Anda di halaman 1dari 10

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

( RK3K )

A. KEBIJAKAN K3
Kebijakan ini akan dikomunikasikan dengan semua stake holder serta akan disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan pekerja dalam
proyek. Kebijakan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
A.1 Pimpinan dan seluruh karyawan CV UNZILA MULIA sepakat untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, senantiasa akan :
- Membina dan melaksanakan SMK3 ( Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
- Mengkomunikasikan kepada semua pihak yang berkepentingan
- Meninjau kebijakan dan pelaksanaannya secara berkala

A.2 Perusahaan menunjuk P2K3 untuk memastikan terlaksananya SMK3

B. STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi yang terkait dengan kegiatan K3 dalam proyek ini terdiri dari 2 organisasi yaitu P2K3 yang bertanggung jawab untuk
memastikan terlaksananya SMK3 di proyek dan Tanggap Darurat ( SATGAS ) yang bertanggung jawab menangani secara langsung bila
terjadi kecelakaan dalam proyek.
B.1 Struktur Organisasi P2K3 ( Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Struktur Organisasi P2K3 di tunjukkan dalam gambar terlampir.

Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:


1. Ketua
1.1. Mengidentifikasi dan menjelaskan kepada setiap pegawai dan tenaga kerja dilingkungan tugasnya tentang K3

1.2. Memastikan bahwa semua persyaratan K3 telah diterapkan, dilaksanakan dan dipelihara oleh seluruh lingkup unit
kerjanya.
1.3. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi pegawai dan pekerja yang melaksanakan tugas di tempat kerjanya.

1.4. Menghentikan proses pekerjaan yang sedang berlangsung apabila ternyata persyaratan K3 belum dipenuhi dan
dalam kondisi membahayakan.
1.5. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya inspeksi K3 dan mengesahkan hasil inspeksi K3
2. Sekretaris
2.1. Memastikan bahwa program K3 yang ditentukan dalam dokumen ini di dukung oleh semua tingkatan manajemen
ditingkat proyek
2.2. Melaksanakan tanggung jawab dan wewenang K3 :
a. Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
b. Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
c. Mengembangkan system pengendalian bahaya terhadap K3
d. Mengevaluasi terhadap timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah yang di
perlukan
e. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
f. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan makanan tenaga kerja
g. Memeriksa kelengkapan K3
h. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
i. Melaksanakan tindakan apabila terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan flow chart yang ada.
j. Menyajikan laporan pelaksanaan dan penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3. Merencanakan, melaksanakan, menjaga, mengembangkan program K3 sesuai dengan persyaratan dan peraturan
yang berlaku.
2.4. Melakukan inspeksi K3
3. Anggota
3.1. Mendukung, melaksanakan, menjaga dan mengembangkan program K3 sesuai dengan persyaratan dan peraturan
yang berlaku.
3.2. Melaporkan kepada sekretaris P2K3 proyek apabila terjadi kecelakaan kerja.
3.3. Mendukung dan membantu pelaksanaan inspeksi K3
B.2 Struktur Organisasi tanggap Darurat ( SATGAS )
Struktur Organisasi tanggap Darurat ditunjukkan dalam gambar terlampir:

Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:


1. Ketua
1.1. Memastikan bahwa semua anggota tim memahami tugasnya masing-masing.
1.2. Menjamin bahwa seluruh tim beserta semua sarananya selalu dalam keadaan siap sehingga bila terjadi kondisi
darurat dapat mengatasinya dengan baik.
2. Sekretaris
2.1. Menjamin tersedianya form-form dan data informasi publik yang berkaitan dengan kondisi gawat darurat.
3. Koordinatur Umum
3.1. Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan penanggulangan keadaan darurat.
4. Koordinator Lapangan
4.1. Memimpin kegiatan tanggap darurat langsung di lapangan dan mengkoordinir kegiatan tim-tim darurat dibawahnya.

5. Koordinatur Informasi Publik


5.1. Menginformasikan kepada pihak publik ( kepolisian, dinas pemadam kebakaran setempat dan rumah sakit )
6. Tim Pemadam dan Penyelamat
6.1. Memadamkan api dan menyelamatkan korban
7. Tim Pengaman / Satpam
7.1. Mengamankan lokasi selama keadaan darurat terjadi

Bagan Struktur Organisasi K3

PENANGGUNG JAWAB K3

EMERGENCY KEBAKARAN
P3K
KEDARURATAN
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

BAGAN ORGANISASI
PELAKSANA P2K3
PELEBARAN AREA DROP OFF TERMINAL PENUMPANG

KETUA : Manajer Proyek


Wakil Ketua I : Manajer F & S
Wakil Ketua II : Manajer Konstruksi

SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS


Kasi QA Kasi KP
- Ahli K3 - Administrasi Umum
- Inspeksi - P3K
- Monitoring - Asuransi
- Evaluasi

Anggota P2K3

Seksi Teknik
- Standarisasi K3
- Metode kerja

Seksi Komersial
- Anggaran K3

Seksi Dan Lat


- Material dan Alat

Pelaksana Utama
- Supervisi K3
Pelaksana
INSPEKTOR - Supervisi K3
- QC Subkontraktor
- K3 - Supervisi K3
Mandor
- Supervisi K3
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

C. PERENCANAAN
Perencanaan K3 terdiri dari 3 tahapan yaitu Identifikasi Bahaya & Analisa Resiko, Sasaran K3 dan Program K3. Mengingat kegiatan K3 bersifat
continual improvement maka isi dari perencanaan ini sangat dimungkinkan untuk berubah kearah yang semakin baik sebagai akibat dari adanya
perubahan kebijakan ( jika terjadi ), hasil audit, umpan balik dari pengukuran kinerja maupun perkembangan dalam penerapan / operasional.

C.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3 dan Penanggung Jawab
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3 serta Penanggung Jawab. ( klasifikasi dan pengendaliannya
dituangkan dalam safety plan sebagaimana di sajikan dalam tabel terlampir.
C.2 Sasaran K3
Merujuk pada hasil yang didapat dari Identifikasi Bahaya dan Analisa Resiko serta sasaran pusat dan Divisi maka, dibuat Sasaran K3
sebagaimana di sajikan dalam tabel terlampir.
C.3 Program K3
Untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan maka dibuat program K3 sebagaimana di sajikan dalam tabel terlampir.

D. PENCEGAHAN RESIKO KECELEKAAN


Disamping tahap perencanaan K3, untuk menjamin bahwa yang direncanakan dipahami dan dijalankan demi tercapainya tujuan yang
ditetapkan, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
4.1. Sosialisasi
Sosialisasi safety plan akan dilaksanakan secara bertahap dengan urutan sebagai berikut :
1. Tim manajemen beserta seluruh staf kantor dilaksanakan sebelum proyek dimulai oleh QA.
2. Pelaksana dilaksanakan sebelum proyek di mulai oleh Pelut dan QA.
3. Mandor dan pekerja dilaksanakan sebelum mulai kerja oleh Pelut dan QA.
4.2. Safety Meeting
Safety meeting akan dilaksanakan tiap satu minggu sekali, membicarakan masalah-masalah rutin berkaitan dengan K3 dan masalah
khusus yang timbul. Meeting khusus akan dilaksanakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
4.3. Safety Patrol
Safety patrol akan dilaksanakan tiap hari oleh safety officer. Safety officer akan mengecek pelaksanaan haian K3, antara lain
kelengkapan APD, kelengkapan rambu dan peri laku orang-orang dilapangan dalam melaksanakan pekerjaan berkaitan dengan K3.

4.4. Safety Talk


Safety talk akan dilaksanakan tiap suatu group pekerja pertama mulai bekerja, selanjutnya akan dilaksanakan tiap satu minggu sekali.

4.5. Tool Box Meeting


Tool box meeting akan dilaksanakan tiap suatu group pekerja akan melaksanakan suatu pekerjaan baru. Pada kesempatan ini akan
dibahas mengenai penggunaan peralatan dan cara kerja yang aman.
4.6. Rambu dan Spanduk
Rambu-rambu akan dipasang pada tempat-tempat yang strategis, yaitu yang mudah dilihat dan berada ditempat yang memiliki resiko
bahaya seperti disimbolkan dalam rambu. Untuk rambu yang bersifat umum akan dipasang di kantor dan workshop. Macam rambu
yang akan dipasang dalam proyek ini adalah sebagaimana terdapat dalam gambar terlampir.

Sedangkan spanduk lebih bersifat perinatan umum. Pemasangan akan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Khusus untuk spanduk
"UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA" akan dipasang minimal 2 (dua) buah, satu buah dikantor dan satu buah di
lapangan.

E. Prosedur Pengoperasian Alat


Sebagai upaya untuk mengantisipasi timbulnya resiko akibat pengoperasian alat, maka dibuat prosedur pengoperasian alat yang harus ditaati
oleh pelaksana, operator, semua pekerja serta semua pihak yang terlibat diarea operasi alat. Adapun prosedur pengoperasian alat adalah
seperti tabel terlampir .
F. Program Penanganan Kecelakaan dan Kondisi Darurat

Penanganan terhadap kecelakaan dan kondisi darurat yang terjadi hendaknya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Berikut
disampaikan cara penanganan kecelakaan dan kondisi darurat, serta informasi mengenai sarana komunikasi, lokasi fasilitas proyek dan alamat
serta no. telephone instansi terkait. Form-form yang digunakan berkaitan dengan kegiatan tersebut diatas adalah sebagaimana terlampir.

6.1. Penanganan Kecelakaan Ringan


- Kecelakaan digolongkan sebagai kecelakaan ringan apabila penderita mengalami cedera ringan atau cedera sedang.
-
Cedera ringan yaitu cedera yang mengakibatkan luka yang hanya membutuhkan perawatan P3K dan dapat kembali bekerja.

- Cedera sedang yaitu cedera yang mengakibatkan luka dimana korban tidak dapat masuk ke esokan harinya / membutuhkan
istirahat atau dirawat dirumah sakit.
- Penanganan kecelakaan ringan dilaksanakan sesuai flowchart terlampir.
6.2. Penanganan Kecelakaan Berat
- Kecelakaan digolongkan sebagai kecelakaan berat apabila penderita mengalami cedera berat.
- Cedera berat yaitu cedera yang mengakibatkan korban kehilangan salah satu anggota tubuh / cacat.
- Penanganan kecelakaan ringan dilaksanakan sesuai flowchart terlampir.
6.3. Penanganan Kecelakaan dengan Korban Meninggal
- Kecelakaan dengan korban meninggal yaitu kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia baik langsung di tempat
kejadian maupun setelah dilakukan perawatan.
- Penanganan kecelakaan dengan korban meninggal dilaksanakan sesuai flowchart terlampir.
6.4. Penanganan Kondisi Darurat
- Kondisi darurat yaitu kondisi yang tidak di inginkan dimana terjadi kebakaran, peledakan, bencana alam, serangan jantung, luka
bakar, sengatan listrik, ancaman orang tak dikenal, ancaman bom dan kondisi lain yang dinyatakan sebagai keadaan darurat
atau kondisi lain yang menimbulkan kerusakan terhadap property dan atau menimbulkan cedera terhadap manusia serta
lingkungan serta memerlukan suatu tindakan penyelamatan dengan segera.

- Penanganan kondisi darurat dilaksanakan sesuai flowchart terlampir.


6.5. Komunikasi
- Peralatan komunikasi yang digunakan dalam proyek ini bermacam-macam jenisnya, disesuaikan dengan kondisi dan jarak lokasi
yang bersangkutan. Skema dan jenis peralatan yang digunakan dalam proyek ini tertera dalam skema terlampir.

6.6. Informasi Fasilitas Proyek dan Instansi Terkait


Sebagai bantuan untuk dapat melaksanakan program penanganan kecelakaan semaksimal mungkin maka disajikan gambar
informasi, lokasi fasilitas proyek dan instansi terkait seperti kantor polisi, rumah sakit dan pemadam kebakaran sesuai peta
terlampir. Adapun alamat dan nomor telephonnya disajikan dalam tabel terlampir.
PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

G. Inspeksi dan Pelaporan


Inspeksi dilaksanakan untuk memastikan dilaksanakannya SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ), memonitor,
mengukur kinerja, mengambil langkah perbaikan serta pencegahan akibat terjadinya kecelakaan. Hasil inspeksi harus dilaporkan dan
disahkan oleh bagian yang berwenang. Form-form yang digunakan adalah sebagaimana terlampir sedangkan diagram alir inspeksi K3
adalah sebagai berikut.

7.1 DIAGRAM ALIR INSPEKSI K3

PENANGGUNG JAWAB
NO. KEGIATAN PETUGAS SEKRETARIS PENANGGUNG KETERANGAN
INSPEKSI P2K3 JAWAB LOKASI

1.
Malakukan inspeksi terhadap SMK3 ( mengisi check list )

2. Membuat Laporan Hasil Inspeksi K3 dan CPK3 dan


melaporkan kepada sekretaris P2K3

3. Menerima dan mengesahkan Laporan Hasil Inspeksi K3 dan


CPK3

4. Mengirim Laporan Hasil Inspeksi K3 dan CPK3 ke


Penanggung Jawab Lokasi yang di inspeksi

5. Menerima Hasil Inspeksi K3 dan CPK3

6. Menindak Lanjuti Hasil Inspeksi dan Laporan CPP atas


pelaksanaan SMK3

7. Memonitor dan memvrifikasi tindakan perbaikan atas CPP


yang ada.

8. Membahas hasil tindak lanjut inspeksi ( tindakan perbaikan


) dan tindakan pencegahannya untuk selanjutnya.

Bantul, 04 Januari 2020


CV AKITA GEMILANG

GILANG PERMANA SANTOSO


Direktur Utama
Tabel C.1 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, SKALA PERIORITAS, PENGENDALIAN RESIKO K3, DAN PENANGGUNG JAWAB

Nama Perusahaan : CV AKITA GEMILANG


Kegiatan : PELEBARAN AREA DROP OFF TERMINAL PENUMPANG
Lokasi : BANDAR UDARA TOJO UNA-UNA, SULAWESI TENGAH

PENILAIAN RESIKO RESIKO DPT


NO. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA TINGKAT DITOLERANSI PENGENDALIAN RESIKO
AKIBAT PELUANG
RESIKO ( Y/N )
1 2 3 4 5 6 7 8
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN 2 D M N
1 Pek. Pasangan Bouwplank - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
2 Pembongkaran Beton Lama - Terkena Peralatan gali, tertimpah material, dan terjatuh pada lubang - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
3 SMKK - Terkena / tertusuk ujung patok yang runcing dan besi beton lama - Memeriksa semua peralatan kerja sebelum memulai pekerjaan
4 Mobilisasi Personil dan Peralatan - Terkena palu saat memasang patok - tidak bercanda saat bekerja
- Kecelakaan akibat peralatan kurang baik - diberikan rambu-rambu peringatan keselamatan kerja

B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR 2 C M N


1 Pek. Urugan Tanah - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
2 Pek. Galian Tanah - Terkena Peralatan gali, tertimpah material, dan terjatuh pada lubang - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- Kecelakaan akibat peralatan kurang baik - Memeriksa semua peralatan kerja sebelum memulai pekerjaan
- tidak bercanda saat bekerja
- diberikan rambu-rambu peringatan keselamatan kerja

C. PEKERJAAN BETON
1 Cor Beton K-350 - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 4&5 C M N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Tertimpa material kerikil - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- Iritasi akibat terkena air semen - Memeriksa semua peralatan kerja sebelum memulai pekerjaan
- Tertimpa beton ready mix - tidak bercanda saat bekerja
- Tertimpa Mixer Beton karena tidak stabil - memakai sarung tangan
- Terkena pompa dan vibrator saat pengecoran - diberikan rambu-rambu peringatan keselamatan kerja

2 Wiremesh - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Terkena/terjepit wiremesh - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai

3 Dowel - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Terkena/terjepit wiremesh - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai

4 Pas. Cansteen Beton - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Iritasi akibat terkena air semen - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- Tertimpa cansteen beton - memakai sarung tangan
Nama Perusahaan : CV AKITA GEMILANG
Kegiatan : PELEBARAN AREA DROP OFF TERMINAL PENUMPANG
Lokasi : BANDAR UDARA TOJO UNA-UNA, SULAWESI TENGAH

PENILAIAN RESIKO RESIKO DPT


NO. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA TINGKAT DITOLERANSI PENGENDALIAN RESIKO
AKIBAT PELUANG
RESIKO ( Y/N )

5 Plesteran - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Iritasi akibat terkena air semen - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- memakai sarung tangan

6 Acian - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Iritasi akibat terkena air semen - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- memakai sarung tangan

D. PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan / Marking - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum 2 D L N - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja
- Iritasi terkena cairan cat marking - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai
- memakai sarung tangan

E. PEKERJAAN AKHIR
2 D L N
1 Pek. Administrasi, Dokumentasi dan As Built Drawing - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum - Diberikan Penyuluhan bahaya kecelakaan sebelum bekerja

2 Pek. Pembersihan Akhir - Terkena debu saat pembersihan akhir - menggukanan alat pelindung diri kerja yang sesuai

PENJELASAN
TINGKAT RESIKO ( R x L ) PELUANG ( L ) ABIBAT ( R )
E = Extreme Risk A hampir pasti akan terjadi / almost certain 1 tidak ada cidera, kerugian material kecil
H = High Risk B cenderung untuk terjadi / likely 2 cedera ringan / P3K, kerugian material sedang
M = Moderate Risk C mungkin dapat terjadi 3 hilang hari kerja, kerugian cukup besar
L = Low Risk D kecil kemungkinan terjadi 4 cacat, kerugian materi besar
E jarang terjadi 5 kematian, kerugian materi sangat besar
Tabel C.2 SASARAN K3

NO. SASARAN PENGUKURAN TARGET RENCANA TONDAKAN

1. - Fatal Accident - Jumlah fatal accident dalam 2 tahun - - Pelaksanaan pengendalian sesuai Safety
Tidak ada kejadian yang menyebabkan
Plant.
fatal accident dalam 2 tahun
- Menyediakan flow chart penanganan
kecelakaan dilengkapi dengan alamatnya
dan No. telp yang dihubungi.

2. - Safety Implementation Level - Score Safety Implementation Level 800 - Membuat Safety Plant yang detail.
- Mensosialisasikan dan melaksanakan Safety
Plant tersebut.

3. - Incident Rate jumlah kejadian - Mereview dan meningkatkan kualitas


- IR = x 100% 30%
jumlah pekerja pelaksanaan safety dalam pelaksanaan.

4. - Fraquency Rate Level jumlah kejadian - Melengkapi sarana / peralatan kerja sesuai
- Fr = x 1.000.000 135
jumlah jam kerja kebutuhan

5. - Severity Rate jumlah hari kerja hilang -


- SR = x 1.000.000 16.225 Mengadakan safety talk & tool box meeting
jumlah jam kerja
- Melengkapi sarana K3
Tabel C.3 PROGRAM PENGELOLAAN K3

Dokumen yang disetujui


No Aktivitas Frequensi Referensi PIC
atau diverifikasi

I Penilaian dan Pengendalian

1 - Identifikasi Bahaya klasifikasi Resiko - SPD - Prosedur Safety Plant - Safety Plant - Sekr P2K3
( Sebelum Pekerjaan Dimulai) ( PW-SMM-PM-10.04 ) - Safety Officer

2 - Membuat Rencana Pengendalian - SPD - Prosedur Safety Plant - Safety Plant - Sekr P2K3
Resiko / Bahaya ( Sebelum Pekerjaan Dimulai) ( PW-SMM-PM-10.04 ) - Safety Officer

II Organisasi, Sasaran & Review K3

1 - Struktur Organisasi K3 - SPD - Prosedur Pembentukan P2K3 - Struktur Organisasi P2K3 - Ketua P2K3
( Sebelum Pekerjaan Dimulai)

2 - Organisasi Satgas - SPD - SWK Pembentukan - Struktur Organisasi Satgas - Ketua Satgas
( Sebelum Pekerjaan Dimulai) Organisasi Satgas

3 - Sasaran dan Target K3 - SPD - Sasaran K3 - Sasaran K3 - Ketua P2K3


( Sebelum Pekerjaan Dimulai) - Rekaman Hasil Tinjauan Kinerja - Sekr P2K3
K3 ( MR )

4 - Penjelasan K3 - 2 ( Dua ) tahun / ada perubahan - Prosedur K3 - Materi dan Absensi - Ketua P2K3

III Dokumentasi Prosedur K3

1 - Identifikasi Regulasi K3 - SPD - Daftar Induk Buku Referensi - Buku Referensi K3 - Sekr P2K3
( Sebelum Pekerjaan Dimulai)
2 - Identifikasi Form Laporan K3 - SPD - Daftar Induk Buku Referensi - Pelatihan OHSAS Divisi - Sekr P2K3
( Sebelum Pekerjaan Dimulai)

Anda mungkin juga menyukai