Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pelebaran Area Drop Off Terminal Penumpang


Lokasi : Bandar Udara Tojo Una – Una, Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran : 2020
Penawar : CV. AKITA GEMILANG

PENDAHULUAN
Dengan data-data dan BQ yang ada pada dokumen lelang, setelah melihat keadaan
lapangan dari lokasi pekerjaan diperlukan langkah-langkah kerja yang cermat agar dalam
melaksanaan pekerjaan nantinya dapat diselesaikan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan
yang sudah ditentukan.

Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut disusunlah suatu metode pelaksanaan


pekerjaan yang merupakan langkah, tahapan dan cara kerja dalam menyelesaikan pelaksanaan
perkerjaan konstruksi tersebut

Untuk mengejar target waktu yang ditentukan tanpa mengurangi mutu dan kuantitas
pekerjaan, maka perlu diperhatikan teknik dan metode pelaksanaan yang optimal untuk
menggambarkan penguasaan pekerjaan dilapangan. Atas dasar dan pertimbangan tersebut
maka didalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu diantisipasi dengan cermat dan sedini mungkin
mengenai iklim dan curah hujan pada lokasi pekerjaan.

UMUM
Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan kami akan mengadakan sosialisasi pekerjaan
kepada masyarakat dan aparat desa setempat yang dihadiri oleh perwakilan warga terutama
warga pengguna bangunan misalnya Siswa, Guru Pembimbing dan Masyarkat sekitar
mahasiswa, para tokoh atau pemuka masyarakat, untuk memberikan penjelasan mengenai
maksud dan tujuan dari adanya proyek ini, sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima
dan merasa memiliki output dari pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pelaksanaan pekerjaan harus menggunakan metode kerja yang mengacu pada


administrasi pelaksanaan meliputi, Pengendalian mutu, Pengendalian pelaksana, Pengendalian
volume, Tata cara pelaporan, dan serah terima hasil pekerjaan.

CV. AKITA GEMILANG 1


Adapun untuk tenaga pekerjaan kami menggunakan atau memberdayakan
masyarakat setempat untuk menghindari adanya kecemburuan sosial demi lancarnya
pelaksanaan pekerjaan dan membantu pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi
masyarakat.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab penyedia jasa sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam dokumen kontrak dan harus menerapkan manajemen K3 sesuai
dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No 05/Men/ 1996 tentang Sistem Menejemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Permen PU
No. 09/PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen K3 Konstruksi bidang pekerjaan umum
yang meliputi :
Metode perlindungan untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja harus
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan, pengaturan yang harus diterapkan adalah sebagai
berikut :
a. Alat pemadam kebakaran dan lain lain harus dapat menjamin keamanan manusia dan
kendaraan-kendaraan serta alat-alat dalam lingkungan pekerjaan.
b. Para pekerja dan petugas proyek harus memakai alat pelindung diri dan alat –alat tersebut
harus tersedia dalam jumlah cukup dan dalam kondisi laik pakai.
c Pengaturan keamanan (Security) yang harus dilaksanakan sebagai berikut :
- Lingkungan proyek harus ditandai dengan rambu batas yang jelas dan diberi pagar
pembatas pada areal tertentu seperti kantor proyek, gudang bahan bakar, gudang
bahan ledak, bengkel kerja dan sebagainya
- Pekerja dan petugas proyek harus diberi tanda pengenal / pass kerja perorangan.
Pekerjaan Teknis umum menjadi satu kesatuan dengan persyaratan teknis
pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi
teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam satu atau lebih dokumen-
dokumen sebagai berikut.
Selain pekerjaan utama yang tertuang seperti pada lingkup pekerjaan pokok, yang harus
diselesaikan, maka pekerjaan pendukung lainya dilaksanakan sesuai dengan persyaratan umum
maupun persyaratan teknis yang ditetapkan dalam RKS antara lain :
 Penyediaan Tenaga Kerja

CV. AKITA GEMILANG 2


 Pembuatan Rencana Jadwal Pelaksanaan
 Penyediaan Perlengkapan dan Penjagaan keamanan
 Penyediaan Peralatan
 Penyediaan Bahan-bahan bangunan
 Peninjauan lapangan dan inspeksi
 Mobilisasi dan Demobilisasi alat, Bahan dan Tenaga Kerja
 Perlindungan Terhadap cuaca dan lingkungan
 Gangguan pada daerah lalu lintas pada daerah sekitar
 Kerusakan atau akibat negatif yang harus dihindari
 Pembuatan Shop Drawing (Gambar Pelaksanaan)
 Pembuatan Asbuilt Drawing
 Pembuatan Laporan Administrasi Secara Rutin
 Pembenahan dan perbaikan kembali

Secara Umum Pelaksanaan perkerjaan adalah sbb:


Mengadakan Pengambilan dokumentasi foto, disertai dengan kegiatan pengukuran
(Uitzet) lapangan, kemudian dituangkan dalam bentuk gambar kerja (Shop Drawing).
Resiko kecelakaan kerja dan sakit misalnya sbb:
- Tertimbun material urugan
Bisa mengakibatkan alat dan tenaga kerja tertimbun atau cidera, harus diantisipasi sbb:
. Disediakan rambu-rambu tanda bahaya dan peringatan
. Buat konstruksi pengaman
. Senantiasa diperingatkan jangan lengah/breafing 10 mnit sebelum mulai kerja
- Kecelakaan lalu-lintas
Saat lansir material di tepi jalan ada potensi kecelakaan, harus di anatisipasi sbb :
. Disedikan rambu-rambu

CV. AKITA GEMILANG 3


. Senantiasa diperingngatkan jangan lengah.
. Mengetahui pasti lokasi Rumah Sakit dan Cara Evakuasi
- Kecelakaan kerja misalnya tertimpa material konstruksi harus diantisipasi sbb :
Saat pengecoran dan pembangunan konstruksi ada potensi
. Senantiasa memakai alat pelindung diri ( helm, kaos tangan , sepatu dll )
. Senantiasa diperingatkan
. Alat P3K senantiasa ada di lokasi
- Bahaya Sakit dari bakteri /Virus harus diantisipasi sbb :
. Selalu menjaga kebersihan dan selalu diperingatkan
. Gizi selalu diperhatikan
. Harus tau tenaga medis terdekat

LINGKUP PEKERJAAN
Adapun LingkupPekerjaan meliputi antara lain :
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Pasangan Bouwplank
2. Pembongkaran Beton Lama
3. SMK3K
4. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kerja
B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1. Pekerjaan Urugan Tanah
2. Pekerjaan Galian Tanah
C. PEKERJAAN BETON
1. Cor Beton K-350
2. Wire Mesh
3. Dowel
4. Pasangan Cansteen Beton
5. Plesteran

CV. AKITA GEMILANG 4


6. Acian
D. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan / Marking
E. PEKERJAAN AKHIR
1. Pek. Administrasi, Dokumentasi dan As Bulit Drawing
2. Pek. Pembersihan Akhir
F. PENYELESAIAN AKHIR
1. Persiapan PHO / Serah Terima Pertama
2. Persiapan FHO / Serah Terima Kedua

TAHAPAN PELAKSANAAN

A. Pekerjaan Pendahuluan
1. Persiapan
Sebelum mulai pekerjaan dilokasi proyek kita melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan administrasi misanya Pengurusan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan
Uang Muka, Penandatanganan Kontrak, SPMK
b. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan / PCM
Penyedia menguraikan dengan singkat dan jelas mengenai apa-apa yang akan
dilakukan baik mengenai pekerjaan fisik maupun administrasi dan antisipasi terhadap
waktu yang tersedia terkait dengan kondisi social dan cuaca.
c. Mutual Chech 0% / MC-0
Penyedia, Konsultan Pengawas dan Direksi segera meninjau lapangan ke bandara
merdey menentukan batas-batas pekerjaan sesuai lingkup kontrak dan
melaksanakan serah terima lapangan dan pengukuran dalam kegiatan ini outputnya
adalah Berita Acara Serah Terima Lapangan dan Berita Acara MC-0 yang akan
dilaporkan kepada PPK.
d. Selanjutnya pekerjaan lapangan segera dimulai, penyedia akan berkoordinasi
dengan semua steke holder yang berkaitan.

CV. AKITA GEMILANG 5


e. Sosialisi penting agar masyarakat mengetahui maksud dan tujuan diadakan kegiatan
ini, dijadwalkan rapat terutama dengan masyarkat pengguna yaitu mahasiswa dan
pelajar juga dengan masyarakat sekitar lokasi proyek.
2. Pekerjaan Pasangan Bouwplank
Pengukuran awal harus dilakukan Bersama-sama dengan konsultan
pengawas dan direksi dan dibuat berita Acara.Pekerjaan Bowplang sebagai
acuan pekerjaan pondasi sehingga ukuran tepat dan siku bangunan bisa presisi.
Pencocokan ukuran yang ada di lapangan dengan gambar pelaksanaan
bersama sama dengan direksi dan pemasangan patok utama sebagai acuan
perhitungan di lapangan.
Menyediakan semua bahan peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran dan
pematokan untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya. Pemborong diwajibkan
untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama selama masa
pembangunan.
3. Pembongkaran Beton Lama
Pembongkaran beton pada area drop off lama perlu dilakukan karena pada
pekerjaan ini kita akan melakukakan pelebaran area serta adanya pekerjaan penggalian
dan urugan untuk memadatkan dan mengubah elevasi area sebelumnya. Pembongkaran
jalan dilakukan dengan alat bantu yaitu excavator agar pekerjaan pembongkaran bisa
cepat serta efisien.Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan pada
jalan yang mana terdapat pasangan plat beton jalan. Yang mana plat beton tersebut di
bongkar setengah-setengah sehingga tidak menganggu aktivitas. Pekerjaan ini harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting maka sangat perlu
di dalam struktur atau team dalam proyek harus ada personil ahli yang fokus mengurusi

CV. AKITA GEMILANG 6


bidang ini disebut “ Petugas K3 “. Untuk itu sebelum memulai pekerjaan diharapkan
pekerja diberikan pengarahan dan penjelasan terlebih dahulu tentang keselamatan dan
kesehatan kerja. Sehingga nantinya semua pekerja akan tau bagaimana mereka harus
bertindak apabila terjadi sesuatu dalam pekerjaan tersebut. Berikut beberapa ketentuan
yang harus diketahui dan dilaksanakan :
 Semua pekerja harus memakai APD saat bearada dalam proyek.
 Semua potensi bahaya akan diberi tanda peringatan agar pekerja dapat
berwaspada akan bahaya yang ada disekitar.
 Pekerja harus mengutamakan keselamatan dari pada pekerjaan nya.
Jika terjadi kecelakaan kerja maka akan dilakukan pertolongan pertama oleh petugas K3
Kami akan mengulas secara terinci dalam Metode RK3.
5. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kerja

Pada awal pekerjaan penyedia jasa akan memobilisasi alat - alat kerja dari
tempat ke lokasi kerja sesuai kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan
persiapan, pekerjaan tanah dan pasir, serta pekerjaan beton adapun alat yang
digunakan antara lain : Excavator, Mobil Beton Mixer, Vibrator Roller, Concrate
Mixer, dan Dump Truck. Termasuk mendatangkan personil inti proyek, buruh kerja
dan operator alat berat sesuai yang dibutuhkan. Kapasitas dan jumlah alat yang
didatangkan telah diperhitungkan kemampuan produksi oleh penyedia

CV. AKITA GEMILANG 7


berdasarkan kondisi alat dan lokasi yang telah dipelajari penyedia jasa untuk
menyelesaikan seluruh kuantitas pekerjaan dalam batas waktu yang telah
direncanakan.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

1. Pekerjaan Urugan Tanah


Setelah pekerjaan pondasi selesai lobang galian kita timbun lagi menggunakan tanah
hasil galian yang telah dibersihkan dari sampah.
- Untuk penimbunan tanah didalam bangunan, tanah setelah digali dapat di Timbun
kembali pada lobang lobang bekas galian sesuai rencana atau dari petunjuk direksi
- Penimbunan dengan ketebalan yg dipersyaratkan dapat dilakukan secara teknis yaitu
dilakukan lapis demi lapis, lalu disiram hingga betul betul basah kemudian dipadatkan
dengan alat pemadatan hingga mencapai ketinggian yang direncanakan kemudian
atasnya ditutup kerikil.
- Setelah selesai dipadatkan dapat dilakukan pengetesan kepadatan.
- Bahan Timbunan Berasal dari material setempat dan mendatangkan dari luar, untuk
bahan Timbunan yang berasal dari hasil galian bahan harus dengan pengawasan
dari direksi.

CV. AKITA GEMILANG 8


2. Pekerjaan Galian Tanah
- Gali tanah sesuai dengan lebar pondasi konstruksi
dan kedalaman rencana
- Tanah hasil galian diletekan dipinggir galian diluar
bowplank yang nantinya untuk pengurugan
kembali
- Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapiannya
sesuai dengan rencana
- Untuk perapihan hasil galian akhir dan lokasi yang
tidak dapat dijangkau oleh alat maka galian
dilaukan dengan menggunakan tenaga manusia .
- Pengurugan kembali lapis demi lapis dengan pemadatan dapat dikerjakan dengan
stamper atau alat lain.

Untuk mempercepat pekerjaan galian kita dibantu oleh alat excavator mini ( PC 60/PC 70)
dan untu merapikan agar sesuai dengan ukuran galian seperti digambar kita rapikan
dengan cara manual / tenaga manusia.

CV. AKITA GEMILANG 9


C. PEKERJAAN BETON
1. Cor Beton K-350
Adapun tahapan pengecoran beton jalan dilaksanakan bertahap dengan
membagi menjadi 2 bidang jalan, agar aktivitas mobilisasi pada jalan tersebut
tidak terganggu apabila penutupan jalan secara total tidak memungkinkan dan/
atau dilaksanakan tanpa membagi menjadi 2 bagian jalan apabila ruas jalan
memungkinkan untuk ditutup total.
2. Wire Mesh
Wire mesh digunakan sebagai pengganti tulangan polos atau ulir yang
biasanya digunakan sebagai tulangan dalam pekerjaan pengecoran. Bila plastik
Polytene telah dipasang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan wiremesh
untuk dudukan dowel. Pemasangan ini akan dilakukan sesuai dengan bentuk dan
jarak yang tertera pada gambar kerja.
3. Dowel
Apabila tulangan dowel telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara
terlebih dulu memasukan batang besi (dowel) tersebut kedalam selongsong pipa
PVC yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel dirakit dan
diikat pada wiremesh dengan menggunakan kawat beton sesuai dengan jarak
yang tertera dalam gambar kerja.
4. Pasangan Cansteen Beton
Cansteen merupakan salah satu dari sekian banyak produk beton precast
yang saat ini banyak digunakan, terutama sebagai pembatas jalan atau border
antara pejalan kaki dengan area jalan kendaraan. Berikut langkah-langka yag
harus dilakukan saat pemasangan cansteen beton :
o Pembuatan alas cansteen
o Pembuatan haunching

CV. AKITA GEMILANG 10


o Pemasangan cansteen beton
5. Plesteran
Lapisan bawah untuk perkerasan kaku bisa berupa lean concrete atau
bahan berbutir yang bisa berupa agregat atau lapisan pasir. Lapisan ini dimaksud
untuk menahan beban lalu lintas, tetapi lebih berfungsi sebagai lantai kerja dan
sebagai fasilitas drainase agar air dapat bebas bergerak dibawah plat beton
tanpa mengerosi butir-butir tanah yang membentuk tanah dasar.
Persiapan penting yang harus dilakukan sebelum penghamparan plat beton
meliputi berbagai hal seperti membentuk, membuat penyesuaian seperlunya
pada permukaan tanah dasar. Bila perlu menambahkan air dan pemadatan
kembali permukaan disesuaikan dengan alinyemen dan potongan melintang
seperti yang tertera pada gambar rencana.
6. Acian
Pekerjaan ini dilakukan pada saat selesai pemasangan cansteen sebagai
perekat pada masing-masing cansteen agar nantinya cansteen tidak bergerak-
gerak. Tebalnya untuk acian perekat antar cansteen sekitar 12 – 20 mm, dengan
ketebalan segitu dirasa sudah sangat cukup untuk membuat cansteen terekat
kuat.

D. PENGECATAN ATAU MARKING


Sebelum melaksanakan pekerjaan marking, pastikan bahwa debu, kotoran yang melekat
pada permukaan beton harus dibersihkan. Agar cat marking dapat melekat dengan baik dan
sempurna pada permukaan jalan beton tersebut. Pemberisihan dilakukan dengan peralatan
sapu, brush kawat dan kompressor.

CV. AKITA GEMILANG 11


E. PEKERJAAN AKHIR
1. Pekerjaan administrasi, dokumentasi dan as built drawing
Setelah semua pekerjaan selasai, kontraktor wajib membuat laporan akhir terkait
pekerjaan proyek tersebut. Administrasi yang tertera didalamnya antara lain laporan
pekerjaan, surat-surat yang ada, dll. Kemudian laporan dilengkapi dengan dokumentasi-
dokumentasi yang akan memperjelas pekerjaan tersebut. Kemudian melampirkan as
bulit drawing apabila dilapangan terjadi beberapa perubahan yang sudah dikehendaki
oleh direksi tersebut.
2. Pekerjaan pembersihan akhir
Pekerjaan ini dilakukan sebagai pengecekan akhir terhadap pekerjaan yang telah
dilakukan. Agar semua pekerjaan sudah dipastikan selesai dengan baik dan rapi tanpa
adanya cacat atau kekurangan apapapun. Pada pekerjaan ini juga biasanya digunakan
untuk pembersihan lokasi proyek akbiat pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanan.

F. PENYELESAIAN AKHIR
1. Persiapan PHO
Setelah lapangan sempurna dan layak untuk diserahkan maka administrasi
seperti back up data, dokumen-dokumen uji laboratorium, shop drowing dan as build
drowing disusun dan dijilid rapi dan segera dibuat Berita Acara Serah terima Pertama
(PHO). Yaitu penyedia menyerahkan hasil kerja berupa :
a. Bangunan dalam kondisi baik dan siap di manfaakan untuk keperluan Pemerintah.
b. Gambar terbangun ( As Build Drowing ) yang telah disetujui.
c. Laporan Final.
2. Persiapan FHO.
Selama 180 hari kalender kami akan mengadakan peyempurnaan dari kerjaan
dan ketidaksempurnaan, secara terus menerus sihingga pekerjaan sudah layak
digunakan untuk melayani masyarakat, dan setelah itu dibuat Berita Acara Serah Terima
Ke Dua (FHO).

CV. AKITA GEMILANG 12


Pekerjaan pada masa ini adalah perbaikan kalo ada kekurangan dan
ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan konstruksi hingga masa 180 hari kalender
berakhir dan diadakan SERAH TERIMA KEDUA (FHO/Final Hand Over).

PENUTUP

Dalam setiap pekerjaan kami selalu menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,
tahapan ini sering diabaikan tetapi sebetulnya ini adalah sangat vital, tahapan itu adalah sebagai
berikut :
1. Semua Karyawan dan Pekerja Proyek selalu memakai APD ( alat pelindung Diri )
Misalnya Helm, Sepatu, Rompi dan lain-lain.
2. Setiap pagi sebelum mulai kerja selalu diadakan breefing dan berdoa Bersama-sama,
Project Manager selalu memberikan arahan-arahan tentang Kesehatan dan keselamatan
Kerja.
3. Rambu-Rambu peringatan selalu disiapkan
Demikian metode kerja yang kami susun untuk dapat memenuhi kriteria penilaian evaluasi teknis
oleh panitia dan kami harapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan jika
perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang, sehingga secara keseluruhan pekerjaan berjalan
lancar dan selesai tepat waktu dengan mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan dokumen lelang.

Bantul, 04 Januari 2020


CV. AKITA GEMILANG

Gilang Permana Santoso


Direktur Utama

CV. AKITA GEMILANG 13

Anda mungkin juga menyukai