Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN 2023

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk mempermudah cara kerja pelaksana di lapangan dalam rangka mendapatkan hasil
sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi dan gambar serta berdasarkan lingkup pekerjaan
yang akan diselesaikan dengan ini kami mengusulkan beberapa Metoda Pelaksanaan untuk
Pekerjaan-pekerjaan utama atau Mayor Item dan Pekerjaan-pekerjaan pendukung atau
Minor Item yang sangat mempengaruhi mutu hasil pekerjaan secara keseluruhan, antara
lain sebagai berikut :
LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN (DIVISI 1)
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
2. DRAINASE (DIVISI 2)
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2. Pasangan Batu dengan Mortar
3. PEKERJAAN TANAH (DIVISI 3)
1. Timbunan Tanah Dari Sumber Galian
2. Penyiapan Badan Jalan
4. PEKERASAN BERBUTIR (DIVISI 5)
1. Lapis pondasi aggregat Kelas A
2. Lapis pondasi aggregat Kelas B
5. PEKERJAAN ASPAL (DIVISI 6)
1. Lapis resap pengikat-Aspal Cair
2. Lapis resap pengikat-Aspal Cair
3. Laston-lapisan Antara (AC-BC)
4. Bahan Anti Pelupasan
6. STRUKTUR (DIVISI 7)
1. Beton Fc 15 MPa

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan menurut
volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan harga.
I DIVISI I (UMUM
1. PEKERJAAN MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
1.1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan
sampel bahan dari quary di Sungai yang berada di lokasi setempat atau yang
berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan aspal selanjutnya
dibawa ke laboratorium jobP TMix
. MFormula/Job
A H A K A RMix
Y A Design
L I M Ayang
C akan dipakai
1
sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.
METODE PELAKSANAAN 2023
1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan
yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap
kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang
bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
1.4. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada
dilokasi pekrjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang
terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.
15. Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan
standard yang berlaku, baik ukuran,type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk
Direksi Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan
Asphalt Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat, diolah
dan dipoolkan di stone crusher/AMP pihak Direksi Teknis sewaktu-waktu dapat
mengadakan pemeriksaan terhadap lokasi stone crusher dan AMP dimaksud guna
mengetahui kondisi yang ada.
16. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk
dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan
(Pre Construction Meeting/PCM).
1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Dump Truck 8 ton
2. Dump truck 3-4m3,6 ton
3. Asphalt finisher
4. Tandem Roller
5. Vibrator Roller
6. Wheel Loader PT. MAHAKARYA LIMAC 2
7. Excavator
METODE PELAKSANAAN 2023
8. Motor Grader
9. Aspal Spayer
10. Water Tanker
11. Concrete Mixer
12. Generator Set
13. Compressor
14. Flat Bed Truck

1.8. Papan Nama Proyek


1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat
minyak, semen, dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain:


Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui
beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah
ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkait

2. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)


Dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan atau peningkatan jalan setiap tahapan
pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan di lapangan
diusahakan agar pekerja dan pengguna jalan aman. Ada beberapa hal yang perlu di siapkan untuk
keselamatan dan kesehatan kerja ddiantaranya :
1. Penyiapan dokumen penerapan SMKK
Rencana keselamatan kerja di tuangkan dalam dokumen rencana keselamatan kerja,
selanjutnya pembuatan prosedur dan instruksi kerja serta ppenyiapan formulir K3.

PT. MAHAKARYA LIMAC 3


METODE PELAKSANAAN 2023
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan
Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction), Pengarahan Keselamatan Konstruksi
(Safety Briefing), Simulasi Keselamatan Konstruksi, Spanduk (Banner) dan Papan Informasi
Keselamatan Konstruksi.
3. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri
- Topi pelindung (Safety Helmet)
- Sarung tangan (Safety Gloves)
- Sepatu keselamatan (Safety Shoes, rubber safety shoes and toe cap)
- Rompi keselamatan (Safety Vest)
4. Asuransi dan Perizinan terkait Keselamatan Konstruksi
- Asuransi (Construction All Risk/CAR)
5. Fasilitas, Sarana dan Prasarana dan Alat KesehatanPeralatan P3K
6. Rambu dan Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu lintas Rambu yang di
buat diantaranya, rambu petunjuk, rambu larangan, rambu peringatan dan rambu kewajiban.

2. DIVISI 2. DRAINASE
Pekerjaan drainase dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketentuan, pekerjaan drainase
dilakukan setelah dilakukan pembersihan dan pengupasan lahan dan penyesuaian grade
jalan (galian /Timbunan) dengan gambar kerja selesai dilaksanakan.

A. GALIAN UNTUK SALURAN DRAINASE DAN SALURAN AIR


Gambaran Pekerjaan
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air dilaksanakan di laksanakan di sisi luar
kanan dan/ kiri bahu jalan atau saluran yang melintang jalan sesuai dengan gambar perencanaan.
Adapun urutannya dapat kami gambarkan berikut ini :
o Melakukan Pengukuran elevasi untuk penentuan arah aliran dan kemiringan saluran yang di
kehendaki sesuai persetujuan pihak direksi pekerjaan.
o Memperhatikan utilitas yang ada di area pekerjaan.
o Pemasangan rambu rambu adanya pekerjaan tersebut 50 m sebelum titik lokasi pekerjaan
dan di area lokasi pekerjaan.
o Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat gali (excavator) yang diijinkan Direksi/
Pengawas, dengan kedalaman sesuai Gambar Rencana atau atas persetujuan Direksi
Pengawas.
o Selanjutnya material hasil galian diangkut kedalam Dump Truck.
o Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh yang
diperkenankan Direksi/ Pengawas. PT. MAHAKARYA LIMAC 4
METODE PELAKSANAAN 2023
• Setelah kotoran/sisa galian terangkut kemudian pekerja merapikan hasil galian sampai diperoleh
hasil galian yang rapi sesuai perencanaan.
Penggalian tanah biasa untuk selokan Drainase dan saluran air yang umumnya berada dibahu
jalan dilakukan dengan menggunakan Excavator kemudian dituangkan ke dalam Dump Truck lalu
Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi sejauh + 2 Km..

B. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

Pelaksanaan pekerjaan meliputi hal sebagai berikut:


1. Membuat shop drawing, metode pelaksanaan serta mengajukan ijin
pelaksanaan pekerjaan kepada direksi pekerjaan.
2. Melakukan pengukuran/pemasangan bowplank dan rambu pengaman.
Melaksanakan penggalian dan pemotongan sebagaimana diperlukan secara
mekanis dan manual harus mengikuti garis serta kelandaian yang ditunjuk
pada gambar potongan memanjang dan sesuai dengan profil tipe selokan.
3. Menyiapkan batu belah sesuai dengan ukuran yang diperlukan serta bebas dari
unsur yang tidak diperlukan.
4. Pemasangan batu belah dilakukan dengan menggunakan tenaga mandor,
tukang dan pekerja dengan dibantu alat yang telah dijabarkan di atas.
5. Adukan untuk spesi digunakan campuran yang telah tertulis pada analisis jadi
di dalam pengadukan yang harus benar-benar merata adukannya sehingga
tidak terjadi kelemahan sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus
mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi
kekurangan atau kelebihan semen.
6. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang
merusak ikatan semen.
PT. MAHAKARYA LIMAC 5
METODE PELAKSANAAN 2023
7. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan
yang terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak
dibenarkan memakainya).
8. Pembuatan suling-suling diperlukan untuk pekerjaan yang desakan air
tanahnya tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah bertambah keras
tidak akan merusak konstruksi. Air akan mencari celah keluar lewat suling-
suling tersebut. Suling-suling dibuat dari pipa PVC ø 2 “ dan paling tidak 1
buah tiap radius 2 m dan di belakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil dan
batu-batu kecil. Pekerjaan ini disesuaikan dengan bestek dan spesifikasi
teknisnya atau petunjuk dari Direksi nantinya.
9. Perapihan hasil pekerjaan dan pembersihan lokasi pekerjaan.

3. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


A. TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan
tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasa dan sebagai
tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud
penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala
hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit
10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering
maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan
volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material
disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
2. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan
tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
PT. MAHAKARYA LIMAC 6
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.
METODE PELAKSANAAN 2023
3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil
yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan
pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.timbunan
pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi
harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari
lalu lintas tersebut.

B. PENYIAPAN BADAN JALAN


- Pertama motor grader membentuk permukaan tanah, kemudian di check Mal datar
untuk memeriksa ketepatan pekerjaan. Mal datar sepanjang 3 m diletakkan pada
permukaan jalan sejajar dan tegak lurus terhadap garis sumbu jalan, variasi permukaan
yang ada tidak melampaui 12 mm.
- Kemudian Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dibentuk oleh Motor
Grader.
Kepadatan sekurang – kurangnya 95 - 100% dari kepadatan kering maksimum dan pada
berada pada - 3% atau + 1 dari kadar air optimum di laboraturium, Serta CBR minimum 6
%.
- Bila tanah dalam keadaan kering, maka tanah disiram air dengan water tanker untuk
mendapatkan kadar air optimum ( atau mendekati Optimum ).
- Disamping itu sekelompok pekerja membantu meratakan permukaan tanah dengan alat
bantu . Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan adalah penyiapan badan jalan hasil dari galian
tanah dasar diratakan dan dipadatkan dengan Vibro Roller sesuai dengan petunjuk
Direksi. Dan sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat
bantu setelah itu di tes.

PT. MAHAKARYA LIMAC 7


METODE PELAKSANAAN 2023
4. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan
untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan
sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah
disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan,
pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang
memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
A. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A
Untuk pelaksanaan pekerjaan rapis pondasi aggregal kelas A ini dilaksanakan sesudah
pelaksanaan lapis pondasi aggregat kelas B.
Lapis pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan di bawah
lapisan beraspal. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar
dengan angularitas 95/90*
Pekerjaan Lapis pondasi Aggregat Keras A dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump truck dan loadingnya
dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material
dilakukan pada saat tiap dilokasi pekerjaan sebelum material di stack.
Material diturunkan dengan jarak dan volume tertentu untuk memudahkan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material
ditempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikui :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan'
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian
tengah.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
 Asumsi :
o Pelaksanaan ini menggunakan alat berat {secara mekanik)
o Lokasi pekerjaan sepanjang jalanP T . M A H A K A R Y A L I M A C 8
o Material aggregat kelas A dicampur di Lokasi Pengambilan Material
METODE PELAKSANAAN 2023
o Prosedur Pelaksanaan :
o Pencampuran aggregat kelas A dicampur di Base Camp dengan menggunakan alat
Wheel Loader
o pengisian aggregat kelas A ke Dump Truck dilaksanakan dengan memakai alat Wheel
Loader
o Pengangkutan material aggregat kelas A dilaksanakan dengan Dump Truck
o Penghamparan material aggregat kelas A dengan menggunakan alat Motor Grader
o Hamparan aggregat dibasahi dengan wcter Tank Truck sebelum dipadatkan dengan
Tandem Roller
o Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilas harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut
terpadatkan secara merata.
o Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

B. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B


Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan sesudah
pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh Direksi Lapangan. Lapis pondasi
Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal
dari kerikil mempunyai 60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90*
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume
material dialakukan pada saat penghamparan
P T . agar
M Atidak
H A Kterjadi
A R Y kelebihan
A L I M A disatu
C tempat dan
9
kekurangan material ditempat yang lain.
METODE PELAKSANAAN 2023
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi
lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah
ditetapkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai dari
bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur
sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal
pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan hasil trial compaction.
 Prosedur pelaksanan :
 Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan menggunakan alat
Wheel loader
 Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan alat Motor Grader
 Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller
 Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat batu

PT. MAHAKARYA LIMAC 1


0
METODE PELAKSANAAN 2023
5. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
A. LAPIS RESAP PENGIKAT ( PRIME COAT ) – Aspal Cair/Emulsi
Maksud dan Tujuan
Pekerjaan prime coat adalah pekerjaan pelaburan permukaan perkerasan agregat yang
akan dilapisi perkerasan aspal baru dengan bahan perekat (prime coat), dengan tujuan
agar terjadi ikatan antara permukaan lapis pondasi agregat dengan lapis hotmix baru.

Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan terlebih dahulu
dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau semprotan angin (air compressor) atau
kombinasi kedua-duanya, jika belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak menganggu lalu
lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa merusak hasil pekerjaan.
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot. Jika ada
tonjolan benda asing atau lainnya harus segera disingkirkan dari permukaan dengan
memakai penggaruk baja atau cara lainnya yang disetujui pengawas.
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot harus diukur dan
ditandai.
- Permukaan yang akan disemprot harus benar-benar kering.
- Asphalt sprayer harus mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka daerah yang
disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai ketentuan bila batang semprot
mencapai lembaran kertas, dan kecepatan ini harus tetap dipertahankan sampai melalui titik
akhir dari pemakaian bahan pengikat dan sisa prime coat dalam tangki tidak boleh kurang
dari 10 % dari kapasitas tangki.
- Ketentuan jumlah penyemprotan prime coat dan komposisi material yang dipergunakan
harus mengikuti Spesifikasi.

PT. MAHAKARYA LIMAC 1


1
METODE PELAKSANAAN 2023
B. Lapis Perekat ( TACK COAT ) – Aspal Cair/Emulsi

Maksud Dan Tujuan:


Pekerjaan Lapis perekat meliputi: penyiapan material, tenaga kerja, peralatan, pengaturan dan
pengamanan lalu lintas, pembersihan permukaan yang akan di Tack Coat. Pelaksanaan pekerjaan
ini adalah dengan pelaburan permukaan perkerasan yang akan dilapisi perkerasan aspal baru atau
aspal lama dengan bahan perekat (Tack coat), hal ini diperlukan untuk mengikat antara lapis
permukaan lama dengan lapis permukaan baru.
Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan terlebih dahulu dari
permukaan dengan memakai sikat mekanis atau semprotan angin (air compressor) atau
kombinasi kedua-duanya, jika belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak menganggu lalu
lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa merusak hasil pekerjaan
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot, jika ada tonjolan
benda asing atau lainnya harus disingkirkan dari permukaan dengan memakai penggaruk baja atau
cara lainnya yang disetujui Direksi
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot harus diukur dan
ditandai
- Permukaan yang akan disemprot benar-benar harus kering dan bersih
- Asphalt sprayer mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka daerah yang disemprot dengan
demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran
kertas dan kecepatan ini harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir dari pemakaian bahan
pengikat
- Penyemprotan segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan peralatan semprot pada saat
beroperasi dan penyemprotan ulangan sama sekali tak diperkenankan sebelum diadakan pekerjaan
perbaikan alat

PT. MAHAKARYA LIMAC 1


2
METODE PELAKSANAAN 2023
C. LASTON – LAPIS ANTARA (AC – BC)
Tahapan pekerjaan ini harus sudah selesainya pekerjaan lapis aus aspal beton (AC –
BC) dilaksanakan dan sudah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. Pekerjaan ini
mencakup pengadaan, penghamparan, pemadatan di atas permukaan jalan yang telah
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1. Tahap Pelaksanaan
Persiapan Lapangan
 Pembersihan Lapangan / lokasi pekerjaan dengan Air compressor.
 Pekerjaan Marking batas – batas yang akan di lakukan penghamparan.
 Pekerjaan Tack Coating/Prime Coating.
Sebelum dihampar :
 Cek Suhu Hot Mix (130 - 150 ºC), bila suhu <125ºC maka hot mix tidak
dipakai/rejected atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
Proses Penghamparan :
 Alat harus dalam kondisi siap operasi di site sebelum hot mix sampai di lokasi.
 Aspal dihampar pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis Resap Pengikat atau
biasa disebut Prime Coat. Material yang digunakan mempunyai spesifikasi yang
telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
 Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak
Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran dan pada
bagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat dari kain dan
lahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bak Dump Truck dan tidak
cepat turun suhunya.
 Dari Dump Truck material Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapi
dengan carang curah dan ulir-ulir pendisiribusian, menempalkan material secara
merata didepan batang perata yang dapat distel. Dalam penghamparan selalu
diikuti tenaga surveyor dan Direksi Pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan
dan kemiringan penghamparan.
 Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Asphalt Finisher,
dihamparkan pada permukaan yang telah disetujui, diratakan dan ditempa
sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang ditentukan serta dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan lebar dan ketebalan dalam gambar, dengan suhu
penghamparan 130 °C dan 150 °C.
2. Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem Roller.
Pemadatan awal dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan
PT. MA
awal dilakukan pada saal temperatur 125 0CH -Al45
K A0 R Y A L I M A C 1
C atau sekiiar 0-I0 menit setelah
3
METODE PELAKSANAAN 2023
penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan
jumlah lintasan sesuai dengan hasil lrial campection uniuk masing-masing jenis laporan
perkerasan.
3. Pemadatan Sekunder (lntermediale Ralling) menggunakan PTR
Pemadatan skunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.
Pemadatan skunder dilakukan pada saat temperatur 100 0C – 125 0C atau sekitar 0 – 10
menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem
Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing
jenis lapisan perkerasan.
4. Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem Roller
Pemadatan akhir dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan
akhir dilakukan pada saat suhu > 95 0C atau sekitar > 45 menit setelah penghamparan.
Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan Jumlah lintasan
sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan.

D. BAHAN ANTI PENGELUPASAN


Bahan anti pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan di
timbangan aspal AMP dengan mengunakan pompa penakar (dozing pump) sesaat
sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif anti
striping dalam rentang 0,2% - 0,4% terhadap berat aspal. Jenis bahan anti pengelupasan yang
digunakan haruslah yang disetujui Konsultan Pengawas.

PT. MAHAKARYA LIMAC 1


4
METODE PELAKSANAAN 2023
6. DIVISI 7. STRUKTUR
1. BETON Fc 15 MPa
a. Tahap pelaksanaan
1) Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
2) Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan Batching
Plant Mobile
3) Ratakan dan padatkan lapisan dibawah beton sampai memenuhi spesifikasi umum.

4) Cutting/Potong pinggiran aspal secara merata sampai kedalaman yang disyaratkan.

5) Selanjutnya pasang bekisting (disyaratkan yang kaku/dari besi) dan tutup lapisan dibawah
beton dan permukaan aspal menggunakan membran kedap air. Membran kedap air harus terdiri
dari lembaran plastik yang kedap air setebal 125 micron yang berguna agar air semen dari plat
beton yang dicor tidak meresap ke dalam lapisan di bawahnya, dan juga untuk mencegah
adanya ikatan antara plat beton dengan lapis pondasi bawah yang akan mengakibatkan
terjadinya retak-retak pada plat beton setelah terjadinya penyusutan pada waktu pengerasan
beton.
Membran kedap air tersebut dipasang di atas permukaan lapis pondasi bawah
yang telah siap. Lembar-lembar yang berdampingan dipasang overlap, dengan lebar
tumpang-tindih tidak kurang dari 10 cm Ppada
T. Marah
A Hlebar
AKA dan
RY30A cm pada
LIM A Carah memanjang.
1
Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah sobeknya5
METODE PELAKSANAAN 2023
lembar-lembar tersebut, dan harus dipaku ke permukaan lapis pondasi bawah agar tidak mudah
tergulung akibat tiupan angin.

6) Batching Plant Mobile memproduksi beton yang dibutuhkan dengan komposisi campuran
yang sesuai dengan Batching plant Mobile setelah produksi lalu di tuangkan kedalam
concrete mixer truk sesuai kapasitas, selanjutnya di bawa ke lokasi pekerjaan.
7) Adukan beton ready mix dituang ke dalam cetakan.
8) Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
9) Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Towel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.

10) Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

7. PEKERJAAN LAIN – LAIN


- Administrasi / Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi : PT. MAHAKARYA LIMAC 1
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan 6
METODE PELAKSANAAN 2023
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambil dari empat arah.
* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan
Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan pekerjaan segera dilakukan
Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.
Pembersihan Akhir
Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir
dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi
menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek
dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK
dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama
waktu 180 hari segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
pelaksana dan harus dilakukan perawatan.

PT. MAHAKARYA LIMAC 1


7

Anda mungkin juga menyukai