METODE PELAKSANAAN
PAKET
Perluasan Jaringan SPAM Ds Kedungpring Kec. Balongpanggang
April 2018
PENAWAR :
Halaman 0
Metode Pelaksanaan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
SPAM adalah kebutuhan yang sangat vital bagi kepentingan masyarakat . Dengan seiring padatnya
penduduk di daerah tersebut dan semakin berkembangnya wilayah daerah sekitarnya sehingga
dibutuhkan SPAM yang lebih representatif yang dapat memenuhi kebutuhan wilayah sekitar.
Halaman 1
Metode Pelaksanaan
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan Persiapan
Persiapan suatu pekerjaan sebelum masuk ke pekerjaan utama, sangat menentukan
kesuksesan suatu pekerjaan.
Pekerjaan persiapan harus sudah direncanakan sebelum masuk ke pekerjaan utama.
Perencanaannya dibuat dengan efektif dan efisien, namun tetap memenuhi segala aspek yang
diperlukan guna mendukung pelaksanaan pekerjaan utama dari proyek yang akan
dilaksanakan.
a. Pembersihan Lokasi
Untuk pekerjaan pembersihan lokasi dan perlatan terhadap lahan yang elevasinya tidak
merata. Pembersihan dilakukan menyangkut lokasi pekerjaan utama sekaligus lokasi
direksi, barak pekerja, gudang atau lokasi – lokasi tambahan yang masih dibutuhkan saat
pekerjaan sedang berlangsung. Pekerjaan ini melibatkan para pekerja yang menggunakan
alat bantu dan untuk pekerjaan yang berat seperti penggalian, perataan tanah
menggunakan excavator serta dump truk untuk mengangkut material- material yang tidak
terpakai.
Direksi Keet
Fasilitas kantor ini terdiri dari ruang – ruang kerja, ruang rapat, serta sarana – sarana
pendukung lainnya seperti instalasi air, listrik, toilet dan tempat ibadah. Seluruh Faslitas
dan sarana yang dibangun bersifat sementara, oleh karena itu desain kantor proyek ini
Halaman 2
Metode Pelaksanaan
dibuat sementara.Kantor direksi ini di buat di dalam lokasi proyek sehinggga memudahkan
pengawasan dan koordinasi antara kontraktor, Konsultan dan Pemilik Proyek.
Barak Kerja
Bangunan ini berfungsi untuk tempat beristirahat bagi pekerja proyek. Barak pekerja di
tempatkan di dekat lokasi proyek, untuk memudahkan pengawasan keluar masuknya para
pekerja ke dalam lokasi proyek, sekaligus untuk menjaga keamanan material dan
peralatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan.
d. Pengukuran
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan harus dilakukan pengukuran di lokasi proyek.
Untuk mendapatkan gambar topografi dan elevasi di lokasi tersebut. Pengukuran dapat
dilakukan dengan dua cara:
Untuk areal darat menggunakan Theodolit dan Water pass
Dasar pengukuran dari titik BM yang ada
Dari hasil pengukuran ini ditentukan tata letak dan titik ikat dari bangunan – bangunan
yang akan dikerjakan. Pengukuran dilaksanakan oleh juru ukur yang berpengalaman
dibantu oleh tenaga kerja yang telah dipilih untuk pekerjaan ini. Setelah pengukuran
selesai dilanjutkan dengan pemasangan bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh juru ukur agar penempatan
bangunan benar-benar tepat.
Tahapan Pekerjaan:
Koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran (request of work)
Penentuan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi
Pengukuran dikerjakan dengan menggunakan theodolit dan waterpass
Buat peta situasi kerja beserta cross section dan long section
Plotting data ukur ke construction drawing
Halaman 3
Metode Pelaksanaan
Waterpass
Bak Ukur
Meteran
Alat Bantu
Tenaga Kerja
Surveyor
Chief Surveyor
Pekerja Harian
Bahan:
Kayu Kelas II
Paku
Benang Ukur Cat pilox
Halaman 4
Metode Pelaksanaan
BAB III
URAIAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN TANAH
Galian
Galian ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau
ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Galian terbatas pada galian untuk pipa utama dan
pembagi meuju SR.
Sebelum melakukan pekerjaan galian terlebih dahulu harus melakukan pengukuran awal atau
persetujuan Pengawas / Direksi Lapangan pada saat observasi bersama untuk mendapatkan
gambar situasi dan penampang melintang yang jelas.
Setelah itu gambar penampang melintang yang menunjukkan detail elevasi tanah asli
dimintakan persetujuan Direksi Pekerjaan / Pengawas sebelum melakukan galian lebih lanjut.
Penggalian harus menurut kelandaian sesuai dengan gambar atau petunjuk direksi agar air
dapat mengalir dengan lancar.
Sumber Daya Alat :
Cangkul, Sekop, linggis,Gancu
Pickup
Bagan Alir :
Halaman 5
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan timbunan :
Pada tempat yang dilakukan penghamparan timbunan harus bersih dari semua bahan
yang tidak diperlukan sesuai dari petunjuk dari Direksi Pekerjaan
Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam
lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan seperti
yang disyaratkan dalam toleransi dimensi atas.
2. PEKERJAAN STRUKTUR
2. Setelah pekerjaan pengeboran selesai atau bersamaan dengan pekerjaan pengeboran, pada
lubang tanah lalu dimasukkan pipa besi dengan garis tengah yang sesuai dengan garis tengah
Halaman 6
Metode Pelaksanaan
bor (lubang tanah), sehingga ujung pipa tersebut sampai pada dasar pengeboran, hal ini
dilakukan agar lubang pengeboran tidak berubah kedalamannya akibat longsor di dalam.
3. Setelah bor tanah ditarik keluar dari pipa besi, kemudian dalam pipa dimasukkan beton dengan
mutu sesuai rencana dan atas persetujuan direksi.
4. Guna pemadatan campuran beton kering dalam pipa, dipakailah timbris dengan berat kurang
lebih 100 kg yang terbuat dari besi atau kayu dengan garis tengah kurang lebih 25 cm atau 27
cm . Dipakai lebih kecil dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan. Campuran beton kering
dalam pipa, kemudian ditimbris beberapa kali sambil pipa secara perlahan diangkat ke atas
setinggi kurang lebih 50 cm.
5. Campuran beton kering dalam pipa, setelah ditimbris beberapa kali akan mendesak tanah dasar
dan tanah di sampingnya hingga menjadi bentuk kebulat bulatan dan keadaan seperti ini dapat
berfungsi sbagai telapak kaki pondasi tiang straus. Sesudah permukaan beton kering yang
ditimbris dalam pipa mencapai sama tinggi dengan ujung yang telah diangkat setinggi kurang
lebih 50 cm, pekerjaan timbris lalu dihentikan dan alat timbris ditarik keluar dari pipa.
Halaman 7
Metode Pelaksanaan
6. Selanjutnya rangkaian tulangan beton kolom bulat dengan garis tengah sesuai dengan garis
tengah lubang pipa yang terdiri dari tulangan pokok dengan begel (sengkang) spiral dimasukkan
ke dalam pipa besi. Pabrikasi besi strauss pile menggunakan sengkang besi sesuai rencana
menggunakan alat gulungan dari pipa dililitkan untuk mendapatkan bentuk spiral kemudian
ditarik dengan jarak antar sengkang sesuai gembar rencana .Besi tulangan utama memakai
dimasukan kedalam lubang besi spiral dan diikat menggunakan kawat ikat.Bagian atas disisakan
bebarapa cm untuk over stek, Proses pemasukan besi atas sepengetahuan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan rabat bawah poer dilaksanakan sesuai dengan petunjuk direksi dan sesuai gambar yang
direncanakan setelah, rabatan ini mempengaruhi elevasi dasar Poer,
BETON
Pekerjaan beton sesuai Spek teknis dikerjakan setelah pekerjaan pengeboran selesai dikerjakan.
Pekerjaan pengecoran ini meliputi.
Pengecoran Bored Pile
Pengecoran Pile Cap (Poer)
Pengecoran Sloof
Pengecoran Kolom
Pengecoran Balok
Pengecoran Beton Ikat
Halaman 8
Metode Pelaksanaan
Pengecoran Balok Ring Melintang
Pengecoran Plat lantai Tandon
Pengecoran dinding Tandon
Pengecoran Plat Tutup Tandon
Kebutuhan Tenaga :
Pekerja
Mandor
Tukang
Bagan Alir :
Pembesian
Yang termasuk dalam pekerjaan pembesian adalah:
Pemotongan besi
Pembengkokan
Penyetelan besi beton sesuai dengan gambar
40d
Halaman 10
Metode Pelaksanaan
Workshop Pengetesan
Halaman 11
Metode Pelaksanaan
Halaman 12
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Pondasi Strauss
7. Menentukan letak tiang straus terlebih dahulu (uitzet), sumbu tiang straus harus tepat pada
Pada titik dimana tiang straus didirikan, supaya dilubang vertikal dengan jalan mengebor sampai
kedalaman rencana dengan sepengetahuan dan persetujuan direksi. Garis tengah bor cukup
diambil 40 cm,sesuai rencana.
8. Setelah pekerjaan pengeboran selesai atau bersamaan dengan pekerjaan pengeboran, pada
lubang tanah lalu dimasukkan pipa besi dengan garis tengah yang sesuai dengan garis tengah
bor (lubang tanah), sehingga ujung pipa tersebut sampai pada dasar pengeboran, hal ini
dilakukan agar lubang pengeboran tidak berubah kedalamannya akibat longsor di dalam.
9. Setelah bor tanah ditarik keluar dari pipa besi, kemudian dalam pipa dimasukkan beton dengan
mutu sesuai rencana dan atas persetujuan direksi.
10. Guna pemadatan campuran beton kering dalam pipa, dipakailah timbris dengan berat kurang
lebih 100 kg yang terbuat dari besi atau kayu dengan garis tengah kurang lebih 25 cm atau 27
cm . Dipakai lebih kecil dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan. Campuran beton kering
dalam pipa, kemudian ditimbris beberapa kali sambil pipa secara perlahan diangkat ke atas
setinggi kurang lebih 50 cm.
Halaman 13
Metode Pelaksanaan
11. Campuran beton kering dalam pipa, setelah ditimbris beberapa kali akan mendesak tanah dasar
dan tanah di sampingnya hingga menjadi bentuk kebulat bulatan dan keadaan seperti ini dapat
berfungsi sbagai telapak kaki pondasi tiang straus. Sesudah permukaan beton kering yang
ditimbris dalam pipa mencapai sama tinggi dengan ujung yang telah diangkat setinggi kurang
lebih 50 cm, pekerjaan timbris lalu dihentikan dan alat timbris ditarik keluar dari pipa.
12. Selanjutnya rangkaian tulangan beton kolom bulat dengan garis tengah sesuai dengan garis
tengah lubang pipa yang terdiri dari tulangan pokok dengan begel (sengkang) spiral dimasukkan
ke dalam pipa besi. Pabrikasi besi strauss pile menggunakan sengkang besi sesuai rencana
menggunakan alat gulungan dari pipa dililitkan untuk mendapatkan bentuk spiral kemudian
ditarik dengan jarak antar sengkang sesuai gembar rencana .Besi tulangan utama memakai
dimasukan kedalam lubang besi spiral dan diikat menggunakan kawat ikat.Bagian atas disisakan
bebarapa cm untuk over stek, Proses pemasukan besi atas sepengetahuan dan persetujuan
direksi.
Halaman 14
Metode Pelaksanaan
13. Sesudah tulangan distel (diatur) dengan baik yaitu satu sumbu dengan pipa dan terletak di dasar
beton tumbuk, kemudian campuran beton seuai rencana dan setelah dilakukan slump test dan
seuai dengan persetujuan direksi lalu dimasukkan ke dalam pipa. Bersamaan dengan proses
pengecoran, beton cair dipadatkan dengan alat getar (vibrator) dan pipa besi diangkat perlahan
lahan ke luar dari lubang tanah hingga seluruh lubang tanah terisi penuh dengan beton.
Pekerjaan Aspal
Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan maka lapisan
pondasi ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran aspal panas.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan
Tendem Roller/ walles.
Selama pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.
Halaman 15
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor.
Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran
aspal cair.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan
dilapisi.
Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan
Lapis Perekat
Sebelum laston Lapis Aus AC-WC Levelling dihampar pada existing jalan, untuk merekatkan antara
permukaan lama dengan yang baru (AC-WC-Levelling) digunakan bahaan lapis perekat yang
disemprotkan dengan menggunakan apal spayer.
Metoda kerja :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untur
disetujui
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan air compressor.
Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn komposisi sesuai spesifikasi dan
dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan
dilapisi.
Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan.
Halaman 16
Metode Pelaksanaan
Laston – Lapis Aus (AC-WC) Levelling
Setelah lapisan perbaikan pekerjaan AC - Base (Patching) dan lapis perekat selesai dilaksanakan
maka dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix dengan
menggunakan Laston Lapis Aus (AC-WC Leveling) dengan ketebalan sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar maupun spesifikasi teknik.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Aus (AC-
WC Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC Levelling dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan
dan densitynya.
Pencampuran maretial hotmix AC-WC Levelling di olah menggunakan AMP.
Material hot mix AC-WC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi
pekerjaan.
Material AC-WC Levelling dihampar dengan manual dan dipadatkan dengan walles.
Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core
driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah plat Lantai Jembatan sudah terbangun dan model railing
disesuaikan gambar, Pengelasan dan Pengecatan dilakukan dengan sepengetahuan dan
persetujuan direksi.
Rambu Jalan
Rambu dibuat di luar lokasi pekerjaan untuk kemudian dikirim ke lokasi proyek. Rambu
dibuat dari pipa galvanis 2” dan juga seng dengan diameter 60 cm
Halaman 17
Metode Pelaksanaan
BAB IV
PEKERJAAN PENUNJANG
(TRAFFIC MANAJEMEN)
3. Operasional :
1. Penempatan rambu & lampu pengatur lalu lintas.
2. Pengoptimalan koordinasi dengan instansi terkait pada saat jam-jam sibuk.
3. Persiapan equipment pembantu untuk koordinasi darurat.
4. Persiapan akses-akses divertion road seandainya terjadi traffic jam.
5. Maintenance akses road.
Halaman 18
Metode Pelaksanaan
Moveable Barrier
Area Konstruksi
Flagman
Halaman 19
Metode Pelaksanaan
Halaman 20
Metode Pelaksanaan
Halaman 21