Anda di halaman 1dari 32

Metode Pelaksanaan

Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor


Lokasi : Kec. Tanjung Redeb
Tahun Anggaran : 2016 APBD Kab. Berau
Pekerjaan : Penambahan Ruang Pokja ULP dan Penataan Halaman

A. PENDAHULUAN

Tersedianya sarana dan prasarana aparatur yang refresentatif yang sesuai berdasarkan kebutuhan demi
kelancaran terhadap proses pelayanan merupakan program utama pemerintah Kabupaten Berau saat ini
khususnya sebagai dasar dalam peningkatan pelayanan public.. Oleh sebab itu kebutuhan akan
konstruksi fisik yang standart sangat diperlukan demi menunjang kinerja pelayanan sehingga mampu
memenuhi fungsinya secara optimal. Dari latar belakang tersebut maka perlu adanya penyelengaraan
kegiatan Pembangunan Gedung Kantor untuk pekerjaan Penambahan Ruang Pokja ULP dan
Penataan Halaman.

Proyek Penambahan ruang pokja ULP dan Penataan Halaman dilaksnakan oleh satuan kerja Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2016, ini merupakan pekerjaan yang dibiayai oleh
APBD Kabupaten Berau. Yang rencananya akan dilaksanakan dalam kurun waktu 180 hari kalender.

B. LINGKUP PEKERJAAN

Secara umum Proyek Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman terdiri dari beberapa
item pekerjaan : Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Pondasi Bangunan,Pekerjaan
Pemancangan,Pekerjaan Beton, Pekerjaan Pasangan, Pekerjaan Plafond, Pekerjaan
Kusen/Pintu/Jendela, Pekerjaan Atap, Pekerjaan Atap, Pekerjaan Sanitair, Pekerjaan Instalasi Listrik,
Pekerjaan Pengecatan dan Pekerjaan Meubelair serta Pekerjaan Lain-Lain
Selanjutnya dilakukan pembahasan beberapa sub item pekerjaan yang berhubungan dengan Proyek ini
dan akan diuraikan secara bertahap sebagai berikut :

1
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Terdapat berbagai hal yang mesti dipersiapkan & dievaluasi sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan
antara lain :
1. Persiapan kantor kerja/direksi keet dan barak kerja pada lokasi yang
telah disetujui oleh direksi sesuai ukuran yang direncanakan dan menyiapkan perlengkapannya.
2. Melakukan pekerjaan persiapan terhadap material yang dibutuhkan
sehingga tidak mengganggu schedule kerja yang dibuat (sesuai schedule rencana).
3. Mobilisasi Peralatan Kerja dan Penyiapan Lapangan, termasuk
pengukuran kembali lokasi yang akan dikerjakan dan kemudian disepakati dengan direksi
sehingga pekerjaan berjalan sesuai yang diinginkan.
4. Pembuatan papan nama proyek dan pemasangannya.
5. Menyiapkan gambar kerja dan gambar standard untuk diajukan ke
direksi dan disepakati dan ditindaklanjuti menjadi shop drawing.
6. Pengujian Lapangan.
Pengujian dilakukan untuk memastikan terpenuhinya spesifikasi atau standar yang ditetapkan
sehingga diperoleh pekerjaan dengan mutu yang baik sesuai dengan spesifikasi yang ada.
7. Memastikan schedule pekerjaan, tenaga, alat dan material sudah
tersusun sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati agar pekerjaan lebih terarah.
8. Menyiapkan form-form/laporan-laporan rutin yang wajib dibuat baik untuk pekerjaan, material,
tenaga maupun peralatan.
9. Menyusun schedule pertemuan dengan direksi maupun tim kerja
sehingga permasalahan yang muncul selalu cepat ditanggapi dan dicarikan solusinya dan
memperlancar pekerjaan yang ada.

2
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Disamping itu Metode Pelaksanaan Konstruksi perlu disesuaikan dengan :

Keadaan lapangan lokasi proyek


Hal ini dilakukan untuk memperkirakan hambatan-hambatan yang mungkin timbul selama
pelaksanaan pekerjaan.

Kemampuan tenaga kerja


Informasi detail tentang jenis dan macam pekerjaan yang berguna untuk memperkirakan jumlah
dan jenis tenaga kerja yang harus disediakan.

Keadaan material konstruksi


Harus diketahui dengan pasti macam, jenis, dan jumlah material yang diperlukan untuk
pelaksanaan pembangunan. Pemilihan jenis material yang akan digunakan harus dilakukan di
awal proyek, kemudian dipisahkan berdasarkan jenis material. Hal ini sangat penting untuk
membuat jadual rencana pengadaan material.

Pengadaan alat kerja


Kegiatan yang memerlukan peralatan pendukung pembangunan harus dapat dideteksi secara
jelas karena berkaitan dengan pengadaan peralatan. Jenis, kapasitas, kemampuan dan kondsi
peralatan harus disesuaikan dengan kondisi kegiatannya.

Gambar kerja
Selain gambar rencana (Bestad), pelaksanaan proyek konstruksi juga memerlukan gambar
kerja lain berupa :

1. Construction Drawing dan Shop Drawing :

sebagai acuan teknis yang berisi mengenai ketentuan pekerjaan pembesian, struktur beton,
dan ketentuan lainnya yang mengacu pada peraturan yang berlaku

2. As Built Drawing :

Sebagai produk gambar akhir sesuai dengan apa yang dilaksanakan di lapangan.
Disertakan pada proses PHO dan FHO sebagai Dokumen Pelengkap.

3
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

LINGKUP PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN MELIPUTI :


A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
C PEKERJAAN PASANGAN DINDING LANTAI PLESTERAN
D PEKERJAAN BETON BERTULANG
E PEKERJAAN KAP KUDA KUDA ATAP DAN PLAFOND
F PEKERJAAN PENGECETAN
G PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
H PEKERJAAN SANITARY
I PEKERJAAN LAIN-LAIN

Berikut adalah uraian kerja metode pelaksanaan pekerjaan untuk tiap tiap item pekerjaan
1. PEKERJAAN PERSIAPAN :
Terdiri dari :
1 Pembuatan Gudang Dan Direksi Keet
2 Membersihkan Lapangan dan Perataan
3 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
4 Papan Nama Proyek
5 Pagar Seng Keliling Untuk Pengaman Proyek
6 Dokumentasi dan Administrasi

a. Pekerjaan Papan Nama Proyek


Dikerjakan sesuai dengan RKS dan memerlukan 1 Tukang dan 2 Pekerja.
b. Pekerjaan Pagar Proyek
Dikerjakan sesuai dengan RKS dan memerlukan 1 Mandor 20 Tukang dan 35
Pekerja.Material yang diperlukan : Seng gelombang,Paku,Kayu Dolken,Pasir Beton,Koral Beton
dan Kayu Meranti
c. Pekerjaan Membersihkan Lapangan dan Peralatan
Membersihkan Lapangan Pekerjaan dilakukan pada awal pelaksanaan proyek untuk
membersihkan areal dari berbagai macam benda, kotoran yang sekiranya akan mengganggu
dalam pelaksanaan proyek. Pembersihan lokasi termasuk juga mempersiapkan tempat untuk
jalan masuk dan jalan kerja.
Selama proyek berlangsung perlu diadakan pembersihan lokasi untuk menghindari adanya
benda, kotoran yang berserakan dan berada tidak pada tempatnya sehingga kebersihan
lingkungan lebih terjaga.

4
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Pada akhir proyek dilakukan juga pembersihan lokasi sebelum serah terima bangunan sebagai
akhir dari prosedur kerja, sehingga lokasi dipastikan telah siap untuk dipakai. Bersih dari segala
sisa material proyek.
d. Marking dan Pembersihan Awal Lokasi
Pekerjaan marking yang dilakukan bertujuan untuk menentukan posisi bangunan yang akan kita
kerjakan. Juga untuk menentukan awalan atau as dimulainya suatu pekerjaan interior di dalam
bangunan
Pembersihan Area Pekerjaan :
Pembersihan Lokasi dilakukan pada awal pelaksanaan proyek untuk membersihkan areal dari
berbagai macam benda, kotoran yang sekiranya akan mengganggu dalam pelaksanaan proyek.
Pembersihan lokasi termasuk juga mempersiapkan tempat untuk jalan masuk dan jalan kerja.
Selama proyek berlangsung perlu diadakan pembersihan lokasi untuk menghindari adanya benda,
kotoran yang berserakan dan berada tidak pada tempatnya sehingga kebersihan lingkungan lebih
terjaga.
Pada akhir proyek dilakukan juga pembersihan lokasi sebelum serah terima bangunan sebagai
akhir dari prosedur kerja, sehingga lokasi dipastikan telah siap untuk dipakai. Bersih dari segala
sisa material proyek.
e. Mobilisasi Tenaga Kerja dan Alat Berat
Pekerjaan ini merupakan tahapan yang harus segera dimulai dengan membuat jadwal mobilisasi
sumber daya manusia, alat peralatan dan bahan jika diperlukan.

Jadwal mobilisasi :
Schedul mobilisasi sumber daya dapat dilakukan sebagai tahap awal (minggu 1) dengan tujuan
mengatur segala pekerjaan persiapan yang dapat dimulai untuk mendukung lancarnya pekerjaan
selanjutnya.
Schedule peralatan dilaksanakan pada minggu awal minggu ke 2 dan seluruh alat harus sudah
masuk ke lokasi selambatnya pada akhir minggu ke 3.

f. Penyediaan Air Kerja :


Air kerja dibutuhkan untuk campuran adukan, curing beton yang baru dicor dan untuk keperluan
lainnya, untuk memenuhi kebutuhan air tersebut dapat dibuat sumur bor yang dilengkapi dengan
pompa dilengkapi dengan Tandon Penampungan berkapasitas 1200 Liter sehingga efisiensi kerja
lebih tercapai. JIka sekiranya jaringan PDAM sudah masuk ke Lokasi, kita bisa juga
memanfaatkan air dari PDAM sebagai air kerja sekaligus sebagai air bersih bagi keperluan
Pekerja.
g. Penyediaan Listrik Kerja :
Listrik kerja diperoleh dari pemakaian generator set dengan kapasitas yang mencukupi segala alat
yang dipakai di lokasi proyek. Selain untuk memfasilitasi alat kerja, listrik juga dipakai untuk

5
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

menerangi lokasi proyek pada waktu malam hari sehingga keamanan di lokasi proyek lebih
terjaga.

h. Penyediaan Alat Komunikasi :


Alat komunikasi berupa Telephone digunakan untuk mempermudah komunikasi antara Project
Manager, Site Manager dan Pelaksana dengan Mandor di dalam lokasi bangunan.

i. Peralatan Kerja :
Tower crane dipergunakan untuk mempermudah mobilisasi material dari bawah ke atas terutama
untuk bangunan tinggi. Tower Crane harus mempunyai dudukan / pondasi yang cukup kuat untuk
menyangga beban.

j. Program K3
Program K3 dijalankan dengan tujuan agar pelaksanaan proyek dapat lebih optimal dengan
perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja terhadap karyawan dan pekerja yang berada
di lokasi proyek. Pelaksanaan program K3 dilakukan dengan :
1) Pembuatan Safety Plan
Membentuk Organisasi K3 Proyek
Daftar material yang memerlukan penanganan khusus
Daftar Tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
Identifikasi sumber bahaya dan pencegahannya
Site plan K3
Program kebersihan dan 5 R (Ringkas, Resik, Rapi, Rajin, Rawat)
2) Menyiapkan peralatan, Sarana penunjang K3 dan Alat Pelindung diri
Alat pemadam kebarakaran
Rambu-rambu K3
Instruksi-instruksi keselamatan kerja
Sarana penunjang : MCK, Urinoir sementara, sementara, Pompa air
Helm, Safety belt, sepatu kerja, Masker, Kotak P3K
3) Kerjasama dengan Rumah Sakit, puskesmas terdekat serta mengasuransikan Tenaga kerja
ke Jamsostek

2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI :

Rincian Penjelasan Item Pekerjaan :

6
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Galian Tanah Biasa Kedalaman Kurang dari 1 M

Penggalian tanah dikerjakan dengan excavator berkapasitas 0.8 m3 untuk mempercepat galian,
selain melakukan penggalian excavator juga mengerjakan perataan tanah sesuai dengan elevasi
sesuai dengan gambar. Pada saat penggalian yang dikerjakan excavator, kelebihan tanah hasil
galian dimuat ke Dump Truck dan dibuang ke lokasi yang telah ditentukan oleh pihak Direksi.
Jumlah Dump Truck minimal 2 buah, ini untuk menjaga kesinambungan bongkar muat tanah
hasil galian sehingga membuat efisiensi kerja excavator. Penggalian yang dikerjakan excavator
hanya untuk volume yang besar dan tempat yang mudah dijangkau bucket excavator.
Sedangkan perapihan dinding galian untuk pondasi, dasar pondasi serta galian untuk sloof
dikerjakan secara manual.
Untuk galian tanah dengan kedalaman lebih dari 1.5 meter, dinding galian harus dipasang turap
sementara, turap yang digunakan adalah kayu dolken diameter 8 10 cm.
Setelah perataan tanah dan pekerjaan galian dengan excavator serta pekerjaan pemasangan
bouwplank selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan galian tanah, pekerjaan
ini dilakukan secara manual dengan tenaga tukang gali. Jalur tanah yang akan digali diberi tanda
atau marking dengan kapur, dengan acuan bouwplank, sedangkan kedalaman galian tetap
berdasarkan bouwplank, Surveyor tetap memantau kelurusan jalur galian dan kedalaman galian
menggunakan alat theodolith dan levelling. Tanah hasil galian ditumpuk disebelah atas area
yang digali dan dapat dipergunakan untuk pengurugan lubang bekas galian setelah pondasi
telah dikerjakan.
Pekerjaan galian tanah pondasi dikerjakan seharusnya dilakukan secara paralel dengan
pekerjaan pondasi, sehingga schedule dapat dipercepat.
Alat yang digunakan :
Excavator 1 unit
Dump Truck 2 unit
Cangkul, sekop, keranjang rotan dan gerobak dorong

Galian Tanah Biasa Kedalaman Kurang dari 2 M

Penggalian tanah dikerjakan dengan excavator berkapasitas 0.8 m3 untuk mempercepat galian,
selain melakukan penggalian excavator juga mengerjakan perataan tanah sesuai dengan elevasi
sesuai dengan gambar. Pada saat penggalian yang dikerjakan excavator, kelebihan tanah hasil
galian dimuat ke Dump Truck dan dibuang ke lokasi yang telah ditentukan oleh pihak Direksi.
Jumlah Dump Truck minimal 2 buah, ini untuk menjaga kesinambungan bongkar muat tanah hasil
galian sehingga membuat efisiensi kerja excavator. Penggalian yang dikerjakan excavator hanya
untuk volume yang besar dan tempat yang mudah dijangkau bucket excavator. Sedangkan

7
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

perapihan dinding galian untuk pondasi, dasar pondasi serta galian untuk sloof dikerjakan secara
manual.
Untuk galian tanah dengan kedalaman lebih dari 1.5 meter, dinding galian harus dipasang turap
sementara, turap yang digunakan adalah kayu dolken diameter 8 10 cm.
Setelah perataan tanah dan pekerjaan galian dengan excavator serta pekerjaan pemasangan
bouwplank selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan galian tanah, pekerjaan
ini dilakukan secara manual dengan tenaga tukang gali. Jalur tanah yang akan digali diberi tanda
atau marking dengan kapur, dengan acuan bouwplank, sedangkan kedalaman galian tetap
berdasarkan bouwplank, Surveyor tetap memantau kelurusan jalur galian dan kedalaman galian
menggunakan alat theodolith dan levelling. Tanah hasil galian ditumpuk disebelah atas area yang
digali dan dapat dipergunakan untuk pengurugan lubang bekas galian setelah pondasi telah
dikerjakan.
Pekerjaan galian tanah pondasi dikerjakan seharusnya dilakukan secara paralel dengan
pekerjaan pondasi, sehingga schedule dapat dipercepat.
Alat yang digunakan :
Excavator 1 unit
Dump Truck 2 unit
Cangkul, sekop, keranjang rotan dan gerobak dorong

Pekerjaan Pondasi Batu Kali


Persiapan
Rencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan pondasi batu gunung / batu kali, tempat
penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat
penimbunan sementara batu gunung / batu kali tersebut sebelum dipasang.

Pembuatan Galian
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan
2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebarpondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan
3. Menggali sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat
4. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
5. Cek posisi lebar, kedalaman dan kerapiannya sesuai dengan rencana

Urugan Pasir
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang
optimum untuk pemadatan
2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper

8
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

3. Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang
direncanakan.

Pasangan Pondasi
1. Pasang patok Bantu untuk memasang profil
(2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang bilah Bantu datar pada kedua patok, setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai feil pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilar datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih
kuat.
5. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakkan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaikan jika ada yang tidak tepat,
demikian juga peilnya.

3. PEKERJAAN BEKESTING,PEMBESIAN DAN PENGECORAN BETON :


Bekisting :
Bekisting yang dibuat dari kayu dan besi harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan
mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
Bekisting harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada didalam gambar dan
menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama
pengecoran, tetap lurus ( tidak berubah bentuk ) dan tidak bergoyang.
Bekisting harus dibersihkan dari potongan-potongan seperti kayu, paku, tahi gergaji, tanah, dan lain
sebagainya yang akan / dapat merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran bekisting.
Bekisting untuk bagian konstruksi ( pelat, balok dan kolom ) diharuskan memakai plywood dengan
ketebalan 9 mm dan cukup kuat disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

Besi Beton Polos (BJTP) dan Ulir (BJTD) :


Semua besi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan berikut :
Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986.
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK.SNI-15-1992-03).
Standard Industri Indonesia (SII) 0316-84.

9
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
Jenis baja mild-steel dengan tegangan leleh (fly) minimum 2.400 kg/cm untuk diameter
tulangan <12 dan 3.900 kg/cm untuk diameter tulangan >12.
Mempunyai penampang yang sama rata.

Penyetelan Besi Beton


Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi
pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari SK.BI-1.4.53.1989-udc : 693.s.
Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian
rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.
Sebelum penyetelan dan pemasangan dilakukan, maka terlebih dahulu harus membuat rencana
kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan (blending schedule), yang sebelumnya harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.

Adukan Beton
Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SKBI 1.4.53.1989-UDC:6953, dimana dalam
komposisi membuat adukan beton yang perlu diperhatikan adalah perbandingan penggunaan
material split, air dan semen sehingga rencana design mutu beton sesuai dengan mutu beton yang
dihasilkan. Pengadukan bahan-bahan tersebut dilakukan didalam suatu mesin pengaduk dari type
yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin
yang digunakan.
Pada dasarnya beton terdiri dari 2 jenis pengerjaan yaitu ready mix concrete (beton siap pakai) dan
site mix (pengerjaan beton langsung di site / lapangan). Untuk proyek ini (pekerjaan pondasi dan
struktur) ini, beton struktur menggunakan ready mix dengan mutu beton K-300 dan K-250.

Pembuatan beton dengan jenis ready mix maupun site mix tetap harus memperhatikan bahan /
material yang terkait dengan kebutuhan material untuk pengecoran, hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
Semen diukur menurut berat perkantong.
Agregat diukur menurut beratnya per kantong.
Adukan beton harus dibuat menggunakan alat pengaduk mesin (batch mixer), type dan
kapasitasnya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Kecepatan adukan beton tidak boleh melebihi dari kapasitas mesin pengaduk.

10
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan sudah berada dalam
mesin pengaduk.
Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan dahulu, sebelum
adukan beton yang baru dimulai.

Tes Kubus ( Pengujian Mutu Beton )


Kubus beton yang akan kita lakukan pengujian mutu beton adalah berbentuk bujur sangkar serta
memenuhi persyaratan seperti dalam SK.BI.53.1989.Ukuran kubus yang akan dicoba adalah 150 x
150 x 150 mm.Pengambilan adukan beton ,pencetakan kubus coba dan curingnya harus dibawah
pengawasan Pengawas. Kubus beton yang di coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu
kode tertentu yang dapat menunjukkan tanggal pengecoran , mutu beton rencana dan hal lain yang
perlu di catat. Semua kubus coba dites dalam laboratorium yang berwenang dan disetujui oleh
Pengawas.
Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Pengawas selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
setelah percobaan selesai dengan mencantumkan harga karekteristik, nilai deviasi . slump, Tangga
pengecoran dan pengetesan yang dilakukan.

Pengecoran Beton
Adukan beton secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara yang praktis
sehingga tidak memukinkan adanya pengendapan agregat dan tercampuranya kotoran-kotoran atau
bahan lain dari luar.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin dapat digunakan apabila tempat pengadukan beton
terletak jauh dari lokasi beton yang akan digunakan atau menggunakan ready mix.
Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan di cor terlebih dahulu harus
dibersihkan dari segala kotoran-kotoran ( potongan kayu ,batu, tanah dan lain-lain ) lalu dibasahi air
semen.
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan
menjatukan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
Pengecoran dilakukan secara terus-menerus . Adukan yang tidak dicor (di tinggalkan ) dalam waktu
lebih 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan tidak diperkanankan untuk dipakai lagi.
Pada pengecoran baru ( sambungan antara beton lama dan beton baru ), maka permukaan beton
terlebih dahulu harus di besihkan dan dikasarkan dengan menyikat sampai agregat kasar tanpak,
kemudian disiram dengan air semen.

11
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Pemadatan Beton
Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator selama pengecoran berlangsung dan di lakukan
sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

Metode pekerjaan bekisting yaitu, tanah digali sesuai dengan posisi dan dimensinya,
kemudian lebar galian ditambah sebesar 10 cm. Kemudian dipasang pasangan dinding
batako sebagai bekisting dan juga sebagai turap, area siap dipasang dan di-instalasi
tulangan pondasi telapak dan tulangan sloof.
Fabrikasi tulangan besi beton dilakukan diarea terpisah (area los kerja), Fabrikasi tulangan
berdasarkan Bar bending schedule dan bar cutting schedule yang telah dibuat dan disetujui
pihak direksi. Pemotongan besi tulangan menggunakan mesin Bar Cutter sedangkan
pembengkokan besi tulangan menggunakan mesin Bar Bender. Tulangan yang sudah
selesai difabrikasi dileveransir ke lokasi / lahan kerja menggunakan mobil pick up atau
gerobak dorong.
Sebelum tulangan hasil fabrikasi dipasang, Dasar tanah harus dipadatkan dengan
menggunakan stamper, kemudian diurug dengan pasir urug setebal 10 cm setelah itu
diratakan dan disiram air agar padat. Diatas pasir dicor lantai kerja dengan komposisi 1 : 3 :
5 atau menggunakan beton site mix dengan mutu beton K 175 setebal 5 cm.
Diatas lantai kerja yang sudah keras ( 2 hari) dimarking posisi koordinat as bangunan /
pondasi lalu penyetelan besi tulangan.
Pemasangan tulangan sloof dan pedestal pondasi telapak harus secara bersamaan.
Lakukan pengecekan ulang dan setelah mendapat ijin dari direksi maka pondasi bisa dicor,
agar mendapat campuran beton yang baik dan homogen maka beton harus digetarkan
dengan vibrator. Untuk mempercepat schedule pengecoran dapat dilakukan secara paralel
minimal 15 M3. Sehingga pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran dapat terus
berjalan.

b.2 Pekerjaan Kolom Beton :


Pekerjaan kolom beton dilakukan dengan meneruskan besi tulangan (stek / panjang
penyaluran) dari pondasi keatas (sesuai dengan spesifikasi dan aturan yang berlaku).
Sedangkan tahapan pekerjaan kolom adalah:
Fabrikasi bekisting dibuat secara terpisah dilokasi los kerja. Material yang digunakan
adalah triplex tebal 9 mm, kaso 5/7 ; 4/6 dan balok dgn dimensi 6/12 ; 5/10. bekisting
dibuat perpotong bagian. Permukaan triplex diolesi oli secara tipis dan merata. Untuk
pekerjaan kolom dibuat bekisting sebanyak 25 buah. Sehingga pengecoran dapat

12
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

dilakukan secara bertahap.


Fabrikasi tulangan besi beton dilakukan diarea terpisah (area los kerja), Fabrikasi
tulangan berdasarkan Bar bending schedule dan bar cutting schedule yang telah
dibuat dan disetujui pihak direksi. Pemotongan besi tulangan menggunakan mesin
Bar Cutter sedangkan pembengkokan besi tulangan menggunakan mesin Bar
bender. Tulangan yang sudah selesai difabrikasi dileveransir ke lokasi / lahan kerja
menggunakan mobil pick up atau gerobak dorong.
Lakukan marking diatas footing pondasi sesuai dengan gambar, marking tersebut
berupa bentuk dimensi penampang kolom, kemudian dipasang sepatuan dgn cara
pengecoran setebal 5 cm,
Tulangan kolom hasil fabrikasi dipasang dengan cara menyambung pada tulangan
stek pondasi telapak.
Kemudian pasang bekisting, cek vertikalisasi bekisting dengan unting unting, cek
posisi bekisting dengan marking yang ada dan dengan bantuan alat theodolith.
Setelah semua benar, perkuat bekisting dengan memasang scafolding dan
perancah, cek ulang kembali vertikalisasi dan posisi kolom, setelah disetujui pihak
direksi, maka bekisting siap dicor.
Pengecoran kolom dilakukan dengan cara Site mix. Komposisi campuran adalah 1
Pc : 2 Pasir : 3 Agregat, yang diaduk dalam suatu mesin molen berkapasitas 0.5 M3.
Pengecoran beton yang dicurahkan dari tepi atas bekisting kolom harus dengan
selang berdiameter 8 dengan ujung selang 1 m dari dasar kolom, Beton yang
dicurahkan dari atas akan mengakibatkan campuran beton menjadi segregasi.
Kemudian beton tersebut harus digetarkan dengan vibrator sehingga menjadi
campuran yang baik dan homogen. Untuk mempercepat schedule pengecoran dapat
dilakukan secara paralel.
Bekisting kolom dapat dibuka setelah umur beton 24 jam.

c
a

c b
KETe :
a e a.= MULTIPLEK
c b.= TIE ROD 1. PERSIAPKAN ALAT DAN
b
c.= STEEL WALLER BAHAN KERJA
100x50x20x3.2
2. SERUT DAN LURUSKAN
d.= RANGKA PERIMATERIAL BALOK
GT.390 KAYU
e.= LIST SUDUTAN BEKESTING
3. PABRIKASI RANGKA
SIKU BEKISTING,
RANGKA BEKISTING
4. PASANG LIST SUDUT
PERTEMUAN 13
MULTIPLEK
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

BETON DEKING
SEPATU KOLOM L 40.40.4

5. CEK PEMBESIAN, PASANG 6. PASANG PANEL BEKISTING


SEPATU KOLOM KOLOM DISESUAIKAN
& BETON DEKING DENGAN SEPATU KOLOM

b.3. Pekerjaan Balok dan Plat Beton


Pekerjaan pembuatan beton balok dan pelat lantai dapat dilakukan setelah pekerjaan kolom
selesai. Sedangkan tahapan pekerjaan ini adalah:
Fabrikasi bekisting dibuat secara terpisah dilokasi los kerja. Material yang digunakan
adalah triplex tebal 9 mm, kaso 5/7 ; 4/6 dan balok dgn dimensi 6/12 ; 5/10. bekisting
dibuat perpotong bagian. Permukaan triplex diolesi oli secara tipis dan merata.
Fabrikasi tulangan besi beton dilakukan diarea terpisah (area los kerja), Fabrikasi
tulangan berdasarkan Bar bending schedule dan bar cutting schedule yang telah dibuat
dan disetujui pihak direksi. Pemotongan besi tulangan menggunakan mesin Bar Cutter
sedangkan pembengkokan besi tulangan menggunakan mesin Bar bender. Tulangan
yang sudah selesai difabrikasi dileveransir ke lokasi / lahan kerja menggunakan mobil
pick up atau gerobak dorong.
Pasang steger dan scafolding, cek elevasi top steger dengan menggunakan benang,
kemudian pasang balok 8/16 diatas U head scafolding, lalu cek elevasi dan posisi top
balok tersebut.
Pasang bekisting yang sudah difabrikasi diatas balok 8/16, bekisting balok dan pelat
lantai dipasang secara bersamaan. Kontrol elevasi dasar balok dan pelat dengan
levelling, termasuk posisi koordinat balok juga harus dikontrol dengan theodolith.
Setelah semua bekisting dicek, pasang Tulangan balok dan diikuti dengan pemasangan
tulangan pelat lantai. Cek ulang kembali elevasi dan posisi balok dan pelat, setelah
disetujui pihak direksi, maka bekisting siap dicor.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan dengan cara Site mix. Komposisi campuran
adalah 1 Pc : 2 Pasir : 3 Agregat, yang diaduk dalam suatu mesin molen berkapasitas
0.5 M3 dan dikerjakan secara bersamaan. Agar mendapat campuran beton yang baik
dan homogen maka beton harus digetarkan dengan vibrator.

14
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Bekisting balok dan pelat dapat dibuka setelah umur beton 14 hari.
Beton yang baru dicor harus ditutupi karung basah, dan karung tersebut dijaga
kelembabannya dan jangan sampai kering hingga 14 hari.

4. KERJAAN PASANGAN :
Meliputi Pengadaan Gambar dan pemasangan dinding sisi dalam/luar bangunan yang sesuai
dengan gambar.
Pelaksanaan pekerjaan Pasangan Bata : Pertama kita buat campuran pasir pasang dan
semen portland,dengan perbandingan 1 : 4,kemudian kita aduk dengan molen sampai
rata.Kemudian kita buat Lot dari Kolom ke Kolom dengan benang.Terus kita pasang bata
dengan patokan Lot tersebut agar pasangan bata tetap lurus.Terus Bata merah dipasang
dengan menggunakan campuran pasir pasang dan semen dengan jumlah yang seimbang
dan proporsional.sebagai ncatatan campuran pasir pasang dan semen tidak boleh terlalu
banyak dan belepotan agar tidak menyulitkan pada waktu pengerjaan plesteran dan bila ada
stek dikolom harus dimasukkan dalam pasangan bata.

Pelaksanaan pekerjaan Plesteran Bata :


Pertama kita buat campuran pasir pasang dan semen portland,dengan perbandingan 1 : 2,
kemudian kita aduk dengan molen sampai rata.Terus kita buat Lot ke bata dengan
benang.Kemudian kita tarik benang dari satu sisi ke sisi lain dari hasil lot tersebut.Plesteran
dinding harus rata dengan patokan lot tersebut agar plesteran tersebut tetap lurus.Siram air
seperlunya sebelum mulai pengerjaan plesteran agar plesteran tersebut lengket dengan
pasangan bata.Kemudian kita gunakan alat bantu untuk mendapatkan hasil plesteran yang
baik,halus,siku dan lurus.

5. Pekerjaan Kusen,Pintu dan Jendela

15
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Sebelum melaksanakan pekerjaan kusen, pintu dan jendela almunium maka terlebih dahulu
memeriksa gambar-gambar yang ada yang ada sesuai kondisi lapangan (ukuran dan lubang-
lubang ), termasuk mempelajari bentuk pola , penempatan ,cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai dengan gambar.
Contoh material kusen , kaca dan shop drawing kusen , pintu & jendela almunium yang akan
digunakan pada pekerjaan ini terlebih dahulu diajukan ke Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan pelaksanaan pekerjaan dimulai.
Material kusen yang datang ke lokasi proyek ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi
yang baik , tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Seluruh pekerjaan Pintu dan Jendela termasuk dengan kusennya difabrikasi diluar dan
dikerjakan oleh pihak ketiga (Sub Kontraktor).
Sedangkan pekerjaan dilapangan hanya menyisakan pekerjaan kongliong atau void pada
dinding sesuai dengan ukuran kusen.
Setelah pemasangan kusen , pintu & jendela almunium maka kusen, pintu & jendela almunium yang
sudah terpasang ini diberikan perlindungan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan
kerusakan yang disebabkan oleh benturan-benturan benda lain.

16
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

6. PEKERJAAN RANGKA ATAP Baja Ringan Pabrikasi


Bahan rangka atap ringan berdasarkan standart SNI Rangka atap baja ringan yang
dipasang sesuai ketentuan pemasangan dari pabrik.
Penutup Atap Genteng Metal :
Penutup Atap berupa genteng Metal bergelombang dengan bahan dasar metal berlapis
Galvalume.Bentuk profil gelombang yang menyerupai genteng tanah liat yang akan
dipasang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.Nok
genteng,Nok genteng 3 arah dan genteng nok ujung menggunakan bahan yang sama
seperti genteng metal.Insulation memakai alfoil single side beserta roof mesh.Selanjutnya
warna penutup atap harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.Reng
ZincAlume yang digunakan pada kuda-kuda mempunyai ketebalan paling tidak 0,60 mm.

7. PEKERJAAN PLAFOND :
Pekerjaan Plafond dimulai apabila pekerjaan atap dan struktur pelat lantai selesai dikerjakan termasuk
pembongkaran bekisting pelat lantai serta pekerjaan M/E (seperti kabel listrik, plumbing dsb) didalam
plafond juga selesai dipasang dan ditest.
Buat shop drawing plafond, termasuk pola pemasangan dan ukuran modul plafond.

Langkah - langkah Pemasangan Plafond


Langkah 1:
Buat shop drawing plafond
Surveyor membuat marking pada pelat lantai struktur dilapangan berdasarkan shop drawing.
Buat lubang yang telah dimarking dengan Ramset. Lalu pasang dyna bolt M8.
Kemudian pasang hanger Suspension Rod Brackets Boral PN 220/221 dikencangkan pada
dyna bolt M8. Jarak as ke as 1.2 m x 1.2 m
Rod penggantung 4 mm atau 5 mm Soft Galvanized Suspension Rod PN 225 / PN 226
dipasang dengan jarak 1.2 x 1.2 m.
Clip Adjuster Suspension hanger Spring adjusted PN 222 atau PN 223 atau PN 224 dipasang
per jarak 1.2 m x 1.2 m.
Top cross Rail PN 200 atau PN 201 atau PN 202 dipasang standar per jarak 1.2 m as ke as
melintang arah balok struktur.
Langkah 2:
Marking elevasi plafond pada dinding.
Plafond yang digunakan Ex. Jaya board tebal 9 mm dan multiplex tebal 6 mm untuk plafond
expose.
Cat semua permukaan hollow dengan cat zinc chromate Ex. Kansai sebelum dipasang.

17
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Pasang hollow 40 x 40 mm pada dinding yang sudah dimarking dengan dynabolt M6 mm.
Tarik benang arah memanjang dan melintang sebagai acuan starting point.
Fabrikasi hollow 40 x 40 menjadi rangka dengan ukuran 1.2 x 2.4 m, sambungan hollow
menggunakan rivet. Setelah itu gantungkan pada hanger.
Kemudian pada tengah rangka dipasang hollow 20 x 40 arah memanjang dan melintang
dengan jarak setiap 60 cm, sambung dengan rivet.
Setelah semua hollow menjadi satu kesatuan rangka plafond, pasang gypsum ke rangka
dengan tepi gypsum bertumpu pada hollow 40 x 40.
Sambungan gypsum ditutup dengan perforated paper tape dan jointing compound.

8. Pekerjaan Keramik
Cara Pelaksanaan
Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan keramik adalah sebagai berikut :
Plester Kasar dinding
Permukaan plester harus kasar, agar daya lekatnya dengan adukan keramik kuat.
Kepalaan Keramik
Tarik benang untuk lajur kepalaan arah vertikal 2 jalur selebar keramik dan arah horisontal 2 jalur
sepanjang keramik. Pertemuan 2 jalur kepalaan (Horisontal dan vertikal) merupakan starting
point (titik awal) pemasangan keramik. Ratakan adukan pada jalur keramik. Pasang kepalaan
keramik dengan tebal finish mengikuti benang acuan. Setelah kepalaan benang vertikal dan

18
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

horisontal selesai, buat kepalaan vertikal dan horisontal sejarak maksimal 2 m (sesuai kelipatan
keramik).

Pengecekan kerataan
Setelah kepalaan selesai, lakukan pengecekan terhadap kerataan pasangan yang ada. Posisi
tersebut harus sama dengan gambar pelaksanaan.
Pasang keramik
Pasang keramik pada starting point ( titik awal)
Pemasangan ini mengikuti benang pertolongan dari kepalaan. Semua pemasangan terlebih
dahulu melekatkan perekat pada jalur keramik, kemudian keramik diletakkan dengan
menumbuk, sehingga permukaan keramik rata dengan tarikan benang. Lakukan pengecekan
terhadap vertikalitas, kerataan dan kerapihan pasangan keramik.
Pengecoran nat

19
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Setelah pasangan keramik kering, lakukan pengisian nat dengan bahan pengisian sesuai
spesifikasi dan langsung dibersihkan.
Pengamanan (proteksi ) hasil kerja
Hasil kerja yang telah dicapai harus diamankan dari kerusakan kerusakan karena pengaruh
luar. Terutama yang belum kering. Pengamanan hasil kerja dilakukan dengan jalan menutup
pasangan keramik dengan triplek 3 mm. Serta pekerjaan di atas keramik harus menggunakan
tangga dengan kaki tangga dilapisi karet atau kaki scaffolding menggunakan karet.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Sering dijumpai ukuran keramik pada kenyataan terdapat selisih beberapa milimeter. Untuk itu harus
diperhatikan pada waktu perencanaan (pembuatan gambar pelaksanaan ), lebar nat antara lantai
disesuaikan agar sumbu nat tersebut tetap segaris.
METHODE PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

9. Pekerjaan Pengecatan

20
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Agar Hasil Pengecatan lebih baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Buka kaleng cat dengan hati-hati agar debu tidak masuk kedalam kaleng, lalu aduk hingga rata.
Jangan celupkan kuas atau roller terlalu banyak kedalam cat, ingat juga dua lapis cat tipis lebih
baik daripada satu lapisan tebal.
Selesaikan satu bagian dalam waktu yang sama, misalnya seluruh dinding atau langit-langit
dahulu.
Untuk permukaan yang menyerap seperti dinding baru, lapisan pertama harus tipis, dan
gunakan air untuk mengencerkan cat water based dan lapisan spirtus putih untuk cat flat oil
based.
Biarkan lapisan cat mengering sepenuhnya sebelum mengecat lapisan berikutnya.
Bila proses pengecatan dihentikan sementara, bungkuslah kuas dengan kertas timah agar tetap
basah dan cat tidak mongering, tetapi jangan juga terlalu lama.

Pengecatan Dinding Luar:


Pekerjaan pengecatan dilaksanakan apabila pekerjaan plesteran + acian benar-benar sudah
selesai 1 minggu.
Pasang Scafolding pada area yang akan dicat.
Bersihkan permukaan bidang dari kotoran, minyak maupun bekas adukan.
Tahap pertama Lapisi permukaan dengan alkali resistant sealer. Pengecatan menggunakan alat
bantu (kayu) yang ujungnya dipasang roll brush. Sedangkan pengecatan disudut yang tidak
terjangkau roll digunakan kuas.
Jika ada dinding yang masih retak, maka keretakan tersebut harus segera diperbaiki dengan
menggunakan plamuur, diampelas halus, baru pengecatan dapat diteruskan kembali.
Setelah dinding dilapisi Alkali Resistant sealer lanjutkan dengan undercoat elastomeric
weathershield hingga merata. Diamkan 1 hari.
Lanjutkan dengan lapisan terakhir menggunakan top coat elastomeric weathershield .

Pengecatan Plafond :

21
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Pekerjaan pengecatan dilaksanakan apabila pekerjaan plesteran + acian dan plafond benar-
benar sudah selesai. Pengecatan Plafond dilakukan lebih dulu dari pengecatan dinding dalam.
Pasang Steger pada area yang akan dicat, kaki steger harus dilapisi karet atau kayu.
Bersihkan permukaan bidang dari kotoran, minyak maupun bekas adukan.
Tahap pertama Lapisi permukaan sambungan gypsum dengan compound agar bekas perban
gypsum sambungan tidak terlihat. Hindari penyambungan yang menggelembung atau melendut.
Jika ada penyambungan yang tidak rata perbaiki permukaan sambungan dengan amplas
kemudian finish dengan compound.
Pengecatan plafond menggunakan kayu yang ujungnya dipasang roll brush. Sedangkan
pengecatan disudut yang tidak terjangkau roll digunakan kuas.
Lapisi permukaan gypdum dengan cat dasar tipis 1 2 x sapuan.
Lanjutkan dengan lapisan terakhir menggunakan cat dinding dalam yang sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan.
Lantai harus dilapisi plastik atau kertas agar cipratan atau tumpahan cat tidak mengotori lantai.
Pengecatan Dinding Dalam:
Pekerjaan pengecatan dilaksanakan apabila pekerjaan plesteran + acian dan plafond benar-
benar sudah selesai.
Pasang Steger pada area yang akan dicat, kaki steger harus dilapisi karet atau kayu.
Bersihkan permukaan bidang dari kotoran, minyak maupun bekas adukan.
Tahap pertama Lapisi permukaan dengan plamir. Pengecatan menggunakan kayu yang
ujungnya dipasang roll brush. Sedangkan pengecatan disudut yang tidak terjangkau roll
digunakan kuas.
Jika ada dinding yang masih retak, maka keretakan tersebut harus segera diperbaiki dengan
menggunakan plamuur, diampelas halus, baru pengecatan dapat diteruskan kembali.
Setelah dinding dilapisi plamir lanjutkan dengan undercoat emulsi hingga merata. Diamkan 1
hari.
Lanjutkan dengan lapisan terakhir menggunakan top coat emulsi.
Lantai harus dilapisi plastik atau kertas agar cipratan atau tumpahan cat tidak mengotori lantai.

12.Pekerjaan Elektrikal dan Sanitary


Lingkup kerja

22
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Menyiapkan seluruh tenaga kerja,material dan peralatan juga instalasi dan test yang mesti
dilakukan untuk kelengkapan dan pengoperasian system kelistrikan secara lengkap sesuai
persyaratan dari gambar atau spesifikasi.
a. Layanan kelistrikan secara lengkap termasuk system penyambungan ke PLN.
b. System kabel listrik ( Power wiring system ) dan system groundingnya.
c. Lampu penerangan dan panel board,distribution boarddll.
d. Harus disediakan pembungkus kabel ( conduit ) dalam dinding bata, pasangan batu dll,guna
penginstalasian yang semestinya sesuai dengan persyaratan digambar dan spesifikasi.
e. Sediakan juga penginstalasian kabel listrik lainnya yang dibutuhkan untuk perkakas mesin,alat
elektronik secara lengkap sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

Pelaksanaan kerja dan tampilan yang baik dari penginstalasian agar sama pentingnya dengan
efisiensi secara elektrikal dan mekanis,seluruh instalasi secara umum mempunyai kualitas yang
setara ,rapi,mengecek dsecara keseluruhan dari gambar jumlah kuantitas kelistrikan.Material yang
kurang atau rusak selama penginstalasian harus diperbaiki atau diganti oleh dengan biaya
sendiri.Seluruh pekerjaan pemotongan,pengeboran dan penyambungan yang diperlukan untuk
instalasi dilakukan sedemikian rupa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Seluruh Kabel diinstalasi dalam pembungkus yang standart apabila kabel masuk dalam dinding
beton atau dinding bata.Ukuran minimum kabel NYY 4 x 16 mm2.
Segala jenis dan bentuk lampu penerangan ini berikut pelengkapnya dipasang dibeberapa lokasi
sesuai dengan yang ada dalam gambar dan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

KESIMPULAN :
Rencana pelaksanaan pekerjaan dimulai paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) diterbitkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran. Urutan pelaksanaan masingmasing
pekerjaan disesuaikan dengan rencana Jadwal Pelaksanaan Kerja. Metode Pelaksanaan ini dibuat
berdasarkan dokumen pelelangan dan hasil rapat penjelasan Aanwitjzing kemudian dilanjutkan
dengan peninjauan lokasi pekerjaan yang dilaksanakan setelah Aanwijzing kantor serta pengalaman
pengalaman kerja sebelumnya.

Tanjung Redeb, 27 Juni 2016


CV. PASARAKAN

23
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

ttd

SADIKIN
Direktur

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ).

Bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 )


konstruksi kepada setiap orang yang berhubungan dengan :

1. Pemindahan bahan baku,penggunaan peralatan kerja konstruksi,proses produksi dan


lingkungan tempat kerja.

2. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan


kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi
pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh pengguna jasa.

3. Kontraktor akan berusaha memenuhi ketentuan sesuai ketentuan yang berlaku : PERMEN PU
No. 09 / PRT / M / 2009 SMK3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum.

24
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI.

1. Pihak kami akan menerapkan dan membuat prosedur untuk identifikasi bahaya,Penilaian risiko
dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan rencana K3 Kontrak ( RK3K )
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.Kontraktor akan melibatkan Petugas K3
Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 kecil s/d tinggi.Petugas K3 bertugas untuk
merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi.

2. Konntraktor akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi.

3. Kontraktor akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K setiap bulan secara
berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.

25
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

Setiap proyek memiliki karakteristik yang berbeda.

Kontraktor melakukan identifikasi potensi bahaya dalam kegiatan konstruksi yang akan
dilakukan.

Kontraktor membuat mapping potensi bahaya menurut area kerja masing-masing.

Kontraktor mengadakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas
penanganan.

Kontraktor menyusun Risk Rating darui semua kegiatan konstruksi yang dilakukan .

Berdasarkan hasil identifikasi dan Evaluasi disusun rencana pengendalian dan pencegahan
kecelakaan.

Kontraktor menerapkan konsep Manajemen K3 yang baku.

Kontraktor menyusun program implementasi dan program K3L yang dilakukan.

Rencana Kerja yang telah disusun diharapkjan diimplementasikan dengan baik.

Kontraktor menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan program K3L.

Kontraktor menyusun program K3l terpadu.

Hal-hal yang berhubungan dengan K3 :

26
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

27
PENGAJUAN MATERIAL Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

START

CONTOH MATERIAL DARI SUPPLIER DIEVALUASI OLEH TIM ENGINEERING

PENYESUAIAN SPESIFIKASI OLEH KONTRAKTOR

MEMENUHI TIDAK
PERSYARATAN

TIDAK
KONSULTAN PENGAWAS SETUJU KONSULTAN PPTK
PERENCANA

CONTOH MATERIAL BISA DIPAKAI DALAM PROYEK

SELESAI

28
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

PENGAJUAN
SHOP DRAWING

START

SHOP DRAWING
DIEVALUASI OLEH TIM ENGINEERING
PERBAIKAN OLEH KONTRAKTOR
MEMENUHI TIDAK
PERSYARATAN

KONSULTAN PPTK
TIDAK
KONSULTAN PENGAWAS SETUJU PERENCANA

SHOP DRAWING BISA DIPAKAI DALAM PROYEK

SELESAI

29
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman
PROSEDUR
PEKERJAAN PONDASI POER PLAT

START

SHOP DRAWING
PONDASI

BEKISTING
PONDASI

PEMBESIAN PONDASI
POER PLAT

PERSIAPAN PLUMBING DAN INST.LISTRIK PENGECEKAN OLEH


SURVEYOR

PERSIAPAN PENGECORAN
KOORDINASI SITE MANAGER

PROSES
PENGECORAN

CURING

SELESAI

30
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

PROSEDUR
PEKERJAAN
KOLOM

START

SHOP DRAWING
KOLOM

BEKISTING
KOLOM

PEMBESIAN
KOLOM

PERSIAPAN PLUMBING DAN INST.LISTRIK PENGECEKAN OLEH


SURVEYOR

PERSIAPAN PENGECORAN
KOORDINASI SITE MANAGER

PROSES
PENGECORAN

CURING

SELESAI

31
Metode Pelaksanaan
Penambahan Ruang POKJA ULP dan Penataan Halaman

PROSEDUR
PEKERJAAN
BALOK DAN PLAT

START

SHOP DRAWING
BALOK DAN LANTAI

BEKISTING
BALOK / LANTAI
PPTK
PEMBESIAN PPTK
BALOK DAN PLAT

PERSIAPAN PLUMBING DAN INST.LISTRIK PENGECEKAN OLEH


SURVEYOR

PERSIAPAN PENGECORAN
KOORDINASI SITE MANAGER

PROSES
PENGECORAN

CURING

SELESAI

32

Anda mungkin juga menyukai