Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan : Pembangunan Peningkatan dan Pemeliharaan Jembatan


Sub Kegiatan : Peningkatan Jalan Mapadegat - Dermaga (BKK)
Lokasi : Kec. Sipora Utara
Tahun Anggaran : 2023

1. DIVSI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOTEKNIK
3.2.(1b) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian (Quarry)
3. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.3.(3) Lapis Fondasi bawah Beton Kurus

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi


teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
1. DIVISI I UMUM
1.2. PEKERJAAN MOBILISASI
A. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan -
kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan
pengambilan sampel bahan dari quarry yang berada di lokasi setempat
atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantaranya : batu, pasir
dan bahan yimbunan pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium job
mix formula/job mix designn yang akan dipakai sebagai acuan kerja
dalam pelaksanaan proyek.
2. Kantor Lapangan dan Faslitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan kantor
lapangan dan fasilitas dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan
mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan..
3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan arus lalu lintas
transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang
memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan
petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada
saat pelaksanaan.
4. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan
dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan struktural dari
pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, seehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sistem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.
5. Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan di dalam pekerjaan harus menemui
spesifikasi dan standar yang berlaku, baik ukuran, tipe maupun
ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material yang
akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari quarry
sungai yang berada di lokasi setempat.
6. Jadwal Konstruksi
Jadwal konstruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kedapa Direksi
Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat
dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).
7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
Alat-alat yang digunakan adalah:
- DUMP TRUCK
- MOTOR GRADER 100 HP
- VIBRATORY ROLLER 6 - 8 Ton
- TRUCK MIXER (AGITATOR)

8. Papan Nama Proyek


Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai
proyek, dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
Bahan yang dipakai adalah kayu kaso, baliho dan lain-lain. Papan nama
proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan. Papan nama
proyek dipelihara selama pelaksanaan proyek.
B. Relokasi Utilitas dan Pelayanan
Relokasi Utilitas dan pelayan diantaranya untuk telokm, PDAM, Listrik serta utilitas
umum lainnya melalui beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang
sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Departemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari departemen
terkait.

1.8.(1). Manajemen Keselamatan Lalu Lintas


Dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jembatan setiap tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan di lapangan
diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktivitas arus lalu lintas yang
terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan raya.
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan,
maka manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Menyiapkan Perlengkapan keselamatan jalan selama periode konstruksi sesuai
ketentuan.
b. Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait.
c. Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
d. Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan dan menempatkannya
secara tepat dan benar.
e. Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan
arus lalu lintas
Peralatan Keselamatan Lalu Lintas
a. Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik
b. Rambu Peringatan
c. Peralatan komunikasi dan lainnya
Tenaga yang terdiri dari :
a. Pekerja
b. Koordinator
Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian,
tujuannya agar kendaraan atau orang tidak masuk atau terperosok ke dalam
daerah galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunyai cat dengan
pantulan cahanya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.
2. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH
3.2.(1b). Timbunan Pilihan dari Sumber Galian (Quarry)
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan
tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebagai
bahan yang memenuhi syarat dalam pekerjaan permanen. Bahan yang dipilih
sebaiknya harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari karakteristik daya dukung
tanah dasar yang diambil untuk rancangan dan ditunjukan dalam gambar atau
tidak kurang dari 6% jika tidak disebutkan lain (CBR stelah perendaman 4 hari nilai
dipadatkan 100% kepadatan kering maksimum (MDD) seperti yang ditentukan oleh
SNI 1742:2008).
Pekejaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian (Quarry) dilaksanakan dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material timbunan pilihan dari sumber galian ke lokasi
pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan
menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material
dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material
disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.

Ilustrasi pengambilan dan pengangkutan material

b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penghamparan material,
diantaranya :
1. Kondisi cuaca yang memungkinkan
2. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,
semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan
petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi
yang ditetapkan.

Ilustrasi Penghamparan Material dengan Motor Grader


c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller, dimulai dari bagian
tepi ke bagian tengah. Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan
untuk mendapat hasil yang maksimal dapat digunakan alat water tank untuk
membasahi material timbunan biasa dari sumber galian dan diselingi dengan
pemadatan dengan menggunakan vibro roller. Timbunan biasa dari sumber
galian (quarry) dipadatkan mulai dari tepi luar dengan bergerak menuju ke
arah sumbu jalan sedemikian rupa. Bila mana memungkinkan, lalu lintas
alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan
pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Dasar perhitungan analisis adalah:
1. Asumsi, Pekerjaan dilakukan secra mekanis dan lokasi pekerjaan
2. Urutan kerja/metode kerja :
- Material timbunan pilihan dimuat ke dump truck dengan menggunakan
whell loader
- Pengangkutan material timbunan pilihan dilakukan drump truck dari
quarry
- Material timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan motor
grader
- Hamparan Material dsisiram air dengan menggunakan water tank truck
(sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan
menggunakan vibro roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

Ilustrasi Pemadatan Material Timbunan


5.3.(3). Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Beton K-100, Tujuan penghamparan
lapis pondasi bawah beton mutu rendah K-100 ini adalah sebagai lapis
pondasi bawah struktur perkerasan
1. Peralatan :
- CONCRETE BATCHING PLANT
- TRUK MIXER (AGITATOR)
- CONCRETE VIBRATOR
- WATER TANKER 3000-4500 L.

2. Bahan :
- Semen
- Pasir
- Agregat Kasar
- Begisting/mal

3. Pelaksanaan pekerjaan
a. Persiapkan daerah bahu yang akan dicor, seperti pemasangan
bekisting/mal sesuai ukuran yang tertera pada gambar kerja.
Bagian bawahnya dipasang pelapis anti serap.
b. Agregat, semen dan air dicampur dengan menggunkan Conrete
Mixing Plant (batching plant) sehingga menghasilkan mutu beton
minimal K-100 dan memenuhi persyaratan dalam Spesifikasi
Teknik.
c. Pemakaian ukuran agregat dipilih sesuai dengan kebutuhan Lantai
kerja beton K-100 dan mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
d. Beton mutu K-100 sebagai lantai kerja akan dicampur, diangkut,
dituang, disebar dan dipadatkan sesuai dengan sesuai dengan
persyaratan dalam Spesifikasi Teknik.
e. Setelah pengecoran lantai kerja beton mutu K-100 untuk bahu
jalan maka akan diuji kerataannya dengan panjang mal tidak
kurang dari 1,8 m
f. Lantai kerja beton mutu K-100 sebagai bahu jalan segera dirawat,
setelah finishing tidak kurang dari 7 hari, perawatan tersebut
yaitu dengan cara menutup permukaannya dengan plastik sampai
lapisan berikutnya dihampar atau seluruh permukaan disemprot
merata dengan white pigmented curing compound atau seluruh
permukaan disemprot merata kontinyu dan kondisi kelembaban
dijaga agar tetap selama masa perawatan.

Anda mungkin juga menyukai