LINGKUP PENANGANAN :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN (DEVISI I)
1. Mobilisasi
Metode Pelaksanaan 1
1.2. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus
Lalu Lintas
Untuk Kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan arus lalu lintas
transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas
yang memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapat
ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus
lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Metode Pelaksanaan 2
3. DUMP TRUCK 3.5 Ton
4. CONCRETE VIBRATOR
5. STONE CRUSHER
6. WATER TANKER 3000-4500 L
7. CONCRETE PAN MIXER
8. TRUCK MIXER (AGIGATOR)
9. SURVEY EQUIPMENT
2. PEKERJAAN GALIAN
Galian Untuk Drainase
Urutan Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan 3
2. Tentukan patok dan elevasi.
3. Gali dengan menggunakan Excavator dan hasil galian muat ke atas Dump
Truck.
4. Hasil galian buang keluar lokasi kerja sesuai petunjuk Direksi.
5. Untuk membentuk kemiringan saluran dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia.
6. Setelah pekerjaan selesai, pengukuran bersama hasil pekerjaan dilakukan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan
pada prestasi pekerjaan.
Tenaga Kerja
Operator Alat Berat = 1 Orang
Driver = 2 Orang
Pekerja = 6 Orang
Urutan Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan 4
3. Selain persiapan di lokasi, material yang akan dipergunakan terlebih
dahulu diusulkan kepada Direksi yaitu menyerahkan dua sample batu
yang masing-masing seberat 50 kg.
4. Setelah material disetujui Direksi, penyiapan material pada lokasi
pekerjaan harus telah diperhitungkan terhadap kapasitas pekerja pada
satu hari pekerjaan sehingga tidak terdapat pekerjaan yang terlantar dan
juga lokasi pekerjaan tetap dijaga dari genangan air.
5. Kemudian pekerjaan dilaksanakan dengan dimulai dari dasar lereng
menuju ke atas, dan permukaan segera di plester dengan cara diaci dan
setelah mulai mengeras harus segera dirawat.
6. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan
dengan Direksi Pekerjaan dan setelah disetujui dapat dibuat berita acara
pemeriksaan pekerjaan sebagai dasar untuk menjadikan hasil pekerjaan
pada progress prestasi pekerjaan.
Tenaga Kerja
Operator Beton Molen = 1 Orang
Driver = 1 Orang
Pekerja = 6 Orang
3. PEKERJAAN TANAH
Metode Pelaksanaan 5
Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut :
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman
galian.
Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit
dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh
Konsultan dan pihak Proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan setalah hasil dari pengukuran
disetujui oleh pihak konsultan dan pihak proyek.
Metode Pelaksanaan 6
- Penggalian menggunakan alat berat (Excavator)
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian
kedalam Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan
sejauh 1 (satu) km.
-
Peralatan:
- Excavator
- Dump Truck
- Motor Grader
- Vibratory Roller
- Water Tank truck
- Alat Bantu lainnya
Uraian :
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan lahan kerja / sub grade bagi
pekerjaan struktur selanjutnya diatas
2. Persiapan;
2.1. Mobilisasi peralatan
2.2. Persiapan gambar kerja
2.3. Pengendalian lalu lintas
2.4. Request pekerjaan
3. Material
Metode Pelaksanaan 7
3.1. Untuk Lokasi Timbunan, material telah dilaksanakan pada pekerjaan
timbunan
3.2. Pada lokasi galian, material tidak ada
4. Pelaksanaan Pekerjaan.
4.1. Penentuan Rencana elevasi
4.2. Perataan permukaan dengan Motor Grader
4.3. Pemadatan dengan Vibratory Roller
4.4. Hasil pekerjaan halus/ smooth, dan rata (juga memperhatikan keladaian
yang dipersyaratkan)
Metode Pelaksanaan 8
Bahan pengisi padat (Preformed filler) untuk sambungan harus sesuai dengan
ketentuan AASHTO M 33, AASHTOM 153, AASHTO M 213, atau AASHTO M
220, seperti ketentuan dalam Gambar atau instruksi Konsultan Pengawas dan
harus diberi lubang untuk memasang dowel.Filler untuk setiap sambungan
harus berupa satu lembaran untuk seluruh kedalaman dan lebar yang
diperlukan untuk sambungan, kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas. Bila boleh digunakan lebih dari satu lembar, ujung yang
bersentuhan harus dikencangkan sampai rapat, dengan penjepit atau cara lain
yang disetujui Konsultan Pengawas.
(f) Beton
Metode Pelaksanaan 9
perbandingan yang tepat telah ditentukan dan disetujui, maka setiap perubahan
terhadap perbandingan itu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Kontraktor boleh memilih agregat kasar sampai ukuran maksimum 40 mm, asal
tetap sesuai dengan alat yang digunakan dan kerataan permukaan tetap dapat
dijamin.Bila menurut pendapatnya perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta
Kontraktor untuk mengubah ukuran agregat kasar.
Abu Terbang maksimum yang dapat digunakan adalah 25 % dari berat bahan
pengikat hanya untuk pemakaian Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I dan tidak
dapat digunakan untuk pemakaian semen tipe Portland Composite Cement (PCC)
dan Portland Pozzolana Cement (PPC)
Bahan Tambahan kimiawi yang digunakan harus sesuai dengan AASHTO M194-
06.Bahan tambahan yang mengandung calcium chloride, calcium formate, dan
triethanolamine tidak boleh digunakan.
b) Untuk campuran dengan fly ash kurang dari 50 kg/m3, kontribusi alkali total
(dinyatakan dengan Na2O ekivalen) dari semua bahan tambahan yang digunakan
pada campuran tidak boleh melebihi 0,20 kg/m3.
Super plasticizer/hinge range water reducer dapat digunakan atas persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.
Metode Pelaksanaan 10
Untuk setiap lot, dua pasang benda uji balok harus dicetak untuk pengujian kuat
lentur, sepasang yang pertama untuk 7 hari dan sepasang lainnya pada umur 28
hari.
Bilamana hasil pengujian kuat lentur diatas tidak mencapai 90% dari kuat lentur
yang disyaratkan dalam Pasal S9.08(3)(f)(ii) maka pengambilan benda uji inti (core) di
lapangan,minimum 4 benda uji, untuk pengujian kuat tekan dapat dilakukan. Jika
kuat tekan benda uji inti (core) yang diperoleh ini mencapai kuat tekan yang
diperoleh dari campuran beton yang sama, yang digunakan untuk pengujian kuat
lentur sebelumnya, maka produk beton ini dapat diterima untuk pembayaran.
(iv) Konsistensi untuk Perkerasan Beton Semen
Konsistensi beton harus ditentukan dengan mengukur slump sesuai dengan SNI
1972 : 2008. Penyedia Jasa harus mengusulkan slump untuk setiap campuran beton
dengan rentang :
- 20 – 50 mm untuk beton yang akan dibentuk dengan acuan berjalan (slipform)
b) Untuk campuran dengan fly ash kurang dari 50 kg/m3, kontribusi alkali total
(dinyatakan dengan Na2O ekivalen) dari semua bahan tambahan yang digunakan
pada campuran tidak boleh melebihi 0,20 kg/m3.
Super plasticizer/hinge range water reducer dapat digunakan atas persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.
Metode Pelaksanaan 11
Untuk setiap lot, dua pasang benda uji balok harus dicetak untuk pengujian kuat
lentur, sepasang yang pertama untuk 7 hari dan sepasang lainnya pada umur 28
hari.
Bilamana hasil pengujian kuat lentur diatas tidak mencapai 90% dari kuat lentur
yang disyaratkan dalam Pasal S9.08(3)(f)(ii) maka pengambilan benda uji inti (core) di
lapangan,minimum 4 benda uji, untuk pengujian kuat tekan dapat dilakukan. Jika
kuat tekan benda uji inti (core) yang diperoleh ini mencapai kuat tekan yang
diperoleh dari campuran beton yang sama, yang digunakan untuk pengujian kuat
lentur sebelumnya, maka produk beton ini dapat diterima untuk pembayaran.
(iv) Konsistensi untuk Perkerasan Beton Semen
Konsistensi beton harus ditentukan dengan mengukur slump sesuai dengan SNI
1972 : 2008. Penyedia Jasa harus mengusulkan slump untuk setiap campuran beton
dengan rentang :
4. DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 Beton mutu sedang dengan fc’= 20 MPa (K-250)
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
Asumsi :
- Menggunakan alat berat (secara mekanik)
- Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya
dilokasi pekerjaan
Prosedur Pelaksanaan :
- Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi
beton dengan menggunakan Concrete Mixer
- Beton di cor kedalam perancah yang telah disiapkan
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Metode Pelaksanaan 12
Prosedur Pelaksanaan :
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang
diperlukan
- Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.
5. PEKERJAAN HARIAN
Pekerjaan Harian meliputi pekerjaan Laporan baik laporan tenaga kerja
maupun alat , dan semua laporan harus dijelaskan dengan detail kepada
Pelaksana / Pimpinan Proyek . Sehingga tidak terjadi tumpang tinggi antara
laporan yang satu dengan laporan yang lainnya.Laporan yang baik adalah
laporan yang memuat penjelasan secara transparan dan detail.
Metode Pelaksanaan 13
Demikian syarat-syarat umum/spesifikasi teknis ini diperbuat dengan
sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai acuan melaksanakan
pekerjaan dilapangan.
Bilamana didalam syarat-syarat ini masih ada yang kurang lengkap akan
dilengkapi sebagaimana mestinya.
DEDY SYAHPUTRA, SP
Direktur
Metode Pelaksanaan 14