Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PROGRAM : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

PAKET PEKERJAAN : PEMELIHARAAN BERKALA JALAN POROS DESA LABOY JAYA (SP I)

PESERTA LELANG :

Metode pelaksanaan merupakan cara penyelesaian pekerjaan secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal, baik
dari segi fisik pekerjaan maupun dari waktu pelaksanaan. Dengan metode pelaksanaan yang benar maka mutu pekerjaan
dapat tercapai, serta kesalahan dan keterlambatan dapat diminimalisir. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor
harus mempunyai persiapan. Tujuannya untuk mempersiapkan segala keperluan baik alat, material, maupun SDM.

Metode pelaksanaan pekerjaan membahas beberapa hala berupa :


1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan utama
3. Pekerjaan penyelesaian / finishing
4. Pekerjaan pemeliharaan
5. Pelaksanaan penanganan K3
6. Pelaksanaan pekerjaan yang disubkontraktorkan

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan mencakup kegiatan yang dilakukan segera setelah ditandatanganinya kontrak oleh pihak direksi
pekerjaan bersama pihak pelaksana kegiatan. Persiapan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh pelaksana kegiatan
yaitu :
- Survey bersama direksi pekerjaan untuk mengumpulkan informasi proyek dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan lokasi tempat kerja, sumber material yang akan digunakan, dan sosial masyarakat dan istansi terkait
dimana proyek akan dilaksanakan. Dari survey lokasi ini dibuat rekayasa lapangan untuk merencanakan
penanganan yang tepat sesuai target pekerjaan dalam kontrak,
- Rapat Pre-Construction meeting, yaitu rapat yang dilaksanakan sebelum kegiatan utama dilaksanakan. Dalam
rapat ini akan dibahas bersama secara umum mengenai kegiatan yang akan dilakukan disertai pemaparan
mengenai metode kerja yang akan dilaksanakan dan quality qontrol terhadap hasil pekerjaan,
- Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) yang akan menjadi panduan bagi pelaksana melaksanakan pekerjaan.
Gambar kerja ini merupakan hasil dari rekayasa lapangan yang dituangkan dalam bentuk gambar kerja,
- Tim quality control membuat job mix design untuk menentukan komposisi campuran yang akan digunakan dalam
suatu material. Komposisi campuran ini harus diuji melalui serangkaian test untuk menentukan terpenuhinya
aspek dalam spesifikasi teknis 2010 revisi 3.
- Kegiatan mobilisasi alat, personil lapangan dan material yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan.
- Pengadaan alat pelindung diri dan persediaan kotak P3k

1.1 Informasi Kegiatan


Kegiatan : Peningkatan Jalan (Dak Fisik Reguler)
Nama Paket Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala Jalan Poros Desa Laboy Jaya (SP I)
Lingkup Pekerjaan : Pengaspalan Jalan AC-WC
Nilai HPS : Rp. 4.938.348.661,49
Sumber Pendanaan : DAK

2. PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan utama merupakan kegiatan fisik yang menghasilkan suatu produk sesuai dengan gambar kerja (shop
drawing). Kegiatan ini dilaksanakan selama masa pelaksanaan kegiatan dan harus melalui pengawasan yang ketat
menyangkut quality dari pekerjaan tersebut.
Untuk paket kegiatan ini, yang menjadi pekerjaan utama yaitu :
DIVISI I UMUM
1.2. Mobilisasi
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

DIVISI II DRAINASE
2.3.(5) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 60 cm

DIVISI III PEKERJAAN TANAH


3.2.(1a) Galian Biasa
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan

DIVISI V PERKERASAN BERBUTIR


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI VI PERKERASAN ASPAL


6.1(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)
DIVISI VII STRUKTUR
7.1(7a) Beton strukur, fc’20 MPa
7.1(8) Beton , fc’15 Mpa
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 (U24)
7.9.(1) Pasangan Batu

Adapun metode pelaksanaan yang diterapkan pada setiap item pekerjaan dijabarkan sebagai berikut :

DIVISI I. UMUM
1.2. Mobilisasi
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk
pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek dari awal sampai serah terima. Mobilisasi peralatan
berat dan material-material dari dan menuju ke proyek harus dilaksanakan pada waktu yang tepat. Hal ini juga akan
mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pekerjaan secara fisik dan disetujui Direksi. Item mobilisasi ini termasuk
sebagai pekerjaan persiapan sekaligus sebagai finishing pekerjaan.
Mobilisasi mencakup pekerjaan :

 Peralatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mendatangkan peralatan yang dibutuhkan ke lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan yang didatangkan ke lokasi sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran.
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi pekerjaan AC-CW peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. AMP
2. Asphalt Finisher
3. Dump Truck 3-4 M3
4. Power Broom (Asp. Distributor )
5. Tandem Roller 6-8 T
6. Tire Roller 8-10 T
7. Motor Grader > 100 HP
8. Vibratory Roller 5-8 Ton
9. Excavator 80-140 Hp
10. Compressor 4000-6500 L\M
11. Concrete Mixer 0.3 – 0.6 M3
12. Concrete Vibrator 5,5 Hp
13. Generator Set 135 KVA
14. Water Tanker 3000-4500 L
 Fasilitas Kontrakor
Yang termasuk dalam fasilitas kontraktur yaitu :
o Base Camp (Sewa) : Sebagai lokasi penyimpanan material sementara sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan

 Mobilisasi Lainnya
Termasuk dalam item pekerjaan ini yaitu papan nama kegiatan. Papan nama proyek dipasang pada awal pekerjaan.
Hal ini sebagai pemberitahuan bahwa kegiatan pekerjaan dilaksanakan di lokasi tersebut.

 Demobilisasi
Kegiatan ini berupa pembongkaran tempat kerja oleh penyedia jasa pada akhir pelaksanaan kontrak, termasuk
pemindahan semua instalasi, peralatan (alat-alat berat yang di mobilisasi pada awal kegiatan) dan perlengkapan
serta pengembalian personel yang dilaksanakan setelah pekerjaan selesai. Demobilisasi dilaksanakan apabila
pekerjaan fisik telah mencapai bobot 100 % dan pekerjaan sudah dapat diterima oleh pihak Direksi.

DIVISI II . DRAINASE
2.3.(5) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 60 cm
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Gorong-gorong dicetak di Base Camp
3. Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan
4. Pelaksanaan pekerjaan galian menggunakan Manual / Cara Makanik
dengan mengikuti gambar kerja atau seusai petunjuk direksi
5. Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
6. Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
7. Dan Material backfill dipadatkan dengan Tamper

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

DIVISI III . PEKERJAAN TANAH


3.1.(1a) Galian Biasa
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pelaksanaan pekerjaan galian menggunakan alat Manual / Cara
Makanik dengan mengikuti gambar kerja atau seusai petunjuk direksi
3. Manual / Cara Makanik menggali dan memuat hasil galian kedalam
dump truck
4. Sisa hasil galian dirapikan dengan menggunakan alat bantu
5. Material hasil galian dibuang di sekitar lokasi pelaksanaan galian/
Sejauh ……..

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian


Tahap Pekerjaan :
- Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
- Pemeriksaan persetujuan material timbunan bersama direksi
- Penyiapan lokasi timbunan
- Material timbunan dimuat kedalam dump truck dengan
menggunakan wheel loader
- Dump truck membawa timbunan ke lokasi pelaksanaan pekerjaan
timbunan
- Material timbunan dihampar per layer dengan menggunakan
motor grader sesuai gambar rencanaatau seusai petunjuk direksi
- Water tanker melakukan penyiraman pada material jika diperlukan
untuk menjaga kadar air optimum,dimana kadar air harus berada
dalam rentang kadar air optimum
- Tanah kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan
dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu
- Test kepadatan sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau
sesuai petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan
Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan pembersihan, pembentukan tanah dasar agar
elevasinya sesuai dengan yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan
termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.

Tahapan pekerjaan penyiapan Pembersihan lokasi badan jalan dari material yang dapat mengganggu pekerjaan badan
jalan dengan menggunakan motor greder dan dipadatkan menggunakan Vibro Roller.

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

DIVISI V. PERKERASAN BERBUTIR

5.1 .1 Lapis pondasi agregat kelas A


Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Pencampuran material base dengan menggunakan blending equipment
4. Penyiapan lokasi penghamparan base
5. Base dimuat kedalam dump truck dengan menggunakan wheel loader
6. Dump truck membawa base ke lokasi pelaksanaan kegiatan.
7. Material base dihampar dengan menggunakan motor grader dan alat
bantu sesuai gambar rencana atau seusai petunjuk direksi
8. Water tanker melakukan penyiraman pada material jika diperlukan
untuk menjaga kadar air optimum, dimana kadar air pada Agregat
harus berada dalam rentang kadar air optimum
9. Base yang terhampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
vibratory roller
10. Pengadaan serangkaian Test sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
5.1 .2 Lapis pondasi agregat kelas B
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Pencampuran material base dengan menggunakan blending equipment
4. Penyiapan lokasi penghamparan base
5. Base dimuat kedalam dump truck dengan menggunakan wheel loader
6. Dump truck membawa base ke lokasi pelaksanaan kegiatan.
7. Material base dihampar dengan menggunakan motor grader dan alat
bantu sesuai gambar rencana atau seusai petunjuk direksi
8. Water tanker melakukan penyiraman pada material jika
diperlukanuntuk menjaga kadar air optimum, dimana kadar air pada
Agregat harus berada dalam rentang kadar air optimum
9. Base yang terhampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan
vibratory roller
10. Pengadaan serangkaian Test sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

DIVISI VI. PERKERASAN ASPAL


6.1.(1)(a). Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pencampuran material Lapis Resap Pengikat (aspal & kerosene)
3. Penyiapan / pembersihan lokasi penghamparan lapis resap
pengikat dengan alat compressor
4. Lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkan pada badan jalan
dengan menggunakan asphalt distributor.
5. Lakukan Paper Test untuk mengetahui kuantitas pelaksanaan
lapis resap pengikat

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”
6.1 (2a). Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pencampuran material Lapis Resap Pengikat (aspal & kerosene)
3. Penyiapan / pembersihan lokasi penghamparan lapis resap
pengikat dengan alat compressor
4. Lapis resap pengikat (prime coat) disemprotkan pada badan jalan
dengan menggunakan asphalt distributor.
5. Lakukan Paper Test untuk mengetahui kuantitas pelaksanaan
lapis resap pengikat

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)


Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Penyiapan lokasi penghamparan Laston Lapis Aus ( AC-WC )
4. Sebelum pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) dimulai terlebih dahulu dibuat Job Mix Formula (JMF) dan
disetujui oleh Direksi, baik kualitas material maupun kondisi adukan Proses pencampuran AC-WC dilakukan
dengan menggunakan AMP (asphalt mixing plant) dengan tahapan sebagai berikut :
- AMP dihidupkan dengan menggunakan genset,
- Masing masing material mengalami proses terlebih dahulu di cold bin
- Agregat kasar dan agregat halus dimasukan kedalam Cold Bin dengan menggunakan wheel loader untuk
selanjutnya diangkut menggunakan belt conveyor menuju drier untuk mengeringkan agregat. Proses
pengeringan agregat didalam drier dilakukan dengan cara pembakaran. Agregat yang sudah kering dan
dalam kondisi panas selanjutnya di bawa oleh hot elevator menuju ke atas tower untuk dilakukan
pemisahan pada hot screen dengan cara gravitasi. Agregat disaring pada ayakan untuk memisahkan
agregat sesuai dengan komposisi didalam Job Mix. Agregat yang telah disaring/dipisahkan sesuai
komposisi didalam job mix, kemudian dimasukkan ke hot bin. Hot bin merupakan tempat penampungan
sementara agregat yang sebelum masuk ke timbangan. Dari hot bin selanjutnya agregat mengalami proses
penimbangan untuk menentukan dan mendapatkan komposisi agregat sesuai dengan mix design yang telah
disepakati. Setelah agregat selesai ditimbang maka agregat dimasukan ke dalam pugmill,
- Bahan pengisi atau semen (filler) dituangkan ke dalam pencampur atau pugmill dengan cara ditimbang
sendiri dan langsung dituangkan ke dalam pencampuran atau pugmill.
- Aspal yang diperlukan untuk pencampuran disimpan di dalam tanki dan dipanaskan. Pada umumnya, untuk
mencegah penurunan temperatur aspal maka pipa penyalur ke arah penyemprot didalam pugmil dibalut
bahan penahan panas,
- Setelah semua material berada di dalam pugmil, agregat dan semen dicampur terlebih dahulu sambil
dilakukan penyemprotan aspal dengan kadar sesuai Job Mix Formula,
- Setelah campuran tercampur sempurna, pintu hidrolik terbuka dan AC-WC dimuat kedalam Dump Truck
yang sudah disiapkan dibawahnya,
5. Dump truck kemudian membawa AC-WC ke lokasi pekerjaan dilengkapi terpal penutup untuk menghindari
penurunan temperatur aspal secara cepat selama perjalanan. Sampai dilokasi pekerjaan AC-WC dihampar
dengan menggunakan Asphalt Finisher dan dipadatkan dengan Tandem Roller dan finishing dengan Pneumatic
Tyre Roller. Bagian pinggir hamparan, dirapikan secara manual dengan Alat Bantu.
6. AC-WC dihampar sesuai gambar / seusai petunjuk direksi rencana menggunakan Asphalt Finisher dan alat
bantu
7. Tandem roller dan pneumatic tyre roller melakukan pemadatan hotmix dengan gerakan maju mundur sesuai
dengan jumlah lintasan yang disyaratkan.

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

DIVISI VII - STRUKTUR


7.1(7)a Beton strukur, fc’20 MPa (sesuai kan dengan kebutuhan beton)
Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Penyiapan lokasi penghamparan beton (pembesian dan
pembuatan bekisting dari kayu perancah, kayu bekisting, triplek
dan paku sesuai gambar kerja )
4. Pencampuran material (semen, pasir beton, agr. kasar , dan air)
dengan menggunakan concrete mixer/ Concrete Mixing Plant
Campuran beton yang sudah jadi dituangkan kedalam bekisting
sesuai petunjuk direksi sambil dilakukan penggetaran dengan
menggunakan concrete vibrator
5. Permukaan beton dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
6. Pelaksanaan perawatan beton (curring) untuk mencegah
penguapan air beton secara cepat dengan cara menyiram air pada
permukaan beton dengan menggunakan water tanker.

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

7.1(7)a Beton , fc’15 Mpa (sesuai kan dengan kebutuhan beton)


Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop
Drawing
2. Pengujian material dan pembuatan job mix formula
3. Penyiapan lokasi penghamparan beton (pembesian dan
pembuatan bekisting dari kayu perancah, kayu bekisting, triplek
dan paku sesuai gambar kerja )
4. Pencampuran material (semen, pasir beton, agr. kasar , dan air)
dengan menggunakan concrete mixer/ Concrete Mixing Plant
Campuran beton yang sudah jadi dituangkan kedalam bekisting
sesuai petunjuk direksi sambil dilakukan penggetaran dengan
menggunakan concrete vibrator
5. Permukaan beton dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
6. Pelaksanaan perawatan beton (curring) untuk mencegah
penguapan air beton secara cepat dengan cara menyiram air pada
permukaan beton dengan menggunakan water tanker.

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 (U24)


Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop
Drawing
2. Penyiapan bahan-bahan perakitan pembesian ( baja
tulangan (polos) u24 (sesuai dengan kebutuhan) dan
kawat beton dan alat bantu
3. Baja dipotong-potong dan dibengkokkan sesuai dengan
gambar kerja atau seusai petunjuk direksi.
4. Baja dibentuk dan diikat dengan kawat beton dengan
menggunakan alat bantu (tank dan ragum)
Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

7.9 (1) Pasangan batu


Tahap Pekerjaan :
1. Rekayasa lapangan dan pembuatan Shop Drawing
2. Pembuatan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi
3. Penyiapan lokasi penempatan pasangan batu
4. Pencampuran semen, pasir dan air dicampur dengan
menggunakan concrete mixer
5. Penyusunan batu belah direkatkan antara satu dengan
lainnya dengan menggunakan mortar sesuai dengan gambar
kerja.

Catatan : - Metoda pelaksanaan pekerjaan ini hanya menguraikan secara garis besar, penyedia wajib menguraikan
metoda pelaksanaan dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Teknis Tahun 2018 atau sesuai
petunjuk direksi, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan SMK3 dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

3. PEKERJAAN PENYELESAIAN / FINISHING


Pekerjaan finishing merupakan kegiatan fisik yang sifatnya penyempurnaan, seperti perapian dan pengembalian
kondisi awal lingkungan sekitar sehingga melengkapi fungsi dari pekerjaan utama.

4. PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Setelah keseluruhan item pekerjaan selesai dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi kerja, pihak pelaksana
menyerahkan hasil pekerjaan kepada direksi pekerjaan (Provisional Hand Over). Masa pemeliharaan adalah kurun
waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan. Selama masa pemeliharaan tersebut, pihak pelaksana
wajib mengadakan sejumlah perbaikan apabila terdapat kerusakan pada ruas jalan yang dikerjakan sebelumnya.
Tujuan dari masa pemeliharaan ini adalah agar kondisi ruas jalan pada saat serah terima kedua (final hand over) sama
dengan pada saat serah terima pertama (Provisional hand over).

Masa Pemeliharaan untuk kegiatan ini adalah 180 hari kalender sejak dilaksanakannya Serah Terima Lapangan
Pertama. Selama masa pemeliharaan, ………(isi nama Badan Usaha) melaksanakan beberapa kegiatan berupa :
o Pemantauan secara berkala di ruas jalan yang telah dilaksanakan
o Melaksanakan beberapa kegiatan perbaikan terhadap rusaknya jalan seperti pelaksanaan Campuran Aspal Panas
apabila terdapat kerusakan pada ruas efektif jalan

5. PELAKSANAAN PENANGANAN K3
………(isi nama Badan Usaha) bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan kerja dan
meningkatkan/memelihara standar keselamatan kerja yang tinggi dalam seluruh kegiatan ………(isi nama Badan
Usaha) .

Seluruh pegawai ………(isi nama Badan Usaha) juga bertanggung jawab atas keselamatan kerja yang berada
dibawah kontrolnya dan memastikan bahwa kebijakan, prosedur keselamatan dan peraturan-peraturan keselamatan
dapat dipahami dan dijalankan.

Pencegahan Kecelakaan kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan ………(isi nama Badan
Usaha) secara keseluruhan. Untuk itu suatu sikap positif terhadap keselamatan kerja dan lingkungan oleh seluruh
pegawai adalah sangat penting untuk mendukung keberhasilan kebijakan ………(isi nama Badan Usaha).

1.1. Sasaran K3
- Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja, dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman.
- Menciptakan Zero accident (Industrial accident dan Motor Vehide Accident) dengan strategi pencegahan
- Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak,
- Zero unschedule lost time.

1.2. Program K3:


- Kontraktor pelaksana menyusun rencana kerja manajemen lalu lintas yang baik sesuai schedule pekerjaan,
dan pelaksanaan pekerjaan secara selamat
- melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait.
- Mengadakan group safety meeting
- Mengadakan observasi dan analisa keselamatan untuk pekerjaan (Job Safety Analysis)
- memberikan instruksi kerja secara tepat (Standar Operation Procedure)
- menyediakan perlengkapan pendukung keselamatan
- Pengalihan arus lalu lintas dilakukan apabila diperlukan dan harus mendapat persetujuan dari PPK dan pihak
terkait.
- Personil (berupa tenaga pengatur lalu lintas, flagman dengan 3 shift dan koordinator) dan alat-alat pengatur
lalu lintas yang mendukung seperti : rambu panah berkedip, rambu pengalihan (berupa rambu tetap
maupun portable), rambu penghalang lalu lintas, rambu-rambu peringatan, rambu petunjuk dan alat bantu
lainnya disediakan selama pelaksanaan pekerjaan dan ditempat di lokasi yang terlihat jelas dan bisa terbaca
oleh pengguna jalan.
- Peralatan komunikasi digunakan personil sebagai penyambung informasi dalam menjaga kelancaran lalu
lintas.

6. PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKTORKAN


………(isi nama Badan Usaha) adalah penyedia jasa yang bergerak dibidang konstruksi jalan dan perlengkapannya.
Namun untuk beberapa item tertentu, perusahaan ini menjalin kerjasama dengan perusahaan lain dan menjadi partner
kerja dalam hal pengadaan suatu item pekerjaan dimana partner kerja tersebut sudah ahli dan mengikuti ketentuan dalam
spesifikasi teknis 2010 revisi 3. Untuk kegiatan ini, ………(isi nama Badan Usaha) tidak men-subkontraktorkan
pelaksanaan pekerjaan tertentu kepada subkontraktor dalam pemenuhan pelaksanaan kegiatan.

Bangkinang, Juli 2020


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

Anda mungkin juga menyukai