Anda di halaman 1dari 45

METODE PELAKSANAAN

PT. TUNAS JAYA SANUR


JL. By PASS NGURAH RAI 52 XX SANUR DENPASAR BALI
AS JAYA SANUR

Pembuatan Jembatan Sambahan-Taman


PT. TUNA
METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan adalah cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis
atau bagian pekerjaan untuk mencapai hasil yang maksimal dengan tahapan
pelaksanaan yyangg sistematis berdasarkan SDM,, Peralatan,, Material dan
p
ManPower sesuai dengan Spesifikasi Teknis Berdasarkan Biaya, Mutu, dan Waktu (
BMW)
Metode Kerja ini meliputi :
1. DIVISI 1 UMUM
2. DIVISI 2 DRAINASE
3. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH
4. DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR
5. DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL
6. DIVISI 7 STRUKTUR
7. DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8 DIVISI 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
8. DIVISI 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

METODE
DESKRIPSI PROYEK
• Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan berupa gambar kerja menjadi sebuah bangunan yang
memenuhi syarat kuat, indah, dan fungsional. Agar, dapat melaksahakan pekerjaan bangunan dengan baik, diperlukan
pengetahuan, kentampuan, dan pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat teratasi. Di samping
itu diperlukanadanya koordinasi yang baik antara pihak‐pihak terkait dalarn pelaksanaan pekerjaan tersebut.

• Dalam pekerjaan konstruksi ketersediaan MATERIAL dan peralatan kerja rnerupakan faktor penting, sebab kedua faktor
tersebut mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Selain itu adanya pengawasan juga mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi kerja yang dilakukan, dan
mengecek .. kemungkinah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu bila terdapat
ketidaksesuaian antara kondisi di lapangan dengan perencanaan,
perencanaan melalui fungsi pengawasap dapat diketahui dan segera
dicari sebabnya guna pengambilan tindakan koreksi. Koreksi yang dilakukan harus cepat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan dari segi teknis dan non teknis.

B. APRESIASI DAN INTERPRESTASI PEKERJAAN

-Nama paket pekerjaan ; Pembuatan Jembatan Sambahan-Taman

- Waktu Pelaksanaan ; 180 hari Kalender

- Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender

METODE
DIVISI 1. UMUM

1. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


• Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja, bahan dan alat ‐alat lain yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut
• Semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan rekomendasi dari direksi atau
pengawas pekerjaan terlebih dahulu

CATATAN :
DAFTAR PERALATAN YANG DIGUNAKAN SESUAI DENGAN DAFTAR ALAT YANG
TERLAMPIR
DIVISI 1

MOBILISASI
DIVISI 1. UMUM
1.Melaksanakan Kick of Meeting

1 Mengadakan rapat permulaan (kick off meeting) dengan Pengguna Jasa membahas rencana kerja
1.
meliputi teknis dan administrasi proyek.

2.Pembuatan papan nama Proyek

1. Mengajukan
g j format dan ggambar papan nama proyek
y untuk disetujui
j pengguna
gg jjasa
2. Melaksanakan pembuatan 2 (dua) buah papan nama proyek sesuai form dan gambar yang disetujui.
3. Melaksanakan pemasanan papan nama 1 (satu) buah dipasang pada STA awal kegiatan dan 1 (satu)
buah di STA akhir kegiatan

3.Pembuatan Direksi Keet dan Kantor Lapangan (Bangunan sementara)

1. Menyewa rumah atau mendirikan bangunan sementara disekitar lokasi proyek untuk Direksi Keet dan
Kantor Lapangan selama kegiatan proyek.
2. Meksanakan pengadaan peralatan kantor berupa meja kerja, kursi, papan tulis dan peralatan lain yang
diperlukan

4.Pembuatan base camp untuk Tenaga Kerja

1.Melaksanakan pembuatan bangunan sementara untuk base camp tenaga kerja.

5.Pengadaan rambu-rambu lalu Lintas

1. Menyiapkan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan selama kegiatan Proyek.


2. Memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi proyek, pemasangan rambu-rambu diupayakan mudah
dilihat dan dari jarak yang cukup agar pengemudi dapat mengurangi kecepatannya.
DIVISI 1

MOBILISASI
DIVISI 1. UMUM
6. Pemeriksaan kondisi eksisting lapangan
1. Menandai titik awal dan titik akhir kegiatan.
2 Melakukan pengukuran volume riil pekerjaan sesuai kondisi eksisting (mutual check 0%).
2. 0%)
3. Membuat shop drawing berdasarkan kondisi existing terdiri dari lay out, longitudinal section serta cross
section jalan
4. Mereview volume item pekerjaan berdasarkan shop drawing yang telah disetujui
5. Mengajukan CCO atas RAB tender untuk disetujui bersama.

7. Pengadaan Material Sample

1. Membuat daftar jenis material proyek dan spesifikasi teknisnya


2. Melakukan pemeriksaan dan pengujian sample material berdasarkan Standar Pemeriksaan Bahan dan
melaporkan hasilnya kepada Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa untuk di cek dan disetujui.
3 Melaksanakan
3. M l k k J b Mix
Job Mi Design
D i untuk
t k menentukan
t k perbandingan
b di prosentase
t k
komposisi
i i campuran fraksi
f k i
material lapis perkerasan yang diperlukan.
4. Membuat analisa saringan untuk komposisi material Agregat Klas A dan kelas B
5. Menyiapkan material sesuai volume kebutuhan dan mendistribusikan ke site dengan berpedoman pada
Schedule Material.

8. Pengadaan Tenaga Kerja

1. Merencanakan Schedule Tenaga Kerja berdasarkan jenis pekerjaan dan keahliannya


2. Melakukan memobilisasi tenaga kerja mengacu pada Schedule Tenaga Kerja.

9. Pengadaan Alat Kerja

1. Merencanakan Schedule Peralatan Kerja yang diperlukan meliputi Jenis/type, kapasitas, jumlah dan jadual
diperlukan.
2. Meelakukan mobilisasi peralatan mengacu pada Schedule Peralatan Kerja
DIVISI 1

MOBILISASI
PETA LOKASI
BIAUNG
TUKAD

METODE
PETA LOKASI

Masyarakat yang berada disekitar lokasi ini


Harus putar balik jika hendak menuju ubud

L k i kegiatan
Lokasi k i penutupan jalan
j l
BIAUNG
TUKAD

METODE
PETA LOKASI

Tampat
material

Pagar
sementara
Penutupan
akses jalan
BIAUNG
TUKAD

METODE
KONDISI EXISTING
BIAUNG
TUKAD

METODE
TAHAPAN PEKERJAAN TUKAD BIAUNG

TAHAPAN PEKERJAAN :
1. Pemasangan pagar seng pengaman
2. Penutupan jalan taman – jujungan dan pengalihan bagi masyarakat yang
berada diutara proyek untuk putar melalui sambahan
3 penempalatan play man pengaturan lalu lintas
3.
5. Dilanjutkan dengan pekerjaan lean concreta bawah pondasi
6. begesting abutment Dilanjutkan ke pekerjaan pembesian / penulangan
abutment (lihat detail penulangan pada gambar)
7. Kemudian dicor sesuai dengan spesifikasi
8. Beton yang dicor dilakukan proses perawatan sesuai dengan prosedur
9. Kemudian dilanjutakan ke pemasangan gelagar
10 Setelah semua terpasang kemudian pekerjaan dilanjutkan ke pekerjaan
10.
beton
11. Kemudian dilakukan pekerjaan pengaspalan
12. Pemberi marka jalan
13. Pembutan sandaran dan leneng
BIAUNG
TUKAD

METODE
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR
1 Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak (unlined) dan perataan kembali
1.
selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan Spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian, dan detil yang
ditunjukkan pada Gambar. Selokan yang dilapisi akan dibuat dari pasangan batu dengan mortar atau yang seperti
ditunjukkan dalam Gambar
2. Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada, kanal irigasi atau saluran air lainnya
yang pasti tidak terhindarkan dari gangguan baik yang bersifat sementara maupun tetap, dalam penyelesaian pekerjaan
yang memenuhi ketentuan dalam Kontrak ini.

Pelaksanaan Pekerjaan Selokan Drainase dan Saluran Air


a. Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk membentuk selokan
baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhi profil jenis
selokan
l k yang ditunjukkan
dit j kk dalam
d l G b atau
Gambar t bilamana
bil di i t hk lain
diperintahkan l i oleh
l h Direksi
Di k i Pekerjaan.
P k j
b. Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi Pekerjaan pelapisan selokan dengan pasangan batu
dengan mortar harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan dart Spesifikasi ini.
SeIuruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi, dl lokasi yang ditunjukkan oieh Direksi Pekerjaan
MULAI

PEKERJAAN SELOKAN
PENGUKURAN

PERLINDUNGAN SELOKAN LAMA
DIVISI 2

SELESAI
DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
1) PENETAPAN TITIK PENGUKURAN PADA SALURAN

Lokasi yang diperlukan,


diperlukan panjang,
panjang arah aliran dan kelandaian dan pengaturan pembuangan dari semua
selokan dan semua lubang penampung (catch pits) dan selokan pembuang yang berhubungan, harus ditandai dengan
cermat oleh Penyedia Jasa sesuai dengan Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
harus disetujui atau diubah oleh Direksi Pekerjaan sebelum pelaksanaan tersebut dimulai.

2) PELAKSANAAN PEKERJAAN SELOKAN

Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk
membentuk selokan baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan
memenuhi profil jenis selokan yang ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain oleh Direksi
Pekerjaan.
Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pelapisan selokan pasangan batu dengan
mortar harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan dalam Seksi 2.2 dari Spesifikasi ini.
Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa sedemikian rupa sehingga dapat mencegah
setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi, di lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan.

3) PERLINDUNGAN TERHADAP SALURAN AIR LAMA

Sungai atau kanal alam yang bersebelahan dengan Pekerjaan dalam Kontrak ini, tidak boleh diganggu tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan.
Bilamana penggalian atau pengerukan dasar sungai tidak dapat dihindarkan, maka setelah pekerjaan ini selesai
Penyedia
y Jasa harus menimbun kembali seluruh ggalian sampai
p p permukaan tanah asli atau dasar sungai
g dengan
g bahan
yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Bahan yang tertinggal di daerah aliran sungai akibat pembuatan pondasi atau akibat galian lainnya, atau akibat
penempatan cofferdam harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan selesai.
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
4) RELOKASI SALURAN AIR

Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanen lainnya dalam Kontrak ini
yang tidak dapat dihindari dan akan menghalangi sebagian atau seluruh saluran air yang ada, maka saluran air tersebut
harus direlokasi agar tidak mengganggu aliran air pada ketinggian air banjir normal yang melalui pekerjaan tersebut.
Relokasi yang demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
Relokasi saluran air tersebut harus dilakukan dengan mempertahankan kelandaian dasar saluran lama dan harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan terjadinya penggerusan baik pada pekerjaan tersebut
maupun pada bangunan di sekitarnya.
Penyedia Jasa harus melakukan survei dan mengambar penampang melintang dari saluran air yang akan direlokasi dan
harus mengambarkan secara detail penampang melintang yang diajukan untuk keperluan pekerjaan tersebut. Direksi
Pekerjaan akan menyetujui atau merevisi usulan Penyedia Jasa sebelum relokasi pekerjaan dimulai.
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
2. 2 PEMASANGAN BATU DENGAN MORTAL
LINGKUP PEKERJAAN 
Pekerjaan ini mencangkup pembuatan struktur yang dibuat dari pasangan batu. 

Alat yang dikerahkan : MULAI


Material yang dikerahkan :
™ Concrete mixer  ™ Batu Gunung
™ Water pump  ™ Pasir pasang
™ Gerobak doroug ™ Semen 
™ AlafBantu lainnya ™ Material lainnya
PEMBUATAN ADUKAN 
URUGAN PASIR SEMEN
TAHAPAN K RJA :
TAHAPAN KERJA :
1. Persiapan agregat
2. Langsir adukan
3. Pemasangan batu

PEMASANGAN BATU
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3 

Personil yang dikerahkan adalah


1. Pelaksana
SELESAI
2. Surveyor 
3. Asisten surveyor 
4. Petugas K3L 
5. Tenaga Kerja
‰ Sarung Tangan
Aspek K3 ‰ Helm 
Menggunakan alat pelindung diri (APD) ‰ Sepatu safety 
p y
RAMBU PERINGATAN :
DIVISI 2

HATI‐HATI !
TERTIMPA BATU
DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
2. 2 PEMASANGAN BATU DENGAN MORTAL
LINGKUP PEKERJAAN 
Pekerjaan ini mencangkup pembuatan struktur yang dibuat dari pasangan batu. 

Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :


™ Concrete mixer  ™ Batu Gunung
™ Water pump  ™ Pasir pasang
™ Gerobak doroug ™ Semen 
™ AlafBantu lainnya ™ Material lainnya

TAHAPAN KERJA :
TAHAPAN K RJA :
1. Persiapan agregat
2. Langsir adukan
3. Pemasangan batu
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
2. 2 PEMASANGAN BATU DENGAN MORTAL

1. PERSIAPAN
Rencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan batukali, tempat penimbunan tanah hasil galian 
sementara, sebelum diangkut keluar dari site, serta tempat penimbunan sementara batukali sebelum dipasang

2 PEMBUATAN GALIAN
2. PEMBUATAN GALIAN
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
a) Siapkan alat‐alat yang diperlukan
b) Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan 
kedalaman yang disyaratkan
y g y
c) Menggali sisi‐sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat
d) Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
e) Cek posisi,lebar,kedalaman dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
3. URUGAN PASIR
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
‰ Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum 
untuk pemadatan.
‰ Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper
‰ Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 diatas sehingga didapat tebal pasir urug seperti yang 
direncanakan

4. PASANGAN PONDASI
Tahapan pelaksanaan pekerjaan
‰ Pasang patok bantu untuk memasang profil.
‰ Profil dipasang pada setiap ujung lajur fondasi
‰ Pasang profil benar‐benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
‰ Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah‐tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil 
sesuai feil fondasi.
‰ Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran‐ukurannya.

PASANGAN BATU KALI
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
DIVISI 2

DRAINASE
DIVISI 2. DRAINASE
PLESTERAN DAN SIARAN
LINGKUP PEKERJAAN 
P k j
Pekerjaan i i mencangkup
ini k pembuatan
b t struktur
t kt yang dibuat
dib t dari
d i Plesteran
Pl t d siaran
dan i

1. Persiapan agregat
MULAI
2. Langsir adukan
3. Plesteran dan siaran
ANALISA PENGERAHAN PERALATAN & MATERIAL 

Alat yang dikerahkan :
PEMBUATAN ADUKAN 
‰ Concrete mixer  SEMEN
PASIR
‰ Water pump
Water pump 
‰ Gerobak doroug
‰ AlafBantu lainnya
Material yang dikerahkan :
1. Pasir pasang
2. Semen  PLESTERAN&SIARAN
3. Material lainnya

SELESAI

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3 
Personil yang dikerahkan adalah
1. Pelaksana Aspek K3
2. Surveyor  Menggunakan alat pelindung diri (APD)
y
3. Asisten surveyor 
‰ Sarung Tangan
4. Petugas K3L 
‰ Helm 
DIVISI 2

5. Tenaga Kerja
‰ Sepatu safety 

DRAINASE
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1 GALIAN BIASA
LINGKUP PEKERJAAN 
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan , atau penumpukan tanah

Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :


1. Excavator 1. Tidak ada MULAI
2
2. D
Dump Truck 
T k
3. Loader 
PERSIAPAN ALAT
4. Alat lainnya

PENGUKURAN
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3 
Personill yang dikerahkan
d k hk adalah
d l h
PENGGALIAN TANAH
1. Pelaksana
2. Petugas K3L
3. Tenaga Kerja
SELESAI
Aspekk K3
A
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
‰ Sarung Tangan
‰ Helm 
‰ Sepatu safety 
‰ Kacamata safety 
DIVISI 3

CATATAN:
Pengukuran dilakukan untuk Mendapatkan kedalaman galian yang ditentukan
sesuai gambar
PEK. TANAH
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
PENGENDALIAN MUTU 
Mutu yyang diharapkan: 
g p
• Gambar tanah sesuai dengan gambar yang disetujui direksi
Aspek K3
URUGAN TANAH  Menggunakan alat pelindung diri (APD)
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3  ‰ Sarung Tangan
Personil yang dikerahkan
yang dikerahkan adalah ‰ Helm 
Helm
1. Pelaksana ‰ Sepatu safety 
2. Operator alat
3. Petugas K3L
4. Tenaga Kerja
Mutu yang diharapkan:
yang diharapkan:
RAMBU PERINGATAN :
• Lapis yang telah terbampar sesuai rencana, 
• Material dhampar dan dipadatkan per layer sesuai rencana HATI‐HATI !
ADA PEKERJAAN  GALlAN TANAH
DIVISI 3

PEK. TANAH
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

TIMBUNAN TANAH
LINGKUP PEKERJAAN 
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, pcnghamparan, pembasahan dan pemadatan tanah. biasa di alas permukaan yang telah
disiapkan
MULAI

PERSIAPAN ALAT & MATERIAL

PENGANGKUTAN MATERIAL DARI SOCK 
FILE
1. Material timbunan
1 M t i l ti b bi
biasa di
dimuat
t kedump
k d t kd
truck dengan menggunakan
k xavator
t
PENGHAMPARAN MATERIAL DI LOKASI  2. Tanah diangkut kelokasi dengan ditutupi terpal
PROYEK

PEMADATAN

SELESAI Dump truck membongkar muatan dilokasi proyek

Motor grader menghampar material


Motor grader menghampar
DIVISI 3

PEK. TANAH
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

PEMADATAN TIMBUNAN BIASA 
ANALISA PENGERAHAN PERALATAN & MATERIAL 
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :
1. Wheel loader  1. Tanah biasa
2. Motor Grader  2. Material lainnya
3
3. Vibro Roller 
Roller
4. Dump Truck 
5. Alat Bantu lainnya
DIVISI 3

PEK. TANAH
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
4.2.2 LAPIS PONDASI AGREGAT A DAN B
LINGKUP PEKERJAAN 
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan , atau penumpukan tanah

Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :


‰ Dump truck ‰ Agregat A Dan B 
‰ W l /
Wales/stamper ‰ Air
Ai MULAI
‰ Truck tangki air
‰ Sekrop
‰ Cangkul PERSIAPAN ALAT & MATERIAL
‰ Meteran

JOB MIX MATERIAL DI STOCK  UJI MATERIAL
PILE

PENGANGKUTAN MATERIAL 
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3  DARI STOCK PILE
Personil yang dikerahkan adalah
1. Pelaksana PENGHAMPARAN MATERIAL 
2. Petugas K3L DILOKASI PROYEK
3. Tenaga Kerja
Aspek K3 PEMADATAN
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
‰ Sarung Tangan SELESAI
‰ Helm 
‰ Sepatu safety 
‰ Kacamata safety 
safety
DIVISI 5

PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

terpal

Agregat kelas A dimuat ke dump truck, kemudian diangkut kelokasi dengan ditutup terpal


ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3  Aspek K3
Personil yang dikerahkan
yang dikerahkan adalah Menggunakan alat pelindung diri (APD)
1. Pelaksana ‰ Sarung Tangan
2. Operator  ‰ Helm 
3. Petugas K3L  ‰ Sepatu safety 
4. Tenaga Kerja

RAMBU PERINGATAN :
HATI‐HATI !
ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI
PENGENDALIAN MUTU :
MUTU YANG DIHARAPKAN :
1. Lapisan yang telah
yang telah terhampar sesuai rencana. 
rencana.
2. Material dihampar dan dipadatkan per layer sesuai rencana
DIVISI 5

PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
PENGHAMPARAN AGREGAT KELAS  A dan B 

PEMADA TAN AGREGAT KELAS A dan B 

ANALISA PENGERAHAN PERALATAN & MATERIAL 
Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :
Wheel loader  Agregat kasar
k
Dump Truck  Agregat halus
Motor Grader  Material lainnya
Vibro;Qoller
TruckWater Tank 
Alat Bantu lainnya
Bantu lainnya
DIVISI 5

PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1)(a) LAPIS RESAP PENGIKAT – ASPAL CAIR
LINGKUP PEKERJAAN 
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan , atau penumpukan tanah

Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan :


‰ Dump truck ‰ Agregat A Dan B 
‰ W l /
Wales/stamper ‰ Air
Ai MULAI
‰ Truck tangki air
‰ Sekrop
‰ Cangkul PERSIAPAN ALAT & MATERIAL
‰ Meteran

JOB MIX MATERIAL DI STOCK  UJI MATERIAL
PILE

PENGANGKUTAN MATERIAL 
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3  DARI STOCK PILE
Personil yang dikerahkan adalah
1. Pelaksana PENGHAMPARAN MATERIAL 
2. Petugas K3L DILOKASI PROYEK
3. Tenaga Kerja
Aspek K3 PEMADATAN
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
‰ Sarung Tangan SELESAI
‰ Helm 
‰ Sepatu safety 
‰ Kacamata safety 
safety
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (1)(a) LAPIS RESAP PENGIKAT – ASPAL CAIR
LINGKUP PEKERJAAN
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspaI pada pemukaan yang Lelah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Dan dihampar diatas pemukaan yang bukan beraspal

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN 

1 Bersihkan debu dan sampah-sampah


1. sampah sampah pada permukaan lapis
perkerasan menggunakan air compresor. MULAI
2. Tandai batas-batas rencana laburan
3. Laburkan lapis resap pengikat secara merata pada
permukaan lapis perkerasan
4. Lakukan pemeriksaan / pengecekan kesesuaian ketebalan
l i resap pengikat
lapis ik t sesuaii standart
t d t pemeriksaan.
ik
5. Lindungi areal yang telah diberi lapisan bitumen dari PENCAMPURAN ASPAL DAN 
gangguan lalu lintas. PEMBERSIHAN LOKASI 
KEROSIN
MENGGUNAKAN COMPRESOR

PENGHAMPARAN / SPRAY

SELESAI
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1 (2)(a) LAPIS PEREKAT– ASPAL CAIR

Alat Kerja Bahan


1. Air Compresor 1. Lapis resap pengikat
2. Asphalt compresor (bitumen)
3. Meteran

Tahapan pelaksanaan pekerjaan


1. Bersihkan debu dan sampah-sampah pada permukaan lapis perkerasan menggunakan air compresor.
2. Tandai batas-batas rencana laburan dengan menggunakan kapur.
3. Laburkan lapis resap pengikat secara merata pada permukaan lapis perkerasan
4. Lakukan pemeriksaan / pengecekan kesesuaian ketebalan lapis resap pengikat sesuai standart
pemeriksaan.
ik
5. Lindungi areal yang telah diberi lapisan bitumen dari gangguan lalu lintas.
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)

Alat Kerja Bahan


1. Asphal Finisher 1. LastonLapis antara (AC-BC) DAN (AC- BC)
2. Tendem roller Leveling
3. Pneumatic Tire Roller
4. Garu Leter ”L”
5. Troly
6. Sekrop
7. Meteran

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Memperhatikan kondisi cuaca agar pada saat penghamparan tidak turun hujan.
2. Buat tanda batas rencana lebar hamparan dengan menggunakan cat putih.
3. Siapkan peralatan kerja terdiri dari Asphal finisher, tendem Roller, Pneumatic Tire Roller dan peralatan
manual lainnya. (troly, garu letter ”L”, sekrop, dll)
4
4. Atur posisi peralatan kerja sesuai tahapan pelaksanaan dengan urutan Asphal Finisher pada posisi
terdepan dan diikuti dengan tendem Roller kemudian Pneumatic Tire Roller.
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)
5
5. S ti posisi
Seting i i asphalt
h lt finisher
fi i h dan
d atur
t kemiringan
k ii d ketebalan
dan k t b l lapis
l i hamparan.
h
6. Supply campuran asphal panas dari baching plan ke lokasi penghamparan.
7. Perhitungkan waktu tempuh dan penurungan suhu campuran saat tiba di lokasi hamparan.
8. Periksa kesesuaian suhu campuran setelah tiba di lokasi kerja.
9. Tuangkan campuran asphalt panas pada bucket asphalt finisher
10
10. Laksanakan penghamparan dengan perpedoman pada garis batas yang telah dibuat sebelumnya.
sebelumnya
11. Rapikan hasil hamparan dengan menggunakan tenaga kerja manual.
12. Padatkan hamparan menggunakan Tendem roller, kemudian dilanjutkan dengan proses penstabilan
lapis perkerasan dengan menggunakan Pneumatic tire roller.
13. Lanjutkan pekerjaan dengan cara yang sama sampai selesai
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.3 (6a) Laston Lapis AUS (AC-WC)

Alat Kerja Bahan


1. Asphal Finisher 1. Laston Lapis Aus (AC‐WC) Leveling
2. Tendem roller
3. Pneumatic Tire Roller
4. Garu Leter ”L”
5. Troly
6. Sekrop
7. Meteran

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Memperhatikan kondisi cuaca agar pada saat penghamparan tidak turun hujan.


2. Buat tanda batas rencana lebar hamparan dengan menggunakan cat putih.
3. Siapkan peralatan kerja terdiri dari Asphal finisher, tendem Roller, Pneumatic Tire Roller dan peralatan manual 
lainnya. (troly, garu letter ”L”, sekrop, dll)
4 Atur posisi peralatan kerja sesuai tahapan pelaksanaan dengan urutan Asphal Finisher pada
4. Finisher pada posisi terdepan dan
diikuti dengan tendem Roller kemudian Pneumatic Tire Roller.
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.3 (6a) Laston Lapis AUS (AC-WC)

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.

5. Seting posisi asphalt finisher dan atur kemiringan dan ketebalan lapis hamparan.


6. Supply campuran asphal panas dari baching plan ke lokasi penghamparan.
7. Perhitungkan waktu tempuh dan penurungan suhu campuran saat tiba di lokasi hamparan.
8 Periksa kesesuaian suhu campuran setelah tiba di lokasi kerja.
8. kerja
9. Tuangkan campuran asphalt panas pada bucket asphalt finisher 
10. Laksanakan penghamparan dengan perpedoman pada garis batas yang telah dibuat sebelumnya.
11. Rapikan hasil hamparan dengan menggunakan tenaga kerja manual. 
12. Padatkan hamparan menggunakan Tendem roller, kemudian dilanjutkan dengan proses penstabilan lapis 
perkerasan dengan menggunakan Pneumatic tire roller. 
Pneumatic tire roller.
13. Lanjutkan pekerjaan dengan cara yang sama sampai selesai
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
PENGHAMPARAN &PEMADATAN BAHAN PELEBARAN PERKERASAN
1) Penghamparan dan Pemadatan lapis Pandasl Agreaat
a) Ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasl inl harus berlaku kecuali bahwa frekuensi pengujian pengendalian mutu
harus ditingkatkan sedemik rupa sehingga tidak kurang dari lima pengujian indeks.
b) plastisitas (plastidly Index), lima pengujian gradasi butiran, dan satu pengujian kepadatan kering maksimum harus
ditakukan untuk tiap 500 meter kubik bahan yang dibawa ke lapangan.
c) Bilamana lapis Pondasi Agregat telah dicampur denganbahan lama,. maka frekuensi minimum dari pengujian yang
dis aratkan dalam (a) di atas harus
disyaratkan har s diterapkan pada tiap bahan baru
bar yang
ang dibawa
diba a ke lapangan,
lapangan dan sebagai tambahan
harus diterapkan juga pada bahan yang telah dicampur di lapangan. Untuk pengujian tambahan, Kontraktor harus
mengambil contoh dan bahan yang telah dicampur sampal kedalaman rancangan pada lokasi yang ditunjukkan oleh
Direksi Pekerjaan.
d) Frekuensi pengujian pengendalian kepadatan dan kadar air paling sedikit . harus satu pengujian (SNI 03‐2828‐1992)
untuk setiap 50 m pekerjaan pelebaran pada masing
masing‐masing
masing sisi dan jalan (Jika diterapkan pelebaran ,dua sisi), diukur
sepanjang sumbu jalan.
2) Memproduksi, Menghampar, Memadatkan dan Pengujian lapisan Beraspal Pada Pekerjaan Pelebaran
Ketentuan yang disyaratkan pada Seksi lain dalam Spesifikasi ini yang berhubungan dengan Produksi, Penghamparan, Pemadatan
dan Pengujian Lapisan Beraspal harus berlaku dengan perkecualian berikut Ini :
a) Sebelum bahan dihampar, lapis resap pengikat yang sesual harus disemprotkan pada lapis pondasi yang sudah
dipersiapkan dan lapis perekat yang sesuai juga harus disemprot. pada permukaan vertikal dari tepi perkerasan lama.
b) Pada pelebaran yang agak sempit, penghamparan dapat dilakukan dengan cara manual, tetapi dalam batas‐batas
temperatur seperti penghamparan dengan mesin. Pemadatan harus dilakukan menggunakan alat pemadat mekanis atau
alat pemadat bergerak boIak balik yang disetujui. Alat pemadat kecil yang bermesin sendiri dapat digunakan bilamana
lebar pekerJaan pelebaran cukup untuk menampung seluruh lebar roda alat pemadat.
Pengujian kepadatan dari bahan terhampar yang ditentukan dengan pengujlin benda uji inti (core), (core) harus dilaksanakan dengan
frekuensi tidak kurang dari satu pengujian setiap 100 m pekerjaan pelebaran untuk masing‐masing sisi jalan jika diterapkan
pelebaran dua sisi, diukur sepanjang sumbu jalan.
DIVISI 6

PERKERASAN ASPAL
DIVISI 7. STRUKTUR
I. PEKERJAAN BETON K350, K250,
Alat Kerja
j Bahan :
• Molen 1. Pasir
• Cetakan Plat 2. Semen
• Sekop 3. Agregat
• Meteran
• Cetok
• Bak
B k adukan
d k
• Ember
• Palu

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Periksa mutu bahan dan lakukan percobaan campuran di laboratorium untuk
mendapatkan perbandingan komposisi campuran sesuai persyaratan,.
2. Laksanakan pencampuran beton dengan perbandingan komposisi campuran
material sesuai mutu beton rencana.
3. Buat kubus beton untuk benda uji sesuai kebutuhan.
4 Siapkan lokasi dan pasang cetakan pada lahan yang datar dan telah diberi alas
4.
dengan kertas semen.
5. Pasang tulangan pelat pada tengah-tengah begesting dan isis beton decking pada
sisi bawah
6. Tuangkan Beton kedalam cetakan, ratakan permukaan beton disertai pemadatan
7. Buka cetakan p plat setelah beton mengeras.
g
8. Pindahkan plat beton ke lokasi pemasangan setelah umur beton memenuhi.
9. Siapkan lokasi pemasangan, pasang profil dan tentukan elevasinya.
10. Ratakan permukaan rencana pemasangan plat dengan menggunakan beton K125
11. Pasang plat beton setelah landasan mengeras dengan berpedoman pada benang
sepat.
DIVISI 7

STRUKTUR
DIVISI 7. STRUKTUR
I. PEKERJAAN BAJA TULANGAN BJ 32 POLOS DAN BJ 32 ULIR
Alat Kerja
j Bahan :
1. Gunting besi 1. Besi tulangan
manual 2. Kawat bendrat
2. Catut/kakaktua
3. Pleser besi
4. Meteran

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Buat gambar kerja serta daftar kebutuhan tulangan (bending list) yang berisi diameter tulangan,
panjang potongan dan jumlah potongan.
2. Siapkan material berupa kawat bendrat dan besi tulangan sesuai diameter dan jenisnya.
3. Siapkan peralatan kerja untuk pemotong tulangan sesuai diameter (gunting besi untuk tulangan
diameter < 13 mm dan electric bar cutter untuk diameter tulangan
g > 13 mm).
)
4. Melakukam pemotongan dan pembengkokan sesuai daftar pembesian (Bending List )
5. Melaksanakan pemasangan tulangan disesuaikan dengan jenis, diameter tulangan, tempat/posisi
serta jarak rencana yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
6. Tulangan yang telah dipasang diberi pengganjal menggunakan beton deking yang dibuat dengan
mutu minimal sama dengan beton cor rencana serta dibuat dengan ukuran ideal dan ketebalan
sesuai selimut beton rencana.
7. Pelaksanaan pemasangan dikerjakan oleh mandor bersama tukang besi yang telah
berpengalaman dibawah arahan Pelaksana teknis.
DIVISI 7

8. Tahap akhir dilakuan pemeriksaan bersama dengan Direksi dan Konsulta

STRUKTUR
DIVISI 7. STRUKTUR
I.Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 30.60 M’ dan 10.60 M'
Bahan :
Alat Kerja
j
1 Gelagar
1. G l ti I bentang
tipe b t
1. Service Crane (Mobile Crane / Crawler Crane) dengan kapasitas yang  30,60 m’
disesuaikan dengan kebutuhan 2. Gelagar tipe I bentang
10,60 m’
2. Schafolding (Jack Suport)
3. Chain Block (Bila balok mempunyai lebih dari 2 titik
Chain Block 2 titik angkat)
4. Sabuk Pengikat
5. Pengungkit
6. Balok Kayu (Ukuran 8/12 – 10/12) disesuaikan dengan kebutuhan

Tahapan Pelaksanaan persiapan


1. Cek posisi ketinggian rencana untuk penempatan pracetak gelagar
2. Pekerjaan pemadatan tanah dasar perletakan suport (Bila kondisi tanah kurang bagus).
3. Pasang suport atau Schafolding di bawah alur penempatan balo sesuai dengan jarak dan posisi yang
telah ditentukan.
4. Produk balok yang telah siap, ditempatkan dibagian depan atau samping Mobile Crane (dalam
jangkauan kelayakan angkat crane).
DIVISI 7

STRUKTUR
DIVISI 7. STRUKTUR
I.Unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 30.60 M’ dan 10.60 M'

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Angkat dan pasang balok Pracetak Gelagar pada posisi yang telah ditentukan setelah kondisi perletakan
Pracetak Gelagar dinyatakan siap (levelitas kolom dan Schafolding).
2. Saat p
pengangkatan
g g balok Pracetak Gelagar
g tenaga
g instalasi sudah p
pada p
posisi dimana Pracetak Gelagar
g
akan di pasang.
3. Saat posisi balok sudah berada ditempat akan dipasang, Set ketinggian schafolding maupun suport
dengan tinggi rencana yang telah di tentukan.
4. Pasang balok ditempat yang telah dipersiapkan,dan dicek elevasi serta perkuatannya . Apabila proses
pemasangan Pracetak
P t k Gelagar
G l sudah
d h selesai,
l i maka
k pemasangan Pracetak
P t k Gelagar
G l b ik t
berikutnya d
dapat
t
dilaksanakan.
5. Proses penggroutingan sambungan antar balok (joint).
6. Setelah umur 14 hari (80% mutu beton tercapai) semua perkuatan dilepas.
7. Finish.
DIVISI 7

STRUKTUR
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4.(12) Perkerasan Blok Beton pada trotoar dan median
Alat Kerja Bahan
1. Sekop 1. Block beton
2. Meteran 2. Pasir
3. Cetok
4. Palu

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN :

1. Buat gambar kerja (shop drawing)


2. Siapkan lokasi pemasangan block beton
3. Pasang profil, tandai elevasi rencana dan pasang benang/nylon pada posisi elevasi rencana.
4. Isi permukaan lahan dengan pasir urug kemudian disiram sampai jenuh dan diratakan
5. Pasang block beton secara berurutan dengan ketinggian sesuai pedoman elevasi.
DIVISI 8

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4.(13) Tempat patung dan Patung
Alat Kerja Bahan
1. Sekop 1. patung
2. Meteran
3. Cetok
4. Palu

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN :

1. Buat gambar kerja (shop drawing)


2. Siapkan lokasi pemasangan tempat patung
3. Pasang profil, tandai elevasi rencana dan pasang benang/nylon pada posisi elevasi rencana.
4. Isi permukaan lahan dengan pasir urug kemudian disiram sampai jenuh dan diratakan
5. Pasang patung sesuai pedoman elevasi.
DIVISI 8

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4.(14) Leneng
Alat Kerja Bahan
1. Sekop 1. SEMEN
2. Meteran 2. PASIR
3. Cetok 3. BATA
4. Palu

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN :

1. Buat gambar kerja (shop drawing)


2. Siapkan lokasi pemasangan tempat leneng
3. Pasang profil, tandai elevasi rencana dan pasang benang/nylon pada posisi elevasi rencana.
4. Pasang bata mengacu gambar rencana yang ada
5. Finishing sesuai dengan spesifikasi
DIVISI 8

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4(1) PEMBUATAN MARKA JALAN TERMOPLASTIK
Alat Kerja Bahan
•Alat aplikasi Marka •Termoplastick
•Meteran •Bahan lainnya
•Tali plastik
•Kapur tulis

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan sbb;

1. Buat gambar kerja jalur rencana serta detail ukuran marka sesuai persyaratan.
2
2. Siapkan
Si k alatl t aplikasi
lik i marka
k ddan alat
l tbbantu
t llainnya
i ttermasuk
kbbahan-bahan
h b h yang diperlukan.
di l k
3. Seting out permukaan jalan rencana posisi Marka sesuai gambar
4. Bersihkan permukaan jalan dari debu, genangan air dan kotoran lainnya.
5. Laksanakan pekerjaan marka jalan termoplastik sesuai standart marka jalan.
DIVISI 8

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

PEKERJAAN PENDUKUNG
Pelaksanaan pekerjaan administrasi meliputi pembuatan laporan sesuai form
f yang telah disetujui
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya yang berisikan laporan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan setiap harinya meliputi bahan, tenaga, peralatan dan progress pekerjaan yang dicapai.

Data pekerjaan harian ini kemudian dirangkum setiap minggunya dan dibuatkan rekapitulasinya
untuk dijadikan laporan mingguan. Kemudian laporan mingguan ini dalam sebulan dirangkum dengan
dilengkapi gambar detail/denah yang diberi tanda/warna yang menunjukkan progress pekerjaan yang telah
dicapai sampai bulan tersebut.
tersebut

Laporan harian, mingguan dan bulanan ini diajukan ke pengawas lapangan maupun pejabat
pembuat komitmen untuk dimintakan persetujuan yang akan digunakan untuk mengajukan permohonan
pembayaran ke bagian keuangan. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan oleh staf administrasi bekerja sama
dengan supervisor serta diperiksa oleh Kepala Proyek untuk kemudian diajukan ke Pengawas maupun pemilik
proyek.

Pekerjaan Dokumentasi berupa pengambilan gambar/foto kondisi di site sebelum mulai


pelaksanaan pekerjaan (kondisi progress 0%), kemudian dilanjutkan pengambilannya saat progress mencapai
25%, 50%, 75% dan terakhir saat progress mencapai 100%. Pelaksanaan pengambilan gambar/foto
menggunakan kamera digital dengan sudut pengambilan yang sama di setiap titik untuk tiap-tiap
ADMIN

perkembangan progress pekerjaan.

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


PENUTUP

Demikian methode kerja yang kami sampaikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan
dilapangan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memenuhi persyaratan pelelangan pekerjaan dan
terima kasih atas perhatiannya.

p , 22 Juni 2012
Denpasar,
PT. TUNAS JAYA SANUR

I WAYAN SUWIRTA
Direktur Utama
PENUTUP

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai