Anda di halaman 1dari 35

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN TALUD PERTIGAAN POLSEK - GARDU PLTD


YOKATAPA

Pekerjaan : Pembangunan Talud Pertigaan Polsek - Gardu


PLTD Yokatapa

Lokasi : Kampung Yokatapa Distrik Sugapa


Kabupaten Intan Jaya
Janka Waktu
Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender

Tahun Anggaran : 2018

A. Pendahuluan

Metode kerja ini dibuat untuk panduan pelaksanaan pekerjaan

Pembangunan Talud Pertigaan Polsek - Gardu PLTD Yokatapa

Tahun Anggaran 2018 sehingga dicapai target waktu dan kualitas

pekerjaan sesuai rencana. Metode kerja ini akan menjadi perhitungan

dasar dalam estimasi biaya. Di dalam metode kerja ini akan dijelaskan

beberapa lingkup pekerjaan antara lain :

I. PEKERJAAN PEENDAHULUAN :

1. Pek. Pembersihan Lokasi Dan Perataan Tanah

2. Pek. Pengukuran Dan Pemasangan Bowplank

3. Pek. Direksi Keet/ Gudang Material


II. PEKERJAAN TANAH

1. Pek. Galian Tanah Pondasi

2. Pek. Urugan Tanah Kembali

3. Pek. Urugan Pasir di Bawah Lantai Pondasi

III. PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN

1. Pek. Pondasi Batu Kali

2. Pek. Pondasi & Kolom Beton Bertulang

3. Pek. Plesteran Camp. 1:3

IV. PEKERJAAN PLUMBING

1. Pemasangan Pipa Resapan dim. 2’

V. PEKERJAAN AKHIR

1. Pembersihan Lokasi

Waktu Pelaksanaan:

Hari kerja 90 (Sembilan Puluh) hari kalender. Untuk pelaksanaan

pekerjaan dilaksanakan setiap hari kecuali hari libur nasional sesuai

Keputusan Menteri Agama RI No. 303 Tahun 2001. Pekerja, Tukang,

mandor, operator dan supervisor pengaturan hari liburnya akan

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Jam kerja efektif pada proyek ditetapkan sebagai berikut :


Hari Senin s/d Sabtu : Jam 08.00 – 17.00 WIT

Waktu istirahat : Jam 12.00 – 13.00 WIT

kecuali hari Jum’at : Jam 11.30 – 13.00 WIT

Over time : Jam 18.00 – 22.00 WIT

Bila pekerjaan mendesak untuk mempercepat pelaksanaan, maka jam

kerja dapat ditambah sesuai kebutuhan (lembur).

B. Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi

dari kontraktor dari pra pekerjaan s/d pasca pekerjaan (masa

pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan

gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai

dengan kontrak.

PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN

Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor akan mempersiapkan diri,

mengatur strategi untuk melaksanakan pekerjaan, baik dari segi

teknis maupun segi financial. Langkah-langkah yang akan ditempuh

oleh kontraktor antara lain :

− Membuat rencana waktu kerja : Time Schedule

− Mempersiapkan personil
− Mempersiapkan peralatan dan bahan

− Mempersiapkan Cash Flow

− dan lain-lain.

Time schedule dan Kurva “S” dibuat secara rasional antara

pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. Dalam time schedule

ini ditampilkan bobot pekerjaan yang dibagi dengan kebutuhan

waktu sehingga kita dapat memonitor setiap saat pekerjaan tersebut

melebihi atau terlambat dari waktu yang kita rencanakan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Mobilisasi

Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, maka kontraktor

pelaksana akan melakukan mobilisasi yang meliputi mobilisasi

tenaga kerja, bahan dan peralatan yang akan digunakan pada

pekerjaan Pembangunan Talud Pertigaan Polsek - Gardu

PLTD Yokatapa.

Sebagaimana diketahui Yokatapa terleta di Distrik Sugapa

Kabupaten Intan jaya. Oleh karena itu untuk mengakses desa

tersebut menggunakan transportasi udara yang menjadi

transportasi utama.
b. Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Pembersihan lokasi dimaksudkan untuk menyingkirkan

berbagai macam benda-benda (batang pohon, tumbuh-

tumbuhan, gulma, sampah dan lain sebagainya) yang tedapat

pada lokasi pekerjaan Pembangunan Talud Pertigaan

Polsek - Gardu PLTD Yokatapa sehingga tidak menimbulkan

gangguan atau hambatan pada saat pekerjaan berlangsung.

Peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah

cangkul, sekop, sabit (parang), linggis, gerobak pengangkut

sampah dan peralatan pendukung lainnya.

c. Pembuatan Papan Nama Proyek.

Setelah penandatanganan kontrak, papan nama proyek dibuat

dan dipasang pada lokasi proyek dengan syarat papan nama


proyek tersebut harus dapat dibaca oleh masyarakat di lokasi

pekerjaan Pembangunan Talud Pertigaan Polsek - Gardu

PLTD Yokatapa. Papan nama proyek dibuat dengan maksud

sebagai pemberitahuan, agar dapat dilihat berapa besar nilai

kontrak pekerjaan yang ada, perusahaan yang mengerjakan,

nama pekerjaan, nama penyedia jasa, waktu pelaksanaan

pekerjaan dan konsultan yang mengawasi pekerjaan serta

instansi terkait.

Contoh Papan Nama Proyek

d. Gudang dan Direksi Keet


Direksi keet dan gudang bahan dibangun di sekitar lokasi

Pembangunan Talud Pertigaan Polsek - Gardu PLTD

Yokatapa yang telah ditunjuk atau disetujui oleh pihak Direksi/

pengawas pekerjaan. Fungsi utama dari direksi keet adalah

sebagai kantor sementara atau tempat rapat penyedia jasa dan


pengguna jasa. Oleh karena itu konstruksi direksi keet

haruslah kuat dan kokoh.

Direksi keet ditempatkan dalam areal proyek dengan

persetujuan Konsultan pengawas dan direksi proyek.

e. Pelaporan dan Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksudkan foto yang menggambarkan

kondisi awal lokasi, pelaksanaan dan hasil akhir dari setiap

item pekerjaan Pembangunan Talud Pertigaan Polsek -

Gardu PLTD Yokatapa, yang biasanya di buat dalam ukuran 4

R dan disusun berdasarkan progress pekerjaan (0%, 25%,

50%, 75 % dan 100%)

Laporan yang dimaksudkan adalah Laporan Pelaksanaan

Pekerjaan sesuai dengan dokumen lelang, yang biasanya

meliputi Laporan Harian, Laporan Mingguan. Laporan Harian

memuat informasi-informasi menyangkut material, tenaga


kerja, kondisi cuaca, item pekerjaan yg dilaksanakan dan

kendala-kendala yg dihadapi di lapangan. Laporan Mingguan

merupakan rekap laporan harian selama 1 (satu) minggu

berjalan dan Progress pekerjaan selama 1 minggu.

f. Penyiapan Air Kerja

Fasilitas penyediaan air kerja adalah faktor yang sangat

penting dalam proses pekerjaan, baik dari awal sampai akhir

pekerjaan. Oleh karena itu kebutuhan air selama proses

pekerjaan harus dijaga kuntinuitasnya, kuantitas dan kualitas

dari air. Air dapat disuplai dari sumber air sungai setempat atau

tempat pengambilan setempat yang di izinkan oleh pihak

Direksi/ Pengawas pekerjaan. Jika tidak didapat, maka dapat

dibuat sumur dangkal lengkap dengan sistem pompa dan

perpipaannya, atau diambil dengan menggunakan angkutan

dan ditampung pada drum-drum penampung.

Pengadaan Air bersih dimaksudkan untuk Air Kerja dan

Kebutuhan Air Bersih bagi para pekerja dan seluruh personil

yang terlibat di dalam proyek.

Air bersih diperoleh dengan cara membuat sumur bor/sumur

gali dilokasi pekerjaan apabila memungkinkan atau


mendatangkan dari luar lokasi dan kemudian ditampung dalam

tangki air (water tank) dan bak penampung air kerja.

CLEAN WATER

Contoh Sumber Air Bersih Pengadaan Air Bersih dari Luar


Pekerjaan

g. Pengukuran Dan Pemasangan Bowplank

Pemasangan bouwplank dilakukan sebelum dimulainya proses

penggalian, hal ini dilakukan agar pekerja dapat mengetahui letak

talud yang akan dibuat dan agar bisa menentukan sejauh dan

selebar mana mereka akan melakukan proses penggalian dalam

saluran. Adapun teknis pemasangan bowplank pada lokasi proyek

adalah sebagai berikut :


a. Pekerja mempersiapkan bahan terlebih dahulu

b. Pekerjaan dimulai dengan mematok kayu dolken atau gelam

dilokasi kerja, dimana nantinya akan dilakukan proses

pembuatan talud

c. Dilanjutkan dengan menandai patok dolken dengan paku dan

goresan kapur yang sebelumnya telah diatur ketinggian

masing-masing tanda dengan menggunakan selang berisi air

d. Setelah muka air pada masing-masing ujung selang berhenti

bergerak maka pekerja akan langsung menandai ketinggian

pada masing-masing dolken dan menarik benang pada batas

dan lebar yang telah ditentukan

e. Jika benang telah siap maka benang ditancapkan dengan

penyangga paku yang telah berada pada patokan kayu

dolken

f. Dipastikan benang telah lurus barulah pekerja melaksanakan

pekerjaan selanjutnya

II. PEKERJAAN TALUD

a . Galian Tanah Pondasi

b . Urugan Tanah Kembali

c . Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps


d . Plesteran Campuran 1 Pc : 4 Ps

Waktu yang direncanakan : On Schedule

Alat yang digunakan : Cangkul, Peralatan Tukang

Batu,Ekrak dll.

Kebutuhan tenaga kerja : 10 Tenaga kerja

Bahan yang digunakan : Semen, Batu Kali/Batu Gunung,

Pasir, Air Kerja, Tanah Timbunan.

a. G a l i a n T a n a h P o n d a s i

Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah

endapan untuk pondasi, tanah biasa dan galian batu

termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya

perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator,

relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang diperlukan

serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi yang

disepakati untuk tempat pembuangan akhir atau penimbunan

sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.Kami

akan menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali,

metoda kerja p e k e rj a a n g a l ia n t e rm a s u k p e r a la t a n

ya n g d i g u n a k a n , p e n g a n g k u t a n k e l o k a s i pembuangan

akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan

untuk bahan timbun, paling lambat 30 (tiga puluh) hari


sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.Kami juga akan

melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan

bersama Pengguna Jasa sesudah pekerjaan penebasan

dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau

waktu yang lain sesuai dengan perintah Pengguna Jasa yang

hasilnya berupa gambar hasil pengukuran yang

menunjukkan elevasi muka tanah,tampang memanjang dan

melintang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk

mendapatkan persetujuan. Gambar-gambar hasil

pengukuran pra-konstruksi diatas untuk

s e l a n j u t n y a dipergunakan sebagai acuan dan dasar

perhitungan kuantitas pekerjaan galian. Sebisa mungkin

kami juga akan mencegah dari kerusakan dan melindungi

tanah dibawah elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan

bangunan agar tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan

tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh

kesalahan kami maka kami akan segera diperbaiki

dengan biayanya sendiri. Kami sesegera mungkin akan

memberitahu Pengguna Jasa bila pekerjaan galian telah

selesai dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan guna

persetujuan sebelum p e k e r j a a n l a n j u t a n / b a n g u n a n
irigasi atau pengecoran beton

d i l a k s a n a k a n . Penggunaan stockpiling dan

pembuangan tanah hasil galian harus sesuai dengan

spesifikasi teknis ini.

b. U r u g a n T a na h B e k a s G a l i a n

Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah

pemasangan pondasi batu belah. Pekerjaan ini

d i m a k s u d k a n u n t u k m e n u t u p k e m b a l i b e ka s g a l i a n

s e r t a b e rf u n g s i sebagai pengikat pondasi agar tidak mudah

bergeser.

c. U r u g a n T a n g g u l S a l u r a n

Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan

timbunan tanah yang dilaksanakan untuk terwujudnya

konstruksi permanen : urugan tanah dipadatkan disekeliling

saluran dari bangunan konstruksi yang tanahnya berasal dari

pekerjaan galian atau borrow-area dan berdasarkan hasil uji

laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta

sudah mendapat persetujuan Pengguna Jasa sebelum

pekerjaan timbunan dan pemadatan dilaksanakan.


Kami akan menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan

kepada Pengguna Jasa termasuk semua kegiatan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk

mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.

III. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

a. Pas. Batu Belah 1:3

b. Pek. Plesteran 1:3

c. Pek. Siaran 1:3

Waktu yang direncanakan : On Schedule

Alat yang digunakan : Peralatan tukang batu

Kebutuhan tenaga kerja : 15 Tenaga kerja

Bahan yang akan digunakan : Pasir pasang, Semen, Batu

belah.

a. Pasang Batu Belah 1Pc : 3Ps

Batu yang digunakan berkualitas terbaik dan merupakan bahan

setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan-

kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas. Semua pasangan

batu belah dilaksanakan dengan adukan 1 pc : 4 pasir.


Pada saat pelaksanaan pasangan batu belah harus dilakukan

pengukuran di lapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran

dan ketinggian seperti tercantum pada gambar kerja.

Dalam pekerjaan Pas. batu belah harus diperhatikan hal-hal

seperti di bawah ini :

1) Batu kali jangan blondos, tetapi harus pecah, sehingga lebih

stabil. Karena permukaan sentuh antar batu kali menjadi luas,

dan lekatan antara spasi dengan permukaan batu pecah

menjadi kuat.

2) Batu belah harus bebas dari kotoran tanah, dan jangan batu

yang porous atau secara visual kelihatan berongga.

3) Pemasangan profil batu kali harus sesuai dengan

ukuran/dimensi dan harus stabil. Bahan profil memakai kayu

4/6 atau 5/7.

4) Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar

dapat menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi

pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik

dan terlindung.

5) Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi

konsrtruksi yang akan dibangun. Pasir dan semen disiapkan

terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya ).


6) Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang

memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan

adukan ke lokasi bangunan.

7) Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak – kotak

takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan

semen. Gerobak pengangkutan adukan dan ember disiapkan

dekat kotak adukan kearah konstruksi yang akan dibangun.

Pelaksanaan Pemasangan Batu belah 1Pc : 3Ps :

1) Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu,

pasir dan air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat

bantu seperti kotak penampung adukan, penampung air, plastik

pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan

sarana pengangkutan adukan.

2) Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar

design bangunan.

Dalam kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10

cm sebagai lantai kerja.

3) Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru

ukur) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai gambar

kontrak.
4) Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau

tanah yang melekat serta basahi dengan air agar ikatan

dengan adukan menjadi kuat.

5) Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan

menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian

menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 – 3 cm (tidak

bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar

terikat kuat dengan adukan.

6) Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai

penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.

7) Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak

(pada dinding penahan, sayap bendung dan sebagainya).

Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa

bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.

8) Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal

dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling

berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah vertikal.

9) Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik

agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak karena air

hujan.
b. Pekerjaan Plesteran 1 : 3

a. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah

ketebalan 15cm dan dihaluskan dengan air semen, dengan

campuran 1Pc : 3Ps.

b. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan

plesteran yang sudah selesai karena susut pengerasan, maka

permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi

dengan air selama 7 hari berturut-turut.

IV. PEKERJAAN PLUMBING

a. Pemasangan Pipa Resapan dim. 2”

Waktu yang direncanakan : On Schedule


Alat yang digunakan : Peralatan tukang pipa

Kebutuhan tenaga kerja : 2 Tenaga kerja

Bahan yang akan digunakan : gergaji besi

Pekerjaan ini dilaksanakan selama pekerjaan pasangan batu kali

yang dibuat tempat lobang sebesar pipa PVC berdiameter 2”.

Pemasangan Pipa PVC berdiameter 2” ini mempunyai fungsi antara

lain sebagai pembuang air dari jalan sehingga tidak ada air yang

menggenangi dibibir talud, dapat mencegah air yang menguap dari

permukaan talud. Proses pemasangan Pipa PVC ini melalui

beberapa tahapan yaitu :

a. Bersihkan terlebih dahulu Sstelah ada tempat untuk Pipa PVC

yang berdiameter 2”.

b. Didalam lingkaran yang sudah disediakan sebagai tempat

untuk pipa diberi mortar agar bisa melekatkan Pipa PVC

didalamnya.

c. Setelah dilapisi mortar Pipa PVC dimasukkan dan dipastikan

tidak lepas.

V. PEKERJAAN AKHIR

a. Pembersihan Lokasi

Pekerjaan pembersihan akhir lapangan adalah pekerjaan yang

dilakukan untuk membersihkan bangunan konstruksi dan lokasi


pekerjaan dari segala hal yang mengganggu dan tidak dibutuhkan

lagi, contohnya sisa-sisa kayu cerucuk gelam dan cetakan dinding

yang telah digunakan pada saat pembuatan dinding talud,

material-material bangunan yang tersisa dan lain sebagainya.

Pada pekerjaan pembersihan akhir lapangan dapat dilakukan

juga pekerjaan perbaikan terhadap bangunan konstruksi yang

belum begitu sempurna dan melakukan pengecekan terhadap

kondisi bangunan konstruksi sebelum akhirnya dilaksanakan

kegiatan serah terima kepada pemilik proyek dan pihak pengguna

bangunan konstruksi tersebut.

SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN PERSONIL DI LAPANGAN


ADA KONTRAKTOR:
Sebagaimana yang dipersyaratkan di dalam ketentuan Dokumen

Lelang khususnya dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat

(RKS) dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

bahwa untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi fisik :

Diwajibkan/diperlukan personil-personil sebagai berikut :

1) 1 (satu) Site Manager, Pendidikan S1 Teknik Sipil dengan

kualifikasi Ahli Geoteknik (SKA Madya Kode 216) dengan

pengalaman kerja 6 tahun.


2) 1 (satu) orang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pendidikan

Sarjana S1 dengan Kualifikasi Ahli K3 Kontruksi (SKA Muda Kode

603) dengan pengalaman kerja 5 tahun.

3) 1 (satu) Orang Juru Ukur/Teknisi Survey Pemetaan, Pendidikan

D3/SMK, mempunyai SKT Sub. Bidang Juru Ukur (TS 004)

dengan pengalaman kerja 5 tahun.

4) 1 (satu) Orang Juru Gambar, Pendidikan D3/SMK mempunyai

SKT Juru Gambar (TS.003) dengan pengalaman kerja 4 tahun.

5) 1 (satu) Orang Mandor Tukang Batu/Bata/Beton, Pendidikan

SMA/SMK, mempunyai SKT Mandor Tukang Batu/Bata/Beton (TL

005) dengan pengalaman kerja 3 tahun.

Dengan demikian, sistem koordinasi yang akan dilaksanakan nanti


lebih optimal dan maksimal.

SISTEM PENUGASAN ANTAR PERSONIL DI LAPANGAN:

Penugasan antar personil di lapangan yang meliputi Site

Manager, Ahli K3, Surveyor, Juru Gambar dan Mandor, adalah

sebagai berikut :

1. Site Manager

Site Manager bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan

keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu, dapat diuraikan dalam


beberapa bagian :

a. Tugas Perencanaan

 Merencanakan “Time Schedule” pelaksanaan proyek sesuai

dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek

atau kepentingan perusahaan sendiri.

 Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan

instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan

volume dan waktu penggunaannnya.

b. Tugas dan controlling pengarahan

 Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada

pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-

instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara

lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku

instruksi pengawas.

 Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis,

kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya.

 Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana

proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas,

kewajiban dan wewenang masing-masing.

c. Tugas Laporan
 Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-

kesulitan teknis dengan Direktur.

 Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup

kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-hal

khusus yang perlu dilaporkan.

 Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan

dengan Direktur.

d. Tugas pengaturan tenaga

 Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk

menunjang rencana Time Schedule.

 Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan

pekerja sesuai dengan target dari kantor dan menugaskan

sesuai dengan tujuan masing-masing.

 Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan

tenaga pelaksana kepada Direktur.

 Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk

dihitung oleh Budget Control, mencheck ulang perhitungan

upah untuk disetujui oleh Direktur

2. Ahli K3

Peranan K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta

penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan


tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi diantaranya adalah :

 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan

tentang dan terkait K3 Konstruksi

 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan

konstruksi

 Merencanakan dan menyusun program K3

 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan

ketentuan K3

 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan

pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3

 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3

dan pedoman teknis K3 konstruksi

 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan

konstruksi berbasis K3, jika diperlukan

 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja serta keadaan darurat

3. Juru Ukur/ Teknisi Survey

Tanggung jawab Juru Ukur/ Quantity Surveyor lapangan

mengumpulkan semua data yang dibutuhkan di lapangan dan

bertanggung jawab atas ketelitian hasil pengukuran kuantitas volume

yang di dapat baik counture maupun elevasi konstruksi. Berikut


adalah uraian tugas Seorang Quantity Surveyor:

 Membuat perencanaan kegiatan operasional Quantity

Surveyor

 Merencanakan program kerja (tagihan, progress proyek,

pekerjaan tambah / kurang, evaluasi anggaran, opname

Mandor / Subkontraktor, volume pekerjaan, final account ke

Owner / Subkontraktor)

 Mengatur kegiatan operasional Quantity Surveyor

 Melakukan koordinasi dengan Site Manager / Project

Manager terkait dengan kebutuhan material dan biaya

dengan persetujuan Atasan

 Melakukan koordinasi dengan Project Manager terkait

dengan progress claim proyek dengan persetujuan Atasan

 Melakukan koordinasi dengan Cost Control terkait dengan

evaluasi proyek berjalan dengan persetujuan Atasan

 Melakukan koordinasi dengan Subkontraktor terkait volume

dan progress pekerjaannya dengan persetujuan Atasan

 Melaksanakan kegiatan operasional Quantity Surveyor

 Menghitung volume pekerjaan pada awal proyek untuk

pembuatan RAP (Rencana Anggaran Proyek)

 Membuat progres proyek


 Menyiapkan SPK untuk mandor berdasarkan quantity yang

sudah dihitung dari approved shop drawing dan BBS

 Memberikan informasi upah Mandor kepada PM / SM

berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dalam

pembuatan SPK dan opname Mandor

 Menghitung prestasi volume kerja Subkont dan Mandor dari

pencapaian progress pelaksanaan dilapangan

 Menghitung pekerjaan tambah dan kurang / variation order di

lapangan sebelum disetujui oleh Project Manager dan

diajukan ke Pemberi Tugas

 Membuat progres pekerjaan yang akan ditagihkan kepada

Owner dan membuat laporan kepada Project Manager

 Menjabarkan master schedule menjadi schedule kurva S

 Menghitung volume material yang dibutuhkan

 Membuat final account proyek (owner, Subkontraktor dan

kantor pusat)

 Membuat evaluasi Subkontraktor, supplier dan item

pekerjaan yang akan dikerjakan sendiri

 Mendukung kegiatan audit

 Melaksanakan peraturan tata tertib, sistem dan prosedur

proyek
 Memelihara aset yang ada di bagiannya dengan baik

 Membuat laporan kegiatan

 Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan

pekerjaan proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan

langsung / lebih tinggi

 Melaksanakan K3 dan memelihara kebersihan dan kerapian

area kerja

 Mengontrol pelaksanaan operasional Quantity Surveyor

 Mengontrol progress proyek ( Subkontraktor, mandor,

progress claim, dll)

 Mengontrol permintaan dan pemakaian material

 Memonitor pekerjaan tambah dan kurang / variation order di

lapangan

 Mengontrol dokumen terkait dengan tugas dan tanggung

jawabnya

4. Juru Gambar/ Cad Operator

 Mengambar / Plot Peta, Diagram Dan Profil. Adalah

pengetahuan keterampilan untuk mampu menggambar /plot

peta, diagram dan profil menggunakan titik dan elevasi pada

penampang melintang dan situasi dari hasil survey

 Membuat Draft Gambar Rinci Bangunan, instalasi dan


Proyek Konstruksi. Pengetahuan tentang keterampilan untuk

mampu membuat darft gambar rinci bangunan, instalasi dan

proyek konstruksi seperti jalan raya, system drainase,

tanggul dan jembatan

 Mengaplikasikan Sketsa Kasar Gambar, Spesifikasi Dan

Data Teknik Adalah pengetahuan keterampilan untuk

mampu mengaplikaskan sketsa kasar gambar, spesifikasi

dan data teknik lainnya yang dperoleh dari atasan langsung

 Mengidentifikasi symbol-simbol yang terdapat pada survey

Peta topografi Adalah pengetahuan keterampilan untuk

mampu menedintifikasi symbol-simbol yang terdapat pada

survey topografi

 Menginput Data Topografi Hasil Survei/Rekayasa injineer)

untuk diproses menjadi Gambar/PETA Adalah pengetahuan

keterampilan untuk mampu meginput data topografi

(Hasil/Survai/rekayasa injineer) untuk Proses menjadi

gambar/peta)

 Menginformasikan Kekurangan Data Gambar Konstruksi

Untuk Revisi Gambar Kepada Atasan Langsung Adalah

pengetahuan keterampilan untuk mampu enginformasikan

kekurangan data gambar konstruksi untuk revisi gambar


kepada atasan langsung.

 Menyelesaikan, Menduplikaikan Dan Mendokumentasikan

Gambar, Sesuai Dengan alat Bantu Dan Spesiikasi Yang

Dibutuhkan. Adalah pengetahuan keterampilan untuk

mampu menyelesaikan, menduplikasikan dan

mendokumentasikan gambar, sesuai dengan alat bantu dan

spesifikasi yang dibutuhkan.

5. Mandor Tukang Batu/ Bata/ Beton

Tugas Mandor Tukang Batu (Mason Foreman), Uraian Jabatan

mengelola pekerjaan konstruksi batu kali dan batu bata,

Pelesteran, siar (veog) sesuai gambar kerja / gambar detail.

Uraian tugas Mandor Tukang Batu adalah sebagai berikut:

 Menerapkan ketentuan K3 dan lingkungan kerja yang antara

lain adalah mencermati ketentuan perundang-undangan K-3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Mengatur penyiapan

penerapan K3. Menetapkan ketentuan K3, mengidentifikasi

lingkungan kerja. Menerapkan ketentuan perlindungan

lingkungan kerja.

 Memahami gambar kerja dan jadwal (schedule) kerja, cara

kerja dan kebutuhan sumber daya. Yang antara lain

mempelajari dokumen gambar kerja. Mempelajari jadwal


(Schedule) kerja. Memilih tenaga kerja material dan

peralatan.

 Membuat rencana kerja harian dan mingguan, menghitung

kebutuhan material dan peralatan. Menghitung kebutuhan

tenaga kerja.

 Mengkoordinasikan persiapan pekerjaan batu. Antara lain

adalah menyaiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan

pelaksanaan pekerjaan. Membuat permintaan kebutuhan

material dan peralatan. Melakukan koordinasi antar unit-unit

internal proyek.

 Melaksanakan Pengawasan , megarahkan dan memberi

contoh pelaksanaan pekerjaan batu yang antara lain.

Melakukan Pemeriksaan Jenis, Kualitas, dan volume

material yang akan digunakan. Melaksanakan pengawasan

pekerjaan baru/bata berdasarkan gambar kerja.

Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara

kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan

jadwal (schedule) pekerjaan. Membangun kekompakan

kelompok kerja.

 Mengontrol dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan

batu/bata yang antara lain adalah Memantau Hasil


Pelaksanaan Pekerjaan. Evaluasi Hasil Pelaksanaan

Pekerjaan. Membuat laporan harian dan mingguan.

PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN

a. DEMOBILISASI

Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan

demobilisasi peralatan untuk dikembalikan ke gudang kontraktor.

b. PEMBERSIHAN

Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa

material, kotoran bekas bongkaran dan kotoran lain yang dapat

mengganggu kelancaran lalu lintas, bekas kotoran dibuang di luar lokasi

pekerjaan.

TAHAPAN PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

a. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100%

Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan

pemeriksaan lapangan oleh tim Panitia Pemeriksa Pekerjaan.

b. AMANDEMEN

Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara


Serah Terima I kepada pengguna jasa dan apabila terjadi

perubahan volume ataupun perubahan design pada saat

pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.

c. AS BULIT DRAWING

Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang

sebenarnya di lapangan.

d. FOTO 100%

Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil

gambarnya dengan posisi mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.

e. PENYERAHAN I (PHO)

Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah

diperiksa oleh Tim Pemeriksa Kegiatan kemudian dilakukan

penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh penyedia jasa kepada

pengguna jasa.

f. PEMELIHARAAN

Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang

bahwa Pelaksana/ Kontraktor wajib melaksanakan waktu

pemeliharaan pekerjaan minimal 180 (Seratus delapan puluh) hari

kalender terhitung sejak tanggal Serah Terima I (Pertama)

pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa waktu


pemeliharaan pekerjaan tersebut berakhir, akan dilakukan

pemeriksaan lapangan kembali guna diadakan Serah Terima II

(Kedua) pekerjaan pelaksanaan.

Tugas utama Pelaksana / Kontraktor dalam masa pemeliharaan

konstruksi adalah melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan

yang terjadi.

Adapun kegiatan-kegiatan pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam

masa waktu pemeliharaan konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Menugaskan Pelaksana Lapangan di lokasi proyek secara

berkala ( 1 kali dalam seminggu) untuk melaksanakan

monitoring (kontrol) terhadap semua jenis pekerjaan,

utamanya yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan

antara lain :

 Pasangan batu belah

 Pek.plesteran dan beton

 Semua kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan

2. Melaksanakan segera semua perbaikan-perbaikan pekerjaan

apabila terjadi hal-hal seperti tersebut di atas.

3. Melaksanakan koordinasi dan laporan-laporan selama masa

waktu pemeliharaan tersebut kepada Pengguna Anggaran dan


Unsur Pengelola Teknik Kegiatan.

4. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi yang

terkait dengan pekerjaan ini, bilamana diperlukan.

g. PENYERAHAN II (FHO/ Final Hand Over)


Setelah masa pemeliharaan selesai dan semua kerusakan yang

terjadi selama masa pemeliharaan telah diperbaiki untuk

selanjutnya dilakukan penyerahan kedua (FHO).

PENUTUP

Dengan dibuatnya metode pelaksanaan pekerjaan Pembangunan

Talud Pertigaan Polsek - Gardu PLTD Yokatapa ini diharapkan

dapat memberikan gambaran bagaimana dan langkah–langkah apa

saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan pekerjaan tersebut.

Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek

sehingga proyek dapat selesai tepat waktu namun semua pekerjaannya

selesai dengan baik dan optimal sehingga Owner selaku pemilik proyek

tidak merasa kecewa dan dirugikan. Kamipun akan merasa puas jika

telah menyelesaikan pekerjaan Pembangunan Talud Pertigaan Polsek

- Gardu PLTD Yokatapa dengan tepat waktu atau sesuai dengan


jangka panjang waktu pelaksanaan yang ditetapkan namun dengan

hasil yang optimal.

Sugapa, 30 Mei 2018

CV. PAMAF MEBALI

EFARIANA S. PAPALANGI
Direktris

Anda mungkin juga menyukai