I PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Terdiri atas pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi, pembuatan papan nama proyek, brak kerja/
direksikeet yang di tempatkan pada tempat yang strategis yang tidak mengganggu jalannya
pekerjaan.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek adalah
mempersiapkan tenaga kerja yang profesional yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan di
lapangan, dan bahan-bahan material yang diperlukan sesuai mutu dan kebutuhan ditempatkan di
tempat tempat yang aman dan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain pekerja-
pekerja lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan staf pengawas lapangan baik
dari proyek itu sendiri, konsultan, maupun kontraktor.
c. Koordinasi dengan masyarakat sekitar proyek dengan direksi untuk memberikan informasi akan
dimualainya pekerjaan serta memberikan penjelasan tentang maksud dan manfaat dari pekerjaan
yang akan dikerjakan, serta mendapatkan dukungan, kesepakatan dan izin.
d. Mobilisasi bahan material dilaksanakan sejak penerbitan SPMK dengan meminta persetujuan
direksi.
II. PEKERJAAN UTAMA
3.1.(8) GALIAN PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan galian perkerasan berbutir untuk Peningkatan Jalan Bendanpete – Buaran hanya dilakukan
pada titik oprit atau leveling jalan lama menuju jalan baru yaitu Jalan Bendanpete – Buaran
Tahapan pekerjaan galian perkerasan berbutir adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Persiapan
Mempersiapkan alat bantu kerja , baik peralatan yang digunakan secara manual (termasuk alat
ukur dan alat pelindung diri) atau peralatan bermesin (jack hammer) yang perlu digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan galian.
Lakukan pemeriksaan pada kondisi lingkungan di sekitar lokasi penggalian mengenai
kemungkinan adanya jaringan pipa, kabel, dan kemungkinan adanya lokasi-lokasi yang
memerlukan penanganan khusus
Menentukan daerah atau batas pekerjaan galian yang akan dikerjakan
Pelaksanaan
Tanah digali menggunakan alat jack hammer dengan ukuran dan kedalaman sesuai gambar
kerja atau petunjuk direksi pekerjaan.
Rapikan dasar permukaan jalan yang hendak dilakukan perkerjaan beton
Pasang rambu peringatan dan barikade di sekitar lokasi pekerjaan agar tidak membahayakan para
pengguna jalan
Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan lapisan atas tanah ini harus
dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Uraian Pengerjaan
Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area
pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan anorganik.
Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
Memuat material timbunan pilihan dari sumber galian pada lokasi galian
Timbunan dihampar ke bahu jalan dalam pekerjaan ini
Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah ditentukan.
Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan mixer.
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan yang sudah disiapkan
pada lapangan
Diratakan perlahan-lahan sampai rata karena Lapis pondasi bawah atau B 0 merupakan tumpuan dari
langkah kerja selanjutnnya pada pekerjaan beton FC 20 Mpa
7.1 (7) BETON MUTU SEDANG FC’20 MPA (Oprit Jalan Beton)
1. Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
2. Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer
3. Bersihkan lokasi yang sudah dilakukan galian perkersan berbulir, selanjutnya pasang,
bekisting
4. Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
5. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
6. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Towel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
7. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
8. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
5.3.(1) PERKERASAN BETON SEMEN
Bahan :
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Kayu Perancah
Paku
Besi yang dibutuhkan sesuai RAB
Alat :
Con Pan. Mixer
Truck Mixer
Water Tanker
Alat Bantu
Adapun Pelaksanaan Pekerjaanya Sebagai Berikut :
Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton atau ready
mix. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian dalam molen
harus selalu bersih, tidak diperbolehkan ada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat
sebelumnya.
Campuran Adukan Beton
Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton yang sesuai dengan RKS.
Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan dan air untuk membuat adukan beton harus ditakar
dengan alat - alat penakar yang tertera dalam RKS.
Waktu Pengadukan
Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah paling sedikit 1
1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua bahan kecuali air, dimasukkan ke
dalam molen.
Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l m3. Contoh :
untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2 menit dan seterusnya.
Kekentalan Adukan Beton
Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03).
Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang digunakan dapat
dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan bahan - bahan adukan.
Pengecoran Beton
Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.
Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk.
Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan dari
tempat pekerjaan.
Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan tinggi jatuh lebih dari 1,5 m. Bila
tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil akan terpisah dari adukan dan akan
membentuk sarang - sarang kerikil yang berongga.
Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/ atau corong
yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.
Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting atau besi tulangan.
Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lama sebab bisa
mengakibatkan pemisahan unsur – unsur adukan beton.
Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan/dimensi
bagian yang harus dicor.
Lembaran plastik dan baja sisi acuan atau papan kayu harus tersedia setiap saat untuk
melindungi permukaan dan sisi perkerasan beton yang baru dihampar, bila terjadi hujan
Bila hujan menerpa perkerasan beton yang baru dihampar belum mengeras, tutup permukaan
dengan lembaran plastik
Tambahan air pada permukaan perkerasan akan menaikkan rasio air semen yang berpotensi
mengurangi durabilitas
Pembukaan Bekisting
Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal bekisting pelat hanya
boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.
Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran, goncangan atau
pukulan yang bisa merusak beton.
III PEMELIHARAAN
Setelah pekerjaan selesai sampai dengan dilaksanakannya serah terima pertama ( PHO ) kami
masih berkewajiban melakukan perawatan menjaga kondisi fisik jalan dan bangunan lainnya supaya
tetap dalam kondisi baik selama waktu yang ditentukan oleh pengguna barang / jasa ( 180 hari kalender
) sampai dengan penyerahan akhir / kedua ( FHO ).
Adapun pasca pelaksanaan untuk paket pekerjaan ini, adalah sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga pada saat PHO sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan kondisi bangunan / hasil
pekerjaan tetap seperti semula pada saat dilakukan serah terima pekerjaan selesai pertama.
2. Langkah – langkah yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah :
a. Menyediakan personil / struktur organisasi untuk melaksanakan pemeliharaan sesuai waktu
yang ada di dalam kontrak.
b. Memantau secara periodik dilakukan bersama – sama antara petugas Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa minimal 1 ( satu ) kali setiap bulan.
c. Membuat Berita Acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara periodik.
d. Membuat dokumentasi hasil peninjauan / inspeksi.
e. Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia Jasa harus segera melakukan perbaikan dan
diabadikan dengan foto dokumentasi meliputi : letak kerusakan, masa perbaikan dan setelah
selesai perbaikan serta disusun sedemikian rupa sebagai laporan periodik.
f. Segala biaya yang timbul pada masa pemeliharaan menjadi Tanggung jawab Penyedia Jasa.
Semua hasil kegiatan pada masa pemeliharaan wajib diketahui / ditandatangani bersama dan
merupakan bahan untuk penyerahan akhir pekerjaan ( FHO ).
A N S O R I , SH
Direktur