I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan
Metode Pelaksanaan :
Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja dan Tukang
dibawah arahan dan komando Site Manager, dengan membersihkan seluruh area pekerjaan,
membersihkan sampah dan akar pohon apabila ada serta memberi patok batas pada area
pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya dapat dilaksanakan. Apabila pada area pekerjaan
terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan
owner terhadap pemindahan atau intruksi lain untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Personil Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Tenaga Ahli Alektrikal
- Quantity
- Juru Gambar
- Kepala Tukang Besi
- Kepala Tukang Kayu
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Seluruh Pekerja
- Seluruh Tukang
Pada saat pembersihan lapangan yang awal mula pekerjaan ini sebagai persiapan untuk
tahapan pekerjaan selanjutnya dihadirkan seluruh personil inti tenaga ahli dan personil kerja
sebagai tahapan untuk melakukan koordinasi antar personil dalam mengoptimalkan kinerja
seluruh personil kerja.
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Terkena Alat Kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh ke lubang - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
2. Papan Proyek
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai
spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan
dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai
tanda dimulainya pekerjaan. Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda
penunjuk arah. bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan : 1,5 m
1,5m
1. Nama Pekerjaan
mtr
2. Sumber Dana
3. Tahun Anggaran
4. Nilai Pekerjaan 1m
1,2 m
5. Nama Kontraktor Pelaksana
6. Nama Konsultan Pengawas
7. Nama Instansi
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quantity
- Juru Gambar
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
- Juru Ukur
A. Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan persiapan dimulai dengan mengajukan reques program kerja yang meliputi metode
kerja, schedule, peralatan, personil kerja, gambar kerja, permohonan untuk menggunakan
material yang ingin digunakan sehingga bisa mendapat persetujuan dari konsultan yang
merupakan direksi teknis.
• Pengadaan peralatan baik itu alat berat ataupun peralatan pengujian untuk control kualitas
berdasarkan spesifikasi standard.
• Pembuatan stack out yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam hal
ini mencakup dimensi pembentukan areal penimbunan dan pemadatan.
B. Tahap Pelaksanaan
Material timbunan pilihan yang sudah mendapat perstujuan dari direksi teknik teknis (konsultan
pengawas) dan direksi pekerjaan (PU), didatangkan secara langsung menuju lokasi. Biasanya
menggunakan dump truck yang kemudian ditumpuk dengan jarak tertentu di lokasi pekerjaan.
Timbunan pilihan bisa dihampar dengan menggunakan motor grader. Untuk persyaratan tebal
gemburnya sudah pasti harus sesuai kesepakatan.
Hasil hamparan timbunan disiram dengan air dalam jumlah cukup. Penyiramnnya dilakukan
menggunakan water tanker yang kemudian dipadatkan mengunakan vibrator roller dengan
pasing tertentu hingga mencapai tingkat kepadatan yang sesuai rencana.
Menguji control kalitas apakah timbunan pilihan sudah sesuai dengan syarat spesifikasi umum.
C. Pekerjaan Akhir
Jika timbunan pilihan sudah sesuai dengan kriteria ujian maka bisa langsung dilakukan pengujian
kepada direksi. Tujuannya untuk dilakukan proses opname dimensi supaya timbunan pilihan
nantinya termasuk dalam progress sehingga bisa dibayarkan.
Melakukan pengecekan secara rutin supaya kondisi timbunan pilihan bisa terus terpantau
hingga pelaksanaan perkerjaan selanjutnya.
Demobilisasi seluruh peralatan dan pembersihan terakhir.
Bahan dan Alat yang digunakan :
- Material Urugan Pilihan
- Alat Perkakas Tukang (cangkul, gerobak dorong dan lainnya)
- Pompa Air, Generator Set, Stamper
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
- Juru Ukur
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Terjatuh - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena paku - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh ke lubang galian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena paku - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh ke lubang galian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena paku - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh ke lubang galian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Terjatuh ke lubang galian - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati
3. Bising
- Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kosong / Aanstamping dimulai, terlebih dahulu
dilakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass/selang timbang untuk mendapatkan
level pasangan batu kosong / Aanstamping
- Tukang dan Pelaksana Lapangan memastikan galian tanah untuk pasangan batu kosong /
Aanstamping, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai gambar kerja.
- Tukang memasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kosong /
Aanstamping.
- Juru Ukur mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kosong / Aanstamping apakah sudah
sesuai gambar kerja
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
- Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran dengan menggunakan waterpass/selang timbang untuk mendapatkan level
pasangan batu kali
- Tukang dan Pelaksana Lapangan memastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran
lebar dan kedalaman sudah sesuai gambar kerja.
- Tukang memasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
- Tukang membuat adukan cor beton untuk pasangan pondasi batu kali.
- Tukang dan Pekerjan membasahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
- Tukang Batu memasang batu kali dengan menggunakan adukan cor beton yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali dan menyusun membentuk seperti Gambar Kerja.
- Tukang memasukkan besi stik kolom pada susunan pasangan batu kali sebagai angker pada
titik-titik penempatan stik
- Tukang Batu memasang batu kali yaitu disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali
tidak mudah retak/patah dan berongga besar
- Juru Ukur mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai gambar kerja
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Batu
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
Persiapan :
1. Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
2. Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
3. Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
4. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
5. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
6. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
7. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan lokasi sesuai
gambar rencana
8. Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
9. Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lhal-hal sebagai berikut:
10. Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
11. Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
12. Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
13. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan
menggunakan patok-patok
Pelaksanaan :
1. Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
2. Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
3. Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu (lihat Gambar 2).
4. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
5. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil
dan tetap tegak lurus.
6. Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.
Tenaga Kerja
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
Pengendalian Mutu
- Cerucuk tertanaman sampai ke tanah keras
- Cerucuk tidak patah saat penumbukan
- Ukuran cerucuk sesuai dengan disyaratkan dan di pasang sesuai dengan gambar
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat
4. Bising bekerja
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena paku - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari tinggi pagar - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk Pondasi, sloof, kolom, sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop. Ukuran dan bentuk akan
dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai
dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting dibuat kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter , Caliper
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport / Mobil Crane
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan
ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi
yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan
terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi
harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan untuk
menjamin kualitas pemasangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1. Semua ukuran yang tertera pada pekerjaan beton dalam gambar rencana adalah ukuran
dalam dari kayu cetakan atau form work
2. Cetakan beton harus datar dan lurus tidak boleh bocor dan cukup kokoh sehingga tidak
akan terjadi perubahan bentuk beton yang dibuat, baik pada waktu pengecoran maupun
sesudahnya
3. Pemasangan tulangan besi tidak boleh sampai menyentuh papan kayu cetakan dengan
menyentuh rollag atau pasangan batu bata di atas pondasi
4. Untuk menjaga selimut beton, maka pada tulangan besi yang dipasang, supaya diberi
penyangga kotak-kotak beton kecil yang dilengkapi kawat pengikat atau bisa juga dengan
menggunakan cara lain yaitu dengan memasang besi cakar ayam, yang dipergunakan
sebagai pengatur jarak antara besi penulangan dengan sisi beton yang terluar, dengan
tebal atau tinggi sesuai dengan macam konstruksinya. Pemasangan kotak-kotak beton kecil
atau besi cakar ayam tersebut harus dalam jumlah yang cukup sehingga besi beton yang
dirakit tidak melentur
5. Campuran beton harus diaduk dengan mesin pengaduk beton atau concrete mixture dan
sama sekali tidak boleh dilakukan dengan cangkul, sekop atau dengan alat-alat lain
sejenisnya. Pada waktu pelaksanaan pengecoran, supaya dipadatkan dengan alat
penggecor beton atau concrete vibrator
6. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan pada sisi bagian dalam kayu cetakan atau kayu
acuan, supaya disirami air dulu sampai jenuh dan bagian dalam kayu cetakan beton
tersebut harus bebas dari segala kotoran
7. Izin pengecoran hanya bisa diberikan oleh pengawas dan permohonannya supaya diajukan
minimal dalam waktu 2 x 24 jam secara tertulis, setelah semua pekerjaan perakitan
penulangan besi selesai dan persiapan telah dilaksanakan dengan sebaik- baiknya dan siap
untuk dilakukan pengecoran
8. Setelah 24 jam pelaksanaan pengecoran beton selesai, maka beton yang sudah jadi
tersebut harus selalu dirawat dengan jalan dibasahi atau disirami air selama proses
pengerasan dan pengikat an beton berlangs ung kira-kira selama 28 hari
9. Ukuran-ukuran atau dimensi dari bagian-bagian pekerjaan konstruksi beton bertulang yang
terdapat pada gambar rencana, supaya diikuti dengan seksama. Demikian juga ukuran-
ukuran besi penulangan yang ditetapkan dalam gambar-gambar struktur kontruksi beton
bertulang yang ada
10. Jika karena suatu hal atau karena keadaan dipasaran, besi penulangan yang diperlukan
untuk pekerjaan ini tidak ada dan untuk itu perlu diganti dengan besi penulangan
berukuran diameter lain guna kelangsungan pelaksanaan pekerjaan, maka jumlah luas
penampang besi penulangan pengganti tidak boleh berukuran kecil dari luas penampang
besi penulangan semula. Dalam hal pengganti penampang penulangan besi, supaya
konsultasi dengan pengawas dan persetujuan hanya diberikan oleh pengawas
11. Sebelum beton mencapai tegangan yang diharapakan maka pada beton yang sudah jadi
tidak boleh dilakukan perbaikan- perbaikan berat, pemukulan-pemukulan atau dibebani
12. Pengecoran beton harus dilakukan dengan air bersih, tidak asin. Tidak menggandung
bahan- bahan kimia yang dapat merusak beton dan untuk penggunaan air kerja ini, harus
ada persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Konsultan Pengawas
13. Pasir beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton ini ialah pasir Ex. Lokal, sedang
untuk semenya menggunakan Semen setara Nusantara atau sejenisnya.
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Tukang Batu
- Tukang Besi
- Kepala Tukang Kayu/Batu/Besi
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tertimpa Material - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
V. PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan Dinding Batu Tela Camp. 1:4
2. Pekerjaan Dinding Batu Tela Camp. 1:2
3. Pekerjaan Plesteran Dinding 1:4
4. Pekerjaan Plesteran Dinding 1:2
5. Pekerjaan Acian Kolom K1
6. Pekerjaan Acian Kolom K2
7. Pekerjaan Acian Kolom KP
8. Pekerjaan Acian Beton Gantung
9. Pekerjaan Acian Dinding 1:4
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Batu
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena paku - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
2. Metode Kerja
2.1. Pekerjaan Kusen
a. Pekerjaan pembuatan kusen, baik kusen pintu, kusen jendela, kusen penerangan
atas, daun pintu maupun daun jendela dan lain sebagainya harus memenuhi semua
persyaratan teknik konstruksi kayu atau (PKKI) yaitu peraturan konstruksi kayu
Indonesia
b. Untuk semua pekerjaan kusen, rangka daun jendela atau daun pintu, rangka dinding
dan lain sebagainya, menggunakan bahan kayu kamper kecuali ditetapkan
menggunakan bahan kayu lain seperti yang disebutkan dalam RAB atau yang akan
ditetap kan kemudian pada waktu pemberian penjelasan pekerjaan
c. Kayu yang dipergunakan untuk pembuatan kusen, rangka daun jendela atau daun
pintu dan lain sebagainya harus jenis kayu pilihan yang berkualitas baik, kering udara,
tidak cacat baik berlubang atau pecah atau bermata. Bahan kayu tidak boleh melengk
ung atau melentur dan harus berukuran seragam
d. Kusen, rangka daun pintu dan jendela dan pek erjaan-pekerjaan kayu lainnya, tidak
boleh dimeni sebelum diperiksa dan mendapat izin dari Konsultan Pengawas berhak
untuk menolak dan memerintahkan penggantian pekerjaan kayu di atas, bilamana
pekerjaan atau mutu kayu yang dipakai tidak sesuai dengan ketentuan. Uraian kayu
yang dipakai tidak sesuai dengan ketentuan, uraian dan syarat-syarat teknik serta
gambar rencana yang ada
e. Setiap kusen yang berhubungan dengan dinding bangunan atau kolom, harus diberi
angkur besi. Untuk kusen pintu minimal dipasang sebanyak 3 buah, sedang untuk
kusen jendela minimal dipasang sebanyak 2 buah
f. Ukuran kusen adalah 6/12 atau ditentukan lain sesuai dengan ukuran yang tercantum
pada gambar rencana atau yang disebutkan dalam RAB. Sedang untuk ukuran
pekerjaan kayu lainnya, bisa dilihat pada gambar penjelas pada gambar rencana
g. Semua kusen, baik kusen pintu maupun kusen jendela, juga komponen-
komponen pekerjaan kayu lainnya yang sudah dipasang, supaya dilindungi terhadap
benturan dengan barang lain atau benda lain, supaya sudut-sudutnya tidak rusak,
baik selama penyetelanmaupun sesudahnya
h. Semua kusen baik kusen pintu, kusen jendela maupun kusen lainnya seperti kusen
jendela penerangan atas, harus dipasang tegak lurus dan dalam keadaan atau
kedudukan rata air
i. Bagian-bagian kusen yang bakal tertanam atau yang akan berhubungan langsung
dengan pasangan tembok dan juga pada bagian sambungan kayu sebelum
diterapkanatau dipasang harus dimeni dulu sampai minimal 2 kali
j. Di atas semua kusen dengan bentang lebih 1,00 meter supaya dipasang balok latai
beton bertulang 1 PC + 2 pasir beton + 3 batu pecah dengan besi penulangan 4 Φ 10
mm dan sengkong Φ 6 mm – 20 cm
2.2. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan daun pintu dan daun jendela
a. Semua rangka daun pintu atau daun jendela menggunakan bahan kayu Kamper,
kecuali ditetapkan menggunakan bahan kayu jenis lain sesuai dengan yang
diminta pada gambar rencana dan RAB
b. Semua rangka daun pintu menggunakan bahan kayu kamfer, kemudian ditutup
dengan panil baik pada bagian muka maupun pada bagian belakangnya
c. Pemasangan daun pintu atau jendela harus tepat dengan ukuran kusenya sehingga
daun pintu maupun daun jendela bisa menutup baik dan rapat
d. Pembuatan pintu panil atau pintu krepyak, demikian juga daun jendela panil
atau jendela krepyak harus sesuai dengan gambar penjelas pada gambar
rencanaPembuatan pintu atau jendela panil, harus sesuai dengan gambar rencana
2.3. Pekerjaan pemasangan dan penyetelan semua perlengkapan daun pintu dan daun jendela
a. Pada tiap daun pintu dan daun jendela, minimal dipasang dua buah engsel,
kualitas baik. Untuk daun pintu yang lebar dan berat, jumlah engsel yang dipasang
supaya ditambahsatu dan dipasang dibagian tengah
b. Engsel yang dipakai engsel jenis H, yaitu engsel nylon setara merk ARCH, yang
dipasang dengan menggunakan sekrup kembang. Contoh engsel yang akan dipakai
harus ditunjukan dulu pada Konsultan Pengawas untuk m endapat kan persetujuan
pemakaian
c. Pintu supaya dilengkapi dengan kunci tanam pintu, kualitas baik, setara mutunya
dengan cap kuda terbang, cap jangkar atau akan ditentukan dalam risalah Berita
Acara Pemberian Penjelasan Pe kerjaan. Kunci tanam tersebut adalah kunci tanam
dengan dua kali putar berikut pegangan penarikannya. Untuk kunci tanam yang akan
dipakai supaya ditunjukkan dulu contoh barangnya kepada Direksi, sebelum
digunakan untuk m endapatk an persetujuan pemakaian
d. Perlengkapan daun pintu dan daun jendela supaya dipenuhi dengan
sebaik- baiknya seperti grendel, kait angin dan lain sebagainya Pada pintu kamar
mandi/WC, supaya diberi grendel pada bagian dalam
2.4. Pekerjaan pem buatan, penyetelan dan pemasangan jendela kaca krepyak/ jolusi dan
penerangan atas serta kaca mati.
a. Pemasangan kaca, baik kaca mati ataupun kaca krepyak harus cukup kuat, rapat dan
rapi serta tidak goyang.Pemasangan kaca supaya memperhatikan pelonggaran yang
cukup untuk memberi kesempatan pemuaian dan susut
b. Cacat pada bahan kaca sebelum dan sesudah pemasangan seperti pecah pinggirnya,
retak dan bergelombang akan ditolak
c. Tebal kaca mati adalah 5 mm yang disesuaikan dengan pola pada Gambar Rencana.
Perubahan desain kaca dapat dilaksanakan atas permintaan pemilik pekerjaan.
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tertimpa Material - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Ukuran kayu :
Kaki kuda-kuda - ukuran 6/12 cm
Skoor - ukuran 5/10 cm
Nok - ukuran 5/10 cm
Pengapit - ukuran 2 x 5/10 cm
Gording - ukuran 5/10 cm
Listplank kayu - ukuran 2.5/30 cm
Pelaksanaan Pekerjaan :
Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang
baik dan sedikit penghalusan.
Gording dipasang setiap jarak 100 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan.
Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap
sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
Pekerjaan kayu harus rata, tidak melentur, tidak bengkok
Siapkan semuan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
Rangkailah konstruksi kuda-kuda penuh dengan sebaik- baiknya, semua sambungan diperkuat
dengan nagel.
Sambunglah kuda-kuda kayu tersebut dengan tiang kayu yang diperkuat dengan nagel pula.
Dirikan rangkaian kuda-kuda kayu dengan tiang kayu tersebut di atas pondasi yang telah dibuat
sebelumnya. Setel setegak mungkin dengan cara dikontrol memakai unting-unting dan
perkuatlah kedudukan posisinya memakai skor-skor kayu atati bambu.
Setel dua buah setengah kuda-kuda lainnya, perkuat semua sambungannya memakai nagel.
Pasanglah masing-masing setengah kuda-kuda tiang kayu yang diperkuat dengan nagel pula.
Dirikan kedua setengah kuda-kuda tersebut menempel pada kuda-kuda penuh. Perkuat
pertemuan setengah kuda-kuda dengan kuda-kuda penuh memakai baut berdiameter 12 mm.
Kontrol ketegak lurusan tiang memakai unting unting dan perkokoh kedudukan semua tiang
kayu dengan cara dipasang, skor-skor penyokong mcmakai bambu atau kayu.
Pasanglah empat tiang penahan jurai yang diperkokoh dengan balok induk lantai dan balok
kerangka dindig kayu bagian atas.
Pasanglah ke empat jurai dan perkuat sambungannya dengan memakai paku
Pasanglah semua gording yang ujung-ujungnya diperkuat dengan cara dipaku
Pasanglah papan riter di atas semua gording selurus mungkin dengan cara dibantu dengan
tarikan benang.
Ukurlah panjang tritisan yaitu 0,80 cm: dan potonglah semua gording dan usuk yang berada di
luar jarak tersebut. Bantulah kelurusannya dengan menarik benang.
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tertimpa Material - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
6. Pekerjaan Penutup Atap Seng Gelombang BJLS 0,3mm
7. Pekerjaan Nok Seng Gelombang BJLS 0,3mm
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tertimpa Material - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh dari ketinggian - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Batu
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
X. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Pasangan Engsel Pintu 4" (3bh/pintu)
2. Pasangan Engsel Jendela 3" (2bh/jendela)
3. Pasangan Kait / Hak Angin (2bh/jendela)
4. Pasangan Slot Pintu (2 bh/pintu)/grendel panjang
5. Pasangan Grendel Jendela
6. Pasangan Kunci Pintu 2 X Putar ( lever handle )
7. Pasangan Handel Tarik Jendela
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Tertimpa Material - Bekerja secara hati-hati
b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas
c. Metode
Marking jalur konduit pada dinding
Pasang conduit & inbow dos
Tunggu sampai dinding difinish.
Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
a. Bahan :
- Armatur
- Kawat gantungan
b. Peralatan :
- Tang, Obeng dll
- Benang
c. Metode
1) TL Resseced Mounted
Marking plafon denngan kapur / spidol
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
kencangkan kawat gantungan
Sambung ke instalasi
Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
2) TL Ceiling Mounted
Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
Pasang lampu jika plafon telah finish
Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang Listrik
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang Pipa
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang Pipa
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang Pipa
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
Pada tahap ini juga dilakukan (apabila diperlukan) penyewaan atau pembelian sebidang lahan
yang diperlukan untuk base camp untuk kegiatan pelaksanaan. Mobilisasi semua Personil
sesuai dengan struktur organisasi pelaksana termasuk para pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dan Personil Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar
peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan. Untuk Manajemen Dan Keselamatan lalu lintas
maka akan diatur dengan ketentuan dan arahan yang berlaku, meliputi dengan penempatan
petugas pengatur, pemasangan rambu, dan pengalihan jalan sementara (Apabila diperlukan).
Pada Saat Seluruh Pekerjaan telah selesai maka akan dilakukan Demobilisasi yaitu
pengembalian Alat-alat kerja.
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
- Kekentalan (viskositas) Lumpur bor
- Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi
waktu permeter)
- Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
- Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik kecil
atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamanya. Adapun
maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil electrical logging
untuk menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer).
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Tangan kena alat kerja - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Terjatuh - Bekerja secara hati-hati
3. Tertimpa Alat - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan saat
4. Bising bekerja
Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Juru Gambar
- Quantity
- Tukang Cat
- Kepala Tukang Cat
- Mandor
- Pekerja
RK3K
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA
1. Terjatuh - Gunakan Alat Safety Kerja
2. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati