Anda di halaman 1dari 15

METODA PELAKSANAAN

Kegiatan : Penyelengaraan Infrastruktur Pada Permukiman di Kawasan Strategis


Daerah Kabupaten/ Kota
Sub Kegiatan : Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah Kabupaten/ Kota
Pekerjaan : Lanjutan Pengecoran Jalan Panji Kuba Gadang Jorong Labuah Nagari Sungai
Batang Kec. Tanjung Raya, Kab. Agam
Lokasi : Kecamatan Tanjung Raya

A) UMUM
I. PENDAHULUAN
Penyusunan metode pelaksanaan ini sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksaan
pekerjaan dilapangan. Dalam penyusunan harus sesuai dengan acuan yaitu berupa dokumen
lelang, risalah aanwidzing dan gambar rencana serta survey ke lokasi proyek yang kami
lakukan.
Tentunya, Koordinasi pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan
sangat diperlukan supaya kegiatan ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang
diharapkan. Sebelum melakukan pekerjaan dilakukan stake out lapangan serta meminta izin
atau pemberitahuan kepada masyarakat sekitar lokasi bahwa akan dilakukan pekerjaan
konstruksi pada lokasi tersebut. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan memahami
bahwa nantinya ada pekerjaan konstruksi yang dapat menganggu kenyamanan warga sekitar.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari Kalender
Sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Dokumen lelang. Untuk Pekerjaan Lanjutan
Pengecoran Jalan Panji Kuba Gadang Jorong Labuah Nagari Sungai Batang, Kab. Agam ini kami
jadwalkan akan selesai dalam waktu 18 (Delapan Belas) minggu, yang dimulai pada Minggu
Ke-1 sampai dengan Minggu Ke-18.
Lokasi pekerjaan Lanjutan Pengecoran Jalan Panji Kuba Gadang Jorong Labuah Nagari
Sungai Batang Kec. Tanjung Raya Kab. Agam berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengerjaan ini kami akan melaksanakan
dengan seoptimal dan menempatkan tenaga ahli dan berpengalaman untuk melaksanakan
pekerjaan ini. Agar diakhir pekerjaan bobot maupun kualitas pekerjaan sesuai dengan harapan
dan perencanaan kita.

1
II. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dari, pengerjaan Lanjutan Pengecoran Jalan Panji Kuba Gadang
Jorong Labuah Nagari Sungai Batang Kec. Tanjung Raya, Kab. Agam ini antara lain sebagai
berikut :

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1) Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
2) Pekerjaan SMK3
3) Pekerjaan Mix Desain Laboratorium

B. PEKERJAAN BADAN JALAN


1) Pekerjaan Urugan Sirtu Dipadatkan
2) Pekerjaan Bekisting Jalan Cor
3) Pekerjaan Plastik Pelapis Beton
4) Pekerjaan Pengecoran Jalan Beton Site Mix Mutu K-175

C. PEKERJAAN GORONG-GORONG
1. Pekerjaan Galian Tanah
2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4
3. Pekerjaan Pasangan Gorong-Gorong Dia 40 Cm
4. Pekerjaan Urugan Tanah

D. PEKERJAAN PLAT DEUKER


1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa
2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali :4
3. Pekerjaan Plesteran 1:4
4. Pekerjaan Acian
5. Pekerjaan Plat Deuker
1) Pekerjaan Bekisting Plat Deuker
2) Pekerjaan Pembesian Plat Deuker
3) Pekerjaan Pengecoran Plat Deuker K-175 Site Mix
6. Pekerjaan Urugan Tanah

2
III. PEKERJAAN PERSIAPAN

Jika diberi kepercayaan dan telah ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan, setelah
menerima Surat Penunjukan Pelaksanaan Pekerjaan dari pejabat pimpinan kegiatan maka
diharapkan langsung berkoordinasi dengan pihak proyek untuk mempersiapkan Administrasi
Kontrak dan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan.
Kemudian mengurus Asuransi Tenaga Kerja yang akan dipakai dilapangan nantinya melalui
JAMSOSTEK dan meyerahkannya kepada pihak proyek. Selanjutnya juga akan bekoordinasi
dengan Pimpinan Kegiatan dan Pengawas Lapangan, guna menentukan jadwal ke lapangan
untuk melakukan serah terima lapangan pekerjaan sekaligus sosialisasi dengan pemuka
masyarakat dan pemuda sekitar lokasi proyek agar sewaktu pelaksanaan nantinya tidak ada
hambatan pekerjaan yang sifatnya non teknis.

Demi kelancaran pekerjaan maka sewaktu melakukan kunjungan lapangan ini diharapkan
juga akan menyewa rumah disekitar proyek yang sekiranya layak untuk dijadikan sebagai Base
Camp dan Kantor Lapangan berikut fasilitasnya sebagai pusat komando pelaksanaan, namun
walaupun demikian nantinya diharapkan tetap akan membuat kantor lapangan yang akan
jadikan gudang untuk menyimpan bahan kebutuhan proyek dan peralatan yang dimiliki.
Setelah melakukan kunjungan kelokasi pekerjaan diharapkan akan segera membuat Plank
Proyek dengan format yang telah disetujui oleh Direksi atau pemilik kegiatan. Selanjutnya
dimulai menyiapkan kelengkapan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan selama
pekerjaan.

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, diharapkan siap terlebih dahulu Fasilitas


Lapangan untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan penempatan alat, stok
material dan sarana penunjang lainnya, antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja,
posisi peralatan dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan
pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa agar:

 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.


 Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
 Mudah pengambilannya
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

3
IV. URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam melaksanakan Pekerjaan Lanjutan Pengecoran Jalan Panji Kuba Gadang Jorong
Labuah Nagari Sungai Batang Kec. Tanjung Raya Kab. Agam ini perlu dibuat Langkah Kerja yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

 Pekerjaan Pendahuluan
 Pekerjaan Badan Jalan
 Pekerjaan Gorong-Gorong
 Pekerjaan Plat Deuker

Sebelum Pekerjaan Fisik dilakukan, terlebih dahulu akan melaksanakan pekerjaan


pendahuluan yang bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan natinya,
Adapun pekerjaan pendahuluan yang akan dilaksanakan antara lain:

1) Mobilsasi dan Demobilisasi

Mobilisasi meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di


lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan keperluan sehingga mampu
melayani / mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya. Untuk
kebutuhan pemakaian peralatan guna menunjang pekerjaan dilapangan, setelah dievaluasi
kebutuhan pemakaian peralatan yang dibutuhkan, maka segera akan didatangkan /
dimobilisasi peralatan dimaksud.
Daftar Peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah sbb :

 Stamper > 1 Unit


 Molen (Concreate Mixer) > 1 Unit

2) Administrasi Kegiatan dan Foto Dokumentasi

Setelah pengukuran selesai maka akan langsung membuat Shop Drawing sesuai dengan
hasil dan keadaan dilapangan, yang mana shop drawing ini akan diajukan untuk disetujui
pengawas atau direksi untuk dikerjakan dilapangan. Kemudian sejalan dengan pekerjaan akan
dibuat laporan kemajuan pekerjaan dalam periode harian, mingguan dan bulanan yang mana
laporan ini akan dilaporkan secara berkala.
Begitu juga pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan akan dibuat Asbuilt Drawing nya
untuk dilampirkan didalam laporan kemajuan pekerjaan. Didalam laporan juga dilengkapi
dengan back up data, foto dokumentasi, penggunaan material dan bahan, serta kelengkapan
administrasi lainnya yang diminta oleh direksi.

4
Untuk pekerjaan pengambilan foto dokumentasi dan pembuatan laporan pekerjaan akan
dilaksanakan selama pekerjaan berlangsung, Pengambilan foto Dokumentasi ini akan kami
lakukan sebanyak 3 tahap yaitu pada saat kondisi belum dikerjakan ( 0% ), sedang dikerjakan (
50% ) dan selesai dikerjakan ( 100%). Dokumentasi akan dilakukan secara kontiniu pada posisi
pengambilan gambar yang sama di setiap item pekerjaan agar dapat menggambarkan proses
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri mulai dari saat sebelum dikerjakan sampai dengan selesai
dilaksanakan. Foto dokumentasi ini juga sebagai pendukung terhadap pembuatan laporan
kemajuan pekerjaan, yang mana laporan tersebut akan kami lakukan setiap hari dari setiap
kegiatan yang dilakukan dan dituangkan dalam bentuk Laporan Harian, dari laporan harian
tersebut akan dirangkum menjadi Laporan Mingguan dan kemudian dirangkum lagi menjadi
Laporan Bulanan. Laporan tersebut merupakan laporan Bahan Masuk dan bahan terpakai,
jumlah tenaga, Progres yang dicapai per hari, dan keadaan cuaca. Setiap laporan progress
kemajuan pekerjaan akan diikuti dengan data-data pendukung atau Back Up data yang tentunya
akan dilengkapi pula dengan foto – foto pelaksanaan.
Setelah pengukuran selesai kami akan lansung membuat Shop Drawing sesuai dengan hasil
dan keadaan dilapangan, yang mana shop drawing ini akan kami ajukan untuk disetujui
pengawas atau direksi untuk dikerjakan dilapangan.

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan meliputi pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dan biaya
penyelengaraan SMK3.

1) Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

Pembersihan lapangan/lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan


dari semua pohon, halangan-halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang
tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan
oleh pengawas pekerjaan jalan.

2) Pekerjaan SMK3
Penyelengaraan SMK3 sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi,
penyelengaraan SMK3 sangat berperan besar agar dapat menimalisir kecelakaan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Setiap item mulai dari jaminan kesehatan serta
peralatan – peralatan K3 diharapkan mampu menunjang keselamatan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
3) Pekerjaan Mix Desain Laboratorium
Mix desain laboratorium diperuntukan agar memperoleh takaran adukan campuran
beton yang sesuai dengan spesifikasi beton yang di gunakan.
5
B. PEKERJAAN BADAN JALAN

Berikut kami uraikan langkah-langkah atau tahapan pengerjaan yang akan dilaksanakan:

1. Pekerjaan Urugan Sirtu Dipadatkan


Sirtu merupakan singkatan dari pasir dan batu dan digunakan untuk memperbaiki tanah
asli karena urug sirtu lebih stabil dari pada tanah alami dan memiliki ketebalan sesuai
dengan gambar rencana. Adapun pelaksanaan pekerjaan urugan sirtu antara lain:
a. Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
b. Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan
bantuan peralatan gerobak dorong.
c. Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
d. Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia) menggunakan
cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
e. Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
f. Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper)
g. Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran apakah sesuai
dengan ketebalan rencana.
h. Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali sampai mencapai
ketebalan rencana.
i. Perapihan hasil pekerjaan.

2. Pekerjaan Bekisting Jalan Cor


Bekisting merupakan cetakan yang dibuat pada pengerjaan pengecoran supaya diperoleh
bentuk tertentu. Adapun pelakasanaan pekerjaan bekisting jalan adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
b. Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana
c. Bekisting digunakan untuk 2 kali penggunaan.
d. Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
e. Pembongkaran bekisting ketika umur beton dirasa sudah cukup keras.
f. Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton yang telah
dicor.

3. Pekerjaan Pemasangan Plastik Pelapis Dasar Beton

6
Dalam pembangunan dengan menggunakan beton cor, diperlukan plastik untuk
pengecoran. Adapun fungsi utama dari plastik cor adalah sebagai lantai kerja Cor beton
yang berhubungan langsung dengan sirtu di mana untuk menahan agar air semen tidak
keluar atau merembes ke dalam tanah.

4. Pekerjaan Pengecoran Jalan Beton Site Mix Mutu K-175

Bahan terdiri dari semen portland, pasir beton, kerikil beton dan air sebelum dipergunakan
diambil sampel terlebih dahulu untuk ditest dan dibuat job mix desain sesuai dengan
persyaratan spesifikasi teknis. Beton yang dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi ini
yakni beton dengan mutu Site Mix K-175. Dengan ketebalan pengecoran Dan lebar
pengecoran berdasarkan pada gambar rencana.
Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Beton Site Mix K-175 ini adalah :
 Concrete Mixer (molen)
 Alat Bantu Pertukangan
Adapun Bahan yang dipergunakan :
 Split (Batu Pecah) dengan ukuran 2/3”
 Kebersihan material adalah syarat mutlak untuk mendapatkan mutu beton sesuai
dengan spesifikasi teknik / yang disyaratkan dalam gambar kerja. Untuk hal tersebut di
atas perlu adanya pengawasan dalam proses pengerjaan produksi material beton
terutama untuk produksi agregat yaitu pasir dan split.
 Pasir
Pasir yang digunakan dalam proyek ini:
Pasir Alam: Pasir yang diambil dari sungai.
 Semen
Penggunaan semen untuk konstruksi beton harus yang telah melalui proses tes
laboratorium terhadap kekuatan semen serta bahan pembentuk semen, sehingga dalam
pelaksanaannya nanti tidak menjadi masalah. Dalam hal penyimpanan zak semen harus
terhindar dari air dan kondisi lembab, untuk itu lantai dasar dari penyimpanan zak
semen diharapkan dapat disimpan pada tempat yang aman.
 Air
Air yang dipergunakan untuk campuran beton haruslah yang bersih/atau tidak
mengandung minyak, garam, asam, basa, gula bahan organik/lumpur dan bahan lain
yang akan mengakibatkan proses kimiawi dari beton gagal.

Tahapan Pekerjaannya sebagai berikut :

7
 Lakukan Persiapan
 Setelah melalui tahapan pengujian Beton, maka selanjutnya adalah pekerjaan
pengecoran. Beton diproduksi dekat dengan tempat pekerjaan, dimana dalam proses
pengecoran ini dilakukan terus-menerus tidak berhenti sampai batas-batas
penghentian pengecoran yang di ijinkan dan disetujui Direksi.
 Untuk mencegah timbulnya rongga, adukan harus dipadatkan selama pengecoran
berlangsung.

C. PEKERJAAN GORONG-GORONG

Berikut kami uraikan langkah-langkah atau tahapan pengerjaan yang akan dilaksanakan:

1. Pekerjaan Galian Tanah


Pada pekerjaan galian tanah ini dilaksanakan sesuai dengan garis-garis elevasi yang
tercantum pada gambar atau garis elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk direksi atau
berpedoman pada patok – patok hasil pengukuran dilapangan. Patok – patok ini berisi
informasi mengenai ukuran pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metoda kerja dilaksanakan dengan tenaga manusia yang berbentuk group kerja, dimana
jumlah group kerja disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan berdasarkan
bentuk jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penggalian dilaksanakan sampai ukuran yang telah ditetapkan yaitu lebar dan
kedalaman yang akan digali sesuai petunjuk direksi
Penggalian yang telah mendapat persetujuan direksi harus ada dokumentasinya (foto)
dengan tanda ukuran yang ditunjukkan sesuai gambar.
2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4
Setelah selesai pekerjaan galian maka akan kami lanjutkan dengan pekerjaan pasangan
Batu Kali campuran 1 : 4. Batu yang digunakan untuk pemasangan batu kali ini berasal
dari batu sungai atau kami datangkan dari luar lokasi pekerjaan, batu pasangan tidak
berlapis – lapis atau cacat dengan mutu yang telah disetujui oleh direksi. Batu tidak
akan kami pasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan dari pasangan batu.
Semua batu tersebut kami kumpulkan disuatu tempat sedemikian rupa di usahakan
menjadi sedikit basah pada saat akan digunakan dan berukuran hampir sama satu
sama lain agar tidak ada rongga yang besar diantara batu – batu tersebut. Pengunaan
batu yang bulat hanya dizinkan dalam jumlah yang terbatas dicampur dengan batu
bersudut tajam, batu yang bulat tidak boleh digunakan untuk dinding yang mempunyai
ketebalan < 30 cm.

8
Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen dan pasir digunakan semen
yang digunakan adalah sebagai perekat dan harus sesuai dengan tipe pasangan yang
digunakan, penggunaan campuran semen dan pasir untuk pasangan batu harus sesuai
dengan persyaratan atau atas persetujuan pengawas dilapangan.
Pekerjaan ini mempergunakan alat antara lain :
 Alat Bantu Pertukangan
Tahapan Pekerjaannya sebagai berikut :
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan berpedoman terhadap shop drawing.
 Material batu yang digunakan berasal dari sungai atau dari luar lokasi.
 Jasa pengukuran diperlukan untuk menentukan level dan batas – batas/ elevasi
pekerjaan pasangan batu.
 Pemasangan batu disusun secara rapi dan rapat sedemikian rupa sehingga
menimimalisir resiko kebocoran. Pekerjaan pasangan batu menggunakan campuran 1
PC : 4 PP (1 bagian semen berbanding 4 bagian pasir)
 Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan
ini semua material (semen, pasir, batu kali dan air) dilansir / ditempatkan sedekat
mungkin dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan.

Diagram / Skema
Pekerjaan Pasangan Batu

Persiapan & Inspeksi


Diagram / Skema
Pekerjaan Pasangan Batu
Galian Tanah

Check

Pemasangan
Profil

Pasangan Batu Check Finish

3. Pekerjaan Pasangan Gorong Gorong Dia 40 Cm


4. Pekerjaan Urugan Tanah

9
D. PEKERJAAN PLAT DEUKER
1. Pekerjaan Galian Tanah
Pada pekerjaan galian tanah ini dilaksanakan sesuai dengan garis-garis elevasi yang
tercantum pada gambar atau garis elevasi tertentu sesuai dengan petunjuk direksi atau
berpedoman pada patok – patok hasil pengukuran dilapangan. Patok – patok ini berisi
informasi mengenai ukuran pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metoda kerja dilaksanakan dengan tenaga manusia yang berbentuk group kerja, dimana
jumlah group kerja disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan berdasarkan
bentuk jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penggalian dilaksanakan sampai ukuran yang telah ditetapkan yaitu lebar dan
kedalaman yang akan digali sesuai petunjuk direksi
Penggalian yang telah mendapat persetujuan direksi harus ada dokumentasinya (foto)
dengan tanda ukuran yang ditunjukkan sesuai gambar.

2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1:4


Setelah selesai pekerjaan galian maka akan kami lanjutkan dengan pekerjaan pasangan
Batu Kali campuran 1 : 4. Batu yang digunakan untuk pemasangan batu kali ini berasal
dari batu sungai atau kami datangkan dari luar lokasi pekerjaan, batu pasangan tidak
berlapis – lapis atau cacat dengan mutu yang telah disetujui oleh direksi. Batu tidak
akan kami pasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan dari pasangan batu.
Semua batu tersebut kami kumpulkan disuatu tempat sedemikian rupa di usahakan
menjadi sedikit basah pada saat akan digunakan dan berukuran hampir sama satu
sama lain agar tidak ada rongga yang besar diantara batu – batu tersebut. Pengunaan
batu yang bulat hanya dizinkan dalam jumlah yang terbatas dicampur dengan batu
bersudut tajam, batu yang bulat tidak boleh digunakan untuk dinding yang mempunyai
ketebalan < 30 cm.

Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen dan pasir digunakan semen
yang digunakan adalah sebagai perekat dan harus sesuai dengan tipe pasangan yang
digunakan, penggunaan campuran semen dan pasir untuk pasangan batu harus sesuai
dengan persyaratan atau atas persetujuan pengawas dilapangan.
Pekerjaan ini mempergunakan alat antara lain :
 Alat Bantu Pertukangan
Tahapan Pekerjaannya sebagai berikut :
 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan berpedoman terhadap shop drawing.
 Material batu yang digunakan berasal dari sungai atau dari luar lokasi.

10
 Jasa pengukuran diperlukan untuk menentukan level dan batas – batas/ elevasi
pekerjaan pasangan batu.
 Pemasangan batu disusun secara rapi dan rapat sedemikian rupa sehingga
menimimalisir resiko kebocoran. Pekerjaan pasangan batu menggunakan campuran 1
PC : 4 PP (1 bagian semen berbanding 4 bagian pasir)
 Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan
pekerjaan ini semua material (semen, pasir, batu kali dan air) dilansir / ditempatkan
sedekat mungkin dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan.
Diagram / Skema
Pekerjaan Pasangan Batu

Persiapan & Inspeksi

Galian Tanah

Check

Pemasangan
Profil

Pasangan Batu Check Finish

3. Pekerjaan Plesteran 1:4


Setelah Pekerjaan Pasangan batu selesai pekerjaan akan kami lanjutkan dengan
memplester permukaan atau sisi luar dari pasangan batu tersebut. Sebelum pekerjaan
Plesteran dimulai, sela – sela permukaan pasangan batu dibersihkan terlebih dahulu
sebelum adukan dipasang. Guna plesteran untuk membentuk & memperkuat pasangan
batu sehingga pasangan batu pada perkerjaan ini mempunyai kedudukan yang kokoh.
Pekerjaan ini mempergunaka alat antara lain :
 Alat Bantu Pertukangan
Tahapan Pekerjaannya sebagai berikut :
 Pekerjaan plesteran, menggunakan campuran 1 PC : 4 PS. Bidang plesteran harus
padat merata, dikerjakan lapis demi lapis hingga memenuhi ukuran sesuai dengan
gambar kerja/ gambar rencana atau minimal 1,5 cm.
 Bidang pasangan batu yang akan diplester harus bersih dari kotoran yang dapat
mengurangi daya lekat plesteran.

11
 Untuk pekerjaan perbaikan plesteran, plesteran yang telah rusak harus dikupas
terlebih dahulu hingga permukaan bidangnya kasar dan bersih, kemudian disiram
mortar (air semen) agar pekerjaan plesteran yang baru dapat melekat kuat menjadi
satu kesatuan dengan pasangan plesteran yang lama.
 Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan
pekerjaan ini semua material (semen, pasir dan air) dilansir / ditempatkan sedekat
mungkin dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan ini.

4. Pekerjaan Acian
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dilaksanakan. Bagian yang
di aci adalah bagian pekerjaan yang diplester dengan campuran 1PC : 4PP dengan
ketebalan yang telah ditentukan, Sebelum pekerjaan ini dimulai penyedia harus
memperoleh izin dari direksi dalam menentukan bagian yang akan diaci.

5. Pekerjaan Plat Deuker


Sebelum pekerjaan kami mulai, terlebih dahalu kami akan memeriksa kembali seluruh
peralatan dan kebutuhan. Setelah semua kebutuhan dan kelengkapan yang akan
digunakan telah tersedia dilokasi pekerjaan maka Kami akan mengajukan Request Pada
Direksi/pengawas lapangan, selanjutnya kami akan segera memulai melaksanakan
penggalian pada lokasi yang akan digali tersebut. Pekerjaan akan kami awali dengan
memasang patok-patok sebagai tanda untuk memasang profil dari kayu dengan jarak
jarak tertentu. Pekerjaan ini dilakukan agar lokasi yang akan digali dapat terlihat dan
diketahui dengan jelas batas–batas pekerjaan. Dimensi dan elevasi tanah yang akan
digali akan kami sesuaikan dengan gambar rencana dan kondisi lapangan. Berikut kami
uraikan langkah-langkah atau tahapan pengerjaan yang akan kami laksanakan :

1. Pekerjaan Bekisting Plat Deuker


Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan sambungan kedap terhadap
adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan.
Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.
Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat sendiri adukan
beton, getaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan tidak
berubah bentuk.

12
Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari
sampah, paku, alur-alur, belahan, atau cacat-cacat lainnya. Mengisi celah-celah
sambungan cetakan beton harus berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa
agar sanggup mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perobahan bentuk cetakan, celah-celah harus diisi secukupnya untuk
mencegah hilangnya air semen.

2. Pekerjaan Pembesian Plat Deuker


Pengadaan kebutuhan besi tulangan akan kami datangkan jauh hari sebelum
pekerjaan dilaksanakan. Adapun jenis besi beton yang dipergunakan yaitu besi beton
polos ukuran 10 cm.
 Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhi PBI-71, NI-2 atau SII 0136
 Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk rnenghilangkan
kotoran, Lumpur, oil, cat, karat dan kerat, percikan adukan atau lapisan lain yang
dapat mengurangi atau merusak pelekat dengan beton.
 Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran.
 Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama
disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan
di lokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen
diameter yang telah ditentukan besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak,
kotoran dan cat-cat pembuatannya.
 Besi tulangan bulat berulir maupun bulat biasa, harus sesuai dengan ketentuan
standar dalam spesifikasi umum
 Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih
dahulu berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh Direksi
pembengkokan tulangan harus dilakukan diatas meja pembengkokan dengan
menggunakan kunci penekuk yang cocok dengan tiap ukuran besi tulangan serta
harus rnengikuti aturan dan pemasangan penyusunannya harus sesuai dengan
gambar design kontrak.
 Tekukan besi tidak boleh retak dan apabiJa pada saat pembengkokan terjadi
keretakan pada tekukan, maka besi harus diganti. Sambungan besi overlap ujung
sambungan besi harus paling sedikit 40 x diameter besi.

13
 Selama pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian dan besi tulangan yang
telab disusun/dipasang sebelum pengecoran harus terlindungi dari pengaruh cuaca
sampai saat pengecoran.

3. Pekerjaan Pengecoran Plat Deuker K-175 Site Mix


Bahan terdiri dari semen portland, pasir beton, kerikil beton dan air sebelum
dipergunakan diambil sampel terlebih dahulu untuk ditest dan dibuat job mix desain
sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis. Beton yang dipergunakan untuk
pekerjaan konstruksi ini yakni beton dengan mutu Site Mix K-175. Dengan ukuran
ketebalan pengecoran 20 cm.
Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Beton Site Mix K-175 ini
adalah :
 Concrete Mixer
 Alat Bantu Pertukangan

Adapun Bahan yang dipergunakan :


 Split (Batu Pecah) dengan ukuran ½”
 Kebersihan material adalah syarat mutlak untuk mendapatkan mutu beton sesuai
dengan spesifikasi teknik / yang disyaratkan dalam gambar kerja. Untuk hal tersebut di
atas perlu adanya pengawasan dalam proses pengerjaan produksi material beton
terutama untuk produksi agregat yaitu pasir dan split.
 Pasir
Pasir yang digunakan dalam proyek ini:
Pasir Alam: Pasir yang diambil dari sungai.
 Semen
Penggunaan semen untuk konstruksi beton harus yang telah melalui proses tes
laboratorium terhadap kekuatan semen serta bahan pembentuk semen, sehingga dalam
pelaksanaannya nanti tidak menjadi masalah. Dalam hal penyimpanan zak semen harus
terhindar dari air dan kondisi lembab, untuk itu lantai dasar dari penyimpanan zak
semen minimal 30 cm di atas tanah.
 Air
Air yang dipergunakan untuk campuran beton haruslah yang bersih/ atau tidak
mengandung minyak, garam, asam, basa, gula bahan organik/ lumpur dan bahan lain
yang akan mengakibatkan proses kimiawi dari beton gagal.

14
Tahapan Pekerjaannya sebagai berikut :
 Lakukan Persiapan
 Setelah melalui tahapan pengujian Beton, maka selanjutnya adalah pekerjaan
pengecoran. Beton diproduksi dekat dengan tempat pekerjaan, dimana dalam proses
pengecoran ini dilakukan terus-menerus tidak berhenti sampai batas-batas
penghentian pengecoran yang di ijinkan dan disetujui Direksi.
 Untuk mencegah timbulnya rongga, adukan harus dipadatkan selama pengecoran
berlangsung.

6. Pekerjaan Urugan Tanah

Demikian metoda pelaksanaan secara garis besar yang dapat kami sampaikan Mudah –
mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


BIDANG CIPTA KARYA

WIDODO BUDIYANTO, ST
NIP. 19750313 200901 1 004

15

Anda mungkin juga menyukai