Anda di halaman 1dari 41

Pelatihan Preservasi Jembatan

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN,


DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN
Pedoman Pelatihan

PELATIHAN PRESERVASI JEMBATAN

Tahun Penyusunan : 2021

Disahkan di : Bandung, Desember 2021

Mengetahui,

KEPALA PUSBANGKOM JALAN, PERUMAHAN, DAN PIW


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., M.M.


NIP. 196310171990031002
KATA PENGANTAR

Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


menyelenggarakan Pelatihan Preservasi Jembatan bertujuan untuk
memberikan kompetensi kepada ASN khususnya Ditjen Bina Marga yang
tupoksinya berkaitan dengan Preservasi Jembatan. Dengan mengikuti
seluruh modul dalam pelatihan Preservasi Jembatan ini, para peserta akan
dibekali dengan kemampuan untuk kegiatan penanganan jembatan, berupa
pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk
mempertahankan kondisi jembatan agar tetap berfungsi secara optimal
melayani lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi tercapainya pemenuhan


dan peningkatan kompetensi ASN di Bidang Jalan dan Jembatan di Direktorat
Jenderal Bina Marga.

Kami mengaharapkan agar Widyaiswara, Penyelenggara, dan Peserta


Pelatihan Preservasi Jembatan dapat memanfaatkan kurikulum pelatihan ini
secara optimal dalam berbagai kegiatan pembelajaran selama pelatihan
berlangsung.

Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kami
ucapkan terima kasih. Semoga modul ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Bandung, Desember 2021


Kepala Pusbangkom JPW,

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM


NIP. 196310171990031002

i
UCAPAN TERIMA KASIH
TIM TEKNIS
Pengarah
Kepala Pusbangkom Jalan, : Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM
Perumahan, dan
Pengembangan Infrastruktur
Wilayah
Penanggung Jawab
Kepala Bidang Manajemen : Ero, S.Pd., M.Pd
Sistem dan Pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi
PENYUSUN
Ketua
Widyaiswara Ahli Madya : Asep Hilmansyah, ST., MT
(Koordinator Bidang Tugas
Teknik dan Materi Jalan dan
Jembatan)
Sekretaris
Jafung Jalan dan Jembatan : Atika Yuniar, ST., MT
(Sub Koordinator Plt.
Pengembangan Kompetensi
Jembatan dan Terowongan)
Anggota
Kontrak Individu : Ni Ketut Devy Apriyani, ST.
Chairun Nisa, S.Pd

iii
Diterbitkan Oleh:
Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bandung, Desember 2021


DAFTAR ISI

Latar Belakang ..................................................................................... 8


Tujuan .................................................................................................. 8
Kompetensi .......................................................................................... 9

Standar Kompetensi Lulusan ............................................................ 12


Kompetensi Dasar ............................................................................. 12
Persyaratan dan Seleksi Peserta ...................................................... 12
Jumlah Peserta .................................................................................. 13
Jenis Tenaga Pelatihan ..................................................................... 13
Persyaratan Tenaga Pelatihan .......................................................... 13
Struktur Kurikulum ............................................................................. 13
Pelaksanaan Pelatihan ...................................................................... 14

Lembaga Penyelenggara .................................................................. 15


Pembiayaan ....................................................................................... 15
Perlengkapan Pelatihan .................................................................... 15
Skenario Pembelajaran ..................................................................... 17
Waktu Pelaksanaan ........................................................................... 19
Gambaran Umum Jadwal Pelatihan.................................................. 20
Evaluasi.............................................................................................. 22
PENDAHULUAN
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
8

Latar Belakang
Konsep dasar Preservasi Jalan mengacu pada Peraturan Permen PU No 13
Tahun 2011, UU No 38 tahun 2004 dan PP No 34 Tahun 2006 tentang
Preservasi Jalan mencakup cara mengidentifikasi kerusakan yang terjadi
pada jembatan beserta penyebabnya dan memberikan pemahaman tentang
tata cara preservasi baik preservasi rutin maupun rehabilitasi pada jembatan.
Kementerian PUPR membentuk Direktorat Preservasi Jalan Ditjen Bina
Marga, berkaitan dengan ini perlu SDM yang bekerja dilapangan mempunyai
kompetensi yang mampu mewujudkan jalan nasional yang mantap, sehingga
kemantapan dan kinerja jalan dan jembatan dapat meningkat dengan harapan
biaya pemeliharaan jelan dan jembatan di masa yang akan datang dapat
berkurang menjadi lebih efisien sesuai dengan Visium PUPR 2030 99% jalan
mantap.
Berkaitan dengan hal itu BPSDM melakukan pembaruan penyesuaian bahan
pelatihan Preservasi Jembatan terhadap kurikulum dan modul sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini melalui Pusat
Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan PIW.
Pelatihan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pencapaian kompetensi
ASN di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga dalam rangka pencapaian
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bina Marga.

Tujuan
Maksud
Pedoman penyelenggaraan pelatihan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Pelatihan Preservasi Jembatan dengan menggunakan pola
pelatihan distance learning.

Tujuan
Sebagai acuan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan dari segi
kurikulum, peserta pelatihan, pengajar pelatihan, fasilitas, pembiayaan,
penyelenggaraan, serta evaluasi terkait Pelatihan Preservasi Jembatan.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
9

Kompetensi
Kompetensi teknis yang dipenuhi oleh pelatihan ini adalah:
1. 07 BM – Perancangan Jembatan
2. 10 BM – Pelaksanaan Preservasi Bidang Bina Marga
PROFIL PELATIHAN
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
12

Standar Kompetensi Lulusan


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu Mampu merencanakan dan
melaksanakan preservasi jembatan yang meliputi pemeliharaan rutin,
rehabilitasi dan rekonstruksi serta tanggap darurat dan pasca bencana.

Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Mampu memahami peraturan terkait preservasi jembatan serta gambaran
umum pemrograman pemeliharaan jembatan
2. Mampu melaksanakan konstruksi preservasi jembatan berdasarkan
bahan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan
3. Mampu melaksanakan konstruksi preservasi jembatan berdasarkan
elemen sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan
4. Mampu melaksanakan konstruksi perkuatan jembatan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan
5. Mampu menerapkan perhitungan analisa harga satuan sesuai spesifikasi
yang ditetapkan
6. Mampu menerapkan tahapan pekerjaan preservasi jembatan pada studi
kasus yang diberikan sesuai dengan pedoman yang berlaku

Persyaratan dan Seleksi Peserta


Kualifikasi peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah sebagai berikut:
1. Telah memiliki sertifikat pelatihan Spesifikasi Umum Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan yang dikeluarkan oleh BPSDM PUPR
2. Bagi peserta yang berasal dari Direktoroat Jenderal Bina Marga, memiliki
kriteria sebagai berikut:
a. D3 Bidang Jalan/Jembatan atau S-1 Teknik Sipil: minimal 3 (tiga)
tahun berpengalaman di bidang pekerjaan jembatan.
b. SP-1 Teknik Jembatan atau S-2 Bidang Jembatan/Teknik Sipil:
minimal 2 (dua) tahun berpengalaman di bidang pekerjaan jembatan.
3. Bagi peserta yang berasal dari Dinas Bina Marga
Provinsi/Kabupaten/Kota memiliki kriteria sebagai berikut:
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
13

a. D3 Bidang Jalan/Jembatan atau S-1 Teknik Sipil: minimal 5 (lima)


tahun berpengalaman di bidang pekerjaan jembatan.
b. SP-1 Teknik Jalan/Jembatan atau S-2 Bidang Jalan
/Jembatan/Teknik Sipil: minimal 4 (empat) tahun berpengalaman di
bidang pekerjaan jembatan.

Jumlah Peserta
Jumlah peserta Pelatihan Preservasi Jembatan setiap kelas minimal 15 orang
dan maksimal 30 orang.

Jenis Tenaga Pelatihan


Pengajar pelatihan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Kementerian PUPR dapat berasal dari:

1. Pejabat Struktural Ditjen Bina Marga dan unit organisasi terkait lainnya
(BPSDM, Itjen, dll)
2. Widyaiswara
3. Jabatan Fungsional
4. Pakar/Praktisi/Akademisi

Persyaratan Tenaga Pelatihan


Tenaga struktural/ profesional/ widyaiswara/ jabatan fungsional/ praktisi yang
dapat mengajar pada pelatihan ini adalah:

1. Mempunyai pengalaman di bidang jalan & jembatan


2. Menguasai materi bidang jalan & jembatan
3. Mempunyai pengalaman kasus-kasus terbaru mengenai jalan & jembatan
4. Mempunyai pengalaman kerja di bidang teknis substansi cukup memadai
sesuai dengan portofolio/RPL

Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum untuk pelatihan ini adalah sebagai berikut
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
14

No Mata Pelatihan Asynchronous Synchronous Total JP

1 Program Preservasi 2 4 6
Jembatan
2 Preservasi Jembatan 5 10 15
Berdasarkan Bahan
3 Preservasi Jembatan 5 10 15
Berdasarkan Elemen
4 Perkuatan Jembatan 3 6 9
5 Analisis Harga Satuan 3 6 9
Pada Pekerjaan
Preservasi Jembatan
6 Studi Kasus 2 6 8
7 Seminar 0 6 6
TOTAL JP 20 48 68

Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan Preservasi Jembatan dapat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan
Distace Learning.

PENYELENGGARAAN
POLA PELATIHAN
BLENDED LEARNING
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
15

Lembaga Penyelenggara
Penyelenggara Pelatihan Preservasi Jembatan adalah Balai Pengembangan
Kompetensi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian
PUPR.
Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, maka penyelenggara
Pelatihan Preservasi Jembatan agar mengacu pada Surat Edaran Kepala
Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR Nomor: 02/SE/KM/2019
tentang PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN TEKNIS
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.

1. Maksimal pada H-7 sebelum pelaksanaan pelatihan, panitia


penyelenggara melaksanakan rapat persiapan bersama Pusbangkom
JPW dan pengajar.
2. Sarana dan prasarana yang diperlukan selama pelatihan mengacu pada
Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Bidang PUPR
dari Sekretaris Badan Pengembangan SDM;
3. Jumlah calon peserta agar tidak kurang dari 15 orang/kelas dan tidak lebih
dari 30 orang/kelas;
4. Tenaga penyelenggara pelatihan memiliki kompetensi untuk mengelola
program.

Pembiayaan
Pembiayaan terkait penyelenggaraan Pelatihan Preservasi Jembatan ini
berasal dari DIPA masing-masing Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah
yang akan menyelenggarakan pelatihan dan unit pengutus.

Perlengkapan Pelatihan
Sarana Pelatihan
Sarana dan prasarana pelatihan mengacu pada Buku Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Bidang PUPR. Sarana pelatihan yang
digunakan adalah:

1. Portal e-pelatihan
2. LCD
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
16

3. Laptop
4. Multimedia
5. Papan Tulis
6. Flipchart
7. Alat Tulis

Bahan Ajar
Bahan ajar pelatihan akan disampaikan untuk setiap mata ajar/pelatihan
dalam bentuk:

1. Panduan pengajar

Panduan pengajar menjadi pegangan bagi pengajar dalam melaksanakan


tugas pembelajaran untuk setiap mata ajar. Panduan pengajar ini mencakup:

a. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)


b. Rencana Pelatihan (RP). Disusun oleh setiap pengajar sesuai dengan
RBPMP yang telah ada.

2. Bahan Tayang Mata Pelatihan

Bahan Tayang adalah media pembelajaran yang digunakan untuk membantu


proses penyampaian materi pelatihan. Bahan tayang dapat berbentuk slide.
Apabila saat pelaksanaan pelatihan bahan tayang yang digunakan oleh
pengajar berbeda dengan bahan tayang yang diserahkan oleh Pusbangkom
Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah kepada
penyelenggara pelatihan, maka penyelenggara pelatihan mengirimkan bahan
tayang yang digunakan pengajar kepada Pusbangkom Jalan, Perumahan,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

3. Modul

Modul adalah unit terkecil dari sebuah mata pelatihan, yang dapat berdiri
sendiri dan dipergunakan secara mandiri oleh peserta selama proses
pembelajaran.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
17

Skenario Pembelajaran
Interaksi pembelajaran yang diselenggarakan dengan metode distance
learning dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi atau aplikasi
yang dapat diperoleh dengan mengembangkan Learning Management
System (LMS) secara mandiri atau memanfaatkan aplikasi lain yang sudah
tersedia.
Pemanfaatan media pembelajaran berdasarkan proses interaksi
pembelajarannya terdiri atas 2 (dua) metode, yaitu:

1. Synchronous (Syn)

Syn merupakan proses interaksi pembelajaran antara Penceramah dan/atau


Pengajar dengan Peserta yang dilaksanakan secara langsung dalam waktu
yang sama (real time) dan satu satuan waktu pembelajaran.
Contoh media pembelajaran Syn yang dapat diunduh secara gratis, dalam
bentuk:

a. video conference, antara lain dengan menggunakan aplikasi webinar,


skype, zoom, connect wise control, dan google hangout; dan
b. livechat dan/atau live streaming antara lain dengan menggunakan aplikasi
whatsapps, telegram, youtube, dan short message service.

Skenario pembelajaran saat sesi Synchronous adalah sebagai berikut:

a. Sesi ini pembelajaran peserta dilaksanakan di kelas virtual, baik secara


individu atau kelompok pada LMS pembelajaran atau koneksi internet
dengan menggunakan teknologi komunikasi melalui video conference dan
tatap muka/klasikal pada sesi studi lapangan dan seminar.
b. Sesi ini memungkinkan peserta untuk bertanya & berdiskusi materi yang
belum dipahami pada sesi Asynchronous dengan pengajar dan peserta
pelatihan lainnya.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
18

2. Asynchronous (aSyn)

aSyn merupakan proses interaksi pembelajaran antara Penceramah dan/atau


Pengajar dengan Peserta yang dilaksanakan secara tidak langsung dalam
satu satuan waktu pembelajaran.
Contoh media pembelajaran aSyn yang dapat diunduh secara gratis antara
lain dalam bentuk: email massage, browser, video recording, audio recording,
quize, dan gamification.
Teknis pelaksanaan sesi Asynchronous adalah sebagai berikut:

a. Peserta melaksanakan pembelajaran mandiri secara terprogram dengan


memanfaatkan bahan pembelajaran pada portal e-pelatihan yang dapat
dipelajari berulang dengan membaca bahan ajar dan referensi lainnya.
b. Untuk menunjang efektivitas pembelajaran, fasilitator/penyelenggara
dapat memberikan tugas kepada Peserta untuk melakukan belajar
mandiri. Tugas dapat berbentuk kuisioner atau bentuk lainnya yang
berupa:

▪ Pengayaan dan pendalaman konsep


▪ Analisa kasus yang relevan dengan materi, dan/atau
▪ Pencarian contoh (tokoh, peristiwa, best practices dan sebagainya)
c. Peserta pelatihan mengerjakan tugas yang akan diberikan pada setiap
mata pelatihan melalui portal e-pelatihan atau Google Form. Tugas
pembelajaran tersebut diunggah (upload) dengan sarana atau aplikasi
pengelolaan pembelajaran yang digunakan.

d. Jawaban evaluasi pembelajaran kemudian dihimpun oleh Balai


Penyelenggara dan disampaikan kepada pengajar untuk diberikan
penilaian. Hasil penilaian akan dijadikan satu sebagai bagian dari evaluasi
substansi.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
19

Asynchronous : Peserta
Panitia Penyelenggara
Peserta membaca mengumpulkan/me
mengkoordinir dan
materi & mengisi ngirimkan tugas
mengirimkan hasil tugas
evaluasi kepada Panitia
peserta kepada Pengajar
pembelajaran Penyelenggara

Synchronous : Pengajar
Pengajar memberikan
menyampaikan materi di
penilaian terhadap tugas
kelas virtual

Simulasi Pembelajaran Asynchronous & Synchronous

Waktu Pelaksanaan
Pelatihan Preservasi Jembatan dilaksanakan selama 12 hari dengan jumlah
total sebanyak 68 Jam Pelatihan @45 menit.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
20

Gambaran Umum Jadwal Pelatihan

TEMA Pelatihan Preservasi Jembatan Jembatan

NO WAKTU Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10 Hari 11 Hari 12

Lanjutan
Analisis
Asynchronous Synchronous Lanjutan Synchronous Lanjutan
Synchronous Lanjutan Preservasi Harga
Preservasi Preservasi Preservasi Preservasi Synchronous Lanjutan Synchronous Studi
Program Jembatan Satuan
1 08.00 - 08.45 Pembukaan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Perkuatan Perkuatan Studi Kasus Kasus
Preservasi Berdasarkan Pada
Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Jembatan Jembatan dan Seminar dan
Jembatan Elemen Pekerjaan
Bahan Bahan Bahan Elemen Seminar
Preservasi
Jembatan

2 08.45 - 09.30 Pretest Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan

Asynchronous
3 09.30 - 10.15 Program Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan
Preservasi
Jembatan

4 10.15 - 10.30 Break

Synchronous
Analisis
Harga
5 10.30 - 11.15 Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Satuan Pada Lanjutan Lanjutan Lanjutan
Pekerjaan
Preservasi
Jembatan

Asynchronous
Preservasi
6 11.15 - 12.00 Jembatan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan
Berdasarkan
Elemen
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
21

7 12.00 - 13.00 ISHOMA

8 13.00 - 13.45 Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan Lanjutan

Asynchronous
Analisis Harga
Asynchronous Asynchronous
Satuan Pada Post
9 13.45 - 14.30 Lanjutan Perkuatan Studi Kasus
Pekerjaan Test
Jembatan dan Seminar
Preservasi
Jembatan

10 14.30 - 15.15 Lanjutan Lanjutan Lanjutan

Jumlah JP Per Hari

Total JP 2 3 7 8 8 8 6 4 6 4 6 6

TOTAL 68
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
22

Evaluasi

Evaluasi untuk peserta, materi pelatihan, pengajar dan manajemen


penyelenggaraan pelatihan mengacu pada Surat Edaran Kepala Badan
Pengembangan SDM Kementerian PUPR Nomor: 02/SE/KM/2019 tentang
PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN TEKNIS BIDANG
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. Berikut ini merupakan
rinciannya:
Evaluasi Peserta

1. Evaluasi peserta merupakan kegiatan penilaian terhadap hasil


pembelajaran dan kriteria lainnya yang telah ditentukan dalam proses
pelaksanaan pelatihan.
2. Perolehan nilai keseluruhan aspek wajib diisikan kedalam file rekapitulasi
evaluasi peserta dengan format Ms. Excel yang telah diberikan oleh pusat.
3. Balai penyelenggara wajib mengecek ulang setiap formula yang ada pada
file rekapitulasi evaluasi peserta.
4. Hasil evaluasi peserta digunakan untuk penentuan kelulusan.
5. Aspek evaluasi peserta:

G.1.1 Sikap dan Perilaku

a. Penilaian aspek sikap dan perilaku diberikan bobot penilaian


sebesar 20% dan penilaian dilakukan oleh Balai.
b. Penilaian aspek sikap dan perilaku merupakan penilaian
ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan
yang ditetapkan penyelenggara.
c. Penilaian aspek sikap dan perilaku meliputi:
1) Kehadiran dan ketepatan dalam sesi pembelajaran:
a) Peserta “WAJIB HADIR” di keseluruhan sesi kegiatan
pelatihan yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
b) Jika ada peserta yang berhalangan hadir saat kegiatan
pelatihan (sakit/izin), maka peserta tersebut wajib
memberikan keterangan langsung kepada pihak
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
23

penyelenggara yang disertai dengan surat keterangan


tertulis dan disetujui oleh atasannya masing-masing serta
surat keterangan dokter jika peserta sakit.
c) Kehadiran menjadi prasyarat kelulusan peserta dengan
presentase minimal kehadiran adalah 90% dari setiap
masing-masing sesi mata pelatihan dengan ketentuan
berikut ini:

Kriteria Nilai
Peserta hadir dan datang tepat waktu
100
(toleransi +15 menit dari jadwal)
Peserta hadir dan datang terlambat 16
90
s/d 30 menit
Peserta hadir dan datang terlambat 31
80
s/d 60 menit
Peserta hadir dan datang terlambat 61
70
s/d 90 menit
Peserta hadir dan datang terlambat >
60
90 menit
Peserta tidak hadir 0

d) Peserta yang nilai kehadirannya dibawah 90% dan tidak


disertai alasan yang konkret akan langsung dinyatakan
“TIDAK LULUS”
e) Nilai kehadiran = Jumlah total nilai kehadiran setiap mata
pelatihan/jumlah total mata pelatihan.
2) Menjaga etika dan kesopanan
a) Menjaga etika dan kesopanan dinilai untuk setiap mata
pelatihan
b) Nilai maksimal untuk pengukuran aspek “menjaga etika
dan kesopanan” adalah 100 dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
24

No. Kriteria Range Nilai


Peserta sangat menjaga etika
1 85 - 100
dan kesopanan
Peserta menjaga etika dan
2 75 - 84
kesopanan
Peserta kurang menjaga etika
3 ≤ 74
dan kesopanan
3) Kepatuhan terhadap tata tertib
a) Kepatuhan terhadap tata tertib dinilai untuk setiap mata
pelatihan
b) Nilai maksimal untuk pengukuran aspek “kepatuhan
terhadap tata tertib” adalah 100 dengan ketentuan sebagai
berikut:

No. Kriteria Range Nilai


Peserta sangat patuh terhadap
1 85 - 100
tata tertib
2 Peserta patuh terhadap tata tertib 75 - 84
Peserta kurang patuh terhadap
3 ≤ 74
tata tertib

G.1.2 Akademis
Penilaian aspek akademis diberikan kepada peserta dengan bobot
80% yang bertujuan untuk menilai pemahaman peserta terhadap
materi yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

Penguasaan Materi, Pengembangan Studi Kasus atau


Ide Gagasan dan Keaktifan 50% Seminar 30%
Penguasaan Materi 40% Synchronous
Asynchronous Synchronous Kertas kerja
Penugasan perorangan/
resume/kuisioner/bentuk Penugasan Mengerjakan kelompok dan atau
lainnya Soal Ujian 20% seminar/
20% (Nilai Maks. 100) presentasi
(Nilai Maks. 100) makalah 30%
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
25

Pengembangan Ide Gagasan 5%


Synchronous
Penilaian terhadap unsur pengembangan
ide/gagasan diukur berdasarkan kreativitas dalam
mengembangkan rumusan masalah pada setiap
kasus
(Nilai Maks. 100)
Keaktifan 5%
Synchronous
Penilaian terhadap unsur keaktifan diukur
berdasarkan keaktifan dalam tanya jawab antara
pengajar dan peserta pada saat pelatihan sedang
berlangsung
(Nilai Maks. 100)

Bobot (%) SKL


Menitikberatkan
No Unsur Deskripsi Kemampuan Ket
Aplikatif
(Praktik)

Penilaian
oleh
pengajar
20%
melalui
Paham dan Learning
Penguasaan mengerti tentang Journal
1
Materi materi yang Penilaian
diberikan oleh
pengajar
20%
melalui
Soal
Ujian

Kreatif dalam
Pengemban Penilaian
mengembangkan
2 gan 5% oleh
rumusan masalah
ide/gagasan pengajar
pada setiap kasus
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
26

Bobot (%) SKL


Menitikberatkan
No Unsur Deskripsi Kemampuan Ket
Aplikatif
(Praktik)

Keaktifan dalam
Tanya jawab
antara pengajar Penilaian
3 Keaktifan dan peserta pada 5% oleh
saat pelatihan pengajar
sedang
berlangsung

Kemampuan
Kertas kerja dalam
perorangan/ penyelesaian
kelompok kertas kerja, peran Penilaian
4 dan atau serta dalam 30% oleh
seminar/pre kelompok, sikap pengajar
sentasi kerjasama tim dan
makalah kemampuan
presentasi

JUMLAH 80%

a. Penguasaan Materi dan Pengembangan Ide Gagasan &


Keaktifan - Bobot 50%
1) Penguasaan Materi dan Pengembangan Ide Gagasan &
Keaktifan merupakan penilaian peserta di setiap mata pelatihan
2) Setiap mata pelatihan memiliki metode penyampaian yang
berbeda-beda, yaitu:
a) Mata pelatihan yang ada di sesi Asyncrhonous tetapi tidak
ada di sesi Syncrhonous
b) Mata pelatihan yang tidak ada di sesi Asyncrhonous tetapi
ada di sesi Syncrhonous
c) Mata pelatihan yang ada di sesi Asyncrhonous dan ada pula
di sesi Syncrhonous
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
27

3) Skema bobot penilaian sebagai berikut:

Skema Bobot
Skema 1: Mata Pelatihan yg Asyncrhonous 100%
hanya di Asyncrhonous Syncrhonous 0%
Skema 2: Mata Pelatihan yg Asyncrhonous 0%
hanya di Syncrhonous Syncrhonous 100%
Skema 3: Mata Pelatihan yg ada Asyncrhonous 50%
di kedua sesi Syncrhonous 50%

4) Pembelajaran online mandiri/Asynchronous, terdiri dari:


a) Akses e-learning setiap mata pelatihan:

Kriteria Nilai
Akses portal e-learning dan mengunduh file
40
materi tepat waktu
Akses portal e-learning dan mengunduh file
20
materi tidak tepat waktu
Tidak akses portal e-learning dan tidak
0
mengunduh file materi pelatihan

▪ Jika peserta mengakses portal e-learning dan


mengunduh (download) materi pelatihan dengan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan maka
akan diberikan nilai 40 untuk setiap mata pelatihan.
▪ Jika peserta mengakses portal e-learning dan
mengunduh (download) materi pelatihan tidak tepat
waktu dengan jadwal yang telah ditentukan maka akan
diberikan nilai 20
▪ Jika peserta sama sekali tidak mengakses portal e-
learning dan tidak mengunduh (download) materi
pelatihan maka akan diberikan nilai 0.
b) Mengerjakan penugasan setiap mata pelatihan:
▪ Nilai sesi asyncrhonous didapatkan dari penugasan yang
diberikan kepada setiap peserta di setiap mata pelatihan
asynchronous.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
28

▪ Aspek penilaian penugasan pada sesi asynchronous


terdiri dari penilaian untuk soal (Nilai Maks. 100) atau
pembuatan Learning Journal (Nilai Maks. 100) untuk
setiap mata pelatihan asynchronous.

Format Learning Journal


Nama Mata Pelatihan : ……………..
Nomor Daftar Hadir : ………………
Nama Peserta : ……………..
Asal Instansi : ………………
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : ………………

A. Resume pemahaman terhadap materi pengajar dan sumber belajar


lain/website lain

B. Implementasi dan identifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan


terkait materi tersebut

C. Hal-hal lain yang perlu didiskusikan

▪ Nilai akhir sesi asyncrhonous untuk mata pelatihan


dengan pemberian soal:
- Masing-masing mata pelatihan memiliki jumlah soal
yang berbeda-beda. Akan tetapi tetap nilai maksimal
adalah 100 dan terendah 0.
- Cara penilaian nilai akhir penugasan soal adalah
sebagai berikut:
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒐𝒂𝒍
Nilai akhir soal =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒐𝒂𝒍

- Setiap soal memiliki kunci jawaban ideal, jadi


penilaian mengacu pada kunci jawaban tersebut.
Berikut ini merupakan kriteria penilaianya:
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
29

Range Nilai Dari Bobot


Kriteria Setiap Soal
Tepat – Sangat Tepat→

Peserta menjawab secara


jelas, merinci dan disertai 85 - 100
contoh
Peserta menjawab secara
jelas, tidak rinci tanpa 51 - 84
disertai contoh
Peserta menjawab 1-50
Peserta tidak menjawab 0

▪ Nilai akhir sesi asyncrhonous untuk mata pelatihan


dengan pembuatan Learning Journal:

Kriteria Range Nilai


Peserta membuat narasi secara
81-100
jelas, merinci dan disertai contoh
Peserta membuat narasi secara
jelas, tidak rinci tanpa disertai 51-80
contoh
Peserta membuat narasi 1-50
Peserta tidak membuat narasi 0

5) Pembelajaran Synchronous, terdiri dari:


a) Nilai sesi syncrhonous didapatkan dari penilaian
pemahaman dan pengembangan ide gagasan & keaktifan
b) Pemahaman dan pengembangan ide gagasan & keaktifan
didapatkan dari nilai evaluasi setiap mata pelatihan dengan
ketentuan bahwa nilai maksimal setiap mata pelatihan
adalah 100.
c) Nilai diisi oleh pengajar secara langsung.
d) Jenis evaluasi dapat bervariasi tergantung dari setiap
pengajar (dapat berupa soal/studi kasus/pengamatan
langsung ketika proses pembelajaran/lainnya)
e) Berikut Kriteria Penilaian:
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
30

Kriteria Range Nilai

Sangat memenuhi kompetensi dasar dan


memberikan ide/gagasan atau melakukan tanya
85 - 100
jawab secara sangat aktif (misal sebanyak 2
kali/lebih)
Memenuhi kompetensi dasar dan memberikan
ide/gagasan atau melakukan tanya jawab secara 75 - 84
aktif (missal sebanyak 1 kali)
Cukup memenuhi kompetensi dasar dan hanya
memberikan ide/gagasan atau tidak melakukan 60 - 74
tanya jawab
Kurang/tidak memenuhi kompetensi dasar dan
Kurang dari
tidak memberikan ide/gagasan atau tidak
60
melakukan tanya jawab

b. Studi Kasus atau Seminar – Bobot 30%


Kertas kerja perorangan/kelompok dan atau seminar/presentasi
makalah. Penilaian terhadap unsur kertas kerja
perorangan/kelompok dan atau seminar/presentasi makalah
diukur berdasarkan Kemampuan dalam penyelesaian kertas kerja,
peran serta dalam kelompok, sikap kerjasama tim dan
kemampuan presentasi.

6. Ketentuan kelulusan
a. Kehadiran menjadi prasyarat kelulusan peserta (minimal 90%).
b. Nilai keseluruhan (akademis dan sikap perilaku) minimal 70.
c. Nilai akademis masing-masing mata pelatihan, kertas kerja, dan
seminar minimum 60.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
31

7. Kualifikasi Kelulusan

No Nilai Akhir Kualifikasi


1 92 - 100 Sangat Memuaskan
2 85 - 91 Memuaskan
3 77 - 84 Baik Sekali
4 70 - 77 Baik
5 Dibawah 70 Tidak Lulus

Evaluasi Materi Pelatihan


1. Evaluasi materi dilakukan oleh peserta pelatihan
2. Aspek evaluasi materi terdiri atas:
a. Keterkaitan materi yang diajarkan dengan tugas peserta pelatihan.
b. Tingkat manfaat materi yang diajarkan bagi peserta.
c. Tingkat kemudahan mempelajari materi yang diajarkan.
d. Waktu/durasi penyajian materi.
e. Kesesuaian dengan perkembangan terkini (up to date).
f. Tingkat kemudahan akses materi pelatihan
3. Tatacara evaluasi:
a. Evaluasi materi dilakukan untuk setiap materi yang disampaikan
dalam suatu pelatihan.
b. Evaluasi dilakukan secara online melalui aplikasi e-pelatihan oleh
seluruh peserta pelatihan.
c. Evaluasi materi dilaksanakan setelah materi selesai disampaikan
sampai dengan sebelum waktu penutupan pelatihan.

Evaluasi Pengajar
1. Evaluasi pengajar dilakukan oleh peserta dan penyelenggara.
2. Evaluasi pengajar oleh peserta mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penguasaan materi.
b. Kemampuan melalukan transfer keilmuan.
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
32

c. Penggunaan metode, media pendukung dan kualitas bahan


tayang (ilustrasi, audio visual).
d. Berkomunikasi dan memotivasi peserta.
e. Kecepatan respon pengajar terhadap pertanyaan peserta
f. Tingkat kepuasan terhadap jawaban pengajar
3. Evaluasi pengajar oleh penyelenggara mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Komitmen terhadap waktu dan penugasan yang diberikan.
b. Ketepatan waktu penyerahan rencana pembelajaran sebelum proses
pembelajaran.
c. Ketepatan waktu penyerahan bahan tayang kepada penyelenggara
pelatihan.
d. Tingkat kesesuaian RP dengan proses penyampaian materi kepada
peserta.
e. Tingkat kesesuaian materi yang diajarkan dengan kurikulum
pelatihan.
4. Tatacara evaluasi:
a. Evaluasi pengajar dilakukan setiap kali materi selesai disampaikan
oleh Pengajar.
b. Evaluasi dilakukan secara online melalui aplikasi e-pelatihan oleh
seluruh peserta pelatihan dan SDM penyelenggara dengan syarat
minimal merupakan Pejabat Struktural Eselon IV dan telah memiliki
sertifikat MOT (Management of Training).
c. Batas waktu evaluasi pengajar adalah sebelum waktu penutupan
pelatihan.

Evaluasi Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan


1. Evaluasi manajemen penyelenggaraan dilakukan oleh peserta pelatihan.
2. Evaluasi manajemen penyelenggaraan oleh peserta mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. Aspek system/aplikasi yang digunakan meliputi:
1) Kemudahan pengoperasian sistem E-pelatihan
2) Efektifitas aplikasi tatap muka yang digunakan
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
33

b. Tata Laksana Pelatihan:


1) Kejelasan informasi pelatihan (tujuan, lama pelatihan, pemanggilan
peserta).
2) Pelayanan penyelenggara selama pelatihan.
3) Ketepatan waktu pembelajaran selama pelatihan.
4) Kesesuaian dengan tata tertib yang ditetapkan.
c. Pelayanan penyelenggara
1) Kecepatan respon penyelenggara terhadap kebutuhan peserta
2) Kualitas pelayanan penyelenggara selama pelatihan
3) Kemudahan penyelenggara untuk dihubungi pada saat self learning
4) Kecepatan pelayanan terhadap permasalahan pada sesi self learning
5) Keaktifan penyelenggara pada sesi self learning
3. Tata cara evaluasi:
a. Evaluasi manajemen penyelenggaraan dilakukan setiap kali pelatihan
selesai dilaksanakan.
b. Evaluasi dilakukan secara online melalui aplikasi e-pelatihan oleh seluruh
peserta pelatihan.
c. Batas waktu evaluasi manajemen penyelenggaraan adalah sebelum waktu
penutupan pelatihan

Formulir Evaluasi
Formulir evaluasi meliputi:
1. Formulir dan format input data Evaluasi Peserta
2. Formulir Evaluasi Materi Pelatihan, Evaluasi Pengajar dan Evaluasi
Manajemen Penyelenggaraan
3. Formulir menggunakan format formular yang dikeluarkan oleh bagian Evaluasi
dan Monitoring Pelatihan
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
34

Pengolahan Data Evaluasi Materi, Pengajar dan Manajemen


Penyelenggaraan Pelatihan
1. Pengolahan data dilakukan secara otomatis melalui aplikasi e-pelatihan.
2. Setiap aspek yang dinilai mempunyai 6 (enam) kategori penilaian, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Sangat Rendah
b. Rendah
c. Kurang
d. Cukup
e. Tinggi
f. Sangat Tinggi
3. Nilai akhir setiap aspek penilaian diperoleh dari penjumlahan seluruh
kategori yang dipilih oleh peserta dibagi jumlah responden.

4. Nilai akhir setiap unsur evaluasi diperoleh dari jumlah kategori yang dipilih
seluruh responden pada seluruh aspek evaluasi dibagi jumlah responden
dikali banyaknya aspek evaluasi.

5. Kriteria hasil evaluasi materi:

No Nilai Akhir Kriteria

1 1-2 Mendesak untuk segera dilakukan perbaikan

Perlu dilakukan perbaikan namun tidak


2 3-4
mendesak
3 5-6 Perlu dipertahankan
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
35

Pemantauan Penyelenggaraan Pelatihan dan Evaluasi Pasca


Pelatihan
1. Pemantauan Penyelenggaran pelatihan merupakan proses memantau
yang dilakukan oleh Pusbangkom pada pelaksanaan pelatihan yang
diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensibaik secara
langsung maupun melalui e-pelatihan secara menyeluruh mulai dari
pembukaan pelatihan sampai dengan penutupan. Pemantauan secara
langsung dilakukan minimal 1 kali untuk setiap Balai Pengembangan
Kompetensidalam 1 semester.
2. Hasil pemantauan dianalisis dan evaluasi, serta dilaporkan kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia minimal per
semester.
3. Evaluasi dilakukan juga terhadap alumni pelatihan melalui kegiatan pasca
pelatihan.

Pelaporan
1. Laporan penyelenggaraan pelatihan merupakan media pertanggung
jawaban dalam penyelenggaraan pelatihan.
2. Laporan disusun oleh penyelenggara baik untuk pelatihan regular atau
pun pelatihan kerja sama
3. Laporan disampaikan kepada Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi
PUPR sesuai dengan bidang pelatihan dalam bentuk softcopy melalui e-
pelatihan dengan batas waktu maksimal 1 (satu) minggu setelah
penutupan pelatihan dan dalam bentuk hardcopy dengan batas waktu
maksimal 1 (satu) bulan setelah penutupan pelatihan.
4. Laporan penyelenggaraan pelatihan mencakup hal-hal berikut ini:
a. Sumber Pembiayaan Pelatihan
b. Penyelenggara
c. Jangka Waktu Pelaksanaan
d. Sarana dan Prasarana
e. Kurikulum Pelatihan
f. Metode dan Media
Pedoman Pelatihan Preservasi Jembatan
36

g. Widyaiswara/Pengajar
h. Peserta
i. Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan
5. Sistematika Laporan Penyelenggaraan Pelatihan mengacu kepada SE
Kepala BPSDM No. 02/SE/KM/2019.

Sertifikat
1. Sertifikat diberikan kepada peserta pelatihan yang telah menyelesaikan
seluruh program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada poin
G.1 diberikan Sertifikat Pelatihan. Persyaratan tersebut adalah:
a. Mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan ketentuan kehadiran
minimal 90% dari keseluruhan JP (Jam Pelajaran)
b. Dinyatakan lulus oleh penyelenggara berdasarkan hasil evaluasi
2. Format sertifikat pelatihan sesuai dengan SURAT EDARAN NOMOR:
02/SE/KM/2019
3. Ketentuan Penerbitan Sertifikat Pelatihan
Sertifikat pelatihan wajib diterbitkan setelah peserta pelatihan dinyatakan
lulus dan diberikan pada saat penutupan pelatihan

Anda mungkin juga menyukai