Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Untuk

PEKERJAAN :
PERENCANAAN TEKNIS NORMALISASI / PEMELIHARAAN SALURAN RT. 04
RW. 03 DESA KEPATIHAN KEC. TULANGAN, KAB. SIDOARJO

DINAS PU BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR


PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN TEKNIS NORMALISASI / PEMELIHARAAN SALURAN RT. 04


RW. 03 DESA KEPATIHAN KEC. TULANGAN, KAB. SIDOARJO

1. LATAR BELAKANG :

Dalam upaya pengelolaan saluran irigasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo


melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air memandang perlu
adanya perencanaan yang sistematis dan tepat guna dalam rangka mengoptimalkan
fungsi saluran baik itu dalam bentuk normalisasi, perbaikan/rehabilitasi dan
perkuatan talud dengan pasangan batu kali atau plengsengan atau bentuk lainnya.
Tidak menutup kemungkinan pada jaringan irigasi yang terancam alih fungsi,
dilakukan rekonstruksi saluran menjadi saluran pembuang atau berfungsi sebagai
longstorage atau rekomendasi pemanfaatan lainnya. Hasil perencanaan yang
matang, yang memenuhi persyaratan dan kaidah-kaidah teknis untuk mendapatkan
kualitas/mutu hasil pembangunan yang semaksimal mungkin. Perencana harus
bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan pekerjaan yang dihasilkan.
Melalui pekerjaan diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap
pembangunan berbagai bidang dan turut memberikan kontribusi terhadap
peningkatan pelayanan dalam mengalirkan air irigasi sampai ke lahan pertanian.

Terdapat 2 (dua) saluran primer irigasi yaitu Primer Mangetan Kanal di sisi
utara Kabupaten Sidoarjo dan Primer Porong Kanal di sisi selatan Kabupaten
Sidoarjo. Daerah layanan irigasi ini dikenal dengan sebutan Daerah Irigasi (DI)
Brantas, dengan pusat pengambilan dari sungai Brantas tepatnya di intake DAM
Lengkong dan pintu Dam Kepajaran di Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik.

Saluran irigasi sekunder dan tersier merupakan saluran pembawa yang


mendapatkan air dari saluran primer. Saat ini banyak dijumpai kerusakan sarana
maupun prasarana yang ada sehingga dapat mempengaruhi pelayanan irigasi.
Untuk mempertahankan pelayanan irigasi sehingga diperlukan perbaikan, rehabilitasi
atau normalisasi air pada saluran tersebut diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan air irigasi.

Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan tersebut diatas maka Pemerintah


Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya
Air memandang perlu adanya perencanaan yang sistematis dan tepat guna pada
kegiatan tersebut diatas, dengan harapan agar didapat hasil perencanaan matang
yang memenuhi persyaratan dan kaidah – kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di
lapangan sebagai bagian dari kegiatan pembangunan ataupun pemeliharaan sarana
dan prasarana Sumber Daya Air yang berkualitas untuk perekonomian masyarakat.
2. MAKSUD DAN TUJUAN :
a. Maksud
Maksud dari pekerjaan jasa konsultansi ini adalah melaksanakan pekerjaan
Perencanaan Teknis Normalisasi / pemeliharaan saluran Rt. 04 Rw. 03 Desa
Kepatihan Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo sehingga didapat hasil perencanaan
teknis irigasi yang mencakup rencana rinci konstruksi, rencana anggaran dan
biaya, metodologi, spesifikasi teknis, serta jadwal pelaksanaan yang sesuai
dengan perencanaan teknis maupun peraturan lainnya yang telah ditetapkan.

b. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan jasa konsultansi ini adalah tersedianya pekerjaan
Perencanaan Teknis Normalisasi / pemeliharaan saluran Rt. 04 Rw. 03 Desa
Kepatihan Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo yang dapat menjadi acuan dan dasar
dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan saluran irigasi secara cepat dan
tepat, dan dapat mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi sehingga bisa
diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan
serta tercapai umur rencana konstruksi sesuai yang diharapkan.

3. TARGET/SASARAN :
Dengan adanya perencanaan ini diharapkan adanya hasil perencanaan teknis
yang baik agar dapat diaplikasikan dengan baik dan tepat guna sehingga
mendukung tercapainya pekerjaan fisik yang tepat waktu, konstruksi yang baik
dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Sidoarjo.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan pengadaan
Jasa Konsultansi :

a. Instansi : Pemerintah Kabupaten Sidoarjo

b. OPD : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber


Daya Air

c. PPK : SUPRAYITNO, SE.

5. NAMA KEGIATAN DAN JUDUL PAKET


a. Nama Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang
Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota
b. Judul Paket : Perencanaan Teknis Normalisasi / pemeliharaan
saluran Rt. 04 Rw. 03 Desa Kepatihan Kec. Tulangan,
Kab. Sidoarjo

6. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Perencanaan Teknis Normalisasi / pemeliharaan saluran Rt. 04 Rw. 03
Desa Kepatihan Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo berada di Saluran Rt. 04 Rw. 03
Desa Kepatihan Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo

7. PENGANGGARAN BIAYA PENGADAAN


a. Sumber Dana : APBD Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2023

b. Kode Rekening : 5.1.02.02.08.0008 Belanja Jasa Konsultansi


Perencanaan Rekayasa-Jasa Desain Rekayasa untuk
Pekerjaan Teknik Sipil Air

c. Total perkiraan biaya yang diperlukan (termasuk PPN 11%) : Rp.10.000.000,-


(Sepuluh Juta Rupiah)

Apabila anggaran tidak bisa diserap karena satu dan lain hal terkait dengan
persetujuan masalah anggaran yang mengakibatkan kegiatan tidak dapat
dilaksanakan maka peserta/pemenang tidak dapat menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun kepada pihak pengguna anggaran / kuasa pengguna anggaran
(PA/KPA).

8. DATA DASAR
Konsultan mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang diperlukan, antara
lain sebagai berikut :
a. Data Peta Saluran, termasuk peta skema konstruksi dan peta skema operasi,
luas baku sawah
b. Data pintu air dan sapras pendukung lainnya
c. Data Debit dan data hidrologi
d. Data kondisi eksisting lainnya seperti jumlah jembatan, kondisi sempadan
e. Data hasil pengukuran topografi
f. Data harga barang material dan upah pekerja

9. STANDAR TEKNIS
Dalam hal melaksanakan kegiatan perencanaan teknis /desain konstruksi fisik
saluran, standard teknis dan spesifikasi teknis yang dipakai sebagai dasar
perencanaan adalah :
a. KP 01 (Perencanaan Jaringan Irigasi)
b. KP 02 (Bangunan Utama)
c. KP 03 (Saluran)
d. KP 04 (Bangunan)
e. KP 06 (Parameter Bangunan)
f. KP 07 Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran;
g. PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;
h. Pd. T-10-2004-A Pedoman Teknis Pengukuran dan Pemetaan Teritris Sungai;
i. SNI 19-6988, 2004 Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal;
j. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horisontal;
k. SNI 19-6502.2,2000 tata Cara Pembuatan Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25000;
l. SNI 03-3441, 1994 Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung tebing sungai
dari pasangan batu;
m. SNI 03-1724, 1989 Pedoman dan Perencanaan hidrologi dan hidraulik untuk
bangunan di sungai;
n. Cara Uji Slum Beton, SNI-1972-2008.

10. STUDI-STUDI TERDAHULU

Perencanaan pada tahun-tahun sebelumnya (bila ada).

11. REFERENSI HUKUM


a. UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;

b. PP No 23 Tahun 1982 tentang Irigasi;

c. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah;

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1 Tahun


2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10


Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor


19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian
Subklasifikasi dan subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi

g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor


31/PRT/M/2015 tentang Perubahan ketiga atas peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang nomor 07/PRT/M/2011 tentang
standard dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi

h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal tenaga Kerja
Konstruksi pada jenjang jabatan ahli untuk layanan jasa konsultansi
konstruksi;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

j. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia


Nomor 76/SK.DPN/XI/2022 tanggal 15 November 2022 tentang Pedoman
Standar Minimal Remunerasi / Biaya Personil (Billing Rate) dan Biaya
Langsung (Direct Cost) untuk Badan Usaha Jasa Konsultansi Tahun 2023.

12. LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis Normalisasi /
pemeliharaan saluran Rt. 04 Rw. 03 Desa Kepatihan Kec. Tulangan, Kab.
Sidoarjo meliputi ruang lingkup wilayah, ruang lingkup kegiatan dan ruang
lingkup waktu pelaksanaan pekerjaan.
A. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah meliputi Perencanaan Teknis Normalisasi /


pemeliharaan saluran Rt. 04 Rw. 03 Desa Kepatihan Kec. Tulangan, Kab.
Sidoarjo

B. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan meliputi :
- Survey Pendahuluan
Konsultan diwajibkan untuk menginventarisir kondisi eksisting dan sapras
(bangunan air) yang berada di lingkup wilayah perencanaan. Wawancara
dengan masyarakat sekitar terkait permasalahan yang ada dan
memastikan masyarakat akan mendukung kegiatan yang akan
dilaksanakan atau meminimalkan permasalahan social.
- Survey topografi
Penentuan titik ikat (BM) ditandai dengan patok tetap dan sebisa mungkin
ditarik dari titik BM yang direkomendasikan. Pengukuran penampang
memanjang dan melintang sesuai kaidah di Kriteria perencanaan irigasi.
Jika memungkinkan juga diukur elevasi sawah bagian hilir untuk
memperhitungkan debit aliran agar dapat tetap mengairi sawah.
- Survey data sekunder
Data luas baku sawah diperlukan untuk menghitung neraca air dan
kapasitas saluran.
- Perencanaan teknis (design) termasuk perhitungan biaya dan konstruksi.
I. Laporan Tentang Konsep Detail Perencanaan
Konsultan wajib membuat dan menyampaikan kepada Pemberi Tugas
Laporan yang berisi kesimpulan dan saran-saran atas semua bagian
Perencanaan, terutama yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Peta Lokasi dan Situasi
Peta berisi antara lain :
- Lokasi dan nomer titik-titik kontrol horizontal dan vertikal.
- Lokasi dan nomer cross section.
- Semua data-data topografi yang penting (bangunan fasilitas
umum/publik, jalan, dll) jika ada.
- Patok-patok pengukuran atau penanda lain.
b. Potongan Memanjang
Gambar antara lain berisi kondisi eksisting dan rencana dari hal-hal
sebagai berikut :
- Elevasi muka tanah asli
- Elevasi tanggul
- Elevasi dasar saluran
- Elevasi muka air
c. Potongan Melintang (Cross Section)
Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topografi sesuai
keadaan lokasi yang ditentukan, stationing dilakukan pada jarak setiap
50 meter atau setiap ada perubahan situasi. Potongan melintang
saluran termasuk menggambarkan kondisi eksisting dan rencana
pada sisi tanggul atau sempadan hingga minimal 5 m dari bibir
saluran.
d. Gambar detail bangunan/struktur yang direncanakan.

II. Penggambaran
Penggambaran peta lokasi, peta situasi, potongan melintang, potongan
pemanjang, dan Detail harus digambarkan pada format standar ukuran
A3.
Gambar rencana harus dibuat dengan jelas dan lengkap dengan
mempehatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Rencana diplot diatas layout yang cukup luas dimana posisi
konstruksi lama dan baru jelas kedudukannya. Yang perlu
digambarkan jelas adalah rencana yang akan ditangani/dikerjakan.
Untuk membedakan dengan yang ada (existing) perlu ditunjukkan
dengan garis terputus.
b. Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsional,
dengan menampilkan informasi umum di sekitar saluran tersebut.
c. Potongan penampang memanjang sesuai perintah pemberi tugas
d. Potongan penampang melintang sesuai perintah pemberi tugas.
e. Detail konstruksi yang direncanakan.
f. Ukuran huruf untuk keterangan gambar harus jelas.
Susunan gambar rencana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sampul luar (cover) dan sampul.
2. Lembar Pengesahan
3. Peta Lokasi
4. Peta Situasi
5. Potongan Memanjang
6. Potongan Melintang
7. Gambar-gambar detail struktur.
III. Perhitungan Volume, Perkiraan Biaya, dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan
a. Perhitungan Volume
Konstruksi yang direncanakan harus dihitung volume pekerjaan
untuk tiap bagian sesuai dengan masing-masing item
pembayarannya dan dikelompokkan dalam beberapa pekerjaan
utama.
b. Perkiraan Biaya, termasuk biaya K3
Perkiraan Biaya diuraikan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB),
berisikan biaya-biaya yang timbul mulai persiapan, pekerjaan
utama, juga terkait K3. Harga satuan pekerjaan harus sesuai
dengan hasil analisa satuan pekerjaan.
c. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan berdasarkan faktor-faktor
material, peralatan, sosial pajak overhead dan keuntungan yang
berlaku di daerah setempat. Perkiraan biaya yang diperoleh dari
analisa ini dibandingkan dengan poyek-proyek sebelumnya di
daerah sekitar lokasi.

IV. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)


Rencana Kerja dan Syarat (RKS) berisikan catatan-catatan dari hasil
penggambaran desain serta perhitungan biaya. RKS digunakan untuk
persiapan proses pengadaan atau lelang sehingga didalamnya juga
berisi :
a. Spesifikasi Teknis
Berdasarkan dengan jenis konstruksi yang direncanakan,
konsultan harus merencanakan spesifikasi teknis yang sesuai,
disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis standar yang dikeluarkan
Ditjen SDA. Apabila dalam spesifikasi teknis yang tersedia tidak
tercakup jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan, maka
konsultan harus menyiapkan Spesifikasi Khusus yang sesuai
dengan pekerjaan.
b. Metodologi pelaksanaan pekerjaan.
Metodologi pelaksanaan pekerjaan berisi uraian tahapan dalam
melaksanakan pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan tidak menyalahi aturan yang ada.
c. Kebutuhan K3
Diuraikan dan dijelaskan faktor resiko dari pekerjaan konstruksi
yang dilaksanakan. Diidentifikasi jenis-jenis resiko yang mungkin
timbul dan antisipasi penanganannya.
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi pentahapan pelaksanaan
pekerjaan dalam bentuk kurva S sehingga merupakan
rekomendasi kebutuhan waktu pelaksanaan yang ideal dengan
mempertimbangkan efisiensi waktu.

Dalam pelaksanaan pekerjaan dimaksud, penyedia jasa


(konsultan) :
- Diwajibkan berkonsultasi kepada instansi yang terkait untuk
memperoleh informasi data sekunder dan masukan lain yang
perlu
- Diwajibkan membuat jadwal kegiatan/rencana kerja serta detail
dalam jangka waktu yang ditetapkan.
- Diwajibkan melaksanakan konsultasi berkala kepada pemberi
tugas
- Berinisiatif / memprakarsai penerapan teknologi baru (inovasi)
- Seluruh kegiatan survey di lapangan dilengkapi dengan foto-foto
asli yang dilampirkan dalam laporan survey

C. Lingkup waktu pelaksanaan

Kegiatan in dilaksanakan dalam waktu 15 (Lima Belas) hari kalender.

13. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis adalah
terdiri dari :
A. LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan harus diserahkan paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja sejak Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan, dibuat sebanyak 2 (dua) buku terdiri dari 1 (satu)
asli dan 1 (satu) copy, berisi :
1. Pendahuluan
- Latar belakang
- Maksud / tujuan
- Sasaran
- Nama Organisasi Pengadaan dan Judul Paket
- Lokasi Kegiatan dan Jangka Pelaksanaan
- Standart Teknis dan Referensi Hukum
- Lingkup dan Tahapan Pekerjaan
2. Dasar Teori / Metodologi
Pedoman atau dasar teori yang akan dipergunakan dalam kegiatan ini beserta
alasan-alasannya.
3. Survey Pendahuluan
Penyajian dokumentasi dan data dari survey pendahuluan, yang berisi :
- Foto – foto kondisi eksisting saluran beserta bangunan pelengkapnya
- Hasil survey kondisi eksisting
- Penyajian data sekunder
4. Rencana Kerja, berisi :
- Rencana kerja, jadwal mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung serta
jadwal kegiatan penyedia jasa.
5. Penutup berisi :
Kesimpulan dan Saran. Kelebihan dan kekurangan perencanaan irigasi yang
telah digunakan saat ini.

B. LAPORAN AKHIR
Laporan ini merupakan laporan yang harus diserahkan paling lambat pada hari
ke-15 (Lima Belas) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), sebanyak 2 (dua)
buku terdiri dari 1 (satu) asli dan 1 (satu) copy yang berisikan;
1. Pendahuluan
- Latar belakang
- Maksud / tujuan
- Sasaran
- Nama Organisasi Pengadaan dan Judul Paket
- Lokasi Kegiatan dan Jangka Pelaksanaan
- Standart Teknis dan Referensi Hukum
- Lingkup dan Tahapan Pekerjaan
2. Hasil Survey Pendahuluan
- Foto – foto kondisi eksisting saluran beserta bangunan pelengkapnya
- Hasil survey pendahuluan, hasil uji laboratorium (bila ada)
- Penyajian data sekunder
3. Hasil dan Analisis Data Perencanaan
- Hasil pengolahan data
- Merumuskan alternatif jenis penanganan yang perlu dilakukan
berdasarkan hasil analisa
4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
- Metode pelaksanaan pekerjaan
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang digambarkan dalam bentuk kurva S.
5. Identifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Penutup
Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi hasil perencanaan.
7. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya, berisi laporan yang dihitung untuk tiap
item pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan
biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut :
- Cover
- Rekapitulasi rencana anggaran biaya
- Rencana Anggaran biaya
- Perhitungan perkiraan kuantitas/volume
- Analisa biaya
- Daftar harga upah, bahan, dan peralatan
8. Menyusun perencanaan teknis yang terdiri dari gambar teknis/perencanaan
(gambar situasi, potongan memanjang, potongan melintang, detail dan
gambar lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi)
beserta RAB dan Back Up Volume pekerjaan yang sudah memperoleh
persetujuan dari tim teknis.
9. Menyusun Laporan RKS atau Rencana Kerja dan Syarat berisikan catatan-
catatan dalam gambar rencana, spesifikasi teknis, metodologi pelaksanaan
pekerjaan, K3 dan jadwal pelaksanaan yang digambarkan dalam bentuk kurva
S.
10. Menyusun Rancangan Konseptual SMKK Perencanaan dan Program Mutu
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
11. Laporan ini dipresentasikan di depan pemberi tugas untuk memperoleh
masukan-masukan demi penyempurnaan dokumen.
12. Dokumen Lelang (dokumen lain yang diperlukan PPK dalam proses
pengadaan barang / jasa)
13. Dokumen lelang dibuat sesuai dengan standart pelelangan yang berlaku.

C. GAMBAR PERENCANAAN (A3)


Selain dicantumkan dalam laporan akhir, gambar perencanaan juga dicetak
dalam format A3, meliputi gambar situasi, potongan memanjang, potongan
melintang, detail-detail dan gambar lain yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.

D. PENYIMPANAN SOFTCOPY
Seluruh hasil laporan pekerjaan ini disimpan dan diserahkan kepada pemberi
tugas dalam bentuk Soft Copy di Flashdisk.

14. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK


Tidak ada peralatan, fasilitas (akomodasi dan ruang kantor) yang disediakan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa harus menyediakan dengan
cara sewa, sesuai dengan volume dan satuan dalam perincian biaya, maupun
menggunakan fasilitas milik sendiri. Pejabat Pembuat Komitmen akan
mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultasi.

15. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTASI


Peralatan yang harus disediakan dalam penyelesaian pekerjaan adalah sebagai
berikut :
No Jenis Alat Jumlah
1 Komputer 1
2 Printer 1
3 Kamera 1
4 Alat Ukur/Waterpass/Theodolite 1
5 GPS 1
Kapasitas minimal dari masing-masing alat tidak ditentukan
16. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa adalah sebuah Badan Hukum yang memiliki IUJK dan SBU yang
masih berlaku, dengan jenis subklasifikasi sebagai berikut :
• Sertifikat badan Usaha (SBU) RE103 dengan Subklasifikasi Jasa Desain
Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air, atau
• Sertifikat badan Usaha (SBU) RK002, KBLI 71102 dengan Subklasifikasi
Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air.

Diwajibkan berkonsultasi kepada instansi yang terkait untuk memperoleh


informasi data sekunder dan masukkan lain yang perlu, antara lain :
1. Data banjir atau kekeringan dari UPTD pengairan, Desa, Kecamatan dan
wawancara dengan penduduk sekitar;
2. Konsultasi berkala kepada pemberi tugas;
3. Gambar teknis ( DED ) yang diajukan harus mendapatkan ijin / rekomendasi
teknis dari instansi yang terkait;
4. Berinisiatif / memprakarsai penerapan teknologi baru dalam Review
Perencanaan.

17. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


a. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 15 (Lima Belas) hari kalender;

b. Jadwal waktu pelaksanaan di DPA : Bulan Juni 2023;

c. Perkiraan Serah Terima Hasil Pekerjaan : 15 (Lima Belas) hari kalender


setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK)

18. PERSONIL
Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan Jasa
Konsultasi adalah sebagai berikut :

Lingkup Keahlian/
No Jabatan Pendidikan Jumlah
pengalaman Kerampilan
Tenaga Ahli :
• SKA Ahli Muda
K3 Konstruksi
Perencanaan atau
Tenaga Ahli
1 S–1 Teknis Sumber • SKK Ahli Muda 1
K3 Konstruksi K3 Konstruksi
Daya Air
(Jenjang 7)
Tenaga Sub Profesional :

1 Surveyor SMK/D3/D4/S1 1

Dengan melampirkan surat referensi pengalaman dan pemimpin proyek, pemilik


proyek / pihak yang berwenang.

1. Team Leader
Team Leader dijabat secara langsung oleh Direktur Perusahaan yang
bertanggung jawab penuh terhadap keseluruhan kegiatan.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader :
• Membuat time schedule dan memastikan semua pekerjaan berjalan tepat
waktu
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam kegiatan yang
dilaksanakan
• Membuat struktur organisasi pelaksanaan kegiatan
• Menyampaikan pelaporan secara periodik perkembangan desain teknis
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).
• Mengagendakan koordinasi secara rutin dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
• Mengatur penyelesaian administrasi, keuangan maupun teknis.
• Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan studi.
• Meneliti dan mengatur semua personil yang terlibat dalam pelaksanaan
pembuatan desain dan meniliti hasil pekerjaan dari Tenaga Ahli Teknik
Sumber Daya Air.
• Bertanggung jawab penuh terhadap semua hasil perencanaan.

2. Tenaga Ahli K3 Konstruksi


Spesifikasi :
• Jumlah 1 (satu) orang, memiliki ijazah S1, mempunyai SKA Ahli Muda K3
Konstruksi atau SKK Ahli Muda K3 Konstruksi (Jenjang 7)
• Berpengalaman di bidangnya / dalam bidang pekerjaan melaksanakan /
Menyusun program K3 serta penerapannya dalam konstruksi minimal 3
(tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae dan memiliki referensi
kerja
• Bersedia ditugaskan selama 3 (tiga) hari masa pelaksanaan pekerjaan
dibuktikan dengan Surat Keterangan Bersedia di Tugaskan
• Memiliki KTP, NPWP dan laporan bukti penyelesaian kewajiban pajak
(SPT, Laporan PPh tahun terakhir)
Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi :
• Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi
• Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
• Merencanakan dan menyusun program K3
• Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
• Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
• Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
• Menyusun Rancangan Konseptual SMKK Perencanan
• Menyusun Program Mutu
• Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan
• Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan Darurat
• Bertanggung jawab penuh kepada Direktur Perusahaan.

3. Surveyor
Spesifikasi :
• Jumlah 1 (satu) orang, lulusan SMK/D3/D4/S1 dengan ketrampilan dalam
ilmu ukur tanah dibuktikan dengan Curriculum Vitae
• Bersedia ditugaskan selama 15 (Lima Belas) hari masa pelaksanaan
pekerjaan dibuktikan dengan Surat Keterangan Bersedia di Tugaskan.
Tugas dan tanggung jawab :
• Menyusun kriteria desain, metode perencanaan dan tahapan desain
terhadap perencanaan pemeliharaan irigasi
• Menganalisa kondisi eksisting saluran
• Memprediksi hambatan aliran yang mungkin timbul
• Merencanakan jenis penanganan kerusakan yang ada
• Merencanakan perencanaan teknis beserta rencana anggaran biaya
(RAB)
• Menyusun Program Mutu
• Melaksanakan pengukuran topografi
• Menginventarisasi data-data yang dibutuhkan.
• Membuat Gambar Perencanaan
• Membuat perubahan gambar pelaksanaan bilamana diperlukan setelah
mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
• Berkoordinasi secara rutin dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

19. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

20. PERSYARATAN KERJASAMA


Kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain tidak diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini.

21. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Data sekunder diperoleh dari instansi / Dinas yang kompeten / berwenang
mengeluarkan data yang dimaksud;
b. Pengumpulan data lapangan / survei yang dilakukan oleh penyedia jasa
sesuai dengan ketentuan yang ada.

22. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultasi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
sebagai berikut :
1. Penjelasan teknis mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan;
2. Penjelasan metode perencanaan yang telah dilaksanakan;
3. Mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan kegiatan;
4. Penjelasan hasil perencanaan;
5. Dan lain-lain.

Sidoarjo, …………………………..2023

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang
luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu)
daerah Kabupaten/Kota

SUPRAYITNO, SE.
NIP. 19690818 199103 1 011

Anda mungkin juga menyukai