Anda di halaman 1dari 35

PT.

BHINA HASTA
CONTRACTOR - GENERAL TRADE - SUPPLIERS
Jl.Raya Jeruklegi Kulon – Kawunganten KM.01 No.002 RT.002/RW.003
Email : bhinahasta@yahoo.co.id Telp. 08961 04777 60
CILACAP - JAWA TENGAH

METODE PELAKSANAAN

Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten


Brebes

Tahun Anggaran 2019

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 1
Dengan jangka waktu pelaksanaan 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK ).

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Kabupaten Brebes dilewati beberapa sungai besar yang mengalir ke laut Jawa. Sebagian besar kapasitas sungai tersebut
kondisinya sudah kritis dan tidak dapat menampung debit banjir, sehingga terjadi luapan air yang mengakibatkan banjir. Kerusakan
pada alur sungai terutama terjadi pada banjir terbesar awal tahun 2018 yang mengakibatkan kerusakan beberápa ruas terutama
terjadi pada sungai Pemali dengan jenis kerusakan berupa tanggul longsor. Kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap aliran air
sungai menjadi tidak lancar dan berdampak terhadap luapan air bila terjadi hujan yang mengakibatkan tempat permukiman dan
fasilitas umum tergenang.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksuddan tujuan untuk menjaga prasarana dan sarana umum serta pemukiman yang berada di sekitar tanggul yang kritis dari daya
rusak air saa tterjadi debit banjir maka dibuat

1.3 LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes terletak di Desa Kebogadung,Kedungtukang
Kec. Jatibarang,Wanasari Kab.Brebes Provinsi Jawa Tengah.

PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk yang dihasilkan pelaksanaan pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes

Target Phisik
Parapet sepanjang 1500 m

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 2
LINGKUP PEKERJAAN :
A MATA PEMBAYARAN UMUM (MPU)
- PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
- - Excavator = 1,00 Unit
- - Vibro Roller = 1,00 Unit
- - Water Tank Truk = 1,00 Unit
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja = 1,00 ls

B PEKERJAAN MATA PEMBAYARAN UTAMA


1. Pasangan batu camp. 1 Pc 4 Ps = 137,50 m3
2. Plesteran 1 Pc 3 Ps, tebal 1.5 cm = 750,00 m2
3. Timbunan tanah mendatangkan dipadatkan 90% proctor = 100,00 m3
4. Pekerjaan Galian Tanah Mekanis = 2.221,16 m3
5. Timbunan tanah kembali dirapikan = 572,50 m3
6. Pasangan batu camp. 1 Pc 4 Ps = 4.694,50 m3
7. Plesteran 1 Pc 3 Ps, tebal 1.5 cm = 1.832,00 m2
8. Siaran 1 Pc 2 Ps = 5.954,00 m2
9. Pancang Bambu dia 12 - 15 cm, l = 4 m = 400,00 btg

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 3
METODE PEKERJAAN PERSIAPAN / UMUM

METODE KEGIATAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN AWAL


a) Untuk pohon yang relatif besar dengan diameter lebih dari 15 cm, dilakukan pemotongan dengan
mesin potong dari bagian atas pohon secara bertahap hingga ke bagian bawah. Semua tunggul dan
akar sisa pemotongan harus dicabut dan dibuang ke tempat lain yang disetujui direksi pekerjaan
menggunakan dump truck
b) Tahap Selanjutnya yaitu menutup dan meratakan lubang bekas pembongkaran akar atau tunggul
dengan bahan timbunan yang disetujui direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat yang memadai.
c) Penebangan pohon dilkukan dengan gergaji mesin sementara pembersihan sampah,
d) Hasil pembersihan dikumpulkan kemudian dibuang menggunakan dump truck pada dizposol area
yang telah disetujui
e) Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah permukaan, dan
pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali
benda-benda yang telah ditentukan harus etap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai
ketentuan Pasal-pasal yang lain dari Spesifikasi.
f) Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan tumbuhan dan benda-benda yangditentukan harus tetap
berada di tempatnya dari kerusakan atau cacat.
g) Pembersihan, pembongkaran, pengupasan lapisan atas tanah dan pembuangan bekas-bekas
pembongkaran dan perlindungan untuk daerah- daerah tertentu, akan dipandang sebagai pekerjaan
pembersihan tempat kerja.
h) pohon pada daerah yang diperuntukkan bagi daerah pembuangan, daerah material, daerah
penambangan material timbunan, daerah jalan kerja dan semua daerah konstruksi sementara

METODE KEGIATAN MOBILISASI BAHAN, PERALATAN DAN PERSONEL


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.

Mobilisasi Alat
a) Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi maka
ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
b) Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 14 hari setelah mendapat
surat perintah mulai kerja (SPMK).
c) Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan tersebut di
atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya tanpa
ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat yang akan
digunakan.
d) Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal
e) Mobilisasi peralatan sebagai berikut :
 Alat Ukur Optik - 1 Unit
 Pompa Air > 6Hp 2 Unit
 Excavator PC 200 0.8 m3 1 Unit
 Stamper 3 Unit
 Concrete Mixer 0.3 m3 5 Unit
 Vibro Roller 5-8 Ton 1 Unit
 Water Tank Truck 3000-4500 ltr 1 Unit

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 4
Mobilisasi Personil
a) Mobilisasi personil akan dilakukan maksimal 7 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja
(SPMK).
b) Mobilisasi tenaga mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi maupun berasal dari
sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga kerja konstruksi Tenaga kerja yang tidak
memerlukan keahlian khusus akan diambil sebanyak mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja
lokal yang ada belum mencukupi, baru akan diambil tenaga kerja dariluar lokasi

Adapun Personil inti sebagai berikut :


1. Site Manajer
2. Pelaksana Lapangan
3. Juru Ukur dan Juru Gambar
4. Juru Hitung Kuantintas Sumber Daya Air
5. Juru Ukur
6. Juru Gambar
7. Logistik dan Administrasi

Mobilisasi bahan
a) Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini seperti semen, pasir, krikil, batu kali, baja tulangan, kawat
beton, paku dan yang lainnya diangkut ke tempat penyimpanan sesuai jadwal yang akan
dipersiapkan.
b) Mobilisasi Bahan akan dilakukan maksimal 7 hari setelah mendapat surat perintah mulai kerja
(SPMK).

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 5
STRUKTUR ORGANISASI PT.BHINA HASTA

Direktur
Komisaris

Site Manajer

Petugas K3
PELAKSANA
LAPANGAN

Staf Juru Gambar Juru Hitung


Administrasi Juru Ukur Kuantintas SDA
dan Logistik

TUGAS TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


Dapat kami uraikan juga Job Description dari masing – masing jabatan sebagai berikut :

Tugas, Wewenang, dan Tanggung jawab Penyedia Jasa


1. Direktur : M.Alfan Huda.ST
Uraian tugas :
o Melaksanakan koordinasi horisontal/vertikal (Intern/Ekstern)
o Melaksanakan ikatan/ kontrak pekerjaan
o Mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan baik
kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaannya
o Berwenang dalam bertindak untuk dan atas untuk melaksanakan Pekerjaan, sesuai dengan
persyaratan dan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan dan disepakati dalam Kontrak.

2. Site Manajer :
Uraian tugas :
 Bertugas mengkoordinasikan semua pelaksana di lapangan, Site Manager dan pelaksana ikut dalam
perencanaan kembali dan menentukan metode pelaksanaan pekerjaan dilapangan bertanggung
jawab langsung kepada pelaksana.
 Memberi arahan dan bimbingan kepada pelaksana agar pelaksana sesuai dengan gambar – gambar
dan syarat – syarat spesifikasi teknik.
 Menyiapkan dan melaksanakan apa yang menjadi persyaratan administrasi teknis ataupun non
teknis.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 6
 Melaksanakan pembinaan hubungan kerja baik dengan direksi / pengawas lapangan maupun
masyarakat lingkungan.

Wewenang dan Tanggung jawab


 Adalah seorang wakil perusahaan yang mengelola pekerjaan agar dapat tercapai tujuan yang
dikehendaki pemberi tugas yaitu tepat waktu, mutu, biaya dan tertib administrasi

3. Pelaksana Lapangan :
Uraian tugas :
o Melaksanakan koordinasi horisontal maupun vertikal (Intern maupun ekstern)
o Mengkoordinasikan penyusunan program kerja dengan Direksi Pekerjaan Mengkoordinasikan
penyusunan program pelaksanaan pekerjaan dan keuangan
o Bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknis
yang di
o Mengkoordinasikan pengadaan bahan kebutuhan lapangan, melaksanakan pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan, baik kualitas, kuantitas maupun waktu
pelaksanaannya dan melaporkannya.
o Bertanggung jawab kepada manager lapangan.

4. Juru Gambar :
Uraian tugas :
o Melaksanakan pengukuran MC 0%
o Membuat profil sesuai dengan gambar rencana
o Mengukur hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan gambar rencana
o Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang dilaksankan oleh
kelompok kerja baik kualitas, kuantitas maupun waktu pelaksanaannya bersama-sama Pelaksana.
o Melaksanakan pengukuran untuk angsuran pembayaran dan MC 100%.
o Membuat gambar Purnabangun
o Bertanggung-jawab kepada Manager lapangan
o Melaksanakan penggambaran semua gambar kerja dan gambar hasil kerja.
o Membuat gambar rancangan dan gambar kerja sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis
o Membuat Shop drawing dan Asbuild Drawing

5. Penghitung Kuantintas :
Uraian tugas :
o Mempelajari Spsifikasi Teknis Pekerjaan
o Mengidentifikasi Jenis Pekerjaan Yang Akan Dihitung
o Menghitung Pekerjaan Tambah Kurang
o Menghitung Biaya Akibat Perubahan Gambar Dan Spesifkasi
o Membuat Laporan Hasil Pekerjaan
o Menyerahkan Laporan

6. Juru Ukur :
Uraian tugas :
o Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoristis
o Melakukan orientasi lapangan
o Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan
o Menyiapkan buku ukur, bahan dan alat untuk pembuatan bench mark seta patok lapangan
o Mengukur kerangka horizontal dan vertikal
o Mengukur detail situasi
Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 7
o Menghitung koordinat dan tinggi patok-patok ukur (Bench Mark) kerangka horisontal dan vertical
o Memetakan Kerangka Horisontal –vertikal sesuai skala Peta
o Menghitung data ukuran situasi
o Menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa lapangan)
o Menggambar peta situasi, sesuai skala peta
Menyusun Laporan
7. Administrasi dan Logistik :
Uraian tugas :
o Mencari dan mensurvey data jumlah material
o Melakukan pembelian abahan
o Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material
o Membuat dan menyusun laporan material sesuai format buku gudang
o Menerima dan menolak pengiriman bahan matrial sesuai spesifikasi bahan yang dipersyartkan

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 8
BAR CHAT BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN

MULAI

A PEKERJAAN PERSIAPAN

SOSIALISASI FOTO 0% KANTOR LAPANGAN PENGUKURAN


A.Sp 1 A.Sp 2 A.Sp 3 A.Sp 4

Tidak Tidak
Tidak Tidak
C C C C
Ya
Ya
BA.SOSIALISASI DIREKSI KEET GAMBAR PELAKSANAAN
A.Sd 1 A.Sd 3 A.Sd 4

Ya Tidak
C

MC. 0
ALBUM FOTO
A.Sd 2
Tidak

ADDENDUM

Tidak

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 9
I

MOBILISASI
B

TENAGA BAHAN PERALATAN


B.Sp 1 B.Sp 2 B.Sp 3

Tidak Tidak Tidak

C C C

Ya Ya Ya

TENAGA BAHAN PERALATAN


B.Sd 1 B.Sd 2 B.Sd 3

II

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 10
II

PEK.PERSIAPAN

PEK.BOUWPLANK
, PAPAN NAMA , PEMBERSIHAN,MOBILISASI

Pek.Galian Tanah Mekanis

Pek.Trucuk Bambu

Pek.Pas.Batu 1:4

Pek.Pas.Siaran

Pek.Plesteran

Pek.Timbunan Tanah Kembali dipadatkan

Pek.Timbunan Tanah Mendatangkan

III

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 11
V

D FINISHING

D. Sp 1 D. Sd 1 D. Sp 2 D. Sd 2 D. Sp 3 D. Sd 3 D. Sp 4 D. Sd 4
FOTO 100%
MC. 100% ADDENDUM AS BUILT DRAWING

Tidak Tidak Tidak Tidak


C C
C C

Ya Ya Ya Ya

D. Sp 5 D. Sd 5
PEMERIKSAAN
PENYERAHAN I

Tidak
C

D. Sp 6 Ya D. Sd 6

PENYERAHAN I

Tidak
C

Ya
D. Sp 7 D. Sd 7
MASA PEMELIHARAAN

Tidak
C

D. Sp 8 Ya D. Sd 8

PEMERIKSAAN
PENYERAHAN II

Tidak
C

Ya
Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 12
D. Sp 9 D. Sd 9
PENYERAHAN II

SELESAI

 Program Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Contruction Meeting).


Sebelum Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama-bersama Penyedia jasa , pengawas menyelenggarakan
rapat persiapan pelaksanaan kontrak . beberapa hal yang dibahas dan disepakati adalah
 Organisasi kerja Tata cara pengaturan kerja.
 Jadwal pelaksanaan kerja
 Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
 Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja
 Penyusunan program mutu.
A. Pekerjaan Persiapan :
Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena akan sangat
berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal tersebut meliputi prosedure administrasi,
tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan
pekerjaan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
a. Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang persiapan sebelum
kegiatan dilapangan antara lain mencakut :
 Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta penjelasan tugas dan tanggung jawabnya
 Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang telah kami susun, dan
apabila masih ada kekurang sempurnaan kami sebagai penyedia jasa akan mennyempurnakan, dan setelah
disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak yang dipersyaratkan.
 Pembahasan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang akan kami paparkan sesuai yang ada dalam surat penawaran
kami
 Pembahasan Rencana Sosialisasi serta prosedur untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
 Pembahasan lain (bila ada) tentang masalah teknis dan non teknis yang belum tercakup

b. Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan pemberitahuan kepada
Pengguna Jasa secara tertulis akan mengadakan sosialisasi. Didalam sosialisasi yang dikuti oleh instansi terkait dan
tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa akan menjelaskan secara umum tentang pelaksanaan Pekerjaan
antaralain :
 Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
 Penebangan pepohonan yang akan dibuat bangunan
 Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
 Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan
 Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat setempat
 Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan ditandatangani oleh peserta
sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan pekerjaan akan dimulai sudah dikirim ke instansi terkait, Penyedia
Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara bersamaan meliputi antara lain :
c. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang dipersyaratkan, akan
didatangkan dengan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan direncanakan
pelaksanaannya

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 13
Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan diterima oleh Pengguna
Jasa dan dilakukan apabila sudah diijinkan oleh Direksi pekerjaan.
d. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan Mobilisasi paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sejak penerbitan SPMK. Adapun mobilisasi
dilaksanakan dengan lingkup sebagai berikut :
 Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
 Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung Laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
 Mendatangkan personil-personil.
e. Pembuatan Kantor Lapangan/Barak Kerja
Kantor lapangan bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan, kantor lapangan
dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai yang dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan
yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan- peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar
pelaksanaan, grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku
monitoring cuaca, dan peralatan PPK.

Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan sarana untuk pelaksanaan
pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
f. Gudang
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan Direksi. Gudang yang
merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu dijaga baik kualitas dan keamanannya dibuat
sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan pelumas terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari
kerusakan serta Semen diberi alas supaya kualitas bisa terjaga.
g. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang dipersyaratkan dan dipasang
pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi.

 Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang disaksikan Oleh Pengawas
pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan disiapkan dan harus
ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat Pelaksana Teknis kegiatan serta oleh kepala bidang terkait.
b. Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang pada setiap 50m atau 10m
pada lokasi bangunan, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.
c. Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil tersebut sampai pekerjaan
selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh pengawas maupun Tim
Pemeriksa Serah terima pekerjaan.
d. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh pengawas mengadakan
Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya dilaksanakan atau gambar Purnabangun (As-Built
Drawing) untuk digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa
perhitungan volume berdasarkan garis rencana yang telah ditetapkan :
 Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib menyelesaikan
sampai garis rencana.
 Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka volume dihitung
berdasarkan garis rencana.
Sebelum Pelaksanaan untuk dapat membuat target, informasi berikut perlu diketahui:
 standar teknis yang akan dicapai
 standar kwalitas yang akan dicapai
 jumlah dan kesulitan pekerjaan
 kecepatan pekerjaan sekarang dan produktivitas
 sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia (tenaga kerja, material dan transportasi, dll.)
Ketika menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan, perencana harus memasukkan mobilisasi dan waktu persiapan untuk
memulai, dan penyelesaian akhir termasuk pembersihan lokasi.
Pelaksanaan harus dimulai secara logis. Beberapa aktivitas harus dimulai pertama sebelum aktivitas yang lainnya. Tenaga
kerja harus dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan aktivitas pada tingkat lokal/site.Pekerjaan akhir termasuk
pembersihan lokasi kerja, membongkar direksi kit dan barak kerja, dan akhirnya acara serah terima (peresmian). sehingga staf

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 14
pengawas pada setiap level dapat mempersiapkan setiap tanggung jawabnya untuk melakukan pekerjaan tepat waktu dalam
keseluruhan perencanaan.
Diagram alokasi-waktu berguna khususnya untuk perencanaan proyek pembuatan jalan. Perkiraan kemajuan fisik digambar
sebagai diagram garis, yang sumbu horisontalnya menunjukkan lokasi jalan dan sumbu vertikal menunjukkan tanggal atau waktu.
Grafik kemajuan pekerjaan yang telah disiapkan membantu melihat kemajuan pekerjaan yang diharapkan pada setiap waktu dalam
periode proyek tersebut.
Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :
 Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
 Kantor Direksi dan gudang
 Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi mutu
bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama pelaksanan
pekerjaan
 Papan nama proyek
Pelaksanaan Pengukuran lokasi. (Thedolit dan waterpass)
Ketinggian masing-masing papan prepil dapat dikontrol menggunakan garis level (waterpas).
 Thedolit dapat digunakan untuk:
 memindahkan ketinggian pada salah satu papan prepil ke papan prepil yang lainnya, sehingga diperoleh ketinggian kedua
papan prepil tersebut sama
 untuk mengukur beda ketinggian apakah akan diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan ketinggian rencana yang baru
 mencari kemiringan diantara kedua papan prepil yang telah ditetapkan, dan untuk menentukan yang mana ditetapkan lebih
tinggi Garis level(waterpas) dapat digunakan hingga jarak 20-30 meter. Sangatlah mudah untuk dibawa-bawa dan dengan
hati-hati dapat digunakan untuk seting ketinggian dan kemiringan tidak kurang dari 1 dalam 300.
b. Rencana kerja harian
Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja menyelesaikan pekerjaan
untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil yang dicapai
dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari berikutnya disiapkan. Rencana ini diset target hasil hariannya untuk setiap
rencana kegiatan.
Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan selama hari-hari
sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu, mengapa target
tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk mendapatkan informasi tepat waktu, fungsi dari
sistem pelaporan dibutuhkan.
 Program Laporan dan Dokumentasi.
Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan oleh pelaksana lapangan dan diketahui
oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
 Laporan harian berisi :
 Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
 Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
 Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
 Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
 Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
 Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
 Perubahan atau kemajuan disain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan rencana.
 Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
 Catatan lain yang dianggap perlu.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah
disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 15
 Laporan mingguan
dibuat oleh pelaksana lapangan dengan diperiksa oleh pengawas dan Koordinator Pengawas.

 Dokumentasi
− Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang ditentukan.
− Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan sebelum mulai
pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir pelaksanaan 100% . Foto – foto pada
tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.
− Foto – foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam 3 rangkap dan data foto
tersebut diatas disimpan dalam CD.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pengajuan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan untuk seluruh jenis pekerjaan termasuk pekerjaan sementara / darurat dalam bentuk
curva – S selambat – lambatnya 14 hari setelah menerima Pre award meeting, untuk dimutakhirkan/disetujui Direksi Pekerjaan.
Jadwal Pelaksanaan dikaitkan dengan penanggalan dengan data yang menggambarkan uraian tentang :
 setiap kegiatan dan lama waktu yang diperlukan
 tanggal mulai yang paling cepat
 tanggal penyelesaian yang paling lambat
 program penyelesaian fisik mingguan dan akumulasinya.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dapat dimodifikasi / dirubah jika diperlukan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

DOKUMENTASI
Semua kegiatan di lapangan didokumentasikan dengan lengkap dan dibuat album foto berikut keterangan mengenai tanggal
pengambilan foto, lokasi pengambilan dan penjelasan foto.
Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu : sebelum pelaksanaan (0%); pada saat pelaksanaan (50%) dan
setelah selesai pelaksanaan (100%) dengan arah pengambilan melalui satu titik yang sama.
Tiap foto berukuran 3 R dan diberi catatan sebagai berikut:
 Nama Kontrak
 Nama Pekerjaan
 Nama Lokasi
 Tahap Pelaksanaan
Setiap Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan dilengkapi dengan satu set pilihan foto – foto yang bersangkutan dengan
periode tersebut. Pada akhir pelaksanaan kontrak foto – foto akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam bentuk album.
Penyerahan dilakukann sebanyak 2 (dua) ganda bersama 1 (satu) album berupa CD.

 Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.


− Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan Peniliti Pelaksanaan Kontrak
melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk
setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.
− Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap
setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia peniliti kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan
yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
− Sebelum penyerahan lapangan ,Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama bersama melakukan pemrikaan lapangan berikut
bangunan , bangunan pelengkap dan seluruhb aset milik Pejabat Pelaksana Kegiatan yan akan menjadi tanggung jawab
penyedia jasa, untuk dimanfaatkan dijaga dan dipelihara.
− Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani kedua belah Pihak.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 16
Program Persiapan Pra Pelaksanaan :

Setelah Terima SPMK ( Surat Perintah Mulai Kerja ) dengan awali pekerjaan persiapan kami laksakan pula untuk pengujian bahan
material yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan paket ini . Pengujian akan kami buat di laboratorium bahan
bangunan yang di tempat yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Kebutuhan Pengujian pada paket pekerjaan ini adalah Mix Design
Beton dan Mix Design Mortar.
Untuk spesifikasi bahan material kami akan gunakan bahan yang memenuhi kualitas bahan yang baik dan telah di akui kualitas
bahannya. Kami akan membawa bahan tersebut ke laboratorium bahan bangunan yang di tempat yang disetujui oleh direksi
pekerjaan.
Setelah mendapatkan hasil Mix Design Beton dan Mix Design Mortar kami akan terapkan pada lokasi pekerjaan dengan membuat
takaran berupa pasir dan batu pecah. Adapun cara pembuatan dolak sebagai berikut :
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender
Pekerjaan Persiapan :14 ( Empat Belas ) Hari kalender

Jam kerja efektif


Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Minggu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB
Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 17
METODE KESELAMATAN KERJA
Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan
sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.
 Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam menjalankan kendaraannya
 Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa strip/garisputih.

 Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan dalam masa pelaksanaan pekerjaan
maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan bahan material yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.
Material yang mudah terpengaruh cuaca seperti semen diletakan pada gudang penyimpanan. Pendatangan semua material
paling lambat 1minggu sebelum proses pekerjaan dimulai dan selalu diperhatikan ketersediaan barang yang ada digudang
sehingga tidak menghambat pekerjaan. Alat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari lokasi kerja bila
sudah tidak ada pekerjaan yang berkaitan dengan alat tersebut.

a. Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi


Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon, buliten ,poster, spanduk,saftey letter
dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan dilingkungan kerja misalnya komunikasi antara petugas diruangan control
dengan petugas dilapagan , komunikasi antara petugas K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan
manusia dengan manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal ,vertikal dari bawah keatas
kebawah di seluruh jajaran organisasi.
2. Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsure diluar perusahaan seperti
konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi profesi, media massa dan lainya.

Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:


− Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat

K3 (Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja) & SOP


Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut.
 Baju kerja
 Helm
 Kaca mata
 Sarung tangan
Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 18
 Sepatu
Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
o Buku petunjuk penggunaan alat
o Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
o Himbauan-himbauan
o Petugas keamanan

Tujuan Keselamatan Kerja :


1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan effisien.
3. Menjamin proses produksi berjalan secara aman

Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :


1.      Mesin
2.      Alat angkutan
3.      Peralatan kerja yang lain
4.      Bahan kimia
5.      Lingkungan kerja
6.      Penyebab yang lain

  TUJUAN KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA


Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan rohani
tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
adalah sebagaai berikut :
1.      Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
2.      Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.
3.      Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja
4.      Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja.
5.      Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan
6.      Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap terhadap tenaga kerja dari kemungkinan
terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat.
Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk
teknis, dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan Bahaya kecelakaan.

      KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)


Sistem keamanan dan keselamatan kerja terhadap keseluruhan personil baik Pengawas, Pelaksana dan juga pekerja terutama yang
ada di dalam lingkungan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian. Untuk mencegah terjadinya
kecelakaan antara lain mengadakan sosialisasi K3, memasang rambu-rambu peringatan agar bekerja hati-hati dan pemakaian alat-
alat pengamanan untuk keselamatan kerja dan perlindungan terhadap pekerjaan itu sendiri. Untuk melayani apabila terjadi
kecelakaan kecil disediakan kotak/almari P3K mengadakan kerja-sama dengan Puskesmas terdekat. Apabila Puskesmas tidak
mampu akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat. Seluruh tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini akan diikut sertakan dalam
program Astek ataupun Jamsostek. Secara umum dapat diartikan tujuan penerapan K3 di proyek adalah agar tidak terjadi
kecelakaan kerja ( zero accident)
Program keselamatan dan kesehatan kerja pada Proyek (RKP) meliputi :
 Kondisi lingkungan lengkap dengan perencanaan site.
 Struktur organisasi K3
 Pokok-pokok perhatian K3
 Identifikasi resiko kecelakaan dan pencegahan
 Identifikasi kondisi dan alat yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
 Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Daftar Instansi terkait.
 Kondisi Lingkungan dan Perencanaan Site.
 Pengaturan jalan mobilitas bahan, tenaga dan alat.
 Lokasi penyimpanan bahan/material.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 19
 Lokasi fabrikasi
 Direksi keet
 Barak kerja.

Pemeliharaan Kesehatan :
 Penyediaan air bersih
 Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat

Instansi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja :


 Kepolisian
 Puskesmas/Dokter
 Perlindungan Astek

Perlengkapan Diri (APD)


 Sepatu lapangan : kulit, karet
 Jas hujan
 Sabuk pengaman
 Tali pengaman
 Masker hidung
 Sarung tangan
 Senter
Perlengkapan K3
 Alat pemadam kebakaran
 Rambu-rambu petunjuk
 Spanduk K3
 MCK
 Pompa air
 Bedeng pekerja
 P3K
 Papan pengumuman.
Manajemen Pelaksanaan K3L dalam Pelaksanaan di Proyek
Perusahaan Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaannya banyak menyerap tenaga kerja, baik yang mempunyai
kemampuan dan keahlian cukup maupun yang terbatas. Kegiatan jasa konstruksi melibatkan banyak tenaga kerja, peralatan
konstruksi, mesin-mesin, bahan bangunan dan menerapkan berbagai macam teknologi. Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
sering terjadi berbagai macam masalah seperti robohnya perancah, tenaga kerja jatuh dari ketinggian, terkena aliran listrik dan
kecelakaan kerja lainnya. Untuk itu disusun Standart K3L bagi sector jasa konstruksi yang ditujukan agar ditempat kerja tidak terjadi
kerugian, gangguan ataupun kecelakaan, menjaga keselamatan, kesehatan, sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan merasa
aman terhadap bahaya.
Syarat-syarat Manajemen K3L yang akan diterapkan di proyek antara lain sebagai berikut :
 Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan guna mencegah dan mengurangi
kecelakaan.
 Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
 Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan
 Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit dengan menjaga kebersihan setiap pekerja.
 Memberikan fasilitas yang mencukupi dalam melaksanakan pekerjaan seperti lampu penerangan, ataupun peralatan lain yang
dibutuhkan.
 Memelihara kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam bidang kesehatan.
 Memperoleh keserasian antara kondisi lingkungan setempat dengan keberadaan tenaga kerja, peralatan kerja dan proses dan
metode kerja.
 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada para pekerja yang sedang bekerja.
 Menyediakan obat-obatan di proyek.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 20
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

LINGKUP PEKERJAAN DAN WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN :


A MATA PEMBAYARAN UMUM (MPU)
- PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
- - Excavator = 1,00 Unit Waktu Penyelesaian = 14 Hari,
- - Vibro Roller = 1,00 Unit Waktu Penyelesaian = 14 Hari,
- - Water Tank Truk = 1,00 Unit Waktu Penyelesaian = 14 Hari,
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja = 1,00 ls Waktu Penyelesaian = 7 Hari,

B PEKERJAAN MATA PEMBAYARAN UTAMA


1. Pasangan batu camp. 1 Pc 4 Ps = 137,50 m3 Waktu Penyelesaian = 35 Hari,
2. Plesteran 1 Pc 3 Ps, tebal 1.5 cm = 750,00 m2 Waktu Penyelesaian = 28 Hari,
3. Timbunan tanah mendatangkan dipadatkan 90% proctor = 100,00 m3 Waktu Penyelesaian = 77 Hari,
4. Pekerjaan Galian Tanah Mekanis = 2.221,16 m3 Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
5. Timbunan tanah kembali dirapikan = 572,50 m3 Waktu Penyelesaian = 91 Hari,
6. Pasangan batu camp. 1 Pc 4 Ps = 4.694,50 m3 Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
7. Plesteran 1 Pc 3 Ps, tebal 1.5 cm = 1.832,00 m2 Waktu Penyelesaian = 56 Hari,
8. Siaran 1 Pc 2 Ps = 5.954,00 m2 Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
9. Pancang Bambu dia 12 - 15 cm, l = 4 m = 400,00 btg Waktu Penyelesaian = 98 Hari,

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 21
PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK
Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm
dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 (borneo)dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar
warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan,
antara lain :
- Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana
- Jangka waktu
- Nama penyedia jasa
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat, serta tidak mengganggu lalu lintas.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 22
URAIAN METODE PEKERJAAN UTAMA

PEKERJAAN GALIAN TANAH MENGUNANAKAN ALAT MEKANIS


Volume Pekerjaan = 1,00 Unit
Waktu Penyelesaian = 14 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.01 s/d Ke.22

Mengingat lokasi pekerjaan terdiri dari beberapa lokasi pekerjaan, dan ada pula lokasi pekerjaan yang berada didaerah irigasi dan
perkebunan , maka metode didalam pelaksanaan pekerjaan ini harus direncanakan secara matang. Metode dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan adadah sbb :
 Pengukuran dan pembayaran pekerjaan galian tanah, dilakukan atas volume galian yang dilaksanakan dengan harga
kuantitas dan harga satuan per meter kubik (m3) seperti yang tercantum biaya seluruh tenaga kerja, material-material,
peralatan, alat bantu dan sebagainya.

Sebelum pelaksanaan alat ini dicek terlebih dahulu dengan kondisi apakah alat ini sudah baik untuk bekeja. Selanjutnya
peninjauan situasi lokasi yang akan dikerjakan untuk mengetahui apa yang harus dipersiapkan dan apakah kendala-kendala alat ini
bekerja agar bisa dipersiapkan rencana persiapan yang matang.

Pembersihan lokasi juga dipersiapkan, pembersihan seperti pemotongan pohon-pohon yang akan menggangu alat bekerja atau
rumput-rumput yang tinggi. Karena akan berpengaruh pada kerja alat ini.

Setelah Gambar Pelaksanaan dan ijin Gali telah disetujui oleh direksi dan PPK maka selanjutya dilaksanakan pemasangan
bauwplank sungai yang akan dikerjakan sesuai dengan gambar rencana gambar yang akan dilaksanakan.

 Pioritas pelaksanaan mengutamakan lokasi pekerjaan, untuk antisipasi kalo terjadi banjir sudah terkerjakan, mengingat
kondisi tanah ini di sungai , dimana untuk pelaksanaannya diperlukan batang pohon kelapa sebagai dudukan Exavator
Backhoe supaya alat berat tersebut tidak ambles .
Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 23
 Hasil galian dibuang kearah yang berlawanan dengan arah 180° sehingga pembuangan bisa dengan jarak maksimal.
 Hasil tanah buangan ditempatkan sesuai gambar pelaksanaan atau petunjuk Direksi dengan arah memanjang sejajar
dengan arah sungai yang ada.
 Sebaiknya mengunakan batang pohon kelapa sebagai landasan supaya roda alat tidak tergelincir dan ambles.
 Kedalaman Galian Pondasi selalu terkontrol pada saat penggalian
 Pekerjaan ini selalu di perhatikan kisdamnya, dikarenakan air saluran akan mengagu pada saat alat bekerja.
 Alat Pompa Air kami akan dipergunakan sebagai penyedot air pada area galian yang tergenang air
 Pengecekan kedalaman mengunakan alat waterpass dan bak ukur dilakukan dalam setiap panjang 5 meter kedepan.
Untuk mencapai dimensi dan kemiringan sungai sesuai rencana kerja
 Dokmentasi yang diambil adalah keadaan 0%, 50% dan 100% dengan sama backgroundnya pada saat pengambilan
foto.
Metode Penanganan RK3 Pekerjaan Galian Mengunakan Alat sebagai berikut :

 Komunikasi antara petugas K3 dengan para pekerja dengan memakai alat komunikasi telepon/HT .
 Pembuatan rambu – rambu pekerjaan di lokasi pekerjaan
 Membuat pagar pengaman bila kondisi galian dan buangan untuk mencegah akan mengakibatkan bahaya longsor.
 Memakai sepatu sepatu safty sebagai pengaman kaki terhadap becekan tanah , benturan, terjepit, tergelincir, tertusuk,
dan percikan bahan bakar sehingga akan mengakibatkan luka.
 Memakai helm safety mengurangi konsekuensi yang mungkin timbul pada saat terjadinya hal-hal yang disebutkan
diatas.
 Alat berat Excavator yang digunakan sudah terdapat penangkal petir, sehingga untuk mencegah terhadap bahaya petir
pada saat hujan.
 Petugas K3 memantau dimana alat excavator bila akan melewati tanah yang lunak, sehingga persedian tenaga kerja
untuk persiapan pohon batang kelapa.
 Tenaga yang akan bekerja harus memakai safety pengaman yang lengkap dan membuat jalan bambu terhadap
perapihan buangan tanah alat excavator yang kurang maksimal, dikarenakan tanah yang akan dikerjakan masih dalam
keadaan belum padat sehingga mudah amblas apabila dilewati.

PEKERJAAN PEMASANGAN TRUCUK BAMBU


Volume Pekerjaan = 400,00 btg
Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.04 s/d Ke.17
Bahan yang digunakan : Bambu dia 10-15 cm
Peralatan yang digunakan : Palu, Bodem , Gergaji, Meteran

Bila Galian Tanah selesai bagian bawah pondasi dan sudah mendapatkan persetujuan dari Direksi maka kami akan meminta ijin dan
persetujuan untuk pekerjaan berikutnya yaitu pemasangan Trucuk Bambu . Sesuaikan titik titik dimana pemasangan trucuk bambu
ini akan di pancang sesuai petunjuk gambar pelaksanaan dan Persetujuan dari direksi.

Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :


- Membuat Buku Ijin Pasang dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan persetujuan
direksi.
- Semua pekerjaan Trucuk harus dikerjakan menurut profil – profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam gambar rencana
- Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan menggunakan patok-patok

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 24
- Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan
- Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk bambu agar mudah nenembus ke dalam tanah.
- Pasang perancah sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang
- Kepala Trucuk berfungsi untuk menyatukan kelompok tiang dalam menerima beban. Kepala cerucuk dapat berupa pengapit
dan tiang-tiang kayu, matras, kawat pengikat, papan penutup atau balok poer
- Tanah yang telah distabilisasi sehingga berfungsi untuk menyatukan kelompok tiang dalam menerima beban dan
penyeragaman penurunan
- Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda denganmenggunakan patok-patok
- Bila rnuka air mencapai permukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah timbunan di atas muka air
- Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk bambu kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang
- Tegakkan tiang cerurcuk bambu dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil dan tetap tegak
lurus
- Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman rencana.
- Siapkan alat pancang tiang cerucuk dengan kedudukan yang dapat menjangkau pekerjaan pemancangan seefektip
mungkin
- Siapkan tiang cerucuk pada kedudukan rencana
- Pasang tiang cerucuk berikut topi pemukulnya pada alat pancang, dan pastikan tiang berdiri tegak lurus
- Semula tiang pancang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang bambu
tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan
- Tegakkan tiang cerurcuk bambu dan masukkan sedikit ke dalam tanah agar dapat dipukul dengan stabil dan tetap tegak
lurus
- Sepatu  harus  benar-benar  konsentris (pusat  sepatu  sama  dengan  pusat  tiang pancang) dan dipasang dengan kuat
pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama
pemancangan
- Memasukkan tiang pancang tidak kurang dari 3 cm untuk setiap pukulan pada 15 cm

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI 1PC : 4PSR


Volume Pekerjaan = 137,50 m3
Waktu Penyelesaian = 35 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.07 s/d Ke.11

Volume Pekerjaan = 4.694,50 m3


Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.05 s/d Ke.17

Peralatan yang digunakan :


- Molen Mixer
- Gerobak Sorong
- Dolak
Bahan yang digunakan
- Semen Portland
- Batu Kali
- Pasir Pasang

Setelah Galian Selesai selesai dan sudah Cek oleh Direksi kami akan memulai mengerjakan pasangan batu 1Pc :4Psr bagian
bawah, dengan arah memanjang, dengan ketinggian secara bertahap sampai diatas permukaan tanah, yaitu jenis pekerjaan
Pasangan Batu 1Pc:4Ps, sesuai spesifikasi teknis dan hasil pengujian material (mix design) mortar yang dipersyaratkan .

Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :


− Membuat Buku Ijin Pasang dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan persetujuan
direksi.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 25
− Semua pekerjaan Pasang harus dikerjakan menurut profil – profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam gambar
rencana
− Cek lah terlebih dahulu kedalaman peil kedalaman dengan waterpass sesuai dengan rencana elevasi gambar pelaksanaan.
− Buatlah terlebih dahulu bouwplank Pekerjaan Pasangan batu sesuai dimensi yang sudah ditentukan di gambar
pelaksanaan.
− Cek lah terlebih dahulu elevasi mengunakan alat waterpass sesuai dengan peil yang direncakan , Sebelum melakukan
pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
− Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik dan
hasil Job mix yang disyaratkan.
− Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah mememenuhi syarat untuk
dilaksanakan pekerjaan tersebut.
− Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
− Persiapkan 4 Buah Takaran Pasir sesuai dengan hasil pengujian material (mix design) mortar
− Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
− Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih ..
− Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
− Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
− Mortar digunakan kurang dari 30 menit
− Batu diletakan dengan hati–hati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat dengan campuran
yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari 10 mm.
− Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit satu batu pengikat
setiap meter persegi, serta naik secara bersama – sama dengan pasangan bagian dalam agar batu pengikat dapat
terpasang dengan baik.
− Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran
adukan,
− Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan, dilanjutkan memasang
ke arah atas secara bertahap.
− Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk pasangan Weep Hole
PVC Ø 2” bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
− Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari ceceran
adukan,
− Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan
adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman
warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan
− Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.
Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.

PEKERJAAN PAS.SIARAN 1PC : 2PSR


Volume Pekerjaan = 5.954,00 m2
Waktu Penyelesaian = 98 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.06 s/d Ke.19

Peralatan yang digunakan :


- Molen Mixer
- Cetok
- Garpu Pengaruk
Bahan yang digunakan :
- Pasir Pasang
- Semen Portland

Apabila permukaan pasangan batu sudah cukup luas dan maksimal keadaan pemasangan Pas .batu belah tidak lebih dari 3 hari dari
waktu pemasangan , secara bertahap pula akan dikerjakan jenis pekerjaan Siaran 1Pc : 2Ps.
Bahan yang digunakan : Pasir Pasang, Semen Portland
Sesuaikan Kebutuhan Pekerjaan Siaran ini dengan kebutuhan dilapangan . Adapun bentuk siaran harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan oleh Direksi.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 26
Urugan Kembali
Pas. Plesteran 1Pc : 3Psr

Pasangan Siaran Batu 1Pc : 2Psr

Pas. Batu Belah 1Pc : 3Psr


Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
− Mortar untuk pekerjaan harus terdiri dari satu (1) bagian Portland Cement (PC) dan empat (2) bagian pasir.
− Kotoran dan mortar yang tercecer pada permukaan batu muka dibersihkan, dengan memakai sikat kawat dan dibasahi
sebelum ditutup dengan adukan untuk siaran
− Pasangan batu bagian luar yang akan dipasang siaran kurang dari 3 hari harus dikerjakan
− Sebelum mengerjakan pekerjaan siaran, semua bidang sambungan antara batu muka dikorek terlebih dahulu supaya bagian
mortar yang rapuh terlepas;
− Kotoran dan mortar yang tercecer pada permukaan batu muka dibersihkan, dengan memakai sikat kawat dan dibasahi
sebelum ditutup dengan adukan untuk siaran
− Pasir yang akan digunakan harus baik, tajam, keras dan terbebas dari kotoran, kerikil yang keropos ataupun tanah.
− Komposisi campuran siaran sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
− Pengerjaan siaran antara batu muka masuk ke dalam ± 1,5 cm dan untuk bagian luar rata dengan batu muka

PEKERJAAN PLESTERAN 1PC : 3PSR

Volume Pekerjaan = 750,00 m2


Waktu Penyelesaian = 28 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.09 s/d Ke.11

Volume Pekerjaan = 1.832,00 m2


Waktu Penyelesaian = 56 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.14 s/d Ke.21

Peralatan yang digunakan :


- Molen Mixer
- Takaran Pasir
- Roskam
- Jidar
Bahan yang digunakan :
- Pasir Pasang
- Semen Portland

Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :


- Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain
- Pencampuran menggunakan mesin mixer
- Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit
- Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang, kolom dan ringbalok telah
dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi air bersih dan instalasi lainnya telahditanam dalam dinding
- Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuh selama 3 hari, agar adukan
plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.
- acian dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).
- Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakan potongan kecilkayu
plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebut dilepas apabila kepala plesterantelah mongering.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 27
- Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar. Tebal plesteran 15-20
mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawat ayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.
- Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm, atau 6 x 6 mm atausesuai
permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidak bergelombang.
- Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi 5mm untuk setiap jarak 200 cm.
Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami.
- Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba danmembasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dari terik matahari langsung denganbahan penutup yang dapat mencegah
penguapan air secara cepat.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, maka plesteran tersebutdibongkar
dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas denganbiaya atas tanggungan
Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai penyedia selalumenyiram dengan air sampai jenuh
sekurangkurangnya 1 kali sehari.
- Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus
- Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila acian telah berumur lebih dari 21 (dua puluhsatu) hari, dan
plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

PEKERJAAN TIMBUNAN KEMBALI DIPADATKAN

Bila pasangan sudah mengalami ketinggian agar pasangan aman terhadap roboh akibat air masuk pada belakang pasangan pada
saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah . Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari
tingginya pasangan yang sudah dikerjakan.
Volume Pekerjaan = 572,50 m3
Waktu Penyelesaian = 91 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.08 s/d Ke.20.
Peralatan yang digunakan = 3 Unit Stamper
Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
 Persiapkan alat Stamper sebagai alat pemadatan timbunan tanah ini.
 Seluruh timbunan kembali dari hasil galian harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi
menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas
timbunan batu tersebut
 Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk
menjamin aliran air permukaan yang bebas
 Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan, harus diperbaiki
dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan
menggunakan motor grader atau peralatan lain yang disetujui.
 Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan, harus
diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang
dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai
tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan
dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
 Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan
pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan
yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
 Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan lama atau yang baru dikerjakan,
maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat
beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang dihampar horizontal lapis demi lapis.

PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH MENDATANGKAN


Volume Pekerjaan = 100,00 m3
Waktu Penyelesaian = 77 Hari,
Waktu Pekerjaan = Dikerjakan Di Minggu Ke.10 s/d Ke.20

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 28
Peralatan yang digunakan = 1 Unit ,Vibro Roller 5-8 Ton
Bahan yang digunakan = Tanah Urug
Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk pada belakang
pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang dihasilkan dari pekerjaan galian
tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan batu yang sudah dikerjakan.
Adapun Langkah – Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
 Persiapkan alat Vibro Roller sebagai alat pemadatan timbunan tanah ini.
 Bahan Tanh urug mendatangkan dipadatkan Proktor 90%
 Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak
mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu
tersebut
 Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk
menjamin aliran air permukaan yang bebas
 Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan, harus diperbaiki
dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan
menggunakan motor grader atau peralatan lain yang disetujui.
 Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan, harus
diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor grader atau alat lainnya secara berulang-ulang
dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai
tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan
dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
 Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk penggemburan dan
pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan
yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
 Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan lama atau yang baru dikerjakan,
maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat
beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang dihampar horizontal lapis demi lapis.

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 29
METODE PEKERJAAN PENUNJANG
URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG
Pembuatan Konstruksi Pengaman
 Apabila lahan digunakan untuk perumahan maka bahaya longsor akan meningkat, sehingga dapat
mengancam keselamatan penduduk di daerah tersebut dan di sekitarnya
 Memangkas tanaman yang terlalu tinggi yang berada di tepi (bagian atas) wilayah rawan longsor
 membangun penahan material longsor menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, misalnya
dengan menancapkan tiang pancang yang dilengkapi perangkap dari dahan dan ranting kayu atau
bambu.
 Konstruksi bangunan pengaman penahan material longsor bergantung pada volume longsor. Jika
longsor termasuk kategori ‘kecil’, maka konstruksi bangunan penahan dapat menggunakan bahan
yang tersedia di tempat, misalnya bambu, batang dan ranting kayu.
Contoh Gambar Pembuatan Konstruksi Pengaman

Metode Pengaturan Lalu lintas


 Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang
digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.
 Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam
menjalankan kendaraannya
 Tanda Pengaman lalu lintas untuk setiap grup kerja rambu sebanyak dua buah , ukuran 60 x
90 cm. batas tripleks / papan dengan kerangka kaso 5/7 , warna kuning, huruf hitam yang
menyatakan jenis proyek pekerjaan.
 Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa
strip/garisputih.

 Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan dalam masa
pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan bahan material yang akan
digunakan selama pelaksanaan pekerjaan. Material yang mudah terpengaruh cuaca seperti semen

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 30
diletakan pada gudang penyimpanan. Pendatangan semua material paling lambat 1minggu sebelum
proses pekerjaan dimulai dan selalu diperhatikan ketersediaan barang yang ada digudang sehingga
tidak menghambat pekerjaan. Alat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari lokasi
kerja bila sudah tidak ada pekerjaan yang berkaitan dengan alat tersebut.

b. Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi


Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon, buliten ,poster,
spanduk,saftey letter dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan dilingkungan kerja misalnya
komunikasi antara petugas diruangan control dengan petugas dilapagan , komunikasi antara petugas
K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan manusia dengan manusia dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
3. Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal ,vertikal
dari bawah keatas kebawah di seluruh jajaran organisasi.
4. Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsure diluar
perusahaan seperti konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi profesi, media massa dan
lainya.
c. Komite Keselamatan Kerja
Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan,
memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan . mengembangkan system untuk mengukur
keefektifan dengan cara sebagai berikut :
1. Mencatat semua masalah yang diangkat
2. Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir
3. Meminta program – program inspeksi dan meminta laporanya
4. Berkomitmen meningkatkan standar K3

d. Kelengkapan Administrasi K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
kelengkapan administrasi K3, meliputi:
 Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat
 Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (Astek)
 Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya
 Ijin dari kantor kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi untuk
lalu-lintas alat berat
 Keterangan laik pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang berwenang
memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau lingkungan setempat

e. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan


Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang
terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
 Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
 Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3
 Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun
safety supervisor
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 31
METODE PEKERJAAN AKHIR
METODE PENYERAHAN GAMBAR TERLAKSANA
Gambar As Built Drawing adalah gambar purna laksana yang disiapkan berdasarkan gambar kontrak dan
syarat-syarat dalam spesifikasi yang diminta dan menunjukkan dengan cukup rinci meliputi:
-     hasil setiap bagian pekerjaan termasuk ukuran/dimensinya;
-    hasil topografi  dan  elevasi  muka  tanah  hasil  pengukuran  (opname)  lapangan  yang dilakukan sesuai
dengan ketentuan atau atas perintah Direksi Pekerjaan;
-     semua hasil perhitungan yang diperlukan;
    hasil wujud dan sifat bahan yang akan digunakan;
-    rincian hasil pelaksanaan termasuk penempatan/pemasangan komponen   bangunan.

Semua gambar As Built Drawing yang disiapkan oleh Penyedia harus disetujui dan ditanda tangani oleh
Pemilik Pekerjaan .

Gambar  pekerjaan  penunjang/sementara  akan  disediakan  Penyedia  untuk  menunjukkan lokasi


bangunan penunjang/bangunan sementara yang memperlihatkan secara rinci bagian- bagian dari bangunan
penunjang/bangunan sementara meliputi: kantor, fasilitas perumahan, gudang, jalan akses, dan lain-lain
yang akan dibangun oleh Penyedia di lokasi pekerjaan. 
pekerjaan penunjang/pekerjaan sementara untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan Direksi. harus 
secara  teliti  menggambarkan  pekerjaan  yang telah  selesai ilaksanakan  dilapangan  termasuk  adanya 
perubahan  desain,  modifikasi,  variasi  dan instruksi lengkap dengan rincian konstruksi dan dimensinya .
METODE KEGIATAN ADMINISTRASI AKHIR

PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan lapanganoleh tim Panitia
Pemeriksa Pekerjaan.

ADENDUM

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 32
Jasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah terima kepada pengguna jasa dan
apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada saatpelaksanaan maka dituangkan dalam
adendum.

AS BULIT DRAWING
6ambar 4s built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.

FOTO 100
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya dengan posisimengacu pada hasil
foto 0% dan 50%

PEMBERSIHAN AKHIR
a) Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dilokasi pekerjaan dari sisa sisa material,
b) kotoran bekas bongkaran dan kotoran lain yang dapat menggangu kelancaran lalu lintas, bekas
kotoran dibuang diluar lokasi pekerjaan
c) Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir
dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut
petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari
pelaksanaan pekerjaan.
d) Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih dan siap
untuk dipakai Pemilik. Konstruksitor juga harus mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja
yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Konstruksi ke kondisi semula.
e) Pada saat pembersihan akhir, semua pekerjaan harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan
fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras di tempat kerja
dan semua lokasi diperkeras untuk umum yang bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus
disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan semua kotoran yang
terkumpul harus dibuang.

SERAH TERIMA PEKERJAAN AWAL (PHO)


Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukan oleh Penyedia Jasa ketika sudah
selesai mengerjakan 100%. Syarat-syarat yang harus dilakukan adalah Penyedia Jasa mengajukan surat permohonan
pemeriksaan pekerjaan 100% yang sudah disetujui oleh Pengawas dan PPTK (Pejabat Teknis yang ditunjuk oleh PPK)
kepada PPK. PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksa pekerjaan baik di lapangan maupun administrasi
(dokumen-dokumen) pendukungnya dengan membentuk Tim Pemeriksa tambahan atau cukup dengan petugas-
petugas yang sudah ada. Setelah pekerjaan diperiksa, PPK membuat surat hasil pemeriksaan pekerjaan yang biasa
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya
terpenuhi, Penyedia Jasa menagihkan pekerjaan 95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan selesai atau
ditagihkan dengan mengganti jaminan pemeliharaan.

PEKERJAAN MASA PEMELIHARAAN


Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut selesai
dibangun dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan tersebut menjadi lebih panjang, ditinjau
dari aspek : kekuatan, keamanan, dan penampilan (performance) bangunan. Bahwa berhasil atau tidaknya suatu
pembangunan gedung dapat dilihat dari usia pemakaian bangunan sesuai dengan rancangan bangunannya dan tata
cara pemeliharaan terhadap bangunan itu sendiri.
Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor Pelaksana melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil
pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga hasil
pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan khususnya, dan
menjamin hingga umur rencana tercapai dengan memperkirakan hasil deteksi selama masa pemeliharaan.

a. Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), dan Penyedia Jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk penyerahan pertama pekerjaan yang
akan diperiksa oleh Tim Panitia Penerima Pekerjaan. Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan / cacat hasil
pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan kontrak,
maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan Penyedia Jasa harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Kontrak.
b. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan yaitu 180 (seratus delapan
Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 33
puluh) hari kalender sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat Penyerahan Pertama Pekerjaan. Sudah
selesai pada saat prosentase phisik pekerjaan 100 % (seratus persen) dan dilakukan serah terima pekerjaan
selesai.

PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA / FISIK (MASAPEMELIHARAAN)


 Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut
selesai dibangun dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan tersebut
menjadi lebih panjang, ditinjau dari aspek : kekuatan, keamanan, dan penampilan (performance)
bangunan. Bahwa berhasil atau tidaknya suatu pembangunan dapat dilihat dari usia pemakaian
bangunan sesuai dengan rancangan bangunannya dan tata cara pemeliharaan terhadap bangunan
itu sendiri.

SERAH TERIMA PEKERJAAN AKHIR ( FHO)


Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir sama dengan PHO, dimulai dari surat serah terima pemeriksaan
pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana kepada PPK. Lampiran-lampiran yang diserahkan antara lain berupa catatan-
catatan, analisis, uji lapangan, dan laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksi hasil pekerjaan terhadap umur
rencana. Setelah diperiksa oleh para pihak, PPK membuat Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO)

PENUTUP

Saran dan Usulan

Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk
meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil
akhir yang memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan
tersebut mengandung skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya
suatu keterikatan antar pekerjaan.
Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Feeling
Pelaksanaan dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Yang Membuat
Cilacap, 19 Juni 2019
PT.BHINA HASTA

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 34
MUHAMMAD ALFAN HUDA.ST
Direktur

Metode Pelaksanaan Perkuatan Tebing Sungai/Anak Sungai Pemali I Kabupaten Brebes Page 35

Anda mungkin juga menyukai