Anda di halaman 1dari 77

PEKERJAAN:

LANJUTAN PEMBANGUNAN JARINGAN TATA AIR TAMBAK


DIT. MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TAHUN ANGGARAN
2021

1
SPESIFIKASI TEKNIS

Daerah Rawa Tambak Marang Kayu terletak di Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai
Kerta Negara, Propinsi Kalimantan Timur. Untuk mencapai lokasi pekerjaan / proyek dapat ditempuh
: Samarinda – Marang Kayu
• Lewat Sungai dan laut dengan waktu tempuh ± 4 (Empat) jam
Samarinda – Marang Kayu
• Lewat darat dengan waktu tempuh ± 2 (Dua) jam

• Jumlah Alat yang digunakan dalam pekerjaan saluran dan peningkatan tanggul tambak
sebanyak 2 unit dengan menggunakan alat excavator PC 200 kapasitas Bucket 0,8 M3.

• Jangka waktu pelaksanaan 210 hari kalender

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan sebelum melaksanakan kegiatan


pekerjaan dilapangan diantaranya :

1. Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa harus menyampaikan pemberitahuan (surat ijin
pelaksanaan kegiatan) secara tertulis kepada Pemerintah Daerah setempat atau instansi
terkait lainnya. Selalu mengkoordinasikan bersama-sama konsultan supervisi (jika ada) dan
Direksi Pekerjaan apabila terjadi permasalahan yang berkaitan dengan Pemerintah Daerah
setempat atau instansi terkait lainnya.

2. Penyedia Jasa harus membuat papan nama proyek sesuai dengan pekerjaan pada daerah
lokasi pekerjaan. Tulisan harus mencantumkan nama proyek, nama Penyedia Jasa, Nama
Konsultan Supervisi (jika ada), jangka waktu pelaksanaan, biaya dan lain-lain atau menurut
petunjuk Direksi Pekerjaan.

3. Sebelum memulai pekerjaan Penyedia Jasa harus melakukan survei lapangan/


pemeriksaan bersama secara detail bersama-sama Konsultan Supervisi (jika ada) dan Direksi
Pekerjaan agar dapat membuat Shop Drawing dan dituangkan dalam berita acara
pemeriksaan lapangan atau MC 0% sebelum melaksanakan pekerjaan.

4. Selama Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyediakan


kelengkapan K3 serta wajib menggunakan kelengkapan K3 (Penyiapan RK3K, Sosialisasi dan
Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Alat Pelindung Kerja, Alat Pelindung Diri (APD),
Asuransi dan Perijinan, Personil K3, Fasilitas Sarana Kesehatan, Rambu-rambu, dan lain-lain
terkait pengendalian resiko K3) untuk seluruh karyawan dan pekerja proyek sesuai dengan
standar K3 dan Permen PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum serta Surat
Edaran Menteri PUPR No. 66/SE/M/2015 Tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Untuk biaya K3
nya sudah masuk didalam biaya umum.

2
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan mobilisasi alat berat, pekerjaan pengukuran, dan pekerjaan
demobilisasi alat berat.

A. MOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan Penyedia Jasa sesudah
terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau dilaksanakan selambat-lambatnya dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Mobilisasi sudah mempertimbangkan biaya-biaya seperti peralatan, kendaraan, personil dan
lain-lain yang mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Mobilisasi juga memperhatikan
dampak jalan – jalan yang dilalui alat dan sudah memperhitungkan semua resiko yang akan
ditimbulkan.
Pekerjaan pelaksanaan dilapangan yang memerlukan alat-alat berat harus dilakukan mobilisasi
dengan menggunakan peralatan yang sesuai dengan jenis, jumlah dan kapasitas peralatan yang
digunakan.
Mobilisasi alat pekerjaan ini dilakukan melalui jalur Sungai/Laut dengan menggunakan alat
jenis LCT yang kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah dan jenis alat yang diangkut kelokasi
pekerjaan.
Semua alat-alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dalam kondisi baik
dan sudah berada dilokasi pekerjaan. Untuk metode pelaksanaan pekerjaan mobilisasi alat
dilaksanakan secara bertahap tergantung jenis dan jumlah alat yang rencana digunakan
dilapangan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini hal-hal yang diperhatian adalah penggunaan alat-
alat keselamatan kerja yang disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
kondisi lapangan. Hal ini harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakan kerja dalam
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan mobilisasi alat dilakukan berdasarkan mobilisasi alat yang sudah
berada dilokasi pekerjaan yang dilaksanakan.
Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan mobilisasi alat dibuat berdasarkan harga satuan
lumpsum (Ls) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity (B0Q). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan.

B. UITZET / PENGUKURAN
Diskripsi
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan topografi daerah pekerjaan
secara memanjang (long section) dan secara melintang (cross section) sebelum pekerjaan
dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar
yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di
lapangan.
Pekerjaan pengukuran (uitset trase saluran atau jalan) dalam pelaksanaan pekerjaan harus
dilakukan penyedia jasa sebelum memulai pekerjaan. Pekerjaan pengukuran/survei
lapangan/pemeriksaan secara detail ini dilaksanakan bersama-sama Konsultan Supervisi (jika
ada) dan Direksi Pekerjaan.
Pada permulaan pekerjaan harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran lokasi pekerjaan untuk
menentukan patok BM (Benchmark) dan patok-patok bantu. Pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dilakukan oleh tim ahli juru ukur/surveyor untuk mendapatkan data-data pekerjaan
antara lain :
a. Pengukuran sifat datar memanjang (differential leveling/fly leveling)
Jarak antara dua station yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan (diluar
jangkauan jarak pandang). Jarak antara kedua station tersebut dibagi dalam jarak-jarak
pendek yang disebut seksi atau slag. Jumlah aljabar beda tinggi tiap seksi akan
menghasilkan beda tinggi antara kedua station tersebut.
3
b. Pengukuran profil memanjang (profile leveling/longitudinal sectioning)
Menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis tertentu (profil memanjang), misalnya profil
lapangan (tanah asli) sepanjang garis rencana jalan/rencana saluran (garis proyek).

c. Pengukuran profil melintang (cross sectioning)


Menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis tegak lurus garis proyek.
Dari hasil pengukuran dilokasi pekerjaan harus dibuatkan gambar profil melintang, gambar
profil memanjang dan data rekapitulasi pengukuran yang dibuatkan dalam bentuk Data
Shop Drawing.
d. Setelah penyelesaian pekerjaan, Penyedia jasa harus membuat lagi gambar profil
melintang, gambar profil memanjang dan data rekapitulasi pengukuran yang dibuatkan
dalam bentuk As Build Drawing.

Bahan/Material yang Digunakan


Pekerjaan pengukuran tidak memerlukan material atau bahan.

Peralatan yang Digunakan


Penyedia Jasa harus menyediakan semua alat ukur. Peralatan alat ukur yang akan
dipergunakan harus masih dalam keadaan baik (tidak rusak) dan memenuhi syarat ketelitian
yang diminta serta sudah dikalibrasi oleh lembaga/instansi yang berwenang.
Semua alat ukur harus dicek dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan apabila ada kerusakan Direksi
berhak memerintahkan untuk mengganti alat tersebut dengan alat yang layak pakai. Peralatan
yang harus disiapkan untuk pekerjaan pengukuran adalah menggunakan alat Waterpass dan
Theodolith dan bantu seperti rambu ukur, GPS, meteran, kompas arah, parang dan lain-lain.

Prosedur Pengukuran
Prosedur pengukuran untuk melakukan pekerjaan pengukuran pada uitzet trase saluran, jalan,
bangunan dan lain-lain dapat dilakukan sebagai berikut :
• Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur, termasuk pekerja, patok- patok, serta
peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Penyedia jasa harus menggunakan alat
ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran.
• Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan
jarak yang telah ditentukan.
• Patok–patok yang telah dipasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah
memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
• Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja sebagai
panduan pekerjaan di lapangan dan harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi.
• Setelah pekerjaan lapangan selesai maka diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di
lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (Asbuilt drawing) sebagai
tanda pekerjaan selesai. Asbuilt drawing dinyatakan selesai bila direksi telah menyetujui.
• Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai serta hasil perhitungan dan
gambar-gambar dari pengukuran MC 0% dan MC 100% kepada direksi secepatnya.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K
sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
• Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Waterpass dan Theodolith dan bantu
seperti rambu ukur, GPS, meteran, kompas arah, parang dan lain-lain.
• Pada saat melakukan pengukuran harus berhati-hati dan sedini mungkin melakukan
langkah-langkah pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan akibat terperosok, terjatuh
kelubang/jurang, bahaya binatang buas, kejatuhan peralatan, terinjak benda tajam, kena
duri pohon dan lainnya.
• Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak terjadi
kecelakaan, baik akibat terinjak, jatuh atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan terluka
4
ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat ditempat
lokasi kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.

Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini hal-hal yang diperhatian adalah penggunaan alat-
alat keselamatan kerja yang disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
kondisi lapangan. Hal ini harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakan kerja dalam
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
Data-data hasil pengukuran lapangan dilakukan pengolahan dan digambarkan atau disajikan
dalam bentuk detail gambar memanjang dan melintang trase saluran atau jalan yang diberi
elevasi existing dan rencana.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran uitset trase saluran, saluran atau jalan diukur dari hasil pengukuran yang
dituangkan dalam gambar rencana (Shop Drawing).
Ukuran pembayaran pengukuran uitset trase saluran atau jalan dibuat berdasarkan harga
satuan setiap per meter (M) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity (BOQ). Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

C. DEMOBILISASI
Demobilisasi dilakukan setelah pekerjaan dilapangan dinyatakan selesai 100 % dikerjakan.
Apabila pekerjaan dilapangan dinyatakan belum selesai oleh Direksi Lapangan dan Demobilisasi
sudah dilakukan maka penyedia jasa harus mendatangkan alat kembali.
Pekerjaan demobilisasi merupakan pekerjaan akhir pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan
demobilisasi harus dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja selesai
dikerjakan atau menurut perintah Direksi Pekerjaan. Untuk pekerjaan demobilisasi alat yang
dilakukan sesuai dengan mobilisasi alat yang sudah dilakukan diawal pelaksanaan pekerjaan.
Demobilisasi alat pekerjaan ini dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan alat jenis
truck Trailer yang kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah dan jenis alat yang berada dilokasi
pekerjaan.
Semua alat-alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dibawa keluar lokasi
pekerjaan. Untuk metode pelaksanaan pekerjaan demobilisasi alat dilaksanakan secara
bertahap tergantung jenis dan jumlah alat yang rencana digunakan dilapangan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini hal-hal yang diperhatikan adalah penggunaan alat-
alat keselamatan kerja yang disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
kondisi lapangan. Hal ini harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakan kerja dalam
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pekerjaan demobilisasi alat berdasarkan demobilisasi alat yang ada dilokasi
pekerjaan secara keseluruhan.
Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan demobilisasi alat dibuat berdasarkan harga satuan
lumpsum (Ls) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity (B0Q). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan.

II. PEKERJAAN PELAKSANAAN


A. PEKERJAAN SALURAN PRIMER
TEBAS DAN PEMBERSIHAN
Diskripsi
Pekerjaan tebas dan pembersihan ini mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil, semak,
perdu, maupun tanaman berkayu pada lokasi yang telah ditentukan sehingga lokasi pekerjaan
benar-benar bersih dari tanaman, akar-akar, dan tunggul sesuai gambar atau petunjuk Direksi

5
Lapangan. Pekerjaan tebas dan pembersihan diperlukan untuk mempermudah dalam kegiatan
penggalian saluran primer.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan tebas dan pembersihan adalah parang, arit dan alat
bantu lainnya.

Prosedur kerja
• Tebas dan Pembersihan dilakukan pada lokasi saluran yang sudah ditentukan sesuai
gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
• Sebelum melakukan pembersihan, terlebih dulu dilakukan pematokan daerah jalur saluran
sub sekunder yang akan dibersihkan.
• Dikerjakan secara manual menggunakan parang, arit dan alat bantu lainnya, untuk tebas
dan pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil yang ada pada jalur saluran Primer dan
sekitarnya atas persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan tebas dan pembersihan meliputi lokasi rencana
saluran yang dibersihkan, sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Pembayaran untuk pekerjaan tebas dan pembersihan sudah termasuk pada harga pembersihan
yang dibuat harga satuan per meter persegi (M2), yaitu termasuk harga tenaga / pekerja, dan
peralatan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

GALIAN TANAH DENGAN ALAT


Diskripsi
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan setelah jalur
saluran Primer sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian dan pembentukan dimensi
saluran Primer, pembuangan dan pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan elevasi dan
dimensi penampang saluran yang akan dibuat atau berdasarkan gambar rencana.

Bahan/material yang digunakan


Bahan yang digunakan adalah batang kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator
pada waktu melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik
excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran primer adalah
menggunakan alat jenis excavator.

Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah dengan alat pembuatan saluran primer
dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana shop drawing detail penampang melintang dan memanjang yang menunjukkan
elevasi tanah asli dan elevasi rencana dari hasil pengukuran dilapangan sebelum
pelaksanaan penggalian dilaksanakan.
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian, penyedia jasa harus membuat patok ajir sepanjang
saluran dengan jarak tertentu sesuai yang diperintah Direksi Lapangan.

6
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran primer
dilakukan dengan menggunakan alat excavator Standart.
• Alat excavator Standart terlebih dahulu menyusun batang kayu kenepel sebagai bahan
landasan untuk penggalian tanah yang hanya dapat dijangkau oleh Excavator Standart.
• Penggalian dan pembentukan dimensi saluran serta hasil galian harus dibentuk dan
dirapikan sesuai gambar kerja, dibuang pada lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu
dimensi saluran dan dirapikan. Untuk perapian dilaksanakan segera setelah galian sudah
dapat dilewati alat sesuai dengan perintah Direksi Lapangan. Pekerjaan galian tanah
dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan tebas dan pembersihan selesai
dikerjakan.
• Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3) yang tergali ditempat / saluran akan ditentukan Direksi. . Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya untuk penggalian, pembentukan, perataan dan
perapihan dari buangan hasil galian, pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

B. PEKERJAAN SALURAN SEKUNDER


TEBAS DAN PEMBERSIHAN
Diskripsi
Pekerjaan tebas dan pembersihan ini mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil, semak,
perdu, maupun tanaman berkayu pada lokasi sal sekunder yang telah ditentukan sehingga
lokasi pekerjaan benar-benar bersih dari tanaman, akar-akar, dan tunggul sesuai gambar atau
petunjuk Direksi Lapangan. Pekerjaan tebas dan pembersihan diperlukan untuk mempermudah
dalam kegiatan penggalian saluran sekunder.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan tebas dan pembersihan adalah parang, arit dan alat
bantu lainnya.

Prosedur kerja
• Tebas dan Pembersihan dilakukan pada lokasi saluran sekunder yang sudah ditentukan
sesuai gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
• Sebelum melakukan pembersihan, terlebih dulu dilakukan pematokan daerah jalur saluran
sekunder yang akan dibersihkan.
• Dikerjakan secara manual menggunakan parang, arit dan alat bantu lainnya, untuk tebas
dan pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil yang ada pada jalur saluran sekunder dan
sekitarnya atas persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

7
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan tebas dan pembersihan meliputi lokasi rencana
saluran yang dibersihkan, sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Pembayaran untuk pekerjaan tebas dan pembersihan sudah termasuk pada harga pembersihan
yang dibuat harga satuan per meter persegi (M2), yaitu termasuk harga tenaga / pekerja, dan
peralatan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

GALIAN TANAH DENGAN ALAT


Diskripsi
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan setelah jalur
saluran sekunder sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian dan pembentukan
dimensi saluran sekunder, pembuangan dan pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan
elevasi dan dimensi penampang saluran sekunder yang akan dibuat atau berdasarkan gambar
rencana

Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan adalah batang kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator
pada waktu melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik
excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran sekunder adalah
menggunakan alat jenis excavator.

Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah dengan alat pembuatan saluran
sekunder dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana shop drawing detail penampang melintang dan memanjang yang menunjukkan
elevasi tanah asli dan elevasi rencana dari hasil pengukuran dilapangan sebelum
pelaksanaan penggalian dilaksanakan.
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian, penyedia jasa harus membuat patok ajir sepanjang
saluran sekunder dengan jarak tertentu sesuai yang diperintah Direksi Lapangan.
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran sekunder
dilakukan dengan menggunakan alat excavator.
• Alat excavator terlebih dahulu menyusun batang kayu kenepel sebagai bahan landasan
untuk penggalian.
• Penggalian dan pembentukan dimensi saluran sekunder serta hasil galian harus dibentuk
dan dirapikan sesuai gambar kerja, dibuang pada lokasi yang ditentukan agar tidak
mengganggu dimensi saluran sekunder dan dirapikan. Untuk perapian dilaksanakan segera
setelah galian sudah dapat dilewati alat sesuai dengan perintah Direksi Lapangan
• Pekerjaan galian tanah dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan tebas dan
pembersihan selesai dikerjakan.
• Dimensi dan elevasi kemiringan saluran sekunder harus sesuai dengan gambar rencana
atau menurut persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3) yang tergali ditempat / saluran akan ditentukan Direksi. . Harga satuan
8
tersebut telah termasuk seluruh biaya untuk penggalian, pembentukan, perataan dan
perapihan dan buangan hasil galian, pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

C. PEKERJAAN PENINGKATAN TANGGUL TAMBAK

Timbunan Tanah Dengan Alat Excavator


Diskripsi
Pekerjaan timbunan tanah dengan alat harus padat, dan disesuaikan dengan elevasi rencana
gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan.

Bahan
Bahan timbunan tanah dengan alat diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis
dan mendapat persetujuan oleh Direksi Lapangan sebagai bahan timbunan.
Bahan yang digunakan adalah Batang kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator
pada waktu melakukan pekerjaan peninmbunan. Dan Bahan bakar untuk operasional alat mekanik
excavator.

Peralatanyangdigunakan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan Timbunan tanah dengan alat dalam pekerjaan
tanggul adalah alat jenis excavator PC 200 kapasitas Bucket 0,8 M3..

Prosedurpenimbunan
• Kontraktor harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan memanjang yang
menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum pelaksanaan penimbunan
dilaksanakan.
• Sebelum penimbunan, kontraktor harus membuat patok-patok batas penimbunan dari balok
kayu dengan jarak tertentu sesuai yang diperintahkan Direksi Lapangan.
• Penimbunan dilakukan dengan alat excavator.
• Alat excavator terlebih dahulu menyusun batang kayu kenepel sebagai bahan landasan untuk
penggalian.
• Timbunan tanah dengan alat harus dibentuk dan dirapikan.
• Timbunan tanah dengan alat harus dipadatkan secara bertahap dengan alat excavator.
• Dimensi dan elevasi timbunan tanah dengan alat excavator harus sesuai dengan gambar
rencana atau menurut persetujuan dari Direksi Lapangan.

Pembayaran
Ukuran pembayaran pekerjaan timbunan tanah dengan alat excavator dibuat berdasarkan harga
satuan setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

D .PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN PINTU AIR ULIR FIBER 1 DAUN 1 MERCU ( 4 BUAH )
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TEBAS DAN PEMBERSIHAN
Diskripsi
Pekerjaan tebas dan pembersihan ini mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil, semak,
perdu, maupun tanaman berkayu pada lokasi yang telah ditentukan sehingga lokasi pekerjaan
benar-benar bersih dari tanaman, akar-akar, dan tunggul sesuai gambar atau petunjuk Direksi
Lapangan. Pekerjaan tebas dan pembersihan diperlukan untuk mempermudah dalam kegiatan
Bangunan pintu air.

9
Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan tebas dan pembersihan adalah parang, arit dan alat
bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Tebas dan Pembersihan


• Tebas dan Pembersihan dilakukan pada lokasi saluran pekerjaan pembuatan Bangunan
pintu air sudah ditentukan sesuai
gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
• Sebelum melakukan pembersihan, terlebih dulu dilakukan pematokan daerah jalur saluran
yang akan pekerjaan pembuatan Bangunan pintu air.
• Dikerjakan secara manual menggunakan parang, arit dan alat bantu lainnya, untuk tebas
dan pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil yang ada pada jalur saluran dan sekitarnya atas
persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan tebas dan pembersihan meliputi lokasi rencana
saluran yang dibersihkan, sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Pembayaran untuk pekerjaan tebas dan pembersihan sudah termasuk pada harga pembersihan
yang dibuat harga satuan per meter persegi (M2), yaitu termasuk harga tenaga / pekerja, dan
peralatan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

PEMBUATAN SALURAN PENGELAK DAN PENUTUPAN KEMBALI


GALIAN TANAH MANUAL
Diskripsi
Pekerjaan galian tanah manual mencakup pekerjaan penggalian tanah secara manual dengan
Kedalaman lebih 1 meter untuk pembuatan saluran pengelak ditempat yang akan dipasang
bangunan pintu air. Penggalian disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah
Direksi Lapangan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan sebelum memulai
pekerjaan dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Peralatan yang digunakan antara lain adalah cangkul, sekop dan alat bantu lainnya

Prosedur Pekerjaan Galian Tanah Manual


• Penggalian harus dilaksanakan sesuai dengan elevasi yang ditentukan dalam gambar
konstruksi atau ditunjukkan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, kayu, beton,
pasangan batu dan bahan yang tidak digunakan lainnya.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap tanah
bahan dibawah dan diluar batas galian.
• Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan
galian tersebut.
• Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan
timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan
• Pekerjaan galian tanah manual untuk pembuatan saluran pengelak dikerjakan sebelum
pembuatan kistdam dan sebelum memulai pekerjaan bangunan pintu air .

10
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan galian tanah manual harus diukur dan dihitung berdasarkan
gambar detail yang telah disetujui oleh direksi lapangan.
Untuk pembayaran galian tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan.

URUGAN TANAH MANUAL


Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah kembali secara manual pada lokasi saluran pengelak yang
telah dibuat. Pekerjaan urugan tanah manual sebagai penutupan / pengurugan kembali saluran
pengelak dikerjakan setelah pekerjaan pembongkaran kistdam dan pekerjaan bangunan pintu
air selesai dikerjakan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan urugan tanah diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis sebagai bahan
urugan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya sekop, cangkul dan alat bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Urugan Tanah Manual


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan urugan tanah manual pada saluran pengelak yang
telah dibuat. dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan urugan tanah manual pada saluran pengelak yang telah
dibuat.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan urugan tanah manual untuk Pekerjaan Penutupan Saluran
Pengelak kepada Direksi Pekerjaan.
• Urugan tanah manual dipadatkan secara bertahap dengan alat bantu yang sudah
mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan urugan tanah manual untuk pekerjaan penutupan kembali
saluran pengelak harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan urugan tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

11
PEKERJAAN DEWATERING
Diskripsi
Pekerjaan dewatering adalah pekerjaan pengeringan yang bertujuan untuk dapat
mengendalikan air agar tidak mengganggu atau menghambat proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengeringan rembesan pada lokasi bangunan
Bangunan pintu air sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah untuk pondasi dan sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran.

Bahan / Material yang digunakan


Bahan / material yang digunakan untuk pengoperasian pompa untuk pekerjaan dewatering
adalah bahan bakar bensin.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan dewatering adalah pompa air, selang dan alat bantu
lainnya.

Prosedur Kerja Pekerjaan Dewatering


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan dewatering adalah sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan detail rencana
pelaksanaan pekerjaan dewatering.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dewatering / pekerjaan pengeringan kepada Direksi Lapangan.
• Pekerjaan dewatering / pengeringan metode pelaksanaannya harus dilakukan sampai
kondisi lokasi Bangunan pintu air dalam keadaan kering dan mendapat persetujuan Direksi
Lapangan. Pekerjaan dewatering dikerjakan setelah pekerjaan pembuatan saluran pengelak
dan pekerjaan pembuatan kistdam selesai dikerjakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan kerja dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak PPPK sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakaan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran pekerjaan dewatering / pengeringan diukur / dihitung berdasarkan harga
satuan setiap per buah (buah). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.
PEMBUATAN KISTDAM DAN PEMBONGKARAN
PEMBUATAN KERANGKA KISTDAM
Diskripsi
Pekerjaan pembuatan kerangka kistdam pada pekerjaan Bangunan pintu air harus dirancang
sedemikian rupa, sehingga kerangka tersebut cukup stabil menahan tanah pengisi yang
dimasukkan dan dipadatkan diantara kerangka kistdam. Elevasi rencana kerangka kistdam
disesuaikan dengan kondisi lapangan atau menurut persetujuan Direksi Lapangan. Pekerjaan
pembuatan kerangka kistdam dikerjakan setelah pembuatan saluran pengelak selesai
dikerjakan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan yang digunakan untuk kerangka kistdam adalah kayu galam diameter 8 – 10 cm yang
dipancang dan disusun sedemikian rupa sehingga diperkirakan mampu mendukung tanah
pengisi untuk kistdam. Kerangka kistdam dilengkapi dengan lapisan terpal parasit untuk
menahan tanah pengisi tidak menyebar dan menjaga agar air tidak merembes.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya alat pancang manual, gergaji dan alat bantu lainnya
12
Prosedur Kerja
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan untuk pekerjaan kerangka kisdam.
• Kontraktor harus Menyiapkan semua bahan Kerangka kistdam Bangunan pintu air di lokasi
rencana kerja.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan kerangka kistdam kepada Direksi Pekerjaan.
• Bahan kerangka kistdam pada pekerjaan Bangunan pintu air diatur dan di tancapkan satu –
persatu dan ditumbuk menggunakan alat bantu dan di rangkai, selanjutnya di pasang terpal
untuk menahan isi kisdam atau sesuai dengan gambar kerja.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila
terjadi kecelakan kerja.
Pekerjaan pembuatan kerangka kistdam dikerjakan setelah pekerjaan saluran pengelak
selesai dikerjakan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan kerangka kistdam harus diukur / dihitung berdasarkan gambar
detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan kerangka kistdam pada pekerjaan Bangunan pintu air dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

URUGAN TANAH MANUAL


Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah manual untuk bahan pengisian kerangka kistdam, harus
padat dan tidak boleh ada rembesan air, dan disesuaikan dengan elevasi rencana gambar atau
menurut perintah direksi lapangan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan urugan tanah diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis sebagai bahan
urugan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya sekop, cangkul dan alat bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Urugan Tanah Manual


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan urugan tanah manual untuk isian kerangka kistdam
pada pekerjaan Bangunan pintu air dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan urugan tanah manual untuk pengisian pada tubuh
kerangka kisdam yang sudah dibuat kerangkanya.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan urugan tanah manual untuk Pekerjaan Urugan tanah pada tubuh
kerangka kisdam yang sudah dibuat kerangkanya kepada Direksi Pekerjaan.
• Urugan tanah manual pada pekerjaan Bangunan pintu air dipadatkan secara bertahap
dengan alat bantu yang sudah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan

13
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan urugan tanah manual untuk pekerjaan isian kerangka kistdam
harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan urugan tanah manual untuk pekerjaan Bangunan pintu air dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

PEKERJAAN DEWATERING
Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengeringan rembesan pada lokasi bangunan Bangunan
pintu air sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah untuk pondasi dan sebelum dilakukan
pekerjaan pengecoran.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan/material yang digunakan untuk pengoperasian pompa untuk pekerjaan dewatering
adalah bahan bakar.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya pompa air, selang dan alat bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Dewatering


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan dewatering adalah sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan dewatering/pengeringan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja untuk melaksanakan
pekerjaan dewatering / pengeringan kepada Direksi Pekerjaan.
• Pekerjaan dewatering/pengeringan harus dilakukan sampai lokasi rencana bangunan pintu
air dalam kondisi kering dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan dewatering harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail
yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan dewatering / pengeringan dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per buah (buah). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

PEMBONGKARAN KISTDAM
GALIAN TANAH MANUAL
Diskripsi
Pekerjaan galian tanah manual mencakup pekerjaan penggalian tanah secara manual dengan
Kedalaman lebih 1 meter untuk pembongkaran kistdam ditempat yang sudah selesai dipasang
bangunan pintu air. Penggalian disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah
Direksi Lapangan.

14
Pengajuan Kesiapan Kerja
• Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan sebelum memulai
pekerjaan dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Peralatan yang digunakan antara lain adalah cangkul, sekop dan alat bantu lainnya

Prosedur Pekerjaan Galian Tanah Manual


• Penggalian harus dilaksanakan sesuai dengan elevasi yang ditentukan dalam gambar
konstruksi atau ditunjukkan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, kayu, beton,
batu dan bahan yang tidak digunakan lainnya.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap tanah
bahan dibawah dan diluar batas galian.
• Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan
galian tersebut.
• Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan
timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan
• Pekerjaan galian tanah manual untuk pembongkaran kistdam dikerjakan setelah pekerjaan
bangunan pintu air selesai dikerjakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan galian tanah manual untuk pekerjaan pembongkaran kistdam
harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan galian tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan.

2. PEKERJAAN PONDASI
A.GALIAN TANAH MANUAL
Diskripsi
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian tanah secara manual untuk pondasi dan untuk lantai
kerja yang akan dipasang pada bangunan pintu air. Galian tanah manual untuk pondasi dan
lantai kerja,dikerjakan sebelum pekerjaan tiang pancang kayu galam dikerjakan. Penggalian
disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Lapangan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dan
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Galian Tanah Manual


• Penggalian harus dilaksanakan sesuai elevasi yang ditentukan dalam gambar rencana
konstruksi dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan dan harus mencakup
pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu,
kayu, beton, pasangan batu dan bahan yang tidak digunakan lainnya.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap
tanah bahan dibawah dan diluar batas galian.

15
• Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan galian
tersebut.
• Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan
timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran kuantitas pekerjaan galian tanah manual untuk pekerjaan pondasi harus diukur /
dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan galian tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan.

B. TIANG PANCANG KAYU GALAM


Diskripsi
Pekerjaan tiang pancang Kayu galam yang dimaksud adalah:
Pekerjaan pemancangan pondasi bangunan pintu air dengan menggunakan tiang pancang kayu
galam / kayu dolken. Bangunan pondasi pintu air harus dibangun diatas tiang pancang kayu
dolken / kayu galam.

Bahan/Material yang Digunakan


• Kayu yang dipakai sebagai cerucuk pancangan adalah kayu dolken atau kayu galam
diameter 8 – 10 cm panjang 4 meter atau petunjuk direksi lapangan.
• Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan ditempat /
ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan.
• Semua kayu yang dipakai / dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, jika
ada yang tidak memenuhi syarat maka kontraktor harus mengganti atas tanggung
jawabnya.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan gambar detail rencana
pelaksanaan.
• Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh jenis bahan kepada Direksi Lapangan
sebelum melaksanakan pekerjaan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya alat pancang manual, parang, gergaji, cangkul dan lain-
lain.

Prosedur Pekerjaan Tiang Pancang Kayu Galam


• Sebelum pemancangan, harus dipasang patok sebagai titik yang akan diberi pancangan,
disesuaikan dengan jarak yang ditunjukkan pada gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan.
• Pemancangan kayu galam harus diruncingkan terlebih dahulu dan dipancangkan dengan
alat pancang manual sampai tanah keras sebagai tiang bawah lantai bangunan atau sesuai
kedalaman yang ditentukan dan disetujui direksi pekerjaan.
• Bagian atas pancangan harus rata dan sejajar sesuai elevasi bangunan yang ditunjukkan
pada gambar rencana.
• Pekerjaan tiang pancang kayu galam dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah manual
untuk pondasi selesai dikerjakan.
16
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran berdasarkan panjang pancangan kayu galam yang masuk kedalam
tanah. Untuk pembayaran pekerjaan tiang pancang kayu galam dibuat berdasarkan harga satuan
setiap per meter panjang (M1). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

C. PEKERJAAN PAPAN TURAP PADA KOPERAN


Diskripsi
Pekerjaan Turap Penahan Tanah pada bangunan Pintu air adalah pekerjaan pengolahan dan
pemasangan papan turap penahan rembesan air dari depan banguan pintu air, papan turap
dipasang diujung lantai bangunan pintu air untuk penahan tanah dengan menggunakan
menggunakan bahan-bahan / material yang berasal dari papan KAYU KELAS I yang sesuai
standar kayu (PKKI) dengan ukuran papan 2-3 cm x 20 cm.

Bahan/Material yang Digunakan


• Bahan yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan papan turap adalah papan dengan
ukuran sesuai dengan gambar rencana dengan ukuran 2-3 cm x 20 cm dengan panjang 2
meter.
• Material yang digunakan harus benar-benar KAYU KELAS I dengan mutu terbaik.
• Material yang digunakan dihindarkan dari adanya cacat-cacat kayu antara lain berupa
pecah-pecah, mata kayu, melintang basah dan lapuk.
• Penimbunan KAYU KELAS I ditempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan
ditempat / ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.
• Semua kayu yang dipakai / dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, jika
bada yang tidak memenuhi syarat maka kontraktor harus mengganti atas tanggung
jawabnya

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan papan turap jembatan KAYU KELAS I dengan
dimensi papan 2-3 cm x 20 cm adalah menggunakan alat gergaji, palu dan alat bantu
lainnya.

Prosedur Pekerjaan Pemasangan Papan Turap pada koperan


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan pemasangan papan turap untuk bangunan pintu air
dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan pemasangan papan turap untuk bangunan pintu air.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan papan KAYU KELAS I kepada Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pemasangan papan turap untuk bangunan pintu air kepada Direksi
Pekerjaan.
• Papan turap KAYU KELAS I 2-3 cm x 20 cm harus dibuatkan sponing sedalam 2 meter.
• Papan turap di tancapkan satu persatu dan disusun saling mengikat satu sama lainnya, dan
ditumbuk menggunakan alat bantu sampai rata dengan lantai bangunan pintu air.

17
• Pekerjaan papan turap pada koperan bangunan pintu air dikerjakan setelah pekerjaan
galian tanah manual untuk pondasi selesai dikerjakan dan sebelum pekerjaan pembesian,
pengecoran pada koperan selesai dikerjakan
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.
• Peralatan dan material bahan pada waktu istirahat harus diamankan agar tidak
mengganggu atau membahayakan pekerja atau orang lain. Dimana semua peralatan
disimpan dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke workshop atau gudang penyimpanan alat
sedangkan material bekas potongan balok suai segera diambil dan dikumpulkan ditempat
yang aman guna mencegah kecelakan kerja akibat terinjak material tersebut.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan pemasangan papan turap untuk bangunan pintu air harus
diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan papan turap untuk bangunan pintu air dibuat berdasarkan harga
satuan setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

D. PASANGAN BATU KOSONG UNTUK PONDASI LANTAI


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pasangan batu kosong untuk pondasi lantai sesuai dengan yang
ditunjukkan pada gambar rencana dan disetujui oleh direksi lapangan. Pekerjaan pasangan batu
kosong untuk pondasi lantai dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah manual pada pondasi,
pekerjaan tiang pancang kayu galam, pemasangan papan turap KAYU KELAS I selesai
dikerjakan. Pasangan batu Kosong harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh
serta terikat baik satu sama lainnya.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Jumlah bahan, pekerja dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan metode yang
telah disetujui oleh Direksi Lapangan.

Bahan/Material yang digunakan


• Material / bahan dari pasangan batu kosong untuk pondasi lantai kerja terdiri dari batu
gunung atau batu kali sesuai dalam gambar rencana ataun yang disarankan oleh direksi

Batu
• Batu harus berkualitas baik, bersih, keras, padat dan bebas dari lempung, Lumpur, akar,
cabang-cabang pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan
kekuatan pasangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu kosong antara lain : gerobak
dorong, palu, sekop dan alat bantu lainnya.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran pekerjaan pasangan batu kosong dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per meter kubik ( M3 ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-
bahan dan peralatan yang dipergunakan.

18
E. COR BETON UNTUK LANTAI KERJA (BEDDING)
Diskripsi
Pekerjaan cor beton untuk lantai kerja mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Cor beton untuk lantai kerja dibuat dengan perbandingan campuran material = 1
Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil. Cor beton untuk lantai kerja yang dikerjakan harus sesuai dengan
dimensi bangunan yang akan dibangun atau dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut
perintah Direksi Pekerjaan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan cor beton untuk lantai kerja harus menggunakan bahan antara lain :
Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, produksi dalam negeri dan
s e s u ai d e ng a n S ta n da r Na si o n a l I n d on e s ia da n PB I-1 9 7 1 , N I - 2, Pe ny e dia h ar u s
menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang
Penyedia dilapangan dan dari pabrik, atau Penyedia harus menguji semennya menurut Standar
Nasional Indonesia PBI 1971 (NI-2).
Portland Cement yang disimpari dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis
penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk
campuran.
Batu Kerikil
Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI. 03 -2417-1991)dan bergradasi baik dengan diameter maximum
tergantung dari kias betonnya. Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi
yang baik, maka bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut
penilaian Direksi adalah yang terbaik.
Penyedia harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi.
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tanah harus kurang
dari 15% apabila diuji menurut Nasional Indonesia (SNI. 03-2417-1991) dan PB1 1971.
Pasir
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir
dari batu pecah akan diijinkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 02-6820-2002),
apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Kandungan
maximum terhadap lempung lanau dan debu tidak boleh lebih dari 3% perbandingan berat

Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dengan perbandingan proporsi takaran
campuran mutu beton untuk lantai kerja dan mortar adalah air bersih dan bebas dari kotoran,
tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan lemak.

Zat Tambahan
Beton atau adukan harus dibuat dari semen, pasir, krikil dan air sebagaimana ditentukan tidak
boleh ada campuran bahan-bahan lain tanpa persetujuan Direksi, Penyedia boleh memakai zat
pelambat untuk memudahkan persiapan pembuatan sambungan-sambungan, sebagaimana
susunanya zat pelambat dan care pemakaiannya hams mendapat persetujuan Direksi.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan cor beton Lantai Kerja adalah Concrete Mixer
dan alat bantu diantaranya ember, kotak adukan, sekop, cangkul, kasut kayu/besi, kereta
dorong dan lain-lain.

19
Prosedur Pekerjaan Beton Lantai Kerja (Bedding)
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) dapat dilakukan
sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) pada bangunan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan cor beton Lantai Kerja (Bedding)
kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) kepada Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
menutup hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K
sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
• Lokasi pembuatan adukan diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang
baik dan terlindung.
• Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dikerjakan.
Kerikil, pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah
sekitarnya).
• Kotak adukan dipasang ditempat datar tepat berada dibawah alat pengaduk/concrete
mixer dan dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan adukan
ke lokasi kerja.
• Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kota takaran disiapkan secukupnya
dilokasi timbunan kerikil, pasir dan semen. Gerobak pengangkut adukan dan ember
disiapkan dekat alat pengaduk kearah konstruksi yang akan dikerjakan.
• Cor beton untuk lantai kerja dilakukan dengan cara manual dan menggunakan alat
mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu seperti cangkul, keranjang, sekop, concrete
vibrator, kotak adukan, ember, kasut kayu/besi, kereta dorong dan lain-lain.
• Cor Beton untuk lantai kerja harus terbuat dari bahan semen, pasir, kerikil, air dengan
perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir : 6 Kerikil dan bila diperlukan bahan tambahan
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Semua harus dicampur sampai merata dengan
menggunakan alat concrete mixer sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Penyedia Jasa harus membuat takaran yang sama ukuran-
ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
• Pengecoran beton untuk lantai kerja dikerjakan setelah pekerjaan tiang pancang kayu
galam, pasangan batu dan pemncangan papan turap KAYU KELAS I selesai di kerjakan
• Adukan cor beton untuk lantai kerja harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau
bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinu/ tanpa
berhenti).
• Cor beton untuk lantai kerja dibuat berdasarkan dimensi dan elevasi bangunan yang akan
dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
• Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak terjadi
kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan
terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat
dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.
• Material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka harus ditutup dan
ditempatkan dilokasi yang aman jauh dari jangkauan anak-anak agar tidak terjadi
kecelakan akibat menghirup debu semen atau termakan bahan semen tersebut. Pasir dan
kerikil sisa hasil pengecoran harus dibuang atau dikumpulkan ditempat yang aman.

20
• Untuk sisa bahan adukan yang terbuang pada saat pengecoran yang sifatnya mengganggu
harus dibersihkan dan dibuang ketempat pembuangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton


Penyedia Jasa harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton dengan
perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan
semen didalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang
diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukur air harus menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan direncana agar secara
otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan kedalarn campuran. Dan kemudian
bahan-bahan beton untuk lantai kerja diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia, maka
semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat.
Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit tiga
kali sesudah air dicampur, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang
sama/merata.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan
untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan ditempatkan.

Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton


Beton harus dianggkut sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan, beton masih
merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tidak terjadi
penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Penyedia
harus mendapat persetujuan Direksi. atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan
pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari
1.5 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m untuk satu kali pengecoran.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampaiketempat sambungan cor yang
direncanakan sebelumnya. Penyedia harus mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan
yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan maximum.
Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak
mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia
untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.

Sambungan Cor
Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran.Tempat sambungan
harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat
diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan menurut Direksi pelaksanaannya
lebih praktis, maka Penyedia harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa,
sehingga sebelum betonnbaru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur 4
minggu.
Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan
yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan,
pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis pertemuan
biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum yang baru dicor disamping beton
yang sudah mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan diatas seluruh
penampangnya dan meninggalkan perrnukaan kasar yang bersih serta bebas dari buih
semen.

21
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak Iebih dari
1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak Iebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan Iebih dahulu dari Direksi.

Pembetonan diatas Permukaan Yang Tidak Kedap Air


Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air
sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau kedap Iainnya yang
disetujui oleh Direksi.

Pembetonan Dalam Keadaan Yang Tidak Menguntungkan


Penyedia Jasa tidak boleh mengecor pada waktu hujan deras tanpa perlindungan, Penyedia
harus meyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35 derajat Celcius Penyedia tidak boleh mengecor tanpa
persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga
supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35 Celcius
misalnya denga n menja ga ba han - baha n bet on dan acuan agar ter li nd ung dari
matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan acauan.

Melindungi dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dan 7 hari, Penyedia Jasa
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dan angin, matahari, suhu tinggi atau rendah
pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya lendutan atau
tumbukan dan air tanah yang merusak.
Jika ditentukn lain oleh Direksi, Permukaan beton yang kelihatan harus dijaga terus basah
sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari untuk
beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera setelah
dibuka acuannya maka harus segera ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau pasir
atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Penyedia harus membuat perlengkapan
khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang
masa dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan cor beton untuk lantai kerja diukur menurut dimensi yang sudah
dipasang sesuai dengan bangunan yang dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pembayaran cor beton untuk lantai kerja dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

F. PEMASANGAN BEKISTING PONDASI


Diskripsi
• Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada pondasi atau bagian yang
ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak dan
elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bekisting diper untuk kan hanya sekali pemakaian
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.

22
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting yang dipakai hanya sekali pemakaian. Bekisting untuk permukaan bagian luar (
exterior ) pada dinding harus tetap bersih.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

G. PEMBESIAN PONDASI
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton SNI, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan
gambar atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

23
Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

H. COR BETON K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan pintu air dengan mutu K-175 atau sesuai
gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

24
Bahan dan Material yang Digunakan
Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.
Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
25
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Pengecoran akan dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting dan pembesian
selesai dikerjakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.
Pengukuran dan Pembayaran
Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan.

26
• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

3. PEKERJAAN LANTAI
A. PEMBESIAN
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton SNI, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan
gambar atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
27
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

B. COR BETON K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan lantai pintu air dengan beton K-175.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja

Bahan yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.

28
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.
Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.

29
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan

• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut

30
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

4. PEKERJAAN DINDING, SAYAP TEGAK,FILAR DAN SAYAP MIRING


A. PEMBESIAN
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.
• Pekerjaan pembesian meliputi pekerjaan Dinding ,Sayap Tegak,sayap,filar, bangunan pintu
air

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton SNI, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan
gambar atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar

31
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
• pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tuangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

B.PEMASANGAN BEKISTING
Diskripsi
• Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada dinding, sayap tegak dan sayap
miring dan filar atau bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan
pembentuk beton agar letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bekisting dari papan kayu atau papan rata hanya sekali pemakaian.
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.

32
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting dari papan kayu atau papan rata hanya sekali pemakaian,Bekisting untuk
permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap bersih.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

C. COR BETON K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Dinding ,Sayap Tegak,sayap,filar,bangunan pintu air dengan
beton K-175.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja

Bahan yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.
Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
33
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.
Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.
34
Pengajuan Kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan
• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

35
D. PEMBONGKARAN BEKISTING
Pekerjaan pembongkaran Bekisting meliputi pada sayap miring,sayap
tegak,filar,jembatan pelayanan,kolom atap dan atap bangunan pintu air
• Umum
Bongkaran bekisting meliputi pembongkaran semua bekisting dan perancah-
perancah yang terpasang di lokasi pekerjaan.
• Pembongkaran Bekisting / Acuan
Acuan-acuan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dengan memperhitungkan
keamanan sesuai SKSNI T – 15 – 1990 – 03 dalam waktu sebagai berikut :
• Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani = 2 hari
• Tiang penyangga plat beton yang tidak dibebani = 7 hari
• Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani = 16 hari
• Tiang-tiang penyangga oversteak / cantilever = 28 hari
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Direksi Lapangan. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian-bagian
beton yang keropos atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan
konstruksi, maka kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk
meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau penutupannya. Semua resiko
yang terjadi sebagai akibat pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
kontraktor.
• Pembayaran
Pengukuran pekerjaan bongkaran bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi
yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran
pembayaran bekisting dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi
(M2). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan pembongkaran bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang
tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan dan biaya ini terpisah
antara pemasangan bekisting dan pembongkaran bekisting. Ukuran pembayaran bekisting
dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

E. PASANGAN BATU GUNUNG UNTUK MERCU


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pasangan batu gunung yang ditunjukkan pada gambar rencana dan
disetujui oleh direksi lapangan. Pekerjaan pasangan batu gunung dikerjakan setelah pekerjaan
lantai bangunan dan pilar bangunan selesai dikerjakan. Pekerjaan Pasangan batu gunung untuk
mercu harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sama
lainnya dengan adukan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Jumlah bahan, pekerja dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan metode yang
telah disetujui oleh Direksi Lapangan.

Bahan / Material yang Digunakan


Pasangan batu gunung harus terdiri atas campuran 1 pc : 4 pasir, air serta bahan tambahan (
admixture ) bila diperlukan sesuai kebutuhan.

36
Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Batu
Batu harus berkualitas baik, bersih, keras, padat, dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-
cabang pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan
pasangan.

Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan pasangan.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran pasangan batu gunung dan mortar adalah air bersih dan
bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat pasangan, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu gunung antara lain : Mollen
(concrete mixer), ember cor, sekop, gerobak dorong, alat bantu dan lain-lain.

Campuran Pasangan Gunung Batu


• Pasangan Batu gunung harus terbuat dari pasir dan semen mortar 40 %, batu 60 %,dengan
perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir pasang, semua dicampur sampai merata dengan
mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Semua semen dan pasir yang dipakai harus dicampur dengan menggunakan
mollen/concrete mixer sehingga dapat dicampur dengan batu dan mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran pekerjaan pasangan batu gunung dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per meter kubik ( M3 ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-
bahan dan peralatan yang dipergunakan.

5. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN DAUN PINTU ULIR FIBER


Pembuatan dan Pemasangan Daun Pintu Ulir Fiber
Diskripsi
Pintu air yang akan dipasang adalah jenis pintu ulir dengan plat baja berlapis fiber, bahan lain
yang dipakai adalah besi siku L 100.100.10, besi plat tebal 12 mm, besi plat strip/ L 30.30.4,
plat sambungan, besi ulir stang 2”, Lager blok, roda gigi, ulir brown, besi as + plat las, bearing
gear box, las, mur, baur, besi angker, seal karet, besi setiran, rantai dan kunci. Ukuran pintu
yang akan dipasang dengan tinggi 200 cm dan lebar 100 cm atau sesuai gambar rencana. Pintu
yang dipasang harus mudah dioperasikan (dinaik turunkan). Pengadaan dan pembuatan pintu
37
bisa dilakukan diluar lokasi pekerjaan atau dilokasi pekerjaan. Pintu ulir termasuk saringan
sampah (trash rack).

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan yang digunakan untuk pengadaan dan pembuatan pintu ulir diantaranya:

Besi Baja Profil L.100.100.10 mm


Untuk pembuatan kusen dan tiang daun serta gagang pintu dibuat dari bahan besi baja profil
jenis L.100.100.10 mm. Untuk ukuran kusen pintu dan tiang serta gagang pintu yang dibuat
sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.

Plat Besi Baja tebal 12 mm


Untuk pembuatan daun pintu dan rangkaian konstruksi kusen menggunakan bahan plat besi
baja tebal 12 mm. Untuk ukuran atau dimensi daun pintu yang akan dibuat sesuai dengan yang
ditunjukan pada gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.

Fiber
Fiber resin ketebalan ± 4 - 5 mm, 2 (dua ) lapis serat fiber jenis mat karung, kombinasi dengan
penguat plat besi strip 2 cm tebal 2 mm yang dipasang pada sekeliling daun pintu.

Besi ulir Stang dan Setiran


Daun pintu dipasangi besi ulir stang 2” dan setiran. Pemasangan dengan sambungan baut
maupun las. Jumlah dan ukuran sesuai dengan gambar.

Kawat Las
Untuk pembuatan atau perangkaian konstruksi pintu ulir menggunakan bahan kawat las. Kawat
las yang digunakan harus disesuaikan dengan bahan konstruksi pintu yang dibuat atau menurut
arahan Direksi Pekerjaan.

Cat Minyak
Pintu ulir yang akan dipasang harus diberi cat. Jenis cat yang digunakan adalah jenis cat
minyak. Adapun bahan-bahan yang harus disiapkan adalah cat warna, cat dasar, ampelas dan
minyak cat. Untuk warna cat minyak yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar rencana
atau menerut perintah Direksi Pekerjaan.

Rantai dan Kunci Pintu


Untuk mengamankan operasional pintu ulir maka dipasang kunci untuk menaikan dan
menurunkan pintu ulir (pengaturan bukaan pintu) maka dipasang kunci dan disambung dengan
rantai dan dipasang pada gagang pintu agar kunci tidak hilang.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pembuatan pintu ulir menggunakan alat bantu seperti : Mesin
Las, Gergaji Besi/Mesin Pemotong Besi, Kunci Pembengkok, Tang, Palu, Kuas dan lain-lain.

Prosedur Pelaksanaan
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan pintu ulir dapat dilakukan sebagai berikut :
• Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail pintu ulir yang akan diadakan dan
dipasang sebelum memulai pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan-bahan yang akan diadakan dan
dibuat pintu ulir kepada Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan membuat
pintu ulir kepada Direksi Pekerjaan.

38
• Pengadaan dan pembuatan pintu ulir dilakukan setelah gambar, bahan, peralatan serta
tenaga kerja yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
• Pemotongan bahan-bahan pintu ulir harus sesuai dengan gambar rencana, untuk perakitan
atau penyambungan pintu ulir dilakukan dengan menggunakan bahan kawat las dan alat
bantu mesin las.
• Las-las harus kuat dan tidak boleh mudah lepas.
• Pintu ulir yang sudah selesai dibuat diberi cat minyak agar tidak mudah berkarat. Sebelum
dilakukan pengecatan pintu ulir harus dibersihkan terlebih dulu dengan menggunakan
bahan ampelas. Pengecatan dilakukan dengan tahapan, pertama dilakukan pengecatan
dengan menggunakan bahan cat dasar dan setelah cat dasar kering dilakukan pelapisan
dengan menggunakan cat cat warna.
• Pemasangan pintu ulir harus sudah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
• Pintu yang dipasang pada bangunan yang sudah disiapkan tempatnya, pada sisi kanan dan
kiri kusen pintu diberi adukan cor beton. Cor beton yang dipasang harus padat dan tidak
boleh tembus air.
• Pintu yang dipasang harus kuat dan tidak boleh goyang serta mudah diopersikan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pintu ulir sebagai dasar pembayaran dilakukan berdasarkan bahan yang diadakan,
ukuran pintu yang dibuat dan pintu sudah terpasang dilokasi pekerjaan serta pintu yang
dipasang mudah dioperasikan.
Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan pintu ulir dibuat berdasarkan harga satuan perbuah
(Bh). Harga satuan tersebut termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan.

6. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Urugan Tanah Manual
Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah pada lokasi bangunan pintu air yang telah ditentukan
sesuai patok batas pengurugan, tinggi urugan tanah disesuaikan dengan gambar rencana.
Pekerjaan urugan tanah manual ini adalah pekerjaan opritan pada bangunan pintu air.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan urugan tanah diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis sebagai bahan
urugan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya : sekop, alat Bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Urugan Tanah Manual


• Kontraktor harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan memanjang yang
menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum pelaksanaan pengurugan
dilaksanakan.
• Urugan tanah pada lokasi yang telah dibuat patok batas pengurugan.
Urugan tanah dipadatkan secara bertahap dengan alat Bantu yang sudah mendapat
persetujuan Direksi Lapangan.
• Pekerjaan urugan tanah manual dikerjakan setelah bangunan pintu air selesai dikerjakan.

Pengukuran dan Pembayaran


Untuk pembayaran urugan tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

39
E. PEKERJAAN PEMBUATAN GORONG-GORONG ( 3 BUAH )

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TEBAS DAN PEMBERSIHAN
Diskripsi
Pekerjaan tebas dan pembersihan ini mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil, semak,
perdu, maupun tanaman berkayu pada lokasi yang telah ditentukan sehingga lokasi pekerjaan
benar-benar bersih dari tanaman, akar-akar, dan tunggul sesuai gambar atau petunjuk Direksi
Lapangan. Pekerjaan tebas dan pembersihan diperlukan untuk mempermudah dalam kegiatan
pekerjaan pembuatan jembatan gorong – gorong.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan tebas dan pembersihan adalah parang, arit dan alat
bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Tebas dan Pembersihan


• Tebas dan Pembersihan dilakukan pada lokasi saluran pekerjaan pembuatan jembatan
gorong – gorong sudah ditentukan sesuai
gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
• Sebelum melakukan pembersihan, terlebih dulu dilakukan pematokan daerah jalur saluran
yang akan pekerjaan pembuatan jembatan gorong – gorong.
• Dikerjakan secara manual menggunakan parang, arit dan alat bantu lainnya, untuk tebas
dan pembersihan tumbuh-tumbuhan kecil yang ada pada jalur saluran dan sekitarnya atas
persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan tebas dan pembersihan meliputi lokasi rencana
saluran yang dibersihkan, sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Pembayaran untuk pekerjaan tebas dan pembersihan sudah termasuk pada harga pembersihan
yang dibuat harga satuan per meter persegi (M2), yaitu termasuk harga tenaga / pekerja, dan
peralatan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.

PEMBUATAN SALURAN PENGELAK DAN PENUTUPAN KEMBALI


GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Diskripsi
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan setelah jalur
saluran sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian, pembuangan dan pembentukan
tanah hasil galian sesuai dengan elevasi dan dimensi penampang saluran pengelak yang akan
dibuat atau berdasarkan gambar rencana.

Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan adalah batang kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator
pada waktu melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik
excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah dengan alat pembuatan saluran
pengelak adalah menggunakan alat jenis excavator.

40
Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah dengan alat pembuatan saluran
pengelak dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana shop drawing detail penampang melintang dan memanjang yang menunjukkan
elevasi tanah asli dan elevasi rencana dari hasil pengukuran dilapangan sebelum
pelaksanaan penggalian dilaksanakan.
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian, penyedia jasa harus membuat patok ajir sepanjang
saluran dengan jarak tertentu sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Lapangan.
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan alat
excavator.
• Alat excavator terlebih dahulu menyusun kayu kenepel sebagai bahan landasan untuk
penggalian.
• Hasil galian harus dibuang pada lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu dimensi
saluran dan dirapikan. Untuk perapian dilaksanakan segera setelah galian sudah dapat
dilewati alat sesuai dengan perintah Direksi Lapangan.
• Pekerjaan galian tanah dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan tebas dan
pembersihan selesai dikerjakan.
• Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan.

TIMBUNAN TANAH DENGAN ALAT


Diskripsi
Pekerjaan timbunan tanah dengan alat dilakukan dengan cara mekanik menggunakan alat
excavator. Pekerjaan timbunan tanah dengan alat untuk penutupan kembali saluran pengelak
dilakukan setelah pekerjaan pembuatan jembatan gorong-gorong selesai dikerjakan dan
pekerjaan pembongkaran kistdam selesai dikerjakan. Pekerjaan ini meliputi penimbunan tanah
kembali pada saluran pengelak sesuai dengan elevasi dan dimensi penampang saluran
pengelak yang dibuat atau berdasarkan gambar rencana.

Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan adalah kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator pada waktu
melakukan penimbunan. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan timbunan tanah dengan alat penimbunan kembali
saluran pengelak adalah menggunakan alat jenis excavator.

Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan timbunan tanah dengan alat penimbunan kembali
saluran pengelak dapat dilakukan sebagai berikut :
41
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana detail penampang melintang dan memanjang dari hasil pengukuran dilapangan
sebelum pelaksanaan penimbunan dilaksanakan.
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan timbunan dilakukan dengan menggunakan alat
excavator.
• Alat excavator terlebih dahulu menyusun kayu kenepel sebagai bahan landasan alat
excavator untuk penimbunan.
• Pekerjaan timbunan tanah dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan pembuatan
jembatan gorong-gorong selesai dikerjakan dan pekerjaan pembongkaran kistdam selesai
dikerjakan.
• Dimensi penimbunan saluran pengelak harus sesuai dengan gambar rencana atau menurut
persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran pekerjaan timbunan tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan
setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

PEKERJAAN DEWATERING
Diskripsi
Pekerjaan dewatering adalah pekerjaan pengeringan yang bertujuan untuk dapat
mengendalikan air agar tidak mengganggu atau menghambat proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengeringan rembesan pada lokasi bangunan
jembatan gorong-gorong sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah untuk pondasi dan sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran.

Bahan / Material yang digunakan


Bahan / material yang digunakan untuk pengoperasian pompa untuk pekerjaan dewatering
adalah bahan bakar bensin.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan dewatering adalah pompa air, selang dan alat bantu
lainnya.

Prosedur Kerja Pekerjaan Dewatering


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan dewatering adalah sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan detail rencana
pelaksanaan pekerjaan dewatering.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dewatering / pekerjaan pengeringan kepada Direksi Lapangan.
• Pekerjaan dewatering / pengeringan metode pelaksanaannya harus dilakukan sampai
kondisi lokasi jembatan gorong-gorong dalam keadaan kering dan mendapat persetujuan
Direksi Lapangan. Pekerjaan dewatering dikerjakan setelah pekerjaan pembuatan saluran
pengelak dan pekerjaan pembuatan kistdam selesai dikerjakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan kerja dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan

42
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak PPPK sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakaan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran pekerjaan dewatering / pengeringan diukur / dihitung berdasarkan harga
satuan setiap per buah (buah). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

PEMBUATAN KISTDAM DAN PEMBONGKARAN


PEMBUATAN KERANGKA KISTDAM
Diskripsi
Pekerjaan pembuatan kerangka kistdam pada pekerjaan jembatan gorong-gorong harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga kerangka tersebut cukup stabil menahan tanah pengisi
yang dimasukkan dan dipadatkan diantara kerangka kistdam. Elevasi rencana kerangka kistdam
disesuaikan dengan kondisi lapangan atau menurut persetujuan Direksi Lapangan. Pekerjaan
pembuatan kerangka kistdam dikerjakan setelah pembuatan saluran pengelak selesai
dikerjakan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan yang digunakan untuk kerangka kistdam adalah kayu galam diameter 8 – 10 cm yang
dipancang dan disusun sedemikian rupa sehingga diperkirakan mampu mendukung tanah
pengisi untuk kistdam. Kerangka kistdam dilengkapi dengan lapisan terpal parasit untuk
menahan tanah pengisi tidak menyebar dan menjaga agar air tidak merembes.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya alat pancang manual, gergaji dan alat bantu lainnya

Prosedur Kerja
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan untuk pekerjaan kerangka kisdam.
• Kontraktor harus Menyiapkan semua bahan Kerangka kistdam pada jembatan gorong-gorong
di lokasi rencana kerja.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan kerangka kistdam kepada Direksi Pekerjaan.
• Bahan kerangka kistdam pada pekerjaan jembatan gorong-gorong diatur dan di tancapkan
satu – persatu dan ditumbuk menggunakan alat bantu dan di rangkai, selanjutnya di pasang
terpal untuk menahan isi kisdam atau sesuai dengan gambar kerja.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila
terjadi kecelakan kerja.
Pekerjaan pembuatan kerangka kistdam dikerjakan setelah pekerjaan saluran pengelak
selesai dikerjakan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan kerangka kistdam harus diukur / dihitung berdasarkan gambar
detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan kerangka kistdam pada pekerjaan jembatan gorong-gorong dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

43
URUGAN TANAH MANUAL
Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah manual untuk bahan pengisian kerangka kistdam, harus
padat dan tidak boleh ada rembesan air, dan disesuaikan dengan elevasi rencana gambar atau
menurut perintah direksi lapangan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan urugan tanah diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis sebagai bahan
urugan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya sekop, cangkul dan alat bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Urugan Tanah Manual


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan urugan tanah manual untuk isian kerangka kistdam
pada pekerjaan jembatan gorong-gorong dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan urugan tanah manual untuk pengisian pada tubuh
kerangka kisdam yang sudah dibuat kerangkanya.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan urugan tanah manual untuk Pekerjaan Urugan tanah pada tubuh
kerangka kisdam yang sudah dibuat kerangkanya kepada Direksi Pekerjaan.
• Urugan tanah manual pada pekerjaan jembatan gorong-gorong dipadatkan secara bertahap
dengan alat bantu yang sudah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan urugan tanah manual untuk pekerjaan isian kerangka kistdam
harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan urugan tanah manual untuk pekerjaan jembatan gorong – gorong
dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

PEKERJAAN DEWATERING
Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pengeringan rembesan pada lokasi bangunan jembatan
gorong – gorong sebelum dilakukan pekerjaan galian tanah untuk pondasi dan sebelum
dilakukan pekerjaan pengecoran.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan/material yang digunakan untuk pengoperasian pompa untuk pekerjaan dewatering
adalah bahan bakar.
Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan diantaranya pompa air, selang dan alat bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Dewatering


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan dewatering adalah sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan dewatering/pengeringan.
44
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja untuk melaksanakan
pekerjaan dewatering / pengeringan kepada Direksi Pekerjaan.
• Pekerjaan dewatering/pengeringan harus dilakukan sampai lokasi rencana bangunan pintu
air dalam kondisi kering dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan dewatering harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail
yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan dewatering / pengeringan dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per buah (buah). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

PEMBONGKARAN KISTDAM
GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Diskripsi
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan setelah
pekerjaan bangunan jembatan gorong gorong selesai dikerjakan. Pekerjaan ini meliputi
pembongkaran kistdam pada bangunan jembatan gorong gorong sesuai dengan elevasi dan
dimensi penampang yang akan dibuat atau berdasarkan gambar rencana.

Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan adalah kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator pada waktu
melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran sekunder adalah
menggunakan alat jenis excavator.

Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah dengan alat pembongkaran kistdam
pada bangunan jembatan gorong gorong dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana bangunan jembatan gorong gorong penampang melintang dan memanjang yang
menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana dari hasil pengukuran dilapangan
sebelum pelaksanaan penggalian dilaksanakan.
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah untuk pembongkaran kistdam
dilakukan dengan menggunakan alat excavator.
• Penggalian dan pembentukan dimensi pada pembongkaran kistdam bangunan jembatan
gorong gorong serta hasil galian harus dibentuk dan dirapikan sesuai gambar kerja, dibuang
pada lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu dimensi saluran pada bangunan
jembatan gorong gorong.
• Pekerjaan galian tanah dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan pembuatan
jembatan gorong gorong selesai dikerjakan.
• Dimensi dan elevasi kemiringan pada pondasi harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
45
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3) yang tergali ditempat / saluran akan ditentukan Direksi. Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya untuk penggalian, pembentukan, perataan dan
perapihan dan buangan hasil galian, pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan.

PEKERJAAN PONDASI
A. GALIAN TANAH DENGAN ALAT
Diskripsi
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan setelah
pengeringan pada lokasi pekerjaan pembuatan jembatan gorong gorong selesai dikerjakan.
Pekerjaan ini meliputi penggalian pada pondasi bangunan jembatan gorong gorong sesuai
dengan elevasi dan dimensi penampang yang akan dibuat atau berdasarkan gambar rencana.
Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan adalah kayu kenepel sebagai bahan landasan alat excavator pada waktu
melakukan penggalian. Dan bahan bakar untuk operasional alat mekanik excavator.

Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pembuatan saluran sekunder adalah
menggunakan alat jenis excavator.

Prosedur kerja
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah dengan alat pembuatan pondasi pada
bangunan jembatan gorong gorong dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana bangunan jembatan gorong gorong penampang melintang dan memanjang yang
menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana dari hasil pengukuran dilapangan
sebelum pelaksanaan penggalian dilaksanakan.
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian pada pondasi, penyedia jasa harus membuat patok
ajir pada sepanjang saluran yang akan dibangun pembuatan jembatan gorong gorong
dengan jarak tertentu sesuai yang diperintah Direksi Lapangan.
• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah pada pondasi dilakukan dengan
menggunakan alat excavator.
• Penggalian dan pembentukan dimensi pada rencana pondasi bangunan jembatan gorong
gorong serta hasil galian harus dibentuk dan dirapikan sesuai gambar kerja, dibuang pada
lokasi yang ditentukan agar tidak mengganggu dimensi bangunan jembatan gorong gorong.
• Pekerjaan galian tanah dengan alat excavator dikerjakan setelah pekerjaan pembuatan
saluran pengelak, pembuatan kistdam, pengeringan air pada lokasi pekerjaan selesai
dikerjakan.
• Dimensi dan elevasi kemiringan pada pondasi harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi Lapangan.
• Penyedia jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakasanakan, seperti sarung tangan,topi pelindung
kepala,sepatu safety dll, Penyedia jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penangan
sementara bila terjadi kecelakaan.

46
Pengukuran dan Pembayaran
Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat pada pekerjaan jembatan gorong-gorong dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3) yang tergali ditempat / saluran akan
ditentukan Direksi. Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya untuk penggalian,
pembentukan, perataan dan perapihan dan buangan hasil galian, pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

B. Pekerjaan KAYU KELAS I 10 X 10 Cm


Diskripsi
Pekerjaan KAYU KELAS I yang dimaksud adalah pekerjaan pengadaan dan pengolahan KAYU
KELAS I ukuran 10 x 10 cm atau sesuai gambar rencana yang siap digunakan untuk pekerjaan
tiang pancang jembatan gorong – gorong. Bahan yang dipakai berasal dari KAYU KELAS I yang
sesuai dengan standar kayu (PKKI).

Bahan/Material yang Digunakan


• Bahan yang dipakai untuk Pekerjaan KAYU KELAS I pada pekerjaan jembatan gorong-
gorong adalah balok Kayu Kelas I dengan ukuran sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar.
• Harus benar-benar kayu dengan mutu terbaik.
• Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain berupa pecah-pecah, mata kayu,
melintang basah dan lapuk.
• Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan ditempat /
ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan.
• Semua kayu yang dipakai / dipasang harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan, jika
ada yang tidak memenuhi syarat maka penyedia jasa harus mengganti.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan KAYU KELAS I dengan dimensi balok 10 x 10
cm adalah menggunakan alat seperti gergaji, kampak dan alat bantu lainnya.

Prosedur Kerja Pekerjaan KAYU KELAS I


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan KAYU KELAS I dimensi 10 x 10 cm dapat dilakukan
sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan KAYU KELAS I dengan demensi 10 x 10 cm
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan KAYU KELAS I untuk pekerjaan
jembatan gorong-gorong kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan KAYU KELAS I 10 x 10 cm kepada Direksi Pekerjaan.
• Balok KAYU KELAS I dengan dimensi 10 x 10 cm pada bagian ujungnya dilancipkan
sehingga siap untuk dilakukan pemancangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan
sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
• Peralatan dan material bahan KAYU KELAS I pada waktu istirahat harus diamankan agar
tidak mengganggu atau membahayakan pekerja atau orang lain. Dimana semua peralatan
disimpan dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke workshop atau gudang penyimpanan alat
sedangkan material bekas potongan KAYU KELAS I segera diambil dan dikumpulkan
ditempat yang aman guna mencegah kecelakan kerja akibat terinjak material tersebut.

47
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran kuantitas pekerjaan KAYU KELAS I harus diukur / dihitung berdasarkan gambar
detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan KAYU KELAS I dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.
Pekerjaan KAYU KELAS I bisa di hitung progress fisiknya dan dibayar setelah terpasang di lokasi
pekerjaan.

C. PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG KAYU KELAS I 10 x 10 CM


Diskripsi
Pekerjaan pemancangan balok KAYU KELAS I untuk pondasi jembatan gorong – gorong dengan
ukuran 10 x 10 cm dengan cara dipancang secara manual. Pekerjaan pemancangan dilakukan
secara manual dengan menggunakan alat pancang manual dan alat bantu lainnya. Pekerjaan
pemancangan harus sampai ke tanah keras. Untuk dimensi dan jarak antar tiang pancang harus
disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan yang digunakan untuk pekerjaan tiang pancang adalah kayu jenis Kayu Kelas I. KAYU
KELAS I yang digunakan berbentuk balok dengan ukuran balok 10 cm x 10 cm dan panjang
disesuaikan dengan gambar rencana.
Balok KAYU KELAS I yang digunakan harus tidak cacat antara lain berupa pecah-pecah, mata
kayu, melintang basah dan lapuk.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang KAYU KELAS I dengan dimensi
balok 10 cm x 10 cm adalah menggunakan alat pancang manual dan alat bantu lainnya. Alat
pancang yang digunakan harus mampu memancang balok KAYU KELAS I dengan dimensi dan
kedalaman tiang pancang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

Prosedur Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang KAYU KELAS I


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan pemacangan dapat dilakukan sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail rencana
pelaksanaan pekerjaan tiang pancang KAYU KELAS I untuk pekerjaan pondasi jembatan
gorong – gorong.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan balok KAYU KELAS I untuk pekerjaan
pondasi jembatan gorong – gorong kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan
pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan tiang pancang KAYU KELAS I kepada Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan
sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
• Sebelum pemancangan Penyedia Jasa harus memasang patok/tanda titik yang akan dipasang
tiang pancang KAYU KELAS I sesuai dengan jarak antar tiang pancang yang ditunjukan pada
gambar jembatan gorong – gorong atau menurut petujuk Direksi Pekerjaan.
• Pancangan dilaksanakan dengan cara manual dengan menggunakan alat pancang manual,
pemancangan harus mencapai tanah keras atau menurut perintah Direksi Pekerjaan, bila

48
diperlukan sebelum dilakukan pemancangan pada ujung bagian bawah balok diruncingkan
terlebih dulu dengan menggunakan alat kampak atau sejenisnya.
• Apabila dalam pelaksanaan tiang pancang yang dipancang belum mencapai tanah keras,
maka tiang pancang harus dilakukan penyambungan. Untuk bahan penyambung antar balok
tiang pancang bisa menggunakan bahan plat besi baja atau lainnya. Untuk bahan
penyambungan akan diperhitungkan kemudian apabila diperlukan dilapangan.
• Pada saat pemancangan tiang pancang sudah mencapai tanah keras, maka pemancangan
harus dihentikan dan perhitungan volume pembayaran sesuai dengan tiang pancang yang
terpasang dan harus dipotong sesuai dengan elevasi bangunan.
• Tiang pancang yang sudah dipancang keseluruhan, pada bagian atas harus diratakan secara
keseluruhan sesuai dengan elevasi bangunan yang ditunjukan pada rencana gambar.
• Peralatan dan material bahan tiang pancang pada waktu istirahat harus diamankan agar tidak
mengganggu atau membahayakan pekerja atau orang lain. Dimana semua peralatan
disimpan dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke workshop atau gudang penyimpanan alat
sedangkan material bekas potongan tiang pancang segera diambil dan dikumpulkan ditempat
yang aman guna mencegah kecelakan kerja akibat terinjak material tersebut.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan pemancangan tiang pancang jembatan gorong – gorong
berdasarkan panjang tiang pancang KAYU KELAS I ukuran 10 cm x 10 cm yang masuk ke dalam
tanah ( M1 ).
Ukuran pembayaran Tiang Pancang KAYU KELAS I dibuat berdasarkan harga satuan per meter
(M1) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity. Harga satuan tersebut termasuk seluruh biaya
upah kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

D. PASANGAN BATU KOSONG UNTUK PONDASI LANTAI


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pasangan batu kosong untuk pondasi lantai sesuai dengan yang
ditunjukkan pada gambar rencana dan disetujui oleh direksi lapangan. Pekerjaan pasangan batu
kosong untuk pondasi lantai dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah manual pada pondasi,
pekerjaan tiang pancang kayu galam, pemasangan papan turap KAYU KELAS I selesai
dikerjakan. Pasangan batu Kosong harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh
serta terikat baik satu sama lainnya
Pengajuan Kesiapan Kerja
• Gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Jumlah bahan, pekerja dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan metode yang
telah disetujui oleh Direksi Lapangan.

Bahan/Material yang digunakan


• Material / bahan dari pasangan batu kosong untuk pondasi lantai kerja terdiri dari batu
gunung atau batu kali sesuai dalam gambar rencana ataun yang disarankan oleh direksi
Batu
• Batu harus berkualitas baik, bersih, keras, padat dan bebas dari lempung, Lumpur, akar,
cabang-cabang pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan
kekuatan pasangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu kosong antara lain : gerobak
dorong, palu, sekop dan alat bantu lainnya.

49
Pengukuran dan Pembayaran
Ukuran pembayaran pekerjaan pasangan batu kosong dibuat berdasarkan harga satuan setiap
per meter kubik ( M3 ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-
bahan dan peralatan yang dipergunakan.

E. COR BETON untuk LANTAI KERJA (BEDDING)


Diskripsi
Pekerjaan cor beton untuk lantai kerja mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Cor beton untuk lantai kerja dibuat dengan perbandingan campuran material = 1
Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil. Cor beton untuk lantai kerja yang dikerjakan harus sesuai dengan
dimensi bangunan yang akan dibangun atau dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut
perintah Direksi Pekerjaan.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan cor beton untuk lantai kerja harus menggunakan bahan antara lain :
Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, produksi dalam negeri dan
s e s u ai d e ng a n S ta n da r Na si o n a l I n d on e s ia da n PB I-1 9 7 1 , N I - 2, Pe ny e dia h ar u s
menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang
Penyedia dilapangan dan dari pabrik, atau Penyedia harus menguji semennya menurut Standar
Nasional Indonesia PBI 1971 (NI-2).
Portland Cement yang disimpari dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis
penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk
campuran.

Batu Kerikil
Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI. 03 -2417-1991)dan bergradasi baik dengan diameter maximum
tergantung dari kias betonnya. Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi
yang baik, maka bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut
penilaian Direksi adalah yang terbaik.
Penyedia harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi.
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tanah harus kurang
dari 15% apabila diuji menurut Nasional Indonesia (SNI. 03-2417-1991) dan PB1 1971.

Pasir
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir
dari batu pecah akan diijinkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 02-6820-2002),
apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Kandungan
maximum terhadap lempung lanau dan debu tidak boleh lebih dari 3% perbandingan berat

Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dengan perbandingan proporsi takaran
campuran mutu beton untuk lantai kerja dan mortar adalah air bersih dan bebas dari kotoran,
tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan lemak.
Zat Tambahan
Beton atau adukan harus dibuat dari semen, pasir, krikil dan air sebagaimana ditentukan tidak
boleh ada campuran bahan-bahan lain tanpa persetujuan Direksi, Penyedia boleh memakai zat
pelambat untuk memudahkan persiapan pembuatan sambungan-sambungan, sebagaimana
susunanya zat pelambat dan care pemakaiannya hams mendapat persetujuan Direksi.

50
Peralatan yang digunakan
Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan cor beton Lantai Kerja adalah Concrete Mixer
dan alat bantu diantaranya ember, kotak adukan, sekop, cangkul, kasut kayu/besi, kereta
dorong dan lain-lain.

Prosedur Pekerjaan Beton Lantai Kerja (Bedding)


Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) dapat dilakukan
sebagai berikut :
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) pada bangunan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan cor beton Lantai Kerja (Bedding)
kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan cor beton Lantai Kerja (Bedding) kepada Direksi Pekerjaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
menutup hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K
sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
• Lokasi pembuatan adukan diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang
baik dan terlindung.
• Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dikerjakan.
Kerikil, pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah
sekitarnya).
• Kotak adukan dipasang ditempat datar tepat berada dibawah alat pengaduk/concrete
mixer dan dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan adukan
ke lokasi kerja.
• Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kota takaran disiapkan secukupnya
dilokasi timbunan kerikil, pasir dan semen. Gerobak pengangkut adukan dan ember
disiapkan dekat alat pengaduk kearah konstruksi yang akan dikerjakan.
• Cor beton untuk lantai kerja dilakukan dengan cara manual dan menggunakan alat
mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu seperti cangkul, keranjang, sekop, concrete
vibrator, kotak adukan, ember, kasut kayu/besi, kereta dorong dan lain-lain.
• Cor Beton untuk lantai kerja harus terbuat dari bahan semen, pasir, kerikil, air dengan
perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir : 6 Kerikil dan bila diperlukan bahan tambahan
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Semua harus dicampur sampai merata dengan
menggunakan alat concrete mixer sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Penyedia Jasa harus membuat takaran yang sama ukuran-
ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
• Pengecoran beton untuk lantai kerja dikerjakan setelah pekerjaan tiang pancang kayu
galam, pasangan batu dan pemncangan papan turap KAYU KELAS I selesai di kerjakan
• Adukan cor beton untuk lantai kerja harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau
bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinu/ tanpa
berhenti).
• Cor beton untuk lantai kerja dibuat berdasarkan dimensi dan elevasi bangunan yang akan
dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
• Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak terjadi
kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan

51
terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat
dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.
• Material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka harus ditutup dan
ditempatkan dilokasi yang aman jauh dari jangkauan anak-anak agar tidak terjadi
kecelakan akibat menghirup debu semen atau termakan bahan semen tersebut. Pasir dan
kerikil sisa hasil pengecoran harus dibuang atau dikumpulkan ditempat yang aman.
• Untuk sisa bahan adukan yang terbuang pada saat pengecoran yang sifatnya mengganggu
harus dibersihkan dan dibuang ketempat pembuangan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton


Penyedia Jasa harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton dengan
perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan
semen didalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang
diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukur air harus menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan direncana agar secara
otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan kedalarn campuran. Dan kemudian
bahan-bahan beton untuk lantai kerja diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia, maka
semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat.
Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit tiga
kali sesudah air dicampur, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang
sama/merata.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan
untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan ditempatkan.

Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton


Beton harus dianggkut sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan, beton masih
merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tidak terjadi
penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Penyedia
harus mendapat persetujuan Direksi. atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan
pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari
1.5 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m untuk satu kali pengecoran.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampaiketempat sambungan cor yang
direncanakan sebelumnya. Penyedia harus mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan
yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan maximum.
Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak
mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia
untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.

Sambungan Cor
Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran.Tempat sambungan
harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat
diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan menurut Direksi pelaksanaannya
lebih praktis, maka Penyedia harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa,
sehingga sebelum betonnbaru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur 4
minggu.
Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan
yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan,
52
pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis pertemuan
biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum yang baru dicor disamping beton
yang sudah mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan diatas seluruh
penampangnya dan meninggalkan perrnukaan kasar yang bersih serta bebas dari buih
semen.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak Iebih dari
1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak Iebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan Iebih dahulu dari Direksi.

Pembetonan diatas Permukaan Yang Tidak Kedap Air


Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air
sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau kedap Iainnya yang
disetujui oleh Direksi.

Pembetonan Dalam Keadaan Yang Tidak Menguntungkan


Penyedia Jasa tidak boleh mengecor pada waktu hujan deras tanpa perlindungan, Penyedia
harus meyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35 derajat Celcius Penyedia tidak boleh mengecor tanpa
persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga
supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35 Celcius
misalnya denga n menja ga ba han - baha n bet on dan acuan agar ter li nd ung dari
matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan acauan.

Melindungi dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dan 7 hari, Penyedia Jasa
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dan angin, matahari, suhu tinggi atau rendah
pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya lendutan atau
tumbukan dan air tanah yang merusak.
Jika ditentukn lain oleh Direksi, Permukaan beton yang kelihatan harus dijaga terus basah
sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari untuk
beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera setelah
dibuka acuannya maka harus segera ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau pasir
atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Penyedia harus membuat perlengkapan
khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang
masa dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan cor beton untuk lantai kerja diukur menurut dimensi yang sudah
dipasang sesuai dengan bangunan yang dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pembayaran cor beton untuk lantai kerja dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

F. PEMBESIAN LANTAI BANGUNAN


Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :

53
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan gambar
atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan

54
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

G. COR BETON LANTAI K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan pintu air dengan mutu K-175 atau sesuai
gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

Bahan dan Material yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.

Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.

Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
55
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Pengecoran akan dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting dan pembesian
selesai dikerjakan
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan

56
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan.
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan
• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

H. PEMASANGAN BEKISTING
Diskripsi
• Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada Dinding luar atau bagian yang
ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak dan
elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.
57
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki kondisinya dan harus
dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk permukaan bagian luar ( exterior )
pada dinding harus tetap bersih.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

PEKERJAAN PLAT, DINDING ,FILAR DAN SAYAP


A. PEMBESIAN
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan gambar
atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

58
Peralatan yang Digunakan
• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

2. PEMASANGAN BEKISTING
Diskripsi
• Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada Plat,Dinding,Filar,Sayap atau
bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton
agar letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bekisting yang dipasang hanya sekali pemakaian dan harus terbuat dari papan kayu atau
papan rata dalam kondisi baik

59
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki kondisinya dan harus
dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk permukaan bagian luar ( exterior )
pada dinding harus tetap bersih.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

3. COR BETON K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran bangunan Gorong-Gorong pada Plat,Dinding,Filar,Sayap
dengan mutu K-175 atau sesuai gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

Bahan dan Material yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.

60
Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.

Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

61
Pengukuran dan Pembayaran
Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan
• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.

62
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

PEKERJAAN LAIN-LAIN
PIPA SANDARAN GALVANIS D 3’
A. Pekerjaan Pipa Sandaran Galvanis
PEMBESIAN
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.
• Pekerjaan ini Meliputi Pembesian pada Tiang Handrailing

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan gambar
atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

63
Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

Pemasangan Pekerjaan Pipa Sandaran Galvanis 3”


Diskripsi
Pipa galvanis dipakai sebagai sandaran tangan pada bangunan jembatan gorong-gorong yang
ditunjukkan pada gambar dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

Pemasangan dan persiapan


• Pipa dipasang sesuai dengan gambar yang ditunjukan atau persetujan direksi
• Pipa galvanis yang dipakai dalam kondisi baik dan bagus, tidak boleh cacat.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila
terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan pipa galvanis pembayaran dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter (M1). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.

PEMASANGAN BEKISTING
Diskripsi
• Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada Tiang Handrailing atau bagian
yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak
dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
64
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bekisting yang dipasang hanya sekali pemakaian dan harus terbuat dari papan kayu atau
papan rata dalam kondisi baik
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki kondisinya dan harus
dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk permukaan bagian luar ( exterior )
pada dinding harus tetap bersih.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

COR BETON K-175


Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran bangunan Gorong-Gorong pada Tiang Handrailing dengan
mutu K-175 atau sesuai gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan laporan mix design yang dikerjakan oleh instansi/ lembaga
independen atau dari laboratorium universitas.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

Bahan dan Material yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.

65
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.

Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan perbandingan campuran sesuai
dengan hasil mix design yang dikeluarkan oleh instansi/ lembaga independen atau
laboratorium universitas. Dan bila diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua
dicampur sampai merata dengan mollen sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).

66
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMADATAN COR BETON


Diskripsi
Pemadatan cor beton ini bertujuan untuk menghilangkan rongga rongga (tidak terisi beton) pada
saat pengecoran beton untuk mendapatkan hasil pengecoran yang padat. Dan mendapatkan
mutu beton sesuai rencana atau spesifikasi teknis.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail Pengecoran bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan Spesifikasi peralatan yang
akan digunakan. melakukan pekerjaan Pemadatan Cor Beton pada saat pengecoran
dilakukan diantaranya alat mekanis vibrator Concrete, sarung tangan, sepatu boot, dan lain-
lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan yang Digunakan


• Menggunakan Peralatan Pengetar Mekanis Vibrator Concrete yang disesuaikan dengan
Spesifikasi teknis atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Prosedur Pekerjaan Pemadatan Cor Beton


• Beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanis (vibrator Concrete) Penggetaran
dilakukan dalam bekisting yang sudah terpasang secara baik yang telah disetujui owner
(pemilik). Jika diperlukan penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin kepadatan. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain didalam acuan.
• Pemadatan harus dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk memastikan semua sudut, dan
di sekitar besi tulangan benar benar terisi, tanpa menggeser tulangan tersebut. Sehingga
setiap rongga dan gelembung udara terisi dengan beton cor, pada saat pemadatan alat
Vibrator concrete tidak diijinkan mengenai bekisting dan besi tulangan
• Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregrasi pada hasil pemadatan yang
diperlukan
• Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000
putaran per menit dengan berat efektif 0.25 kg. boleh saja digunakan acuan tersebut
supaya dapat menghasilkan getaran yang merata

67
• Posisi vibrator untuk memadatkan didalam beton harus dalam keadaan vertical. Hingga
dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari dasar beton yang baru dicor.
Sehingga mengahsilkan kepadatan yang menyeluruh pada bagian tersebut
• Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain maka alat tersebut
harus ditarik secara perlahan dan dimasukan kembali pada posisi lain dengan jarak tidak
lebih dari 45 cm. alat penggetar tidak boleh berada pada sutu titik lebih dai 15 detik atau
permukaan beton sudah merata.
• Apabila kecepatan pengecoran 20 M3/jam, maka harus digunakan alat penggetar yang
mempunyai dimensi lebih besar dari 7.5 cm
• Dalam segala hal, pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal
beton (initial setting).

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran Pemadatan cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan

Urugan Tanah Manual


Diskripsi
Pekerjaan ini mencakup urugan tanah pada lokasi bangunan gorong-gorong yang telah
ditentukan sesuai patok batas pengurugan, tinggi urugan tanah disesuaikan dengan gambar
rencana. Pekerjaan urugan tanah manual ini adalah pekerjaan opritan pada bangunan gorong-
gorong.

Bahan/Material yang Digunakan


Bahan urugan tanah diambil dari tanah setempat yang memenuhi syarat teknis sebagai bahan
urugan.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan diantaranya, sekop,dan cangkul alat Bantu lainnya.

Prosedur Pekerjaan Urugan Tanah Manual


• Kontraktor harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan memanjang yang
menunjukkan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum pelaksanaan pengurugan
dilaksanakan.
• Urugan tanah pada lokasi yang telah dibuat patok batas pengurugan.
Urugan tanah dipadatkan secara bertahap dengan alat Bantu yang sudah mendapat
persetujuan Direksi Lapangan.
• Pekerjaan urugan tanah manual dikerjakan setelah bangunan gorong-gorong selesai
dikerjakan.

Pengukuran dan Pembayaran


Untuk pembayaran urugan tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan.

68
PEMBONGKARAN BEKISTING
Pekerjaan pembongkaran Bekisting Dinding,Plat,Filar dan Sayap
Diskripsi
Bongkaran bekisting meliputi pembongkaran semua bekisting dan perancah-perancah
yang terpasang di lokasi pekerjaan.

Pembongkaran Bekisting / Acuan


Acuan-acuan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dengan memperhitungkan
keamanan sesuai SKSNI T – 15 – 1990 – 03 dalam waktu sebagai berikut :
• Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani = 2 hari
• Tiang penyangga plat beton yang tidak dibebani = 7 hari
• Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani = 16 hari
• Tiang-tiang penyangga oversteak / cantilever = 28 hari
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Direksi Lapangan. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian-bagian beton
yang keropos atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi, maka
kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk meminta persetujuan
mengenai cara pengisian atau penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat
pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan pembongkaran bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang
tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan dan biaya ini terpisah
antara pemasangan bekisting dan pembongkaran bekisting. Ukuran pembayaran bekisting
dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

H. PEKERJAAN PEMBUATAN PAPAN NAMA ASET (1 buah)


Manfaat pengamanan dan perkuatan hak atas tanah Kementerian Pekerjaan Umum. Maksud
kegiatan pengamanan atas tanah dan BMN (barang milik Negara) lainya.
Pengamanan fisik kegiatan Papan nama untuk mengamankan penggunaan dan penguasaan
BMN dan tanah milik Departemen dari pihak yang tidak berhak dengan pemberian tanda batas,
pagar pengumaman dan cara lain yang dianggap memadai.

GALIAN TANAH MANUAL


Diskripsi
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian yang akan dipakai untuk kegiatan pemasangan
papan nama aset atau disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Lapangan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dan
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Prosedur Penggalian
• Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambar konstruksi atau
ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup pembuangan semua bahan dalam
bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan
bahan yang tidak digunakan lainnya.

69
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap tanah
bahan dibawah dan diluar batas galian.
• Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan
galian tersebut.
• Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan
timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan
• Pekerjaan galian tanah manual dikerjakan sebelum pemasangan papan nama aset
dilaksanakan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan galian tanah manual untuk pekerjaan pembuatan papan nama
aset harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan galian tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan.

COR BETON
Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran pada bangunan pembuatan papan nama aset dengan mutu
K-100 atau sesuai gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

Bahan dan Material yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.

Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.
Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

70
Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.

Campuran Beton
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Pengecoran akan dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting dan pembesian
selesai dikerjakan
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PAPAN NAMA ASET


Diskripsi
Papan nama dibuat dapat menunjukkan letak atau keberadaan dan status tanah.

71
Persyaratan Bahan/Material dan Prosedur Kerja Pekerjaan Papan Nama
• 4Papan Nama terbuat dari bahan aluminium yang pada bagian bawahnya dilapisi dengan
plat besi dengan tebal 2 mm.
• Plat aluminium dibungkus menjadi satu bagian dengan plat dan ditempelkan menggunakan
paku kling.
• Permukaan papan nama harus rata tidak boleh bergelembung.
• Untuk tulisan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar rencana atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.
• Cat yang digunakan untuk tulisan papan tidak luntur, tudak mudah terkelupas.
• Tulisan yang ada harus mudah dibaca dan terlihat jelas.
• Tulisan yang ada sesuai dengan yang tertulis yang ditunjukkan dalam gambar.
• Konstruksi Papan nama :
• bagian tiang menggunakan pipa besi diameter 2”.
• untuk penempatan papan nama menggunakan besi siku L.30.30.3 ditunjukan pada
gambar rencana.
• Untuk penyambungan pembuatan konstruksi dilakukan dengan las.

Pengukuran dan Pembayaran


Untuk pembayaran Pekerjaan papan nama dibuat berdasarkan harga satuan unit Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya pembuatan, pengemasan dan pengangkutan,
pemasangan.

I. PEKERJAAN PEMASANGAN PATOK BATAS (50 buah)


Manfaat pengamanan dan perkuatan hak atas tanah Departemen pekerjaan Umum
Maksud kegiatan pengamanan atas tanah dan BMN (barang milik Negara) lainya.
pengamanan fisik kegiatan Papan nama untuk mengamankan penggunaan dan penguasaan
BMN dan tanah milik Departemen dari pihak yang tidak berhak dengan pemberian tanda batas,
pagar pengumaman dan cara lain yang dianggap memadai.

GALIAN TANAH MANUAL


Diskripsi
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian yang akan dipakai untuk kegiatan pemasangan patok
batas atau disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Lapangan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dan
disetujui oleh Direksi Lapangan.

Prosedur Penggalian
• Penggalian harus dilaksanakan elevasi yang ditentukan dalam gambar konstruksi atau
ditujukan oleh Direksi Lapangan dan harus mencakup pembuangan semua bahan dalam
bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, kayu, beton, pasangan batu dan
bahan yang tidak digunakan lainnya.
• Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap tanah
bahan dibawah dan diluar batas galian.
• Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk pekerjaan
galian tersebut.
• Hasil galian harus dibuang dari lokasi bangunan dan bisa digunakan sebagai bahan
timbunan jika memenuhi syarat teknis tanah timbunan
• Pekerjaan galian tanah manual dikerjakan sebelum pekerjaan pengecoran patok batas
dilaksanakan.
72
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran kuantitas pekerjaan galian tanah manual untuk pekerjaan pembuatan dan
pemasangan patok batas harus diukur / dihitung berdasarkan gambar detail yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.
Untuk pembayaran pekerjaan galian tanah manual dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan.
PEMBESIAN
Diskripsi
• Semua penulangan harus diprofilkan ( deformed ), produksi dalam negeri menurut dengan
standar Indonesia atau sejenis dengan U 24.
• Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi Lapangan, hook, bengkokan,
pengerasan selimut beton dan detail lainnya dari penulangan harus menurut pada PBI-71.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan pekerjaan kepada Direksi Lapangan
sebelum dimulainya pekerjaan :
• Gambar detail penulangan bangunan yang akan dilaksanakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil / tenaga kerja dan peralatan minimal yang
digunakan melakukan pekerjaan penulangan diantaranya gunting pemotong, kunci
pembengkok, dan lain-lain. Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan
batas waktu pelaksanaan.
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Bahan dan Material yang Digunakan


Menggunakan besi tulangan dan kawat beton, dimensi dan ukuran disesuaikan dengan gambar
atau menurut petunjuk Direksi Lapangan.

Peralatan yang Digunakan


• Peralatan yang digunakan untuk pembesian antara lain kunci pembengkok, gunting
pemotong, dll.

Pembengkokan Tulangan
• Pembengkokan besi tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada
ukuran posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak
menyimpang dari SKSNI T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang
ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
keretakan, cacat-cacat, patahan dan sebagainya. Kontraktor harus membuat daftar
pemotongan dan pembengkokan besi tulangan yang sebelumnya harus diserahkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Penempatan Tulangan
• Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi Lapangan.

73
• Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar, atas dasar persetujuan Direksi
Lapangan, kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan mungkin spasi tulangan ditambah
ditempat lain dari yang terlihat pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya
spasi dengan persetujuan Direksi lapangan, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
• Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak dan
jumlah yang dipasang.
• Pembesian pada lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring harus berada diatas dudukan
berupa beton (beton tahu).
• Ketinggian bantalan pembesian lantai, dinding, sayap tegak dan sayap miring tergantung
dari ketebalan selimut beton yang direncanakan.
• Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran, lemak atau bahan asing
yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat mengganggu kekuatan beton.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pembayaran pekerjaan tulangan diukur menurut berat dari tulangan terpasang
pada bangunan dari dimensi yang tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi
Lapangan. Ukuran pembayaran tulangan dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilo gram
( Kg ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan
yang dipergunakan jarak spasi antar tulangan disesuaikan dengan gambar atau menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan.

PEMASANGAN BEKISTING
Diskripsi
Bekisting meliputi pekerjaan pemasangan bekisting pada pondasi atau bagian yang ditunjukkan
oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak dan elevasinya sesuai
dengan yang dibutuhkan.
• Bekisting harus terbuat dari papan kayu atau papan rata dalam kondisi baik yang
mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton dan menahan lenturan dari
kondisi rata dan harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan cukup
kedap untuk menahan kehilangan mortar.
• Bilamana diminta oleh Direksi Lapangan, kontraktor harus mengajukan gambar rencana
bekisting dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting
dilakukan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar personil dan peralatan minimal yang digunakan
melakukan pekerjaan bekisting dan pembongkaran diantaranya gunting, palu, gergaji dll.
Jumlah peralatan tersebut disesuaikan dengan volume dan batas waktu pelaksanaan.

Pemasangan dan persiapan


• Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang mendatar, tegak
dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
• Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk gergaji, gumpalan
mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang dari antara bekisting. Bekisting
harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis
dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
• Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki kondisinya dan harus
dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk permukaan bagian luar ( exterior )
pada dinding harus tetap bersih.

74
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang tertera dalam
gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan. Ukuran pembayaran bekisting dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah termasuk
seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

COR BETON
Diskripsi
Pekerjaan ini meliputi pengecoran untuk pembuatan patok batas dengan mutu K-100 atau
sesuai gambar rencana.

Pengajuan Kesiapan Kerja


• Gambar detail yang telah disetuji oleh Direksi Lapangan untuk dikerjakan.
• Kontraktor harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan cor beton.

Bahan dan Material yang Digunakan


Semen
• Semen harus disediakan oleh kontraktor dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Direksi Lapangan.
• Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
• Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan
penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh
kontraktor harus sesuai dengan persetujuan Direksi Lapangan.

Batu Koral
Batu koral yang dipakai berukuran batu pecah 2/3 cm dan harus berkualitas baik, bersih, keras,
padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang
pohon, material organik dan kotoran-kotoran yang lain yang menurunkan kekuatan beton.
Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat dan tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau
dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan Lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan
lemak.

Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan antara lain : Mollen, ember, kotak adukan, alat
bantu dan lain-lain.
75
Campuran Beton
• Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen
dalam keadaan kering. Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
• Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan menggunakan
mesin/mollen kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara.
• Sebelum dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang
ditentukan sesuai selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.

Prosedur Pekerjaan Pengecoran


• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai tulangan (besi) harus disiram dengan air bersih
agar tulangan (besi) bersih dari kotoran yang menempel pada tulangan (besi).
• Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi Lapangan akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya kontraktor. Kecuali atas ijin Direksi Lapangan
tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air.
• Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinue / tanpa berhenti).
• Setelah pengecoran selesai dikerjakan dilakukan perawatan setelah beton mulai mengeras
dengan cara menyelimuti dengan bahan yang dapat menyerap air.
• Pengecoran akan dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting dan pembesian
selesai dikerjakan
• Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, masker pelindung dan
lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.

Pengukuran dan Pembayaran


Ukuran pembayaran cor beton dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3).
Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.

PEMBONGKARAN BEKISTING
Diskripsi
Bongkaran bekisting meliputi pembongkaran semua bekisting dan perancah-perancah
yang terpasang di lokasi pekerjaan.

Pembongkaran Bekisting / Acuan


Acuan-acuan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dengan memperhitungkan
keamanan sesuai SKSNI T – 15 – 1990 – 03 dalam waktu sebagai berikut :
• Sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani = 2 hari
• Tiang penyangga plat beton yang tidak dibebani = 7 hari
• Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani = 16 hari
• Tiang-tiang penyangga oversteak / cantilever = 28 hari
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Direksi Lapangan. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian-bagian beton
76
yang keropos atau cacat lainnya yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi, maka
kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk meminta persetujuan
mengenai cara pengisian atau penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat
pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pekerjaan pembongkaran bekisting diukur menurut bangunan dari dimensi yang
tertera dalam gambar-gambar atau menurut perintah Direksi Lapangan dan biaya ini terpisah
antara pemasangan bekisting dan pembongkaran bekisting. Ukuran pembayaran bekisting
dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter persegi (M2). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.

77

Anda mungkin juga menyukai