Anda di halaman 1dari 40

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pembangunan Sarpras Kec. Serpong Utara


Th. Anggaran : 2018
Peserta Lelang : CV. YUZADT UTAMA

DISKRIPSI PEKERJAAN

PENDAHULUAN

Pembangunan Sarpras Kec. Serpong Utara

Perkembangan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi berkaitan erat dengan


keterpaduan antara keterampilan manusia dan kapasitas peralatan yang digunakan untuk
melakukan suatu pekerjaan dan penjadwalan kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam
menjalankan tugas-tugas pelaksanaan pekerjaan tersebut secara profesional.

Dalam menangani proyek konstruksi, dibutuhkan suatu penjadwalan yang ketat antara
tenaga kerja, peralatan bahan/matrial. Waktu, dan biaya. Efesiensi dan efektif kerja akan lebih
tertib dan lancar dan teratur bila ditentukan dan diketahui metode pelaksanaan yang sesuai dan
tepat sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.

Perkembangan teknologi menghasilkan peralatan dan mesin yang dapat menigkatkan


produktivitas kerja dalam waktu yang relatif singkat. Sejalan dengan itu, tenaga kerja yang
terampil dan ahli dibidangnya masing-masing dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas hasil
pekerjaan maupun kuantitas hasil pekerjaan.

Disamping itu, berkembang pula penemuan tentang matrial baru yang kuat dan ringan,
sehingga akan bermanfaat bagi pelaksanaan kontruksi maupun biaya dan waktu pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.

Kemudahan mengoperasikan alat disatu sisi dapat mempercepat dan mempersingkat


waktu. Meskipun tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pemilikan suatu alat
tertentu. Untuk itu diperlukan suatu metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan
kebutuhan dilapangan. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan kunci untuk wujudkan
seluruh pelaksanaan untuk menjadi bentuk bangunan fisik.

Metode konstruksi merupakan penjabaran tata cara dan teknik pelaksanaan pekerjaan yang
merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam sistem manajemen konstruksi. Metode pelaksanaan
mencakup pemilihan dan penetapkan yang berkaitan dengan keseluruhan segala jenis
pekerjaan fisik/non fisik, termasuk kebutuhan sarana dan prasarana yang bersifat sementara
sekalipun. Dalam pelaksanaan pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sarpras Kec.
Serpong Utara yang pertama kali lakukan yaitu pendekatan atau sosialisasi serta kordinasi
bersama masyarakat dan aparat setempat.
Tujuan diadakannya sosialisasi dan koordinasi bersama masyarakat agar dalam
pelaksanaan rehabilitasi ini dapat berjalan dengan lancar. Kemungkinan-kemungkinan yang

1
akan terjadi diantaranya masalah kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungan proyek
maupun lingkungan sekitarnya mengenai :

a. Kebersihan

Pihak kami akan menjaga kebersihan terutama yang disebabkan oleh proyek yaitu
sampah-sampah dan butiran-butiran yang berceceran atau berjatuhan pada saat mobilisasi.

b. Ketertiban

Pihak kami akan menjaga ketertiban baik didalam lingkungan proyek maupun
disekelilingnya proyek lingkungan proyek dan pihak kami akan menempatkan beberapa
personil untuk menjaga ketertiban tersebut.

c. Keamanan

Pihak kami akan menjaga keamanan dari segala macam gangguan baik didalam
lingkungan proyek maupun disekeliling lingkungan proyek serta pihak kami juga
menempatkan beberapa personil sebagai tugas keamanan. selain hal tersebut diatas pihak
kami akan bekerja sama serta merangkul beberapa tenaga kerja dengan mengutamakan
tenaga kerja lingkungan setempat.

PENGUASAAN TERHADAP LAPANGAN

Aspek penguasaan terhadap pelaksanaan dilapangan yang harus dipahami sebelum


melaksanakan pembangunan ini :

TRAFFIC MANAJEMENT

Untuk persiapan pelaksanaan dilapangan sangat diperlukan traffic manajement untuk


memperlancar pelaksanaan dilapangan. Untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Pelaksanaan
pekerjaan dilapangan harus dapat diselenggarakan secara tertib dan teratur semenjak penataan
dilapangan.

Penataan lapangan yang dimaksudkan untuk dapat memanfaatkan lahan yang tersedia
secara optimal mungkin agar kegiatan operasional dapat berlangsung lancar, tertib dan aman.
Kendala yang sering dihadapi umumnya adalah keterbatasan lahan, sehingga ruang gerak
maupun keamanan dilokasi pekerjaan perlu diatur sedemikian rupa agar tidak saling
mengganggu kelancaran pekerjaan secara menyeluruh.

Pembatasan lahan untuk melakukan pekerjaan umumnya diberi pagar sementara agar
selain aman juga tidak mengganggu lingkungan disekitarnya. Kegiatan pekerjaan dilakukan
hanya dalam batas lahan tersebut.

Penataan letak bagi masing-masing kegiatan ketentuan berbeda dalam hal jenis maupun
ukurannya. Hal ini bergantung dari jenis kontruksi yang dilaksanakan, maupun tergantung dari
kompleksitas pekerjaan rehabilitasi akan berbeda penataan lapangannya kerena selain jenis
pekerjaan berbeda, Untuk suatu penataan lapangan yang cukup lengkap pada pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, perlu memperhatikan letak dari masing-masing tempat kegiatan
administrasi maupun teknik pelaksanaan saran sementara, sebagai berikut.

2
 Kantor proyek dan fasilitas lainnya ( Pemberi Tugas, Direksi, Pihak kami )
 Barak Pekerjaan/Personil Proyek
 Gudang Matrial/Perlengkapan Kendaraan/alat berat.
 Photo Dokumentasi
 Tempat Kerja/Pembuatan Campuran Bahan
 Penimbunan Matril/Pembuatan Campuran Bahan
 Pool Kendaraan / Ringan dan Berat/ Peralatan Konstruksi selain itupun akan diperhatikan
fasilitas lainnya seperti : Utilitas, Air, Penerangan / Listrik / Disel (genset) Dapur Kamar
Mandi/WC.

Dalam manajemen pelaksanaan dilapangan pihak kami akan saling bekerja sama baik
dalam lingkunan proyek maupun sekeliling proyek. Untuk itu pihak kami akan membuat
pengorganisasian tenaga kerja selama pelaksanaan/personil. Pengorganisasian tenaga kerja
sangat penting dilakukan dalam pelaksanaan dilapangan guna memperlancar pelaksanaan
dilapangan.

Pelaksanaan pembangunan dilapangan didasarkan pada program kegiatan yang


diajukan oleh pihak kami, untuk kemudian dilakukan suatu evaluasi dan diteliti kebenarannya
oleh pihak Konsultan berdasarkan target waktu yang diharapkan oleh pemberi tugas. Program
ini terperinci akan memuat ketentuan tentang tahapan sasaran pelaksanaan yang hendak
dicapai, serta ketentuan tentang rencana prestasi yang hendak dicapai persatuan periode waktu
dalam bentuk kurva “ S “ Jadwal Waktu Pelaksanaan akan disusun dalam bentuk Barchart dan
kurva “ S “ yang secara berkala akan ditinjau (di-update) sesuai dengan kenyataan kemajuan
pekerjaan pelaksanaan yang dapat dicapai. Jadwal/Waktu ini disusun dengan membagi
pekerjaan pelaksanaan atas beberapa aktivitas, dengan memperhatikan urutan pelaksanaan
pekerjaannya.

Agar dicapai sasaran pelaksanaan sesuai dengan rencana maka penerapan pelaksanaan
berdasarkan jadwal tersebut diatas akan dilakukan dengan kerja sama semua unsur yang
bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan serta dapat diketahui hubungan antara
masing-masing aktivitas maupun unsur-unsur pendukungnya.

Untuk menunjang pelaksanaan maka harus informasi yang diperlukan agar diupayakan
sebaik mungkin guna mempercepat pengambilan keputusan agar diupayakan sebaik mungkin
guna mempercepat pengambilan keputusan yang diperlukan. Informasi yang diperlukan akan
disusun dengan menggunakan format-format standard yang akan memudahkan dalam
pelaksanaan dilapangan. Prosedur penanganan permasalahan juga akan dapat disusun dengan
menggunakan format standard yang praktis.

Pengetahuan terhadap ketentuan-ketentuan teknik pelaksanaan pelaksanaan,


peraturan perundang-undangan, keserasian lingkungan, sistem standarisasi struktur dan
konstruksi adalah merupakan syarat mutlak yang perlu diketahui oleh pihak kami, disamping
pengetahuan akan mutu serta produk material bahan bangunan yang tersedia dipasaran bebas.

Sistem monitoring dalam bentuk rapat-rapat koordinasi akan menghasilkan proses


perumusan dan pemecahan masalah dengan beberapa teknik metodelogi yang layak untuk
dilakukan dilapangan secara efektif dan efisien. Pada hakekatnya kerangka acuan/pedoman
kerja yang diberikan secara terperinci oleh pemberi tugas/owner sudah dapat dipahami dan

3
dimengerti secara menyeluruh dan akan dapat dipergunakan sebagai bahan rujukan/pedoman
dalam melaksanakan tugas pelaksanaan.

Ada beberapa hal yang membutuhkan keterangan lebih lanjut dalam pekerjaan
pelaksanaan ini antara lain : Lingkup tugas dan tanggung jawab adalah merupakan semua tugas
dan tanggung jawab pihak kami dan mengacu pada peraturan pemerintah. Mengenai struktur
organisasi pelaksanaan yang setelah dipelajari secara seksama tentang pelaksanaan tersebut
diatas, Kami merekomendasikan suatu Struktur Organisasi Perusahaan.

Keterlibatan dari berbagai pihak, baik pihak penyelenggara proyek maupun dari pihak
konsultan dan pihak kami diharapkan mampu untuk bekerja sama dan saling
mengkoordinasikan berbagai kendala/permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul demi
terselenggaranya pelaksanaan yang lebih efektif dan efisien. Sesuai dengan hasil dan
perencanaan Waktu/time schedule yang diharapkan dan telah disepakati bersama.

Dalam rangka menjalankan fungsinya untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah


ditetapkan, diperlukan beberapa metode kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas. Metode-
metode kerja yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :

Penanganan Koordinasi

Koordinasi antar kegiatan yang melibatkan berbagai unsur akan dilakukan dengan
bantuan suatu sistem dan prosedur operasional, Dengan demikian mekanisme dilapangan dapat
berlangsung secara tertib, lancar dan terpadu. Pekerjaan Pelaksanaan terdiri dari prosedur
operasional pada masa perencanaan pelaksanaan dinyatakan sebagai tersebut pada lampiran
dokumen usulan ini, Prosedur oprasional pada masa pelaksanaan kontruksi fisik digambarkan
pada diagram alur (flow chart) sebagai tersebut. Pada masa ini telah diatur prosedur
operasional yang meliputi :

 Prosedur pengajuan / usulan penggunaan matrial atau peralatan


 Prosedur pengajuan memulai kegiatan suatu pekerjaan
 Prosedur perubahan pekerjaan
 Prosedur pengajuan / usulan penggunaan Sub pihak kami / supplier
 Prosedur penyerahan pekerjaan barang dan peralatan

Penanganan Pengendalian

Untuk dapat tercapainya target-target fisik sebagaimana yang telah direncanakan,


maka beberapa faktor produktif seperti halnya tenaga peralatan, matrial (termasuk finansial)
yang dimiliki oleh kami dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka
pencapaian sasaran. Pengendalian pada masa pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan yang
meliputi : Membuat program pencapaian sasaran fisik proyek dalam bentuk diagram balok.
Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja program penyediaan dan penggunaan
peralatan dan perlengkapan.

Mengatur koordinasi antara pihak kami dan penyelenggara pekerjaan pelaksanaan


lainnya. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, penyelesaian
dan penyerahan pekerjaan pelaksanaan konstruksi.

4
Pengendalian Mutu / Quality Control

Pengendalian mutu didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang telah dinyatakan dalam


dokumen kontrak ( Design dan Technical Spesification ) maupun terhadap peraturan-peraturan
dan standard yang berlaku. Pengendalian Mutu sebagai berikut :

Pengendalian pada Masa Perencanaan

yang meliputi mengendalikan kegiatan pelaksanaan yang terdiri atas penyusunan


laporan periodik pelaksanaan serta laporan visual pelaksanaan. Bekerja sama dengan
masyarakat lingkungan dalam pelaksanaan dilapangan. Pengendalian pada masa pelaksanaan
Konstruksi dengan melakukan tugas-tugas pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

 Menjaga pelaksanaan dari segi kualitas dana kuantitas bahan bangunan serta
pelaksanaannya.
 Menjaga serta meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang menjadi
pekerjaan pelaksanaan kontruksi.
 Meneliti koreksi-koreksi teknis.
 Membuat laporan berkala harian, mingguan dan bulanan pekerjaan pelaksanaan Konstruksi.
 Membuat gambar gambar sesuai dengan pelaksanaan.

Pengendalian Biaya

Dalam rangka menghindari terjadinya pembekakan biaya. Pihak kami akan melakukan
Pengendalian pada masa pelaksanaan dengan cara melakukan pengecekan dan koreksi ditinjau
dari aspek biaya. Kendala yang diperhatikan dalam tugas pengendalian pada masa ini adalah
anggaran yang tersedia baik dari segi biaya untuk pekerjaan standar maupun non standard.

Pengendalian pada masa pada masa pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan cara
menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan sehubungan dengan
kualitas maupun kuantitas pekerjaan. Menekan waktu Pelaksanaan atau minimal dengan
rencana semula. Melalui teknik metode dan kerangka berfikir tersebut diatas kami bertanggung
jawab secara profesional atas jasa pelaksanaan yang berlaku.

Sistematika Pelaksanaan

Secara umum proses sistemaika / pembahasan yang dilakukan dalam pelaksanaan


adalah Tinjauan proyek dalam hal ini berisi tentang peninjauan pelaksanaan disertai data-data
yang akurat berdasarkan hasil dari perencana dan berbagai informasi pendukung lainnya baik
secara visual / non visual.

Dimensi Pemahaman Dalam Metode Pelaksanaan

Sistematika dan Lingkup Metoda. Secara sistematis kedalam dimensi yang dilihat dalam
menyusun Pembangunan Sarpras Kec. Serpong Utara ini meliputi :

Sirkulasi Operasioal Peralatan Operasional peralatan kelokasi site sangat diperlukan dalam
pelaksanaan Pembangunan. Peralatan harus sudah didatangkan sebelum pelaksanaan dimulai
bersamaan dengan pekerjaan persiapan, dimana peralatan tersebut akan disesuaikan dengan

5
yang dibutuhkan pada pekerjaan pelaksanaan dilapangan seperti mesin molen yang dibutuhkan
dalam membuat beton.

Vibrator digunakan untuk menggetar beton agar struktur beton menjadi padat (tidak
kropos), Stamper untuk perataan site bila dibutuhkan serta kendaraan Operasional yang
dibutuhkan untuk Operasional proyek dan peralatan lainnya seperti komputer, mesin tik,
printer, digunakan untuk membuat laporan proyek, kamera digunakan untuk membuat laporan
Visual proyek.

Sehubungan dengan penggunaan peralatan yang akan dipakai sudah siap sebelumnya
yang disimpan dengan baik dalam gudang proyek. Walaupun demikian tetap saja pada waktu
pelaksanaan dilapangan dapat setiap hari peralatan dipakai, Jadi pada prinsipnya semua
peralatan yang akan digunakan pada saat pelaksanaan dilapangan akan kami siapkan dalam
memperlancar sirkulasi oprasionalnya.

Penyimpanan Bahan Matrial

Untuk penyimpanan bahan/matrial pihak kami akan segera membuat bagunan unit-
unit fasilitas selama masa pelaksanaan. Pada saat material masuk dalam lingkungan proyek,
pihak kami mengusahakan agar matrial tidak mengganggu masyarakat sekelilingnya dan
langsung dimasukan dalam gudang proyek. Penyimpanan / Matrial. Didasarkan kepada keadaan
lingkungan sesungguhnya untuk mempercepat pelaksanaanya dilapangan.

Macam matrial serta volume pekerjaan dan masalah yang akan ditanggulangi
sehubungan dengan kondisi site/lingkungan setempat sangat diperlukan gudang penyimpanan
matrial. Pembangunan Sarpras Kec. Serpong Utara dapat terpenuhi serta timbulnya kegiatan
yang positif bagi lingkungan, lalu lintas, matrial dan orang/kendaraan dapat dikelola dengan baik
dan unit-unit fasilitas sementara selama pelaksanaan terpelihara dengan baik. Pada umumnya
lingkungan Rehabilitasi harus terhindar dari kebisingan arus kendaraan proyek yang membawa
bahan material yang keluar masuk dalam proyek, karena gedung lainnya sebagai tempat kerja
sehingga didapatkan situasi yang tenang. Dengan adanya hal tersebut pihak kami akan berusaha
tidak mengganggu ketenangan masyarakat lingkungan setempat. Pada pelaksanaan dilapangan
pihak kami akan membuat Persiapan Ijin gangguan/rekomendasi dari masyarakat setempat,
termasuk pengelolaan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan manajemen menanggulangi
masalah kebersihan yang mungkin timbul akibat pengadaan material.

Menyiapkan infra struktur air kerja dengan kelengkapan pompa – pompa dan pipa–
pipa serta bak – bak air sementara.

Air kerja dari air tanah yang dibuat agar mudah diambil dari setiap sub – sub area kerja,
serta pihak kami juga akan menyiapkan listrik kerja menggunakan genset atau dari PLN.

Yang dimaksudkan dengan situasi tenang dan selalu kami jaga adalah memberi
kemungkinan :

Para penghuni dapat menikmati waktu istirahatnya ( terutama dimalam hari )


Menghindari banyak terjadinya kecelakaan ( terutama bagi anak – anak kecil yang sedang
bermain. Menghindari suasana gaduh dan bising Menghindari terjadinya pengotoran
lingkungan, terutama udara dan air, sehingga lingkungan tetap sehat dan bersih.

6
PENGAMANAN / RELOKASI UTILITAS

Pihak kami akan menjaga keamanan dari segala macam gangguan baik didalam
lingkungan proyek maupun disekeliling lingkungan proyek serta pihak kami juga menempatkan
beberapa personil sebagai tugas keamanan setempat dalam menjaga lingkungan yang tetap
nyaman dan asri. Selain dari pengamanan lingkungan proyek, pihak kami juga menyiapkan
safety belt, helm proyek, sepatu boat dan pengamanan lainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan dilapangan untuk pengamanan para pekerja itu sendiri.

Pada pelaksanaan dilapangan pihak kami juga akan membuat Persiapan ijin
gangguan/rekomendasi dari masyarakat setempat, termasuk pengelolaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan manajemen menanggulangi masalah keamanan lalulintas yang mungkin
timbul akibat pengadaan material. Pihak kami bertanggung jawab atas keamanan waktu siang
maupun malam hari juga terhadap penerangan dan perlindungan yang diperlukan terhadap
pekerjaan selama seluruh pelaksanaan kontrak. Direksi Lapangan tidak bertanggung jawab
apapun atas kehilangan atau kerusakan bahan – bahan, alat – alat yang ada dilapangan.

PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN

A. PENGGUNAAN JENIS JUMLAH DAN KAPASITAS PERALATAN

Dalam pelaksanaan dilapangan sangat diperlukan peralatan – peralatan proyek,


terutama yang dibutuhkan seperti komputer, mesin ketik, printer digunakan untuk membuat
laporan proyek, kamera digunakan untuk menbuat laporan visual proyek serta peralatan lainya
yang dibutuhkan dalam pelaksanakan tersebut.

Sehubungan dengan penggunakan peralatan yang akan dipakai sudah siap sebelumnya
yang disimpan dengan baik dalam gudang proyek, Walaupun demikian tetap saja pada saat
pelaksanaan dilapangan dapat setiap hari peralatan tersebut dipakai.

Jadi pada prinsipnya semua peralatan yang akan digunakan pada saat pelaksanaan
dilapangan akan kami siapkan dalam memperlancar sirkulasi operasionalnya.

B. WAKTU MOBILISASI PERALATAN DAN PERSONIL

Mobilisasi meliputi mendatangkan peralatan peralatan terkait yang diperlukan dalam


pelaksanaan pekerjaan. Mempersiapkan fasilitas sementara seperti direksi keet, gudang dan lain
– lain.Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.

Mobilisasi peralatan terkait dan personil pihak kami dapat dilakukan secara bertahap
sesuai kebutuhan.

Data Personil & Tenaga Ahli

Adalah suatu deskripsi yang berisikan berbagai rangkaian kegiatan para personil /
tenaga ahli dalam menyelesaikan dan mempertanggung jawabkan seluruh tugas serta tanggung
jawabnya berdasarkan bakat, kemampuan keahlian dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya.
Untuk memperoleh beberapa sumber daya manusia / tenaga kerja yang handal dalam
pekerjaan pelaksanaan ini, dan pihak kami lebih selektif termasuk dalam pemakaian tenaga
kerja yang sesuai dengan spesifikasi keahlian dan bakat serta pengalaman.
7
Time Schedule Penugasan Personil

Merupakan suatu ilustrasi / gambaran yang berupa rangkaian kegiatan para personil /
tenaga ahli dalam menyelesaikan dan mempertanggung jawabkan seluruh tugas pelaksanan
serta tanggung jawabnya berdasarkan bakat, kemampuan keahlian dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya.

Struktur Organisasi Makro dan Mikro

Susunan dan bentuk struktur organisasi dalam perencanaan dapat dibagi menjadi 2
bagian menurut lokasi pekerjaan yang meliputi :

1. Struktur Organisasi Lapangan

Struktur organisasi pada suatu perusahaan pelaksanaan adalah merupakan struktur


yang mengatur seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan dimana struktur tersebut selain
sebagai badan legalitas perusahaan juga sebagai satu kesatuan yang mengontrol
perkembangan perusahaan khususnya dalam proses pekerjaan pelaksanaan.

2. Struktur Organisasi pelaksanaan dilapangan

Dalam suatu struktur organisasi perencanaan khususnya dilapangan, setiap bagian


harus bertanggung jawab kepada atasanya sehingga memudahkan pengaturan pekerjaan
walaupun pada bagian – bagian tersebut memiliki kegiatan pekerjaan yang berbeda. Akan
tetapi tetap merupakan satu kesatuan rangkaian kegiatan pekerjaan pelaksanaan.
Sedangkan tujuan utama dari pembentukan struktur organisasi ini adalah sebagai berukut :

Agar seluruh pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Agar tercapai suatu kualitas pekerjaan pelaksanaan yang sesuai
dengan persetujuan awal dan dengan biaya yang seefisien mungkin.

Deskripsi Spesifikasi Tugas dan Tanggung Jawab Personil

Dengan melibatkan personil yang handal dan profesional yang menguasai bidangnya,
diharapkan struktur organisasi yang diajukan pihak kami mampu mengatasi berbagai kendala
yang kelak timbul dan pada akhirnya pelaksanaan ini akan berjalan dengan lebih efektif dan
efisien. Deskripsi pekerjaan pada bagian – bagian yang terdapat didalam susunan organisasi
pelaksanaan tersebut dengan penjabaran adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab / Project Manager

Bertanggung jawab secara langsung terhadap koordinator perusahaan / pimpinan


perusahaan terkait bertanggung jawab atas keseluruhan pekerjaan pelaksanaan dilapangan
mengevaluasi atas seluruh rangkaian pekerjaan pelaksanaanbertanggung jawab pada kualitas
hasil pelaksanaan serta perhitungan biaya berdasarkan perhitungan volume pekerjaan yang
disesuaikan dengan standarisasi dan syarat – syarat mutu yang telah ditetapkan mengevaluasi
segala perubahan pelaksanaan yang terjadi pada bagian – bagian bangunan memiliki beban
tanggung jawab atas seluruh pekerjaan pelaksanaan yang menyangkut permasalahan
teknis.Memberikan pengarahan, masukan, saran dan kritikan sebatas pada tanggung jawabnya
sebagai project manager.

8
Merekomendasikan sekaligus mengambil keputusan dan memberikan persetujuan
yang dipandang perlu dan tidak menyimpang dari kaidah.Mengarahkan pelaksanaan pekerjaan
agar dapat selesai sesuai rencana yang telah ditetapkan. Memberikan saran dan masukan serta
rekomendasi yang sifatnya memperlancar pelaksanaan pekerjaan. Menyelenggarakan rapat
koordinasi secara berkala dengan mengundang konsultan serta pemberi tugas.

Tenaga Drafter

Membuat gambar dan rencana konstruksi sesuai dengan yang dilaksanakan bila ada
perubahan.Membuat gambar detail konstruksi sesuai dengan yang dilaksanakan bila ada
perubahan bila ada perubahan.Membuat gambar pelaksanaan.

Merencanakan dan membuat gambar – gambar detail arsitektur.Menyusun dan


membuat gambar revisi perencanaan apabila karena sesuatu hal dibutuhkan dan diadakan
suatu perubahan gambar rencana.Tugas dan tanggung jawab seseorang juru gambar / drafter
adalah membuat gambar desain dan gambar kerja sesuai dengan petunjuk serta arahan dari
tenaga ahli arsitektur, struktur maupun tenaga ahli mekanikal dan elektrikal sehingga tercipta
suatu gambar pelaksanaan sesuai dengan yang diinginkan oleh tenaga ahli.

Juru Ukur Kuantitas

Bertanggung jawab kepada project manager dan kepala ahli menyangkut perhitungan
pelaksanaan dilapangan. Membuat dan menyusun perkiraan anggaran yang disesuaikan dengan
hasil pelaksanaan.Membuat dan mengontrol perhitungan volume dari setiap jenis pekerjaan
agar tidak ( over load ) / berlebihan.Memberikan penjelasan seluruh perhitungan bila terdapat
suatu hal yang kurang jelas dalam perhitungan teknis. Membuat dan mengontrol seluruh
perhitungan volume dari setiap jenis pekerjaan agar tidak melebihi kapasitas volume yang ada.
Memberikan penjelasan seluruh perhitungan yang ada jika terjadi sesuatu hal yang kurang jelas.

Tenaga Pelaksana Lapangan

Bertanggung jawab kepada project manager dan kepala ahli dalam mengambil
keputusan penentu mutu bahan dan jumlah yang digunakan dilapangan. Memeriksa pekerjaan
mengenai pelaksanaan tentang kualitas produk yang dipakai, material bahan bangunan, jenis
peralatan pekerjaan, dengan mengacu pada spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan
lapangan mengambil dan menetukan berbagai keputusan yang berkaitan dengan spek
teknis.Membuat dan mengontrol seluruh perhitungan volume dari setiap jenis pekerjaan agar
tidak melebihi kapasitas volume yang ada.

Tenaga Administrasi / keuangan

Bertanggung jawab kepada project manager dan kepala ahli dalam hal administrasi dan
keuangan proyek. Membuat laporan pelaksanaan baik laporan tenaga kerja, material,peralatan
dan cuaca maupun laporan keuangan.Dalam pelaksanaan pada pekerjaan Renovasi gedung
sangat diperlukan schedule untuk dapat memantau pekerjaan dilapangan agar sesuai dengan
yang direncanakan.

Jadwal waktu pelaksanaan akan disusun dalam bentuk Kurva “S”, Barchart dan Network
Planning, Yang secara berkala akan ditinjau ( di-update ) sesuai dengan kenyataan kemajuan

9
pelaksanaan yang dapat dicapai. Jadwal waktu ini disusun dengan membagi pekerjaan
pelaksanaan atas beberapa aktifitas, dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaanya.

Agar dicapai sasaran pelaksanaan sesuai dengan rencana, maka penerapan pelaksanaan
dilapangan berdasarkan jadwal tersebut diatas akan dilakukan dengan kerjasama semua
berbagai unsur yang bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan serta dapat diketahui
hubungan antara masing – masing aktifitas maupun unsur – unsur pendukungnya. Untuk
menunjang pelaksanaan, maka arus informasi yang diperlukan harus diupayakan sebaik
mungkin guna mempercepat pengambilan keputusan yang diperlukan yang akan memudahkan
pelaksanaan dilapangan. Prosedur penanganan permasalahan juga akan dapat disusun dengan
menggunakan format standart yang praktis.

Peraturan perundang undangan keserasian lingkungan, sistem standarisasi struktur dan


konstruksi adalah merupakan syarat mutlak yang perlu diketahui oleh pihak pihak kami,
disamping pengetahuan akan mutu serta produk material bahan bangunan yang tersedia
dilapangan bebas. Sistem monitiring dalam bentuk rapat – rapat koordinasi akan menghasilkan
proses perumusan dan pemecahan masalah dengan beberapa teknik metodologi yang layak
untuk dilakukan dilapangan secara efektif dan efisien.Guna lebih dapat memahami akan situasi
serta kondisi yang terdapat di lapangan, maka pihak perlu bekerjasama dengan masyarakat
setempat, ini dimaksudkan agar dapat memperlancar serta membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat setempat.

PEKERJAAN PERSIAPAN :

Sebelum pekerjaan dimulai harus dibuat persiapan dahulu, baik itu berupa persiapan
berbentuk fisik maupun persiapan Administratif. Pelaksanaan pekerjaan persiapan itu meliputi
sebagai berikut :

a. Dibuatkan papan Nama Proyek, dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dengan
dilengkapi dengan data – data proyek setelah selesai diletakan ditempat yang dapat
diketahui publik.
b. Pekerjaan pengukuran dan pasangan bouwplank Meliputi : pekerja-pekerja, ahli, bahan,
peralatan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan,untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar,diantaranya penentuan lokasi bangunan, jalan,
landscaping, penentuan duga dan lain-lain. Pihak kami akan melaksanakan pengukuran /
uitzet dahulu untuk menentukan peil dan as bangunan. Tanda-tanda as bangunan
dinyatakan pada Bouwplank dan ditulis dengan cat meni. Untuk itu pihak kami akan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
c. Menyiapkan air kerja dengan cara membuat sumur pantek itupun jika air tanahnya
memenuhi syarat, jika lokasi tidak memenuhi syarat untuk sumur pantekan penyiapan air
kerja harus didatangkan dari lokasi diluar proyek dengan membuat penampungan yang
cukup untuk pelaksanaan proyek hingga selesai.
d. Penyediaan listrik kerja untuk keperluan yang berhubungan dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
e. Pembuatan direksi keet dan bedeng untuk para pekerja dan dalam penempatannya tidak
mengganggu kelancaran aktivitas kerja dan lokasi proyek yang sedang dilaksanakan
f. Foto proyek untuk dokumentasi perkembangan proyek sesuai dengan petunjuk dari Direksi
atau Pengawas.
g. Penyediakan mobilisasi untuk pembersihan pembuangan puing keluar lokasi agar tidak
mengganggu jalannya pelaksanaan dilapangan.

10
h. Pembersihan Lapangan, adapun pembersihan lapangan harus dilakukan agar dapat
memudahkan dalam pekerjaan Bauwplank dan penentuan pail dari suatu bangunan. Hal ini
agar aktivitas proyek dalam pengukuran dapat lebih jelas atau teliti.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

Urugan Pasir 10cm dilakukan sebelum dilakukan pengecoran lantai kerja,


Setelah siap cor lantai kerja dengan site mix.
Pabrikasi wiremesh m8 sebagai tulangan pengecoran lapangan,
Setelah siap cor dengan beton mutu k-225 dihampar dan dihaluskan,.
Setelah Beton Kering Cat Dengan cat epoxy kesemua bagian lapangan secara merata , dengan
warna yang sudah disetujui konsultan pengawas atau pptk.

Pertama yang dilakukan adalah pembongkaran pasangan batau lama dan bongkaran beton,.
Setelah pembongkaran selesai kami akan melakukan pekerjaan galian tanah,.

PEKERJAAN BAJA TULANGAN

1. Syarat Umum

a. Gambar kerja harus menunjukkan semua ukuran, posisi penulangan beserta


perlengkapannya yang harus dipersetujui Direksi/Konsultan Pengawas sebelum
pelaksanaan.

b. Semua baja tulangan harus berasal dari produksi sumber atau supplier yang disetujui
Direksi/Konsultan Pengawas.

c. Sertifikat asli dari pabrik dan sertifikat test untuk tiap pengiriman baja yang akan
digunakan dalam pekerjaan harus diserahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas.
Sertifikat mana harus menunjukkan analisa kimia serta hasil uji tarik dan lentur baja.
Pada setiap pengiriman minimum 2 (dua) specimen atau 1 (satu) specimen tiap 7000
kg, dengan panjang masing-masing 100cm dari tiap ukuran (harus diuji pada
laboratorium uji yang ditunjuk Direksi. Bilamana diperlukan, Direksi/Konsultan
Pengawas dapat mensyaratkan tambahan specimen uji selama pelaksanaan.

2. Baja Tulangan

a. Semua baja tulangan yang dipakai adalah baja ulir dengan kekuatan tarik leleh
minimum 3200 kg/cm2 (BJTD 40) mutu baja U 40 dan baja pols dengan kekuatan tarik
leleh minimum 2400 kg/cm2 mutu baja U 24.

b. Jika digunakan wiremesh, harus mempunyai kekuatan tarik leleh minimum 5000
kg/cm2

c. Jika dipersyaratkan pengelasan baja tulangan harus mengikat persyaratan AWS D1.4.
Tidak diperkenankan pengelasan pada tulangan yang bersilangan (tack welding) kecuali
dengan persetujuan atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

11
3. Toleransi Fabrikasi dan Pemasangan

Tulangan yang digunakan untuk pembesian beton harus difabrikasi dengan toleransi yang
tercantum dalam ACI 315.

Pemasangan tulangan harus mengikuti toleransi sebagai berikut :


- Jarak bersih ke permukaan bekisting ± 5 mm
- Jarak minimum antara dua tulangan - 5 mm
- Tulangan atas pada plat dan balok tinggi 200 mm atau kurang ±5 mm
- Tinggi lebih dari 200 mm, tapi tidak lebih dari 600 mm ±10 mm
- Tinggi lebih dari 600 mm ± 25 mm
- Terhadap kedudukan tulangan yang bersilangan 50 mm
- Terhadap kedudukan tulangan arah memanjang ± 50 mm

Bilamana perlu tulangan dapat digeser untuk menghindari pertemuan dengan baja tulangan
yang lain, pipa dan sebagainya. Jika jarak pergeseran tulangan lebih dari satu kali diameter
tulangan atau melebihi persyaratan toleransi diatas, penyusunan tulangan pada bagian
tersebut harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

4. Syarat Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan, baja tulangan harus dibersihkan dari karat, sisik, bahan lumpur,
minyak atau bahan lain yang melekat yang dapat merusak atau mengurangi daya
lekatnya terhadap beton.

b. Baja tulangan harus diletakkan pada posisi yang etpat dan dijaga terhadap
kemungkinan bergeser dengan diikatkan satu sama lainnya dengan kawat beton yang
cukup. Ujung-ujung kawat beton harus dibengkokkan kearah sebelah dalam dan tidak
boleh keluar dari selimut beton.

c. Pembengkokkan semua baja harus dalam keadaan dingin kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Pada tulangan baja dengan kekuatan tarik leleh tinggi
tidak diperkenankan dilakukan pembengkokkan kembali. Harus digunakan pekerja yang
ahli dan terampil untuk pemotongan, pembengkokkan dan pemakaian alat-alat yang
tepat untuk pekerjaan ini.

d. Kecuali ditentukan lain, tulangan yang disangga dari tanah harus menggunakan
penyangga dariblok beton pracetak dengan tebal minimum 100 mm dan mempunyai
kekuatan tekan yang sama dengan kekuatan tekan beton yang akan dicor. Penyangga
lain dapat digunakan dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas. Tulangan yang
disangga dari bekisting menggunakan penyangga dari beton, metal atau material lain
yang disetujui Direksi/Konsultan Pengawas. Pada beton yang akan diekspose, bagian
dari semua accessories yang berada tidak lebih dari 15 mm ke dalam permukaan beton
harus non korosif atau dilindungi terhadap korosi.
e. Tulangan untuk sambungan yang keluar dari beton yang sudah dicor (starter bars, dsb)
harus dilindungi terhadap korosi.

12
f. Tulangan memanjang kolom harus bergeser minimum satu diameter pada sambungan
lewatan. Untuk menjamin ketepatan penempatan tulangan pada posisinya, harus
dipasang plat (template) pada tiap dowel.

g. Semua sambungan yang tidak ditunjukkan pada gambar harus mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas. Demikian pula sambungan tulangan yang mungkin
hendak menggunakan mekanik harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas.

h. Sebelum pengecoran beton, Direksi/Konsultan Pengawas akan memeriksa dan


menyetujui secara tertulis semua pekerjaan pemasangan tulangan. Persetujuan mana
tidak berarti Kontraktor utama bebas atau terlepas dari tanggung jawabnya, Setelah
dilakukan pemeriksaan, susunan tulang tidak boleh diubah tanpa persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN BEKISTING

1. Bahan

Bekisting harus dipakai kayu sesuai dengan spesifikasi yang sudah disetujui yang
cukup kering dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian
dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Begisting
harus cukup untuk menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diterima,
tanpa berubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik atau
plywood :

- Untuk beton tidak diexposed dipakai besi dia 9-12 mm terentang tebal sesuai
dengan gambar

- Untuk beton exposed dipakai plywood, fibre glass atau bahan lain yang
tidak reaktif terhadap beton. Tebalnya minimal 1.2 cm dan tergantung dari
kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.

2. Konstruksi

Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan
getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah
padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah penumbukan -
penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa merusak konstruksi.

Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran
seperti kotoran gergaji, potongan-potongan besi, tanah dan sebagainya sebelum
pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
Tiang - tiang acuan harus diatas papan atau multiplek sesuai dengan speksifikasi atau baja
untuk memudahkan pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih
dari satu. Tiang-tiang dari dolken diameter : 8/10 cm atau kaso 5/7 cm. Tiang acuan satu
dengan yang lain harus diikat dengan palang papan / balok secara cross.

Alat untuk membersihkan.

13
Pada pencetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapan-
perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran - kotoran, serbuk gergaji, potongan potongan
kawat pengikat dan lain-lain.

Ukuran

Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua
tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama.

Kawat Pengikat.

Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat sesuai dengan ketentuan yang ada. Kawat pengikat besi beton / rangka harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

Pelapis Cetakan.

Untuk mempermudah pembongkaran cetakan dan menyingkirkan penutup-penutup pelapis


cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, baik yang
sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh digunakan untuk ini.

Lingkup dan Macam Pekerjaan.

Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.

Pekerjaan meliputi :

 Pekerjaan struktur, kolom, balok, ring balk.

Syarat-syarat Pelaksanaan.

Syarat-syarat cetakan untuk beton.

Cetakan (bekisting) untuk beton telanjang ( bila ada ) dari plywood dengan tebal
minimum sesuai dengan gambar, bermutu baik yang telah disetujui oleh Pengawas, fibre glass
atau bahan lain yang tidak reaktif terhadap beton sedangkan untuk beton biasa bisa dipakai
cetakan dari papan yang berkwalitas baik.

Semua sudut terbuka yang runcing dari kolom atau balok harus dibulatkan dihaluskan
1,5 cm ), kecuali untuk kolom bulat.

Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor, harus diplester dengan
campuran perekat sedemikian rupa sehingga sesuai warna tekstur dan bentuknya dengan
permukaan yang berdekatan.

Ukuran keseluruhan untuk kosen-kosen pintu dan jendela, harus diambil dari
pekerjaan untuk menjamin ketepatan antara pekerjaan konstruksi beton dan ukuran pintu dan
jendela.

Lobang-lobang dan balok kelos.

14
Dalam pelaksanaan harus menentukan tempat dan memasang lobang-lobang, besi dia
16 mm keras untuk paku atau kelos-kelos, angker dan sebagainya yang diperlukan ditempat
pipa-pipa bersilang, memasang rangka-rangka atau lain-lain pekerjaan besi dia 16 mm halus.
Alat-alat yang salah menempatkannya harus disingkirkan, jika memang di perintahkan
diperintahkan oleh Pemberi Tugas / Arsitek dan ketepatan-ketepatan lain harus dibuat untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki.

Toleransi

Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi,


toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (kumulatip). Ukuran-ukuran masing-masing bagian
harus seksama .

Pemberitahuan tentang pelaksanaan pengecoran.

Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari


pekerjaan, Pemborong harus memberitahu Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Jika
tidak ada pemberitahuan yang semestinya, atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Pemberi Tugas / Pengawas, maka pekerja dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton
yang dicor, atas perongkosan sendiri.

Pengangkutan Adukan.

Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dihindarkan adanya
pemisahan dari bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari
yang sudah disyaratkan.

Pembersihan cetakan dan alat-alat.

Sebelum beton dicor, semua kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari
cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan
beton, harus dibasahi dengan air sebelum dicor.

Pengecoran.

Dalam pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan - cetakan


sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Direksi / Pengawas.

Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat


penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada
beton seperti kropos dan sarang-sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi.
Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat
perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas. Beton yang telah dicor dihindarkan dari
benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. Beton harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Pengecoran kedalam
cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam keadaan normal
biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus
dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa persetujuan Pengawas.

15
Pemadatan Beton.

Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator)
yang berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 getaran dalam 1 menit. Penggetar harus
dimulai pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Dalam
cetakan yang vertikal, vibrator harus dekat dengan cetakan, tapi tidak boleh menyentuhnya
sehingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik.

tidak boleh menggetarkan suatu bagian adukan, lebih dari 24 detik. Penggetaran tidak
boleh dilakukan langsung menembus tulangan kebagian - bagian adukan yang sudah
mengeras.

Perawatan.

Untuk melindungi beton yang baru dicor daripada cahaya matahari, angin dan hujan,
sampai beton itu mengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat,
harus diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :

 Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus menerus sampai
cetakan itu dibongkar.
 Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14 hari berturut-
turut.

Pembongkaran cetakan.

Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus yang
cukup untuk memikul 2x beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, cetakan
pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana,
maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Perlu
ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada
Pemborong, dan perhatian pemborong mengenai pembongkaran cetakan. Pemborong harus
memberi tahu Pemberi Tugas / Konsultan Perancana bilamana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta persetujuan, tapi
dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Pemborong lepas dari tanggung jawab.

Perubahan Konstruksi Beton.

Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pemberi tugas / Pengawas


mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut :

 Konstruksi beton yang sangat keropos.


 Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk atau profil yang direncanakan
posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
 Konstruksi beton yang tidak tegak lurus, atau rata seperti yang direncanakan.
 Konstruksi beton yang berisikan besi dia 16 mm atau benda lainnya.

Pas.Batu kali
Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.
Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.
Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
Hamparkan pasir urug dan ratakan.

16
Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali.
Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga
besar.
Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

Pelat baja Multi plate Arch tebal 7 mm bentang 5 m dan Erection Multi plate Arch

Setelah Pas batu selesai Pasang pelat baja dan erection ...
Cor lantai kerja ,.
Setelah lantai kerja siap.,
Pabrikasi baja u32 ulir dan u 24 polos. Dan cor dengan beton mutu k-225.

Kami menggunakan dasar pelaksanaan sebagai berikut : Tata cara perhitungan struktur
beton untuk bangunan gedung ( SK SNI T-15-1991-03 ). Kami akan bertanggung jawab terhadap
seluruh pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk
kekuatan, toleransi dan penyelesaian. Khusus pekerjaan beton bertulang yang langsung diatas
tanah, akan dibuatkan lantai kerja dari beton sesuai dengan apa yang tercantum dalam gambar
pelaksanaan.

Semua pekerjaan akan dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang


berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dihasilkan akan
mempunyai mutu sesuai dengan gambar dan spesifikasi struktur. Apabila Konsultan Pengawas
memandang perlu, kami akan meminta nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Konsultan
Pengawas atas beban kami. Semua yang digunakan adalah semen portland lokal yang
memenuhi syarat-syarat standart. Semua semen yang dipakai akan dari satu merk yang
sama.dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel
dan tidak pecah. Dalam pengangkutan semen akan terlindung dari ujan, semen akan
diterimakan dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan akan
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling
sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai melampaui 2 m
atau maksimim 10 zak. Setiap pengiriman baru akan ditandai dan dipisahkan, dengan maksud
agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.

Krikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm,
untuk penggunaannya akan mendapat persetujuan tertulis Konsultan Pengawas. Gradasi dari
agregat-agregat tersebut secara keseluruhan akan dapat menghasilkan mutu beton yang
diisyaratkan, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proposi
campuran yang akan dipaka, Konsultan pengawas akan meminta kepada kami untuk
mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut. Air yang dipergunakan untuk semua
pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-
bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak
beton / tulangan-tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat peraturan beton
Indonesia serta diuji dahulu baik atau tidak untuk digunakan.

17
Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas, harus
dikonsultasikan oleh pihak Konsultan Pengawas atau perencana Struktur, Besi beton akan
disuplay dari satu sumber (Manufakture) dan tidak dibenarkan mencampur adukan bermacam-
macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan kontruksi. Sebelum mengadakan
pemesanan kami akan mengadakan pengujian mutu beton besi beton yang akan dipakai, Besi
beton ysng akan digunakan disesuaikan dengan yang tercantum dalam gambar perencanaan.

Pada prinsipnya semua peryaratan untuk yang dibuat dilapangan berlaku juga untuk
beton ready mix, baik mengenai persyaratan matrial semen,agregat,air maupun admixture,
testing beton slum dan lain sebagainya.

Disyaratkan agar pemesanan beton ready mix dilakukan pada suplier beton yang sudah
terkenal mengenai stabilitas mutunya. Mengingat volume beton yang relatif sangat besar maka
perlu diperhatikan kontinuitas pangadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu
pelaksanaan.

Untuk mencegah terjadinya pengerasan atau penggumpalan beton sebelum dicorkan,


maka kami akan merencanakan secermat mungkin mengenai kapan beton ready mix akan tiba
dilapangan dan berapa jumlah volume yang akan dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan
memperhitungkan kemungkinan macetnya transpertasi dari/kelapangan. Sebelum pengecoran
dimulai maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran-
kotoran dan dibasahi dengan air semen. Pengecoran dilakukan secara selapis demi selapis dan
tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian melebihi 1.5
m yang akan menyebabkan pengendapan/pemisahan agregat.

Pengecoran akan dilakukan secara terus menerus tanpa henti. Adukan yang sudah sudah
keluar dari mesin melebihi 15 menit tidak diperkenankan digunakan untuk pengecoran. Beton
akan dipadatkan dengan menggunakan fibrator dengan ukuran yang sesuai selama pengecoran
berlangsung,dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun
posisi/rangkaian tulangan.

Kami akan menyediakan fibrator-fibrator untuk menjamin pemadatan yang baik Selama
penggetaran, jarum tidak boleh digerakan kearah horizontal karena dapat menyebabkan
pemisahan bahan-bahan.

Campuran Percobaan ( Trial Mix )

Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, kontraktor utama diwajibkan untuk


membuat percobaan ( trial mix ) yang harus diuji untuk memperoleh rencana campuran yang
memenuhi syarat – syarat kekuatan, kekentalan, dsb yang telah ditentukan dalam spesifikasi ini.
Campuran percobaan harus memenuhi pembatasan sebagai berikut:

a. Kombinasi material harus sama dengan yang telah disusulkan untuk digunakan dalam
pekerjaan beton.

b. Campuran percobaan dengan proporsi yang telah sesuai dengan hal tersebut diatas, harus
dibuat dengan minimum 3 faktor air semen yang berbeda.

18
c. Campuran percobaan harus direncanakan untuk menghasilkan slump 25 mm dibawah
slump maksimum yang diperbolehkan, dan kadar udara maksimum yang diperbolehkan.
Suhu beton pada campuran percobaan harus dicatat.

d. Setiap perubahan factor air semen harus dianggap sebagai campuran baru. Untuk tiap
campuran percobaan, minimum 20 kubus percobaan harus dibuat dan dirawat berdasarkan
ASTM C 192. Kubus percobaan umur 28 dan 7 hari harus diuji kekuatannya berdasarkan
ASTM C 39.

e. Dari hasil uji kubus, dibuat grafik hubungan kekuatan tekan dan factor air semen untuk
beton umur 28 dan 7 hari.

f. Dari grafik ini, dipilih factor air semen yang menghasilkan kekuatan beton yang telah
ditentukan. Jumlah semen dan proporsi campuran dipakai adalah yang mempunyai factor
air semen atau jumlah semen tidak melebihi maksimumnya pada saat slump maksimum.

g. Beton dari hasil campuaran percobaan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan beton.

PEKERJAAN PASANGAN :

Bahan pondasi batu kali harus memenuhi syarat-syarat :

Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, bersifat kekal,berat dan berwarna kehitam-
hitaman, tidak ringan dan atau berpori. Bahan asal batu besar yang kemudian dibelah atau
dipecah-pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Pemasangan sesuai dengan usuran-ukuran didalam gambar atau atas petunjuk consultan
Pengawas, batu harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan adulan lapisan demi
lapisan sehingga tidak ada rongga diantara batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan
integral,bahan adulan-adukan untuk pemasangan lainnya harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.

Jenis bahan yang dipergunakan akan mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas terlebih
dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu akan menggunakan kayu jenis meranti atau setara.
Ukuran kayu yang digunakan tergantung dari perencanaan struktur acuan dengan tebal
multiplek minimum 6 mm.

Kami akan menyesuaikan semua ukuran-ukuran penampang struktur beton yang


tercantum dalam gambar struktur, tidak termasuk plesteran/finishing.

Pekerjaan Dinding :

Lingkup Pekerjaan.

Meliputi pengadaan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pemasangan
semua dinding Bata Beton Hebel dan pasangan lainnya, sesuai dengan gambar dan persyaratan.
Mengadakan koordinasi yang baik dengan pekerjaan lain, yaitu pekerjaan pasangan batu
belah, tembok site dan plesteran, pemipaan air dan lain-lain pekerjaan yang berkaitan erat
dengan pekerjaan pasangan bata.

Persyaratan dan Bahan.

19
Batu-bata harus masif, mempunyai rusuk - rusuk yang tajam dan siku satu sama lain.
Bidang - bidang sisinya harus datar dan tidak menunjukkan retak-retak. Batu bata / bata
merah harus terbuat dari tanah liat kualitas terpilih dan baik sesuai dengan persyaratan yang
sudah disetujui.

Bata Beton Hebel harus matang dan rata pembakarannya dan harus hasil pembakaran
oven, sedang untuk satu unit bidang dinding harus dipakai bata dari hasil pembakaran yang
sama dan dengan dimensi yang sama. Bata yang dipakai harus utuh menurut standard. Bata
yang ukurannya kurang dari standard tidak boleh dipakai, kecuali untuk pembukaan-
pembukaan atau sudut-sudut yang memang diperlukan ukuran lebih kecil. Sebelum Bata Beton
Hebel didatangkan ke lokasi pembangunan, Pemborong harus mengajukan contoh - contoh
yang diisyaratkan kepada Ahli / Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

Sebelum dipasang, Bata Beton Hebel harus dicelup air hingga jenuh, terutama pada
pengerjaan dimusim kemarau, dengan maksud agar pengeringan pasangan tidak terlalu
cepat sehingga dapat terjalin ikatan yang sempurna antara bata dengan adukan. Siar-siar
harus dikeruk sedalam 1 cm, sehingga terdapat alur-alur yang rapi sebelum pekerjaan
plesteran dimulai. Pada prinsipnya semua dinding bata merupakan dinding 1/2 bata, kecuali
beberapa pasangan seperti ditunjukkan dalam gambar. Dalam satu hari pengerjaan
pasangan dinding tidak boleh melebihi ketinggian 1 m. Pekerjaan baru boleh diteruskan
setelah pasangan sebelumnya betul-betul mengeras.

Cara Pengerjaan.

Semua pekerjaan pasangan bata harus diatur sebelumnya agar hubungan-hubungan


vertikal dan horizontal dapat bertepatan dengan pembukaan dan dimensi yang dikehendaki
dan dipersyaratkan dalam gambar perencanaan. Pasangan dinding bata yang lurus, tegak
dan rata dalam lapisan-lapisan sejajar dan water pas yang teratur rapi, dipasang dalam "
running bond ".

Tidak satupun bata yang berukuran kurang dari 10 cm boleh dipakai, kecuali pada
pembukaan - pembukaan atau sudut-sudut yang memang dikehendaki ukuran yang lebih
pendek.

Untuk setiap dinding bata yang luasnya melebihi batas yang sudah disyaratkan harus
diberi rangka penguat dari beton dengan tulangan praktis (kolom praktis) dan ditempat
dimana angkur-angkur kosen berada harus dicor beton sesuai persyaratan sebagai ikatan.
Pasangan bata yang menempel pada beton harus di angkur pada beton tersebut, dan dalam
proses pengeringannya, pasangan harus selalu dibasahi selama minimal 7 hari.

Pasangan dinding bata tidak boleh diterobos, paralel / horizontal , kecuali


pembukaan - pembukaan dan lubang-lubang yang sudah direncanakan dan disediakan sesuai
dengan gambar-gambar untuk keperluan pekerjaan mekanikal, listrik, pemipaan dan lain-lain.
Semua dinding bata harus difinish dengan plesteran.

Plesteran

Lingkup Pekerjaan.

20
Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan bahan
adukan dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan dalam gambar.

Mengadakan koordinasi dengan disiplin pekerjaan lain yang ada hubungannya


dengan pekerjaan adukan dan plesteran yaitu, seperti :

1. Pekerjaan batu belah, Bata Beton Hebel, pekerjaan ubin dan pelapis dinding.
2. Pekerjaan beton, pemipaan listrik, plumbing dan lain-lain.

Bahan

Semen Portland (PC) Semen untuk pekerjaan adukan plesteran sama dengan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.

Pasir

Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5 % dan harus memenuhi persyaratan.

Air

Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan persyaratan yang digunakan
untuk pekerjaan beton.

Persyaratan

Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat / mesin
pengaduk sehingga campur benar-benar, baru kemudian dicampur dengan air hingga merata
dalam warna dan konsistensi.

Adukan yang telah mulai mengeras harus dibuang.Melunakkan adukan yang telah
mengeras tidak diperbolehkan. Tebal plesteran bila tidak ditunjukkan lain dalam persyaratan
dan gambar, adalah

1. Untuk dinding bata hebel, tebal minimal 15 mm atau sesuai dengan gambar.

2. Untuk bidang konstruksi beton, tebal


minimum 5 mm.
Untuk semua sponning harus digunakan proporsi campuran sesuai dengan gambar, sponning
harus benar-benar rata, siku dan tajam pada sudut-sudutnya.

Cara Pengerjaan.

Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang dinding yang akan diplester, harus
dibersihkan dan disiram air dahulu, sedangkan siar-siarnya harus dikeruk sedalam 1 cm.
Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-
bidang plesteran yang tidak rata, berombak atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.

Untuk kemudahan pekerjaan plesteran dapat dibuat alur-alur duga / kepala plesteran
atau kelabangan terlebih dahulu, dengan ketebalan yang sama dengan tebal plesteran yang
direncanakan. Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama

21
proses pengeringan, plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak - retak rambut
akibat pengeringan yang terlalu cepat, selama 7 hari terus menerus.

Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat kasar,
kemudian disiram / dibasahi air semen agar plesteran dapat melekat dengan baik.

Plesteran untuk bidang / dinding yang akan dicat dengan cat tembok acrilic emulsion
atau dilabur dengan bahan lain sebelumnya harus diratakan dengan acian dan digosok hingga
halus dengan ampelas bekas atau kertas pembungkus zak semen.

PEKERJAAN RANGKA ATAP

Yang mencakup pekerjaan konstruksi atap disini adalah

- Rangka Baja Atap Baja Ringan


- List Plank GRC
- Genteng Metal Berpasir
- Bubungan ( Nok ) Genteng Metal Berpasir

Kuda kuda untuk bangunan induk menggunakan konstruksi kayu pada canopy dengan
ukuran sesuai gambar, dan diperkuat penyambungan yang kayu yang baik dan benar lengkap
dengan mur -baut. Untuk kedudukan konstruksi kuda kuda ini berada tepat diatas Ring balok
beton diperkuat dengan baut dan mur.
Gording yang kita gunakan memakai ukuran sesuai gambar dan ditempatkan pada kayu,
serta diperkuat dengan mur dan baut. Sambungan gording diletakan pada kaki kuda kuda,
hendaknya diletakan pada keadaan rata ( water pass ).

Pekerjaan Pasangan Atap Metal berpasir cutting + Alumunium Foil + Roofmesh

Dalam Pekerjaan pemasangan Pasangan Atap Metal berpasir cutting + Alumunium Foil
+ Roofmesh harus memperhatikan ukuran yang sama, tahan air atau kedap air dan juga
memperhatikan kemiringan rangka atap untuk kelancaran aliran air, genteng Metal harus
diletakan pada pasangan reng yang lurus dan waterpas, hindari celah hubungan kesamping,
keatas dan kebawah. Pasangan genteng Metal harus lurus diteruskan dengan tarikan benang.

Pekerjaan Nok Genteng Metal

Dalam Pekerjaan pemasangan Nok genteng Metal harus memperhatikan ukuran yang sama,
tahan air atau kedap air dan juga memperhatikan kemiringan rangka atap untuk kelancaran
aliran air, Nok genteng Metal harus diletakan pada yang lurus dan waterpas, hindari celah
hubungan kesamping, keatas dan kebawah. Pasangan Nok genteng Metal harus lurus diteruskan
dengan tarikan benang.

Pekerjaan pasangan lisplank


Dalam pekerjaan pasangan lisplank GRC lebar 30 tebal 90 bentuk dan ukuran serta
jenis bahan sesuai dengan yang dianjurkan untuk pemakaian atau penggunaan bahan didalam
pekerjaan ini. Pemasangan lisplank kayu harus disesuaikan dengan gambar dan dalam
pemasangannya harus rapi, papan lisplang sebelum dipasang harus harus disesuaikan dengan

22
ukuran yang sesuai dengan gambar yang ada, setelah itu permukaan yang sudah siap
dilanjutkan dengan finishing pengecatan.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Sebelum pekerjaan dimulai perlu diperhatikan yang berhubungan dengan level


ketinggian tanah pengurugan tanah sesuai dengan ketinggian sampai dibawah pasir urug yang
direncanakan, kemudian dipadatkan dengan stemper.

Pekerjaan ini meliputi pembuatan rangka kusen pintu dan jendela sesuai dengan
gambar pelaksanaan untuk pintu Dari kayu dan untuk jendela bahan alumunium. Mutu bahan
kayu dan alumunium dari produk dalam negeri sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas,
warna bahan alumunium juga ditentukan pihak pemberi tuga atau persetujuan Konsultan
Pengawas. Persyaratan bahan yang digunakan akan memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang ditunjukan dalam
gambar termasuk bentuk dan ukurannya, menggunakan penjepit kaca dari bahan karet yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan
hanya 1 (satu) sambungan serta akan kedap air dan bersifat struktural seal. Dalam pekerjaan
kusen pintu dan jendela alumunium harus bersifat baik dan dikerjakan secara pabrikasi dengan
teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan,
potongan alumunium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk menghindarkan penempelan
debu besi pada permukaannya.

Disarankan dalam pengerjaannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya, Pengelasan di benarkan menggunakan gas non
aktiv (argon) dari arah dalam agar sambungan tidak tampak oleh mata. Pada akhir bagian kusen
akan disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet. Celah antara kaca dan sistem
kusen alumunium akan ditutup oleh sealent yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Untuk memperoleh kekedapan terhadap


kebocoran udara, terutama pada siang ruang
yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan
mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthentic rubber atau bahan dari sinthetic resin.

Sekeliling tepi kusen yang terlihat


berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan kedap udara, Kaca-kaca
dinding luar bangunan dan daun pintu dilengkap
dengan neoprene.

Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.

Pihak kami akan memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka pihak kami akan mengganti biaya
tambahan , setelah pemasangan.

23
PEKERJAAN KUNCI-KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

Dalam pekerjaan kunci-kunci dan alat penggantung disediakan alat-alat atau material
yang akan digunakan dan disesuaikan dengan gambar yang sudah disetujui oleh pengawas.
Dalam pemasangan kunci-kunci dan alat penggantung haruslah orang-orang yang benar-benar
mengerti dalam pekerjaan ini agar pekerjaan berjalan dengan baik, dalam pemasangannya atau
penyekrupan harus diputar dan jangan sekali-kali dipukul, bila pemasangan mengalami
kegagalan atau rusak hendaklah diganti dengan yang baru.

Pemasangan kunci-kunci dan alat-alat penggantung haruslah didahulukan pengecatan


pada bidang-bidang yang akan dipasang dan harus dilindungi dari pekerjaan-pekerjaan lain yang
akan mengakibatkan kerusakan.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

Pemasangan langit-langit baru akan kami laksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat didalam langit-langit ( kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat penggantung dan
penguat langit-langit ) siap dan selesai dikerjakan. Sebelum pelaksanaan, pihak kami
memastikan bahan apa yang akan digunakan dalam pekerjaan langit-langit sesuai dengan yang
tertera dalam gambar.

Penggantung langit-langit akan dibuat


sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang
langit-langit yang rata, datar dan tidak
melengkung.

Bahan penutup langit yang digunakan


adalah Gyptile 60x60 cm dan GRC 4 mm
dengan ukuran sesuai dengan gambar,
Accoustic yang dipasang adalah Accoustic
yang telah dipilih dengan baik bentuk dan
ukuran unit benar-benar sama tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat lainnya.

Gyptile 60x60 cm dan GRC dipasang dengan


cara pemasangan sesuai dengan gambar
untuk itu dan setelah terpasang, bidang
permukaan langit-langit akan rata, lurus,
waterpas dan tidak bergelombang dan
sambungan-sambungan antara unit-unit
akan tidak kelihatan

Gyptile 60x60 cm lalu di amplas hingga


didapatkan hasil yang rata Gyptile 60x60 cm
mm yang ada. setelah proses tersebut diatas
telah dilaksanakan dilanjutkan dengan
langkah selanjutnya yaitu pengecatan

. Pemasangan Plafond Gyptile

24
Yang Akan Dipasang Plafond Gyptile adalah lantai 1 dan 2,

Berikut Tekniknya :

1. Pemasangan dimulai dengan menentukan ketingian plafon yang diinginkan.


2. Dilanjutkan dengan memasang Wall Angle di sekeliling dinding ruangan.
3. Setelah itu kita membuat pola atau modul terlebih dahulu dari benang, dengan mengambil jarak dari
as ruangan, sehinga jarak buangan atau samping sama panjang atau lebar.untukmemudahkan pekerjaan.
4. Sehingga pola menjadi presisi dan jarak sisi kanan dan kiri sama.
5. Langkah berikutnya adalah mengantung dan menarik hanger dari rangka kuda- kuda atau langit-
langit.(Hanger ini berfungsi sebagai penggantung rangka utama),berupa batang Main Runner.
6. Main Runner dipasang setiap jarak 120 cm. Pemasangan di mulai dari As ruangan.

7. Kemudian Cross (tee) runner dipasang kebatang Main runner yang sudah siap, secara menyilang setiap
60 cm.
8. Jarak pemasangan main tee maksimal sejauh 60 cm antara satu dengan yang lain.
9. Setelah semua system dipasang dengan baik, kemudian pastikan semua komponen Mekanikal dan
Elektrikal sudah terpasang dengan baik.
10. Setelah pekerjaan diatas selesai, baru dikerjakan proses pemasangan board GRC/ Ceiling panel.

25
IV. PEKERJAAN SANITASI :

Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang


diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta kelengkapannya.

Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan beserta perlengkapannya yang meliputi


pemipaan ground reservoir dan top reservoir, pemipaan pada instalasi pompa dan pemipaan
distribusi pada setiap titik pengeluaran.

Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

 Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (rigid)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
 Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu
pemasangan-pemasangan / dinding porselent dan sebagainya. Dengan pemasangan fixtures
yang baik dan serasi, juga kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixture,
fitting dan sebagainya. Kami bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di
dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
 Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk, dipasang balok-balok dari beton
dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan
sebagainya.
 Pembuatan menara roof tank untuk suplay air bersih atau sebagai penampungan air yang
akan didistribusikan kelantai dibawahnya.
Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closed, wastafel,
dan lain-lain.

Pekerjaan Air Bersih

 Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan utama yang diperlukan
dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa beserta perlengkapannya.
 Pemasangan pipa distribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closet,
wastafel, urinal dan lain-lain.

 Pipa Air Kotor dan Ventilasi.


Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang sama,
sedangkan untuk.

 Pipa Air Kotor dan Ventilasi.Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain
dari bahan yang sama, sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem / solventcement.
Pipa-pipa yang sudah terpasang, pada ujungnya yang terbuka agar bertutup dan rapat untuk
menghindari kotoran masuk.

26
Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih

Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan untuk pipa sanitary tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi
bagian dari panjang pipa maximum sesuai spesifikasi. Biaya pengetesan serta alat-alat yang
diperlukan adalah menjadi tanggung jawab kami.

Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Direksi, selanjutnya apabila
telah diterima / memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

Pemasangan Wastafel

 Sebelum pekerjaan dimulai kami akan mengajukan sample matrial yang akan digunakan
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
 Sebelum mulai pemasangan wastafel terlebih dahulu harus memeriksa semua pekerjaan
yang nantinya akan ditutup oleh pemasangan wastafel ini. Pekerjaan yang harus diperiksa
adalah pemasangan instalasi-instalasi, Pekerjaan water profing dan lain-lain yang dianggap
perlu.
 Sebelum pemasangan wastafel bidang permukaanya harus dibuat rata dan halus terlebih
dahulu
 Dalam pemasangan wastafel pada dinding harus diperkuat dengan angkur-angkurdan
perlengkapan lainnya yang telah disyaratkan.
 Setiap pemasangan pekerjaan wastafel dilaksanakan dengan hati-hati harus tepat
pada pipa sanitasinya.

Hand Shower, Spray Shower, Shop Dispenser

 Sebelum pekerjaan dimulai kami akan mengajukan sample matrial yang akan digunakan
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
 Sebelum mulai pemasangan Hand Shower, Spray Shower, Shop Dispenser terlebih dahulu
harus memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pemasangan ini.
Pekerjaan yang harus diperiksa adalah pemasangan instalasi-instalasi, Pekerjaan Hand
Shower, Spray Shower, Shop Dispenser dan lain-lain yang dianggap perlu.
 Sebelum pemasangan Hand Shower, Spray Shower, Shop Dispenser bidang permukaanya
harus dibuat rata dan harus terlebih dahulu sepengetahuan konsultan / Direksi.

27
 Dalam pemasangan Hand Shower, Spray Shower, Shop Dispenser pada dinding harus
dikerjakan levelnya yang telah disyaratkan.
 Setiap pemasangan pekerjaan Hand Shower, Spray Shower, Shop Dispenser dilaksanakan
dengan hati-hati harus tepat.

Pemasangan Closet jongkok

 Sebelum pekerjaan dimulai kami akan mengajukan sample matrial yang akan digunakan
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
 Sebelum mulai pemasangan Closet jongkok terlebih dahulu harus memeriksa semua
pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pemasangan Closet jongkok ini. Pekerjaan yang
harus diperiksa adalah pemasangan instalasi-instalasi, Pekerjaan dirapikan dan lain-lain yang
dianggap perlu.
 Sebelum pemasangan Closet jongkok bidang permukaanya harus dibuat rata dan halus
terlebih dahulu
 Dalam pemasangan Closet jongkok dan perlengkapan lainnya yang telah disyaratkan
pemasangan sesuai gambar ( Konsultan /Direksi ).
 Setiap pemasangan pekerjaan Closet jongkok dilaksanakan dengan hati-hati harus tepatpada
pipa sanitasinya.

Pemasangan Urinoir

 Sebelum pekerjaan dimulai kami akan mengajukan sample matrial yang akan digunakan
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
 Sebelum mulai pemasangan Urinoir terlebih dahulu harus memeriksa semua pekerjaan yang
nantinya akan ditutup oleh pemasangan Urinoir ini. Pekerjaan yang harus diperiksa adalah
pemasangan instalasi-instalasi, Pekerjaan dirapikan dan lain-lain yang dianggap perlu.
 Sebelum pemasangan Urinoir bidang permukaanya harus dibuat rata dan halus terlebih
dahulu
 Dalam pemasangan Urinoir dan perlengkapan lainnya yang telah disyaratkan pemasangan
sesuai gambar ( Konsultan /Direksi ).

Setiap pemasangan pekerjaan Closet jongkok dilaksanakan dengan hati-hati harus tepat pada
pipa sanitasinya

Instalasi air kotor

Untuk pekerjaan air kotor pengadaan dan pemasangan beserta kelengkapannya yang
diperlukan dalam sistem pembuangan air kotor, pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary
seperti halnya closed, wastafel, urinal, floor drain dan lain-lain.

Pipa Air Kotor dan Ventilasi

Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain dari bahan yang sama,
sedangkan untuk bahan pengikatnya digunakan lem / solventcement. Pipa-pipa yang sudah
terpasang, pada ujungnya yang terbuka agar bertutup dan rapat untuk menghindari kotoran
masuk. Oleh karena itu sebelum plafond KM/WC dipasang harus dilakukan pengetesan agar bila
terdapat kebocoran cepat diketahui sebabnya dan diperbaiki. Clean out adalah bagian alat
penting yang harus dipasang pada lantai yang terdapat pada pipa instalasi yang sangat panjang
, pada belokan / knee dan pada lantai I ( satu ) tepat pada pipa yang menuju ke septic tank .

28
Dari setiap KM/WC di semua lantai diarahkan ke dalam pipa yang terdapat pada ruang
shaf lalu arah Septic tank.

Pemasangan Floor Drain

Dalam pekerjaan floor drain dilaksanakan berbarengan dengan pemasangan lantai


kamar mandi disesuaikan dengan ukuran floor drain dan peletakannya dengan kemiringan
mengarah pada floor drain tersebut.

Pemasangan Roof Drain

Dalam pekerjaan Roofdrain dilaksanakan berbarengan dengan pada saat Perakitan


pembesian dan pengecoran disesuaikan dengan ukuran dan peletakannya dengan kemiringan
mengarah pada saluran buis beton tersebut.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELECTRIKAL :

Pekerjaan Instalasi Listrik

Kami akan melaksanakan pengadaan, pemasangan dan pengetesan hingga berfungsi


dengan baik seluruh peralatan dibawah ini :

Semua panel penerangan dan tenaga sesuai gambar perencanaan, termasuk panel
distribusi utama. Instalasi titik nyala lampu dan stop kontak berikut saklar sesuai gambar
perencanaan, baik didalam maupun diluar gedung. Semua armature lampu, akan sesuai gambar
perencanaan.
Instalasi Pentanahan untuk :
- Semua titik nol dan badan panel.
- Semua badan armature lampu.
- Semua titik arde stop kontak.
- Kabel toevoer 4 x 50 mm NYFGBY.
Titik Pentanahan tersebut diatas, dilaksanakan masing-masing secara terpisah.
Disamping itu Kami juga akan melakukan :

Spesifikasi Teknik Peralatan Tegangan Rendah

Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus
diatur sedemikian rupa sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-
penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu
komponen-komponen lainnya. Seluruh elemen-elemen / komponen-komponen panel harus
telah lulus uji dari LMK PLN. Komponen-komponen pengaman yang dipakai adalah jenis MCCB
(Moulded Case Circuit Breaker) dan Miniatur Circuit Breaker (MCB), sesuai gambar
perencanaan. Tiap-tiap panel harus dibuatkan Busbar untuk Grounding, tahanan pentanahan
tidak boleh melebihi nilai 2 Ohm diukur setelah minimal tidak hujan selama 2 hari. Setiap panel
harus mempunyai 5 busbar tembaga terdiri atas 3 busbar, phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1
busbar untuk grounding.

Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam
busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65 derajat C. Setiap busbar tembaga
harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.

29
Instalasi Distribusi

Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang digunakan adalah type NYM,
penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah sesuai dengan gambar. Untuk
penyambungan kabel-kabel harus menggunakan terminal box ( dura doos ) dari PVC. Terminal
box tersebut tutupnya harus dapat dilepas dan dipasang kembali dengan mudah, dengan
memakai sekrup, sedangkan untuk penyambungan didalam beton harus memakai terminal box
kanmuri. Pemasangan kabel-kabel utama diatas plafond harus disusun rapih dan harus diikat
serta dianyam dengan tali rami pada kabel tray. Pada prinsipnya kabel-kabel tidak
diperkenankan langsung diklem pada konstruksi bangunan, kecuali kabel tidak lebih dari pada 2
buah, kabel dipasang paralel.

Kabel-kabel yang dipasang didalam dak beton, kolom beton, dinding beton harus
menggunakan Pipa Conduit atau Clipsal. Pemasangan Pipa Conduit atau setara pada daerah-
daerah tersebut harus disertai dengan kawat pancingan (trekdraad). Kabel-kabel untuk
penerangan harus menggunakan kabel yang disetujui oleh Pemberi Tugas.

Stop Kontak Dan Saklar

Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang dapat dipergunakan adalah yang dapat
disetujui oleh Pemberi Tugas. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah type
pemasangan masuk (flush mounting). Flush box (inbow doos) untuk tempat saklar, stop kontak
dinding harus dipakai dari jenis bahan kanmuri. Stop kontak dinding dipasang disesuaikan pada
lapangan dan untuk diruangan-ruangan yang basah atau lembab harus jenis Water Dicht (WD),
sedang untuk saklar dipasang sesuaidengan gambar dari permukaan lantai, semuanya diukur
dari lantai finish sampai ke as saklar atau stop kontak.

Instalasi Hubungan Pentanahan

Cara penyelenggaraan instalasi hubungan pentanahan harus disesuaikan dengan


peraturan PLN yang ada dan disesuaikan dengan spesifikasi teknik dan gambar perencanaan.
Bagian-bagian yang wajib dihubungkan dengan tanah ialah :
- Semua titik nol dan badan panel.
- Semua badan armature lampu.
- Semua titik arde stop kontak.
- Kabel Toevoer 4 x 35 mm NYFBGY

Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang Bare Copper Conductor (BCC)
untuk luar bangunan dan kawat berisolasi warna majemuk hijau-kuning (NYMHY) untuk instalasi
didalam bangunan. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
kabel masuk (incoming feeder), tetapi tidak kurang dari 6 mm2. Nilai tahanan grounding sistem
untuk panel-panel harus lebih kecil dari 2 Ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama 2 hari.
Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis minimum berdiameter 1,5 inch,
diujung pipa tersebut diberi / dipasang copper rod sepanjang sesuai dengan gambar. Elektroda
pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal mencapai air tanah. Tahanan dari hubungan
pentanahan harus diukur dan harus sesuai dengan peraturan PLN .

30
PEKERJAAN LANTAI KERJA

Dalam pekerjaan lantai kerja bahan-bahan yang akan dipakai atau digunakan
dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang telah disetujui. Pekerjaan lantai
kerja merupakan campuran dengan perbandingan sesuai dengan yang sudah ditentukan,
permukaan lantai kerja akan dibuat rata atau Waterpas, kecuali lantai ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang
ditunjukan pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN LANTAI

Tanah dasar terlebih dahulu akan dipadatkan dan di beri lapisan pasir urug padat
menurut ukuran yang telah ditentukan. Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman air,
pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan pemberi tugas. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan
spesifikasi penutup lantai yang akan dipakai, pada setiap pertemuan dan bahan penutup lantai
yang berbeda, diberi gripess atau nat.

Seluruh peralatan yang diperlukan akan disediakan pihak kami dilapangan, untuk
pemasangan diatas plat beton lantai plat beton diberi lapisan plesteran (Screed) campuran
sesuai gambar pasir setebal sesuai dengan gambar atau lebih dengan memperhatikan
kemiringan lantai.

Pelaksanaan sub lantai dari beton tumbuk ini dilakukan sampai permukaan benar-
benar rata dengan memperhatikan kemiringan lantai. Pihak kami akan memperhatikan serta
menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka pihak kami akan mengganti tanpa biaya tambahan. Jarak antara unit-unit
pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) akan sama lebarnya maksimum 3 mm, yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.

Untuk siar-siar yang berpotongan akan membentuk sudut siku yang saling berpotongan
tegak lurus sesamanya. Keramik yang terpasang akan dihindarkan dari sentuhan beban selama
waktu yang disyaratkan dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain. Lantai
yang akan dipasang terlebih dahulu akan dipadatkan agar pasangan tidak turun atau retak
sewaktu menerima beban diatasnya. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik akan
dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar perekat adukan spesi
lebih sempurna. sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang akan terisi
padat dengan semen. nad keramik diisi dengan bahan semen tertentu yang tahan asam, basah
serta kedap air.

Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna keramik. Setelah pengisian naad
selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pembersihan dari sisa-sisa semen yang melekat
diatas keramik dalam pekerjaan pembersihan kotoran hasil dari pengisian naad harus dilakukan
dengan atau waktu pengecoran naad masih basah agar dapat memudahkan pembersihan. Bila
pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai akan dilap/sapu hingga bersih.

31
PEKERJAAN DINDING KERAMIK

Menggunakan bahan keramik tile, finishing permukaan halus, dengan ketebalan sesuai
dengan gambar dengan bahan adukan sesuai dengan spesifikasi warna ditentukan kemudian
dan ukuran sesuai dengan gambar.

Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan ini akan baru, kualitas terbaik dan akan disetujui Konsultan
Pengawas. Dinding bata, beton dan kolom-kolom dibersihkan dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa
semen yang menempel, kemudian permukaan diplester halus menurut arah permukaan yang
tertera dalam gambar hingga rata dan tidak bergelombang. Keramik tile dipasang dengan
menggunakan semen dengan lebar naad sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

Naad ini diisi dengan semen sesuai dengan warna keramik, hingga mencapai
permukaan yang rata dan saling tegak lurus, Kemudian dibersihkan dengan Air keras.

Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakan
dengan menggunakan perekat spesi, diaduk baik memakai larutan super cement, jumlah
pemakaian sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dari berat cement yang dipakai
dengan tebal adukan sesuai dengan gambar atau bahan perekat khusus dengan memperhatikan
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

Keramik yang dipasang adalah yang telah dikoreksi dengan baik, motif tiap keramik
akan sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya. Pemotongan keramik akan
menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai dengan petunjuk pabrik.

Sebelum keramik dipasang terlebih dahulu direndam air sampai jenuh. Pola keramik
akan memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang didinding : Stop
kontak lemari gantung dan lain-lainnya yang tertera dalam gambar. Ketinggian pail tepi atas
pola keramik disesuaikan gambar.

Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran akan ditentukan, akan
di bicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan akan dimulai,
bidang dinding keramik akan benar-benar rata, garis-garis siar akan benar-benar lurus, siar arah
horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya akan merupakan satu garis lurus.

32
PEKERJAAN PENGECATAN

Pihak kami akan membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal
menunjukan kemudian cat yang akan digunakan, antara lain segel kaleng dan hasil akhir
pengecatan. Sebelum memulai pengecatan, Pihak kami akan menyerahkan satu contoh bahan
yang masih dalam kaleng, tiga contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan plywood
ukuran 40 X 40 cm.

Untuk pekerjaan pengecatan didaerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca
lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, karena akan mengurangi kwalitas, pengecatan
dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.

Permukaan dinding , Plafond dan Pintu kayu yang akan dicat benar-benar sudah
dipersiapkan untuk pengecatan sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang bersangkutan.
Permukaan bahan yang akan dicat benar-benar kering, bersih dari debu, lemak/minyak, dan
noda-noda yang melekat. Pihak kami akan memperbaiki / mengulangi / mengganti kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa retensi perawatan atas beban biaya pihak
kami, selama kerusakan bukan disebabkan bukan dari pemberi tugas.

Pada permukaan langit-langit yang akan dicat, terlebih dahulu diplamur dengan bahan
plamur yang sudah disetujui Konsultan Pengawas. Pekerjaan Plamur dilakukan bilamana
permukaan sudah sempurna, tidak terdapat retak-retak dan dilakukan setelah ada persetujuan
dari konsultan Pengawas.

Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat roller atau kuas, dimana menggunakan alat-
alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya, Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan
akan dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama satu setengah sampai satu jam.
Pengecatan akhir akan dilakukan secara ulang paling sedikit selama dua jam kemudian. Untuk
dinding bangunan bagian dalam mengunakan plamur setara yang sudah disetujui Konsultan
Pengawas dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian. Bila pengecatan dilakukan
diatas permukaan dinding sudah bersih dari noda, seperti yang disyaratkan.

PEKERJAAN PENGEDAP AIR / WATER PROOFING.

Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan meliputi pengadaan dan pelaksanaan seluruh bahan-bahan teknis


bangunan, untuk pekerjaan waterproofing dan pencegahan kelembaban atau rembesan uap
air yang bermutu baik sesuai persyaratan untuk bidang - bidang dalam pekerjaan toilet
dan reservoir seperti ditunjukkan dalam gambar kerja. Dalam pelaksanaan khusus water
proofing menyediakan tenaga dan peralatan bantu serta mengerjakan pemasangan menurut
gambar kerja serta sesuai syarat-syarat teknis pabrik yang bersangkutan. Pemborong utama
menata pekerjaan-pekerjaan lain yang erat hubungannya dengan pekerjaan kekedapan air
dan kekedapan uap air yang tercakup pula dalam bab ini.

Persyaratan dan Bahan-bahan.

Sebelum pemakaian harus diajukan contoh dari bahan ini guna dimintakan
persetujuan Ahli / Pengawas dengan disertai rekomendasi pemakaian bahan tersebut

33
minimum 5 tahun dari proyek-proyek terdahulu. Bahan-bahan waterproofing yang digunakan
untuk Pekerjaan sesuai dengan yang sudah disyaratkan.

Permukaan yang akan dilapisi bahan pengedap. Periksa permukaan dengan teliti
apakah telah cukup rata, bersih dan dalam keadaan yang cukup baik sebelum dipasang
pekerjaan water proofing.

Bagian-bagian yang dikedap air kan ialah :

 Pelat atap dan talang beton.


 Bagian-bagian lain yang kontak dengan air dan air tanah.

Flexible Water proofing.

Sistem flexible waterproofing terbagi atas sistem membrane yang kedap uap air
untuk alas lantai dan sistem coating yang kedap air untuk dinding.

Membrane.

Pada lantai kerja dibawah lantai yang bersentuhan dan dibawah permukaan tanah
dihamparkan water proofing membrane dalam arah memanjang. Jalur-jalur ini disambung
dengan tape palstic, secara rapi atau sesuai petunjuk pabrik pembuatnya. Selaput kedap air
ini sesuai yang sudah disyaratkan vapour transmissionnya tidak boleh lebih dari pada 0,14
perms dalam keadaan terbentang licin atau menurut ASTM, tidak lebih dari 0,7 perms dalam
keadaan terkusut. Didalam selaput harus terselip polythylene film. Selaput kedap air harus
dilaksanakan sebanyak 2 (dua) lapis. Pemborong dapat mengajukan jenis / merk lain dengan
persetujuan Ahli / Pengawas.

Dilanjutan dengan Saluran buis beton 1/2 dia. 20 cm tanpa tulangan

Pekerjaan Pembersihan:

Pekerjaan pembersihan sisa – sisa puing atau lainnya perlu dilakukan apabila pekerjaan
Pembangunan Sarpras Kec. Serpong Utara telah selesai dilaksanakan sesuai dengan perjanjian
yang sudah disepakati, pekerjaan pembersihan seperti pembuangan puing dan sampah –
sampah lainnya keluar lokasi proyek agar lokasi proyek kembali menjadi bersih seperti sediakala
sebelum pekerjaan serah terima dilaksanakan.

MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

Setelah pekerjaan pelaksanaan pekerjaan telah selesai dilaksanakan maka pihak kami
mempunyai kewajiban-kewajiban yang bersinggungan dengan bangunan yang telah
dilaksanakan yaitu :

Masa Jaminan

Semua pekerjaan bangunan dan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan
bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan ini harus
diberi masa jaminan sesuai yang telah disepakati dan disyartakan didalam RKS setelah masa
penyerahan pekerjaan tersebut.

34
Masa Pemeliharaan

Masa pemeliharaan bangunan yang telah dilaksanakan disesuaikan dengan apa yang
tertera dalam RKS dan yang disepakati bersama penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai
Berita Acara. Pihak kami harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan atau kekurangan-
kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang
digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh

Pihak kami pada peringatan pertama dari Direksi. Pihak kami harus memperbaiki segala
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini. Jika Pihak kami
melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka Pengawas dapat
meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pihak kami. Setelah
jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah
diselesaikan dengan baik oleh Pihak kami, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua
kalinya.

Serah Terima Pekerjaan

Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya
pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan
secara tertulis oleh Pihak kami dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pihak kami dengan
menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum
penyerahan yang dikehendaki kepada Pengawas.

Jika pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Pengawas dan Direksi akan menerima
pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara
Penyerahan Pertama.

Tangerang, 25 Mei 2018


CV. YUZADT UTAMA

NOVIANTO
` Direktur

35
MANAGEMENT MUTU

SISTEM K3

1. KEBIJAKAN K3

Perusahaan kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
konstruksi, kesuksesan perusahaan kami bertumpu pada profesional, kompetensi /
kemampuan pengalaman, keahlian dan mutu.

Untuk mencapai bahwa kebijakan ini telah dicapai dan terpelihara secara konsisten,
perusahaan kami menetapkan, menerapkan, mengembangkan dan memeliharaan suatu
sistem management mutu yang kedokumentasian sesuai dengan persyaratan kesehatan
dan keselamatan kerja (K3), serta menyampaikan kebijakan mutu tersebut kepada seluruh
fungsi relevan dalam perusahaan untuk dipahami dan dimengerti, sehingga kenyamanan,
kesehatan kerja dari setiap personil didalam melakukan aktivitasnya dapat dijaga dan
dibuktikan secara objektif.

Untuk mencapai tujuan kami diperlukan keseragaman usaha tim dari semua level
organisasi. Keselamatan harus direncanakan dalam tiap-tiap aktivitas kerja dan
mendapatkan perhatian, yang sama halnya dengan mutu dan produksi.

Seiring dengan kemajuan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi. Hal ini juga
terjadi pada bidang konstruksi bangunan yang banyak menggunakan teknologi modern dan
canggih, dengan ini perusahaan kami akan menjamin bahwa semua personil telah dilatih
dan dididik sesuai dengan kebijakan dan persyaratan yang ditentukan dalam kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), dengan tujuan bahwa perusahaan kami selalu memberikan
pelayanan jasa konstruksi yang profesional.

2. PERENCANAAN K3

A. Identifikasi bahaya dan Pengendalian Risiko Kerja.

B. Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

Untuk menjamin bahwa kebijakan mutu dan kebijakan K3 ini telah dicapai Untuk
itu perlu manunjuk pada :

a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


b. UU. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Organisasi Badan Usaha
Jasa Konstruksi yang diakui di Pemerintah.
c. Permenaker No. Per 05/MEN/1996 Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
d. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sitem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
e. Persyaratan Bowheer / Pemberi Tugas yang ditetapkan dalam setiap SPK.
f. Peraturan Perundang-undangan K3 yang berlaku dan Peraturan Pemerintah Pusat
dan Daerah.

36
3. SASARAN K3 DAN PROGRAM K3

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sasaran yang


mendokumentasi pada fungsi-fungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi.

Untuk memastikan bahwa semua persyaratan K3 dalam kontrak maupun


persyaratan K3 lainnya telah tercakup di dalam rencana K3 (safety plan) yang ditetapkan.

Saat menentukan dan meninjau sasaran organisasi harus mempertimbangkan


persyaratan-persyaratan legal dan persyaratan lainnya dan resiko-resiko K3. Organisasi
juga harus mempertimbangkan pilihan-pilihan teknologi yang tersedia, masalah financial,
operasional dan persyaratan-persyaratan bisnis dan pandangan-pandangan dari pihak yang
berkepentingan.

SASARAN K3

a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa "ZERO ACCIDENT"
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%.

c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai dengan tingkatan bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing.

d. Mengendalikan konsistensi penerapannya dan selalu berusaha memperbaiki efektifitas.


e. Mengamati dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar area
kerja seperti : perumahan penduduk, jalan umum, saluran dsb, yang akan
mempengaruhi K3 dilokasi pekerjaan.

f. Untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya dan aspek lingkungan diidentifikasi,
dinilai resikonya dan dilakukan pengendalian agar tidak membahayakan bagi para
pekerja dan siapapun sehingga proses kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar
serta terjadi pencemaran lingkungan atau dampak lingkungan yang merugikan.

g. Menyampaikan kepada seluruh karyawan betapa pentingnya pelaksanaan & penerapan


SMK3.

h. Mengevaluasi efektifitas pada setiap Rapat Tinjauan Manajemen (KTM) agar tetap
sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan pada masa tersebut.

PROGRAM K3

a. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.

b. Memastikan semua pekerjaan untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

c. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APC, Rambu-rambu,


Spanduk, Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman dll) secara konsisten.

d. Mengidentifikasi masalah-masalah K3 dan mengantisipasinya secara profesional.

37
e. Tanggung jawab adalah pejabat yang diberi tanggung jawab terhadap pengendalian
mutu saat proses/operasional berlangsung.

f. Memastikan bahwa semua persyaratan K3 dalam kontrak maupun persyaratan K3


lainnya telah tercakup di dalam rencana K3 (safety plan) yang ditetapkan.

g. Pembuatan Rencana Mutu Kerja dan Rencana K3 (Safety Plan).

h. Audit SMK3 dan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

i. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang jelas
dalam penanganan K3.

j. Karateristik yang dikendalikan adalah untuk menentukan sifat/kegiatan apa saja yang
dikendalikan pada saat proses berlangsung.

k. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.

l. Menyediakan anggaran, sarana dan tenaga kerja yang diperlukan dalam bidang K3

m. Menganalisa data-data K3 yang sudah ada.

n. Implementasi Jaminan Kemampuan dan Kegiatan Pendukung.

o. Melakukan pelatihan kompetensi agar timbul rasa tanggung jawab dan kesadaran K3
pada setiap elemen tenaga kerja.

38
4. ORGANISASI K3

PENANGGUNG JAWAB K3

EMERGENCY/ P3K KEBAKARAN


KEDARURATAN

5. RAMBU-RAMBU PENGAMAN PROYEK DAN ALAT PELINDUNG DIRI

Untuk menyempurnakan rencana kerja agar tercapainya sesuatu mutu, segala


peralatan penunjang akan disiapkan di lapangan / lokasi pekerjaan antara lain :

1. Rambu-rambu pengaman proyek.


- Lampu Trafigh Ligth.
- Pagar pengaman proyek dll.

2. Alat pelindung diri (APD)


- Safety Shoes
- Helm Pengaman
- Sarung Tangan Kerja
- Baju Kerja
- Safety Belt
- Sepatu Boot / Kerja
- Pelindung Telinga
- Tanda Pengenal
- Masker
- Kacamata Pelindung

GAMBAR RAMBU RAMBU PENGAMAN :

39
40

Anda mungkin juga menyukai