Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

1. PEMBANGUNAN REST AREA


TAMAN NASIONAL KELIMUTU ( TNK ).T.A 2014
Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen lelang
dan uraian
Yang diberikan sesuai RAB/Daftar Kuantitas dan Harga yang telah kami terjemakan dan didokumentasikan
dalam
Bentuk Tulisan yang menggambarkan proses pelaksanaan mulai dari awal pekerjaan sampai
pelaksanaan pekerjaan
Selesai .Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan utama yang
harus dipenuhi didalam
mengikuti Pelelangan Umum Paket : PEMBUATAN TAMAN HIJAU CIVIC CENTRE

Belajar dari kekurangan pada proses penyusunan metode Pelaksanaan sebelumnya maka Perusahaan
kami dalam
menyusun Metode pelaksanaan kali ini sesuai refrensi yang telah kami himpun dari berbagai buku
panduan dan
dipadukan dengan Pengalaman Lapangan sebelumnya lalu kami implementasikan dalam bentuk tulisan
yang kami jelaskan secara terperinci dan sedetail mungkin.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar
uraian tahapan
pelaksanaan dari pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat menggambarkan
keterkaitan dari
masing masing item pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
Dalam metode ini
juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan dampak lingkungan
yang terjadi selama
Perusahaan kami melaksanakan pekerjaan nantinya .

Lokasi Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan

Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Kabupaten Nagekeo

I. GAMBARAN UMUM

Untuk melaksanakan suatu pekerjaan kita membutuhkan suatu perencanaan


kerja yang baik. Bagi pelaksana konstruksi, perencanaan tersebut sering disebut sebagai
METODE PELAKSANAAN / metode kerja, yang dalam penerapannya diketahui
mengenai input proses, maupun output proses sehingga dapat terkontrol
pelaksanaannya dengan mudah. Dengan dibuatnya metode pelaksanaan / metode kerja
diharapkan nantinya dapat dijadikan acuan kerja selama masa pelaksanaan, dan pada
akhirnya dapat tercapai hasil pekerjaan yang “ TEPAT WAKTU, TEPAT MUTU
DAN TEPAT BIAYA “.
Untuk memenuhi tuntutan di atas penyedia jasa siap menyediakan tenaga ahli
yang cakap dan cukup terampil dibidangnya sebagai pelaksana di lapangan di dukung
oleh assisten pelaksana yang handal , serta di dukung pula dengan peralatan yang
memadai sesuai kebutuhan, baik di segi jumlah maupun kapasitas operasional dalam
rangka kelancaran dan keseimbangan pekerjaan di lapangan. Penyedia barang / jasa
akan selalu mengadakan koordinasi dengan Direksi, instansi terkait baik teknis maupun
non teknis terlebih pendekatan dengan pemerintah setempat, berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan

II.METODE PELAKSANAAN FISIK PEKERJAAN


Yang akan diuraikan di dalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal
berkaitan dengan item pekerjaan yang sesuai dengan BOQ, yang didalamnya memuat
pengukuran pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dan item pekerjaan tersebut adalah
sebagai berikut :

1.PEKERJAAN UMUM DAN PERSIAPAN


Yang akan diuraikan di dalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan item pekerjaan tersebut yang didalamnya memuat pengukuran pembuatan gambar kerja (Shop
drawing) sesuai dengan item Pekerjaan berikut ini :

1 Pembuatan Papan Nama Proyek ls 1,00


2 Pembersihan, Pengukuran Lokasi dan Pasang Bouwplank ls 1,00
3 Penyediaan Air Kerja ls 1,00
4 Administrasi dan Dokumentasi ls 1,00
Dengan Uraian penjelasannya Sbb :
1. Pembuatan papan nama proyek.
Pembuatan papan proyek dari BALIHO yang sudah dicetak/atau dari triples, landasan tripleks 3 mm,Rangk
rencana Pekerjaan yang meliputi:
Nama Paket,Lokasi Pekerjaan,Jangka Waktu Pelaksanaan dan Nilai Kontrak,dan
nama kontraktor pelaksana.
Penempatan Papan Proyek disekitar lokasi pekerjaan yang mudah dilihat oleh publik
dengan tulisan yang terang, dan jelas.

2. Pembersihan, Pengukuran Lokasi dan Pasang Bouwplank


Sebelum pelaksanaan Pekerjasan Lokasi pekerjaan harus dibersikan dari semua kotoran dan pepohonan apapun
yang berada diatas lokasi pekerjaan.sebelumnya harus melakukan pendekatan dengan Mosalaki setempat.
Pematokan dan pengukuran adalah perencanaan untuk menunjukan ke pihak kontraktor
Mengenai tata letak atau ley out dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun yang meliputi
pengukuran kembali lokasiyang akan dibangun.
dalam pematokan dan pengukuran pihak kontraktor dan pemilik proyek melaporkan
kepemerintah setempat mengenai tujuan keberadaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Dimulai dengan melakukan pengukuran dan pembuatan patok ukur tetap yang akan menjadi
Pedoman bagi pengukuran selanjutnya. Patok tetap dibuat diluar garis bangunan yang akan
dibangun agar tidak hilang selama pelaksanaan nantinya.dilanjutkan dengan pemasangan
buwplank sesuai bentuk dan ukurannya(Dena gambar yang ada).

3. .Pengadaan Air Kerja


Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek , dan bisa di peroleh dengan
menyediakan watter tank dengan mendatangkan air dari mata air terdekat demi memenui
penyediaan air dilokasi pekerjaan.

4. Administrasi dan Dokumentasi


Meliputi semua biaya administrasi yaitu : Laporan Harian, Mingguan,Bulanan.serta data Visual
berhubungan dengan pekerjaan dimaksud.

.
MOBILISASI :
Yang termasuk dalam item mobilisasi adalah :
- Mobilisasi personil, bahan dan peralatan/CONCRETTE MIXER, DUMP
TRUCK
- Penyediaan bangunan sementara untuk base camp/direksi keets dan akomodasi Direksi,
kantor dilapangan.

Diagram Pelaksanaan :
START JADWAL PELAKSANAAN SUDAH
JADWAL PELAKSANAAN
SELESAI

 MOBILISASI PERSONIL
MOBILISASI/DEMOBILISASI
 MOBILISASI ALAT
TIDAK
YA
CEK SELESAI

II. PEKERJAAN TEMBOK PENYOKONG

1 Galian Tanah Pondasi M3


2 Urugan Pasir M3
3 Pas. Batu Kosong/Aanstamping M3
4 Pas. Pondasi batu kali/Tembok Penyokong M3
5 Plesteran Pondasi 1 PC : 3 PsR M2
6 Acian Pondasi M2

METODE PELAKSANAAN :
1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Metode kerja :
i. Sebelum penggalian tanah pondasi dimulai juru ukur memasang profil sebagai
acuan untuk menunjukan batas, bentuk, ukuran maupun elevasi dari suatu
pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.
ii. Tanah hasil galian dapat dibuang disekitar lokasi pekerjaan, sehingga tanah galian
tersebut dapat digunakan lagi untuk menguruk kembali bekas galian dan harus
mendapat persetujuan dari Direksi atau Pengawas Lapangan.
iii. Untuk keadaan-keadaan khusus, kemiringan lereng galian pondasi dapat
menyimpang dari criteria yang ada atas dasar petunjuk dan persetujuan dari
Direksi pihak pelaksana harus memperbaikinya kembali.
iv. Apabila galian tanah untuk pondasi telah selesai, maka bersama-sama Direksi atau
Pengawas Lapangan melakukan pemeriksaan ulang terhadap dimensi galian,
apakah sesuai dengan gambar rencana yang ada, sehingga dapat dilakukan
pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan pemasangan pondasi.
v. Bersama-sama Direksi lapangan, melakukan pemeriksaan pada bagian yang telah
terpasang apakah sudah bias diurung atau belum.
vi. Tanah humus maupun akar-akar kayu yang berada pada bagian yang diurung agar
dibersihkan dan dibuang jauh dari lokasi pekerjaan.
vii. Bagian yang diurung apabila sudah siap maka pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan.
viii. Pekerjaan Galian Tanah selesai dokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan
laporan.

2. Urugan Pasir
► Definisi/Uraian
◙ Pekerjaan urugan pasir adalah penambahan material dari urugan pasir berupa
peninggian/menutupi kembali ruang pondasi.
\ batu dari kedua Sisi.
◙ Pekerjaan Urugan pasir pada proyek ini menggunakan pasir urug yang telah ada
dilokasi pekerjaan.

► Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut :
Material urugan pasir yang disetujui direksi diambil dengan menggunakan

tenaga manusia
Pekerjaan pengurugan dan pemadatan dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi,
◙ Urugan pasir dikerjakan mengikuti bidang-bidang lapisan arah horizontal
selebar bidang kerja, pekerjaan pengurugan pasir ini dilakukan secara manual
oleh tenaga manusia.
◙ Tebal lapisan urugan pasir sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 15 Cm/
yang disyaratkan dan setiap lapis harus dipadatkan sampai kepadatan yang
diminta dengan menggunakan peralatan yang sedehana yang telah disiapkan
berupa balok kayu yang telahdiberi pegangan.
◙ Selama pengurugan pasir dan pemadatan, beberapa pekerja merapihkan tepi
hamparan, dua sisi pondasi lalu menambah kekurangan urugan pasir untuk
mencapai elevasi permukaan yang sesuai.

3. Pas. Batu Kosong/Aanstamping

Metode Kerja :
1. Pasangan batu kosong berfungsi demi menjaga stabilitas bangunan dari goncangan apapun.
2. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau lebih lalu dipadatkan
dengan pasir.selanjutnya pelaksanaan pasangan batu dapat dilaksanakan..
3. Untuk pondasi dipake batu gunung/kali yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya
antar 30 cm dan minimum 10 cm.
4. Sebelum pasangan batu kosong penghamparan pasir dibawahnya.Batu gunung harus disusun
sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sama lainnya lalu
dipadatkan lagi dengan urugan pasir diatasnya.

4. Pas. Pondasi batu kali/Tembok Penyokong

1. Pasangan batu untuk pondasi pengancing keliling camp. 1 pc : 6 psr


Definisi/Uraian                
◙ Merupakan pekerjaan pasangan batu kali/gunung yang diisi adukan secara teratur
◙ Pasangan Batu hanya digunakan untuk pembuatan struktur dari suatu bangunan yang
  berfungsi untuk memikul beban tekanan atas yang sangat besar.

Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu :


1. Pembuatan profil :          
► Pasang patok untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada
setiap ujung lajur peil pondasi.
► Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.

► Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat padatengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi dengan kemiringan yang diinginkan.
► Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
► Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuatdan kokoh
► Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,
demikian juga peilnya.
     
2. Pemasangan Batu Kali.
◙ Semua bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan batu sudah ada
dilokasi pekerjaan.
◙ Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
lantai.
Melakukan pematokan awal dilanjutkan dengan mengecek kembali profil acuan apakah

dalam posisi kokoh.

Bersama - sama Direksi Pekerjaan melakukan pemeriksaan ulang terhadap pekerjaan
galian untuk pasanganbatu belah pada pondasi keliling dudukan podium.
◙ Setelah Galian tanah untuk pondasi dan pemotongan kemiringan pondasi sesuai
dimensi dan ukuran dalam shop drawing
◙ Apabila sudah tidak ada perubahan, maka pekerjaan bisa dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan batu kali yang diisi dengan spesi,
 ◙ Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1 pc :6 psr kemudian
campur dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk
CONCRETTE MIXER .Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran

tersebut ke wadah lalu dihampar dengan senduk semen pada batu kali yang tersusun
tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut
memadati lobang-lobangyang berada di podasi tersebut.
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat pondasi pengancing keliling , adapun k
 
akan kami ikuti disini secara garis besar saja diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 Pc berbanding 6 Pasir jadi didalam
pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan di
  nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan
Direksi dan dibuatkan bak takaran agartidak terjadi kekurangan atau kelebihan
semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang
 
merusak ikatan semen.
c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan
 
yang sudah lebih + 30 menit tidak dibenarkan memakainya).
◙ Pemasangan pondasi dengan menyusun batu yang dibungkus spesi dengan komposisi
camp 1 pc : 6 psr dimana pemasangan mengikuti profil acuan yang telah terpasang.
◙ Pekerjaan pasangan batu pondasi dimulai dari dasar diteruskan keatas permukaan
akhir dan dibentuk yang rapih sesuai dengan dimensinya.
◙ Lakukan perbaikan-perbaikan apabila didalam pemeriksaan bersama Direksi pekerjaan
  masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi .
◙ Sesudah pekerjaan pasangan batu pondasi selesai Dokumentasikan hasil pekerjaan
sebagai bahan laporan
◙ Dilanjutkan dengan Pekerjaan Plesteran.          

     

Flow Chart Pelaksanaan Pek. Pasangan Batu


LOKASI TELAH SIAP
START

/PASANG PROFIL
BOWPLANK

Batu saling mengunci-


DROPING MATERIAL Material sudah disetujui-
CEK

PASANGAN / CEK
INSPEKSI

SELESAI PASANGAN

5.Plesteran Pondasi 1 PC : 3 PsR


6. Acian Pondasi
Langkah Kerja :
1/. Pekerjaan Persiapan.
- Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintangan
- Kupas dan sisa-sisa adukan yang menonjol pada dinding pasangan
- Periksa pemasangan instalasi mekanikal elektrikal yang akan tertanam dalam dinding dan yakinkan
bahwa instalasi tersebut sudah selesai dikerjakan dengan benar dan telah dilakukan pengetesan
sebelumnya.
- Kesiapan dan kecukupan kebutuhan bahan dan sarana penunjang
2/. Menarik benang lot untuk kerataan berjarak 20 cm dari kedua sisi ujung dinding dengan jarak 5 cm
untuk menentukan ketegakan secara vertikal. Kemudian dibuat kepala plesteran dengan permukaan
dari pecahan keramik memakai adukan berukuran 10 cm x 10 cm pada bagian atas, bagian tengah dan
bagian bawah benang lotan denganmemperhatikan ketebalan kepala plesteran antara 1 cm sampai
dengan 2 cm.
3/. Pasang tarikan benang arah horizontal pada kepala plesteran atas, tengah, dan bawah, benang
dipasang ditempel pada permukaan kepala plesteran untuk menjadi patokan kelurusan yang sama
dari bidang plesteran berikut memeriksa sikuan terhadap dinding sampingnya. Kemudian pasang
tambahan kepala plesteran pada jarak antara 100 cm – 1150 cm dengan patokan rata tarikan benang
horizontal tadi.
4/. Menghubungkan kepala tiang plesteran ke arah vertikal memakai adukan dan diratakan dengan siasat
menggunakan jidar/mistar panjang serta melepas pecahan keramik pada kepalaan sebagai patokan
kerataan bidang permukaan plesteran
5/. Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan lepokan pada plesteran pada dinding dengan
menggunakan adukan yang cukup kental dan homogeny dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari
bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
6/. Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm disusul dengan melakukan
perataan permukaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan kelabangan
sambil menggosok-gosokkan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokkan arah memutar
mempergunakan roskam besar.
7/. Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup, dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat
campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat
mengering. Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokkan tipis-tipis acian dan
selanjutnya digosok-gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.
8/. Sesesai plesteran Didiamkan seharian penuh, di aci dengan air semen digosok / diamplas hingga licin.
9/. Pekerjaan acian dilakukan setelah seluruh pekerjaan pondasi dan pasangan dinding tembok selesai
dikerjakan. Sebelum di aci, permukaan yang akan di aci harus bersih dair kotoran dan disiram dengan
air sehingga saus semen yang akan di aci dapat melekat dengan sempurna.
Setelah selesai dilaksanakan dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

III. PEKERJAAN URUGAN TANAH


1 Pek Urugan Tanah biasa Peninggian Median Tanam
2 Pek Urugan Tanah Subur (median)
3 Pek Urugan Tanah Pada Median Tengah

1 Pek Urugan Tanah biasa Peninggian Median Tanam


2 Pek Urugan Tanah Subur (median)
3 Pek Urugan Tanah Pada Median Tengah
Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut :

- Material urugan tanah biasa peninggian median tanam/ Pek Urugan Tanah Subur (median) / Pek Urugan
Tanah Pada Median Tengah yang disetujui direksi
- Pekerjaan penghamparan dan pemadatan dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi, penimbuan dikerjakan
mengikuti bidang-bidang lapisan arah horizontal selebar bidang kerja dengan kemiringan sesuai rencana dan
setiap level pekerjaan penghamparan ini dilakukan oleh tenaga manusia.khusus untuk Pek Urugan Tanah Subur
(median) pemadatan tidak perluh dilakukan.
- Tebal lapisan urugan tanah peninggian median tanam/ Pek Urugan Tanah Pada Median Tengah sebelum

dipadatkan tidak boleh lebih dari yang disyaratkan dan setiap lapis harus dipadatkan sampai kepadatan yang
dimintah yang paling diprioritas utama pada pekerjaan urugan tanah dengan urugan Tanah biasa.
Penghamparan dengan menggunakan tenaga manusia serta dibantu dengan penyemprotan air, Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan kembali tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu yang memadai.
- Bersama-sama Direksi pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil pekerjaan yang sudah
Selesai dikerjakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
- Lakukan perbaikan - perbaikan apabila didalam pemeriksaan bersama Direksi masih ada kekurangan/
kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik.

IV. PEKERJAAN PENANAMAN BUNGA

1 Bunga Bambu Kuning Panda


2 Bunga Cemara Lilin
3 Bunga Palem Pohon
4 Bunga Asoka Pohon
5 Bunga Bromilia Pohon
6 Bunga Pinang Pohon
7 Bunga Kiara Payung
8 Bunga Rumput Jarum

1 Bunga Bambu Kuning Panda


2 Bunga Cemara Lilin

3.Bunga Palem Pohon


4 Bunga Asoka Pohon
5 Bunga Bromilia Pohon
6 Bunga Pinang Pohon
7 Bunga Kiara Payung

8 Bunga Rumput Jarum

V. PEMBATAN PAGAR PENGAMAN TANAMAN


1 Pembuatan Pagar Bambu Pengaman Tanam

Pekerjaan Akhir :
 Pekerjaan Akhir
Pekerjaan akhir meliputi pembersihan lokasi dari semua kotoran, sisa-sisa bahan yang
tidak dipergunakan lagi harus diangkut keluar dari lokasi kelokasi pembuangan yang
ditentukan sehingga gedung yang dibangun tampak indah dan rapih dan dapat
dimanfaatkan dengan baik.
 Pekerjaan Laporan Dokumentasi dan As Built Drawing
Laporan kemajuan harian , Kemajuan mingguan dan kemajuan bulanan berikutnya
merupakan rangkuman kegiatan tentang kemajuan penyelesaian pekerjaan dari awal
pelaksanaan sampai dengan selesainya pekerjaan dari seluruh progress fisik yang
dilaksanakan dilapangan dan dilampirkan dengan foto Visual dan didokumentasikan dari
0 % hingga 100% selesai, serta di dukung oleh As Built Drawing / Back Up data yang
sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan


bahan material lokal yang berhubungan dengan pihak ketiga (semen dan bahan lainnya)
karena itu untuk mengantisipasikan hal tersebut kami pihak perusahaan melakukan
pembelian bahan dalam jumlah cukup banyak berupa Delivari Order (DO) baik semen
maupun bahan lainnya sehingga begitu pemilik proyek sudah menerbitkan SPMK untuk
perusahaan, kami secara menejemen sudah siap untuk mendatangkan bahan tersebut
minimal sudah sampai di gudang perusahaan kami.Kalaupun terjadi hal-hal di luar
kemampuan kami, maka perusahaan kami sudah siap dalam bentuk lembar kerja/daftar
simak yang menggambarkan sesuatu terlaksana dengan baik dan berkesinambungan. dan
akan dituangkan lebih rinci dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK) saat PVM. Guna
mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan evaluasi
terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaiaan pekerjaan yang dibuat
oleh pelaksana dan mengetahui dsireksi pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan dapat
diketahui tingkat kemajuan dan keterlambatan pada kegiatan apah..
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan menjadi
bahan acuan perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.

Pelaksana konstruksi mempunyai tugas pokok dalam setiap tahap kegiatan.

1. Construction Period

Melaksanakan pekerjaan civil works sesuai urutan jadwal pekerjaan dengan prinsip tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya dengan
mendayagunakan seluruh sumber daya yang dipersiapkan untuk pelaksanaan konstruksi (Man, Money, Machine, Material) dalam
batasan waktu yang ditetapkan.

1.1. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi

 Mengirimkan data-data personil yang diperlukan kepada Pemberi Tugas untuk


keperluan pengujian personel kontraktor.
 Melakukan Mobilisasi Awal (mobilisasi personil inti) untuk mempersiapkan :
Pengumpulan data Review Design; Pengukuran Awal; Mempersiapkan
program detail yang akan dilaksanakan pada masa Konstruksi; Mempersiapkan
peralatan untuk menjalani testing & running well.
 Menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan Pre Construction Meeting (jadwal pelaksanaan, program mobilisasi,
rencana kerja dan metoda kerja, tata cara pengukuran volume pekerjaan).
 Mempelajari system perhitungan volume pekerjaan
 Melakukan pembahasan dengan para penanggung jawab manajemen konstruksi (unsur kontraktor dan konsultan)
tentang jenis dan system dokumentasi untuk memudahkan pengambilan dan penggunaan data-data administrasi
maupun teknis pekerjaan konstruksi jika setiap saat diperlukan
 Mengolah hasil pengumpulan data lapangan untuk keperluan review design yang akan dilakukan oleh konsultan.
 Menyiapkan program dan jadwal kerja: Man Power Schedule; Equipment Schedule; Material Schedule; Cost Flow
atau pengalokasian dana;
 Menyiapkan format request dan mengirimkannya kepada konsultan.
 Mencari lokasi quarry dan melakukan test awal serta menyiapkan laporan tentang quarry dimaksud.
 Menyiapkan base camp dan fasilitas base camp.
 Menyiapkan polis-polis asuransi dan jaminan-jaminan Bank untuk uang muka, pelaksanaan dan pemeliharaan.

 Melakukan mobilisasi final personel/alat/material. – Menyiapkan format untuk keperluan verifikasi (penutup

request).

 Menyiapkan buku tamu.

1.2. Pelaksanaan Konstruksi

- Membuat Shop Drawing (gambar kerja)


– Melakukan pelaporan kegiatan konstruksi sesuai dengan waktu dan format yang

ditentukan oleh konsultan pengawas

– Mengkaji dan menanggapi laporan konsultan tentang ketidaksesuaian hasil

pekerjaan lapangan (mutu, volume, performance) sebagai persiapan

pertanggungjawaban kontraktor jika dipanggil oleh pemberi tugas.

– Mengajukan rencana contract change order berkaitan dengan perubahan jenis

dan volume pekerjaan.

– Melaporkan jenis dan material on site sebagai bahan masukan untuk penyiapan

Monthly certificate.

– Melakukan pengujian laboratorium untuk bahan olah dan bahan jadi.

– Menyiapkan Monthly Certificate. Laporan harian.mingguan dan bulannan

– Melaksanakan pekerjaan tanah (galian, timbunan, dan pembuatan badan jalan).

– Melaksanakan pekerjaan pondasi bawah dan pondasi atas dari perkerasan jalan

sesuai dengan persyaratan teknis yang diatur di dalam spesifikasi.

– Melaksanakan pekerjaan lapis permukaan jalan sesuai dengan persyaratan

teknis yang diatur di dalam spesifikasi.

– Melaksanakan pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur komposit.

– Melaksanakan pekerjaan pilar dan abutment.

– Melaksanakan pekerjaan pemasangan balok girder, misalnya untuk jembatan

diatas tumpuan konstruksi landasan antara abutment dan pilar, pilar dan pilar,atau abutment dan abutment.

– Menyiapkan As Built Drawing atau Gambar Pelaksanaan yang terjadi dilapangan.

– Menghitung Eskalasi sesuai dengan fluktuasi harga untuk pay-item / komponen pekerjaan mayor.

– Mengajukan usulan PHO (provisional Hand Over).

1. Warranty Period :

– Memelihara seluruh pekerjaan konstruksi yang telah di-PHO-kan.

– Merawat hasil pekerjaan yang telah di-PHO-kan.

– Menyiapkan berkas pengajuan FHO kepada pemberi pekerjaan.

– Menyelesaikan tagihan terakhir pembayaran pekerjaan dan penyelesaian

administrasi untuk pengakhiran kontrak .

 
 
PEKERJAAN ADMINISTRASI
A.PASCA LELANG
Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan Pembangunan Rest Area
Taman Nasional Kekimutu Tahun Anggaran 2014. maka selaku pemenang lelang hal pertama
yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sebagai syarat keluarnya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain:

• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta Network
Planning.
• Jadwal penugasan personil inti.
• Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB / DEMOB)
• Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.
• Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail.
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan segera kami
laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait.
• Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan perencana, wakil dari
pengguna jasa maupun dengankonsultan pengawas dan bersosialisasi dengan lingkungan
setempat,untuk dapat mengantisifasi hal-hal yang dapat mengganggu danmenghambat aktifitas pada
saat pelaksanaan pekerjaan.
 
B..ADMINISTRASI LAPANGAN
Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses administrasi untuk
tertib laporan terhadap pihak-pihak yangterkait dalam pelaksanaan pekerjaan Rest Area
Taman Nasional Kekimutu Tahun Anggaran 2014. Dokumen yang dipersiapkan selama
masa pelaksanaan pekerjaan meliputi :

• Laporan kegiatan,

• Laporan Surat-menyurat
 Laporan Harian
 Laporan Mingguan
 Laporan Bulanan
 Laporan Data visual terhadap semua item pekerjaan.

PEKERJAAN LAIN-LAIN
◙ ADMINISTRASI TEKNIS DAN KEUANGAN
Seluruh kegiatan pekerjaan harus di back up secara administrasi yang melibatkan pihak-pihak
terkait agar tidak terjadi perselisihan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan sebagai berikut :

♦ ADMINISTRASI TEKNIK
1. Rekayasa Lapangan (Mutual Check Awal)
Untuk mengecek mengenai kuantitas yang ada dalam kontrak, dengan kondisi real
lapangan maka perlu diadakan rekayasa lapangan secara bersama – sama antara pihak
proyek ( direksi ) dan pihak kontraktor. Hasil rekayasa dituangkan dalam berita acara
mutual check awal / MC 0%, yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan untuk
melakukan perubahan volume pekerjaan ( CCO )
2. Request for Work (Ijin Kerja)
Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu kontraktor mengajukan permohonan untuk
melaksanakan pekerjaan (request) yang dalam waktu 2 x 24 jam harus sudah mendapat
persetujuan dari pihak direksi serta dilampirkan dengan gambar kerja (shop drawing)

3. Opname Pekerjaan
Untuk mengetahui tentang kualitas pekerjaan yang sudah dilaksanakan perlu dilakukan
opname bersama antara kontraktor dan pihak direksi seminggu sekali.
Sebagai pendukung opname tersebut dibuatkan back up data, kemudian dimasukan
dalam laporan mingguan maupun bulanan.
4. Uji Mutu Pekerjaan
Untuk mendukung hasil pekerjaan sesuai spesifikasi, maka akan dilakukan uji mutu sesuai
jenis pekerjaan dan test mutu yang dilakukan antara lain :
► Test kekerasan material ( abrasi )
► Test kepadatan ( sand cone )
5. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
Sebagai pendukung adminisrasi proyek, maka laporan harian, mingguan dan bulanan
wajib buat juga sebagai pendukung Monthly Certificate ( MC ).serta Back Up Data semua
item pekerjaan. Semua laporan disiapkan oleh pihak kontraktor dan harus disetujui oleh
pengawas/direksi pekerjaan.

6. As Build Drawing
Sebelum Serah Terima Pertama ( PHO ) kontraktor wajib menyelesaikan bagian-bagian
pekerjaan yang belum disetujui oleh direksi pekerjaan. Dan lokasi pekerjaan sudah
dibersikan dan dirapihkan
7. Lain - Lain
Jika terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka semua pihak harus sepakat
dan membicarakan hal tersebut dalam suatu rapat koordinasi.
♦ PEMBAYARAN ( MONTHLY CERTIFICATE )
1. Kontraktor mengajukan kepada Direksi pekerjaan usulan sertifikat bulanan yang terdiri
dari perkiraan nilai pekerjaan.
2. Direksi pekerjaan harus memeriksa usulan sertifikat bulanan kontraktor selambat-
lambatnya dua hari kerja dan selanjutnya disahkan.
3. Pembayaran Sertifikat Bulanan harus memprhitungkan potongan pengembalian uang
muka dan retensi 05 % dari bruto
4. Pemilik harus membayar kepada kontraktor sejumlah tertentu seperti yang tertera
dalam Sertifikat Bulanan yang disahkan paling lambat 2 hari kerja sejak tanggal
diserahkan.
5. Pada saat keseluruhan pekerjaan telah diselesaikan, kontraktor dapat mengganti uang
yang ditahan (retensi) dan separuh lagi akan dibayar pada saat masa pemeliharaan selesai
6. Pada saat seluruh pekerjaan telah selesai dikerjakan, kontraktor dapat mengganti uang
yang ditahan (retensi) dalam bentuk Bank Garansi, sehingga seluruh uang yang ditahan
bisa dibayarkan ( ditagihkan ke pemilik ).
♦ CONTRACT CHANGE ORDER & AMANDEMEN
Apabila hasil rekayasa lapangan kuantitas pekerjaan bebrbeda dari daftar kuantitas untuk
mata pembayaran tertentu sehingga nilai perubahan tesebut mengakibatkan berubahnya nilai
kontrak, maka direksi pekerjaan harus menyesuaikan mata pembayaran lainnya yang mungkin
bisa bisa disesuaikan agar nilai kontrak tidak berubah.
Besar perubahan kuantitas perubahan dibatasi maksimal 10 % dari kuantitas yang ada dalam
kontrak, perubahan kuantitas ini apabila tidak mengakibatkan perubahannilai kontrak akan
dituangkan dalam Berita Acara CCO.
Apabila sebagian besar perubahan kuantitas ini mengakibatkan berubahnya nilai kontrak
akibat adanya pekerjaan tambah/kurang, makan akan dibuatkan Berita Acara Adendum
Kontrak.

Anda mungkin juga menyukai