Anda di halaman 1dari 51

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENINGKATAN JALAN DESA NANGGUNG

MOBILISASI
Papan Nama Proyek
Papan nama proyek bertujuan untuk mengetahui nama perusahaan atau kontraktor
dan tenggat waktu pelaksanaan proyek jalan, sebagai informasi proyek pelaksanaan
pekerjaan.
- Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
- Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
- Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
- Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
- Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

Pengujian Laboratorium
Dalam hal pengujian bahan dan material yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor melakukan pengujian di laboratorium yang telah ditunjuk dan
disepakati oleh direksi pekerjaan.

Direksikeet
Peleksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi
waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan
kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :
- Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua
administrasi proyek.
- Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik,
pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik

Dokumentasi dan Rekaman Proyek


Foto Proyek adalah salah satu bukti penting yang dapat mewakili proses pekerjaan
dilapangan, dokumentasi meliputi:
- Dokumentasi Foto 0% pelaksanaan pekerjaan
- Dokumentasi Foto 50% pelaksanaan pekerjaan
- Dokumentasi Foto 100% pelaksanaan pekerjaan

Foto Proyek itu berguna sebagai Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan/Visualisasi


secara detail keadaan dan realisasi lapangan.

Rekaman Proyek meliputi dokumen syarat acuan proyek (spesifikasi), gambar


rencana, addendum, modifikasi kontruksi, dan laporan hasil pengujian serta berita
acara pengajuan tagihan temin (MC).

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Pengukuran dan Pematokan
Pekerjaan pematokan dan pengukuran dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana
bersama direksi dan konsultan pengawas, dengan tujuan pengecekan ulang
pengukuran kondisi awal lokasi pekerjaan sesuai gambar awal rencana. Pemasangan
patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.

Mobilisasi dan Demobilisasi Alat


Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi dan demobilisasi meliputi :
Alat-alat yang digunakan adalah:Dump Truck, Tandem Roller, Water Tanker, Concrete
Mixer, Concrete Vibrator, Alat Bantu

Pemeliharaan dan perlindungan Lalu-lintas


Dalam setiap pelaksanaan seluruh tahapan pekerjaan kontraktor melaksanakan
penganturan arus lalu lintas transportasi, pembuatan tanda-tanda lalu lintas, rambu
peringatan, dan dalam kondisi pekerjaan tertentu kontraktor berkordinasi dengan
pihak terkait yaitu Polisi dan Dinas Perhubungan.

PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Untuk Pelebaran
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Bahan : -
- Peralatan : Excavator, Dump Truck, Alat Bantu

Pekerjaan Galian tanah untuk pelebaran dilaksanakan dengan menggunakan


Excavator dan alat bantu dengan Mat bantu disesuaikan dengan gambar rencana
yang telah disetujui oleh Direksi, hasil galian akan dibuang ke areal disposal yang
telah ditentukan dengan menggunakan alat angkut dump truck.
Gali tanah existing berdasarkan pengukuran yang telah ditentukan
Hasil galian dimuat di atas dump truck lalu dibuang ke luar lokasi yang telah
ditentukan
Melakukan galian hingga batas elevasi dan dimensi yang telah ditentukan yang sesuai
dengan gambar kerja/ shop drawing

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Pembersihan Semak-semak
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Bahan : -
- Peralatan : Grader, Dump Truck, Alat Bantu

Pekerjaan ini meliputi pembersihan semua semak-semak, rumput-rumput di dalam,


sampah dan Material lain pada daerah pekerjaan. Dalam pembersihan ini semua
tunggul-tunggul dan akar-akar harus dimusnahkan dan disingkirkan sehingga nantinya
dapat diyakini semak-semak dan rumput-rumput tidak akan tumbuh kembali.
Lubang-lubang bekas penyingkiran tunggul-tunggul dan akar-akar harus diisi kembali
atau ditimbun dengan bahan-bahanyang cocok dan memenuhi syarat kemudian
dipadatkan kembali.
Sampah-sampah dan bahan-bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus dibakar
dalam daerah yang lapang sehinggaselama pembakaran tidak akan merusak pohon-
pohon yang ada disekitarnya.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

PELEBARAN PERKERASAN & BAHU JALAN


Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pelebaran
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Material : Agregat Klas A
- Peralatan : Motor Grader, Tandem Roller, Water Tanker, Alat Bantu

Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. A adalah lapisan paling atas pada pelebaran
jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus dilaksanakan.

Sebelum melakukan pemblendingan material, langkah awal adalah membuat mix


design untuk campuran agregat, pembuatan job mix ini dilakukan di laboratorium
dengan cara mengambil beberapa contoh material berupa batu pecah dan sirtu saring
yang diambil dari quary, di laboratorium dilakukan pengetesan secara individu untuk
mengetahui berat jenis, kandungan lumpur, dan sebagainya, langkah selanjutnya

Material sesuai komposisi mix design diblending/dicampur menjadi satu di quary


memakai Wheel Loader hingga campuran benar-benar merata, dan siap untuk di
hauling ke lapangan.

Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai tandem
Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan
penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah eksisting badan jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
bersuperelevasi penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit
demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Lapis Pondasi Agregat Kelas B untuk pelebaran


- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Material : Agregat Klas B
- Peralatan : Tandem Roller, Water Tanker, Alat Bantu

Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. B adalah lapisan paling bawah pada pelebaran
jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A dilaksanakan.

Sebelum melakukan pemblendingan material, langkah awal adalah membuat mix


design untuk campuran agregat, pembuatan job mix ini dilakukan di laboratorium
dengan cara mengambil beberapa contoh material berupa batu pecah dan sirtu saring
yang diambil dari quary, di laboratorium dilakukan pengetesan secara individu untuk
mengetahui berat jenis, kandungan lumpur, dan sebagainya, langkah selanjutnya

Material sesuai komposisi mix design diblending/dicampur menjadi satu di quary


memakai Wheel Loader hingga campuran benar-benar merata, dan siap untuk di
hauling ke lapangan.

Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material
tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai tandem
Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan
penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah eksisting badan jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
bersuperelevasi penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Timbunan Bahu Jalan (Agregat Kelas B)


- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Material : Agregat Klas B
- Peralatan : Alat Bantu

Pekerjaan meliputi timbunan perkerasan bahu jalan setelah pelaksanaan pekerjaan


perkerasan beton semen sesuai dengan ditunjukkan pada Gambar atau yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan. Pekerjaan mencakup penggalian dan pembuangan
bahan yang ada, pemangkasan tepi perkerasan jalur lalu lintas (carriageway) lama
sampai bahan yang keras, penghamparan serta pemadatan bahan dengan garis dan
dimensi yang diberikan dalam Gambar atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pada perkerasan bahu jalan ini menggunakan Lapis Pondasi Agregat Kelas B.

Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat.
Material tersebut dihampar dengan motor grader, dipadatkan, selama pemadatan
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN


Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Material : Agregat Klas A
- Peralatan : Tandem Roller, Water Tanker, Alat Bantu

Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. A adalah perbaikan lapisan paling atas pada
perkerasan badan jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Beton
Kurus dilaksanakan.

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Sebelum melakukan pemblendingan material, langkah awal adalah membuat mix
design untuk campuran agregat, pembuatan job mix ini dilakukan di laboratorium
dengan cara mengambil beberapa contoh material berupa batu pecah dan sirtu saring
yang diambil dari quary, di laboratorium dilakukan pengetesan secara individu untuk
mengetahui berat jenis, kandungan lumpur, dan sebagainya, langkah selanjutnya

Material sesuai komposisi mix design diblending/dicampur menjadi satu di quary


memakai Wheel Loader hingga campuran benar-benar merata, dan siap untuk di
hauling ke lapangan.

Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material
tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai tandem
Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan
penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi
penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke
bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan sampai seluruh
bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas B


Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
Material : Agregat Klas B
Peralatan : Tandem Roller, Water Tanker, Alat Bantu

Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. B adalah lapisan paling bawah pada perbaikan
perkerasan badan jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A
dilaksanakan.

Sebelum melakukan pemblendingan material, langkah awal adalah membuat mix


design untuk campuran agregat, pembuatan job mix ini dilakukan di laboratorium
dengan cara mengambil beberapa contoh material berupa batu pecah dan sirtu saring
yang diambil dari quary, di laboratorium dilakukan pengetesan secara individu untuk
mengetahui berat jenis, kandungan lumpur, dan sebagainya, langkah selanjutnya

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Material sesuai komposisi mix design diblending/dicampur menjadi satu di quary
memakai Wheel Loader hingga campuran benar-benar merata, dan siap untuk di
hauling ke lapangan.

Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat,
material tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai
tandem Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan
dilakukan penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi
penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke
bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan sampai seluruh
bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Perkerasan Beton Semen (K-250) P=450


- Tenaga Kerja : Pekerja , Tukang, Mandor
- Material : Beton K-250, Joint Sealent, Polytene 125 Mikron, Curing Compound,
Geotextile
- Peralatan : Concrete Vibrator, Water Tanker, Alat Bantu

Tahap Persiapan Beton


Pekerjaan Perkerasan Beton Semen dilaksanakan Setelah Lapis Pondasi agregat A
selesai dilaksanakan dan mencapai umur, sebelum pelaksanaan pengecoran Acuan
sudap siap terpasang sesuai gambar rencana diatas pondasi Agregat A.
Polytene 125 mikron dipasang diatas serta menutupi semua bagian lapis pondasi
beton kurus hingga dinding acuan, kemudian letakan anyaman tulangan yang telah

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


dibentuk sesuai gambar rencana diatas polytene 125 mikron sesuai dengan gambar
rencana.
Membran kedap air harus terdiri dari lembaran plastik yang kedap air setebal 125
micron yang berguna agar air semen dari plat beton yang dicor tidak meresap ke
dalam lapisan di bawahnya, dan juga untuk mencegah adanya ikatan antara plat
beton dengan lapis pondasi bawah yang akan mengakibatkan terjadinya retak-retak
pada plat beton setelah terjadinya penyusutan pada waktu pengerasan beton.
Membran kedap air tersebut dipasang di atas permukaan lapis pondasi bawah yang
telah siap. Lembar-lembar yang berdampingan dipasang overlap, dengan lebar
tumpang-tindih tidak kurang dari 10 cm pada arah lebar dan 30 cm pada arah
memanjang.
Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah
sobeknya lembar-lembar tersebut, dan harus dipaku ke permukaan lapis pondasi
bawah agar tidak mudah tergulung akibat tiupan angin.
Bersihkan bagian yang akan dilakukan pengecoran dari potongan kayu, sampah,
material lain yang dapat mengganggu kekuatan campuran beton.
Mutu beton yang digunakan adalah beton K-250 sesuai gambar rencana. Satu atau
lebih pengujian "slump", harus dilaksanakan pada setiap takaran beton yang
dihasilkan sebelum pelaksanaan pengecoran

Tahap Pengecoran Beton


Peralatan pengecoran harus mampu mengalirkan adukan beton dari mesin pengaduk
atau alat pengangkut campuran beton dan menuangkannya ke setiap tempat tanpa
terjadi pemisahan butir (segregasi) dan tanpa merusak permukaan yang dihampar.
Pada pekerjaan besar, pengecoran seringkali menuntut penggunaan ulir (screw), ban
berjalan (belt), atau wadah (hopper) sebagai alat penghampar adukan.
Pengecoran dilakukan dari bahu jalan, dari jalur sebelahnya dan dari jalur yang
sedang dikerjakan, dan menuangkan campuran beton ke seluruh lebar permukaan
yang telah dibentuk. Apabila pengecoran dilakukan dengan mesin pengaduk berjalan
(truck mixer), dan untuk menuangkan adukan hanya tersedia talang (chute), maka
disarankan dilakukan penghamparan jalur sesaat (lane at a time).
Apabila lebar penghamparan tidak sama (misal pada jalan masuk / ramp,
persimpangan), maka metoda pengecoran yang biasa tidak selalu dapat diterapkan.
Untuk keadaan demikian, perlu diperhatikan agar untuk mencapai kedudukan akhir,
campuran beton jangan dituang secara sembarangan dengan didorong atau
digetarkan. Pengecoran secara manual mungkin perlu dilakukan, untuk
menghindarkan pemisahan butir.

Tahap Penghamparan Beton


Pada pekerjan besar, biasanya harus disediakan baik penghampar jenis dayung
(paddle) atau ulir (auger), atau ban berjalan, maupun jenis wadah (hopper) dan ulir
(auger), kecuali apabila digunakan penghampar acuan gelincir. Pada mesin
penghampar acuan gelincir, peralatan penghampar (spreader) merupakan bagian
yang sudah melekat (built-in). Untuk mengurangi pemisahan butir, semua peralatan
harus dioperasikan secara seksama.
Dalam hal apa pun, beton harus dihampar dengan ketebalan yang cukup untuk
pemadatan dan penyelesaian akhir.

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Apabila tulangan terdiri dari anyaman dan harus diletakkan secara manual, maka
beton di bawah anyaman harus dihampar terlebih dahulu tersendiri (struck-off),
kemudian anyaman diletakkan dan selanjutnya lapisan berikutnya dihampar.
Apabila tulangan yang berbentuk anyaman akan dimasukkan pada kedudukan yang
dikehendaki dengan cara menggetarkan atau menekannya dengan mesin maka beton
dapat dihampar langsung untuk seluruh tebal.

Tahap Pemadatan Beton


Pemadatan pada sambungan dan tepi-tepi, penekanan, pemadatan secara tumbuk,
dan pemadatan secara getar, sampai tingkat tertentu cukup efektif, tapi tidak secara
otomatis menjamin kepadatan beton. Mesin getar (vibrator), baik jenis internal
maupun jenis permukaan dapat memberikan hasil yang baik.
Seluruh perkerasan harus dipadatkan seefektif mungkin. Perhatian khusus harus
diberikan terhadap tepi-tepi sepanjang sumbu, dan pada sambungan-sambungan.
Sekitar ruji dan kedudukan, pada tepi-tepi dan sudut-sudut atau sekitar pembuangan
air (drains), dan pada pelat-pelat tidak beraturan pada jalan masuk / ramps dan
persimpangan, diperlukan ketelitian khusus untuk menjamin kepadatan yang baik.
Penggetar internal dioperasikan di dalam beton untuk mengeluarkan udara sewaktu
mesin penghampar bergerak. Mesin penggetar yang dioperasikan secara manual tidak
boleh berada di satu titik yang digetarkan lebih dari 5 detik, dengan jarak titik satu
dengan titik lainnya antara 25 30 cm.

Tahap Penyelesaian Akhir Beton


Beton yang akan dipadatkan dengan concrete vibrator harus dicetak sedemikian
sehingga permukaan setelah semua udara yang terkandung dikeluarkan dengan
penggetaran berada sama dengan permukaan acuan-acuan sisi. Beton tersebut harus
dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator, dengan suatu masukan energi
tidak kurang dari pada 250 watt per meter lebar pelat. Balok penggetar tersebut
diangkat dan digerakkan maju ke muka dengan sedikit demi sedikit, tidak melebihi
ukuran lebar balok tersebut.
Bila tebal lapisan beton yang dipadatkan melebihi 200 mm, maka diperlukan
tambahan vibrasi dengan menggunakan vibrator jenis tabung celup (immersed tube)
secukupnya yang diberikan meliputi seluruh lebar pelat, untuk menghasilkan
pemadatan sepenuhnya. Setelah setiap 1,5 m panjang pelat selesai dipadatkan,
kegiatan di atas harus diulang dengan menarik kembali balok vibrasi 1,5 m, kemudian
perlahan-lahan didorong maju sambil melakukan penggetaran di atas permukaan
yang telah dipadatkan untuk memberikan suatu permukaan akhir yang halus.
Kemudian permukaan tersebut harus diratakan menggunakan sebuah penggaruk rata
(straight-edge) dengan panjang tidak kurang dari 1,8 m sekurang-kurangnya 2
lintasan. Jika permukaan tergaruk secara meluas oleh alat straight-edge tersebut,
yang berarti menunjukkan ketidakrataan permukaan, maka suatu lintasan balok
bervibrasi harus dilakukan kembali yang diikuti dengan lintasan lanjutan
menggunakan alat penggaruk rata.
Permukaan perkerasan harus mencakup tektur dan harus kasar. Tekstur harus
diperoleh dari pasir dalam mortar semen. Tekstur kasar dibentuk dengan cara
sebagaimana yang diuraikan di bawah ini.
Berbagai jenis pola tekstur kasar dapat diterapkan pada permukaan beton. Pada
suatu pekerjaan, mungkin diperlukan tekstur yang berbeda.

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Metode pembentukan tekstur harus dipertimbangkan terhadap lingkungan, kecepatan
dan kepadatan lalu-lintas, topografi serta geometrik perkerasan.
Tekstur yang kasar dapat diciptakan pada perkerasan beton dengan menerapkan satu
atau lebih metode sebagai berikut: menarik lembar goni atau kain burlap (micro
texturing), menyikat permukaan, menggores dengan sisir kawat (macro texturing),
atau metode lainnya.
Kekesatan yang sangat tinggi mungkin diperlukan untuk mendapatkan keamanan
tambahan pada daerah-daerah kritis, misal sekitar gerbang tol, persimpangan padat,
atau lokasi lain dimana frekuensi pengereman, percepatan, atau pembelokan sering
terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan pembentukan tekstur yang lebih dalam dari pada
yang biasanya, pembuatan alur (grooving), atau jika diperlukan dengan memberikan
alumunium oxida, silicon carbide, atau partikel-partikel lain yang tahan aus ke
permukaan beton. Pembuatan alur harus dilakukan 1 - 3 jam sesudah pengecoran
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan (curing)
dilakukan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat melintang garis sumbu
(centre line) jalan, atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah melintang
atau memanjang jalan.
Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang
dari 45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan
masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian
kawat, yang diatur berselang-seling sehingga jarak masing-masing pusat untaian
maksimum 1 cm. Sikat harus diganti bila bulu terpendek panjangnya sampai 9 cm.
Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang dari 0,75 mm.
Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari permukaan atau
segera setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka seluruh permukaan beton
harus segera ditutup dan dirawat sesuai dengan metode yang disetujui.

Perawatan dengan Curing Compound


Setelah lapis air menguap dari permukaan perkerasan, maka permukaan beton harus
segera dilapisi secara merata dengan bahan perawat berupa cairan bahan kimia
(Curing Compound) dengan menggunakan alat penyemprot yang sudah teruji dengan

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


jumlah yang tidak kurang dari 0,27 liter/m2. Untuk menjamin kekentalan dan
penyebaran pigmen yang merata dalam bahan perawatan, maka bahan perawat
dalam tangki penampung harus diaduk menjelang dipindahkan ke dalam alat
penyemprot. Bila dilakukan secara manual, sebaiknya menggunakan alat penyemprot
manual yang teruji.

Pemasangan Geotextile
Permukaan dan bidang-bidang tegak perkerasan harus seluruhnya ditutup dengan
lembar Geotextile yang harus diletakkan ketika permukaan beton masih lembab
setelah disemprot dengan cairan kimia Curing Compound
Lembar-lembar yang berdampingan harus mempunyai lebar tumpangan 30 cm dan
harus ditindih sedemikian rupa agar tetap menempel pada permukaan.
Lembar penutup harus mempunyai lebar yang cukup untuk dapat menutup
permukaan dan bidang-bidang tegak setelah acuan dibongkar.
Lembar geotextile harus tetap ditempatkan selama masa perawatan. Untuk
memudahkan penanganan, bahan dan tebal geotextile yang digunakan sesuai gambar
rencana

Perlindungan Perkerasan Yang Sudah Selesai


Perkerasan yang sudah selesai dan perlengkapannya harus dilindungi dari lalu-lintas
umum dan lalu-lintas pelaksanaan. Perlindungan ini termasuk penyediaan petugas
untuk mengatur lalu-lintas, memasang dan memelihara rambu peringatan, lampu-
lampu, rintangan, dan jembatan penyeberangan.
Setiap kerusakan yang terjadi pada perkerasan sebelum dibuka untuk lalu-lintas
umum harus diperbaiki atau diganti.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Acuan Untuk Perkerasan Beton


- Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
- Material : Kayu Acuan, Paku
- Peralatan : -

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Kayu untuk acuan dipakai kayu kelas II sesuai syarat dalam PPKI 70
Papan bekisting dari papan meranti tebal 2 cm / multiplek tebal ± 9 mm dan
pemakaiannya maksimum 2 (dua) kali. Sebelum pengecoran bidang multiplek dilapis
cairan mud oil sampai rata agar pada waktu pembongkaran, beton tidak menempel
pada papan / multiplek, perancah bekesting dipergunakan kayu meranti ukuran
minimum 5/7 cm atau rangka baja/schafolding.
Paku digunakan untuk penguat antar sambungan kayu acuan

Pekerjaan Acuan :
Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton seperti yang ditentukan
dalam gambar kerja, bekesting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.
Bentuk acuan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran
dan tepi-tepi yang sesuai dengan gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan.
Pondasi acuan harus dipadatkan dan dibentuk sesuai dengan alinyemen dan
ketinggian jalan yang bersangkutan sehingga acuan yang dipasang dapat disangga
secara seragam pada seluruh panjangnya dan terletak pada elevasi yang benar.
Pembuatan galian untuk meletakkan acuan pada ketinggian yang tepat, sebaiknva
dilakukan, dengan cara mengupas / mengeruk. Bekas galian di kiri dan kanan
pondasi acuan, harus diisi dan dipadatkan kembali. Alinyemen acuan baru harus
diperiksa dan bila perlu diperbaiki memanjang penghamparan beton.
Bila terdapat acuan yang rusak atau sesudah perbaikan pondasi yang tidak stabil,
acuan harus disetel kembali. Acuan harus dipasang cukup jauh di depan tempat
penghamparan beton sehingga memungkinkan pemeriksaan dan perbaikan acuan
tanpa mengganggu kelancaran penghamparan beton.
Acuan dipasang pada posisi yang benar, dan tanah dasar atau lapis pondasi bawah
pada kedua sisi luar dan dalam harus dipadatkan dengan baik menggunakan alat
pemadat mesin atau manual. Acuan harus disangga pada tempatnya, paling sedikit
setiap 3 m (10 ft).
Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekesting harus bersih dan kering
dari air limbah, minyak dan kotoran lainnya.
Acuan harus tetap dipasang selama paling sedikit 8 jam setelah penghamparan
beton.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

PEKERJAAN STRUKTUR TEMBOK PENAHAN TANAH


Galian Tanah Untuk TPT
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Bahan : -
- Peralatan : Alat Bantu

Setelah dilakukan pengukuran maka Pekerjaan Galian tanah untuk TPT dilaksanakan
dengan menggunakan Tenaga Pekerja dengan alat bantu (Cangkul, belincong) dengan

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


Mat bantu disesuaikan dengan gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi,
material hasil galian disimpan disamping galian di tempat yang tidak mengganggu
lalu-lintas.
Gali tanah untuk pasangan TPT berdasarkan pengukuran yang telah ditentukan
Melakukan galian hingga batas elevasi dan dimensi yang telah ditentukan yang sesuai
dengan gambar kerja/ shop drawing

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Pasangan Batu untuk TPT


- Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
- Bahan : Batu Kali, Semen (PC), Pasir Pasang
- Peralatan : Concrete Mixer, Water Tanker, Alat Bantu

Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau
seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari Pasangan Batu.
Pekerjaan meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh
pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai disyaratkan, dan
memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Pasangan batu dalam hal ini digunakan untuk struktur dinding/Tembok penahan
tanah
Sebelum mulai menggunakan setiap bahan batu yang diusulkan untuk pekerjaan
pasangan batu akan mengajukan kepada Direksi Pekerjaan dua contoh batu yang
mewakili, masing-masing seberat 50 kg. Satu dari contoh batu akan disimpan oleh
Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama periode Kontrak.
Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini hanyalah batu yang telah disetujui
Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pasangan batu tidak boleh dimulai sebelum Direksi Pekerjaan menyetujui
formasi yang telah disiapkan untuk pelapisan.

Persiapan Pondasi
- Pondasi untuk struktur pasangan batu akan disiapkan sesuai dengan syarat.
- Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring akan
disediakan bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan.

Pemasangan Batu
- Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya akan dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar pilihan akan digunakan untuk lapis dasar

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


dan pada sudut-sudut. Perhatian akan diberikan untuk menghindarkan
pengelompokkan batu yang berukuran sama.
- Batu akan dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak akan dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
- Peralatan yang cocok akan disediakan untuk memasang batu yang Iebih besar
dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. menggelindingkan atau
menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
- Sebelum pemasangan, batu akan dibersihkan dan dibasahi sampai merata
dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati
titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga akan dibasahi dan
selanjutnya landasan dari adukan akan disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu
haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum
mengeras, bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan
mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut akan dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang
baru.

Pemasangan sulingan
- Dinding dari pasangan batu akan dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali
ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
lubang sulingan akan ditempatkan dengan jarak antara tidak Iebih dari 2 m
dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan adalah berdiameter 50mm.
- Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka
delatasi akan dibentuk untuk panjang struktur tidak Iebih dari 20 m. Delatasi
harus 30 mm Iebarnya dan akan diteruskan sampai seluruh tinggi dinding.
batu yang digunakan unt uk pembentukan sambungan akan dipilih sedemikian
rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
-

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Plesteran untuk TPT


- Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang, Mandor
- Bahan : Semen (PC 50 Kg), Pasir Pasang
- Peralatan: -

Setelah permukaan pekerjaan pasangan batu untuk TPT rata bagian atas, permukaan
horisontal dari seluruh pasangan batu akan dikerjakan dengan tambahan adukan

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan tersebut rata,
mempunyai lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran air hujan, dan sudut
yang dibulatkan. lapisan tahan cuaca tersebut akan dimasukkan ke dalam dimensi
struktur yang disyaratkan.
Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh
permukaan batu akan dibersihkan dari bekas adukan. Permukaan yang telah selesai
akan dirawat seperti yang disyaratkan

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Timbunan Kembali untuk TPT


Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
Bahan : Tanah Hasil Galian
Peralatan : -

Penimbunan kembali harus dilaksanakan di daerah-daerah ataupun bagian-bagian


pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran ketinggian, kemiringan-kemiringan dan
bentuk bentuk seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan
maksimum 20cm gembur. Padatkan sesuai dengan Instruksi Konsultan Pengawas
dan direksi. Penimbunan kembali, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas
dan direksi pekerjaan, harus dari bahan galian pekerjaan ini.
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan
atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan
Timbunan harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20cm
gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh
ketebalannya.Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk
mencapai kepadatan yang dipersyaratkan.

Waktu Pelaksanaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan pada Curva-S.

Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Relokasi Bangunan dan Ultilitas
Pekerjaan meliputi pelebaran perkerasan badan jalan, dimana pada bahu jalan
eksisting sering dijumpai ada bangunan permanen maupun semi permanen milik
warga sekitar serta terdapatnya ultilitas di sepanjang bahu jalan atau pada
daerah milik jalan (Pipa PDAM, Tiang Listrik PLN, Tiang Telkom, Kabel bawah
tanah. Pekerjaan yang berkaitan erat dengan permasalahan ini adalah galian
tanah pelebaran dan galian tanah untuk pondasi TPT dimana bila pekerjaan ini
terkendala otomatis pekerjaan utama lainnya tidak dapat dilaksanakan. Sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut penyedia melakukan koordinasi bersama
direksi kepada pemilik utilitas dan bangunan milik warga agar permasalahan
tidak timbul ketika proses pelaksanaan pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Peningkatan Jalan Desa Nanggung


CV. DEVITA PUTRI RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
UTAMA (RK3K)
PENINGKATAN JALAN DESA NANGGUNG

A. KEBIJAKAN K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruki jalan memiliki tingkat risiko kecelakaan seperti: mobilisasi dan
penggunaan alat berat, penggunaan alat kerja, melakukan penggalian, pelaksanaan penimbunan, pengecoran
dan lain-lain. Untuk itu diperlukan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi
Kantor, Projeck Site serta area pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan. Tersedianya
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Occupational Health and Safety Manajement
System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja
sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan
kepada karyawan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup maka
diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.

CV. DEVITA PUTRI UTAMA meiliki kebijakan dan selalu berkomitmen pada Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), agar setiap karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan
tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah positif
sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar,
kebijakan ini adalah :
- Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
- Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset perusahaan
dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset perusahaan.
- Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
- Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip tahap penyelenggaraan
kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin
- Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat dicegah.
- Memberikan pengertian bahwah target utama CV. DEVITA PUTRI UTAMA a
- Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan dilokasi
proyek.
- Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya
secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang
tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui
pengawasan yang tepat.
- Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta
menjamin akan digunakan secara tepat.
B.2. Pemenuhan Perundang Undangan Dan Persyaratan Lainnya
Daftar peraturan perundang undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
- Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- Undang - Undang No. 23 1992 tentang kesehatan
- Undang - Undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
- Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
- Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja.
- Peraturan Menteri PU Nomor 05 /PRT/M/2004 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja (SMK3) Konstriuksi Bidang Pekerjaan Umum.
- Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.

C. Pengendalian Operasional K3
C.1 Upaya Pengendalian
PENGENDALIAN
NO URAIAN UPAYA PENGEDALIAN
RISIKO K3
1 2 3 4
1 Mobilisasi - Kendaraan pengangkut alat - Melakukan Pengecekan kelaikan
berat laik jalan trailer sebelum pengoperasian
- Sopir dalam kondisi sehat - Melakukan Pemeriksaan kondisi
jasmani dan rohani dan memiliki kesehatan sopir dan kelengkapan
SIM mengemudi (SIM)
- Mentaati Peraturan Lalu-lintas - Melakukan Instruksi untuk selalu
mentaatu peraturan lalu-lintas
- Trailer pada landasan yang kuat - Melakukan Instruksi
saat alat berat di naikkan dan penggunakan lokasi yang
diturunkan memadai dan sesuai untuk
- Setelah alat berat diatas trailer penurunan alat berat
terkunci dan diikat dengan - Melakukan Pengarahan untuk
sempurna memposisikan dan menempatkan
alat berat sesuai standar
keamanan sebelum pengiriman
2 Pemeliharaan & - Memasang rambu lalu lintas, - Mengadakan Rambu lalu-lintas
Perlindungan Lalu- tanda peringatan dan petunjuk tanda peringatan dan penunjuk,
lintas (Ada pekerjaan, Kurangi Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Selalu menempatkan petugas
bahaya ketika malam pengaturan lalu-lintas selama
- Penempatan petugas pengatur pekerjaan
lalu-lintas
- Memasang pagar - Pengadaan Pemasangan pagar
pembatas/barrier di area pembatas/barrier beton sesuai
pekerjaan standar
- Pekerja memakai rompi dan - Pengadaan Rompi dan APD
APD standar
- Memasang rambu lalu lintas, - Pengadaan Rambu lalu-lintas
tanda peringatan dan petunjuk tanda peringatan dan penunjuk,
(Ada pekerjaan, Kurangi Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Selalu menempatkan petugas
bahaya ketika malam pengaturan lalu-lintas selama
- Penempatan petugas pengatur pekerjaan
lalu-lintas
3 Galian Untuk - Memasang pagar - Pengadaan Pemasangan pagar
Pelebaran pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier beton sesuai
standar

- Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika


Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan Rambu Standar
Dump truck ketika memasuki kecepatan Dump truck ketika
lokasi pekerjaan memasuki lokasi pekerjaan
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
4 Pembersihan Semak- - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
semak Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan Rambu Standar
Dump truck ketika memasuki kecepatan Dump truck ketika
lokasi pekerjaan memasuki lokasi pekerjaan
-
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
5 Lapis Pondasi - Menjaga jarak aman ketika alat - Melaksanakan Safety Talk
Agregat kelas A dan berat beroperasi, pengoperasian alat berat
dan kelas B
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
6 Timbunan Bahu Jalan - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
(Agregat Kelas A dan Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
Agregat Kelas B) - Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan Rambu Standar
Dump truck ketika memasuki kecepatan Dump truck ketika
lokasi pekerjaan memasuki lokasi pekerjaan

7 Perkerasan Beton - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
Semen (K250) Concrete Mixer beroperasi Concrete Mixer beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan Rambu Standar
Concrete Mixer ketika memasuki kecepatan Concrete Mixer
lokasi pekerjaan Beroperasi

- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,


sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
8 Baja Tulangan untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
perkerasan beton sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksankan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja

9 Acuan Untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
perkerasan Beton sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
10 Galian Tanah untuk - Memasang pagar - Pengadaan pagar
pondasi TPT pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier di area galian

- Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika


Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan rambu Standar
Dump truck ketika memasuki kecepatan Dump truck ketika
lokasi pekerjaan memasuki lokasi pekerjaan

- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,


sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
11 Pasangan Batu untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
TPT sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
12 Plesteran untuk TPT - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
13 Timbunan Kembali - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
untuk TPT sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
C.2 Rencana Penunjukan Personil yang Akan Ditugaskan Menjadi Penanggung Jawab Kegiatan SMK3
Posisi Dalam SMK3 Uraian Tugas
Penanggung Jawab K3 - Menetapkan kebijakan K3 di lingkungan pekerjaan
- Menerapkan kebijakan K3 yang berkelanjutkan
untuk seluruh elemen pekerjaan
Emergency/Keadaan Darurat - Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
kondisi keadaan darurat
- Melaksanakan Kebijakan dan keputusan K3
- Membuat laporan keadaan darurat
P3K - Mengidentifikasi, melaksanakan P3K pada
kecelakaan kerja
- Melaksanakan Kebijakan dan keputusan K3
- Membuat laporan P3K
Petugas P3K - Menangani korban kecelakaan kerja dengan P3K
Kebakaran - Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
potensi bahaya kebakaran
- Melaksanakan Kebijakan dan keputusan K3
- Membuat Laporan potensi dan bahaya kebakaran
Petugas Kebakaran - Melaksakan pemadaman kebakaran
Petugas Evakuasi - Melakukan proses evakuasi
Petugas Teknik - Mematikan aliran listrik ketika terjadi kebakaran
maupun keadaan darurat
Petugas Humas dan Komunikasi - Memberikan informasi K3
Petugas Penanganan Huru-hara - Menjaga areal pekerjaan
- Menujukan dan mengarahkan tempat berkumpul

C.3 Prediksi dan Rencana Penanganan Kondisi Keadaan Darurat


Potensi Darurat Cara Penanganan Prasarana yang Diperlukan
Kecelakaan Kerja
Terkena Alat Kerja - Berikan pertolongan P3K, - Perlengkapan P3K
Tertimpa Benda/Material untuk penanganan pertama - Kendaraan Proyek untuk
Terjatuh pada kecelakaan K3/Ambulan
Terjepit - Bawa ke Puskesmas/Dokter - Daftar Alamat dan telp RS
Terpotong/teriris benda tajam - Bawa ke RS untuk terdekat
Terbakar penanganan lebih lanjut
Iritasi
Kebakaran - Segera laporkan bila terjadi - Peringatan Instruksi keadaan
potensi kebakaran darurat kebakaran berikut no
- Padamkan api dengan Alat telp penting
Pemadam Kebakaran - Peralatan dan petugas
- Evakuasi seluruh pekerja dan Pemadam selalu siap
karyawan - Pasang petunjuk dana rah
- Amankan areal sebelum menuju titik kumpul
kondisi aman - Penempatan petugas
pengaman
Tersengat Arus Listrik - Lepaskan korban dari sumber - Alat non konduktor
listrik dengan alat non - Perlengkapan P3K
konduktor - Kendaraan Proyek untuk
- Berikan pertolongan P3K, K3/Ambulan
untuk penanganan pertama - Daftar Alamat dan telp RS
pada kecelakaan terdekat
- Bawa ke Puskesmas/Dokter
- Bawa ke RS untuk
penanganan lebih lanjut
Tersambar Petir - Berikan pertolongan P3K, - Perlengkapan P3K
untuk penanganan pertama - Kendaraan Proyek untuk
pada kecelakaan K3/Ambulan
- Bawa ke Puskesmas/Dokter - Daftar Alamat dan telp RS
- Bawa ke RS untuk terdekat
penanganan lebih lanjut
Hura Hara - Hubungi Polisi (Polsek) - Daftar no telp Polisi
- Berkumpul di titik aman
Serangan Penyakit - Berikan pertolongan P3K, - Perlengkapan P3K
untuk penanganan pertama - Kendaraan Proyek untuk
pada kecelakaan K3/Ambulan
- Bawa ke Puskesmas/Dokter - Daftar Alamat dan telp RS
- Bawa ke RS untuk terdekat
penanganan lebih lanjut
Bencana Alam - Segera tinggalkan areal - Perlengkapan P3K
pekerjaan - Kendaraan evakuasi pekerja
- Berkumpul di titik aman
Ancaman Bom - Segera tinggalkan areal - Perlengkapan P3K
pekerjaan - Kendaraan evakuasi pekerja
- Berkumpul di titik aman

C.4 Rencana Prosedur/Petunjuk Kerja yang Perlu Disiapkan


Prosedur
1. Prosedur Identifikasi sasaran dan program
2. Prosedur Pengendalian dan Laporan
3. Prosedur Konsultansi, partisipasi, komunikasi dan evaluasi
4. Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat
5. Prosedur Pengiriman, Penempatan dan penyimpanan Material
6. Prosedur Penggunaan dan Pemakaian Peralatan
7. Prosedur Perekrutan dan Seleksi Sumber Daya Manusia
8. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
9. Prosedur Audit Internal
10. Prosedur pelaksanaan Pelatihan

Instruksi Kerja
1. Instruksi Pelaksanaan Pekerjaan
2. Instruksi Penggunaaan Peralatan
3. Instruksi Penggunaaan dan Pengoperasian Alat Berat
4. Instruksi Penyimpanan, Penempatan dan Penggunaaan Material
5. Instruksi Keadaan Darurat
6. Instruksi Penanganan Kebakaran
7. Instruksi Pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan dan alat berat
8. Instruksi Keselamatan Kerja
9. Instruksi Bongkar muat BBM
10. Instruksi Pemeriksaan Jaringan Listrik
C.5 Rencana Program Pelatikan/Sosialisasi
PENGENDALIAN PROGRAM
NO URAIAN
RISIKO K3 PELATIHAN/SOSIALISASI
1 2 3 4
1 Mobilisasi - Kendaraan pengangkut alat - Uji berkala Kendaraan (KIR)
berat laik jalan - Program pemeriksaan berkala
- Sopir dalam kondisi sehat kesehatan
jasmani dan rohani dan memiliki - Penyuluhan Undang-undang lalu-
SIM lintas
- Mentaati Peraturan Lalu-lintas
- Trailer pada landasan yang kuat - Pelatihan SOP pengoperasian
saat alat berat di naikkan dan dan bongkar muat alat berat
diturunkan
- Setelah alat berat diatas trailer
terkunci dan diikat dengan
sempurna
2 Pemeliharaan & - Memasang rambu lalu lintas, - Sosialisasi pemasangan Rambu
Perlindungan Lalu- tanda peringatan dan petunjuk lalu-lintas tanda peringatan dan
lintas (Ada pekerjaan, Kurangi penunjuk, Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Pelatihan petugas pengaturan
bahaya ketika malam lalu-lintas
- Penempatan petugas pengatur
lalu-lintas
- Memasang pagar - Sosialisasi Pemasangan pagar
pembatas/barrier di area pembatas/barrier beton sesuai
pekerjaan standar
- Pekerja memakai rompi dan - Sosialisasi penggunaan Rompi
APD dan APD standar
- Memasang rambu lalu lintas, - Sosialisasi Pemasangan Rambu
tanda peringatan dan petunjuk lalu-lintas tanda peringatan dan
(Ada pekerjaan, Kurangi penunjuk, Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Pelatihan petugas pengaturan
bahaya ketika malam lalu-lintas
- Penempatan petugas pengatur
lalu-lintas
3 Galian Untuk - Memasang pagar - Sosialisasi Pemasangan pagar
Pelebaran pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier beton sesuai
standar
- Menjaga jarak aman ketika - Pelatihan Safety Talk ketika
Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi penggunaan APD
sarung tangan, masker dan (sepatu kerja, sarung tangan,
helm) masker dan tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
4 Pembersihan Semak- - Menjaga jarak aman ketika - Sosialisai dan pelatihan Safety
semak Dump truck beroperasi Talk ketika dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
5 Lapis Pondasi - Menjaga jarak aman ketika alat - Sosialisai dan pelatihan Safety
Agregat kelas A dan berat beroperasi, Talk pengoperasian alat berat
dan kelas B
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
tangan, masker dan helm)
6 Timbunan Bahu Jalan - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
(Agregat Kelas A dan Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
Agregat Kelas B) - Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan

7 Perkerasan Beton - Menjaga jarak aman ketika - Sosialisai dan pelatihan Safety
Semen (K250) Concrete Mixer beroperasi Talk ketika Concrete Mixer
- Pengaturan Standar kecepatan beroperasi
Concrete Mixer ketika - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Beroperasi Standar kecepatan Concrete
Mixer Beroperasi
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
tangan, masker dan helm)
8 Baja Tulangan untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
perkerasan beton sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
9 Acuan Untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
perkerasan Beton sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
10 Galian Tanah untuk - Memasang pagar - Sosialisasi pemasangan pagar
pondasi TPT pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier di area galian
- Menjaga jarak aman ketika - Pelatihan Safety Safety Talk
Dump truck beroperasi ketika dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi pemasangan rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan

- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan


sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Pelatihan Safety Talk prosedur
keselamatan standar keamanan dan
keselamatan kerja
11 Pasangan Batu untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
TPT sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Pelatihan Safety Talk prosedur
keselamatan standar keamanan dan
keselamatan kerja
12 Plesteran untuk TPT - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Pelatihan Safety Talk prosedur
keselamatan standar keamanan dan
keselamatan kerja
13 Timbunan Kembali - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
untuk TPT sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Pelatihan Safety Talk prosedur
keselamatan standar keamanan dan
keselamatan kerja

C.6 Sistem Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Salah satu atribut penting dalam menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) adalah sistem Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada perusahaan. Hal ini dibutuhkan
selain dikarenakan peraturan perundangan/standar tetapi sebagai kesadaran perusahaan dalam
memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
Tujuan dari P3K adalah memberi perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap
diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya, menyelamatkan nyawa korban, meringankan
penderitaan korban, mencegah penyakit/cidera menjadi lebih parah dan mempertahankan daya tahan
korban.

Anda mungkin juga menyukai