Apabila perusahaan memenangkan lelang ini maka sebelum pekerjaan dilapangan dimulai maka
akan dilakukan pengurusan administrasi oleh Pelaksana sebagai dasar hukum untuk pelaksanaan
pekerjaan yaitu meliputi Surat Perintah Kerja, Surat Perintah mulai kerja dan Surat penyerahan
lapangan kerja. Setelah itu maka Pelaksana akan melakukan mobilisasi baik personil, peralatan dan
material kerja ke lokasi/lapangan pekerjaan, personil yang ditempatkan akan melakukan
pengukuran kembali atau MC-0 (Apabila dibutuhkan) dilokasi pekerjaan, setelah itu dilakukan :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
Untuk papan nama proyek akan dibuat oleh pekerja dengan dimensi yang disesuaikan yang
memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan.
Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah.bentuk papan
nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
1,5m
Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan : mtr
1. Nama Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Nilai Pekerjaan 1,2 m
4. Nama Kontraktor Pelaksana
5. Nama Konsultan Pengawas
6. Nama Instansi
7. Nama Consultant Perencana 8. Nama subtansi/ Dinas
2. Pembersihan Lapangan
Metode Pelaksanaan :
Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja dan Tukang
dengan membersihkan seluruh area pekerjaan, membersihkan sampah dan akar pohon apabila
ada serta memberi patok batas pada area pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya dapat
dilaksanakan. Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan
dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap pemindahan atau intruksi lain
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, dan lainnya)
- Pacul, dan pembuang sampah
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
Tenaga Kerja :
- Tenaga Administrasi Dan Dokumentasi
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi Tapak
Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan galian pondasi maka galian pondasi tapak terlebih dahulu dilakukan setelah
pondasi tapak baru dilakukan galian tanah pondasi batu gunung. Pekerjaan galian dilaksanakan
secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar kerja). Juru ukur akan
memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Material
hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak
penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk
kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus
ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat
aktifitas pekerjaan Galian.
Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Skrup, Cangkul
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
C. PEKERJAAN PONDASI
- Pondasi Menerus
1. Urugan Pasir Bawah Pondasi T = 5 cm
Metode Pelaksanaan :
Lantai pondasi akan dihampar pasir urug pada area galian pondasi dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak
tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran
ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
2. Pondasi Tapak 80 x 80 cm
Berikut Metode pelaksanaannya :
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Untuk item pekerjaan dibawah ini beton bertulang maka dirangkum metode pelaksanaannya
sebagai berikut :
3 Kolom Pendestal 25 x 25 cm
4 Sloof 18 x 20 cm
5 Kolom 25 x 25 cm
6 Kolom 15 x 35 cm
7 Balok Latai 11 x 15 cm
8 Balok 18 x 20 cm Elv + 3.25 m
9 Plat Dack T = 10 cm
10 Ring Balok RB-1 15 x 20 cm
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
H. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Tembok 3 Lapis Setara Nippon Kelas I
a. Cek , apakah permukaan Dinding, sudah rata ?
b. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
c. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
d. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
e. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
f. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
g. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
4. Pengecatan Lisplank
v. Cek , apakah permukaan permukaan listplank, sudah rata dan bersih ?
w. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
x. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
y. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
z. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
aa. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
bb. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas
c. Metode
Marking jalur konduit pada dinding
Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
Pasang conduit & inbow dos
Tunggu sampai dinding difinish.
Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
a. Bahan :
- Armatur
- Kawat gantungan
b. Peralatan :
- Tang, Obeng dll
- Benang
c. Metode
1) TL Resseced Mounted
Marking plafon denngan kapur / spidol
Lubangi plafon sesuai markingan, untuk akustik koordinasikan dengan rangka
plafon
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
kencangkan kawat gantungan
Sambung ke instalasi
Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
2) TL Ceiling Mounted
Marking plafon denngan kapur / spidol, dan pasang kawat gantunngan
Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
Pasang lampu jika plafon telah finish
Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Untuk penyambungan arus dari bangunan lama akan dipasang oleh tenaga elektrikal dibawah
koordinasi PLN sehingga didapatkan sesuai dengan arus yang ingin dipasang.
Tenaga Kerja :
- Tenaga Elektrikal
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
- Pondasi Menerus
6. Urugan Pasir Bawah Pondasi T = 5 cm
Metode Pelaksanaan :
Lantai pondasi akan dihampar pasir urug pada area galian pondasi dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana dan pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak
tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran
ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
8. Pasangan Pondasi Batu Kali/Gunung
Metode Pelaksanaan :
Untuk pasangan pondasi batu kali dilakukan setelah konstruksi pondasi tapak selesai/siap.
Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir urug dengan tebal
sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik) dan selebar galian pondasi yang akan
dipasang. Batu yang sudah dibelah adalah sejenis batu yang kasar, berat dan berwarna kehitam
hitaman. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah batu gunung/kali yang besar kemudian
dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan. Memenuhi Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982). Adukan
Pondasi batu kali 1pc : 4 ps, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Pemasangan sesuai
dengan ukuran-ukuran didalam gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu
harus dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada
rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil pekerjaan
pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan tegak lurus arah vertical.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
10. Beton Cor 1 : 3 : 5 Dibawah Pondasi Rolag Tangga dan saluran T. Wudhu
Metode Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
- Pekerjaan Struktur
Item pekerjaan ini meliputi :
13 Sloof 15 x 20 cm
14 Kolom 13 x 13 cm
15 Balok 13 x 20 cm Elv + 2.30 m
16 Ring Balok 13 x 20 cm
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk kolom, dinding sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi
terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop.
Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.
Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu
lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar
besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan
untuk menjamin kualitas pemasangan.
3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-
bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO,
BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Pengawas/Pemilik Proyek.
Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan diseuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Dari ke empat cara tersebut akan dicari yang paling efisien dan ekonomis.
Mengingat volume pengecoran yang tidak terlalu besar, maka pilihan yang paling tepat adalah
cara 1) dan 4). Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh
akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
28. Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 1/2 inchi Dan Ø
3/4 inchi + Galian, Pembobokan, Penyambungan Koneksi & Acsesoris
Pada tahapan pekerjaan ini pekerja akan melakukan pemasangan pipa untuk instalasi air, dengan
pemasangan jalur pipa sesuai dengan gambar kerja dan kebutuhan.
29. Pemasangan Instalasi Pipa Air Bekas (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 2 + 3 inchi Dan
Ø 4 inchi + Galian, Pembobokan, Penyambungan Koneksi & Acsesoris
Pada tahapan pekerjaan ini pekerja akan melakukan pemasangan pipa untuk instalasi air, dengan
pemasangan jalur pipa sesuai dengan gambar kerja dan kebutuhan.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
- Kepala Tukang
31. Rabung Genteng Metal 0.3 mm
Pemasangan Bubungan (Rabung) dilakukan dengan Tindisan antara satu lembaran bubungan
dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik minimal 10 cm.
Pekerja memasang rabung dengan susunan mengarah lurus rapi dan dipasang dengan baut atau
paku khusus.
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor / Kepala Tukang
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang / Mandor / Kepala Tukang
35. Kosen ventelasi + kaca mati
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang / Mandor / Kepala Tukang
- Pekerjaan Pengecatan
1. Cat Tembok 3 Lapis Setara Nippon
cc. Cek , apakah permukaan Dinding, sudah rata ?
dd. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
ee. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
ff. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
gg. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
hh. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
ii. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
3. Pengecatan Lisplank
qq. Cek , apakah permukaan permukaan listplank, sudah rata dan bersih ?
rr. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat bantu pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
ss. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah pelapisan cat
sesuai dengan Spesifikasi ).
tt. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?
uu. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat.
vv. Untuk engecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu sebelum
pemaangan
ww. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi yang tidak
bias dicat sebelum pemasangan
Tenaga Kerja :
- Pekerja / Tukang
- Mandor
1 MCB 6 Ampper
2 Lampu HE 14 Watt
3 Stop Kontak + Instalasi
4 Saklar Tunggal
Untuk metode pelaksanaan nya dirangkum sebagai berikut :
Untuk instalasi penerangan dipasang dan dirakit oleh tenaga elektrikal dengan jaringan instalasi
dibuat sesuai dengan gambar kerja. Untuk pemasangan mcb dipasang pada bidang pasang mcb.
1. Metode Pemasangan Saklar & Stop Kontak
a. Bahan :
- Saklar
- Stop kontak
- Grid switch
b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas
c. Metode
Marking jalur konduit pada dinding
Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
Pasang conduit & inbow dos
Tunggu sampai dinding difinish.
Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
a. Bahan :
- Armatur
- Kawat gantungan
b. Peralatan :
- Tang, Obeng dll
- Benang
c. Metode
3) TL Resseced Mounted
Marking plafon denngan kapur / spidol
Lubangi plafon sesuai markingan, untuk akustik koordinasikan dengan rangka
plafon
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
kencangkan kawat gantungan
Sambung ke instalasi
Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
4) TL Ceiling Mounted
Marking plafon denngan kapur / spidol, dan pasang kawat gantunngan
Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
Pasang lampu jika plafon telah finish
Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Untuk penyambungan arus dari bangunan lama akan dipasang oleh tenaga elektrikal dibawah
koordinasi PLN sehingga didapatkan sesuai dengan arus yang ingin dipasang.
Tenaga Kerja :
- Tenaga Elektrikal
- Mandor / Kepala Tukang