Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong

SATUAN KERJA
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR PAPUA PROVINSI PAPUA BARAT

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


240 HARI KALENDER

TAHUN ANGGARAN
2020

DISUSUN
PT. ASSALA KARYA PERKASA
Trikora Wosi RT.001 RW.006, Amban, Manokwari Barat-Kab. Manowaript.assalakaryaperkasa@gmail.com
PENDAHULUAN

Meninjau dari Kerangka Acuan, Spesifikasi Teknis, gambar kerja serta dokumen
lainnya pada paket pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong , Maka
kami telah menyusun suatu metode pelaksanaan pekerjaan tersebut, dengan maksud
untuk menjadi suatu panduan atau referensi kerja bagi semua stekholder secara khusus
agar mencapai hasil yang tepat guna, tepat mutu (kualitas dan Kuantitas) serta tepat
waktu sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen LELANG.

Selain itu, dalam menyusun metode pelaksanaan ini kami telah


mempertimbangkan segala aspek baik dari aspek hukum maupun teknis sehingga
metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat Kontrol untuk pelaksanaan
Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong. Meskipin demikian, kami tetap
membuka diri dan bekerja sama dengan semua pihak yang terkait langsung baik dari
tim perencana/ design, pengawas dan lainya demi tercapainya tujuan dari program ini.

PRA PELAKSANAAN

Pra pelaksanaan perlu dilakukakn untuk meninjau kondisi terkini dari area tempat
kerja, yaitu seputar kawasan area Pengendalian Banjir Sungai Klasaman di Kota Sorong
sehingga memberikan gambaran yang lebih spesifik kepada tim kami tentang teknis
pelaksanaan di lapangan nantinya. Pertama - tama, tim kami akan memastikan jalur atau
kondisi jalan yang akan dijadikan sebagai lalulintas untuk mobilisasi peralatan dan bahan
material. selanjutnya seluruh kondisi / keadaan tempat dilangsungkannya pembangunan
maupun area sekitarnya. Oleh karena itu, tim kami akan meninjau lokasi secara cermat guna
dapat menyiapakan strategi yang tepat, efisen serta efektif. Hal – hal lain yang tidak
diatur/ditetapkan dalam dokumen namun bila diperlukanakan akan kami pertimbangkan sedari
dini untuk selanjutnya dilaksanakan sesuai persetujuan direksi, seperti pengaturan waktu kerja
(shift), pengaturan rambu – rambu kerja dan sebagainya sedemikian rupa agar tidak
membahayakan atau menggangu akses serta aktifitas warga, selain itu kebersihan dan
kenyamanan lingkungan kerja tetap kami jaga sejak awal hingga akhir pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Volume Kerja : 1,00 ls
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 minggu
- Mobilisasi : 1 Minggu (Minguu ke 1)
- Demobilisasi : 1 Minggu (Minggu ke 12/ Setelah serah terima ke 2 Pek)
c. Peralatan Utama / Pendukung : LCT & Tronton (tdk dipersyratkan dlm dok.)
d. Metode Pelaksanaan :
Pekrjaan Mobilisasi dilakukan paling awal yaitu minggu pertama paska penandatanagan kontrak
atau dikeluarkannya SPMK yang meliputi Peralatan utama, Peralatan Pendukung, Personil Inti dan Tenaga
pendukung. Kami akan mengupayakan agar peralatan dan personil sudah harus siap di lokasi sebelum kami
memulai pekerjaan di utama.
Tahapan Mobilisasi :
1. Kami akan bertindak cepat dan segra menyerahkan kepada Direksi Jadwal Mobilisasi Personalia dan
Peralatan, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan.

2. Meminta Persetujuan kepada Direksi sehubungan dengan penempatan lokasi Direksi keet disertai
dengan denah lokasi umum dan denah detil dilapangan yang menunjukan lokasi kantor kerja, bengkel
dan gudang.Mobilisasi peralatan dan material sesuaikan dengan data-data pemakaian material dan
peralatan yang akan digunakan selama proyek berlangsung, sebagai berikut :
- Daftar Peralatan Utama : - Daftar Personil Inti :
1. Excavator 2 unit 1. Kepala Proyek
2. Dump tuck 2 unit 2. Quality Control
3. Pickup 1 unit 3. Ahli K3
4. Generator Zet 1 unit 4. Pelaksana
5. Mesin Pompa air 4 unit 5. Surveyor
6. Concrete Mixer 4 unit 6. Administrasi
7. Concrete Vibrator 2 unit 7. Tenaga Pendukung (sesuai kebutuhan lapangan)
8. Mandor, Tukang dan Pekerja

3. Peralatan kerja dipersiapkan di workshop, dilakukan pengetesan sehingga bisa dipastikan bahwa
peralatan akan berfungsi baik . Untuk proses mobilisasi akan dilakaukan lewat jalur laut dengan bantuan
jasa angkutan laut seperti LCT
4. Setelah itu kemudian diangkut dengan mobil
dump truck dan trontonke pelabuhan
manokwari untuk dimobilisasikan menuju
sorong .
5. Selanjutnya diangkut dengan kapal LCT dan
Tongkang yang ditarik Tagboat dari pelabuhan
manokwari menuju Kota Sorong.

gambar 1. Contoh mobilisasi dengan LCT


6. Setelah sampai dipelabuhan Kota Sorong,
selanjutnya dilanjutkan pembongkaran dari
Kapal LCT atau Tongkang untuk selanjutnya
di mobilisasi ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan tronton dan Dump truck.

gambar 2. Peralatan tiba di Kota Sorong

Sedangkan pekerjaan demobilisasi peralatan dan personil dilaksankan pada minggu ke 12 atau juga
setelah penyerahan kedua pekerjaan telah dilaksanakan dan semua kewajiban Penyedia Jasa telah
dilaksanakan dengan baik di lapangan pekerjaan.

2. Foto Dokumentasi
a. Volume Kerja : 5 set
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : Sepanjang masa Pelaksanaan (MC0 sampai dengan PHO)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Kamera digital, Printer dan ATK
d. Metode Pelaksanaan :
Dokumentasi dilakukan sejak MCO hingga serah terima pekerjaan. Dokumentasi dilakuakn dari
beberapa titik yang menjadi patokan tetap sehingga perkemabngan atau kemajuan pekerjaan dari waktu - ke
waktu dapat dilihat dari sudt pandang yang sama.
Dokumentasi dilakukan sedemikian rupa sehingga tampak jelas dan benar - benar memeperlihatkan
kondisi objek yang utuh dan sebenar - benarnya.
Hasil dokumentasi diserahkan kepada PPK secara periodik mengikuti termin atau sesuai dengan kebutuhan
dan permintaan PPK.

3. Papan Nama Kegiatan


a. Volume Kerja : 1 bh
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 minggu (Minggu ke 1)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Peralatan tukang
d. Metode Pelaksanaan :
Papan nama proyek dibuat dari papan dan balok kayu yang memuat informasi tentang proyek yang
dilaksanakan. Isi papan nama proyek berupa :
∞ Pekerjaan
∞ Lokasi
∞ No. Kontrak
∞ Tanggal Kontrak
∞ Tahun Anggaran
∞ Waktu Pelaksanaan
∞ Kontraktor Pelaksana dan
∞ Konsultan Pengawas.

Papan nama proyek diletakkan pada pintu masuk lokasi proyek atau pada lokasi yang mudah dilihat
oleh masyarakat yang dibuat pada minggu awal pelaksaan pekerjaan dan dilindungi agar tidak rusak hingga
pekerjaan diserahterrimakan.
4. Direksi keet
a. Volume Kerja : 84 m2
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 minggu (Minggu ke 1)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Peralatan tukang
d. Metode Pelaksanaan :
Direksi keet yang dimaksudkan adalah kantor sementara untuk konsultan dan direksi proyek dilapangan.
Direksi keet dibuat dengan luasan 9 m2
Jika diperlukan kontraktor dapat membuat kantor sendiri atau membuat ruangan dalam Direksi keet.
Direksi keet ditempatkan dalam areal proyek dengan persetujuan Konsultan pengawas dan direksi proyek.

A. Peralatan : . Material :
 Gergaji  Balok kayu kelas II 5/5 atau 5/10
 Meteran  Papan kayu kelas II
 Palu  Seng gelombang BJLS 20
 Tang  Paku

 Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan direksi proyek mengenai shop
drawing dan lokasi penempatan Base Camp.
 Pelaksana Lapangan kemudian melakukan pengukuran di lokasi untuk penempatan Base camp sesuai
persetujuan konsultan pengawas dan direksi proyek.
 Pekerja mengambil material kayu dari tempat penumpukan dan tukang kayu mulai pabrikasi rangka
sesuai shop drawing yg telah disetujui.
 Setelah rangka selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pengecoran pondasi.

Contoh gambar bangunan direksi keet


5. Pengukuran Trase Bangunan
a. Volume Kerja : 3.848,56 m2
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : Minggu ke 1/ MC0 dan Minggu Terakhir sebelum PHO/MC100)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Theodolite dan waterpass / meter an 5 m & meter rool 50- 100 m
d. Metode Pelaksanaan :
Sebelum pelaksanakan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran guna
penentuan batas-batas daerah kerja, elevasi galian, elevasi timbunan dan elevasi dasar bangunan.
Semua ukuran harus sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana dan Gambar-gambar detail
serta yang dinyatakan dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi.
Pengukuran ini menggunakan alat bantu yaitu meter 50 – 100 M, theodolite atau waterpass sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal.
6. Pemasangan Bouwplank/ Profil Melintang
a. Volume Kerja : 240,5 m
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 minggu
c. Peralatan Utama / Pendukung : Theodolite, waterpass / meter an 5 m & meter rool 50- 100 m
d. Metode Pelaksanaan :
Pembuatan bouwplank harus bisaa menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi yang akan dijadikan
sebagai tempat untuk membuat lubang galian pondasi. Beberapa ahli bangunan punya pendapat jika jarak
yang paling bagus adalah sekitar satu meter. Agar bisa terpancang dengan baik pemasangan bouwplank
harus bisa memenuhi beberapa syarat.

Syarat-syarat memasang bouwplank adalah :


1. Kedudukannya patoknya harus kuat dan tidak mudah goyah.
2. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan tidak goyang pada saat pelaksanaan galiani.
3. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda. Yaitu menggunakan paku dan cat sebagai tanda.
4. Sisi atas bouwplank harus rata / satu bidang (horisontal dengan bowplank lainnya.
5. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi.
Bahan yang digunakan dalam Proses Pemasangan Bowplank Pondasi, seperti yang pernah saya
sebutkan pada tulisan sebelumnya menyiapkan bahan bangunan untuk pekerjaan pondasi antara lain :

· Papan
· Kaso
· Paku
· Benang
Sedangkan alat yang digunakan dalam Proses Pemasangan Bowplank Pondasi oleh tukang antara lain :
· Palu
· Gergaji
· Selang untuk waterpas
· Pensil tukang
Adapun cara memasang bouwplank yang baik langkah- langkahnya sebagai berikut. Pertama yang harus
dilakukan yaitu membuat tiang pancangnya lebih dulu. Tiang pancang ini jumlahya ada 4 serta diletakkan
di setiap pojok. Ukuran ketinggiannya adalah sekitar setengah meter. Lalu masing-masing dari tiang ini
dihubungkan dan disatukan dengan papan kayu yang dipasng sacara mendatar atau horizontal. Maka papan
kayu dan tiang pancang ini akan membentuk suatu bidang atau ruang sesuai dengan besar ukuran bangunan
yang dibuat. Dengan tali atau benang serta menggunakan alat ukur theodolit, titik-titik yang merupakan
lokasi untuk pembuatan pondasi, dinding dan sebagainya bisa saling dihubungkan. Tali tersebut
dibentangkan dari satu sisi papan kayu menuju sisi papan kayu yang ada di seberangnya. Inilah fungsi
utama dari penggunaan kayu yang dipasang secara horizontal tersebut.

Untuk bagunan yang ukurannya lebih besar, jumlah tiang pancang yang dipasang tidak hanya empat saja.
Masing-masing pojok bias menggunakan tiang hingga jumlahnya ada enam. Dua ada disebelah kiri dan
Pekerjaan bouwplank tersebut menyesuaikan besarnya ruang bangunan. Untuk bangunan yang besar dan
memiliki banyak ruang, bouwplank dipasang mengelilingi seluruh area calon bangunan. Adapun pada
bangunan yang kecil, bouwplank cukup ditempatkan di lokasi sudut atau pertemuan bangunan. Dengan
demikian sudut pertemuan bouwplank harus benar-benar membentuk segi tiga siku-siku karena ini sebagai
acuan kesikuan dari pertemuan antar dinding.
Bouwplank dipasang pada patok kayu kelas III berukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak dapat
digerak-gerakkan atau diubah-ubah.
Setelah selesai pemasangan bouwplank, kami cv. unzila selaku Penyedia Jasa akan melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dan harus menjaga serta memelihara keutuhan
dan ketetapan letak bouwplank selama pembangunan, sampai dinyatakan tidak diperlukan lagi
oleh Direksi.
7. Kisdam
a. Volume Kerja : 250 bh
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 4 minggu
c. Peralatan Utama / Pendukung : Peralatan Gali
d. Metode Pelaksanaan :
Kisdam dibuat untuk membendung aliran sungai aktif dan selanjutnya mengalihkan aliran sungai
tersebut agar tidak melalui/menerobos area kerja.
Pada pekerjaan ini, Kisdam dibuat dengan menggunakan pasir yang diisi kedalam karung
plastik/goni/bagor kemudiaan diikat dan ditu puk sedemikian rupa untuk menghalangi atau memebendung
aliran air.

8. Dewatering
a. Volume Kerja : 480 jam
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 480 jam
c. Peralatan Utama / Pendukung : Mesin Pompa Air
d. Metode Pelaksanaan :
Selanjutnya dilakuakn pengeringan dengan menggunakan 4 pompa air. Pengiringan dilakaukan di area
kerja yang tergenang air. Namun bila akibat pekerjaan kisdam terjadi luapan air maka dapat juga dilkukan
pengeringan dengan mesin pompa yang tersedia ( 4 unit)
Penggunaan pompa air untuk pekerjaan dewatering dapat dilakuakn sesuai petunjuk dan arahan
direksi.

9. Sistem Manajemenen Keselamatan dan Kesahatan Kerja


Sejak awal pekerjaan akan kami akan adakan kegiatan sosialisasi dan promosi K3 pada semua tenaga kerja
yang bertugas dilapangan, baik untuk tenaga inti, tenaga pendukung termasuk semua operator, tukang dan
pekerja untuk mewujudkan pekerjaan Zero Accident.
Alat Pelindung Diri terdiri dari:
a. Topi Pelindung (Safety Helmet);
b. Pelindung Mata (Goggles, Spectacles);
c. Tameng Muka (Face Shield);
d. Masker Selam (Breathing Apparatus);
e. Pelindung Telinga (Ear Plug, Ear Muff);
f. Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker);
g. Sarung Tangan (Safety Gloves);
h. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes);
i. Penunjang Seluruh Tubuh (Full Body Harness);
j. Jaket Pelampung (Life Vest);
k. Rompi Keselamatan (Safety Vest);
l. Celemek (Apron/ Coveralls);
j. Pelindung Jatuh (Fall Arrester);

Rambu-Rambu K3 terdiri dari :


a. Rambu Petunjuk;
b. Rambu Larangan;
c. Rambu Peringatan;
d. Rambu Kewajiban;
e. Rambu Informasi;
f. Rambu Pekerjaan Sementara;
g. Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick);
h. Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone);
i. Lampu Selang Lalu Lintas.
j. Lampu Putar (Rotary Lamp);
II. TEMBOK PENAHAN TEBING SUNGAI
1. Pembersihan dan Striping
2
a. Volume Kerja : 2.100,00 m
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 minggu (Minggu ke 1)
c. Peralatan Utama / Pendukung : Excavator / Alat tajam seperti sensor, kapak, parang dll.
d. Metode Pelaksanaan :
Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon didalam daerah batas pekerjaan untuk
seluruh panjang dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon diluar batas-batas ini
yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertuang
didalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana. Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai
kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun diatas tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi. Pepohonan
yang harus disingkirkan, akan kami tebang sedemikian rupa dengan tidak merusak pepohonan/ tanaman
lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan
kedalaman minimal 0 cm dibawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan
mana yang lebih rendah). Dan bersama-sama dengan seluruh tempat sampah dalam segala bentuknya pada
tempat yang tidak terlihat segala bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat
pekerjaan menurut cara yang praktis atau dibakar. Seluruh pekerjaan termasuk pagar, yang terjadi pada
saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa atau tanggungannya sendiri. Bila akan diberitahukan
pembakaran hasil penebangan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada penghuni, dari milik-milik
yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia Jasa akan selalu bertindak sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran ditempat terbuka. Pada pelaksanaan
pembersihan, Penyedia Jasa harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran,
pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. bila pepohonan terlalu besar untuk ditebang maka dapat digunakan
sensor kayu.

1. Galian Tanah Dengan Alat Berat dan Buangan Hasil Galian


Galian Tanah Untuk Pasangan Batu
3
a. Volume Kerja : 11.386,90 m
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 minggu
c. Peralatan Utama : Excavator, Dump truck, Waterpump, Watterpas.
d. Metode Pelaksanaan :
Galian tanah yang harus dilaksanakan seperti yang tertera
dalam gambar, baik mengenai lebar, panjang, dalam,
kemiringan, dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan
kalau dilaksanakan menurut gambar, Penyedia Jasa boleh
mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara
pelaksanaannya.

Penggalian pondasi pada pekerjaan ini agak berbeda kondisinya dengan pondasi pada umumnya,
karena dikerjakan pada daerah aliran sungai karena itu diperlukan pompa untuk bantuan pengiringan air
(pekerjaan dewatering).
Pekerjaan penggalian dilakuakn setelah
dipastikan pekerjaan Kisdam dan Dewatering
telah dilaksanakan terlebih dahulu. Hal ini
dimaksudkan agar setelah digali sesuai spek
maka pengecoran segra dilaksanakan setelah
besi dan bekesting telah terpasang (dirakit)
agar air sungai tidak masuk lagi ke galian.

Galian dilakuakn dengan menggunakan Excavator, selanjutnya material galian akan dibung oleh dump
truck ke lokasi yang disepakti bersama antar direksi dengan tim kami dilpangan (bila baik akan digunakan lagi
sebgai material timbunan/ urug). Adapun Jarak buangan yang dilakukan sejauh ± 1 km.

4. Tanah dihampar dan Diratakan


a. Volume Kerja : Sesuai RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 minggu
c. Peralatan Utama : Excavator
d. Metode Pelaksanaan :
Setalah dilakukan pengajuan penghamparan, maka kami akan menunjukan contoh material tanah yang
dipakai untuk hampar kepada direksi pengawas. Setelah mendapat persetujuan maka material tanah
didatangakan dan dihampar pada titik - titik yang sidah ditentukan dalam gambar atau sesuai persetujuan
direksi.

Penghamapran dilakauakn dengan bantuan dumpt truck dan Excavator. Selanjutnya dengan Excavator pula
dilakkuan perataan dan perapihan hasil hamparan.

5. Pemancangan Cerucuk Kayu


a. Volume Kerja : Sesuai Rabm
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 minggu
c. Peralatan Utama /Pendukung : Excavator / alat bantu lainya
d. Metode Pelaksanaan :
Kayu Cerucuk dipancang dengan
menggunakan excavator. Kayu Cerucuk
berukuran 8/12 panjang 4 m didirikan tegak
lurus diatas permukaan tanah, selanjutnya
dengan menggunakan baket, excavator akan
medorong secara perlahan sehingga pipa
dapat tertancap sedalam 4-5 m dari dasar
pondasi.
Kayu cerucuk

Kayu Cerucuk dipancang secara berpasang -


pasangan (2 baris sepanjang Talud) dengan
jarak disesuakan dengan gambar kerja.
Kayu Cerucuk ini berfungsi sebagai tiang
pancang yang menopang atau menahan
beban guling atau momen yang dapat
terjadi pada pondasi.
6. Pasangan Batu Kali
a. Volume Kerja : Sesuai RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 minggu
c. Peralatan Utama : Concret Mixer, Excavator, Peralatan Tuakang Batu
d. Metode Pelaksanaan :
Batu dipakai haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi.
Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi
Adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat dari semen Portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 :
3.
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
yang baik, semen haruslah Portland Cement. Air yang dipakai harus diberi dalam jumlah cukup/sesuai
untuk menghasilkan adukan yang baik. Cara alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dulu di dalam
mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus
dicampur didalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering dan akhirnya 3 kali setelah diberikan air
sampai adukan bewarna semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai, dan adukan yang tidak terpakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan
tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.

7. Beton Mutu K-225


a. Volume Kerja : 1.513,30 m3
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 10 minggu
c. Peralatan Utama /Pendukung : Concrete mixer / Concrete mixer truck (tdk dipersyratkan dlm dok.)
d. Metode Pelaksanaan :
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan
campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan
kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan,
yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga
persetujuan JMF.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu
kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). Penyedia jasa akan membuat
gambar detil untuk seluruh pendukung cor - coran yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan
direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
Tahap pelaksanaan :
1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
2. Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton yang akan digunakan dan harus sesuai
dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
3. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
4. Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregat Halus dan Semen.
5. Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang telah disediakan
dengan alat water tank truck atau Truck Mixer.
6. Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
7. Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan pengetesan
dilaboratorium.
8. Pembesian
a. Volume Kerja : Sesuai RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 minggu (Minggu ke 4)
c. Peralatan Utama /Pendukung : Dump truk / peraltan tukang Besi
d. Metode Pelaksanaan :
U 24 Polos Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 2.400 kg/cm2.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar.
Tahap pelaksanaan :
1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui
2. Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar rencana.
3. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi bagian luar baja tidak
terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.

9. Bekisting
a. Volume Kerja m2
: Sesuai RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 minggu
c. Peralatan Utama /Pendukung : Dump truk, waterpass / peraltan tukang Kayu
d. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan bekesting, meliputi pekerjaan pengadaan bahan material bekesting, pabrikasi dan perakitan.
Pekerjaan bekesting ini diperuntukan untuk pondasi masing - masing ukuran 0.6m x 1.2m x 500m dan ( 0.5
m x 1m x 500 m. selanjutnya bekesting untuk lantai / badan tanggul yang dicor. bekesting yang dibuat ini
tidak menggunakan perrancah karena dibuat diatas tanah. Namun demikan kami kan memperhatikan
oenyaggah dan penguatnya sedemikian rupa sehingga bekestingnya selalu kokoh.

Tahap pemasanagn
1. Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan bedasarkan gambar shop drawing bekesting.
2. Selalu membersihkan bekesting sebelum dipasang. Adanya kotoran pada dinding bekesting dapat
menyebabkan hasil cor yang tidak rapi hingga kekgagalan struktur.
3. pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.
4. Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataran.
5. Cek perkuatan bekesting
6. Lakukan pengecoran

10. Plesteran dan Siaran


a. Volume Kerja : Sesua RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 minggu
c. Peralatan Utama /Pendukung : Excavator / Peraltan tuk. Batu/ Plester
d. Metode Pelaksanaan :
Permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu harus diplester dengan adukan 1 PC : 2 Psr. Adukan
untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran.
Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm.

Sebelum pekerjaan plesteran dan siaran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapih dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering kemudian
harus dipelihara dengan siraman air secara rutin. Khusus untuk pekerjaan siar, akan dilakukan sesuai pola
atau bentuk yang disetuujui oleh direksi.
11. Pipa Suling-suling
a. Volume Kerja : Sesua RAB
b. Jangka Waktu Pelaksanaan : 15 minggu (bersamaan dengan Pasangan batu)
c. Peralatan Utama /Pendukung : Peralatan tukang pipa
d. Metode Pelaksanaan :
Pipa suling - suling dikerjakan bersamaan dengan pengecoran pondasi dan juga cor badan tanggul.
Pipa suling - suling menggunakan pipa berdiamete 2" (sesuai spesifikasi) dipotong kurang lebih 50 cm - 2
m dan dipasang pada area yang Pasangan batu dengan jarak yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengantisipasi sewaktu - waktu agar air (seperti air hujan) tidak
ada yang terjebak didalam tanggul, melainkan dialirkan keluar melalui pipa suling - suling tersebut
sehingga menghindari keruntuhan/longsor pada badan talud / tangggul.

Demikian metode kerja yang kami susun untuk dapat memenuhi kriteria penilaian evaluasi teknis
oleh panitia dan kami harapkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan jika perusahaan
kami ditunjuk sebagai pemenang, sehingga secara keseluruhan pekerjaan berjalan lancar dan selesai tepat waktu
dengan mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan dokumen lelang.

Manokwari, 13 Januari 2019


PT. ASSALA KARYA PERKASA

GILANNG PERMANA SANTOSO


Direktur

Anda mungkin juga menyukai