BANGUNAN ATAS JEMBATAN

Pelat
Pelat beton bertulang,
Flat slab, voided slab
B
E
T
Gelagar beton bertulang
O
Gelagar beton pratekan
N
Gelagar Gelagar beton pelengkung
Gelagar baja
BANGUNAN Gelagar baja komposit
ATAS

Rangka baja
Rangka Rangka baja pelengkung
Rangka baja khusus B
A
J
A
Jembatan cable stayed
Khusus Jembatan gantung
Pelengkung
BETON
BERTULANG
 7.1.3 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN
Tabel 7.1.3.(1) Batasan Proporsi Takaran
Campuran
Mutu Ukuran Agre- Rasio Air / Semen Maks. Kadar Semen Min.
Beton gat Maks.(mm) (terhadap berat) (kg/m3 dari campuran)-

K600 - - -

K500 - 0.375 450

K400 37 0.45 356

25 0.45 370
19 0.45 400

K350 37 0.45 315

25 0.45 335
19 0.45 365
 7.1.3 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN
Tabel 7.1.3.(1) Batasan Proporsi Takaran
Campuran

Mutu Ukuran Agre- Rasio Air / Semen Kadar Semen Min.

Beton gat Maks.(mm) Maks. (kg/m3 dari
(terhadap berat) campuran)-

K300 37 0.45 300

25 0.45 320
19 0.45 350

K250 37 0.50 290

25 0.50 310
19 0.50 340

K175 - 0.57 300

K125 - 0.60 250

 Tabel 7.1.3 (2) Ketentuan Sifat Campuran
Kuat Tekan Karakteritik Min. (kg/cm2) “Slump” (mm)
Mutu Benda Uji Kubus Benda Uji Silinder digetar Tdk
Beton 15x15x15 cm 15x30 cm digetar
7 hari 28 hari 7 hari 28 hari
K600 390 600 325 500 20-50 -
K500 325 500 260 400 20-50 -
K450 285 400 240 330 20-50 -

K350 250 350 210 290 20-50 50-100

K300 215 300 180 250 20-50 50-100

K250 180 250 150 210 20-50 50-100

K225 150 225 125 190 20-50 50-100

K175 115 175 95 145 30-60 50-100

K125 80 125 70 105 20-50 50-100

 PELAKSANAAN PENGECORAN
 Tinggi jatuh bebas maksimum 150 cm.
 tidak boleh dicor langsung di air.
 Bila dicor di air dan sulit dipompa < 48 jam setelah
pengecoran, maka harus dicor dengan metode Tremi
atau metode drop-bottom-bucket (dg persetujuan Direksi
Pekerjaan)
 Tremi :
 kedap air,
 ukurannya dapat mengalirkan beton.
 harus diisi penuh selama pengecoran.
 Bila aliran beton terhambat maka Tremi harus ditarik sedikit dan
diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan.
 Tremi/Drop-Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran
beton di bawah permukaan beton yang telah dicor
sebelumnya
 PELAKSANAAN PENGECORAN
 Kecepatan pengecoran harus sedemikian rupa
hingga beton selalu berkondisi plastis agar
menyatu dengan beton baru.
 Bidang beton lama harus dikasarkan, dibersihkan
dari bahan lepas, rapuh, disiram dg air hingga
jenuh.
 Bidang kontak beton lama harus disapu dengan
adukan semen yang sesuai dengan betonnya
 Curing dg air menunggu 24 jam setelah
pengecoran.
PENEMPATAN BETON PADA
PERMUKAAN MIRING
PENGECORAN
BETON PADA
BIDANG
VERTIKAL

PENGECORAN BETON PADA

PERMUKAAN HORIZONTAL
PENGECORAN
DIBAWAH AIR
DG TREMIE
7.1.4 PELAKSANAAN PENGECORAN
 Jumlah minimum penggetar dari dalam :
 Tabel 7.1.4.(5) :

Jumlah Kecepatan
Pengecoran Beton (m3 / jam) Jumlah Alat
-
4 2
8 3
12 4
16 5
20 6
TUJUAN PEMADATAN
a). TUJUAN PEMADATAN (AGAR MENGHASILKAN) :
- KEKUATAN MAKSIMUM
- BETON YG PADAT DAN KEDAP AIR
- PEMBENTUKAN SUDUT DG BAIK
- PENAMPILAN PERMUKAAN YG BAIK
- IKATAN YG BAIK DG BESI TULANGAN
- SELIMUT BETON YG PADAT PADA BESI TULANGAN

b) LANGKAH KHUSUS PADA DAERAH TULANGAN YG RAPAT :

- DESAIN KEMBALI CAMPURAN
- PERKECIL SIZE AGREGAT KASAR
- PENGGUNAAN SUPER PLATICISER/BAHAN TAMBAHAN LAIN
- PENYESUAIAN JARAK ANTARA PENULANGAN
- MENAIKAN INTENSITAS GETARAN
c). CARA-CARA PEMADATAN
- DILAKUKAN SEGERA SETELAH PENGECORAN/BETON DITUANGKAN
- MENUSUK-NUSUK BATANG BESI PADA MASA BETON (SEDERHANA)
- DIGUNAKAN ALAT PEMADAT BERGETAR/VIBRATOR :
- UKURAN VIBRATOR SEBANDING DG MASA BETON
- VIBRATOR DIGUNAKAN VERTIKAL AGAR PADAT MERATA, AWET
- VIBRATOR DIMASUKKAN DALAM JANGKA WAKTU YG TETAP DAN
JARAK YG KONSISTEN (60 CM)
- VIBRATOR DIPINDAH SETELAH TIMBUL LAPISAN TIPIS PADA
PERMUKAAN BETON
- JIKA TERTUTUPNYA KEMBALI LUBANG BEKAS VIBRATOR
PERTANDA SLUMP BETON BAIK
- BILA MENYIMPANG DARI HAL DIATAS BERARTI PEMAKAIAN
VIBRATOR SALAH
- PEMAKAIAN VIBRATOR YG MIRING MENYEBABKAN BETON
SEGREGASI
- FUNGSI VIBRATOR UNTUK PEMADATAN BUKAN UNTUK
MEMINDAHKAN/MENGALIRKAN BETON
SLUMP TEST
BENTUK
SLUMP
PEMBUATAN
SILINDER BETON
c. WAKTU TEST:
3, 5, 7, 14, 28 hari
 BETON PRATEKAN

PreTensioning

PostTensioning
TYPE BALOK I
SEGMENTAL
TITIK ANGKAT
BALOK
PRACETAK
PROSES
STRESSING
DENGAN
JACK 150
KN

extention
PERAKITAN PENULANGAN BALOK
PENGECORAN BALOK SEGMENTAL
PENGECORAN BALOK SEGMENTAL
PENGECORAN BALOK SEGMENTAL
PENGECORAN BALOK SEGMENTAL
PENYAMBUNGAN BALOK
Pemasangan
Jembatan Baja Komposit
 Terdiri atas 2 tahap
 Pemasangan gelagar
 Pengecoran lantai
 Cara pemasangan
 Perancah atau launching
 Pemeriksaan kesesuaian dengan desain
 Shear connector pada gelagar memanjang
 Shear connector dalam kondisi baik dan jumlah cocok
Pemasangan
Jembatan Baja Komposit
JEMBATAN RANGKA BAJA
STANDAR YANG ADA :

1. BUKAKA
2. TRANS-BAKRIE
3. TRANSFIELD
4. CIGADING
5. AUSTRIA
6. WIKA
7. CENTUNION
8. CALENDER HAMILTON
9. HOLAND
10. KBI
11. GUNUNG GARUDA
12. ALIM AMPUH JAYA
 DATA BERAT STANDAR JEMBATAN BAJA
Kelas A : Lebar Badan Jalan 7,0 m – Trotoar 2 x 1,0 m
Kelas B : Lebar Badan Jalan 6,0 m – Trotoar 2 x 0,5 m

Bentang Berat standar (ton)

No. Kelas
(m) Bukaka Trans Bakrie Transfield Cigading WIKA Terberat Teringan Rata-rata

1 A40 40 84,5 61,5 61,5 75,1 62,8 84,5 61,5 69,1

2 A45 45 96,0 73,0 73,0 90,0 73,3 96,0 73,0 81,1
3 A50 50 108,0 93,5 93,5 116,9 91,9 116,9 91,9 100,8
4 A55 55 119,0 110,4 110,4 137,7 106,7 137,7 106,7 116,8
5 A60 60 130,0 125,8 125,8 147,1 125,7 147,1 125,7 130,9

6 B40 40 63,5 52,0 52,0 62,6 47,3 63,5 47,3 55,5

7 B45 45 72,5 65,3 65,3 75,0 60,9 75,0 60,9 67,8
8 B50 50 81,0 74,1 74,1 97,4 69,8 97,4 69,8 79,3
9 B55 55 90,5 90,4 90,4 114,7 82,9 114,7 82,9 93,8
10 B60 60 99,5 108,8 108,8 126,70 100,20 126,7 99,5 108,8
 Pandangan Umum Jembatan Rangka Baja

Pengertian Rangka Baja

Kesatuan komponen yang dirakit

dari semua komponen rangka
jembatan termasuk peletakan
disetiap ujung pilar atau
abutment jembatan

Terdiri dari elemen-elemen

batang baja yang mempunyai
kapasitas untuk menahan gaya-
gaya aksial baik tarik atau tekan
 Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Umum Rangka Jembatan

“Warren Truss”
 Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka

 Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka

 Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka

 Tipe Struktur Rangka Baja

Posisi Lantai Kendaraan

Tipe Struktur Rangka Baja