A. URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju
pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan
sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah penting.
Lancar atau tidaknya jalan, baik atau buruknya kondisi jalan
menentukan lama atau cepatnya suatu proses distribusi baik manusia,
barang maupun jasa.
Jaringan jalan pada suatu kota sangat tergantung pada topografi,
morfologi kota (bentuk suatu kota) dan cakupan wilayah
pelayanannya, dan beberapa faktor lainnya pembentuk pola jaringan
jalan. Fungsi jaringan jalan pada saat ini tidak sekedar hanya
memindahkan penumpang maupun barang saja, tetapi juga
mempunyai peranan yang cukup strategis, yaitu sebagai pertumbuhan
kawasan, pertumbuhan ekonomi dan mengatasi kemacetan dan lain-
lain.
Guna mewujudkan peningkatan pedestrian dan bangunan pelengkap
di Kawasan Benteng Van Den Bosch (Jl. Diponegoro, Jl. Untung
Suropati, Jl. Patiunus) yang lebih berkualitas dan mengakomodasi
berbagai kepentingan maka perlu disusun Pekerjaan Jasa Konsultansi
(DED Penataan Pedestrian Kawasan Benteng Van Den Bosch (Jl.
Diponegoro, Jl. Untung Suropati, Jl. Patiunus)) yang dilakukan dengan
memperhatikan aspek teknis jalan, estetika, aspek lalu lintas, dan
lokasi.
2. Maksud dan Secara umum maksud perencanaan ini yaitu agar Kawasan Benteng
Tujuan Van Den Bosch (Jl. Diponegoro, Jl. Untung Suropati, Jl. Patiunus) serta
lingkungannya tertata dengan baik dengan fasilitas pendukung
seperti jalan pedestrian yang dilengkapi dengan jalur difabel,
perbaikan saluran, penerangan jalan umum (PJU), penanaman pohon,
serta rambu – rambu jalan. Dengan mendasar Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini Konsultan Perencana membuat suatu dokumen
perencanaan yang lengkap sesuai dengan ruang lingkup jasa
perencanaan, sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan
berbentuk DED Penataan Pedestrian Kawasan Benteng Van Den
Bosch (Jl. Diponegoro, Jl. Untung Suropati, Jl. Patiunus).
Adapun tujuan pembuatan dokumen tersebut adalah sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh
efisiensi dan efektifitas dan infrasturktur yang handal. Hal tersebut
dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Konsultan Perencana yang memuat azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Konsultan
Perencana;
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari Sumber Pendanaan : PAPBD Tahun 2022
Pendanaan dan
Pelaksana jasa konstruksi yang diperlukan adalah klasifikasi
Kualifikasi
Perencanaan Rekayasa dengan Sub Kalasifikasi Jasa Rekayasa
Pelaksanaan Jasa
Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi dengan kualifikasi usaha Kecil
Konstruksi
B. DATA PENUNJANG
7. Data Dasar Lokasi : Kawasan Benteng Van Den Bosch (Jl. Diponegoro, Jl.
Untung Suropati, Jl. Patiunus)
8. Standar Teknis a. Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2014 tahun 2014
tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Perkotaan;
b. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018 tanggal 26
Februari 2018 tentang Pedoman Perencanaan Teknis Fasilitas
Pejalan Kaki;
c. Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Republik indonesia Nomor 1 tahun 2022 Tentang Pedoman
penyusunan perkiraan biaya pekerjaan konstruksi bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat
d. Peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Republik indonesia Nomor 10 tahun 2021 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
C. RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini adalah melakukan kegiatan Perencanaan,
Pembangunan, Pengawasan dan Pemanfaatan Bangunan Gedung
Daerah Kabupaten/Kota.
Perencanaan teknis meliputi :
a. Pengumpulan data lapangan
b. Analisa Data Lapangan
c. Desain, penggambaran, dan pembuatan RAB
12. Keluaran1 Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), Gambar Rencana Teknis,
Daftar Harga Satuan Upah Bahan, Analisa Harga Satuan dan Photo
0% sejumlah 1 (satu) buku, dan soft copy dari semua produk.
b. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa yang disertai :
1) Instruksi kepada peserta lelang
2) Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat Khusus Kontrak
3) Spesifikasi Teknis
4) Gambar Rencana Teknis
5) Visual hasil desain secara 3D
6) Perhitungan Rencana Kegiatan dan volume pekerjaan ( Bill of
Quantity)
Catatan : ukuran kertas A4 dan untuk gambar A3
13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
1
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Material, (PPK) yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa:
Personil, dan a. Laporan dan Data
Fasilitas dari b. Staf pendamping perencanaan
Pejabat Pembuat c. Konsultasi unsur teknis
Komitmen (PPK)
14. Peralatan dan Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas dan peralatan yang
Material dari dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerja dan dapat di
Penyedia Jasa anggarkan dalam biaya langsung non personil masing-masing 1 unit/
Konsultasi buah yang terdiri :
a. Kendaraan survei roda 2 (milik sendiri / sewa)
b. Pesawat Ukur (milik sendiri / sewa)
c. Meteran (milik sendiri / sewa)
d. PC/ Laptop (milik sendiri / sewa)
e. Printer (milik sendiri/ sewa)
f. Kamera Digital (milik sendiri / sewa)
15. Lingkup Penyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi :
Kewenangan a. Membuat suatu desain perencanaan yang sesuai dengan Standar
Penyedia Jasa Nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai bentuk
pengembangan sumber daya manusia;
b. Mendapatkan informasi dan konsultasi teknis dari Pengguna Jasa;
c. Mendapatkan suatu kontrak jelas sesuai dengan aturan jasa
konsultasi Indonesia.
16. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 60 (Enam Puluh)
Penyelesaian hari kalender sejak SPMK dikeluarkan.
Kegiatan
Tenaga Pendukung :
Estimator STM Bangunan berpengalaman 1
minimal 2 (dua) tahun atau S1
Teknik Sipil berpengalaman minimal
1 (satu) tahun.
Drafter STM Bangunan berpengalaman 1
minimal 2 (dua) tahun atau S1
Teknik Sipil berpengalaman minimal
1 (satu) tahun.
Surveyor STM Bangunan berpengalaman 2
minimal 2 (dua) tahun atau S1
Teknik Sipil berpengalaman minimal
1 (satu) tahun.
Administrasi SMK / SMA berpengalaman minimal 1
2 (dua) tahun dibidangnya.
Catatan : Pengalaman kerja Tenaga Ahli dihitung per tahun tanpa
memperhatikan lamanya pelaksanaan pekerjaan (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran) sesuai dengan daftar riwayat
hidup personel dan referensi dari pemilik pekerjaan yang
disampaikan.
18. Jadwal Tahapan Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencanaan
Pelaksanaan adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku yaitu Standar
Kegiatan Nasional Indonesia (SNI) Konstruksi dan Bangunan Sipil yang terdiri
dari :
a. Tahap Konsep Rencana Teknis dan pra-rencana teknis
1. Konsep persiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan
tanggung jawab waktu perencanaan.
2. Laporan data dan informasi lapangan
3. Gambar-gambar pra rencana bangunan
4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
b. Tahap Pengembangan rencana teknis
1. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan
2. Draft rencana anggaran biaya
3. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Tahap Rencana Detail
1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
2. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5. Laporan perencanaan
d. Tahap Pelelangan
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu
pelelangan
D. LAPORAN
19. Laporan Laporan pendahuluan memuat persiapan / rencana awal pelaksanaan
Pendahuluan pekerjaan dan time schedule pelaksanaan beserta rencana
pencapaian pembobotan secara fisik. Laporan harus diserahkan
selambat lambatnya 3 (tiga) hari sejak SMPK diterbitkan Laporan
Pendahuluan sebanyak banyaknya 3 (tiga) buku laporan 1(satu) asli
dan 2 (dua) copy.
20. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang
merupakan akumulasi dari setiap laporan mingguan. Laporan harus
diserahkan selambat – lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah waktu
pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai kontrak dan sesuai disebutkan
dalam SPMK. Laporan ini antara lain terdiri dari : RKS, RAB, Gambar
dan BQ Perencanaan sebanyak 3 (tiga) eksemplar 1 (satu) Asli dan 2
(dua) Copy.
Seluruh hasil pekerjaan wajib diserahkan disertai Soft Copy cakram
padat (compcat disc) sebanyak 1 (satu) keping.
E. HAL-HAL LAIN
21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
23. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).