Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

Peningkatan Jalan Poros Desa Jeruk Wangi - Bangsri ( BANPROV)

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode
yang tepat, praktis,cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstruksi. Sehngga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.

Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan


pekerjaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa
yang berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan, keadaan teknis
dan ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman kontraktor.

1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Lokasi, Sebelum jalan dibangun maka langkah pertama yang harus
dilakukan adalah pembersihan jalan dari sampah, debu, Tanah, rumput rumput yang
tumbuh di sekitar jaln yang akan di bangun, baik pembersihannya dengan menggunakan
alat-alat seperti sapu,ekrak, sabit.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan pekerjaan yang harus dilakukan dalam
proyek adalah pengukuran/pembowlangan untuk menentukan jarak jalan yang akan
dikerjakan dengan mengunakan alat seperti Meteran Roll.
c. Mobilisasi alat dan bahan material dilaksanakan sejak penerbitan SPMK dengan meminta
persetujuan direksi.

2. PEKERJAAN JALAN ASPAL (UTAMA)


2.1 Pekerjaan Leveling Agregat Kelas-A ( LPA )

LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A


Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat ( secara mekanik ) yaitu : Wheel Loader
mencampur & memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp Dump. Truck mengangkut
Agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan motor greder. Hamparan Agregat dibasahi
dengan Water Tank sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller. Pekerjaan ini menggunakan
material Lapis Pondasi agregat Kelas A. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan hamparan dengan menggunakan alat bantu. LPA Klas a digunakan untuk pelebaran
badan jalan sesuai dengan rencana setelah material LPA klas B terampar dan dipadatkan.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan
pemadatan agregat bergradasi diatas permukaan yang telah disiapkan.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan


• Wheel Loader  Agregat Kelas. A
• Dump Truck
• Motor Grader
• Vibro Roller
• Water Tank Truck
• Excavator
• Alat Bantu Lainnya
2.2. Penetrasi utk Pek. Minor (Petching Lapen)

a. Pada pekerjaan ini kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang permukaannya harus
bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan bahan lepas lainnya, material
yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan sudah di persiapkan. Bahan
harus terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup setiap macam agregat
harus disimpan terpisah untuk mencegah tercampurnya antar agregat dan harus dijaga agar
bersih dari benda-benda asing lainnya.
b. Lobang-lobang dan jalan yang bergelombang yang sudah dibersihkan diberi prim coat dan
selanjutnya ditabur dengan agregat pokok dan digilas dengan mesin gila dan di semprot
aspal sesuai dengan dipersyaratkan. Setelah itu ditabur dengan agregat pengunci dan digilas
lagi dengan memperhitungkan kerataan dengan permukaan jalan aspal yang lama, apabila
terlalu tinggi dengan permukaan jalan aspal lama maka material harus di garuk supaya
mendapatkan permukaan yang dengan permukaan jalan aspal yang lama. Untuk selanjutnya
di semprot aspal lagi sebelum di tabur dengan agregat penutup dan digilas.
c. Pekerjaan dilaksanakan dengan kondisi lapangan yang kering.

2.3 Latasir Manual dengan buruh


Spesifikasi: Aspal Sand Sheet (LATASIR) adalah campuran aspal yang terdiri dari pasir alam dan
aspal dan dicampur di suatu tempat pencampuran. Pekerjaan ini meliputi penghamparan dan pemadatan
campuran aspal pada temperature yang tepat di atas permukaan lapisan pondasi jalan yang telah
dipersiapkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh gambar dan penjelasan tekniknya.

Metode Kerja:

• Pasang patok dan benang di pinggir jalan dan di as jalan dengan jarak interval antar patok adalah
10 m.

• Percampuran dengan manual menggunakan peralatan yang sederhana seperti wadah dari besi
(pan) dan sekop. Meskipun demikian, adalah sangat penting untuk menggunakan suhu
pencampuran yang tepat seperti yang diharuskan oleh spesifikasi harus dilaksanakan.

• Pasir dan aspal harus diukur sebelum dicampur untuk memastikan jumlah perbandingan yang
tepat dari campuran. Jumlah perbandingan aspal terhadap pasir harus 7 % sampai 11 %.

• Aggregate/pasir harus dipanaskan secara terpisah sampai mencapai temperatur sesuai yang
dimaksud oleh spesifikasi. Kemudian, campur pasir dan aspal.

• Teknik pengangkut yang baik dari material yang telah dicampur dari tempat pencampuran ke
tempat penghamparan sangatlah penting. Truk dengan bak yang terbuat dari besi harus digunakan
untuk mengangkut pada lokasi yang jauh. Bak harus bersih, disemprot dengan air sabun, minyak
atau air kapur. Untuk jarak yang dekat kurang dari 200 m, kereta dorong dapat digunakan untuk
mengangkutnya.
• Selama pengangkutan, bak harus dilindungi dengan kanvas untuk melindungi dari pengaruh
cuaca, mencegah campuran kehilangan suhu, dan juga mencegah campuran tercampur dengan
material lainnya.

• Penghamparan harus dimulai dari titik terjatuh dari tempat pengadukan aspal dan
berakhir pada titik terdekat.

PERALATAN
• Dump Truck
• Tandem Roller
• Alat Bantu
Material
• Agregat Ukuran 5 - 9.5 mm
• Pasir Beton
• Fraksi Filler (Abu batu)
• Aspal
• Kayu Bakar
3. Masa Pemeliharaan ,
3.1 PHO, FHO

Masa pemeliharaan pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini ditetapkan minimal 180 (
Seratus delapan puluh ) hari kalender, terhitung setelah tanggal penyerahan pertama. Dalam
masa pemeliharaan ini tim pelaksana tetap bertanggung jawab terhadap penyempurnaan
pekerjaan berdasarkan petunjuk dan pengarahan pemberi tugas. Adapun rencana penanganan
pemeliharaan tersebut adalah:

1. Menugaskan petugas khusus untuk memantau dan mengiventarisir selama masa


pemeliharaan, minimal dalam 1 minggu sekali harus ngecek dan berkordinasi dengan
pihak terkait sehingga apabila ada suatu kejadian yang terkait dengan konstruksi akan
segera diperbaiki.
2. Bekerja sama dengan pihak pihak terkait seandainya terjadi kerusakan untuk segera
dihubungi, dan perbaikan kerusakan segera dilaksanakan.

Demikian Metode Pelaksanaan ini secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai
usulan pelaksanaa pekerjaan. Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang
cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Jepara, 16 Juni 2016


CV. SULUH SAKTI

MAFTUCHIN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai