MOBILISASI
Papan Nama Proyek
Papan nama proyek bertujuan untuk mengetahui nama perusahaan atau kontraktor
dan tenggat waktu pelaksanaan proyek jalan, sebagai informasi proyek pelaksanaan
pekerjaan.
- Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
- Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
- Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
- Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
- Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
Pengujian Laboratorium
Dalam hal pengujian bahan dan material yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor melakukan pengujian di laboratorium yang telah ditunjuk dan
disepakati oleh direksi pekerjaan.
Direksikeet
Peleksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi
waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan
kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :
- Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua
administrasi proyek.
- Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik,
pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Untuk Pelebaran
- Tenaga Kerja : Pekerja, Mandor
- Bahan : -
- Peralatan : Excavator, Dump Truck, Alat Bantu
Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. A adalah lapisan paling atas pada pelebaran
jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus dilaksanakan.
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material
Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. B adalah lapisan paling bawah pada pelebaran
jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A dilaksanakan.
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material
tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai tandem
Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan
penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah eksisting badan jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
bersuperelevasi penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat.
Material tersebut dihampar dengan motor grader, dipadatkan, selama pemadatan
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.
Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. A adalah perbaikan lapisan paling atas pada
perkerasan badan jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Bawah Beton
Kurus dilaksanakan.
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material
tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai tandem
Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan
penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi
penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke
bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan sampai seluruh
bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.
Pekerjaan lapis pondasi Agregat Klas. B adalah lapisan paling bawah pada perbaikan
perkerasan badan jalan eksisting sebelum pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A
dilaksanakan.
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material
di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar
ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat,
material tersebut dihampar dengan motor grader, kemudian dipadatkan memakai
tandem Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan
dilakukan penyiraman memakai water tanker.
Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi
penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke
bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan sampai seluruh
bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material
dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan
selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan
pemadatan ulang hingga kepadatan memenuh syarat spesifikasi.
Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan
pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan
pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.
Pemasangan Geotextile
Permukaan dan bidang-bidang tegak perkerasan harus seluruhnya ditutup dengan
lembar Geotextile yang harus diletakkan ketika permukaan beton masih lembab
setelah disemprot dengan cairan kimia Curing Compound
Lembar-lembar yang berdampingan harus mempunyai lebar tumpangan 30 cm dan
harus ditindih sedemikian rupa agar tetap menempel pada permukaan.
Lembar penutup harus mempunyai lebar yang cukup untuk dapat menutup
permukaan dan bidang-bidang tegak setelah acuan dibongkar.
Lembar geotextile harus tetap ditempatkan selama masa perawatan. Untuk
memudahkan penanganan, bahan dan tebal geotextile yang digunakan sesuai gambar
rencana
Pekerjaan Acuan :
Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton seperti yang ditentukan
dalam gambar kerja, bekesting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.
Bentuk acuan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran
dan tepi-tepi yang sesuai dengan gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan.
Pondasi acuan harus dipadatkan dan dibentuk sesuai dengan alinyemen dan
ketinggian jalan yang bersangkutan sehingga acuan yang dipasang dapat disangga
secara seragam pada seluruh panjangnya dan terletak pada elevasi yang benar.
Pembuatan galian untuk meletakkan acuan pada ketinggian yang tepat, sebaiknva
dilakukan, dengan cara mengupas / mengeruk. Bekas galian di kiri dan kanan
pondasi acuan, harus diisi dan dipadatkan kembali. Alinyemen acuan baru harus
diperiksa dan bila perlu diperbaiki memanjang penghamparan beton.
Bila terdapat acuan yang rusak atau sesudah perbaikan pondasi yang tidak stabil,
acuan harus disetel kembali. Acuan harus dipasang cukup jauh di depan tempat
penghamparan beton sehingga memungkinkan pemeriksaan dan perbaikan acuan
tanpa mengganggu kelancaran penghamparan beton.
Acuan dipasang pada posisi yang benar, dan tanah dasar atau lapis pondasi bawah
pada kedua sisi luar dan dalam harus dipadatkan dengan baik menggunakan alat
pemadat mesin atau manual. Acuan harus disangga pada tempatnya, paling sedikit
setiap 3 m (10 ft).
Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekesting harus bersih dan kering
dari air limbah, minyak dan kotoran lainnya.
Acuan harus tetap dipasang selama paling sedikit 8 jam setelah penghamparan
beton.
Setelah dilakukan pengukuran maka Pekerjaan Galian tanah untuk TPT dilaksanakan
dengan menggunakan Tenaga Pekerja dengan alat bantu (Cangkul, belincong) dengan
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau
seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari Pasangan Batu.
Pekerjaan meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh
pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai disyaratkan, dan
memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Pasangan batu dalam hal ini digunakan untuk struktur dinding/Tembok penahan
tanah
Sebelum mulai menggunakan setiap bahan batu yang diusulkan untuk pekerjaan
pasangan batu akan mengajukan kepada Direksi Pekerjaan dua contoh batu yang
mewakili, masing-masing seberat 50 kg. Satu dari contoh batu akan disimpan oleh
Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama periode Kontrak.
Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini hanyalah batu yang telah disetujui
Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pasangan batu tidak boleh dimulai sebelum Direksi Pekerjaan menyetujui
formasi yang telah disiapkan untuk pelapisan.
Persiapan Pondasi
- Pondasi untuk struktur pasangan batu akan disiapkan sesuai dengan syarat.
- Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring akan
disediakan bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan.
Pemasangan Batu
- Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya akan dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar pilihan akan digunakan untuk lapis dasar
Pemasangan sulingan
- Dinding dari pasangan batu akan dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali
ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
lubang sulingan akan ditempatkan dengan jarak antara tidak Iebih dari 2 m
dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan adalah berdiameter 50mm.
- Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka
delatasi akan dibentuk untuk panjang struktur tidak Iebih dari 20 m. Delatasi
harus 30 mm Iebarnya dan akan diteruskan sampai seluruh tinggi dinding.
batu yang digunakan unt uk pembentukan sambungan akan dipilih sedemikian
rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
-
Setelah permukaan pekerjaan pasangan batu untuk TPT rata bagian atas, permukaan
horisontal dari seluruh pasangan batu akan dikerjakan dengan tambahan adukan
Pekerjaan Penunjang/Sementara
1. Relokasi Bangunan dan Ultilitas
Pekerjaan meliputi pelebaran perkerasan badan jalan, dimana pada bahu jalan
eksisting sering dijumpai ada bangunan permanen maupun semi permanen milik
warga sekitar serta terdapatnya ultilitas di sepanjang bahu jalan atau pada
daerah milik jalan (Pipa PDAM, Tiang Listrik PLN, Tiang Telkom, Kabel bawah
tanah. Pekerjaan yang berkaitan erat dengan permasalahan ini adalah galian
tanah pelebaran dan galian tanah untuk pondasi TPT dimana bila pekerjaan ini
terkendala otomatis pekerjaan utama lainnya tidak dapat dilaksanakan. Sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut penyedia melakukan koordinasi bersama
direksi kepada pemilik utilitas dan bangunan milik warga agar permasalahan
tidak timbul ketika proses pelaksanaan pekerjaan.
A. KEBIJAKAN K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruki jalan memiliki tingkat risiko kecelakaan seperti: mobilisasi dan
penggunaan alat berat, penggunaan alat kerja, melakukan penggalian, pelaksanaan penimbunan, pengecoran
dan lain-lain. Untuk itu diperlukan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi
Kantor, Projeck Site serta area pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan. Tersedianya
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Occupational Health and Safety Manajement
System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja
sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan
kepada karyawan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup maka
diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.
CV. DEVITA PUTRI UTAMA meiliki kebijakan dan selalu berkomitmen pada Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), agar setiap karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan
tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah positif
sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar,
kebijakan ini adalah :
- Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
- Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset perusahaan
dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset perusahaan.
- Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
- Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip tahap penyelenggaraan
kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin
- Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat dicegah.
- Memberikan pengertian bahwah target utama CV. DEVITA PUTRI UTAMA a
- Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan dilokasi
proyek.
- Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya
secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang
tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui
pengawasan yang tepat.
- Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta
menjamin akan digunakan secara tepat.
B.2. Pemenuhan Perundang Undangan Dan Persyaratan Lainnya
Daftar peraturan perundang undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
- Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- Undang - Undang No. 23 1992 tentang kesehatan
- Undang - Undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
- Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
- Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja.
- Peraturan Menteri PU Nomor 05 /PRT/M/2004 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja (SMK3) Konstriuksi Bidang Pekerjaan Umum.
- Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
C. Pengendalian Operasional K3
C.1 Upaya Pengendalian
PENGENDALIAN
NO URAIAN UPAYA PENGEDALIAN
RISIKO K3
1 2 3 4
1 Mobilisasi - Kendaraan pengangkut alat - Melakukan Pengecekan kelaikan
berat laik jalan trailer sebelum pengoperasian
- Sopir dalam kondisi sehat - Melakukan Pemeriksaan kondisi
jasmani dan rohani dan memiliki kesehatan sopir dan kelengkapan
SIM mengemudi (SIM)
- Mentaati Peraturan Lalu-lintas - Melakukan Instruksi untuk selalu
mentaatu peraturan lalu-lintas
- Trailer pada landasan yang kuat - Melakukan Instruksi
saat alat berat di naikkan dan penggunakan lokasi yang
diturunkan memadai dan sesuai untuk
- Setelah alat berat diatas trailer penurunan alat berat
terkunci dan diikat dengan - Melakukan Pengarahan untuk
sempurna memposisikan dan menempatkan
alat berat sesuai standar
keamanan sebelum pengiriman
2 Pemeliharaan & - Memasang rambu lalu lintas, - Mengadakan Rambu lalu-lintas
Perlindungan Lalu- tanda peringatan dan petunjuk tanda peringatan dan penunjuk,
lintas (Ada pekerjaan, Kurangi Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Selalu menempatkan petugas
bahaya ketika malam pengaturan lalu-lintas selama
- Penempatan petugas pengatur pekerjaan
lalu-lintas
- Memasang pagar - Pengadaan Pemasangan pagar
pembatas/barrier di area pembatas/barrier beton sesuai
pekerjaan standar
- Pekerja memakai rompi dan - Pengadaan Rompi dan APD
APD standar
- Memasang rambu lalu lintas, - Pengadaan Rambu lalu-lintas
tanda peringatan dan petunjuk tanda peringatan dan penunjuk,
(Ada pekerjaan, Kurangi Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Selalu menempatkan petugas
bahaya ketika malam pengaturan lalu-lintas selama
- Penempatan petugas pengatur pekerjaan
lalu-lintas
3 Galian Untuk - Memasang pagar - Pengadaan Pemasangan pagar
Pelebaran pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier beton sesuai
standar
7 Perkerasan Beton - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
Semen (K250) Concrete Mixer beroperasi Concrete Mixer beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Pengadaan Rambu Standar
Concrete Mixer ketika memasuki kecepatan Concrete Mixer
lokasi pekerjaan Beroperasi
9 Acuan Untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
perkerasan Beton sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Pengadaan APD (sepatu kerja,
sarung tangan, masker dan sarung tangan, masker dan
helm) tangan, masker dan helm)
- Pekerja selalu bekerja sesuai - Melaksanakan Safety Talk
prosedur keamanan dan prosedur standar keamanan dan
keselamatan keselamatan kerja
10 Galian Tanah untuk - Memasang pagar - Pengadaan pagar
pondasi TPT pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier di area galian
Instruksi Kerja
1. Instruksi Pelaksanaan Pekerjaan
2. Instruksi Penggunaaan Peralatan
3. Instruksi Penggunaaan dan Pengoperasian Alat Berat
4. Instruksi Penyimpanan, Penempatan dan Penggunaaan Material
5. Instruksi Keadaan Darurat
6. Instruksi Penanganan Kebakaran
7. Instruksi Pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan dan alat berat
8. Instruksi Keselamatan Kerja
9. Instruksi Bongkar muat BBM
10. Instruksi Pemeriksaan Jaringan Listrik
C.5 Rencana Program Pelatikan/Sosialisasi
PENGENDALIAN PROGRAM
NO URAIAN
RISIKO K3 PELATIHAN/SOSIALISASI
1 2 3 4
1 Mobilisasi - Kendaraan pengangkut alat - Uji berkala Kendaraan (KIR)
berat laik jalan - Program pemeriksaan berkala
- Sopir dalam kondisi sehat kesehatan
jasmani dan rohani dan memiliki - Penyuluhan Undang-undang lalu-
SIM lintas
- Mentaati Peraturan Lalu-lintas
- Trailer pada landasan yang kuat - Pelatihan SOP pengoperasian
saat alat berat di naikkan dan dan bongkar muat alat berat
diturunkan
- Setelah alat berat diatas trailer
terkunci dan diikat dengan
sempurna
2 Pemeliharaan & - Memasang rambu lalu lintas, - Sosialisasi pemasangan Rambu
Perlindungan Lalu- tanda peringatan dan petunjuk lalu-lintas tanda peringatan dan
lintas (Ada pekerjaan, Kurangi penunjuk, Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Pelatihan petugas pengaturan
bahaya ketika malam lalu-lintas
- Penempatan petugas pengatur
lalu-lintas
- Memasang pagar - Sosialisasi Pemasangan pagar
pembatas/barrier di area pembatas/barrier beton sesuai
pekerjaan standar
- Pekerja memakai rompi dan - Sosialisasi penggunaan Rompi
APD dan APD standar
- Memasang rambu lalu lintas, - Sosialisasi Pemasangan Rambu
tanda peringatan dan petunjuk lalu-lintas tanda peringatan dan
(Ada pekerjaan, Kurangi penunjuk, Lampu tanda bahaya,
Kecepatan dsb), Lampu tanda - Pelatihan petugas pengaturan
bahaya ketika malam lalu-lintas
- Penempatan petugas pengatur
lalu-lintas
3 Galian Untuk - Memasang pagar - Sosialisasi Pemasangan pagar
Pelebaran pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier beton sesuai
standar
- Menjaga jarak aman ketika - Pelatihan Safety Talk ketika
Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi penggunaan APD
sarung tangan, masker dan (sepatu kerja, sarung tangan,
helm) masker dan tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
4 Pembersihan Semak- - Menjaga jarak aman ketika - Sosialisai dan pelatihan Safety
semak Dump truck beroperasi Talk ketika dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
5 Lapis Pondasi - Menjaga jarak aman ketika alat - Sosialisai dan pelatihan Safety
Agregat kelas A dan berat beroperasi, Talk pengoperasian alat berat
dan kelas B
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
tangan, masker dan helm)
6 Timbunan Bahu Jalan - Menjaga jarak aman ketika - Melaksanakan Safety Talk ketika
(Agregat Kelas A dan Dump truck beroperasi dump truck beroperasi
Agregat Kelas B) - Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan
7 Perkerasan Beton - Menjaga jarak aman ketika - Sosialisai dan pelatihan Safety
Semen (K250) Concrete Mixer beroperasi Talk ketika Concrete Mixer
- Pengaturan Standar kecepatan beroperasi
Concrete Mixer ketika - Sosialisasi Pemasangan Rambu
Beroperasi Standar kecepatan Concrete
Mixer Beroperasi
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
tangan, masker dan helm)
8 Baja Tulangan untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
perkerasan beton sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
9 Acuan Untuk - Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
perkerasan Beton sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
- Memakai APD (Sepatu kerja, - Sosialisasi dan Penyuluhan
sarung tangan, masker dan penggunaan APD (sepatu kerja,
helm) sarung tangan, masker dan
- Pekerja selalu bekerja sesuai tangan, masker dan helm)
prosedur keamanan dan - Sosialisai dan pelatihan Safety
keselamatan Talk prosedur standar keamanan
dan keselamatan kerja
10 Galian Tanah untuk - Memasang pagar - Sosialisasi pemasangan pagar
pondasi TPT pembatas/barrier di area galian pembatas/barrier di area galian
- Menjaga jarak aman ketika - Pelatihan Safety Safety Talk
Dump truck beroperasi ketika dump truck beroperasi
- Pengaturan Standar kecepatan - Sosialisasi pemasangan rambu
Dump truck ketika memasuki Standar kecepatan Dump truck
lokasi pekerjaan ketika memasuki lokasi pekerjaan