Anda di halaman 1dari 28

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA


DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

TANGGAPAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

D.1. UMUM
Uraian yang akan dipaparkan dalam bab ini merupakan hal-hal yang perlu disampaikan oleh Konsultan
sebagai tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam rangka mengoptimalkan kinerja
pekerjaan ”Perencanaan Pembangunan Jembatan Teluk Singa Nala Dusun Kuyung Desa
Sebemban”. Tanggapan-tanggapan tersebut kemudian akan menjadi bahan pertimbangan Konsultan
dalam menyusun rencana kerja, sehingga pekerjaan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
maksud dan tujuannya.

D.2. LATAR BELAKANG


Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik pertumbuhan
penduduknya maupun sarana pda prasarana perkotaan yang dimilikinya. Untuk mendukung hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara selalu berupaya untuk memberikan laynan yang terbaik
kepada warga kotanya yang salah satu diantaranya pada sarana dan prasarana transportasi.

Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara melalui DInas Pekerjaan Umum mempunyai tugas dan tanggung
jawab salah satunya dalam penataan, pemeliharaan, pembangunan dan pengembangan Sistem
Jaringan Jalan Kabupaten. Tugas dan tanggung Jawab tersebut dilakukan melalui kegiatan
pembangunan, rekonstruksi, peningkatan kapasitas struktur, rehabilitasi dan pemeliharaan baik rutin
maupun berkala dalam bentuk sebuah rancangan dan desain yang sesuai dengan peraturan, kriteria dan
standar penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Kabupaten yang berlaku.

Dengan adanya keterbatasan waktu dan tenaga di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum, maka pada
Tahun Anggaran 2023 penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan/ Penggatian Jembatan akan
dilaksanakan dengan menggunakan Jasa Konsultansi Konstruksi Perencanaan Teknis Perencanaan
Pembangunan/ Penggantian Jembatan, melalui Program Penyelenggaraan Jalan; Kegiatan

D-1
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/ Kota, Sub Kegiatan Penyusunan Rencana, Kebijakan, dan Strategi
Pengembangan Jaringan Jalan serta Perencanaan Pembangunan Jembatan Teluk Singa Nala Dusun
Kyuyung Desa Sabemban.

Konsultan Perencana sebagai pelaksana kegiatan Perencanaan Jasa Konsultansi dalam penyusunan
dokumen Perencanaan pada pekerjaan ini nantinya diharapkan untuk mendapatkan output dan outcome
hasil pekerjaan sebaik mungkin dengan memperhatikan masa pelaksanaan pekerjaan, jenis pekerjaan,
anggaran dan dokumen yang dihasilkan yang maksimal dan akurat sebagai dasar dalam penyusunan
dokumen dan kegiatan lanjutan agar terwujudnya suatu rencana Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan
yang berkualitas dan menuju kondisi Jalan yang “Aman dan Nyaman” serta pelaksanaan pekerjaan fisik
yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

Dalam melakukan perencanaan Teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan khusus harus
memenuhi Kriteria Dasar Perencanaan Teknis sebagai berikut :
a. Kekuatan dan stabilitas struktur (structural safety)
b. Keaweta dan kelayakan jangka panjang (durability)
c. Kemudahan pemeriksaan (inspectability)
d. Kemudahan pemeliharaan (maintainability)
e. Kenyamanan bagi pengguna jembatan (rideability)
f. Ekonomis
g. Kemudahan pelaksanaan
h. Estetika; dan
i. Dampak pada ingkungan pada tingkat yang wajar dan cenderung minimal.

D.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Teluk Singa Nala Dusun
Kuyung Desa Sebemban ini adalah agar tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan/
Penggatian Jembatan yang sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur dan Kaidah (NSPK) yang
berlaku saat ini dan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan lanjutan nantinya.

Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan dokumen pekerjaan perencanaan
teknis jalan sesuai standar dan kaidah-kaidah yang berlaku, sehingga dokumen perencanaan tersebut
dapat menjadi pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan kosntruksi secara tepat mutu dan tepat waktu.

D-2
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
D.4. TARGET / SASARAN
Target ataupun sasara dari spesifikasi teknis pada pekerjaan Perencanaan Pembangunan/ Penggantian
Jembatan adalah sebagai berikut :
- Tersedianya Desain Perencanaan Teknik (Detailed Engineering Design) sesuai denan
kebutuhan yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja, serta dokumen perencanaan lainnya
yang sesuai dengan standar Bina Marga dan mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara lengkap dan terinci, serta mengusahakan sekecil mungkin
adanya perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.
- Tersedianya dokumen Laporan dan Data Pendukung Perencanaan Pembangunan/ Penggantian
Jembatan dilokasi tersebut
- Tercapainya tingkat pelayanan yang dinginkan selama umur rencana.
- Tersedianya dokumen pengadaan (Spesfikasi Teknis Umum dan/ atau Khusus, Engineer
Estimate (EE), Kerangka Acuan Kerja, Metode Pelaksanaan, Dokumen RKK dan Schedule
pelaksanaan) untuk paket pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi supervisi pada pekerjaan
di lokasi tersebut.
- Mendata segala permasalahan yang ada selama perencanaan teknis dan kemungkinan
terjadinya permasalahan-permasalahan saat pelaksanan fisik di lapangan, beserta solusi
pemecahannya.

D.5. STANDAR TEKNIS


a. Spesifikasi Umum untuk pekerjaan jalan dan jembatan Tahun 2018 Revisi 2/ terakhir yang
disesuaikan dengan kemampuan pelaksanaan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
b. Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2017 dan Suplemen Desain Perkerasan Jalan Tahun
2021
c. SNI 1725:2016 – Perencanaan Beban Jembatan
d. SNI 2833:2016 – Perenanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa
e. SNI 03-6816-2002 – Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
f. Panduan Bidang Jalan dan Jembatan Nomor 02/M/BM/2021 tentang Panduan Praktis
Perencanaan Teknis Jembatan Volume 1 – Perencanaan Umum dan Survei Jembatan
g. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23/SE/M/2015 tentang
Pedoman Perancangan Drainase Jembatan
h. NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) lainnya yang terkait dengan lingkup pekerjaan/
kegiatan.

D-3
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

D.5. REFERENSI HUKUM


Referensi hukum yang menjadi dasar dalam pekerjaan ini, namun tidak terbatas pada referensi berikut :
1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor
38 Tahun 2004 tentang Jalan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2023 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

D.7. KRITERIA DESAIN


D.7.1. LEBAR PERKERASA JEMBATAN
Lebar jembatan harus berdasarkan konfigurasi minimum berikut :
1) Jumlah lajur : 2
2) Lebar jalan pada jembatan :
a) Lebar jalur lalu lintas pada jembatan harus sama dengan lebar jalur lalu lintas pada bagian ruas
jalan di luar jembatan
b) Apabila tidak tersedia bahu jalan, maka harus disediakan lajur tepian dengan perkerasan
berpenutup di kiri dan kanan jalur lalu lintas paling sedikit 0,5 m; dan
c) Di kedua sisi jalur lalu lintas harus disediakan jalur trotoar sebagai fasilitas pejalan kaki dan
petugas pemeliharaan dengan lebar 1,0 meter untuk kelas A dan 0,5 m untuk kelas B

D.7.2. RUANG BEBAS VERTIKAL JEMBATAN


1) Jembatan diatas lintasan sungai / selokan dari Muka Air Banjir 50 tahunan :
a) Minimal 0,5 m untuk aliran air yang dapat di kontrol (saluran irigasi)
b) Minimal 1,0 m untuk aliran sungai yang tidak membawa benda hanyutan; dan
c) Minimal 1,5 m untuk aliran sungai yang membawa benda hanyutan
2) Jembatan diatas Jalur Navigasi Air
Jembatan bebas minimum jembatan adalah ketinggian kendaraan transportasi air yang melintas
ditambah Muka Air Banjir terbesar 50 tahunan (jembatan umum)

D-4
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

D.7.3. RUANG BEBAS HORISONTAL JEMBATAN TERHADAP KOMPONEN BANGUNAN


JEMBATAN
Jembatan diatas Jalur Navigasi Air
a) Bentang jembatan yang harus diperhitungkan terhadap ruang bebas minimum horisontal yang
ditentukan oleh otoritas navigasi air; dan
b) Pilar jembatan yang berada dalam jalur navigasi harus direncanakan terhadap tumbukan dan
membangun struktur bangunan pengaman seperti fender atau dolphin sesuai dengan kondisi
navigasi yang berada pada sungai.

D.7.4. AKSES JALAN UNTUK PENDUDUK


Apabila ada permukiman penduduk di kiri kanan jalan pendekat jembatan maka dapat disediakan akses
penduduk

D.7.5. GEOMETRIK JALAN PENDEKAT (OPRIT)


Jalan pendekat harus didesain sedemikian sehingga tidak ada perubahan alinyemen vertikal ataupun
horisontal yang signifikan.

D.7.6. FASILITAS PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN


Jembatan harus dilengkapi dengan tangga dan atau jalan inspeksi mengelilingi kepala jembatan untuk
pemeriksaan serta adanya dudukan fasilitas dan pemeliharaan.

D.7.7. UTILITAS (LAYANAN)


Jika jembatan harus memfasilitasi utilitas, perlu dirancang kekuatan struktur (terutama bangunan atas
jembatan) terhadap keamanan, kestabilan, keselamatan struktur jembatan akibat lokasi, beban, perilaku
utilitas.

Jika memungkinkan, utilitas harus disembunyikan dari padangan publik di dalam Bangunan atas
jembatan dan harus ada ketentuan untuk inspelsi, pemeliharaan dan kemungkinan penggantian di masa
mendatang.

D.7.8. MATERIAL
1) Mutu beton untuk bangunan atas beton bertulang, lantai jembatan bangunan bawah dan tiang bor
minimal fc’ 30 Mpa.

D-5
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
2) Mutu baja tulangan menggunakan BjTP 280 untuk < D13 dan BjTS 420 A atau 420B untuk > D13,
BjTS 420B digunakan untuk baja tulangan yang menahan gempa.
3) Variasi diameter tulangan dibatasi paling banyak 5 ukuran. Untuk desain lantai jembatan pada
daerah momen negatif menggunakan BjTP 280.
4) Mutu kawat (wire) pra tegang harus merupakan kawat kuat tarik tinggi dengan panjang menerus
tanpa sambungan atau kopel sesuai SNI 1155: 2016

D.7.9. BANGUNAN ATAS JEMBATAN


1) Pembebanan pada bangunan atas harus dirancang dengan BM-100 lantai Jembatan dihitung
dengan menggunakan beban “T”
2) Struktur jembatan dirancang dengan pembebanan “BTR” atau “T” dengan memperhitungkan faktor
beban sesuai dengan jenis bangunan atas yang digunakan.
3) Lebar jembatan disesuaikan dengan lebar jalan yang ada dengan mempertimbangkan geometrik
jalan pada keseluruhan pekerjaan jembatan (termasuk jalan pendekat dan struktur jembatan) yang
harus dipenuhi sesuai dengan fungsi dan ruas jalan
4) Tipe struktur jembatan harus disesuaikan dengan bentang jembatan, dengan mempertimbangkan
keamanan, kenyamanan, kemudahan pelaksanaan, adanya fasilitas dan pemeliharaan, ekonomi
dan estetika.
5) Bangunan atas disarankan menggunakan jenis bangunan atas standar sebagai berikut :
a) Gorong-gorong (single, double, triple) dengan bentang 6 m- 10 m
b) Gorong-gorong baja gelombang dengan bentang 6 m – 12 m
c) Voided slab dengan bentang 6 m – 16 m
d) Gelagar beton bertulang tipe T dengan bentang 6 m – 20 m
e) Gelagar betok pratekan tipe T bentang 6 m – 20 m
f) Gelagar beton pratekan tipe I dengan bentang 16 m – 60 m
g) Gelagar beton pratekan tipe T dengan bentang 16 m – 60 m
h) Gelagar beton pratekan tipe boks dengan bentang 30 m – 60 m
i) Gelagar baja komposit dengan bentang 8 m – 60 m
j) Gelagar baja komposit tipe boks dengan bentang 20 m – 60 m; dan
k) Rangka baja dengan bentang 40 m – 100 m.
6) Desain bangunan atas harus berdasarkan :
a) Desain bangunan atas harus menggunakan cara Rencana Keadaan Batas berupa ULS (Ultimate
Limit States) dan SLS (Serviceability Limit States)

D-6
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
b) Lendutan maksimum akibat beban lalu lintas dengan faktor beban dinamis tidak boleh melebihi
L/800 untuk struktur sederhana atau L/400 untuk struktur kantilever. Lawan lendut harus didesain
berdasarkan beban layan sebesar 150% (DL + LL) dimana L = bentang jembatan; = tinggi lawan
lendut; DL = lendutan teoritis akibat beban mati; LL = lendutan teoritis akibat beban hidup.
c) Bangunan atas harus didesain dengan memperhatikan perilaku jangka panjang material dan
kondisi lingkungan dengan mempertimbangkan tebal selimut beton, durabilitas beton, tebal
elemen baja, lapisan galvanis terhadap risiko korosi.
d) Lantai jembatan harus didesain secara non komposit, walau dalam pelaksanaannya dibuat
komposit dengan penulangan atas dan bawah (double layer); dan
e) Permukaan lantai harus diberi lapisan waterproofing dan lapisan aspal setebal 5 cm dan/ atau
adanya overlay setebal 3 cm untuk masa datang

D.7.10. BANGUNAN BAWAH


Bentuk tipikal pilar disarankan :
a) Pilar balok cap digunakan untuk ketinggian pilar < 10 m dan dihindarkan untuk daerah aliran
sungai yang membawa benda hanyutan atau adanya jalur navigasi sungai.
b) Pilar bentuk dinding penuh untuk tinggi < 25 m
c) Pilar portal satu tingkat dengan tinggi < 15 m
d) Pilar portal dua tingkat dengan tinggi < 25 m
e) Pilar kolom tunggal dengan tinggi < 15 m dan dihindari pada daerah gempa
f) Bangunan bawah harus didesain berdasarkan perilaku jangka Panjang material dan kondisi
lingkungan; dan
g) Selimut beton yang digunakan minimal 30 mm pada daerah normal dan 70 mm pada daerah
agresif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

D.7.11. FONDASI JEMBATAN


a) Fondasi didesain dengan WSD (Working Stress Design)
b) Fondasi harus di desain dengan memperhitungkan potensi gerusan sesuai dengan analisis
hidraulika
c) Fondasi dangkal harus bebas terhadap gerusan yang terjadi dan kedalaman maksimum 3
m
d) Fondasi sumuran dengan diameter 3 m – 4 m dengan kedalaman maksimum 6 m

D-7
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
e) Fondasi tiang pancang pipa baja dengan diameter 400 m – 1000 mm dengan kedalaman
maksimum 60 m dengan isisan beton jenis SCC mutu fc’ 30 Mpa
f) Fondasi tiang pancang beton pratekan dengan diameter 400 mm – 1200 mm dengan
kedalaman maksimum 50 m dengan mempertimbangkan alat pancang dan kapasitas yang
tersedia.
g) Fondasi tiang bor dengan diameter 800 mm – 1200 mm dengan kedalaman maksimum 60
m dan menggunakan beton SCC dengan mutu fc’ 30 MPA
h) Mutu fondasi tiang pancang pipa baja grade-2 ASTM-252 yang diisi dengan beton bertulang
non-shrinkage (semen tipe II) dengan mutu fc’ 30 MPA hingga kedalaman 8 m dibawah
dasar sungai
i) Faktor keamanan tiang pancang untuk tumpu (point bearing) adalah 3 dan untuk geser
(fiction) adalah 5
j) Faktor keamanan yang diterapkan untuk fondasi umuran dan fondasi langsung, untuk daya
dukung tanah = 2, untuk geser = 1,5 dan untuk guling = 1,5;
k) Deformasi lateral fondasi tiang maksimum 2,5 cm pada bagian bawah pile cap (balok kepala
tiang)
l) Penurunan fondasi tiang diizinkan sebesar 1 cm
m) Apabila tanah keras berada > 50 m, maka fondasi didesain mengandalkan geser (friction)
dan yang menjadi batasn adalah daya dukung dan penurunan.
n) Kelenderingan pada tiang pancang baja 2,5 cm/10 pukulan dan untuk tiang pancang beton
antara 3 cm – 5 cm/10 pukulan untuk jenis tiang pancang jenis tumpu dengan menggunakan
jenis hammer dan kapasitas yang sesuai;
o) Desain fondasi tiang harus memenuhi syarat Faktor Keamanan Minimum sesuai dengan
Surat Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 05/Se/Db/2017 – Kriteria Desain Jembatan
p) Sistem struktur jembatan aman terhadap penurunan jembatan
q) Jenis pondasi yang direncanakan dapat dikonstruksi; dan
r) Apabila ditemukan tanah lunak pada lereng abutment, maka perlu dilakukan perbaikan
tanah atau penanganan khusus untuk mencegah pergerakan abutment pada kondisi jangka
panjang.

D.7.12. DRAINASE
a) Sistem drainase pada bagian bawah sambungan siar muai lantai jembatan, harus dirancang
sedemikian rupa sehingga aliran air yang melintasi sambungan siar mulai dapat mengalir.

D-8
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
b) Semua pipa drainase jembatan, baik eksternal maupun internal, harus dibuat dari bahan
yang tahan lama, harus tahan korosi dan api dan harus disembunyikan dari pandangan
umum
c) Lubang drainase tanpa pipa pada lantai jembatan tidak boleh digunakan pada jembatan
baru, dan pipa drainase harus mempunyai panjang yang cukup sampai 20 cm dibawah
elemen struktur jembatan.
d) Semua struktur drainase harus tahan terhadap kerusakan dan dapat diakses untuk
pembersihan, pengoperasian dan pemeliharaan.

D.7.13. SAMBUNGAN SIAR MUAI (EXPANSION JOINT)


Celah sambungan siar mulai harus didesain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan pergerakan
bangunan atas akibat muai susut strktur bangunan atas, pergerakan akibat lalu lintas (rem), gempa dan
lain sebagainya.
Harus dirancang sedemikian sehingga ada kemudahan dan fasilitas pemeriksaan, pemeliharaan dan
penggantian pada jenis sambungan siar muai tertentu.
Jenis sambungan siar muai deidesain sesuai dengan celah (gap) pergerakan yang dapat ditahan oleh
sambungan siar muai yang ditentukan seperti jenis asphaltic plug joint, strip seal, modular dan lain
sebagainya.
Untuk jenis sambungan siar muai patent atau yang difabrikasi oleh merk tertentu, harus ada sertifikat
keaslian produk dan jaminan produk minimal 2 tahun.

D.7.14. PERLETAKAN / LANDASAN


Landasan harus dihitung sesuai dengan pergerakan akibat kendaraan dan mai susut yang terjadi pada
struktur bangunan atas sesuai dengan jenisnya.
Landasan yang digunakan harus disebutkan dalam laporan penjelasan teknis mengenai pengujian yang
harus dilaksanakan sebelum dipasang.

D.7.15. RAMBU PADA JALAN PENDEKAT


Pada jalan pendekat yang panjangnya sekitar 500 m – 1000 m harus dilengkapi dengan :
 Rambu dan marka yang menunjukkan peringatan untuk merging apabila terdapat duplikasi
jembatan dan jumlah lajur yang berkurang, baik pada jembatan maupun pada jalan pendekat.
 Rambu peringatan jembatan;
 Untuk jembatan dengan 1 lajur lalu lintas, harus memasang larangan berjalan terus dan harus
memberi prioritas pada lalu lintas arah berlawanan dan diperkuat dengan tidak memasang marka

D-9
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
garis pada jembatan dan marka garis harus berhenti pada kurang lebih 20 m – 30 m sebelum
kepala jembatan.
 Rambu batas kecepatan sebelum memasuki jembatan; dan
 Rambu peringatan pada jalan pendekat sesuai kebutuhan, misalnya jika setelah jembatan
terdapat tikungan tajam dan atau alinyemen vertikal yang curam, antara lain rambu pengarah
tikungan, rambu tikungan, rambu cembungan.

D.7.16. PERKERASAN JALAN PENDEKAT JEMBATAN


Jenis Perkerasan Umur Rencana
Perkerasan lentur 20 tahun
Perkerasan kaku 40 tahun
Jalan tanpa penutup 10 tahun

D.7.17. DAERAH ALIRAN SUNGAI


- Ruang pengawasan aliran sungai untuk jembatan ke hulu dan hilir minimal 100 m atau
ditentukan berdasarkan sifat dan morfologi sungai (minimal 5 kelokan untuk sungai yang
berkelok); dan
- Bagian sungai yang dievaluasi minimal 500 m ke hulu dan hilir dari jembatan meliputi
hidrologi, pola aliran, morfologi sungai, lokasi gerusan yang mungkin membahayakan
konstruksi.

D.7.18. PERTIMBANGAN ASPEK LINGKUGAN DAN SOSIAL


- Penetapan pertimbangan aspek lingkungan harus mengacu pada dokumen RKL atau UPL
atau SPPL atau hasil investigasi/ survey lingkungan dalam pekerjaan desain.
- Rekomendasi dari dokumen RKL/UKL/SPPL/hasil survey lingkungan harus diintegrasikan
ke dalam desain yang dapat berupa gambar desain, spesifikasi dan/ atau persyaratan teknis;
dan
- Jarak antar sandaran horizontal arah vertikal untuk daerah permukiman/ banyak pejalan kaki
dibuat lebih rapat yaitu maksimal 20 cm.

D.7.19. KESELAMATAN JEMBATAN


Desain jembatan harus memperhitungkan keseimbangan jalan, baik pada jembatan dan juga jalan
pendekatnya (setidaknya 500 m – 1000 m sebelum jalan pendekat) sesuai dengan instruksi DIrektur
Jenderal Bina Marga Nomor 02 Tahun 2012 tentang Panduan Teknis ekayasa Keselamatan Jalan.

D - 10
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
Pada daerah jembatan harus dilengkapi dengan :
 Marka garis pemisah lajur/ jalur apabila lebar jalur lalu lintas minimal 6 m
 Rambu larangan parkir di jembatan, dengan diperkuat dengan marka garis kuning berbiku-biku,
 Rambu larang berjualan di sepanjang jembatan dan jalan pendekat jembatan, dan
 Rambu batas kecepatan (apabila diperlukan)

D.7.18. METODE KONTRUKSI


Perencanaan jembatan harus dilengkapi dengan metode konstruksi yang memperhatikan ketersediaan
alat dan material kondisi setempat serta dilaksanakan

D.8. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


D.8.1. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup Kegiatan meliputi hal hal sebagai berikut :
A. Survey Pendahuluan
1) Persiapan termasuk studi literatur dan survey pendahuluan
2) Konsultasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat.
3) Penyedilikan geoteknik dan geologi (studi pustaka dan lapangan)
- Mengidentifikasi lokasi titik pengujian pengeboran.
- Pengeboran untuk tes boring
- Test Sondir/ CPT
- Pengujian laboratorium (indeks propertis dan engineering properties)
4) Investigasi dan penilaian lingkungan
5) Pemetaan kawasan sekitar lokasi jembatan dengan alat drone
6) Survey lalu lintas
7) Survey topografi :
- Melaksanakan penentuan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok BM
(Benchmark)
- Pengukuran titik kontrol Horisontal dan Vertikal
- Pengukuran Situasi
- Pengukuran penampang Melintang dan Memanjang
- Perhitungan dan Penggambaran Peta
8) Survey hidrologi dan hidraulika
9) Identifikasi opsi-opsi konsep strategis yang layak

D - 11
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
10) Rencana manajemen risiko proyek

11) Desain konsep-konsep strategis


12) Penentuan konsep yang dipilih
13) Menentukan batas-batas jalan untuk konsep yang dipilih
14) Identifikasi relokasi utilitas, dan
15) Dampak dan penyesuaian terhadap properti.

B. Tahap Perencanaan
1) Perencanaan detail struktur jembatan termasuk metode dan tahapan kosntruksi sebagai berikut:
- Perencanaan bangunan bawah (kepala jembatan dan pilar) dengan memeprtimbangkan
hasil survey hidrologi dan hidraulika (unutk gerusan yang mungkin terjadi) dan ketinggian
(elevasi) sesuai dengan jenis navigasi yang digunakan dala memenetukan elevasi lantai
jembatan.
- Perencanaan bangunan atas jemabtan sesuai dengan jenis dan bentang jembatan yang
sesuai dengan peruntukannya.
- Pertimbangan estetika, ekonomis dan pelakanaan, dan
- Metode pelaksanaan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, peralatan dan
lingkungannya.
2) Perencanaan detail jalan dan jalan pendekat jembatan:
- Geometrik jalan dan jalan pendekat (alinyemen vertikal dan horisontal)
- Perbaikan tanah dasar pada jalan pendekat
- Drainase sepanjang jalan pendekat, dan;
- Bangunan pengaman pada jalan pendekat.
3) Perencanaan detail perkerasan
4) Desain dan Analisa Geoteknik untuk bangunan bawah dan fondasi jembatan
5) Monitoring dan instrumentasi pada area lereng dilokasi abutmen jembatan dan sekitar jembatan
yang berpotensi memberi dampak pada jembatan
6) Perencanaan detail drainase permukaan, bawah permukaan, dimensi dan perencanaan detail
drainase lainnya
7) Perencanaan rekayasa lalu lintas
8) Desain struktur pelengkap; safety barrier, dinding penahan tanah, gorong-gorong, struktur tiang
rambu, akses untuk pekerjaan dan pemeliharaan, dan struktur pelengkap lainnya.

D - 12
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
9) Pekerjaan layanan utilitas termasuk pneyesuaian, modifikasi, relokasi, perlindungan dan
pembongkaran layanan.
10) Rancangan Konseptual Sistem Manajjemen Keselematan Kosntruksi (SMKK)
11) Penyusunan Engineering Estimate (EE)
12) Penyusunan spesifikasi material, peralatan dan pekerjaan.
13) Penyusunan Laporan Penjelasan Teknis yang mencakup :
- Penjelasan tentang mutu material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi
- Mata Pembayaran sesuai dengan spesifikasi dan cakupan yang termaksud serta hal-hal yang
harus diperhitungkan seperti mutu beton yang dihitung dalam Analisa Harga Satuan sudah
memperhitungkan margin, cakupan pekerjaan pemancangan dan lain sebagainya.
- Kriteria penerimaan mutu pekerjaan untuk setiap mata pembayaran
- Daya dukung fondasi serta jenis alat yang digunakan dan persyaratannya;
- Bangunan pengaman daerah aliran sungai serta karakteristik sungai yang ada
- Jenis-jenis fasilitas pemeriksaan dan pemeliharaan masa mendatang
- Metode pelaksanaan yang didesain oleh perencana
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi; dan
- Masalah lingkungan seperti pembebasan lahan, sosial yang ada di lingkungan pembangunan
jembatan.

D.7.2. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi kegiatan adalah di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kertanagara, Provinsi Kalimantan
Timur.

D.8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu penyelenggaraan perencanaan teknis ini ditetapkan selama 45 (empat puluh lima) hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaen Kutai Kartanegara. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan
mengerjakan sesuai dengan uraian dalam lingkup pekerjaan. Konsultan menganggap waktu dan biaya
tersebut sudah cukup memadai sehingga diharapkan Konsultan dapat memaksimalkan hal tersebut
untuk memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.

D.9. TENAGA AHLI


Tenaga Ahli dengan jumlah orang bulannya yang disediakan Pengguna Jasa termasuk tenaga
pendukungnya sudah cukup lengkap dan memadai untuk menangani pekerjaan ini, sehingga konsultan

D - 13
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
diharapkan dapat memaksimalkan jumlah tenaga ahli yang disediakan tersebut, untuk mencapai hasil
kerja yang optimum dan berdaya guna.

Kualifikasi Tenaga Ahli yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


1) Ketua Tim
Seorang Ketua Tim bertugas untuk mengendalikan jalannya kegiatan, dimulai dari tahapan awal
hingga pekerjaan dinyatakan selesai. Selain itu ketua tim diharapkan dapat membantu untuk
melakukan survey dan analisis serta melaksanakan analisa terhadap data lainnya tersedia dan
menentukan tingkat resiko serta dampak yang terjadi. Menyusun alternatif konservasi dan bangunan
air yang sesuai. Ketua tim bertugas selama 1,5 (satu setengah) bulan. Kualifikasi yang dibutuhkan
untuk seorang ketua tim adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan minimal Sarjana (S2) Teknik Sipil
b. Memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Madya Teknik Jembatan
c. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam berbagai bidang jalan/ jembatan;
melakukan pendampingan pengelolaan jalan/ jembatan; menjadi instruktur/narasumber bidang
jalan/ jembatan; lebih diutamakan yang pernah menjadi ketua tim dalam kegiatan-kegiatan
bidang jalan/ jembatan.

Tugas dan Tanggung Jawab ketua tim (team Leader) :


1) Bertanggung jawab secara umum untuk menjabarkan desain jalan dan mengelola tim konsultan
2) Memantau kinerja, tenggat waktu, kemajuan dan mengelola risiko untuk memastikan
penyerahan output yang tepat waktu dan berkualitas
3) Berkoordinasi dan berhubungan dengan PPK dan pemangku kepentingan lainnya
4) Pengetahuan menyeluruh yang mendalam tentang desain rinci jalan/ jembatan
5) Pengetahuan tentang standar desain nasional dan internasional, investigasi, survei dan
pekerjaan konstruksi/ rehabilitasi
6) Keterampilan menulis laporan dan presentasi lisan
7) Bertanggungjwabb terhadap keabsahan data dan hasil output.

2) Ahli Teknis Jembatan


Seorang Ahli Teknik Jembatan diharapkan dapat membantu dalam analisa data, survei dan Analisis.
Penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Mininal Strata 1 (S1) Teknik Sipil;

D - 14
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
b. Pengalaman diutamakan 3 (tiga) tahun di bidang Jalan/ Jembatan;
c. Memiliki Sertifikat Keahlian minimal Ahli Madya Teknik Jembatan

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Teknik Jembatan :


1) Koordinasi dengan anggota tim lainnya mengenai semua kegiatan terkait desain agar dihasilkan
desain dan dokumentasi yang berkualitas
2) Menangani persiapan desain rinci dan pekerjaan terkait sesuai persyaratan kontrak, dan
mengawasi penyiapan dokumentasi desain seperti gambar, laporan, spesifikasi teknis, daftar
kuantitas dan harga dan engineering estimate
3) Membantu team leader, ahli kuantitas dan biaya dan spesialis kontrak dalam semua analisis,
perhitungan dan pelaporan.

3) Ahli Geoteknik
Seorang Ahli Geoteknik diharapkan dapat melaksanakan pengukuran. Secara rinci dijabarkan
seorang ahli geodesi diharapkan dapat melaksanakan peninjauan di lapangan untuk penentuan awal
batas batas pengukuran, tata letak bangunan utama serta bangunan fasilitasnya, interpretasi dan
perhitungan-perhitungan dalam pelaksanaan pengukuran pemetaan di lapangan. Memimpin
pelaksanaan pengukuran di lapangan untuk bangunan fasilitas (memanjang dan melintang),
pemasangan patok BM dan titik kontrol di lokasi pengukuran. Membuat kerangka dasar pemetaan
topografi dan penyajian data pengukuran yang dapat dipahami. Penugasan selama 1,5 (satu
setengah) bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil/ Geoteknik
b. Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun dalam survey topografi/ pengukuran untuk
perencanaan jalan/ jembatan yang juga memiliki sertifikat keahlian sebagai Ahli Madya
Geoteknik.

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Geoteknik :


1) Mengenal semua kegiatan terkait desain guna menghasilkan desain dan dokumentasi yang
bermutu.
2) Penyiapan desain rinci dan pekerjaan-pekerjaan terkait sesuai persyaratan kontrak, dan
mengawasi penyiapan dokumentasi desain seperti gambar, laporan, spesifikasi teknis, daftar
kuantitas dan harga dan engineering estimate
3) Membantu team leader, ahli kuantitas dan biaya dan spesialis kontrak dalam semua analisis,
perhitungan dan pelaporan.

D - 15
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

4) Ahli Jalan
Seorang Ahli Teknik Jalan diharapkan dapat membantu dalam analisa data, survei dan Analisis.
Penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Mininal Strata 1 (S1) Teknik Sipil;
b. Pengalaman diutamakan 3 (tiga) tahun di bidang Jalan/ Jembatan;
c. Memiliki Sertifikat Keahlian minimal Ahli Madya Teknik Jalan

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Teknik Jalan :


1) Koordinasi dengan anggota tim lainnya mengenai semua kegiatan terkait desain agar dihasilkan
desain dan dokumentasi yang berkualitas
2) Menangani persiapan desain rinci dan pekerjaan terkait sesuai persyaratan kontrak, dan
mengawasi penyiapan dokumentasi desain seperti gambar, laporan, spesifikasi teknis, daftar
kuantitas dan harga dan engineering estimate
3) Membantu team leader, ahli kuantitas dan biaya dan spesialis kontrak dalam semua analisis,
perhitungan dan pelaporan.

5) Ahli Hidrologi
Seorang ahli Sumber Daya Air/ Ahli Madya Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana
Sungai Serta Pemeliharaan Sungai diharapkan dapat membantu dalam analisa data, survei dan
analisa bidang hidrologi dan hidrolika sungai, untuk penyusunan rencana operasi dan pemeliharaan
sungai. Penugasan selama 2 (dua) bulan dengann kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Mininal Strata 1 (S1) Teknik Sipil atau Teknik Pengairan;
b. Pengalaman diutamakan 3 (tiga) tahun di bidang pekerjaan Sumber Daya Air;
c. Memiliki Sertifikat Keahlian minimal Ahli Madya Sumber Daya Air atau Ahli Madya Hidrologi

Tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrologi :


1) Koordinasi dengan anggota tim lainnya mengenai semua kegiatan terkait desain agar dihasilkan
desain dan dokumentasi yang berkualitas
2) Menangani persiapan desain rinci dan pekerjaan terkait sesuai persyaratan kontrak, dan
mengawasi penyiapan dokumentasi desain seperti gambar, laporan, spesifikasi teknis, daftar
kuantitas dan harga dan engineering estimate
3) Membantu team leader, ahli kuantitas dan biaya dan spesialis kontrak dalam semua analisis,
perhitungan dan pelaporan.

D - 16
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

6) Ahli Kuantitas dan Biaya


Seorang Ahli Quantity Surveyor diharapkan dapat membantu dalam analisa data, survei dan Analisis.
Penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Mininal Strata 1 (S1) Teknik Sipil/ semua jurusan;
b. Pengalaman diutamakan 3 (tiga) tahun di bidang Jalan/ Jembatan;
c. Memiliki Sertifikat Keahlian minimal Ahli Madya Quantity Surveyor

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Kuantitas dan Biaya :


1) Koordinasi dengan anggota tim lainnya mengenai semua kegiatan terkait desain agar dihasilkan
desain dan dokumentasi yang berkualitas
2) Menangani persiapan desain rinci dan pekerjaan terkait sesuai persyaratan kontrak, dan
mengawasi penyiapan dokumentasi desain seperti gambar, laporan, spesifikasi teknis, daftar
kuantitas dan harga dan engineering estimate
3) Membantu team leader, ahli kuantitas dan biaya dan spesialis kontrak dalam semua analisis,
perhitungan dan pelaporan.

7) Ahli K3 Konstruksi
Seorang ahli Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja diharapkan dapat
melaksanakan pengawasan terhadap Penanganan K3 selama pekerjaan mencakup penyediaan
sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan kesehatan kerja. Ahli Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja juga diharapkan dapat membantu untuk mengidentifikasi potensi
risiko dalam perencanaan serta dalam kegiatan penanganan alur sungai sabanar nantinya.
Penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Pendidikan Strata 1 (S1) semua jurusan;
b. Berpengalaman sebagai Petugas keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan
konstruksi jalan/ jembatan minimal 2 (dua) tahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dari
pemberi kerja (Referensi);
c. Memiliki sertifikasi keahlian minimal sebagai Ahli Muda (SKA) Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi.

D - 17
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
8) Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung
1) Surveyor, berjumlah 2 (dua) orang dengan tingkar pendidikan STM/ SMK/ D3 Teknis Sipil yang
memiliki pengalaman profesional minimal selama 3 (tiga) tahun dan bersertifikat Juru Ukur
(Surveyor). Masa penugasan selama 1 (satu) bulan.
2) CAD Operator, berjumlah 1 (satu) orang dengan tingkar pendidikan STM/ SMK/ D3 Teknis Sipil
yang memiliki pengalaman profesional minimal selama 3 (tiga) tahun dan bersertifikat Juru
Gambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Masa penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan
3) Administrasi, berjumlah 1 (satu) orang dengan tingkat pendidikan SMA sederajat dengan masa
penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan.
4) Supir, berjumlah 1 (satu) orang dengan tingkat pendidikan SMA sederajat dengan masa
penugasan selama 1,5 (satu setengah) bulan.

D.10. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Perencanaan Teknis dan
Metode Pelaksanaan (dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan, sosial) sesuai dengan kondisi
daerah. Laporan dan Dokumen yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :
A. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahulua minimal memuat :
1) Gambaran umum, latar belakang, organisasi pekerjaan desain, ruang lingkup pekerjaan
2) Survey dan investigasi termasuk foto dokumentasi kegiatan
3) Rencana mobilisasi personil dan alat
4) Pendekatan pekerjaan dengan hasil survey dan studi terdahulu
5) Ringkasan metodologi desain, dan
6) Kriteria dan acuan desain

Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta soft copy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb)

B. Laporan RMK
Laporan ini berisikan :
1) informasi proyek
2) Sasaran mutu kegiatan
3) Persyaratan teknis dan administrasi
4) Prgram desain

D - 18
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
5) Struktur organisasi
6) Jadwal penugasan personel utama dan personil pendukung termasuk di dalamnya tugas,
tanggung jawab dan wewenang;
7) Bagan alir pelaksanaan kegiatan
8) Jadwal pelaksanaan kegiatan
9) Jadwal peralatan
10) Jadwal material
11) Jadwal arus kas
12) Rencana kerja dan metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian dan
kriteria penerimaannya;
13) Jadwal penerimaan/ kriteria persetujuan
14) Potensi isu dan risiko teridentifikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan serta
strategi penanggulangan yang diusulkan.
15) Daftar induk dokumen
16) Daftar rekaman/bukti kerja
17) Lampiran

Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta soft copy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb)

C. Laporan Survey Topografi


Laporan survey topografi minimal memuat :
1) Data proyek
2) Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek
3) Kegiatan perintisan untuk pengukuran
4) Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal
5) Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal
6) Kegiatan pengukuran situasi
7) Kegiatan pengukuran penapang melintang
8) Perhitungan dan penggambaran
9) Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta softcopy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb).

D - 19
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023

D. Laporan Penyelidikan Tanah dan Laboratorium


Laporan ini minimal memuat :
5) Data proyek
6) Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota besar terdekat
7) Kondisi morfologi sepanjang lokasi
8) Kondisi badan jalan yang ada di sekitar jembatan
9) Bor log Hasil Boring yang diwarnai sesuai dengan standar pewarnaan geologi dan diberi notasi
seusai standar
10) Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikan hasil diskripsi secara
visual
11) Sumber bahan konstruksi jembatan (jenisnya dan perkiraan volume cadangan)
12) Rekomendasi
13) Dokumentasi Kegiatan

Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta softcopy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb).

E. Laporan Hidrologi
Laporan ini minimal memuat :
1) Data royek
2) Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota besar terdekat,
pos pencatat curah hujan.
3) Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil
4) Analisis/ perhitungan
5) Dokumentasi kegiatan

Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta softcopy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb).

F. Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)


Rencana Anggaran biaya (RAN/EE) merupakan hasil estimasi biaya kegiatan keseluruhan yang
disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis yang dipakai. Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku. Format

D - 20
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
buku adalah A4 serta softcopy yang disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal
1 Tb).

G. Gambar Detail Desain Rencana


Gambar rencana desain merupakan gambar detail produk yang dihasilkan dari seluruh kegiatan yang
berisi seluruh muatan dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan setelah dilakukan revisi dan
penyempurnaan laporan sebelumnya yang dituangkan dalam RAB, spesifikasi teknis, dan laporan
lainnya yang terkait.
Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan harus membuat gambar desain menggunakan perangkat lunak
Computer-Aided Design (CAD)
Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta softcopy yang disimpan dalam
bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb).

H. Laporan Akhir
Laporan akhir minimal memuat :
1) Gambaran umum, latar belakang, organisasi pekerjaan desain, ruang lingkup pekerjaan
2) Desain jalan, termasuk :
 Ringkasan metodologi desain
 Kriteria dan acuan desain
 Elemen desain geometrik jalan termasuk peralatan dan penampang vertikal dan horizontal
 Jarak pandang, desain pinggir jalan, keamanan dan penghalang
3) Pengelolaan dan drainase air hujan, termasuk :
 Pengelolaan jalan raya dan drainase bawah tanah
 Drainase pada permukaan lantai struktur
 Elemen desain perkotaan yang sensitif terhadap air dan analisis kualitas air, dan
 Penilaian garis kemiringan hidraulik, periode banjir rencana, kecepatan aliran dan
perlindungan gerusan
4) Desain geoteknik, perkerasan tanah termasuk perhitungan pendukung dan program
pemantauan yang diperlukan :
 Desain dan analisis stabilitas abutment jembatan
 Desain perbaikan tanah dasar pada abutment jembatan (jika diperlukan)
 Desain dan analisis geoteknik sistem pondasi jembatan, dan
 Penentuan jenis dan jumlah instrumentasi geoteknik, uji integritas dan uji pembebanan tiang.

D - 21
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
5) Desain perkerasan
6) Relokasi, perlindungan dan perawatan layanan utilitas
7) Papan tanda, termasuk papan tanda pesan variabel
8) Penerangan jalan dan pencahayaan fitur papapun
9) Desain struktur, termasuk :
 Daftar semua standar desain dan kode yang digunakan untuk desain
 Ringkasan kriteria desan, pembebanan, asumsi dan metodologi desain
 Ringkasan analisis desain dan perhitungan
 Metodologi dan urutan kosntruksi
 Metodologi desain geoteknik, asumsi, parameter dan perhitungan ringkasan, dan
 Ketahanan, pemeliharaan dan akses.
10) Desain badan jalan dan perlengkapan jalan
11) Pengadaan tanah (lokasi, luas, warga terkena proyek kendala pelaksanaan)
12) Pemeliharaan dan ketahanan semua elemen
13) Keselematan dala desain
14) Rancangan konseptual smkk
15) Hal-hal yang dapat dikembangkan, sperti kosntruksi bertahap, perluasan masa depan atau
laporan mengenai detail struktur pelebaran, desain jalan dan pementasan perluasan masa
depan jika berlaku;
16) Daftar lengkap penyimpangan/ pengecualian desain yang diusulkan berbeda dari standar
desain, termasuk rincian penyimpangan/ pengecualian tertentu dari penekatan berbasis risiko
yang diusulkan untuk menangani penyimpangan/ pengecualian;
17) Perkiraan biaya dan boq
18) Masalah atau keputusan desain yang belum terselesaikan atau spesifikasi yang lainnya yang
terkait dengan pryek yang akan dipertimbangkan dan diselesaikan sebelun atau selama
kosntruksi;
19) Rekomendasi untuk pekerjaan desain lebih lanjut yang akan dilakukan atau perubahan dalam
standar desain untuk disetujui oleh ppk
20) Kesimpulan atau rangkuman tujuan desain dan manfaat yang telah dicapai sebagai hasil dari
desain
21) Summary atau ringkasan desain
22) Back Up Kuantitas Volume Pekerjaan

D - 22
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
23) Spesifikasi Umum dan Khusus (apabila ada)
24) Surat Pernyataan Umur Konstruksi
25) Metode Pelaksanaan Pekerjaan
26) Daftar Kuantitas (Bill of Quantity)

Laporan ini diperbanyak dengan jumlah 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 serta softcopy yang
disimpan dalam bentuk media penyimpanan digital (SSD eksternal 1 Tb).

I. Foto Dokumentasi
Memuat foto kegatan selama melaksanakan kegiatan perencanaan yang berbentuk foto dokumentasi
kegiatan.
Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku. Format buku adalah A4 yang bersisi foto kegiatan
menggunakan kertas foto / glossy, serta softcopy yang disimpan dalam bentuk media penyimpanan
digital (SSD eksternal 1 Tb).

J. SSD ekternal 1 Tb
File perencanaan di copy kedalam betuk media penyimpanan digitasl (SSD eksternal 1 Tb) berjumlah 1
buah.

D.11. MEKASNISME KERJA KONSULTAN PERENCANA


D.11.1. STUDI PENDAHULUAN (RECONNAISSANCE SURVEY)
Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk mengamati kondisi lapangan dan permasalahan
desain yang mungkin timbul. Personil yang akan ditugaskan diharuskan berkonsultansi dengan pejabat
pemerintah setempat untuk mendiskusikan segala hal bersangkutan dengan jembatan yang akan
ditangani.
Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survey detail
lanjutan. Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah disetujui
sebagai panduan pelaksanaan survey di lapangan yang meliputi kegiatan :
1) Koordinasi dengan instansi terkait. Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi/ unsur-unsur terkait di daerah dengan dilaksanakannya survey pendahulan.
2) Survey pendahuluan upah, harga satuan dan peralatan. Tim melaksanakan pengumpulan data
upah, harga satuan, dan data peralatan yag akan digunakan dalam perhitungan kuantitas biaya.
3) Studi Geometrik :

D - 23
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
 Mengidentifikasi/ memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik (alinyemen
horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai
sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan
pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut, kemiringan denan
helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen horisontal maupun vertikal secara
khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase yang dipilih akan
dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan
penampang memanjang rencana trase jalan.
 Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus sudah
diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi-lokasi
galian dan timbunan.
 Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil keputusan dalam
pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
 Dilapangan harus diberi/ dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda banjir dengan diberi
tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m untuk memudahkan tim
pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam
melakukan survey detail selanjutnya.
 Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara sederhana
dan diharapkan dapat mendekati final desain.
4) Studi Rencana Jembatan :
 Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan, tipe
konstruksi, dengan pertimbangan terkait dengan LHR, estetika, lebar sungai, kedalaman
dasar sungai, profil sungai/ ada tidaknya palung, kodisi arus dan arah aliran, sifat-sifat
sungai, scouring vertikal/ horizontal, jenis material bangunan atas yang terdedia dan paling
efesien.
 Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutment, pilar, fondasi, bangunan
pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan kedalaman sungai, sifat
tebing, sifat aliran, endapan/ sedimentasi material, benda hanutan , scouring yang pernah
terjadi.
 Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir), MAN
(normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi.

D - 24
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
 Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah arus/ aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial,
estetika yang terkait dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan
darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry.

D.11.2. STUDI TOPOGRAFI


1) Lingkup kegiatan pengukuran :
 Sebelum melakukan pengukuran harus diadakan pemeriksaan alat yang baik yang sesuai
dengan ketelitian alat dan dibuatkan daftar hasil pemeriksaan alat tersebut.
 Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman, dibuat titik tetap (BM)
yang diambil dari titik;
 Koridor adalah 300meter, 150 m kiri dan 150 m kanan dari as jembatan
2) Pengukuran Titik Kontrol Horisontal Skala 1 : 1000
3) Pengukuran Titik Kontrol Vertikal Skala 1 : 100
4) Pengukuran Situasi Skala 1 : 1000
5) Pengukuran Penampang Memanjang
6) Pengukuran Penampang Melintang
7) Pengukuran Khusus Jembatan
8) Pemasangan patok-patok
9) Perhiungan dan penggambaran peta

D.11.3. PENGINDERAAN JAUH


Penginderaan jauh merupakan ilmu teknik dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek, wilayah
atau gejala yang berada dipermukaan bumi dengan cara menganalisa data-data yang diperoleh dari
suatu alat (wahana, sensor danl lain-lain) anpa dilakukan kontak langsung dengan objek tersebut.
Penginderaan jauh untuk survey detail jembatan memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone yang
dilengkapi dengan sensor (kamera) guna merrekam informasi proyek. Penginderaan jauh menggunakan
pesawat ini memiliki keunggulan memberikan informasi resolusi spasial yang lebih detail. Selain itu
penginderaan jauh jenis ini juga memiliki resolusi temporal yang fleksibel, artinya kapan saja ingin
mengambil data selama cuaca mendukung maka kita dapat mengambilnya, Data yag diperoleh dari
pengolahan foto udara secara fotogrametri dan Geographic Information System (GS) yang dapat
dihasilkan drone tersebut yaitu :
1) Peta foto

D - 25
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
2) Visualisasi 3 dimensi
3) Digital surface model
4) Digital terrain model
5) Peta kontur

D.11.3. STUDI GEOTEKNIK


1) Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik tanah
2) Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan
3) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusu (rawan longsor, dll)
4) Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk test pit
5) Membuat rencana kerja untuk tim survey

Kegiatan penyelidikan geoteknik dalam pekerjaan ini antara lain meliputi antara lain namun tidak terbatas
pada :
1) Melakukan Pengeboran Mesin /SPT yaitu 1 (satu) titik boring
2) Melakukan Uji Sondir yaitu 1 (satu) titik di darat
3) Pemetaan penyebaran tanah/ batuan dasar termasuk kisaran tebal tanah palepukan
4) Memberikan informasi mengenai stabilitas tanah.

Pemboran Mesin
Pemboran mesin dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan berikut :
1) Pada sarnya mengacu pada ASTM D 2113-94
2) Pemboran mesin dilakukan pada rencana abutment jembatan.
3) Pendalaman dilakukan dengan menggunakan sistem putar (rotarry drilling) dengan diameter
mata bor minimum 75 mm.
4) Putaran bor untuk tanah lunak dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 putaran per detik
5) Kecepatan penetrasi dilakukan maksimum 30 mm per detik
6) Pengeboran dilakukan dengan cara Core Drilling
7) Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak dilakukan dengan
menggunakan bentonite (drilling mud) atau casing dengan diameter minimum 100 mm
8) Apabila drilling mud digunakan pelaksana harus menjamin bahwa tidak terjadi tekanan yang
berlebih pada tanah
9) Apabila casing digunakan, casing dipasang setelah mencapai 2 m atau lebih. Posisi dasar
casing minimal berjarak 50 cm dari poisi pengambilan sampel berikut .

D - 26
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
10) Pada setiap interval kedalaman 2,0 meter harus dilakukan Standard Penetration Test (SPT)
dan harus diambil contoh tanahnya.
11) Pembroran berhenti pada kedalaman ketika sudah terdapat tanah keras (N-spt > 60) hingga
kedalaman 10 m (5x test N-spt) atau dihentikan setelah konfirmasi dengan pemberi tugas.
12) Pada setiap kedalaman yang ditentukan (bila tidak ditentukan lain maka rata-rata kedalaman
diambil kurang lebih 3,00 m) pada tanah lunak harus diambil undisturbed sample untuk test
laboratorium.
13) Sebagai hasil bor, harus dibuat bor log yang paling sedikit dilengkapi dengan lhitologi
(geological description), harga SPT, letak muka air tanah dan data yang mendukung lainnya
beserta kedalaman lapiran tanah yang bersangkutan dan dibuat.
14) Terhadap undisturbed sample harus dikerjakan di laboratory test untuk menentukan index
dan structural properties tanah. Besaran index meliputi Specific gravity, Bulk density.
Moisture content, Attenberg limit, Grain size analysis. Besaran-besaran structural tanah
meliputi : Trixial compression test (inconsolidated undrained), unconfined comppresive
strength, direct shear test, consolidation test.
15) Batuan penyusun (stratigrafi) pada lokasi jembatan. Untuk peta penyebaran batuan
disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan standar pewarnaan
geologi dan diberi notasi
16) Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikan hasil deskripsi secara
visual.

Sondir (Pneutrometer Static)


Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras. Uji sondir akan memberikan
hasil tahanan ujung konus / conus resistance (NHK), dan daya lekat tanah setiap kedalaman yag
diselidiki dalam bentuk jumlah hambatan pelekat/ total friction resistance (JHP). Alat ini hanya
dapat diguakan pada tanah berbutir halus, tidak boleh digunakan pada daerah aluvium yang
mengandung komponen berangkal dan kerakal serta batu gamping yang berongga, karena
hasilnya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah. Uji sondir menggunakan
standar SNI-2827-2008.
Alat sondir yang digunakan dengan kapasitas 2,5 ton.
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan sondir dihentikan
apabila pembacaan pada manometer berturut-turut menunjukan harga > 250 kg/cm2, alat sondir

D - 27
DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS PT. ………………………….
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SINGA NALA
DUSUN KUYUNG DESA SEBEMBAN
Tahun Anggaran 2023
terangkat keatas, apabila pembacaan manometer belum menunjukkan angka yang maksimum
maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakkan pada baja kanai jangkar.
Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah
hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap
kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara kumulatif.

D.11.4. STUDI HIDROLOGI DAN HIDROLIKA


1) Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan bentuk dan
kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran
2) Mengamati tata guna lahan
3) Menginventarisasi bangunan drainase eksisting
4) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting
5) Membuat rencana kerja untuk survey detail
6) Mengamati karakteristik aliran sungai/ morfologi yang mungkin berpengaruh terhadap
konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan dalam
perencanaan.
7) Penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir)
8) Perencanaan drainase
9) Bangunan pengaman terhadap gerusan

D.12. ALIH PENGETAHUAN


Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen (Direksi Teknis)

D - 28

Anda mungkin juga menyukai