Anda di halaman 1dari 43

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pembangunan Mushalla SDN 7 Kota Jantho Kab. Aceh Besar


Penawar : CV. Budi Prima Sentosa

Apabila perusahaan memenangkan lelang ini maka sebelum pekerjaan dilapangan dimulai maka
akan dilakukan pengurusan administrasi oleh Pelaksana sebagai dasar hukum untuk pelaksanaan
pekerjaan yaitu meliputi Surat Perintah Kerja, Surat Perintah mulai kerja dan Surat penyerahan
lapangan kerja. Setelah itu maka Pelaksana akan melakukan mobilisasi baik personil, peralatan dan
material kerja ke lokasi/lapangan pekerjaan, personil yang ditempatkan akan melakukan
pengukuran kembali atau MC-0 (Apabila dibutuhkan) dilokasi pekerjaan, setelah itu dilakukan :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
Untuk papan nama proyek akan dibuat oleh pekerja dengan dimensi yang disesuaikan yang
memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan.
Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah.bentuk papan
nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
1,5m
Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan : mtr
1. Nama Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Nilai Pekerjaan 1,2 m
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama Consultant Perencana 8. Nama subtansi/ Dinas

Papan Nama Proyek

2. Pembersihan Lapangan
 Metode Pelaksanaan :
Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja dan Tukang
dengan membersihkan seluruh area pekerjaan, membersihkan sampah dan akar pohon apabila
ada serta memberi patok batas pada area pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya dapat
dilaksanakan. Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan
dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap pemindahan atau intruksi lain
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
 Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, dan lainnya)
- Pacul, dan pembuang sampah

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang

3. Adminitrasi dan Dokumentasi


Pada tahapan ini dilakukan proses administrasi meliputi surat menyurat, arsip file, pelaporan
setiap aspek pekerjaan baik laporan harian, mingguan, dan bulanan dan juga Pelaporan progrees
kemajuan pekerjaan dilapangan dan lain lain serta untuk dokumentasi ialah dilakukan
pengambilan foto untuk tahapan setiap pekerjaan dilapangan pada masa pelakasanaan pekerjaan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Kamera Foto, Bahan Administrasi Dan Lainnya

 Tenaga Kerja :
- Tenaga Administrasi Dan Dokumentasi

4. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)


Untuk pekerjaan ini makasebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka seluruh para pekerja akan
diasuransikan untuk keselematan, kesehatan dan keamanan kerja. Apabila ada insiden kerja maka
akan langsung ditangani dan diberi pertolongan pertama. Untuk pelaksanaan pekerjaan akan
diterapkan Rencana keselamatan, kesehatan dan keamana kerja guna mencegah terjadinya resiko
kerja. Untuk pekerjaan ini akan ditempatkan petugas K3 dalam melaksanakan prosedur
pelaksanaan K3 di lokasi pekerjaan. Untuk keamanan pekerjaan apabila dianggap perlu maka akan
dilakukan koordinasi terhadap pihak terkait serta untuk keamanan akan ditempatkan petugas
keamanan perusahaan dalam menjaga kemananan pelaksanaan pekerjaa.

5. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


 Metode Pelaksanaan :
Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal
(MC-0) apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan
sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. Untuk pemasangan Bowplank
dipasang dengan jarak dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku
kayu. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan berbersama -
sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Owner. Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm
dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m dan diambil dari kayu
kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah posisinya, tanda – tanda dan
sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat menie (Apabila dianjurkan).

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (Gergaji, Meteran, Palu, dan lainnya)
- Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

Gambar bentuk Pasangan Bowplank

B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi Tapak
 Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan galian pondasi maka galian pondasi tapak terlebih dahulu dilakukan setelah
pondasi tapak baru dilakukan galian tanah pondasi batu gunung. Pekerjaan galian dilaksanakan
secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar kerja). Juru ukur akan
memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Material
hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak
penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk
kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus
ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.
 Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Galian tanah pondasi menerus


Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar
kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang
harus dicapai. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan
kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor
dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk
timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck
harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

3. Urugan Kembali Bekas Galian


Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Untuk
urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh
Konsultan supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak boleh
digunaka sebagai urugan pondasi. Tanah urugan pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat
Stemper atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi. Pemadatan dilakukan lapis berlapis
dengan ketebalan minimal setiap lapisannya adalah 30 cm (Sesuai Spesifikasi Teknis Dan Gambar
Kerja).

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Tanah hasil galian

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

4. Timbunan Dan Pemadatan Tanah Bawah lantai


 Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan Timbunan (Urugan) tanah pada proyek ini meliputi timbunan tanah yang didatangkan
dari luar dan ada juga dari hasil galian, tanah yang didatangkan dari borrow area dengan kualitas
tanah yang baik untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar kayu dan harus mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaannya pekerjaan
timbunan ini perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. dan dampak
lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat transportasi material timbunan. Tanah
timbun yang didatangkan dari luar (borrow) diangkut dengan Dumptruk. Bak dump truk harus
ditutupi dengan terpal plastik agar tidak tercecer diperjalanan. Adapun jalan di lokasi bandara
yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari dampak debu yang
ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan menyediakan tenaga pembersih dan penyiraman
jika terjadi debu. Tanah yang didatangkan di hampar ke area timbunan kemudian pekerja
melakukan perataan dengan ketebalan timbunan sesuai dengan gambar kerja. Setelah ketebalan
timbunan dicapai maka akan dilakukan pemadatan tanah.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pemadat Tanah (Stamper)
- Tanah Timbun

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

5. Urugan Pasir Bawah lantai T = 5 cm


 Metode Pelaksanaan :
untuk urugan pasir akan dilakukan pada saat akan dilakukan pengecoran rabat beton lantai. Lantai
akan dihampar pasir urug diatas tanah timbun muka lantai dengan ketebalan sesuai dengan
bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur
dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar
sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pasir Urug

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

6. Urugan Pasir Bawah Pondasi Tapak


 Metode Pelaksanaan :
Lantai pondasi akan dihampar pasir urug pada area galian pondasi tapak dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak
tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran
ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pasir Urug

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

C. PEKERJAAN PONDASI
- Pondasi Menerus
1. Urugan Pasir Bawah Pondasi T = 5 cm
 Metode Pelaksanaan :
Lantai pondasi akan dihampar pasir urug pada area galian pondasi dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak
tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran
ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pasir Urug

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Aastamping Batu Kosong T = 15 cm


 Metode Pelaksanaan :
Pada pekerjaan ini dilakukan sebelum pondasi dilaksanakan baik pondasi tapak dan pondasi batu
gunung. Untuk pekerjaan ini batu aanstamping yang digunakan bisa Batu Gunung / Kali atau batu
yang di sarankan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipergunakan harus berkualitas baik dari
jenis yang keras, tidak berlubang dan forius, dengn ukuran maksimal 25 cm. Batu Gunung /Kali
harus bersih dan tidak boleh mengadung atau menempel tanah dan lumut pada permukaannya.
Untuk keperluan pasangan Aanstamping/batu kali ukuran maksimal batu kali adalah 10 cm. Batu
diletakkan dibawah pondasi dilakukan oleh pekerja. Setelah batu ditempatkan maka diukur
ketebalan batu tersebut.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Pasir, Batu Aanstamping, Kereta Sorong

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

3. Pasangan Pondasi Batu Kali/Gunung


 Metode Pelaksanaan :
Untuk pasangan pondasi batu kali dilakukan setelah konstruksi pondasi tapak selesai/siap.
Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir urug dengan tebal
sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik) dan selebar galian pondasi yang akan
dipasang. Batu yang sudah dibelah adalah sejenis batu yang kasar, berat dan berwarna kehitam
hitaman. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah batu gunung/kali yang besar kemudian
dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan. Memenuhi Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982). Adukan
Pondasi batu kali 1pc : 4 ps, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Pemasangan sesuai
dengan ukuran-ukuran didalam gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu
harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada
rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil pekerjaan
pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan tegak lurus arah vertical.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir, Batu Kali/Gunung, Kereta Sorong
 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
- Pondasi Bata Rollag Keliling Bangunan
1. Galian Tanah Pondasi Rolag Pasangan Bata
Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar
kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang
harus dicapai. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan
kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor
dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk
timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck
harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Beton Cor 1 : 3 : 5 Dibawah Pondasi Rolag Selasar


 Metode Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pacul, Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

3. Pondasi Rolag Pasangan Bata Tebal 1 Bata Pas 1 : 3


Berikut metode pelaksanaannya :
a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan
rencana dan syarat-syarat pekerjaan
e. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
f. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang lurus.
g. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Batu Bata, Air, Pasir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

4. Plesteran Pondasi Rolag 1 : 2


Berikut metode pelaksanaannya :
a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan
halus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Pasir, Air,

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

D. PEKERJAAN BETON & BETON BERTULANG


1. Beton Cor 1 : 3 : 5 Dibawah Pondasi Tapak
 Metode Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pacul, Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Pondasi Tapak 80 x 80 cm
Berikut Metode pelaksanaannya :
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang

c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan
pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil
pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin
pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh
tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka
pengecoran dapat segera dilaksanakan.
Beton segar yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke
media cor.

Secara umum cara-cara pengecoran dibagi 4 :


1) Dengan talang langsung ( seperti : Pondasi, Pile cap, Tie beam, dll. )
2) Dengan Concrete pump ( seperti : Plat lantai & Balok, Dinding dll )
3) Dengan Tower crane ( seperti : Kolom, dinding yg tipis dll )
4) Dengan manual ( seperti : kolom praktis, balok praktis dll dengan vol. kecil )

Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Untuk item pekerjaan dibawah ini beton bertulang maka dirangkum metode pelaksanaannya
sebagai berikut :

3 Kolom Pendestal 25 x 25 cm
4 Sloof 18 x 20 cm
5 Kolom 25 x 25 cm
6 Kolom 15 x 35 cm
7 Balok Latai 11 x 15 cm
8 Balok 18 x 20 cm Elv + 3.25 m
9 Plat Dack T = 10 cm
10 Ring Balok RB-1 15 x 20 cm

1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang

c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan
pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil
pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin
pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh
tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka
pengecoran dapat segera dilaksanakan.
Beton segar yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke
media cor.

Secara umum cara-cara pengecoran dibagi 4 :


1) Dengan talang langsung ( seperti : Pondasi, Pile cap, Tie beam, dll. )
2) Dengan Concrete pump ( seperti : Plat lantai & Balok, Dinding dll )
3) Dengan Tower crane ( seperti : Kolom, dinding yg tipis dll )
4) Dengan manual ( seperti : kolom praktis, balok praktis dll dengan vol. kecil )

Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.

Diagram Pelaksanaan Sloof

Diagram Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

E. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN


1 Pasangan Bata Trasram 1 : 2
2 Pasangan Bata Dinding Ruangan 1 : 4
Untuk item pekerjaan ini maka dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :
a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan
rencana dan syarat-syarat pekerjaan
e. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
f. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang lurus.
g. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Batu Bata, Air, Pasir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

3 Plasteran Dinding Ruangan 1 : 2


4 Plasteran Dinding Ruangan 1 : 4
Untuk item pekerjaan ini maka dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :
a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan
halus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Pasir, Air,
 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
5. Pasang Batu Kerawang
h. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
i. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis batu.
j. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
k. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan
rencana dan syarat-syarat pekerjaan
l. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
m. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang lurus.
n. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Batu krawang, Air, Pasir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

6. Beton Tumbuk Bawah Keramik dan Keliling Bangunan T = 5 cm


 Metode Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pacul, Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

7. Pekerjaan lantai Ruangan Keramik 40 x 40 cm


Berikut metode pelaksanaan pekerjaan dirangkum sebagai berikut :
a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja
dan petunjuk Pengawas Lapangan.
b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warna-
warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan
memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk
menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
d. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan
volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi
ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci
dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat
diperbaiki.
e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan
dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai
harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.
f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak sesuai
gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya
yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Keramik, Semen, Semen Warna
- Kereta Sorong

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

F. PEKERJAAN PINTU, JENDELA, VENTILASI DAN PENGUNCI


Untuk item pekerjaan ini
1 Kusen Kayu Pintu, Jendela dan Ventilasi Kayu Kelas II
2 Daun Pintu Type P1 Kayu Kelas II Siap Terpasang
Daun Jendela Type J1 Kayu Kelas II + Kaca 5 mm Siap
3
Terpasang
4 Jalusi Ventilasi Jendela
5 Handle Pintu Double
6 Kunci Tanam 2 Kali Putar
7 Engsel Pintu 4 inci
8 Engsel Jendela 3 inci
9 Grendel/pacok pintu
10 Grendel/pacok Jendela
11 Hak angin jendela
12 Tarikan jendela
Maka dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :
Pada tahapan pekerjaan kosen pintu dan jendela baik kosen dari kayu dan lainnya meliputi
pengadaan yaitu pembuatan kosen atau tempahan kosen pada workshop kemudian kosen dibawa
ke lokasi pekerjaan dan dipasang oleh tukang dengan ukuran dan dimensi sesuai gambar kerja.
Berikut langkah-langkah pemasangan kosen :
• Periksa kusen pintu/jendela kayu yg akan dipasang.
• Pasang Angkur pada masing-masing tiang kusen
• Pasang kusen pada lokasi yang telah ditentukan (belum dimatikan)
• Sesuaikan dasar elevasi & Absisi (shop drawig)
• Cek Posisi dan kelurusan pasangan
• Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen
• Pasang bekisting pada msing-masing posisi angkur dan cor kusen
• Bongkar penyangga bekisting ( 2-3 hari setelah corSetelah kusen dipasang maka pada saat
selesai plateran pasangan bata maka akan dilakukan pemasangan pintu dan jendela.
• Untuk Jalusi dipasang sesuai dengan area pada gambar kerja
• Untuk handle, kunci, hak angin, grendel tarikan, dan pacok dipasang pada saat daun pintu
atau jendela telah terpasang. Pemasangan dilakukan pada bidang pasang .

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kosen kayu, Pintu dan Jendela
- Paku dll

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

G. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1. Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Multitruss
Pada tahapan pertama pekerjaan akan dilakukan pengadaan baja ringan rangka atap yang dipesan
sesuai dengan spek teknis dan gambar kerja. Tuakng atau pekerja akan mengukur pemasangan
rangka sebagai rangka atap. Stelah diukur maka tukang atau pekerja akan merakitg rangka baja
sesuai dengan bentuk gambar kerja. Setelah peraqkitan selesai maka rangka baja atap dinaikkan
ke atas bangunan sebagai kuda-kuda penopang atap. Rangka baja ringan akan dipasang dan
diikat dengan paku atau baut pengikat khusus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Rangka Baja Ringan
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Atap Genteng Metal 0.30 mm


Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku ulir (paku
khusus untuk atap). Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur atap
harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi. Bubungan
ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu lembaran bubungan dengan lembaran
bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm. Pemasangan harus rapi
dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Seng Genteng
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

3. Rabung Genteng Metal 0.3 mm


Pemasangan Bubungan (Rabung) dilakukan dengan Tindisan antara satu lembaran bubungan
dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm.
Pekerja memasang rabung dengan susunan mengarah lurus rapi dan dipasang dengan baut atau
paku khusus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Rabung Seng
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

4. Papan Lisplank Papan 2.5/25 cm


Pada tahapan pekerjaan ini akan dilakukan pengetaman papan untuk listplank pada ketam kayu
kemudian papan yang telah sesuia ukurannya akan dipasang oleh pekerja dan tukang pada area
pemasangan listplank dengan panjang dan ukuran listplank sesuai dengan gambar kerja, listplank
dipaku pada kayu dengan kuat dan kokoh agar tidak terlepas.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kayu listplank
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

5. Kubah Stainless Steel Diameter 100 cm Siap Terpasang


Pada tahapan pekerjaan ini akan pembuatan kubah terlebih dahulu dibengkel dtempah sesuai
dengan dimensi gambar kerja. Setelah selesai kubah dibawa ke lokasi dan dipasang pada bidang
pasang dan dipasang oleh pekerja dan tukang pada area pemasangan kubah diklam dan dipaku
pada penyangga dengan kuat dan kokoh agar tidak terlepas.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kayu listplank
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

6. Plafond PVC 8 mm Siap terpasang


Berikut metode pelaksanaanya

H. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Tembok 3 Lapis Setara Nippon Kelas I
a. Cek , apakah permukaan Dinding, sudah rata ?
b. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
c. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
d. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
e. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
f. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
g. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

2. Pengecatan Bidang Kayu Kosen, Daun Pintu dan Jendela


h. Cek , apakah permukaan permukaan kosen, daun pintu dan jendela, sudah rata dan bersih ?
i. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
j. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
k. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
l. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
m. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
n. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

3. Pengecatan Jalusi Ventilasi


o. Cek , apakah permukaan permukaan jalusi, sudah rata dan bersih ?
p. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
q. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
r. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
s. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
t. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
u. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

4. Pengecatan Lisplank
v. Cek , apakah permukaan permukaan listplank, sudah rata dan bersih ?
w. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
x. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
y. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
z. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
aa. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
bb. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Untuk item pekerjaan ini meliputi :
1 MCB 6 Ampper
2 Lampu Downlight 18 Watt
3 Stop Kontak + Instalasi
4 Saklar Tunggal
5 Saklar Ganda
6 Instalasi Titik Kontak Termasuk Pipa, Kabel NYA 2,5 mm,
  fitting dan kelengkapannya terpasang
7 Instalasi Titik Penerangan Termasuk Pipa, Kabel NYA 2,5 mm,
  fitting dan kelengkapannya terpasang
8 Penyambungan Arus dari Bangunan Lama
Metode pelaksanaan dirangkum sebagai berikut :
Untuk instalasi penerangan dipasang dan dirakit oleh tenaga elektrikal dengan jaringan instalasi
dibuat sesuai dengan gambar kerja
1. Metode Pemasangan Saklar & Stop Kontak
a. Bahan :
- Saklar
- Stop kontak
- Grid switch

b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas

c. Metode
 Marking jalur konduit pada dinding
 Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
 Pasang conduit & inbow dos
 Tunggu sampai dinding difinish.
 Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
 Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

2. Metode Pemasangan Armatur Lampu

a. Bahan :
- Armatur
- Kawat gantungan

b. Peralatan :
- Tang, Obeng dll
- Benang

c. Metode

1) TL Resseced Mounted
 Marking plafon denngan kapur / spidol
 Lubangi plafon sesuai markingan, untuk akustik koordinasikan dengan rangka
plafon
 Pasang kawat gantungan
 Pasang lampu dengan melepas kap lampu
 kencangkan kawat gantungan
 Sambung ke instalasi
 Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.

2) TL Ceiling Mounted
 Marking plafon denngan kapur / spidol, dan pasang kawat gantunngan
 Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
 Pasang lampu jika plafon telah finish
 Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Untuk penyambungan arus dari bangunan lama akan dipasang oleh tenaga elektrikal dibawah
koordinasi PLN sehingga didapatkan sesuai dengan arus yang ingin dipasang.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang,
- Bahan pelengkap

 Tenaga Kerja :
- Tenaga Elektrikal
- Mandor / Kepala Tukang

J. PEKERJAAN BANGUNAN TEMPAT WUDHU


1. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
 Metode Pelaksanaan :
Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal
(MC-0) apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan
sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. Untuk pemasangan Bowplank
dipasang dengan jarak dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku
kayu. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan berbersama -
sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Owner. Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm
dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m dan diambil dari kayu
kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah posisinya, tanda – tanda dan
sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat menie (Apabila dianjurkan).

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (Gergaji, Meteran, Palu, dan lainnya)
- Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

2. Galian tanah pondasi menerus


Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar
kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang
harus dicapai. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan
kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor
dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk
timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck
harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

3. Urugan Kembali Bekas Galian


Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Untuk
urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh
Konsultan supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak boleh
digunaka sebagai urugan pondasi. Tanah urugan pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat
Stemper atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi. Pemadatan dilakukan lapis berlapis
dengan ketebalan minimal setiap lapisannya adalah 30 cm (Sesuai Spesifikasi Teknis Dan Gambar
Kerja).

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Tanah hasil galian

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

4. Timbunan Dan Pemadatan Tanah Bawah lantai


 Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan Timbunan (Urugan) tanah pada proyek ini meliputi timbunan tanah yang didatangkan
dari luar dan ada juga dari hasil galian, tanah yang didatangkan dari borrow area dengan kualitas
tanah yang baik untuk timbunan, bersih dari kotoran dan akar-akar kayu dan harus mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaannya pekerjaan
timbunan ini perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. dan dampak
lingkungan (Environmental Aspect), terutama pada saat transportasi material timbunan. Tanah
timbun yang didatangkan dari luar (borrow) diangkut dengan Dumptruk. Bak dump truk harus
ditutupi dengan terpal plastik agar tidak tercecer diperjalanan. Adapun jalan di lokasi bandara
yang dilewati oleh dump truck harus selalu dirawat dan dijaga dari dampak debu yang
ditimbulkan dari hasil transport tersebut, dengan menyediakan tenaga pembersih dan penyiraman
jika terjadi debu. Tanah yang didatangkan di hampar ke area timbunan kemudian pekerja
melakukan perataan dengan ketebalan timbunan sesuai dengan gambar kerja. Setelah ketebalan
timbunan dicapai maka akan dilakukan pemadatan tanah.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pemadat Tanah (Stamper)
- Tanah Timbun

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

5. Urugan Pasir Bawah lantai T = 5 cm


 Metode Pelaksanaan :
untuk urugan pasir akan dilakukan pada saat akan dilakukan pengecoran rabat beton lantai. Lantai
akan dihampar pasir urug diatas tanah timbun muka lantai dengan ketebalan sesuai dengan
bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur
dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar
sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pasir Urug

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

- Pondasi Menerus
6. Urugan Pasir Bawah Pondasi T = 5 cm
 Metode Pelaksanaan :
Lantai pondasi akan dihampar pasir urug pada area galian pondasi dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak
tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran
ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pasir Urug

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

7. Aastamping Batu Kosong T = 15 cm


 Metode Pelaksanaan :
Pada pekerjaan ini dilakukan sebelum pondasi dilaksanakan baik pondasi tapak dan pondasi batu
gunung. Untuk pekerjaan ini batu aanstamping yang digunakan bisa Batu Gunung / Kali atau batu
yang di sarankan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipergunakan harus berkualitas baik dari
jenis yang keras, tidak berlubang dan forius, dengn ukuran maksimal 25 cm. Batu Gunung /Kali
harus bersih dan tidak boleh mengadung atau menempel tanah dan lumut pada permukaannya.
Untuk keperluan pasangan Aanstamping/batu kali ukuran maksimal batu kali adalah 10 cm. Batu
diletakkan dibawah pondasi dilakukan oleh pekerja. Setelah batu ditempatkan maka diukur
ketebalan batu tersebut.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Pasir, Batu Aanstamping, Kereta Sorong

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
8. Pasangan Pondasi Batu Kali/Gunung
 Metode Pelaksanaan :
Untuk pasangan pondasi batu kali dilakukan setelah konstruksi pondasi tapak selesai/siap.
Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir urug dengan tebal
sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik) dan selebar galian pondasi yang akan
dipasang. Batu yang sudah dibelah adalah sejenis batu yang kasar, berat dan berwarna kehitam
hitaman. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah batu gunung/kali yang besar kemudian
dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan. Memenuhi Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982). Adukan
Pondasi batu kali 1pc : 4 ps, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Pemasangan sesuai
dengan ukuran-ukuran didalam gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu
harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada
rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil pekerjaan
pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan tegak lurus arah vertical.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang / Alat Bantu
- Semen, Air, Pasir, Batu Kali/Gunung, Kereta Sorong

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

- Pondasi Bata Rollag tangga dan saluran T. wudhu


9. Galian Tanah Pondasi Rolag Pasangan Bata
Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar
kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang
harus dicapai. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan
kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor
dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk
timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck
harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

10. Beton Cor 1 : 3 : 5 Dibawah Pondasi Rolag Tangga dan saluran T. Wudhu
 Metode Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Pacul, Alat Bantu

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

11. Pondasi Rolag Pasangan Bata Tebal 1/2 Bata 1 : 2


Berikut metode pelaksanaannya :
h. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
i. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
j. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
k. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan
rencana dan syarat-syarat pekerjaan
l. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
m. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang lurus.
n. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Batu Bata, Air, Pasir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

12. Plesteran Pondasi Rolag 1 : 2


Berikut metode pelaksanaannya :
a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan
halus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Pasir, Air,

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

- Pekerjaan Struktur
Item pekerjaan ini meliputi :
13 Sloof 15 x 20 cm
14 Kolom 13 x 13 cm
15 Balok 13 x 20 cm Elv + 2.30 m
16 Ring Balok 13 x 20 cm
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.

b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang

c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan
pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk
menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil
pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin
pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh
tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka
pengecoran dapat segera dilaksanakan.
Beton segar yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran, diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke
media cor.

Secara umum cara-cara pengecoran dibagi 4 :


1) Dengan talang langsung ( seperti : Pondasi, Pile cap, Tie beam, dll. )
2) Dengan Concrete pump ( seperti : Plat lantai & Balok, Dinding dll )
3) Dengan Tower crane ( seperti : Kolom, dinding yg tipis dll )
4) Dengan manual ( seperti : kolom praktis, balok praktis dll dengan vol. kecil )

Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.

- Pasangan dan Plesteran


Untuk item pekerjaan ini
17 Pasangan Bata Trasram 1 : 2
18 Pasangan Bata Dinding Ruangan 1 : 4
Metode pelaksanaan dirangkum sebagai berikut :
o. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (± 10 menit )
p. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.
q. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus
r. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan gambar dan
rencana dan syarat-syarat pekerjaan
s. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.
t. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang lurus.
u. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti gambar kerja
 Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Batu Bata, Air, Pasir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

19 Plasteran Dinding Ruangan 1 : 2


20 Plasteran Dinding Ruangan 1 : 4
Untuk item pekerjaan ini maka dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :
a. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata
b. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
c. Buat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan
halus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, Meteran, Waterpass
- Semen, Pasir, Air,
 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang

Pekerjaan lantai Keramik 25 x 25 cm Anti Slip


21
Lantai dan Tangga
22 Pekerjaan Keramik Dinding 25 x 40 cm
Untuk item pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaannya sebagai berikut :
g. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja
dan petunjuk Pengawas Lapangan.
h. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warna-
warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan
memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
i. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk
menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
j. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan
volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi
ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci
dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat
diperbaiki.
k. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan
dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai
harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.
l. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak sesuai
gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya
yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Keramik, Semen, Semen Warna
- Kereta Sorong

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

24. Pekerjaan Septick Tank+Resapan (cincin sumur)


Metode pelaksanaan :
1. Tukang dan pekerja menggali area pembuatan septic tank
2. Pekerja memasang pasangan bata sesuai dengan gambar kerja
3. Pekerja melakukan plasteran pada bata
4. Pekerja memasang resapan pada septic tank
5. Pekerja dan tukang mengecek kembali luas dan dimensi area septic tank

25. Bon-Bon keramik


a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar
kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan.
b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warna-
warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan
memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk
menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
d. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan
volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi
ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci
dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat
diperbaiki.
e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan
dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai
harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.
f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak sesuai
gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya
yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

26. Kran air + Instalasi


Untuk pemasangan kran dipasang sesuai dengan drat kran dan sesuai dengan spesifikasi teknis
barang

27. Floor Drain


Untuk pemasangan floor drain dipasang sesuai dengan drat kran dan sesuai dengan spesifikasi
teknis barang

28. Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 1/2 inchi Dan Ø
3/4 inchi + Galian, Pembobokan, Penyambungan Koneksi & Acsesoris
Pada tahapan pekerjaan ini pekerja akan melakukan pemasangan pipa untuk instalasi air, dengan
pemasangan jalur pipa sesuai dengan gambar kerja dan kebutuhan.

29. Pemasangan Instalasi Pipa Air Bekas (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 2 + 3 inchi Dan
Ø 4 inchi + Galian, Pembobokan, Penyambungan Koneksi & Acsesoris
Pada tahapan pekerjaan ini pekerja akan melakukan pemasangan pipa untuk instalasi air, dengan
pemasangan jalur pipa sesuai dengan gambar kerja dan kebutuhan.

- Pekerjaan Atap dan Plafond


30. Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Multitruss
Pada tahapan pertama pekerjaan akan dilakukan pengadaan baja ringan rangka atap yang dipesan
sesuai dengan spek teknis dan gambar kerja. Tuakng atau pekerja akan mengukur pemasangan
rangka sebagai rangka atap. Stelah diukur maka tukang atau pekerja akan merakitg rangka baja
sesuai dengan bentuk gambar kerja. Setelah peraqkitan selesai maka rangka baja atap dinaikkan
ke atas bangunan sebagai kuda-kuda penopang atap. Rangka baja ringan akan dipasang dan
diikat dengan paku atau baut pengikat khusus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Rangka Baja Ringan
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
31. Rabung Genteng Metal 0.3 mm
Pemasangan Bubungan (Rabung) dilakukan dengan Tindisan antara satu lembaran bubungan
dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm.
Pekerja memasang rabung dengan susunan mengarah lurus rapi dan dipasang dengan baut atau
paku khusus.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Rabung Seng
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

32. Papan Lisplank Papan 2.5/25 cm


Pada tahapan pekerjaan ini akan dilakukan pengetaman papan untuk listplank pada ketam kayu
kemudian papan yang telah sesuia ukurannya akan dipasang oleh pekerja dan tukang pada area
pemasangan listplank dengan panjang dan ukuran listplank sesuai dengan gambar kerja, listplank
dipaku pada kayu dengan kuat dan kokoh agar tidak terlepas.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kayu listplank
- Baut, Mur

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang

33. Plafond PVC 8 mm Siap terpasang


34. Pintu Wc aluminium terpasang

• Pasang Angkur pada masing-masing tiang kusen


• Pasang kusen pada lokasi yang telah ditentukan (belum dimatikan)
• Sesuaikan dasar elevasi & Absisi (shop drawig)
• Cek Posisi dan kelurusan pasangan
• Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen
• Pasang bekisting pada msing-masing posisi angkur dan cor kusen
• Bongkar penyangga bekisting ( 2-3 hari setelah corSetelah kusen dipasang maka pada saat
selesai plateran pasangan bata maka akan dilakukan pemasangan pintu dan jendela.
• Untuk Jalusi dipasang sesuai dengan area pada gambar kerja
• Untuk handle, kunci, hak angin, grendel tarikan, dan pacok dipasang pada saat daun pintu
atau jendela telah terpasang. Pemasangan dilakukan pada bidang pasang .

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kosen kayu, Pintu dan Jendela
- Paku dll

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang / Mandor / Kepala Tukang
35. Kosen ventelasi + kaca mati

• Pasang Angkur pada masing-masing tiang kusen


• Pasang kusen pada lokasi yang telah ditentukan (belum dimatikan)
• Sesuaikan dasar elevasi & Absisi (shop drawig)
• Cek Posisi dan kelurusan pasangan
• Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen
• Pasang bekisting pada msing-masing posisi angkur dan cor kusen
• Bongkar penyangga bekisting ( 2-3 hari setelah corSetelah kusen dipasang maka pada saat
selesai dipasang kaca mati

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Kosen kayu, Pintu dan Jendela
- Paku dll

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang / Mandor / Kepala Tukang

- Pekerjaan Pengecatan
1. Cat Tembok 3 Lapis Setara Nippon
cc. Cek , apakah permukaan Dinding, sudah rata ?
dd. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
ee. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
ff. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
gg. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
hh. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
ii. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

2. Cat Plafond Setara Nippon


jj. Cek , apakah permukaan permukaan plafond, sudah rata dan bersih ?
kk. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
ll. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
mm. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
nn. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
oo. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
pp. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir
 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

3. Pengecatan Lisplank
qq. Cek , apakah permukaan permukaan listplank, sudah rata dan bersih ?
rr. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
ss. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
tt. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
uu. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
vv. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
ww. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang, rol cat, kuas cat
- Cat, Plamir

 Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor

- Pekerjaan Instalasi Listrik


Untuk pekerjaan ini meliputi :

1 MCB 6 Ampper
2 Lampu HE 14 Watt
3 Stop Kontak + Instalasi
4 Saklar Tunggal
Untuk metode pelaksanaan nya dirangkum sebagai berikut :
Untuk instalasi penerangan dipasang dan dirakit oleh tenaga elektrikal dengan jaringan instalasi
dibuat sesuai dengan gambar kerja. Untuk pemasangan mcb dipasang pada bidang pasang mcb.
1. Metode Pemasangan Saklar & Stop Kontak
a. Bahan :
- Saklar
- Stop kontak
- Grid switch
b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas

c. Metode
 Marking jalur konduit pada dinding
 Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
 Pasang conduit & inbow dos
 Tunggu sampai dinding difinish.
 Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
 Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

2. Metode Pemasangan Armatur Lampu

a. Bahan :
- Armatur
- Kawat gantungan

b. Peralatan :
- Tang, Obeng dll
- Benang

c. Metode

3) TL Resseced Mounted
 Marking plafon denngan kapur / spidol
 Lubangi plafon sesuai markingan, untuk akustik koordinasikan dengan rangka
plafon
 Pasang kawat gantungan
 Pasang lampu dengan melepas kap lampu
 kencangkan kawat gantungan
 Sambung ke instalasi
 Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.

4) TL Ceiling Mounted
 Marking plafon denngan kapur / spidol, dan pasang kawat gantunngan
 Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
 Pasang lampu jika plafon telah finish
 Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Untuk penyambungan arus dari bangunan lama akan dipasang oleh tenaga elektrikal dibawah
koordinasi PLN sehingga didapatkan sesuai dengan arus yang ingin dipasang.

 Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang,
- Bahan pelengkap

 Tenaga Kerja :
- Tenaga Elektrikal
- Mandor / Kepala Tukang

Anda mungkin juga menyukai