Penyusunan Metode Pelaksanaan ini untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi
biaya pelaksanaan.,
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan memasuki lahan harus
mendapat ijin, dan menggunakan perlengkapan keamanan dan keselamatan proyek (K3) sesuai peraturan yang
Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Penahan Gelombang (Break Water) dari
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa yang telah ada, sehingga dapat menambah kapasitas kapal yang merapat
di dermaga.
Seluruh kegiatan pelaksaaan pekerjaan ini harus mengacu pada program kesehatan dan keselamatan kerja, dengan
a. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu
dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua
petugas dari pekerja lapangan.
b. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja.
Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali
atas ijin PPK.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala
kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang
berlaku (Jamsostek).
d. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus disediakan
Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety helmetdanRompi.
e. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan keselamatan
kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain - lain.
f. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan danmengambil tindakan
yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
g. untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
Prosedur Operasi Standar (SOP) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, PPK, dan Konsultan.
a. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek yaitu karyawan,
subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan darurat
b. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga kebersihan, kerapihan,
Gambar 1. Perlengkapan K3
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dapat kami uraikan sebagai berikut :
Tahapan Pekerjaan :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Setelah menerima SPPBJ kami akan mengurus kelengkapan Adminitrasi seperti Surat Jaminan
Berikutnya setelah adanya SPMK dan melakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak bersama
dengan PPK, perencana serta pengawas, dimana hal yang akan dibicarakan antara lain:
Program mutu, organisasi kerja, tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan, jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang diikuti uraian metode kerja dengan memperhatikan unsur K3, mobilisasi peralatan dan
Membuat surat permohonan kepada pihak Direksi Pekerjaan untuk melakukan Mutual Cek Awal
Membuat usulan perubahan kontrak kepada PPK bilamana terjadi perbedaan antara volume
Pekerjaan survei lapangan ini sangat perlu dilaksanakan guna mengetahui tentang kemungkinan
adanya kendala-kendala di proyek yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sebelum pelaksanan pekerjaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama
(mutual cek awal) antara Kontraktor, Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas serta Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak, dengan menggunakan alat ukur (Theodolite dan waterpass serta meter ukur dan
GPS) untuk menentukan koordinat dan elevasi sekaligus dilakukan pemasangan patok-patok dan
bersama sesuai hasil MCA dan diajukan kepada PPK untuk diproses lebih lanjut sebagai dasar
pembuatan perubahan kontrak (CCO). Pekerjaan ini dilakukan dalam waktu satu minggu.
Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan.
Selanjutnya mendirikan Kantor Kontraktor, Ware House, Work Shop, Laboratorium, Barak Pekerja dan
1. Pengukuran Lapangan :
Pengukuran berpedoman pada titik tetap yang ditentukan oleh Direksi Lapangan, sebagai dasar Mutual
Check Awal.Pengukuran menjadi hal yang pokok dan mendasar. Pengukuran disini bertujuan untuk
menentukan titik bench mark dan elevasi dari Break water yang akan dikerjakan. Pengukuran dilakukan
Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk mendapatkan
persetujuannya,metode dan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran situasi dan
detailpotongan melintang.
Pekerjaan pengukuran harus dilakukan pada waktu Pengawas Lapangan beradadi tempat pekerjaan.
Patok-patok control point(CP) harus dibuat dari pipa paralon ukuran diameter 10cm,diisibeton.Dengan
tinggi diatas tanah sepanjang 25cm agar terlihat jelasdan diberi perkuatan sedemikian sehingga cukup
Profil-profil melintang tembok laut rencana harus dibuat tiap jarak 10 muntuk jarak lurus dan untuk
jarak lengkung disesuaikan. Profil-profil harus dibuat darikayu/kaso utuh lurus dan dengan
Ukuran paling kecil 5/7cm serta sambungan-sambungannya diperkuat dengan paku atau tali.
Semua patok-patok tetap pengukuran termasuk "BenchMark" yang terdapat pada daerah/lokasi
pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik sampai pekerjaan tersebut diterima oleh
pihak PPK untuk keduakalinya. Setelah dilakukan pengukuran kembali, harus segera mungkin
diterbitkannya hasil pengukuran berupa gambar kerja, ukuran dimensi pasangan, elevasi dan lain-lain,
ukuran berdasarkan gambar design/revisi rencana yang ditentukan setelah hasil Uitzet.
2. Perlengkapan K3 :
Perlengkapan K3 yang dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan yaitu berupa helm dan
rompi.Perlengkapan K3 tersebut sangat berguna sebagai alat pelindung diri dari para pekerja selama
Perlengkapan K3 ini harus dipakai selama masa pelaksanaan sampai dengan selesainya pekerjaan yaitu
Pekerjaan galian batu ini dilaksanakan untuk membongkar konstruksi lama yang terdiri dari pasangan
batu, dan akan disiapkan sebagai lahan untuk melaksan akan konstruksi break water. Pekerjaan galian
batu ini menggunakan excavator jenis long arm karena dibutuhkan jangka Dan alat yang lebih jauh untuk
Pekerjaan galian ini mengacu pada gambar kerja atau spesifikasi dan petunjuk direksi, serta
dilaksanakan sesuai ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau menurut ukuran
dan ketinggian lain sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Pelaksanaan pekerjaan galian batu
dilakukan selangkah demi selangkah, setelah galian mencapai kedalaman yang sesuai dengan gambar
Setelah pekerjaan galian batu telah selesai dilaksanakan dapat dilanjutkan dengan pemasangan
geotextile tipe c pada dasar galian (sesuai gambar kerja).Geotextile berfungsi sebagai screen atau
penyaring agar supaya material pengisi berupa pasir tidak akan terbawa oleh arus dan pengaruh pasang
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah selesainya pekerjaan galian batu, yaitu pada minggu ke 5 sampai
minggu ke 6.
geotextile tipe c. Timbunan batu diletakkan dengan hati-hati diatas permukaan geotextile agar supaya
Pekerjaan timbunan batu ini dilaksanakan mengacu pada gambar kerja untuk semua ukuran, baik elevasi
maupun lebar penampang break water, dan harus selalu sesuai dengan petunjuk dari direksi
pekerjaan.Untuk kelurusan dan elevasi harus tetap dikonttrol dengan menggunakan alat ukur theodolite
dan waterpass.
Setelah pekerjaan timbunan Batu 50 – 100 kg selesai dilaksanakan dan telah sesuai dengan elevasi yang
ditunjukkan dalam gambar kerja, maka dapat dilanjutkan dengan pekerjaan timbunan pasir pada
permukaan pekerjaan timbunan batu. Hal ini dimaksudkan agar didapatkan permukaan yang rata pada
bagian atas dari konstruksi break water. Setelah selesai pekerjaan hamparan pasir, harus dipadatkan
dipadatkan.Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu harus dibuat job mix design untuk
mendapatkan komposisi yang tepat dan sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan.
Material berupa batu pecah 2/3, pasir beton, semen dan air dicampur dengan mengunakan alat
pencampur beton (concrete Mixer). Dan setelah itu, campuran beton dituangkan dengan memperhatikan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas. Pengecoran harus dilakukan
secara langsung dan menyeluruh. Setelah selesai seluruh pekerjaan pengecoran dilakukan Kegiatan
Curing (perawatan).
Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum
dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap rencana elevasi dan ketebalan pengecoran,
serta kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya
pengecoran, campuran dari Concrete mixer diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas dan Direksi
6. Pekerjaan Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran dilaksanakan diatas permukaan cor lantai beton K200.Sebelum dilaksanakan
pekerjaan plesteran, maka permukaan lantai cor harus dibersihkan dari semua kotoran dan debu yang
ada agar supaya didapatkan ikatan yang baik antara permukaan cor dan plesteran lantai.
7. Pemasangan Fender :
Fender merupakan bahan pabrikasi berupa bantalan karet dan harus dipesan terlebih dahulu.
Pemasangannya ditempatkan pada bagian sisi luar dari liesplank dermaga dengan menggunakan baut
fisher khusus bantalan karet Fender sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk direksi lapangan.
8. Pamasangan Bollard :
Bollard atau Bit Bollard merupakan tiang pengikat tambang kapal ke dermaga. Bollard atau Bit Bollard
merupakan bahan pabrikasi dan harus dipesan terlebih dahulu. Pemasangannya ditempatkan pada bagian
atas lantai kantilever sejajar dengan balok beton atau tiang dermaga dan pada permukaan dari
konstruksi break water atau sesuai gambar kerja dan petunjuk direksi lapangan. Pemasangannya
ditancapkan pada bagian beton, dan sambungan antara Bollard dan lantai dermaga harus ditutup dengan
beton cor.
Pekerjaan pemasangan fender dan bollard dilaksanakan pada minggu ke 20 sampai minggu ke 21.
C. PEKERJAAN PORTAL.
Pekerjaan cor beton K200 pada pekerjaan portal mengikuti spesifikasi pada pengecoran beton K200
pada konstruksi break water. Pengecoran ini dilaksanakan pada bagian kaki atau tiang dari konstruksi
portal besi
1. Pekerjaan Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran pada pekerjaan portal dilaksanakan pada bagian kaki portal untuk menutup
permukaan dari pengecoran kaki portal.Pekerjaan plesteran ini harus memperhatikan kelurusan dan
kerapihan dari hasil pekerjaan, dan harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan
Pekerjaan pemasangan pipa besi galvanis 3” dikerjakan untuk membuat konstruksi portal agar dapat
membatasi tonase kendaraan yang dapat memasuki area Break water. Pemasangan pipa galvanis 3”
dilaksanakan dengan menggunakan mesin las pada simpul konstruksi portal yang dibuat sesuai dengan
gambar kerja.
Pekerjaan konstruksi portal berupa cor beton K200,plesteran 1:4 dan pemasangan pipa besi galvanis 3”
1. Administrasi :
Disusun rapi dan diketahui Direksi Pekerjaan. Foto-foto diambil pada setiap STA.
Pembersihan Akhir
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir
dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan dibongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut
petunjuk Direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari
pelaksanaan pekerjaan.
Di Buat Oleh
CV TONAKO
Direktur