Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN

Program : Peningkatan Jalan dan Jembatan


Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun
Lokasi : Kecamatan Kota Bangun
Sumber Dana : APBD Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun Anggaran : 2019
Masa Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender

Beberapa yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pekerjaan dilapangan sebagai berikut :
1. Pekerjaan ini hanya dilaksanakan setelah penandatangan kontrak.
2. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum
melaksanakan pekerjaan.
3. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan administrasi
lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
4. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu
lintas.
5. Situasi dan Ukuran-ukuran.

1. S I T U A S I
 Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi dan
dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
 Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan serta hal-
hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran kontraktor.
 Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan
tuntutan

2. U K U R A N

 Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran- ukuran dan
mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada
Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari
Direksi.
 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam
peninjauan lokasi.
 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak
boleh bergesar/berubah.
 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 1 Of 18
 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur
optic yang sudah ditera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
 Untuk bangunan Konstruksi Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun sebelum
kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto Nol (Dokumentasi Pekerjaan).

Adapun lingkup metode pelaksanaan Paket Kegiatan Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec.
Kota Bangun meliputi pekerjaan yaitu :

A. DIVISI I - UMUM
1) Mobilisasi dan Demobilisasi

B. DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR


1) Lapisan Pondasi Agregat Kelas B
2) Perkerasan Beton Semen ( Semi Mekanis )

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 2 Of 18
ALUR METODE KERJA

Dengan Metode Pelaksanaan kerja ditiap item pekerjaan tersebut yaitu :

A. DIVISI I – UMUM
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
Melakukan mobilisasi dan demobilisasi material sebagaimana tercantum dalam Bill of Quantities
mencakup penyediaan : sarana pengangkutan dilokasi untuk tenaga kerja, staf, bahan, peralatan kebutuhan
sarana incidental pelaksanaan pekerjaan, dan pemindahan semua instalasi di lapangan setelah pelaksanaan
pekerjaan selesai. Selain itu harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada :
a. Transportasi dan pemasangan semua material ke lokasi dimana material tersebut akan digunakan.
b. Transportasi untuk staf, personil dan tenaga kerja lapangan.
c. Lingkup Pekerjaan Divisi I - Umum :

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 3 Of 18
1) Mobilisasi dan Demobilisasi
 Mobilisasi Dilakukan diawal pelaksanaan pekerjaan setelah penandatangan Kontrak dengan
waktupengiriman kurang lebih
 Pada lokasi mobilisasi perlu dipasang rambu peringatan agar tidak membahayakan pengguna jalan.
 Mobilisasi alat dilakukan sesuai dengan keperluan peralatan di lapangan
 Mobilisasi materaial dilakukan sesuai dengan keperluan di lapangan dengan memenuhi spesifikasi
material.
 Mobilisasi peralatan dan material sampai kelokasi pekerjaan menggunakan jalan darat.
 Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi ini meliputi:

NO JENIS PERALATAN KAPASITAS JUMLAH

1 Pedestrian Roller 830 Kg 1 Unit


2 Dump Truck 3 - 4 Ton 1 Unit
3 Tandon Pickup 1200 L 1 Unit
4 Concrete Vibrator 4 HP 1 Unit
5 Concrete Cutter 1,5 HP 1 Unit
 Pelaksana dan Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang
dibantu oleh konsultan pengawas.
 Demobilisasi Dilakukan diakhir pelaksanan pekerjaan
 Pada lokasi demobilisasi perlu dipasang rambu peringatan agar tidak membahayakan pengguna
jalan.
 Semua sampah-sampah dan materaial yang tidak digunakan lagi di demobilisasi keluar lokasi
pekerjaan.
 Seluruh peralatan yang ada dilapangan didemobilisasi ke pemberi sewa atau ke workshop jika alat
milik sendiri.
 Pelaksana dan Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang
dibantu oleh konsultan pengawas.
 Demobilisasi peralatan dan material sampai workshop pemilik alat menggunakan jalan
darat.
 Volume Pekerjaan : 1,00 Ls
 Masa Pelaksanaan mobilisasi : 3 Hari
 Masa Pelaksanaan demobilisasi : 2 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Seluruh personil masing-masing jabatan
 Bahan yang digunakan :
1. Bahan bakar kendaraan
 Peralatan yang digunakan :
1. Pedestrian Roller
2. Dump Truck

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 4 Of 18
3. Tandon Pickup
4. Concrete Vibrator
5. Concrete Cutter
6. Alat bantu
B. DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR
1) Agregat Kelas B
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini adalah proses pengembalian kondisi permukaan yang permukaan tanahnya tidak
leveling/berlubang, sehingga diperlukan pengembalian bentuk kondisi jalan tersebut.
 Pekerjaan ini diperlukan agar ketika pekerjaan beton semen dilakukan tidak ada lagi jalan yang
berlubang, selain itu proses pengerjaannya juga disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
 Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh
dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga
kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti
yang ditentukan oleh SNI 1743 : 2008.
 Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Stamper
 Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % dibawah
kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti
yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI
1743 : 2008,
 Operasi penggilasan/pemadatan harus merata dengan memperhatikan daerah mana yang di beri
aggregat.
 Mobilisasi peralatan dan material sampai kelokasi pekerjaan menggunakan jalan darat.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 96,80 M3
 Masa Pelaksanaan : 2 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Tukang : 2 Orang
3. Kepala Tukang : 1 Orang
4. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Agregat Klas B
 Peralatan yang digunakan :
1. Dump Truck
2. Alat bantu

2) Perkerasan Beton Semen (Semi Mekanis)


Pekerjaan ini meliputi Penghamparan Beton FS 45, pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan Lapis
Pondasi Agregat Kelas B dipadatkan

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 5 Of 18
Proses pelaksanaan pekerjaan :
a. Pekerjaan acuan/bekesting :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Bekisting/acuan dibuat dengan menggunakan plywood 9 mm dengan tulangan menggunakan
kayu acuan diperkuat dengan paku, dimana ukuran dari bekisting disesuaikan dengan spek
atau petunjuk dari direksi.
 Bekisting dibuat sekokoh mungkin agar tidak goyang saat dituang adukan beton diratakan
dengan rigid paver/concrete screader kemudian digetar dengan concrete vibrator.
 Bekisting dipasang diatas lapis pondasi beton.
b. Pekerjaan Baja Tulangan :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini dikerjakan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan alat kerja
bar cutter dan bar bender, pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lapis aggregate
berlangsung.
 Baja tulangan dibuat dan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk dari direksi
dimana dalam perakitan dan pemasangan baja tulangan ada dua macam yaitu baja tulangan
memanjang dan baja tulangan melintang, diameter dari baja tulangan sesuai gambar spek atau
petunjuk dari direksi.
 Tukang besi memotong besi dengan menggunakan bar cutter dan membengkokkan besi
dengan mengunakan bar bending, kemudian baja tulangan dirakit sesuai dengan gambar
spek atau petunjuk dari direksi
 Baja tulangan melintang dipasang pada setiap jarak antara + 4-5 meter dimana pada baja
tulangan tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□) tulangan
memanjang dan besi dowel yang dirakit menjadi satu.
 Baja tulangan memanjang dipasang pada sepanjang jalan beton yang akan dicor dimana letak
tepat ditangah-tengah rencana jalan beton, dimana pada baja tulangan tersebut terdiri dari
besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□) tulangan memanjang dan besi tie bar yang
dirakit menjadi satu.
 Bila digunakan dowel, maka harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu
perkerasan beton, dengan memakai penahan atau perlengkapan logam lainnya yang dibiarkan
tertinggal dalam perkerasan.
 Ujung dowel harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. Bagian setiap dowel
yang diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, harus dilapisi sampai
merata dengan bahan aspal atau bahan pelumas yang disetujui, agar bagian dowel tersebut
tidak ada melekat pada beton.
 Penutup (selubung) dowel dari PVC ¾” atau logam yang disetujui Direksi Pekerjaan, harus
dipasang pada setiap batang dowel hanya digunakan dengan sambungan ekspansi.
Penutup atau selubung tersebut harus berukuran pas dengan dowel dan ujungnya yang
tertutup harus kedap air.
 Sebagai pengganti rakitan dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bisa diletakkan
dalam seluruh ketebalan perkerasan dengan perlengkapan mekanik yang disetujui Direksi
Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 6 Of 18
 Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing-masing dowel pada lokasi
manapun sebagaimana yang diukur pada rakitan dowel haruslah ± 2 mm untuk dua per
tiga jumlah dowel dalam sambungan, ± 4 mm untuk satu dari sisa sepertiga jumlah dowel
dalam sambungan, dan ± 2 mm antar dowel yang berdampingan dalam
 Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan
mengganggu kelekatan baja dengan beton.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
c. Pekerjaan Beton Cor/pengecoran beton :
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Bahan campuran beton terdiri pasir beton, aggregate kasar dan semen, sebelum dilakukan
pekerjaan pencampuran material beton terlebih dahulu bahan material beton harus
dibuatkan job mix untuk campuran beton sesuai dengan spesifikasi pekerjaan perkerasan
kaku (rigid pavement), campuran beton mutu K-300.
 Pembuatan Job mix campuran beton dibuat pada laboratorium yang telah mendapat
rekomendasi dari direksi.
 Proses pencampuran material beton dibuat sesuai dengan job mix yang telah dibuat
 Proses pencampuran material beton dilakukan di batching plan dimana wheel
loader mengambil dan menuang material beton yaitu pasir beton dan aggregate kasar
kedalam colbin untuk selanjutnya diteruskan kedalam batching plant dimana didalam batching
plan material aggregate tersebut dicampur dengan semen.
 Setelah proses pencampuran beton selesai beton didalam batching plan dituang kedalam
truck mixer untuk dibawa ketempat lokasi pengecoran.
 Truck mixer menuang adukan beton kedalam acuan/bekisting yang telah dibuat, ketebalan
beton harus disesuaikan dengan acuan/bekisting yang sudah dibuat.
 Setiap volume beton dalam satu kali pengecoran mencapai 50 M3 dibuat satu uji
sampling yang meliputi uji slump test dan uji karakteristik beton, untuk uji karakteristik beton
dibuat 9 benda uji, masing-masing untuk benda uji umur beton 7 hari (3 buah), umur beton 21
hari (3 buah) dan umur beton 28 hari (3 buah).
 Beton dalam acuan diratakan dengan menggunakan mesin perata beton atau concrete
screader/rigid paver.
 Penghamparan harus dilakukan secara menerus di antara sambungan melintang tanpa sekatan
sementara.
 Bilamana beton yang dicor bersambungan denganl ajur perkerasan yang telah selesai
terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus dioperasikan di atas lajur tersebut,
kekuatan beton lajur itu harus sudah mencapai sekurang-kurangnya 90% dari kekuatan yang
ditentukan untuk beton 28 hari. Bilamana hanya peralatan penyelesaian yang akan melewati
lajur yang ada, penghamparan pada lajur yang bersebelahan dapat dilakukan setelah umur
beton tersebut mencapai 3 hari.
 Beton harus dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada
kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukkan kedalam
beton.Vibrator tidak boleh menyentuh langsung

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 7 Of 18
perlengkapan sambungan atau sisi acuan. Vibrator tidak boleh digunakan lebih dari 5 detik
pada setiap tempat.
 Beton harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan sambungan
kontraksi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung dari corong curah atau
penampung (hopper) kearah perlengkapan sambungan keeuali jika penampung (hopper)
tersebut telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga penumpahan beton tidak menggeser
posisi sambungan.
 Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus
disingkirkan dengan cara yang disetujui.
Contoh penghamparan beton dengan Semi Mekanis :

 Untuk peralatan lainnya seperti wheel loader, batching plan, concrete vibrator, water tanker
dan concrete paver waktu penggunaannya mengikuti truck mixer. Jadi waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini berdasarkan asumsi perhitungan diatas adalah selama 52
hari kerja.
d. Perawatan beton (Curing) :
 Permukaan Perkerasan Beton Semen yang terekspos harus segera dirawat dengan
penyemprotan bahan perawatan yang disetujui.
 Bahan perawatan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan
disemprotkan dengan merata dalam 2 kali penyemprotan :
 Pertama-tama dalam waktu 15 menit setelah kondisi air permukaan "tidak begitu
mengkilap",dan yang kedua 10 sampai 30 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan
pabrik pembuatnya.
 Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 30 menit
setelah penggarukan dan yang kedua haruslah 15 sampai 45 menit sesudahnya.
 Alat penyemprot yang dapat beroperasi penuh merupakan prasyarat untuk penghamparan
perkerasan .Masing-masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat
pengujian untuk perawatan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m", kecuali
bahwa:
 Untuk lokasi yang disemprot selain dengan alat penyemprot mekanik,kadar penyemprotan
harus lebih tinggi 25% dari kadar yang disebutkan dalam sertifikat pengujian untuk
perawatan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m". Lokasi ini termasuk
permukaan untuk sambungan dan

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 8 Of 18
ruas-ruas dengan tepi acuan bergerak yang ditunjang oleh acuan sementara pada saat
penyemprotan awal.
 Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang dalam waktu
6 (enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak kurang dari kekurangan dua
kali penyemprotan semula.
 Lapisan perawatan harus dipertahankan utuh dalam bentuk selaput (membrane) yang menerus
dan tidak patah sampai kekuatan lapangan sebesar 300 kg/cm dicapai. Setiap kerusakan
selaput perawatan (curing membrane) harus diperbaiki dengan penyemprotan manual
pada lokasi yang ada.
 Sebagai tambahan, apabila melakukan penghamparan pada segmen baik arah melintang atau
arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah dicor sebelumnya dengan umur
kurang dari 7 hari harus dilakukan penyemprotan ulang minimum 2 m pada sisi yang
bersebelahan baik melintang atau memanjang, dan dapat diperluas pada lokasi yang sering
dilalui orang selama pengecoran pada sambungan konstruksi.
 Pada pekerjaan perkerasan beton semen waktu yang digunakan yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini adalah 8 minggu dimana waktu ini terdiri dari pembuatan dan
pemasangan bekisting/acuan yang memakan waktu 1 minggu, pengadaan dan perakitan baja
tulangan yang memakan waktu seminggu pengadaan campuran beton dan penghamparan yang
memakan waktu 6 minggu serta pemasangan joint/sambungan dan curring beton yang memakan
waktu 1 minggu
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
 Volume Pekerjaan : 191,20 M3
 Masa Pelaksanaan : 11 Hari
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 11 Orang
2. Tukang : 4 Orang
3. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Beton
2. Pasir
3. Semen
4. Agregat Kasar
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Mixer
2. Concrete Vibrator
3. Tandon Pickup
4. Alat bantu

3) Begisting
 Semua bahan dan peralatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Begisting dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton jalan yang diinginkan sesuai gambar,
bekisting ini menggunakan plywood tebal 9 mm dan diberi kayu bekisting dengan ukuran sesuai
keperluann di lapangan & stut menggunakan kayu bekisting dengan ukuran sesuai keperluann di
lapangan dengan ketentuan sebegai berikut :

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 9 Of 18
 Fabrikasi begisting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan
mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan begisting menjadi dekat.
 Plywood dan balok dipotong dan dirakit sesuai ukuran struktur yang akan dikerjakan
 Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bagian
struktur beton sesuai yang direncanakan
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
 Bekisting dipasang pada setiap struktur sesuai ukuran yang telah ditentukan dalam gambar
 Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh konsultan
pengawas.
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Tukang : 2 Orang
3. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Paku Biasa
2. Balok Kayu Meranti
3. Plywood Tebal 9 mm
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu

4) Baja Tulangan
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini dikerjakan dengan cara manual dan mekanis dengan menggunakan alat kerja bar
cutter dan bar bender, pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lapis aggregate berlangsung.
 Baja tulangan dibuat dan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk dari direksi dimana
dalam perakitan dan pemasangan baja tulangan ada dua macam yaitu baja tulangan memanjang dan
baja tulangan melintang, diameter dari baja tulangan sesuai gambar spek atau petunjuk dari direksi.
 Tukang besi memotong besi dengan menggunakan bar cutter dan membengkokkan besi dengan
mengunakan bar bending, kemudian baja tulangan dirakit sesuai dengan gambar spek atau petunjuk
dari direksi

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 10 Of 18
 Baja tulangan melintang dipasang pada setiap jarak antara + 4-5 meter dimana pada baja tulangan
tersebut terdiri dari besi bangku dapat berbentuk U atau kotak (□) tulangan memanjang dan besi
dowel yang dirakit menjadi satu.
 Baja tulangan memanjang dipasang pada sepanjang jalan beton yang akan dicor dimana letak tepat
ditangah-tengah rencana jalan beton, dimana pada baja tulangan tersebut terdiri dari besi bangku
dapat berbentuk U atau kotak (□) tulangan memanjang dan besi tie bar yang dirakit menjadi satu.
 Bila digunakan dowel, maka harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu perkerasan
beton, dengan memakai penahan atau perlengkapan logam lainnya yang dibiarkan tertinggal dalam
perkerasan.
 Ujung dowel harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. Bagian setiap dowel yang
diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, harus dilapisi sampai merata dengan
bahan aspal atau bahan pelumas yang disetujui, agar bagian dowel tersebut tidak ada melekat
pada beton.
 Penutup (selubung) dowel dari PVC ¾” atau logam yang disetujui Direksi Pekerjaan, harus
dipasang pada setiap batang dowel hanya digunakan dengan sambungan ekspansi. Penutup atau
selubung tersebut harus berukuran pas dengan dowel dan ujungnya yang tertutup harus kedap air.
 Sebagai pengganti rakitan dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bisa diletakkan dalam
seluruh ketebalan perkerasan dengan perlengkapan mekanik yang disetujui Direksi Pekerjaan.
 Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing-masing dowel pada lokasi manapun
sebagaimana yang diukur pada rakitan dowel haruslah ± 2 mm untuk dua per tiga jumlah
dowel dalam sambungan, ± 4 mm untuk satu dari sisa sepertiga jumlah dowel dalam sambungan,
dan ± 2 mm antar dowel yang berdampingan dalam
 Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan
mengganggu kelekatan baja dengan beton.
 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 5 Orang
2. Tukang : 3 Orang
3. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Besi Beton Polos
2. Kawat Beton / Bendrat
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu

5) Pipa PVC 3/4"


 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
 Pemasangan Bahan harus sesuai dengan gambar kerja dan harus memenuhi syarat teknis dengan
persetujuan konsultan pengawas dan owner.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 11 Of 18
Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Pipa PVC 3/4"
 Peralatan yang digunakan :
1. Alat bantu
6) Joint Sealent
 Semua bahan dan perlatan kerja serta alat keselamatan kerja diterima dilokasi proyek.
 Pekerjaan diatas harus sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan sambungan/joint arah melintang dan memanjang, pekerjaan ini
dilaksanakan setelah pekerjaan Perkerasan Beton Semen (Semi Mekanis) berlangsung minimal 8
jam atau 1 hari, hal dikarenakan agar pemotongan/penggergajian pada sambungan/joint lebih muda
sebab umur beton masih muda.
 Sambungan/joint melintang ini dipasang disetiap segmen dimana tiap segmen jaraknya + 4-5
meter atau tepat diatas baja tulangan ditengah-tengah dowel dimana dalam pelaksanaan setelah
beton umur minimal 8 jam, pada segmen yang telah ditandai beton dipotong dengan menggunakan
concrete cutter dimana kedalaman pemotongan berkisar antara 4-6 cm atau sesuai petunjuk
direksi, beton yang sudah dipotong dibersihkan dengan menggunakan compressor setelah beton
yang sudah dipotong bersih dimasukkan cairan sealent kedalam garis lubang potongan beton,
pekerjaan ini dilakukan disetiap segmen jalan baik sisi kiri ataupun kanan.

Contoh Sambungan/Joint Memanjang


 Mandor selalu mengawasi setiap pekerjaan begitupun dari pihak owner yang dibantu oleh
konsultan pengawas.
 Tenaga yang digunakan :
1. Pekerja : 3 Orang
2. Mandor : 1 orang
 Bahan yang digunakan :
1. Aspalt

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 12 Of 18
 Peralatan yang digunakan :
1. Concrete Cutter
2. Alat bantu

METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L)

LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3l) dalam
pelaksanaan pekerjaan.

PEDOMAN DAN STANDAR


1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Nasional
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor bertanggung
jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan keselamatan
kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari
segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan
kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang
selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi
semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las terutama
untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa
benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan
pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan,
kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan dan mengambil
tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3)
1. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2. SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 13 Of 18
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen
Perkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.

MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu ataupun pekerja
baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan pembahasan mengenai
seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan
Safety talk setiap 1 minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin, bertujuan
untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-
3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu sekali dimana
dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan rencana tindak lanjut untuk
memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk melakukan
audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan
yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek yaitu karyawan,
subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan darurat.
g. House keeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga kebersihan, kerapihan,
kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian Perlengkapan K3

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 14 Of 18
DIAGRAM ALIR K3

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 15 Of 18
METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 16 Of 18
METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 17 Of 18
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib membersihkan
semua bagian Pekerjaan, terutama pekerjaan utama, pekerjaan penunjang dan lain- lain. Kontraktor Pelaksana
juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa material yang digunakan lagi harus
dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

MASA PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang tidak
berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerjaan yang telah dikerjakan .

PENUTUP
a. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya,
akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
b. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan
serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan
termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-
lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.
c. Apabila dalam (metode Pelaksanaan) ini untuk uraian dan bahan-bahan serta pekerjaan tidak disebut dalam
perkataan atau kalimat diselanggarakan oleh pemborong maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian- bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan
ini tapi tidak dimasukkan kata demi kata dalam bestek ini maka harus dilaksanakan oleh pemborong dan
diterima sebagai hal yang disebutkan.

Tenggarong, 01 Agustus 2019

CV. VALENTINA

ENI MERIANY
Direktur

METODE PELAKSANAAN :
Paket Kegiatan : Lanjutan Peningkatan Jalan Desa Wonosari SP 7 Kec. Kota Bangun Page 18 Of 18

Anda mungkin juga menyukai