SATUAN KERJA
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR PAPUA PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN ANGGARAN
2020
DISUSUN
PT. ASSALA KARYA PERKASA
Trikora Wosi RT.001 RW.006, Amban, Manokwari Barat-Kab. Manowaript.assalakaryaperkasa@gmail.com
PENDAHULUAN
Meninjau dari Kerangka Acuan, Spesifikasi Teknis, gambar kerja serta dokumen
lainnya pada paket pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong , Maka
kami telah menyusun suatu metode pelaksanaan pekerjaan tersebut, dengan maksud
untuk menjadi suatu panduan atau referensi kerja bagi semua stekholder secara khusus
agar mencapai hasil yang tepat guna, tepat mutu (kualitas dan Kuantitas) serta tepat
waktu sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen LELANG.
PRA PELAKSANAAN
Pra pelaksanaan perlu dilakukakn untuk meninjau kondisi terkini dari area tempat
kerja, yaitu seputar kawasan area Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong
sehingga memberikan gambaran yang lebih spesifik kepada tim kami tentang teknis
pelaksanaan di lapangan nantinya. Pertama - tama, tim kami akan memastikan jalur atau
kondisi jalan yang akan dijadikan sebagai lalulintas untuk mobilisasi peralatan dan bahan
material. selanjutnya seluruh kondisi / keadaan tempat dilangsungkannya pembangunan
maupun area sekitarnya. Oleh karena itu, tim kami akan meninjau lokasi secara cermat guna
dapat menyiapakan strategi yang tepat, efisen serta efektif. Hal – hal lain yang tidak
diatur/ditetapkan dalam dokumen namun bila diperlukanakan akan kami pertimbangkan sedari
dini untuk selanjutnya dilaksanakan sesuai persetujuan direksi, seperti pengaturan waktu kerja
(shift), pengaturan rambu – rambu kerja dan sebagainya sedemikian rupa agar tidak
membahayakan atau menggangu akses serta aktifitas warga, selain itu kebersihan dan
kenyamanan lingkungan kerja tetap kami jaga sejak awal hingga akhir pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Volume Kerja : 1,00 ls
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 minggu
- Mobilisasi : 1 Minggu (Minguu ke 1)
- Demobilisasi : 1 Minggu (Minggu ke 12/ Setelah serah terima ke 2 Pek)
c. Peralatan Utama / Pendukung : LCT & Tronton (tdk dipersyratkan dlm dok.)
d. Metode Pelaksanaan :
Pekrjaan Mobilisasi dilakukan paling awal yaitu minggu pertama paska penandatanagan kontrak
atau dikeluarkannya SPMK yang meliputi Peralatan utama, Peralatan Pendukung, Personil Inti dan Tenaga
pendukung. Kami akan mengupayakan agar peralatan dan personil sudah harus siap di lokasi sebelum kami
memulai pekerjaan di utama.
Tahapan Mobilisasi :
1. Kami akan bertindak cepat dan segra menyerahkan kepada Direksi Jadwal Mobilisasi Personalia dan
Peralatan, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan.
2. Meminta Persetujuan kepada Direksi sehubungan dengan penempatan lokasi Direksi keet disertai
dengan denah lokasi umum dan denah detil dilapangan yang menunjukan lokasi kantor kerja, bengkel
dan gudang.Mobilisasi peralatan dan material sesuaikan dengan data-data pemakaian material dan
peralatan yang akan digunakan selama proyek berlangsung, sebagai berikut :
- Daftar Peralatan Utama : - Daftar Personil Inti :
1. Excavator 2 unit 1. Kepala Proyek
2. Dump tuck 2 unit 2. Quality Control
3. Pickup 1 unit 3. Ahli K3
4. Generator Zet 1 unit 4. Pelaksana
5. Mesin Pompa air 4 unit 5. Surveyor
6. Concrete Mixer 4 unit 6. Administrasi
7. Concrete Vibrator 2 unit 7. Tenaga Pendukung (sesuai kebutuhan lapangan)
8. Mandor, Tukang dan Pekerja
3. Peralatan kerja dipersiapkan di workshop, dilakukan pengetesan sehingga bisa dipastikan bahwa
peralatan akan berfungsi baik . Untuk proses mobilisasi akan dilakaukan lewat jalur laut dengan bantuan
jasa angkutan laut seperti LCT
4. Setelah itu kemudian diangkut dengan mobil
dump truck dan trontonke pelabuhan
manokwari untuk dimobilisasikan menuju
sorong .
5. Selanjutnya diangkut dengan kapal LCT dan
Tongkang yang ditarik Tagboat dari pelabuhan
manokwari menuju Kota Sorong.
Sedangkan pekerjaan demobilisasi peralatan dan personil dilaksankan pada minggu ke 12 atau juga
setelah penyerahan kedua pekerjaan telah dilaksanakan dan semua kewajiban Penyedia Jasa telah
dilaksanakan dengan baik di lapangan pekerjaan.
2. Foto Dokumentasi
a. Volume Kerja : 5 set
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : Sepanjang masa Pelaksanaan (MC0 sampai dengan PHO)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Kamera digital, Printer dan ATK
d. Metode Pelaksanaan :
Dokumentasi dilakukan sejak MCO hingga serah terima pekerjaan. Dokumentasi dilakuakn dari
beberapa titik yang menjadi patokan tetap sehingga perkemabngan atau kemajuan pekerjaan dari waktu - ke
waktu dapat dilihat dari sudt pandang yang sama.
Dokumentasi dilakukan sedemikian rupa sehingga tampak jelas dan benar - benar memeperlihatkan
kondisi objek yang utuh dan sebenar - benarnya.
Hasil dokumentasi diserahkan kepada PPK secara periodik mengikuti termin atau sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan PPK.
Papan nama proyek diletakkan pada pintu masuk lokasi proyek atau pada lokasi yang mudah dilihat
oleh masyarakat yang dibuat pada minggu awal pelaksaan pekerjaan dan dilindungi agar tidak rusak hingga
pekerjaan diserahterrimakan.
4. Direksi keet
a. Volume Kerja : 84 m2
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 minggu (Minggu ke 1)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Peralatan tukang
d. Metode Pelaksanaan :
Direksi keet yang dimaksudkan adalah kantor sementara untuk konsultan dan direksi proyek dilapangan.
Direksi keet dibuat dengan luasan 9 m2
Jika diperlukan kontraktor dapat membuat kantor sendiri atau membuat ruangan dalam Direksi keet.
Direksi keet ditempatkan dalam areal proyek dengan persetujuan Konsultan pengawas dan direksi proyek.
A. Peralatan : . Material :
Gergaji Balok kayu kelas II 5/5 atau 5/10
Meteran Papan kayu kelas II
Palu Seng gelombang BJLS 20
Tang Paku
Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan direksi proyek mengenai shop
drawing dan lokasi penempatan Base Camp.
Pelaksana Lapangan kemudian melakukan pengukuran di lokasi untuk penempatan Base camp sesuai
persetujuan konsultan pengawas dan direksi proyek.
Pekerja mengambil material kayu dari tempat penumpukan dan tukang kayu mulai pabrikasi rangka
sesuai shop drawing yg telah disetujui.
Setelah rangka selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pengecoran pondasi.
· Papan
· Kaso
· Paku
· Benang
Sedangkan alat yang digunakan dalam Proses Pemasangan Bowplank Pondasi oleh tukang antara lain :
· Palu
· Gergaji
· Selang untuk waterpas
· Pensil tukang
Adapun cara memasang bouwplank yang baik langkah- langkahnya sebagai berikut. Pertama yang harus
dilakukan yaitu membuat tiang pancangnya lebih dulu. Tiang pancang ini jumlahya ada 4 serta diletakkan
di setiap pojok. Ukuran ketinggiannya adalah sekitar setengah meter. Lalu masing-masing dari tiang ini
dihubungkan dan disatukan dengan papan kayu yang dipasng sacara mendatar atau horizontal. Maka papan
kayu dan tiang pancang ini akan membentuk suatu bidang atau ruang sesuai dengan besar ukuran bangunan
yang dibuat. Dengan tali atau benang serta menggunakan alat ukur theodolit, titik-titik yang merupakan
lokasi untuk pembuatan pondasi, dinding dan sebagainya bisa saling dihubungkan. Tali tersebut
dibentangkan dari satu sisi papan kayu menuju sisi papan kayu yang ada di seberangnya. Inilah fungsi
utama dari penggunaan kayu yang dipasang secara horizontal tersebut.
Untuk bagunan yang ukurannya lebih besar, jumlah tiang pancang yang dipasang tidak hanya empat saja.
Masing-masing pojok bias menggunakan tiang hingga jumlahnya ada enam. Dua ada disebelah kiri dan
Pekerjaan bouwplank tersebut menyesuaikan besarnya ruang bangunan. Untuk bangunan yang besar dan
memiliki banyak ruang, bouwplank dipasang mengelilingi seluruh area calon bangunan. Adapun pada
bangunan yang kecil, bouwplank cukup ditempatkan di lokasi sudut atau pertemuan bangunan. Dengan
demikian sudut pertemuan bouwplank harus benar-benar membentuk segi tiga siku-siku karena ini sebagai
acuan kesikuan dari pertemuan antar dinding.
Bouwplank dipasang pada patok kayu kelas III berukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak dapat
digerak-gerakkan atau diubah-ubah.
Setelah selesai pemasangan bouwplank, kami cv. unzila selaku Penyedia Jasa akan melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dan harus menjaga serta memelihara keutuhan
dan ketetapan letak bouwplank selama pembangunan, sampai dinyatakan tidak diperlukan lagi
oleh Direksi.
7. Kisdam
a. Volume Kerja : 250 bh
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 4 minggu
c. Peralatan Utama / Pendukung : Peralatan Gali
d. Metode Pelaksanaan :
Kisdam dibuat untuk membendung aliran sungai aktif dan selanjutnya mengalihkan aliran sungai
tersebut agar tidak melalui/menerobos area kerja.
Pada pekerjaan ini, Kisdam dibuat dengan menggunakan pasir yang diisi kedalam karung
plastik/goni/bagor kemudiaan diikat dan ditu puk sedemikian rupa untuk menghalangi atau memebendung
aliran air.
8. Dewatering
a. Volume Kerja : 480 jam
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 480 jam
c. Peralatan Utama / Pendukung : Mesin Pompa Air
d. Metode Pelaksanaan :
Selanjutnya dilakuakn pengeringan dengan menggunakan 4 pompa air. Pengiringan dilakaukan di area
kerja yang tergenang air. Namun bila akibat pekerjaan kisdam terjadi luapan air maka dapat juga dilkukan
pengeringan dengan mesin pompa yang tersedia ( 4 unit)
Penggunaan pompa air untuk pekerjaan dewatering dapat dilakuakn sesuai petunjuk dan arahan
direksi.
Penggalian pondasi pada pekerjaan ini agak berbeda kondisinya dengan pondasi pada umumnya,
karena dikerjakan pada daerah aliran sungai karena itu diperlukan pompa untuk bantuan pengiringan air
(pekerjaan dewatering).
Pekerjaan penggalian dilakuakn setelah
dipastikan pekerjaan Kisdam dan Dewatering
telah dilaksanakan terlebih dahulu. Hal ini
dimaksudkan agar setelah digali sesuai spek
maka pengecoran segra dilaksanakan setelah
besi dan bekesting telah terpasang (dirakit)
agar air sungai tidak masuk lagi ke galian.
Galian dilakuakn dengan menggunakan Excavator, selanjutnya material galian akan dibung oleh dump
truck ke lokasi yang disepakti bersama antar direksi dengan tim kami dilpangan (bila baik akan digunakan lagi
sebgai material timbunan/ urug). Adapun Jarak buangan yang dilakukan sejauh ± 1 km.
Penghamapran dilakauakn dengan bantuan dumpt truck dan Excavator. Selanjutnya dengan Excavator pula
dilakkuan perataan dan perapihan hasil hamparan.
9. Bekisting
a. Volume Kerja m2
: Sesuai RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 minggu
c. Peralatan Utama /Pendukung : Dump truk, waterpass / peraltan tukang Kayu
d. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan bekesting, meliputi pekerjaan pengadaan bahan material bekesting, pabrikasi dan perakitan.
Pekerjaan bekesting ini diperuntukan untuk pondasi masing - masing ukuran 0.6m x 1.2m x 500m dan ( 0.5
m x 1m x 500 m. selanjutnya bekesting untuk lantai / badan tanggul yang dicor. bekesting yang dibuat ini
tidak menggunakan perrancah karena dibuat diatas tanah. Namun demikan kami kan memperhatikan
oenyaggah dan penguatnya sedemikian rupa sehingga bekestingnya selalu kokoh.
Tahap pemasanagn
1. Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan bedasarkan gambar shop drawing bekesting.
2. Selalu membersihkan bekesting sebelum dipasang. Adanya kotoran pada dinding bekesting dapat
menyebabkan hasil cor yang tidak rapi hingga kekgagalan struktur.
3. pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
4. Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran.
5. Cek perkuatan bekesting
6. Lakukan pengecoran
Sebelum pekerjaan plesteran dan siaran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapih dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering kemudian
harus dipelihara dengan siraman air secara rutin. Khusus untuk pekerjaan siar, akan dilakukan sesuai pola
atau bentuk yang disetuujui oleh direksi.
11. Pipa Suling-suling
a. Volume Kerja : Sesua RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 minggu (bersamaan dengan Pasangan batu)
c. Peralatan Utama /Pendukung : Peralatan tukang pipa
d. Metode Pelaksanaan :
Pipa suling - suling dikerjakan bersamaan dengan pengecoran pondasi dan juga cor badan tanggul.
Pipa suling - suling menggunakan pipa berdiamete 2" (sesuai spesifikasi) dipotong kurang lebih 50 cm - 2
m dan dipasang pada area yang Pasangan batu dengan jarak yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengantisipasi sewaktu - waktu agar air (seperti air hujan) tidak
ada yang terjebak didalam tanggul, melainkan dialirkan keluar melalui pipa suling - suling tersebut
sehingga menghindari keruntuhan/longsor pada badan talud / tangggul.
Demikian metode kerja yang kami susun untuk dapat memenuhi kriteria penilaian evaluasi teknis
oleh panitia dan kami harapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan jika perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang, sehingga secara keseluruhan pekerjaan berjalan lancar dan selesai tepat waktu
dengan mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan dokumen lelang.