lancar. Dan juga tidak menggangu aktivitas di bagian gedung yang
lain.
Selain itu, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek
yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek
harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3
yang ada di lokasi.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 5


2.1 Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan galian pondasi adalah sebagai berikut :
 Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank
pada area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat
 Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu
pada bowplank
 Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk
kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi
 Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian
tanah
 Bagian tanah yang digali adalah Pondasi beton yang dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia (Man Power)
 Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas.
pondasi kearah memenjang /sejajar arah lajur memanjang dan melintang
bangunan Ex. Galian ditempatkan sementara disisi lubang galian dan
kemudian diangkut keluar proyek dengan menggunakan dump truck.

Galian Tanah dan Urugan Pasir Bawah Pondasi.


Galian tanah menjadi tahap pertama sebelum membuat pondasi. Untuk kuatnya
pondasi sebuah rumah yang perencanaannya bertingkat, sebaiknya galian tanah
digali dengan kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah. Bila belum
mencapai kedalaman asli dari lapisan tanah yang keras, sebaiknya lakukan
penggalian kembali secukupnya saja. Untuk lebar, dibuat secukupnya tergantung
kondisi tanah dan desain rancangan yang sudah direncanakan.
Langka selanjutnya ialah menebarkan pasir urug sebagai alas pondasi dengan
ketebalan kurang lebih 5 s.d 10 cm lalu padatkan dengan ditambahkan bebatuan
kosong sampai galian pondasi terpenuhi secara menyeluruh.

Pemasangan Batu Kosong


Pekerjaan pemasangan batu kali yang pertama tidak menggunakan adukan dari
pencampuran semen dan pasir terlebih dahulu, metode ini biasa disebut dengan
“batu kosong”. Bebatuan ini disusun agar melindungi pondasi dari gerakan dinamis
tanah yang mengakibatkan kerusakan pondasi dan bangunan diatasnya.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 6


 Siramkan pasir urug dengan air yang berada dicela-cela batu sampai semuanya
benar-benar mengisi celah-celah batu kali.
 Buatlah ukuran batu kali yang variatif.
 Buatlah susunan batu kali secara vertical atau berdiri dengan ketemalan tidak
lebih dari 20cm (Apabila kedalaman pondasi anda lebih dari 50 cm) lalu kunci
dengan bebatuan kecil untuk menghindari pergerakan.
 Batu kali jangan blondos, harus batu pecah agar bidang sentuh antar
permukaan batu belah bisa lebih luas.

Pekerjaan Pondasi Menerus


Pondasi Menerus adalah pondasi yang bahan utamanya menggunakan batu kali.
Biasa dibangun menerus mengelilingi denah bangunan yang berfungsi
mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban bangunan tersebar
merata. Pondasi batu populer digunakan iyalah batu kali yang cukup banyak dan
relatif murah. Metode batu kali pada umumnya berbentuk trapesium dengan ukuran
tinggi sesuai dengan desain yang ada.
 Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, sesuai dengan desain yang sudah
disepakati.
 Perlu diperhatikan dalam tahap ini tidak hanya pondassi saja yang
diproritaskan, akan tetapi perhatikan juga pekerjaan seperti penggalian dan
pemasangan saluran pipa air masuk dan keluar atau air bersih dan kotor, septic
tank dan lainnya.
Pekerjaan pondasi rumah anda harus dilakukan dengan teliti. Pastikan material
berasal dari bahan-bahan terbaik dengan ukuran yang tepat dan presisi.
Hindari pemasangan dari kondisi tanah yang tidak konsisten atau tanah keras dan
tanah lembek terlalu berdekatan. Pastikan kekerasan tanah yang merata agar
terhindar dari patahan.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 7


Pekerjaan Pemasangan Sloof
Pemasangan sloof adalah pekerjaan pengecoran beton bekisting. Sesuaikan tahap
pengerjaan ini dengan desain yang sudah ditentukan. Perhatikan langkah
pemasangan dibawah ini :
1. Pastikan terlebih dahulu patok-patok yang sudah tersetting dengan baik sebelum
pemasangan sloof dilakukan.
2. Setelah yakin proses pematokan tersetting dengan baik, langkah selanjutnya
ialah pemasangan papan bekisting yang harus sesuai dengan besarnya sloof yang
akan di pasang.
3. Perakitan besi beton sloof sesuai dengan desain yang sudah disepkati.
4. Pastikan kembali jarak antar pembesian sudah tersetting baik.
Bahan material untuk pekerjaan pemasangan sloof ialah besi beton, semen, pasir
beton, split ukuran 2-3 cm dan material bahan bangunan lainnya sesuai kebutuhan.
Bila lokasi proyek dekat dengan Batching Plant, sebaiknya prioritaskan
menggunakan beton readymix.

Pemadatan Kembali Urugan Tanah


Setelah pembuatan pondasi urugan tanah kembali dipadatkan, langkah tersebut
meliputi :
1. Lakukan perbersihan lahan/tanah dari tanah humus serta lapisan organik
terlebih dahulu.
2. Agar timbunan mudah monolit terhadap tanah dasar, permukaan tanah
dikasarkan kemudian dibasahi dengan air secara merata.
3. Pengambilan bahan timbuanan hasil galian setempat.
4. Saat proses penimbunan, lakukan secara berlapis-lapis, lapisan pertama dengan
ketebalan 20 cm lalu dipadatkan lapis demi lipis sampai galis elevasi yang sudah
direncanakan.
5. Alat yang dipakai ialah stamper/Hand Compector.

2.2 Pekerjaan Pemasangan Pagar Precast


Pagar panel beton diproses secara pracetak di pabrik, jadi bahan material sudah
berupa panel-panel pagar yang nantinya dipasang pada site. Produk pracetak yang
dibutuhkan untuk pembuatan pagar beton adalah daun panel beton, tiang kolom
beton, serta panel caping atau penutup (disesuaikan dengan desain). Untuk
pembuatan pondasi dilakukan dengan metode pekerjaan cast in situ atau cetak di
tempat.
Berikut ini adalah urutan metode pemasangan pagar panel beton :
1. Pengukuran titik tiang kolom Langkah pertama dalam metode
pemasangan pagar panel beton precast yaitu membuat bowplank untuk
mengukur peletakan kolom. Jarak di sesuaikan dengan panjang panel
yang diinginkan. Semisal, pagar yang digunakan ukuran 240 x 40 x 5
cm, untuk tinggi pagar 160 cm. Penggunaaan kolom yang diijinkan
yaitu berukuran 225 x 18 x 19 cm. Maka perhitungan jarak antar tiang
kolom adalah: 240 cm + (18/2) = 249 cm. Jadi titik-titik kolom yang
dibuat adalah per kelipatan 249 cm. Setiap panjang 249 cm sebaiknya
diberikan tanda seperti pemasangan kayu patok (membuat bowplank).
2. Galian tiang kolom pagar beton Setelah titik kolom ditemukan sesuai

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 8


dengan keliling bangunan yang akan dibuat, maka pada titik tersebut
dibuat galian dengan diameter sesuai yang dipersyaratkan pabrik.
Secara struktural untuk pagar beton precast cukup menggunakan
diameter 30 cm dengan kedalaman 50 cm. Galian dibuat di setiap titik
kolom (bowplank) yang telah dibuat.
3. Pemasangan pondasi Proses selanjutnya adalah membuat pondasi pada
lubang pondasi dengan proses cast in situ. Pertama ditancapkan dulu
logam pengaku dari bahan metal yang telah tergalvanis sebagai
perkuatan. Peletakannya harus ditengah agar tepat tertancap pada
lubang kolom panel precast. Agar peletakannya lurus sebaiknya
menggunakan waterpass. Setelah logam lurus, maka adukan agregat
dimasukkan sampai dengan ketinggian yang diinginkan. Pondasi
ditunggu hingga mengeras.
4. Pemasangan tiang pagar beton Panel yang terdistribusi di site diangkat
baik secara manual ataupun menggunakan crane. Panel kolom
diletakkan tepat pada tiang logam yang telah dibuat sebagai perkuatan
kolom. Biasanya pada logam diberi penyiku agar kolom terletak tepat
ditengah ketika dimasukkan. Perlakuan selanjutnya adalah pengisian
agregat beton pada lubang kolom dan dilakukan setelah pemasangan
panel.
5. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan panel pagar beton. Sama
halnya dengan panel kolom, pemasangannya dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan crane. Panel diletakkan pada sisi dalam
kolom yang berbentuk I. Untuk mempermudah pemasangan urutannya
adalah kolom pada dua sisi kemudian panel ditengahnya. Hal ini untuk
mempermudah selayaknya kita memasang lego.
6. Pemasangan caping (jika ada) Kemudian dipasang penutup diatas
kolom. Saat bagian tengah kolom diberi adukan agregat maka agregat
diisi hingga melebihi kolom sebagai bantalan dan penyambung penutup
dengan kolom. Fungsi caping ini juga dapat sebagai penyambung kolom
dengan panel.
7. Grouting Setelah seluruh bagian-bagian panel terpasang maka saatnya
untuk melapisi bagian yang kurang sempurna (grouting). Proses ini di
lakukan dengan menggunakan bahan campuran air, semen dan pasir
ataupun abu batu.
8. Pelapisan Setelah proses pelapisan untuk memperbaiki bagian-bagian
yang kurang sempurna selesai dan semen telah kering. Proses
selanjutnya adalah pengecatan panel sesuai dengan desain yang
diinginkan. Biasanya jika ada desain-desain yang berwarna-warni dapat
langsung dibuat secara pracetak. Proses terakhir adalah pelapisan agar
pagar panel beton yang telah terpasang aman terhadap cuaca. Tahapan
diatas adalah cara pemasangan pagar panel beton dengan cepat,
sehingga diperoleh pagar yang kuat dan tahan terhadap cuaca. Dan dari
tahapan tersebut tergambar kemudahan dan cepatnya pemasangan
pagar panel beton.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 9


Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 10
2.3 Pekerjaan Pemasangan Pagar Besi
Pelaksanaan Pekerjaan Pasang Besi Hollow. Teknis pelaksanaan pekerjaan:
A. Persiapan pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pagar besi hollow.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : besi hollow 40x60 t=2mm, besi hollow
20x40 t=2mm, engsel, slot, dan gembok.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, mesin las dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi
hollow dengan meteran.
2. Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah
yang dapat mengganggu proses pembuatan.
3. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi hollow
40x60 dan 20x40 tebal 2 mm menjadi beberapa bagian, sesuai dengan
ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi hollow yang
sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian pagar besi  hollow
sesuai dengan gambar rencana.
4. Setelah potongan-potongan besi hollow tersusun rapi, besi hollow di las
menggunakan alat las. Sehingga terbentuk pagar besi hollow sesuai
dengan gambar rencana.
5. Sebelum pemasangan besi hollow terlebih dahulu melakukan pengeboran
pada tembok sampai menembus besi kolom, selanjutnya melakukan
penyambungan besi hollow dengan besi kolom dengan dilas untuk
menyatukan pagar besi hollow sehingga pagar kaku dan kuat.
Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material pintu besi.

Pengecetan Pagar Besi Hollow


Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan
pagar besi hollow.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup, cat
menie, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas,
bak cat, roll cat, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Bersihkan permukaan besi dari karat dengan cara diamplas
permukaannya dan bersihkan dari debu, minyak dan kotoran
lainnya.
2. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan besi
yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
3. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
4. Lakukan pengecatan lapisan dasar dengan menie besi dengan alat
rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 11


sempit.
5. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap
selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
6. Perapihan hasil pekerjaan.

2.3 Pekerjaan Pasangan Batu Bata


Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Bata. Pekerjaan ini mencakup seluruh
pekerjaan dinding terbuat dari pasangan dinding batu bata disusun ½ bata.
Bahan:
 Batu bata (bata merah), Batu bata merah (dari tanah liat) yang digunakan
adalah produksi dalam negeri eks Jatiwangi atau setaraf dari kualitas yang baik
dengan uk. 5x10,5x22 cm (standar) melalui pembakaran yang sempurna. Dengan
kondisi batu  bata  berwarna  merah  merata,  keras  dan  tidak  mudah patah,
memiliki sudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.   Batu  
Bata  yang  akan  digunakan  di ajukan  terlebih dahulu  kepada  direksi  atau
pengawas lapangan.
 Adukan;  Adukan terdiri dari  semen,  pasir  dan    air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata, dengan komposisi adukan adalah 1 pc: 5 pasir ditambah kapur
untuk dinding biasa, dan untuk pasangan  bata kedap  air  komposisi  adukan
adalah 1 pc: 3 ps
 Beton Bertulang;  Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata,
untuk sloof, kolom praktis dan ring balok

Langkah Kerja:
 Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan danperalatan yang dibutuhkan
beserta kelengkapannya.
 Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
 Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
 Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom
 Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spesinya sesuai
persyaratannya. Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2 dan
untuk pasangan bata merah yang lainnya menggunakan adukan 1 : 5.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 12


Langkah pekerjaan Plesteran adalah sebagai berikut :
 Memasang benang pada ke empat sisi bidang dinding sesuai ketebalan yang di
kehendaki
 Membuat caplaan dari adukan ukuran 10 x 10 cm2 dengan potongan triplek 2 x 5
cm diatasnya sesuai ketebalan plesteran.
 Membuat lajur kepalaan plesteran horizontal per bidang (sisi atas dan bawah)
dengan memperhatikan lot lokasi paling atas dan bawah dengan menyesuaikan
plesteran antar kepalaan    .
 Buat kepalaan vertikal @ 1,5 m dari atas ke bawah dan biarkan +/- 24 jam
(note : siku 20.20.2 dapat dipakai sebagai kepalaan).
 Penyiraman dinding bata sebelum dilaksankan plesteran antara kepalaan.
 Kamprot dan ratakan dengan jidar allumunium dan biarkan mengering 3-4 hari.

 Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata
 Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan
menutup seluruh pori-pori plesteran
 Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
 Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata
 Biarkan +/- 14 hari sebelum dicat agar pengaruh garam alkali hilang /
berkurang. (note : pengaruh garam alkali dapat mengakibatkan perubahan
warna)               
 Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin
potong keramik /cutter
 Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin
potong keramik   
 Laburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai kuas.                   
 Isi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal yang
ukurannya sesuai dengan ukuran tali air

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 13


2.4 Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Persiapan
a. Bersihkan batu alam sebelum pemasangan. Jangan gunakan sikat kawat
atau implemen yang dapat merusak permukaan yang diexpose.
b. Bersihkan permukaan yang akan dipasang batu alam Pastikan permukaan
tersebut sudah kuat, kering, bersih, dan bebas dari minyak atau bekas
lemak, adukan, tanah atau kotoran-kotoran asing.
c. Siapkan permukaan sesuai dengan instruksi pabrik yang memasang bahan
atau additive yang telah dipakai.
d. Bersihkan permukaan beton dengan grinda apabila diperlukan agar betul-
betul dapat menghilangkan kompon atau material lain yang mengganggu
perekat (bond) dalam setting material.
e. Pada lokasi dimana terdapat pola batu alam, pola-pola tersebut harus
diberi tanda untuk mempersiapkan sebelum pemasangan.

Pemasangan
a.   Umum
1.    Toleransi :
Ø  Variasi Kerataan dan level : tidak melebihi 3 mm dalam
                                                         3000 mm
Ø  Joint size : ± 25 %
Ø  Step in face : 1,5 mm maximum
Ø  Jog in aligment at edge : 1,5 mm maximum
Ø  Toleransi tidak bertambah dalam jumlah
2.    Material batu alam yang akan dipasang harus digelar terlebih dahulu
dilantai untuk mendapatkan persetujuan keseragaman corak / pola
uratnya serta sortir quality tile oleh MK dan Pemberi Tugas.
3.    Bersihkan batu alam / batuan dengan membasahi dengan air bersih
sebelum diset dalam pe kerjaan; khusus untuk pemasangan basah.
4.    Pasanglah tile dengan rata, level, lurus dan benar dengan hubungan
keseluruhan. Kelurusan permukaan tile harus pada sisi luarnya.
5.    Jangan memasang tile yang rompat, retak.. atau pudar atau tidak baik,
hal ini akan ditolak.
6.    Sediakan dan set anchor, dowel, ties dan hal-hal lain yang dibutuhkan
untuk memperkokoh pasangan. Setel angkur pada posisi yang baik dan
tidak kurang dari jarak yang diijinkan. Pasang tile untuk memungkinkan
pergerakan bergeser. Menciut / memuai, dan ekspansi termal dan
kontraksi.
7.    Jangan menggunakan aluminium, plastik atau penumpu dari kayu.
8.    Berikan hubungan yang rata, dalam toleransi yang diijinkan / spesifikasi,
pada permukaan antara pasangan yang berdekatan untuk menghasilkan
hubungan baik dan maksimal.
9.    Potong dengan tepat dan akurat, lubangi dan sesuaikan batu alam untuk
hardware, outlet, fixture, fitting dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
menempel pada batu alam.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 14


10.   Dalam memotong dan mengepas, dengan hati-hati potong sisi-sisi dan
digrinda untuk ketepatan, pemotongan sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi kekuatan atau penampilan batu alam.
11.   Pastikasn bahwa outlet sudah ditempatkan pada tengah-tengah pasangan
batu alam kecuali di tujukkan lain pada gambar. Bila outlet / lubang tidak
ditujukkan pada gambar, harus dibuatkan oleh kontraktor instruksi secara
detail sesuai lokasi yang ditunjukkan oleh arsitek.
12.   Untuk pemasangan batu alam pada dinding dengan sistem bawah (adukan)
harus diperkuat dengan anchor, Posisi anchor harus tepat pada balok atau
kolom praktis sehingga kuat.
13.   Untuk batu alam yang digunakan untuk eksterior bangunan, harus dilapisi
coating anti debu dan air di semua sisinya.

b.  Sistem Basah
1.    Tuangkan adukan yang tebal pada beton.
2.    Periksa dengan menusuk-nusuk dan padatkan adukan untuk menghasilkan
density yang sama.

c.  Control Joints
1.    Lakukan control joint dimana pasangan batu alam tertahan / berakhir
seperti pada dinding perimeter, kansteen, kolom-kolom, pojok-pojok
dinding, yang secara langgsung joint terhenti dan tidak terkontrol, juga
pada lokasi diatas balok beton atau pada lokasi-lokasi lain sesuai yang
ditunjukkan pada gambar.
2.   Berilah control joint (naad-naad tegak lurus dan sama lebar) pada
permukaan horizontal maksimum 500 mm pada setiap arah.
3.   Keroklah dan goretlah lantai beton atau bagian struktur lain untuk
memperkuat rekatan adukan.

Penyetelan, Pembersihan dan Sealing


a.      Pindahkan dari lokasi yang memiliki cacat-cacat berikut :
1.      Patah, rompal, pudar atau rusak.
2.      Joint yang jelek dan rusak.
3.      Pasangan batu alam tidak sesuai dengan sample yang sudah disetujui
maupun mock-up yang disetujui.
4.      Permukaan (grain) batu alam tidak sesuai dengan yang dibutuhkan /
spesifikasi.
b.      Gantilah jenis / tipe batu alam dengan yang baru agar sesuai dengan sample
dan mock-up yang disetujui tanpa mencolok dalam pemindahannya.
c.      Bersihkan permukaan batu alam setelah dipasang, digrouting, dan dirawat
secara menyeluruh. Gunakanlah prosedur yang direkomendasikan oleh
fabrikator batu alam untuk perawatan dan pembersihan ini.

Perlindungan / Proteksi

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 15


a.      Lindungi permukaan batu alam, sisi-sisinya dan pojok-pojoknya dari
kerusakan. Gunakanlah dan pasang pengaman kayu, plywood atau corboard
untuk melindungi dari kerusakan.
b.      Sebelum pemeriksaan secara menyeluruh, pindahkan / buka pelindung dan
bersihkan permu kaan sesuai prosedur, bahan yang direkomendasikan oleh
fabrikator.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 16


2.4 Pekerjaan Pengecatan

1) Pekerjaan Cat Dinding


Teknis pelaksanaan pekerjaan :
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
 Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
 Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
 Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding
yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang
rata dengan plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar
tidak digunakan plamir tapi digunakan sealer.
 Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
 Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
 Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan
dengan kuas untuk bidang yang sempit.
 Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya
sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 17


Keselamatan kerja
- Pakai sarung tangan
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala

Pengecatan Dinding Exterior+Interior :

Bahan : Alat : Tenaga Kerja : Waktu


Cat dasar Kuas Pkrj tak trlth
Cat tembok Kape Tk. Cat hari
Plamuer Bak cat Kpl. Tk
Amplas Mandor

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 18


2.5 METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA dan LINGKUNGAN (K3L)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


1) Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu,
papan promosi keselamatan, dan lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan
memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang
berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan
di lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt,
safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan
pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda
keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
korban kecelakaan itu.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 19


4. PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
1) Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2) SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan,
Ditjen Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK,
dan Konsultan.
5. MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap
ada tamu ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi
dan pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan
Lingkungan selama masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1
minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh
lingkungan proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan
seminggu sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi dan rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta
membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental
bertujuan untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan
standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan
dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh
komponen proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja
mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk
menjaga kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian
Perlengkapan K

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 20


6. DIAGRAM ALIR K3

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 21


Contoh Penerapan K3 di proyek-proyek sebelum COVID-19;

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 22


Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 23
2.6 Penanganan COVID-19 di Tempat Kerja

Beberapa langkah pencegahan dan penanganan COVID-19


sesuai dengan panduan Occupational Safety and Health Administration (OSHA) yaitu
membuat rencana persiapan dan respon penyakit infeksi yang mencakup:
a. Identifikasi: dimana, bagaimana, dan sumber apa saja yang dapat memapar
pekerja dengan SARS-CoV-2 / COVID-19
b. Faktor risiko di luar tempat kerja: di rumah dan masyarakat
c. Faktor individu pekerja umur, riwayat penyakit kronis, kondisi
imunitas tubuh, kehamilan
b. Pengendalian atas faktor risiko.

Penerapan higiene dan pencegahan infeksi yang baik:


Sesuai hirarki pengendalian bahaya. Dalam pandemi COVID-19, ketika tidak
memungkinkan menghilangkan bahaya, langkah pencegahan yang paling efektif
(secara berurutan adalah): engineering controls, administrative controls/safe work
practices, dan Personal Protective Equipments (PPE).

1. Engineering controls untuk SARS-CoV-2 / COVID-19 bisa berupa: (jika


memungkinkan)
 Peningkatan laju ventilasi tempat kerja
 Pemasangan barrier fisik, semisal pelindung bersin transparan , jendela
drive-through untuk layanan konsumen
 Penempatan tata letak meja kerja dan ruang kerja

2. Beberapa contoh administrative controls/safe work practices untuk SARS-CoV-2 /


COVID 19 adalah:
 Mendorong pekerja yang sakit agar tetap di rumah
 Meminalisir kontak antar pekerja, klien, dan pelanggan (mengganti rapat
tatap muka menjadi virtual komunikasi dan penerapan telework)
 Membuat rencana komunikasi darurat, misalnya forum komunikasi
daring/online untuk menjawab kecemasan pekerja
 Menyediakan pelatihan mengenai faktor risiko COVID-19 dan perilaku yang
dapat melindungi (misalnya etika batuk dan perawatan APD –Alat Pelindung
Diri)
 Menyediakan sumber daya dan lingkungan kerja yang mendorong praktik
higiene, misalnya penyediaan termometer untuk check suhu badan, masker,
tisu, tempat cuci tangan yang airnya mengalir, sabun, disinfektan dll
 Pemasangan poster-poster seperti cuci tangan dll.

3. Untuk Personal Protective Equipments (PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD), bisa
berupa sarung tangan, goggles, face shields, face masks, dan pelindung
pernafasan/respiratory protection.

Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 24


Metode Pelaksanaan PT. RAJAWALI MITRA LESTARI 25

Anda mungkin juga menyukai